Anda di halaman 1dari 24

DETERMINAN

1. Pengertian Determinan

2. Perhitungan Determinan Matriks Bujur Sangkar

3. Sifat-sifat Determinan

4. Menghitung Determinan Menggunakan Sifat-Sifat Determinan

5. Aplikasi Determinan pada Geometri


1
6. Latihan Soal
1. Pengertian Determinan
Determinan adalah nilai real yang dihitung berdasarkan
nilai elemen-elemennya, menurut rumus tertentu.
simbol det(A) atau |A|.
Jika nilai det(A)=0, maka matriks bujur sangkar
tersebut singular, artinya tidak memiliki invers,
Jika nilai det(A) 0, maka berarti matriks A tersebut
nonsingular, yaitu matriks tersebut punya invers.
2
2. PERHITUNGAN DETERMINAN
MATRIKS BUJUR SANGKAR
A. DETERMINAN MATRIKS ORDO 2X2
 a11 a12 
A 
 a21 a22 

a11 a12
det(A) = a a22
 a11a22  a12 a21
21

3
B. DETERMINAN MATRIKS ORDO 3x3
metode Sarrus
1.Salin kembali kolom ke 1 dan ke 2 kemudian
ditempatkan disebelah kanan tanda determinan.

a11 a12 a13 a11 a12


det( A)  a21 a22 a23 a21 a22
a31 a32 a33 a31 a32
4
2.Hitunglah jumlah hasil kali elemen-elemen pada
diagonal utama, dan diagonal lain yang sejajar dengan
diagonal utama. Nyatakan jumlah hasil kali dengan
(+).

11/09/22
a11 a12 a13 a11 a12

destyrakhmawati@yahoo.com
det( A)  a21 a22 a23 a21 a22
a31 a32 a33 a31 a32

A()  a11a22 a33  a12 a23a31  a13a21a32


5
3.Hitunglah jumlah hasil kali jumlah elemen-elemen
pada diagonal sekunder dan diagonal lain yang
sejajar dengan diagonal sekunder. Nyatakan jumlah
hasil harga tersebut dengan A(-).
a11 a12 a13 a11 a12

11/09/22
det( A)  a21 a22 a23 a21 a22

destyrakhmawati@yahoo.com
a31 a32 a33 a31 a32
A()  a31a22 a13  a32 a23a11  a33a21a12

6
det( A)  A()  A( )
det( A)  a11a22 a33  a12 a23a31  a13a21a32

11/09/22
  a31a22 a13  a32 a23a11  a33 a21a12 

destyrakhmawati@yahoo.com
7
C. Minor dan Kofaktor
Jika Aij : matriks A dengan elemen-elemen baris ke-i
dan elemen-elemen kolom ke-j dibuang.
maka: minor Aij = det (Aij) dan

11/09/22
kofaktor Aij = det (Aij).

destyrakhmawati@yahoo.com
D. Determinan Matriks Ordo n x n
Determinan matriks Ordo n x n dihitung
menggunakan teorema Laplace.
8
Contoh Minor dan Kofaktor

Andaikan A berdimensi n, determinan dari submatriks yg berdimensi (n-1)


disebut minor.

Mrs : minor dari submatriks dng menghilangkan baris ke r kolom ke s.

11/09/22
a11 a12 a13 a11 a13
Andaikan A = M32 = = a11a23 – a13a21

destyrakhmawati@yahoo.com
a21 a22 a23 a21 a23

a31 a32 a33

M11 = a22 a23 Untuk matriks A berdimensi 3


= a22 a33 – a23 a32
tersebut ada berapa minor ?
a32 a33
Matriks tersebut mempunyai 9 minor
9
Kofaktor
Kofaktor yang berhubungan dengan minor Mrs adalah Crs = (-1)r+s Mrs.
 2 1  1
 
A=  1 3 4 
 2 1 1 

11/09/22
3 4
C11 = (-1)1+1 M11 = (-1)2 = 1 (7) = 7 C23 = - M23 = 0
1 1

destyrakhmawati@yahoo.com
1 4
C12 = (-1) 1+2
M12 = (-1) 3 = (-1) (9) = -9 C31 = M31 = 7
2 1

1 3
C13 = (-1) M13 = M13 =
4
=5
2 1 C32 = - M32 = - 9

C21 = (-1)3 M21 = - M21 = - 1 1 = 0


10
1 1 C33 = M33 = 5
C22 = M22 = 0
Teorema Laplace:
det (A) = jumlah perkalian elemen-elemen dari sembarang baris/kolom
dengan kofaktor-faktornya.
n
det( A)   aij kof ( Aij )  ai1kof ( Ai1 )  ai 2 kof ( Ai 2 )  ...  ain kof ( Ain )
j 1

11/09/22
, dengan i sembarang disebut ekspansi baris ke j

destyrakhmawati@yahoo.com
n
det( A)   aij kof ( Aij )  a1 j kof ( A1 j )  a2 j kof ( A2 j )  ...  anj kof ( Anj )
j 1

,dengan j sembarang disebut ekspansi kolom ke-j.


