NIM : 020225773
M.K. : KEWIRAUSAHAAN
TUGAS : 3(TIGA)
1. Pemantauan kondisi lingkungan sebagai persiapan usaha baru, salah satunya dapat
dilakukan secara internal.
Apa yang Anda ketahui mengenai elemen-elemen lingkungan internal? Berikan
penjelasan dan contohnya. (SKOR 30)
jawab :
Sebuah lingkungan internal mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Filosofi Manajemen, gaya pengoperasian, dan selera resiko.
Semakin bertanggung jawab filosofi dan gaya operasi manajemen, dan semakin jelas
filosofi dan gaya operasi tersebut dikomunikasikan, makin besar kemungknan karyawan
juga akan memiliki perilaku yang bertanggungjawab. Sebaliknya, jika manajemen hanya
sedikit menaruh perhatian pada pengendalian internal dan manajemen risiko, maka
karyawannya juga akan semakin tidak berhati hati dalam mencapai sasaran pengendalian
internal.
2. Komitmen terhadap Integritas, nilai-nilai Etis, dan Kompetensi.
Perusahaan mendukung integritas dengan :
a) Secara aktif mengajari dan menerapkannya. Sebagai contoh membuat jelas bahwa
laporan yang jujur lebih penting daripada yang menguntungkan.
b) Menghindari harapan yang tidak realistis atau insentif yang memotivasi tindakan tidak
jujur atau ilegal, seperti praktik penjualan yang terlalu agresif penjualan, taktik
negosiasi yang tidak etik dan tidak wajar, dan hasil keuangan yang dilaporkan.
c) Secara kosisten menghargai kejujuran dan memberikan label verbal terhadap prilaku
jujur dan tidak jujur.
d) Mengembangkan kode etik tertulis yang secara eksplisit menggambarkan perilaku jujur
dan tidak jujur.
e) Mewajibkan karyawan untuk melaporkan tindakan tidak jujur atau ilegal dan
mendisiplinkan karyawan yang dengan sengaja tidak melaporkanya.
f) Karyawan harus diberhentikan dan dituntut untuk menunjukkan bahwa perilaku seperti
itu tidak diperbolehkan.
g) Membuat komitmen terhadap kompetensi. Perusahaan harus mempekerjakan karyawan
yang kompeten dengan pengetahuan, pengalaman, pelatihan, dan keterampilan yang
diperlukan.
b. Pada tingkatan yang lebih tinggi, promosi kesehatan tidak hanya ditujukan bagi
peningkatan keterampilan individual dalam memelihara kesehatannya, melainkan mencakup
konteks yang lebih luas dalam hal mengubah masyarakat, lingkungan, dan kondisi ekonomi,
agar dampak negatif terhadap kesehatan individu dan masyarakat dapat dikurangi. Dalam
pemahaman seperti itu maka untuk mengetahui dan memahami secara mendalam tentang
apa yang membuat masyarakat berfungsi atau tidak berfungsi secara efektif dalam
memperbaiki kesehatannya, perlu dilakukan suatu analisis komprehensif terhadap
komunitas. Dasar dari analisis komunitas adalah pengetahuan tentang definisi dan
pengenalan terhadap batas-batas fungsional suatu masyarakat.
Secara struktural, masyarakat adalah kelompok yang terdiri dari individu-individu yang
terorganisir oleh batas spasial maupun politik. Pembatasan-pembatasan ini juga ikut
diwarnai oleh kebiasaan-kebiasaan yang dianut secara dominan oleh kelompok masyarakat
yang hidup pada wilayah geografi tertentu dan pada gilirannya membawa konsekuensi
kekhasan yang berbeda dengan kelompok lainnya. Pada sisi lain, sebuah komunitas juga
diwarnai oleh fungsi-fungsi agregasi non-geografis seperti pekerjaan, agama, kepentingan
khusus atau perwujudan kebutuhan bersama, atas dukungan sumberdaya yang juga dimiliki
secara bersama-sama.
Beberapa aspek yang menjadi sasaran dalam melakukan analisis komunitas, antara lain
identifikasi anggota masyarakat, batas-batas geografis, kebutuhan-kebutuhan, kepentingan-
kepentingan, aspirasi-aspirasi, motivasi-motivasi para anggotanya dan atau efektifitas sistem
pelayanan kesehatan yang tersedia.
Contoh kasus:
DAMPAK KERUSAKAN LINGKUNGAN DAN SOLUSINYA.
Tentu ini hanya merupakan contoh kecil tentang kerusakan lingkungan yang terjadi
ditengah-tengah manusia, sehingg kita semua perlu mencari solusi bagaiamana cara yang
efektif untuk menumbuhkan kesadaran masayarakat dalam mengantisipasi kerusakan
lingkungan.
Adapun solusi yang harus di lakukan adalah Perlunya diadakan sosialisasi melalui
kelompok/ lembaga masyarakat tentang pentingya menjaga Lingkungan, juga perlunya
PERDA atau PERBUP sebagai payung hukum, dan yang paling penting bagaimana
menumbuhkan kesadaran warga agar tidak beraktifitas yang membawa rusaknya lingkungan
juga pendidikan life skill masyarakat agar mempunyai ketrampilan demi menciptakan
lapangan kerja agar bisa menambah pendapatan keluaraga agar pola pikir tidak berorientasi
pada aktifitas yang bisa merusak lingkungan dengan alasan ekonomi.
3. Pemasaran yang efektif menjadi tantangan bagi seorang entrepreneur karena dapat
menentukan berhasil tidaknya suatu usaha.
Apa yang Anda ketahui mengenai tiga elemen utama dalam pemasaran yang efektif?
Berikan contoh kasus dari masing-masing elemen utama dalam pemasaran yang efektif.
(SKOR 35)
Jawab :
1. Orientasi pada konsumen
Maksud dari elemen ini adalah bahwa perusahaan yang benar-benar ingin memperhatikan
harapan dari konsumennya harus :
a. Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani.
b. Menentukan produk dan program pemasarannya.
c. Memilih kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran dalam penjualannya.
d. Mengadakan penelitian kepada konsumen untuk mengukur, menilai, serta menafsirkan
keinginan dan sikap ataupun perilaku mereka.
e. Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah menitik beratkan pada mutu
yang tinggi, harga yang murah atau model yang menarik.
Contoh kasus :
Pesan yang berorientasi pada konsumen, terkadang disebut pesan berorientasi pasar,
didefinisikan oleh Business Dictionary sebagai komunikasi yang berfokus pada
kebutuhan konsumen. Misalnya, papan iklan yang berorientasi konsumen membahas
bagaimana sebuah produk dapat digunakan oleh konsumen untuk mengatasi masalah
yang sering dihadapi konsumennya. Contohnya pesan pemasaran berorientasi pada
konsumen untuk body lotion yang mengatakan, “Membuat kulit kering Anda halus,
halus dan terhidrasi dengan hanya satu aplikasi.” Pesan ini mengedapkan bahwa
produknya memiliki manfaatnya langsung untuk konsumennya.
Referensi :
Yun I., 2020, KEWIRAUSAHAAN, Tangerang Selatan: Penerbit UT