Anda di halaman 1dari 9

VEKTOR

I. Definisi :
Vektor sering digunakan dalam banyak cabang matematika murni dan matematika
terapan serta ilmu fisika dan teknik.

Jenis-jenis Vektor
Bentuk umum dari vector adalah dengan penyusunan angka-angka atau bilangan-
bilangan yang menjadi komponen dari vector tersebut menurut baris dan kolom.

Ada beberapa jenis vektor, yaitu


 Vektor satuan adalah suatu vector yang salah satu komponennya adalah angka satu
(=1),sedangkan komponen yang lainnya adalah angka nol.
 Vektor nol adalah suatu yang seluruh komponennya adalah angka nol
 Sum vector adalah suatu yang mempunyai angka atau bilangan satu untuk setiap
komponennya.

II. Operasi atau cara kerja vektor

1.Operasi Jumlah
Karena vektor jumlah berwujud matrik maka operasi tambah seperti operasi tambah pada
matrik (syaratnya type harus sama).
Contoh :
1 2
2 4  3 0 
x1    x2    
y1   2 y2  0 
3 0
    1  1 
 1 5
 1   2  3
 2   4 6
x1  x2         
 3  0  3
     
 1  5   4
x1  y1  tidak dapat dijumlahkan

2.Operasi Perkalian

Operasi perkalian dengan skalar atau bilangan seperti perkalian skalar dengan matrik.
Contoh :
2 
2  2   10  2  5
3  3   15    3 
  x 1 3   5 
x  5x  5       
 4  4  20 5 5  4   4 
         5
1 1  5  1  1 
 5 
Vektor-vektor yang linier dependent (saling bergantung linier) dan vektor-vektor yang linier
independent (saling bebas linier).
Misal :
Diketahui m buah vektor yang masing-masing vektor mempunyai n buah komponen dimana
komponen-komponen tersebut merupakan anggota dari suatu field bilangan (f).
 a11   a12   a13   a1m 
a  a  a  a 
x1   21 
x   22 
x   23 
x   2m  komponen aij  f
  2   3   m  
       
 an1   an 2   an3   anm 
Definisi :
Vektor-vektor x1 , x2 , x3 ,......, xn dikatakan linier independent (lindep) bila dapat ditemukan skalar
bilangan k1 , k2 , k3 ,.....km  f yang tidak semuanya nol (ada ki  0 ).
k1 x1  k2 x2  k3 x3  .....  km xm  0

Atau
 a11   a12   a13   a1m  0
a  a  a   a  0
k1  21 
k  22 
k  23 
 ......  km  2 m    
  2  3     
         
 an1   an 2   an3   anm  0
Bentuk diatas tidak lain adalah sistem persamaan linier homogen
a11 a12 a1n  k1  0 
a21 a22 a2 n  k2  0 
 
   
   
an1 an 2 ann  km  0 

Syarat ak  0 atau ( x1 , x2 , x3 ,.....xm )k  0 punya jawab non trivial adalah : rank ( x1 , x2 , x3 ,...., xm )

lebih besar m (banyak vector) jadi ( x1 , x2 , x3 ,...., xm ) akan lindep bila rank ( x1 , x2 , x3 ,...., xm ) < m.

Contoh : Selidiki lindep atau lin indep


1 2 1
 2  1  3
x1    ; x2    ; x3   
3 3 0
     
0  1 1
Jawab
 
 1 2 1 1 2 1  1 2 1  1 2 1
  B  2 
1 5 B2(1 5)  0 
1 1  B32(1) 0 1 1
A( x1 , x2 , x3 )   2 1 3  12( 2)
     
  13(3)  0
B
3 3  0 3 3 B42(1)  0 0 0
3 3 0      
0 1 1  0 1 1  0 0 0
 0 1 1 
Rank A = 2 < 3 (banyak vector x1 , x2 lindep)
Akan dicari k1 , k2 , k3 sehingga k1 x1  k2 x2  k3 x3  0  Ak  0
1 2 1 0 1 2 1 0 1 2 1 0 1 0 0 0
2 1 3 0 0 5 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0
     
B21( 2) B32(3) B12( 2)

3 3 0 0 B31( 3)
0 0 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
k1  k3  0
k1  k3

