Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS SENSITIVITAS

Analisis Sensitivitas di dalam LP merupakan usaha untuk mencari range optimality ( atau rentang suatu optimalitas dari suatu model). Selama nilai dari model masih dalam rentang optimalitas, maka solusi table simpleks akan tetap optimal. Rentang optimalitas suatu model Linier Programming dapat berubah oleh beberapa faktor berikut : a. b. c. d. e. Perubahan koefisien fungsi tujuan Perubahan kapasitas sumber Penambahan variabel Penambahan satu baris fungsi kendala Penambahan koefisien teknologi

Analisis sensitivitas dapat dilakukan dengan 2 cara : a. Analisis grafik (jika memiliki kurang dari 3 variabel) b. Analisis matriks menggunakan simpleks biasa (jika model memiliki lebih dari 2 variabel).

Contoh Kasus 1. Toyco merakit mainan kereta, truk dan mobil melalui 3 tahap operasi. Kapasitas tiap tahap operasi berturut-turut adalah 430,460, dan 420 menit/hari. Profit untuk penjualan tiap unit mainan kereta,truk, dan mobil adalah $3, $2, dan $5. Waktu perakitan mainan kereta untuk tiap tahap operasi berturut-turut adalah 1, 3, dan 1 menit, mainan truk 2, 0 , dan 4 menit, dan mainan mobil 1, 2 , dan 0 menit. Waktu = 0 menunjukkan bahwa operasi terkait tak diperlukan. Berapa tiap jenis mainan harus dirakit per hari agar profit maksimum? Model Solusi LP : Maksimasi Z = Kendala 3x1 + 2x2 + 5x3 x1 + 2x2 + x3 430 3x1 + 2x3 460 x1 + 4x2 420 x1 , x2 , x3 0 x1 = kereta, x2 = truk, x3 = mobil

Solusi Optimum dapat dilihat di tabel berikut :

X1 X2 X3 Basis CB 3 2 X2 2 - 1/4 1 X3 5 1 1/2 0 S3 0 2 0 zj 7 2 cj-zj -4 0

S1 5 0 1 0 5 0 0 1/2 0 -2 1 -1

S2 0 - 1/4 1/2 1 2 -2

S3 RHS 0 0 100 0 230 1 20 0 1350 0

Kasus Toyco Company dapat digunakan untuk contoh analisis sensitivitas (menghitung rentang optimalitas). 1. Perubahan Koefisien Fungsi Tujuan Di dalam menganalisis rentang optimalitas fungsi tujuan, semua koefisien kendala dianggap konstan, dalam artian semua koefisien yang ada di problem tidak boleh berubah. Untuk mencari fleksibilitas fungsi tujuan dari suatu model, perlu dilakukan perhitungan rentang optimalitas. Kepekaan nilai yang terdapat pada tabel optimal terhadap perubahan koefisien fungsi tujuan dapat diukur dengan menambahkan variabel ke variabel yang akan diukur. Pada kasus maksimasi menggunakan Cj-Zj 0 dan Zj-Cj 0 untuk kasus
minimasi. Apabila terdapat perubahan fungsi tujuan di luar rentang optimalitas maka dapat menyebabkan solusi tabel menjadi tidak optimal, dan harus dicari kembali solusi optimalnya menggunakan simpleks biasa. Untuk mengukur optimalitas dapat dilakukan dengan mengukur rentang optimalitas pada variabel basis dan variabel non basis. Berikut diuraikan cara mengukur rentang optimalitas (pada kasus Toyco Company)

a. Menentukan besarnya koefisien fungsi tujuan truk (c2) yang tidak mengganggu optimalitas
X1 Basis CB 3 2+ X2 - 1/4 X3 5 1 1/2 S3 0 2 14/2 /4 zj cj-zj -4+ /4 X2 2 1 0 0 2+ 0 X3 5 0 1 0 5 0 S1 0 1/2 0 -2 1+ S2 0 - 1/4 1/2 1 2- /4 S3 0 0 0 1 0 0 100 230 20 1350 RHS

-1- -2+ /4

Solusi pada tabel akan tetap berlaku jika nilai cj-zj tetap negative (dalam kasus maksimasi) : a. -1- < 0 - <1 > -1 c. -4+ /4 < 0 <1 Diketahui c2 = 2 + , sehingga = c2 2 dengan subtitusi nilai c2-2 pada diperoleh : a. c2 - 2 > -1 c2 > 1 b. c2 2 < 8 c2 <6 -2+ /4 < 0 /4 < 2 < 8

b.

