Anda di halaman 1dari 11

RATA-RATA GEOMETRIK

(Geometric Mean)
Rata-rata Geometrik

Rata-rata geometrik (Geometric Mean)


digunakan untuk menghitung rata-rata yang
memperhatikan laju pertumbuhan (growth rate)
dari waktu ke waktu, misalnya: tingkat bunga,
penjualan, pertumbuhan penduduk, dan lain-
lain.
Pebedaan antara Rata-rata Geometrik dengan
Rata-rata Arithmatika

Metode rata-rata geometrik lebih tepat


digunakan untuk situasi yang melibatkan
pertumbuhan, sedangkan metode rata-rata
arithmatika lebih tepat digunakan untuk
menghitung rata-rata untuk satu periode yang
sama dari banyak return tanpa melibatkan
pertumbuhan.
Rata-rata Geometrik dihitung dengan
menggunakan rumus:

RG = [(1+R1)(1+R2) ... (1+Rn)1/n - 1

Keterangan:
RG = rata-rata geometrik,
Ri = return untuk periode ke i,
n = jumlah dari return.
Contoh:
Harga dari suatu saham pada periode ke 0 (periode
awal) adalah Rp 500,-. Pada periode selanjutnya
(periode ke 1), harga saham ini meningkat menjadi Rp
600,- dan turun di periode ke 2 menjadi Rp 550,-.
Return untuk masing-masing periode adalah sebagai
berikut:

R1 = (Rp 600,- - Rp 500,-)/Rp 500,- = 0,2 atau 20%


R2 = (Rp 550,- - Rp 600,-)/Rp 600,- = -0,083 atau
-8,33%
Dihitung dengan menggunakan metode
arithmatika dan metode rata-rata geometrik.
RA = (R1+R2+ ... Rn)/n metode arithmatika

RA =
tidak sama

metode geometrik
RG = [(1+R1)(1+R2) ... (1+Rn)]1/n – 1

RG = [(1+0,2)(1-0,0833)]1/2 – 1 = 0,04883 atau


= 4,883%
Pembuktian pada metode rata-rata arithmatika

Jika dihitung dengan menggunakan rata-rata


arithmatika, pertumbuhan harga saham ini adalah
sebesar 5,833%. Jika return saham ini benar dan harga
bertumbuh dengan tingkat 5,833%, maka untuk
periode ke 2, harga saham ini seharusnya menjadi:

(Rp 500,- x 1,05833 x 1,05833) = Rp 560,03.

Padahal harga saham ini diakhir periode ke 2 adalah


sebesar Rp 550,-. Dengan demikian return yang
dihitung dengan metode rata-rata arithmatika ini
kurang tepat.
Pembuktian pada metode rata-rata
geometrik
Jika dihitung dengan metode rata-rata geometrik
pertumbuhan harga saham ini adalah 4,833%.
Dengan menggunakan tingkat pertumbuhan
ini, harga saham di akhir periode ke 2
seharusnya menjadi:

(Rp 500,- x 1,04833 x 1,04833) = Rp 550,-.

Ini sesuai dengan nilai yang sebenarnya.


Indeks Kemakmuran Kumulatip
Rata-rata geometrik juga banyak digunakan untuk
menghitung indeks kemakmuran kumulatip. Jika rata-rata
geometrik diketahui, indeks kemakmuran kumulatip untuk
suatu periode tertentu dapat dihitung dengan rumus:

IKKt = (1+RG)n . bv

Keterangan:
IKK = indeks kemakmuran kumulatip
t = perioda ke-t
n = lama perioda dari perioda dasar ke perioda ke-t
bv = nilai dasar
Contoh:
Periode
Capital Gain
Devidend Yield
Rata-rata geometrik
(Loss)
1990 0,0029 0,0571
untuk return dari tahun
1991 0,0199 0,0570 1990 sampai dengan
1992
1993
0,0112
0,1105
0,0838
0,0829
tahun 1996 adalah
1994 0,0522 0,0995 sebagai berikut:
1995 0,0079 0,1050
1996 0,0078 0,1042

RG = [(1+0,060)(1+0,077)(1+0,095)(1+0,193)
= (1+0,047)(1+0,113)(1+0,112)]1/7 – 1
= 0,0987
Indeks kemakmuran kumulatip untuk tahun 1996
dapat dihitung sebesar:
IKK1996 = (1+0,0987)7 x 1 = 1,933136
Hubungan antara return rata-rata
arithmatika dan rata-rata geometrik
(1+RG)2 ≈ (1+RA)2 – (SD)2

Rata-rata arithmatika untuk data pada tabel di atas adalah sebagai berikut:

RA =
= 0,09957
Dari hubungan rata-rata arithmatika dan rata-rata geometrik,
deviasi standar dapat dihitung sebesar:

(1+0,0987)2 ≈ (1+0,09957)2 – (SD)2


1,20714 ≈ 1,20905 – SD2
SD2 ≈ (1,20905 – 1,20714)
SD ≈ 0,04375

Anda mungkin juga menyukai