III. Kombinasi Linier

Misal diketahui vector-vektor m mempunyai ( x1 , x2 , x3 ,...., xm ) dengan komponen-komponen


nya, yaitu
 a11   a12   a13   a1m 
a  a  a  a 
x1   21 
x2   22 
x3   23 
xm   2 m 
       
       
 an1   an 2   an3   anm 
Suatu vektor x diketahui kombinasi linier dari ( x1 , x2 , x3 ,...., xm ) bila dapat ditemukan bilangan-
bilangan (vector) k1 , k2 , k3 ,.....km  f sedemikian sehingga k1 x1  k2 x2  k3 x3  .....  km xm  X
 b1 
b 
x   2  maka bentuk k1 x1  k2 x2  k3 x3  .....  km xm  X berupa non homogen
 
 
bm 
 a11   a12   a13   a1m   b1 
a  a  a  a   b 
k1  21 
 k2  22 
 k3  23 
 ......  km  2 m    2 
         
         
 an1   an 2   an3   anm  bm 

a11 a12 a1n  k1   b1 


a21 a22 a2 n  k2   b2 
 sehingga AK  x
   
   
an1 an 2 ann  km  bm 
Sistem persamaan linier non homogen diatas akan punya jawab bila rank A = rank (A, x )
Bila rank ( x1 , x2 , x3 ,...., xm ) = rank ( x1 , x2 , x3 ,...., xm ) dengan kata lain vector x merupakan komlin
( x1 , x2 , x3 ,...., xm ) bila rank ( x1 , x2 , x3 ,...., xm ) = rank ( x1 , x2 , x3 ,...., xm ) .
Contoh :
1 1 2 1
     
Selidiki apakah x  2 kom-lin dari x1  1 , x2  1 , x3   2 
       
 1  1   1  2
Jawab :
A  x1 , x2 , x3 X )
1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 11
1 1 2 2   0 3 3 3 
 0 3 33
B21(1) B32(1)
B31( 1)

1 1 2 1 0 3 3 2 0 0 01

Rank x1 x2 x3 X  3 ; Rank x1 x2 x3  2
X bukan kom-lin x1 x2 x3

Hubungan Kom-Lin dengan Lindep

Bila ( x1 , x2 , x3 ,...., xm ) lindep maka paling tidak (paling sedikit) salah satu dari ke m vektor
tersebut merupakan komlin dari (m-1) vektor-vektor lainnya (sisa).
Karena lindep maka dapat ditemukan k1 x1  k2 x2  k3 x3  .....  km xm  0
k k k
Boleh dipakai sebagai pembagi : 1 x1  2 x2  .....  m xm  xi
kn kn  ki
Misal diketahui ( x1 , x2 , x3 ,...., xm ) lindep maka dari tiga pernyataan berikut minimal satu
persyaratan yang benar.

 x1 kom-lin x2 , x3

 x2 kom-lin x1 , x3

 x3 kom-lin x1 , x2

Sifat-sifat lainnya

1. Bila ( x1 , x2 , x3 ,...., xm ) lindep maka bila ditambahkan banyak vektornya akan tetap
lindep.

 x1, x2 ,....., xn lindep


 x1, x2 ......xm , xm1, xm2 ,....lindep
Penjelasan :

Karena  x1 , x2 ,....., xn  ada k  0 sehingga k1 x1  k2 x2  k3 x3  .....  km xm  0


2. Bila ( x1 , x2 , x3 ,...., xm ) lindep ,maka bila ditambahkan banyak vektornya akan
tetap lindep

Penjelasan :

Akan dibuktikan ( x1 , x2 , x3 ,...., xm1 ) juga lindep. Andaikan ( x1 , x2 , x3 ,...., xm1 ) maka
menurut a ( x1 , x2 , x3 ,...., xm1 ) xn juga lindep bertentang dengan yang diketahui
ada ( x1 , x2 , x3 ,...., xm ) lin-indep sehingga pengendalian salah.

Yang benar haruslah ( x1 , x2 , x3 ,...., xm ) lin-indep

IV. RUANG VEKTOR


V disebut ruang vektor overfield f bila memenuhi pernyataan sebagai berikut :

 V  0 (himpunan V tidak kosong)


 U 1 setiap X1 V dan V setiap K  r maka k.x1  v  tertutup terhadap perkalian
dengan skalar.

 u1 setiap xi .x j  v maka ( xi  x j )  tertutup terhadap penjumlahan.

Pengertian Dimensi Ruang Vektor


𝒔 ≤ 𝒓⁄𝒏
Bila range (𝑥̅1 , 𝑥̅2 , … , 𝑥̅𝑛 ) = 𝑠
𝒔 ≥ 𝒓⁄𝒏

Maka ruang vector ( yang disusun 𝑥̅1 , 𝑥̅ 2 , . . . , 𝑥̅𝑛 ) dinamakan ruang vektor berdimensi s
biasa ditulis 𝑉𝑛𝑠 dimana = s = menyatakan dimensinya
= n = menyatakan banyaknya komponen tiap vektor
Misalnya :
𝑉23 = Ruang vector berdimensi 2 dan banyak komponen 3

Contoh : Ruang Vektor disusun seperti

2 1 4
1. 𝑥̅1 = (0) 𝑥̅2 = (2) 𝑥̅3 = (0)
0 3 2
2 1 4
Range ,̅𝑥̅13, 𝑥̅=2 , 𝑥̅(30) = 32
𝑥̅1 , 𝑥̅ 2(𝑥 0)
Dimensi 3 ⟹ 𝑉330 3 2