Ini berarti nilai c2 adalah dalam rentang 1 < c2 < 6. Perhitungan untuk menentukan c3 (mobil) dapat dilakukan dengan cara yang sama.
2. Menentukan rentang optimalitas Kapasitas Sumber Perhitungan ini dilakukan jika ingin menentukan sejauh mana perubahan kapasitas sumber dapat ditolerir dengan solusi optimal dari tabel yang ada. Menentukan rentang kapasitas sumber ini dapat dengan cara : XB = [B-1] b XB = nilai sisi sebelah kanan (right hand solution) B-1 = matriks invers variabel basis pada tabel optimal b = nilai sisi sebelah kanan yang asli pada tabel awal (belum optimal)

catatan : jika matriks XB bernilai < 0 , maka solusi baru harus dicari menggunakan simpleks dual Jika diasumsikan pada kapasitas sumber (dalam kasus Toyco adalah kapasitas waktu (q1) untuk perakitan tahap pertama , Manager ingin mengetahui rentang waktu operasi agar solusi masi berada pada area feasible atau yang masih dapat ditolerir oleh model optimal dari tabel simpleks yang ada, maka perhitungan menggunakan rumus yang telah dijelaskan dapat ditulis sebagai berikut :

XB =

Hasil perkalian matriks yang ada, menghasilkan nilai XB sebagai


berikut

XB = Range dapat dihitung dengan menggunakan nilai pada matriks XB tersebut a. 100 + b. 20 2 0 2 -20 20

yang terdapat

-200

20

atau setara dengan rentang optimalitas 230

450

3. Perubahan Teknologi Perkembangan teknologi dan mesin dapat menyebabkan variabel kendala berubah, sebagai contoh waktu tahapan operasi di dalam model Toyco Company dapat berubah menjadi lebih cepat. Dengan perkembangan teknologi mesin, maka proses operasi perakitan hanya membutuhkan waktu yang singkat. Jika diasumsikan (dalam hal ini koefisien variabel non basis) terjadi perubahan teknologi dengan menggunakan contoh soal dari Toyco Company. Perubahan terjadi pada teknologi di mesin 2, mesin 2 diupgrade dan mampu mempercepat proses perakitan dan meningkatkan profit produk kereta menjadi $5 dan waktu perakitan yang berubah pada tahap 2 menjadi 2 menit. Model Solusi LP awal : Maksimasi Z = Kendala 3x1 + 2x2 + 5x3 x1 + 2x2 + x3 430 3x1 + 2x3 460 x1 + 4x2 420 x1 , x2 , x3 0 x1 = kereta, x2 = truk, x3 = mobil

Model Solusi LP setelah perubahan teknologi : Maksimasi Z = Kendala 5x1 + 3x2 + 5x3 x1 + 2x2 + x3 430 2x1 + 2x3 460 x1 + 4x2 420 x1 , x2 , x3 0 x1 = kereta, x2 = truk, x3 = mobil

Dengan perubahan tersebut, maka langkah-langkah untuk menghitung apakah perubahan yang disebabkan perkembangan teknologi dapat mengubah solusi yang optimal atau tidak, dapat dijalankan dengan cara berikut : a. Hitung a1 yang baru (matriks yang dibentuk dari X2) a1 = c1 = $5 CB*B-1 tetap =
* =

Cek kelayakan perubahan c3 CB*B-1 a1 c1 =


* - 5 = 1+4 5 = 0

Hasil CB*B-1 a1 c1 = 0. Hal ini menunjukkan bahwa nilai 0, ini berarti dengan perubahan yang ada terhadap kereta, dapat disimpulkan bahwa solusi masih optimal dan kereta (X1) belum layak untuk diproduksi (masuk menjadi variabel basis). 4. Penambahan Fungsi Kendala Baru Jika pada suatu kasus terjadi penambahan kendala baru, maka langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut : a. Cek apakah kendala baru berpengaruh (tidak redundant) b. Jika ya, harus cari solusi baru dengan 5. Penambahan Variabel Baru

Anda mungkin juga menyukai