1.1 Pendahuluan
X2
1 Xn+ X
X1
1 N
S1 S2 Sn+1 SN SN+
Tahap-1 Tahap-2 Tahap-n+1 Tahap-N 1
g1 g2 gn+1 gN
Prob. 1-tahap
Prob. n+1-tahap
Problema 2-tahap
Problema N-tahap
Misalkan :
• variable keputusan Xn (n = 1, 2, … N) adalah state yang terpilih
pada stage n.
• fn (Sn, Xn) = total jarak/ biaya pada stage n.
• X*n = harga dari Xn yang memberikan fn(sn,xn) yang optimum
yaitu f*n(Sn, Xn) ,
• maka f*n(Sn,Xn). = fn (Sn,X*n).
Penyelesaian
Problema di atas terdiri dari 4 tahap (stage) pemilihan kota yang
diperlukan untuk mencapai kota tujuan (kota J) dari tempat
pemberangkatan (kota A), yakni :
Tahap I, dari kota A ke kota-kota B, C, atau D
Tahap II, dari kota B, C atau D ke kota E, F atau G
Tahap III, dari kota-kota E, F atau G ke kota H atau I
Tahap IV, dari kota-kota H atau I ke kota J
Salah satu cara untuk memperoleh solusi persoalan
ini adalah dengan cara coba-coba. Akan tetapi bila
persoalannya cukup besar. Cara penyelesaian
seperti ini akan sangat merepotkan. PD memberikan
solusi dengan perhitungan yang jauh lebih sedikit
dibandingkan cara coba-coba tersebu
X4 X*4
S4 f*4(S4,X4)
H 3 J
I 4 J
• d). Bila perjalanan yang masih harus ditempuh masih 2 tahap,
maka solusinya memerlukan beberapa perhitungan. Sebagai
contoh dari kota E perjalanan dapat diteruskan ke kota H
(dengan jarak g EH = 1) atau ke kota I (dengan jarak g EI = 4).
Bila dipilih kota H, maka tambahan jarak minimum yang harus
ditempuh (setelah sampai ke kota H dan dilanjutkan ke kota J)
adalah 3, sehingga jarak yang harus ditempuh untuk
keputusan tersebut adalah 1+3 = 4.
Demikian pula halnya bila dipilih kota I sebagai tujuan, jarak yang
harus ditempuh adalah 4+4 = 8. oleh karena itu pilihan terbaik
adalah kota H, x*3 = 8, sebab pilihan ini memberikan jarak total
yang minimum, f*3 (E) = 4.
Dengan cara yang sama dapat ditentukan pula jarak yang harus
ditempuh dari kota F dan G. Dengan demikian solusi persoalan 2
tahap adalah :
Problema 2-stage
X3 f(s3,x3) = g3(s3,x3) +
S3 f4* f3* X3*
H I
E 4 8 4 H
F 9 7 7 I
G 6 7 6 G
Problema 3-stage
B 11 11 12 11 E,F
C 7 9 10 7 E
D 8 8 11 8 E,F
Problema 4-stage
A 13 11 11 11 C,D
Penyelesaian
Problema di atas dapat dipandang sebagai problema program
dinamis dengan 4 stage yaitu sesuai dengan banyaknya toko,
sebagai state atau variabel keputusan adalah jumlah keranjang yang
harus dialokasikan pada tiap stage
• Jumlah keranjang yang akan dialokasikan sebanyak 6 unit
dinyatakan sebagai S1 = 6. dari jumlah yang 6 keranjang ini,
sebagian dialokasikan ke toko 1 dan sisa yang belum
dialokasikan ini adalah sebanyak S2. Sebagian dari S2 ini akan
dialokasikan pula pada toko 2 sehingga sisanya tinggal S3.
kemudian sebagian dari S3 ini dialokasikan pula pada toko 3
sehingga sisanya tinggal S4 keranjang. Sisa sebesar S4
keranjang seluruhnya dialokasikan ke toko 4. oleh karena
seluruhnya telah teralokasi maka S5 = 0.