11
dan Kof(Aij) adalah kofaktor dari Aij
Contoh menghitung
determinan dengan
teorema laplace
dengan ekspansi
kolom ke 1

11/09/22
destyrakhmawati@yahoo.com
12
Contoh menghitung
determinan dengan teorema
laplace dengan ekspansi
baris ke 1

11/09/22
destyrakhmawati@yahoo.com
13
3. Sifat-sifat Determinan

destyrakhmawati@yahoo.com 11/09/22
14
4. Menghitung Determinan menggunakan
Sifat-Sifat Determinan
1. Determinan dari matriks dan transposenya adalah sama; |AT| = |A|
7 3 7 4
|A| = = 26 |AT| = = 26
4 2 3 2

11/09/22
Akibatnya :

destyrakhmawati@yahoo.com
semua sifat determinan berlaku secara baris / dan secara kolom.

2. Matriks persegi yang mempunyai baris (kolom) nol, determinannya nol (0).

2 1 3 2 2 0
det(B) = 0 0 0 =0 det(C) = 6 5 0 =0 15
7 6 5 7 8 0
3. Determinan dari suatu matriks persegi A yang salah satu baris (kolom)
dikalikan dengan skalar k, maka determinannya berubah menjadi k A

2 1 Jika baris kedua dikalikan 2 1


|A| = = 35 = 7 |A|
3 4 dengan 7  21 28

|A| = 5

11/09/22
2 1 2 1
Akibat sifat ini : =7 = 7 (5) = 35

destyrakhmawati@yahoo.com
 21 28 3 4

Suatu determinan jika salah satu baris (kolom) mempunyai


faktor yang sama, maka sudah dapat difaktorkan.

9 6 12 3 2 4 2 4 1 2 1 1
1 2 1 = 3 1 2 1 3 8 1 = 4 3 2 1
1 1 2 1 1 2 1  12 2 1 3 2
16
4. Determinan suatu matriks yang salah satu baris (kolom) nya ditukar dengan
baris (kolom) yang lain, maka nilai determinan matriks tersebut berubah
menjadi negatif determinan semula.

7 5 2 3
= 31 Baris pertama ditukar baris kedua = – 31
2 3 7 5

11/09/22
destyrakhmawati@yahoo.com
5. Determinan dari suatu matriks persegi yang mempunyai dua baris (kolom)
yang sama adalah sama dengan 0 (nol).

1 1 1
7 2 2 3 2 =0
=0
7 2 3 0 3

17
6. Determinan dari suatu matriks persegi yang salah satu barisnya (kolomnya)
merupakan kelipatan dari baris (kolom) yang lain adalah sama dengan 0 (nol).
1 2 1 1
|B| = 1 4 2 2
Karena kolom ke dua kelipatan kolom ke empat, |B| = 0
1 6 1 3
1 2 1 1

11/09/22
7. Determinan dari matriks persegi A = (aij) berdimensi n yang baris ke -i

destyrakhmawati@yahoo.com
(kolom ke-j) terdiri dari elemen-elemen yang dapat diuraikan menjadi dua
suku binomium, maka determinannya sama dengan determinan A yang
baris ke-i (kolom ke-j) diganti dengan suku binomium yang pertama
ditambah determinan A yang baris ke-i (kolom ke-j) diganti dengan
suku yang kedua.
8 5 53 4 1 5 4 3 1
= +
9 6 9 6 9 6 9 6

53 5 5 5 3 5 18
= +
5 4 6 5 6 4 6
8. Determinan suatu matriks persegi tidak berubah nilainya jika salah satu baris
(kolom) ditambah dengan kelipatan baris (kolom) yang lain.

2 3
= 11
1 4 Sifat ke 8 ini sering dipakai untuk
menyederhanakan baris (kolom),
2 9 sebelum menghitung nilai determinan
Jika k2 + 3k1 = 11
1 1

11/09/22
3 1 = 11

destyrakhmawati@yahoo.com
Jika b1 – b2
1 4
9. Determinan dari matriks segitiga adalah sama dengan produk (hasil kali)
elemen-elemen diagonalnya.

3 7 2 3 0 0 0
0 1 3 = (3)(-1)(5) = - 15 0 2 0 0
= (-3)(-2)(4)(1) = 24
0 0 5 1 1 4 0
19
0 0 3 1
Gunakan sifat determinan untuk menghitung :
1 2 2 1 2 2 1 2 2
3 5 4 b2 + 3b1 b3 – 2 b1
0 1 2 0 1 2 b3 + 3 b2
2 1 1 2 1 1 0 3 3

11/09/22
1 2 2

destyrakhmawati@yahoo.com
0 1 2 = (1)(-1)(3) = - 3
0 0 3

Petunjuk umum : Gunakan sifat ke 8, untuk mereduksi matriks menjadi


matriks segitiga; kemudian gunakan sifat ke 9

20
Submatriks / matriks bagian :
Matriks yang diperoleh dengan menghilangkan beberapa baris
dan/atau beberapa kolom dari suatu matriks

 3 1 2 5 

11/09/22
 
A=  6 0 2 1

destyrakhmawati@yahoo.com
 3 7 8  5
 
 6 0 2 1
Menghilangkan baris pertama diperoleh submatriiks :  
 3 7 8  5
 3 1 5 
Menghilangkan baris kedua dan kolom ketiga diperoleh submatriks :  
 3 7  5 21
dan sebagainya.
5. APLIKASI DETERMINAN PADA
GEOMETRI
Persamaan Garis Lurus yang Melewati Dua Titik

22
23
Persamaan Bidang Datar yang Melewati Tiga
Titik

24

Anda mungkin juga menyukai