Pengertian Basis Ruang Vektor

Misal :

 Ruang vektor P disusun oleh (𝑥̅1 , 𝑥̅2 , … , 𝑥̅𝑛 ). Bila range (𝑥̅1 , 𝑥̅2 , … , 𝑥̅ 𝑛 ) = 𝑟 ( banyaknya
vektor penyusun ) bila (𝑥̅1 , 𝑥̅2 , … , 𝑥̅𝑛 ) = Lin – indep maka (𝑥̅1 , 𝑥̅2 , … , 𝑥̅𝑛 ) disebut basis
dari ruang vektor P tersebut ( yang berdimensi r ) .
 Hubungan basis dengan dimensi ruang vektor, bila ruang vektor P berdimensi n maka
fungsinya terdiri atas n ruang duang vektor yang Lin – indep ( rank r)
𝑎
Ruang Vektor R2 = Himpuna vektor (𝑏)
Dimana a,b bilangan real ( himpunan vektor – vektor bidang x y )

𝑎 0
( ) ( ) 𝑎
𝑏 0 Y ( )
5 𝑏 4
3 1
(1) ( )
4 2 0 b x
0 3
( ) ( )
1 4
a
0 3

R2 merupakan ruang vector berdemensi 2 sebagai basisnya dapat dipilih sembarang 2


vektor anggap R2 dengan syarat saling lin-indep(rank 2)
Misalkan:
1 0 1 0
 ( ) Rank 2 jadi ( ) basis R2
0 1 0 1

PANJANG VEKTOR (Magnitudo)


𝑎1
𝑎2
Misalkan vector 𝑥̅ = ( ⋮ )
𝑎𝑛

Panjang 𝑥̅ ditulis ‖𝑥̅ ‖

‖𝑥̅ ‖ = √𝑎12 + 𝑎22 + ⋯ + 𝑎𝑛2

Contoh:
1
𝑥̅ = (−2)
3

‖𝑥̅ ‖ = √𝑎12 + 𝑎22 + 𝑎32

= √12 + (−2)2 + 32

= √1 + 4 + 9

= √14

VEKTOR SATUAN (UNIT VEKTOR)


Vector dengan panjang = 1
Contoh:
0
0
1. 𝑥̅ = ( ) ‖𝑥̅ ‖ = √02 + 02 + 12 + 02 = √1
1
0
Note: hasilnya harus bernilai 1
𝑥̅
Bila 𝑥̅ ≠ 0 𝑚𝑎𝑘𝑎 ‖𝑥̅ ‖
𝑥̅
Merupakan vektor satuan jadi ‖𝑥̅ ‖ = 1
𝑎1
𝑎2
Misalkan 𝑥̅ = ( ⋮ ) ‖𝑥̅ ‖ = √𝑎12 + 𝑎22 + ⋯ + 𝑎𝑛2
𝑎𝑛
𝑎1
𝑎1
𝑎2 √𝑎12 + 𝑎22 + … + 𝑎𝑛
2
( ⋮ )
𝑎2
𝑥̅ 𝑎𝑛
‖𝑥̅ ‖
= = √𝑎12 + 𝑎22 + … + 𝑎𝑛
2
√𝑎12 +𝑎22 + … +𝑎𝑛
2
𝑎𝑛

√𝑎12 + 𝑎22 + … + 𝑎𝑛
2
( )
𝑥̅ 𝑎1 2 𝑎2 2 𝑎𝑛 2
| |= √( ) +( ) +⋯ ( )
‖𝑥̅ ‖ √… √… √…

𝑎2 + 𝑎2 +⋯+𝑎2
= √𝑎12 + 𝑎22 +⋯+𝑎𝑛2 = √1 = 1
1 2 𝑛
SOAL- SOAL LATIHAN

1 3
1.Ruang Vektor V disusun oleh x1  1 , x2   2 selidiki apakah vektor ?
 
   
 2   5 

2.Carilah suatu basis untuk ruang vektor yang diperlukan atau dibentuk oleh

v1  1, 3,3, 4 , v2  0, 2, 1,3


v3  1,1, 4,1 , v4  3, 5,8,9

3.Tentukan sudut antara a  3 3 danb  2 0

4. Diketahui vektor-vektor : a  2, 7,1 , b  3, 0, 4 , c  0,5, 8

a. 3a – 4b

b. 2a + 3b -2c

c. 4a + 2b -2c

5.Diketahui a = (1,3,2) b = (3,9,6) dan c = ( 4,12,8) tuliskanlah bahwa c sebagai kombinasi linier
dari a dan b.

6.Selidikilah apakah c   2,5 dapat ditulis sebagai kombinasi linier dari


a  1, 3 danb   2,6 

Anda mungkin juga menyukai