Misalkan :
● Xn (n= 1,2,3,4) = decision variable (variabel keputusan) pada
stage n
● pn (n= 1,2,3,4) = keuntungan yang diperoleh pada stage n
● sn(n=1,2,3,4)= banyaknya keranjang yang masih tersisa untuk
dialokasikan pada stage berikutnya
● fn (Sn, Xn) = total keuntungan
Formulasi model matematik dari problem ini adalah sbb
F.Pembatas :
Karena
,
Maka
Problema 1 stage
Optimasi keuntungan yang dapat diperoleh dari toko 4 (stage 4) pada berbagai
jumlah keranjang yang mungkin ditawarkan. Andaikata jumlah keranjang tidak
ada yang tersisa untuk dialokasikan di toko 4 berarti semuanya telah
dialokasikan pada toko-toko sebelumnya, maka keuntungan yang diperoleh
pada toko 4 ini adalah nol. Tetapi apabila masih ada tersisa 1, maka
keuntungan yang diperoleh adalah 2. Dengan cara yang sama akan dapat
diketahui besarnya keuntungan dari toko 4 bila banyak keranjang yang masih
tersisa pada toko ini adalah 2, 3, 4, 5, dan 6 seperti terlihat dalam tabel :
Problema 1-stage Problema 2-stage
X*4
X4 f*4(
S4 0 S4)
0 0 Problema 2-stage ini adalah pengalokasian
1 2 1 jumlah keranjang kepada toko 3 dan toko 4.
2 3 2 Secara matematis dapat ditulis :
3 4 3 Pada S3 = 0, f*3(s3,x3) = 0. Tetapi apabila masih
4 4 4 ada satu keranjang lagi yang akan dialokasikan
5 4 5 pada toko 3 dan toko 4 dan pada toko 3
6 4 6 dialokasikan nol keranjang berarti pada toko 4
dialokasikan 1 keranjang. Dengan cara ini total
keuntungan yang akan diperoleh dari kedua toko
ini adalah 0+2 = 2. Alternatif lain adalah dari 1
sisa keranjang tersebut, 1 keranjang dialokasikan
pada toko 3, yang berarti kepada toko 4
dialokasikan sebanyak nol keranjang. Denagn
cara ini total keuntungan yang diperoleh dari
toko 3 dan toko 4 adalah 6+0 =6.
Kedua alternatif ini dapat ditulis :
Pada s3 = 1, maka f*3(s3,x3) = Maks (0+2), (6+0) = 6
Karena keuntungan maksimum yaitu 6 diperoleh pada alternatif kedua, maka
f*3(s3,x3) = 6 dan x*3 = 1.
Dengan cara yang sama dapat pula diperoleh cara pengalokasi yang akan
memberikan keuntungan maksimum pada kedua toko ini apabila s3 = 2, 3, 4, 5
dan 6. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Bila ada sisa keranjang (s2 = 1) maka ada 2 cara untuk mengalokasikan
keranjang ini, yaitu kepada toko 2 dialokasikan 1 keranjang dan kepada toko 3
dan toko 4 tidak ada atupun kepada toko 2 tidak dialokasikan tetapi kepada toko
3 dan toko 4 sebanyak 1 keranjang. Menurut altenatif pertama besarnya
keuntungan dapat diperoleh dari ketiga toko ini adalah 2+0 = 2, dan alternatif
kedua memberikan keuntungan sebesar 0+6 = 6. Karena keuntungan terbesar
diperoleh pada alternatif kedua pada s2 = 1, maka f*2(s2,x2) = 6 dan x*2 = 0.
Selanjutnya besarnya keuntungan dai ketiga toko ini pada s2 = 2, 3, 4, 5, dan 6
dapat dihitung dengan cara yang sama, hasil lengkapnya dapat dilihat pada
tabel
X2 F2 (S3,X2)= p2(X2) + f*2(S2-X2) f*2(S2) X*2
S2 0 1 2 3 4 5 6
0 0 2 0 0
1 6 8 6 0
2 8 0 4 8 0, 1
3 0 12 10 6 8 10 0,1, 2
4 1 13 12 12 14 12
5 12 14 14 14 16 9 14 1,2,3
6 2 15 16 15 10 16 2,3,4
3,4
Problema 4-stage
adalah pengalokasian seluruh keranjang kepada toko 1, 2, 3, dan 4. Apabila
pada toko 1 tidak ada dialokasikan keranjang berarti pada toko 2, 3, dan 4
harus dialokasikan keenam keranjang buah tersebut. Cara ini memberikan
total keuntungan 0 + 16 = 16. jika 1 keranjang dialokasikan kepada toko 1
maka sisanya 5 keranjang dialokasikan kepada toko 2, 3, dan 4. Besarnya
keuntungan yang diperoleh dengan cara ini adalah 4 + 14 = 18. Dengan cara
yang sama dapat dihitung total keuntungan apabila kepada toko 1
dialokasikan sebanyak 2, 3, 4, 5 dan 6 keranjang. Secara lengkap besarnya
keuntungan pada problema 4 stage adalah sbb :
X1
f(S1,X1) = p1(X1) + f*2 (S1-X1)
f*(S1) X*1
S1 0 1 2 3 4 5 6
6 16 18 18 17 15 13 7 18 1.2
Hasil perhitungan pada problema 4 stage memperlihatkan bahwa si pedagang harus
mengalokasikan sebanyak 1 atau 2 keranjang pada toko 1. Misalkan dia memilih x*1 = 1.
Pada problema 3 stage untuk s2 = 5 diperoleh x*2 = 2 atau x*2 = 3 atau x = 4. Bila
dipilih x*2 = 2, maka untuk problema 2 stage pada s3 = 3 diperoleh x3 = 2. Terakhir pada
problema 1 stage dimana s4 = 1, diperoleh x*4 = 1. Jadi salah satu cara pengalokasian
yang optimum adalah 1 keranjang untuk toko 1, 2 keranjang untuk toko 2, 2 keranjang
untuk toko 3 dan 1 keranjang untuk toko 4, yang memberikan total keuntungan = 18.
Dengan cara yang sama dapat dilihat seluruh alternatif cara pengalokasian yang optimum
yang memberikan total keuntungan yang sama besarnya, yaitu 18.
1 2 2 1 18
1 3 1 1 18
1 3 2 0 18
1 4 1 0 18
2 1 2 1 18
2 2 1 1 18
2 2 2 0 18
2 3 1 0 18
3. Suatu proyek ruang angkasa sedang melakukan penelitian untuk
memecahkan suatu problema dalam bidang engineering. Untuk tujuan itu 3
team research sedang mencoba cara pendekatan yang masing-masing
berbeda. Suatu perkiraan sudah dibuat bahwa dengan keadaan sekarang
probabilitas masing-masing team yang disebut team 1, team 2 dan team 3
akan menemui kegagalan sebesar 0,40; 0,60; dan 0,80. Jadi probabilitas
bahwa ketiga team research tersebut akan gagal semuanya adalah (0,40)
(0,60)(0,80) = 0,192. Karena tujuan adalah meminimumkan probabilitas
kegagalan ini, suatu keputusan telah dibuat yaitu memperbantukan
sebanyak 2 orang tenaga ahli dianatara ketiga team tadi.
Dengan adanya tenaga ahli ini diperkirakan probabilitas gagalnya masing-
masing team akan menurun dan besarnya tergantung dari banyaknya
tenaga ahli yang diperbantukan kepada masing-masing team.
Tabel di bawah ini adalh suatu perkiraan tentang probabilitas kegagalan
team 1, team 2 dan team 3 apabila kepada masing-masing team ini
diperbantukan sebanyak 0, 1, atau 3-2 tenaga ahli. Problema adalah
mendapatkan cara pengalokasian tenaga ahli untuk meminimumkan
probabilitas gagalnya ketiga team secara keseluruhan.
Penyelesaian
Dalam problema ini sebagai stage adalah team research dan sebagai
state adalah banyaknya tenaga ahli yang diperbantukan pada state
tertentu.
Variabel keputusan (decision variable) xn (n = 1, 2, 3 adalah banyaknya
tenaga ahli yang diperbantukan pada stage n (team n).
Dynamic programming system dari masalah di atas dapat digambarkan sbb :
X1 X2 X3
S1 =2 S2 S3
Tahap 1 S4 = 0 Tahap 2 Tahap 2
p1 p2 p3
Poblema
1-stage
Poblema
2-stage
Poblema
1-stage
Misalkan pi(xi ) adalah probabilitas dari gagalnya team 1, jika pada team ini
diperbantukan sebanyak xi tenaga ahli. Tujuannya adalah memilih x1, x2 dan x3
agar : p1(x1), p2(x2), p3(x3) sekecil mungkin atau :
dan
Untuk n = 1, 2 3, maka :
Problema 3-stage
X1 f*1(S1) x*1
S1 0 1 2
2 0,064 0,060 0,072 0,060 1
Dari penyelesaian di atas diketahui bahwa pada s1 = 2 diperoleh x*1 = 1. Kepada team 1
akan dialokasikan 1 tenaga ahli. Jadi untuk team 2 dan 3 masih tersisa 1 tenaga ahli
lagi sehingga s2 = 1. Pada s2 = 1 diperoleh x*2 = 0. Dengan perkataan lain pada team 2
tidak perlu diperbantukan tenaga ahli. Oleh karena itu s3 = 1. Pada s3= 1 diperoleh x*3
= 1.
Kesimpulan : penyelesaian optimum dari problema adalah kepada team 1 dan team 3
perlu diperbantukan tenaga ahli masing-masing sebanyak 1 orang sedang pada team
2 tidak perlu diperbantukan. Probabilitas kegagalan seluruhnya adalah 0,060.