Anda di halaman 1dari 35

Modul Minggu ke:

Metode Transportasi
Bagian I : Menentukan Solusi Fisibel Dasar

Fakultas

Ekonomi dan Bisnis


Oleh : Tim Dosen
1. Asep Sudrajat, S.E., M.T.
Program Studi
2. Dinda Kayani Putri Bestari, S.M.B., M.M.
Manajemen S1 3. Gina Apryanni Nurunnisha, S.M.B., M.B.A.
4. Oktora Yogi Sari, S.Sos., M.T.
5. Titto Rohendra, S.E., M.Si.
Metode Transportasi
Menentukan Solusi Fisibel Dasar

I. Dasar-dasar Metode Transportasi


II. Algoritma Transportasi
III. Masalah Transportasi Seimbang (Balanced
Transportation)
IV. Masalah Transportasi Tak Seimbang (Unbalanced
Transportation)
V. Degenerasi dan Redudansi pada Metode
Transportasi
I. Dasar-dasar Metode Transportasi
Metode Transportasi
• Merupakan teknik pemrograman linear yang bertujuan
menyelesaikan masalah pendistribusian/pengalokasian
sumber daya dari beberapa pemilik sumber daya
(supplier/pemasok, produsen, distributor besar, dll) ke
beberapa pihak yang membutuhkan sumber daya
(konsumen, retailer, dll).
• Model transportasi digambarkan dalam bentuk jaringan
seperti pada diagram (8.1).
I. Dasar-dasar Metode Transportasi

• Masalah transportasi berhubungan dengan distribusi


sebuah komoditi tunggal dari beberapa sumber yang
memiliki tingkat penawaran yang terbatas, ke beberapa
tujuan dengan tingkat permintaan tertentu, dengan
biaya transportasi yang minimal.
• Sebuah sumber (= produsen, pedagang besar, pemilik
sumber daya, dan lain-lain) dapat memenuhi permintaan
dari lebih dari satu tujuan (= konsumen, retailer, dan
lain-lain).
• Demikian juga sebaliknya.
I. Dasar-dasar Metode Transportasi

Asumsi dasar yang berlaku :


1. Kapasitas pasok setiap sumber adalah tetap, dan
tingkat permintaan setiap tujuan adalah tetap.
2. Biaya transportasi dari sumber ke tujuan tertentu
bersifat proporsional dengan banyaknya unit yang
dikirimkan.
3. Total pasokan dan total permintaan adalah sama
(∑S = ∑D). Jika (∑S  ∑D), maka dalam penyelesaian
ada sedikit perbedaan.
Gambar 9.1 –
Model Transportasi

Dimana:
a1, a2, …, am : Banyaknya supply pada sumber 1, 2, …, m.
b1, b2, …, bn : Banyaknya demand pada tujuan 1, 2, …,n.
c11, c12, …, cmn : Ongkos/biaya mengirimkan barang dari sumber i ke tujuan j.
x11, x12, …, xmn : Banyaknya barang yang ditransportasikan dari sumber i ke
tujuan j.
I. Dasar-dasar Metode Transportasi

To Destination Supply
From 1 2 … n
c 11 c 12 c 1n
1 … a1
x 11 x 12 x 1n
c 21 c 2B c 2n
2 … a2
x 21 x 22 2 x 2n

… … … … … …
c m1 c m2 c mn
m … am
x m1 x m2 x mn
∑a
Demand b1 b2 … bn
∑b

Tabel 9.1 ~ Tabel Transportasi


I. Dasar-dasar Metode Transportasi

11 11 12 12 𝑚𝑛 𝑚𝑛

11 12 1𝑛 = 1 (Kendala Pasokan Sumber I)


21 22 2𝑛 = 2 (Kendala Pasokan Sumber II)

𝑚1 𝑚2 𝑚𝑛 = 𝑚 (Kendala Pasokan Sumber m)


11 21 𝑚1 = 1 (Kendala Permintaan Tujuan I)
12 22 𝑚2 = 2 (Kendala Permintaan Tujuan II)

1𝑛 2𝑛 𝑚𝑛 = 𝑛 (Kendala Permintaan Tujuan n)


With 𝑖𝑗 for all i and j.

Persamaan 8.1 ~ Fungsi Tujuan dan Fungsi Kendala


Metode Transportasi
I. Dasar-dasar Metode Transportasi

Permasalahan khusus metode transportasi

• Terjadi ketika (∑S > ∑D) atau


Unbalanced (∑S < ∑D).
Transportation • Diselesaikan dengan menggunakan
variabel dummy.

• Degenerasi terjadi ketika sel atau rute


pengiriman yang sedang digunakan
Degenerasi & kurang dari (m + n – 1) ;
Redudansi • Redudansi terjadi ketika sel atau rute
yang sedang digunakan lebih dari
(m + n – 1).
II. Algoritma Transportasi

Tahapan penyelesaian metode transportasi

I. Menentukan • Northwest Corner Rule (NWC)


Solusi Fisibel • Least Cost (LC)
Dasar • Vogel’s Approximation Method (VAM)

II. Menentukan • Stepping Stone


Solusi Optimal • Modified Distribution
II. Algoritma Transportasi
Diagram 9.1 ~
Flowchart
Prosedur
Penyelesaian
Metode
Transportasi
III. Masalah Transportasi Seimbang

Sebuah model transportasi dikatakan seimbang jika


total pasokan sama dengan total permintaan
), atau:
III. Masalah Transportasi Seimbang
Contoh Soal
Sebuah perusahaan memiliki 3 pabrik di kota 1, 2,
dan 3 dengan kapasitas setiap pabrik adalah 150,
175, dan 275 unit per bulan. Produk yang
dihasilkan oleh ke-3 pabrik tersebut didistribusikan
ke-3 pengecer di lokasi A, B, dan C dengan tingkat
permintaan setiap pengecer adalah 200, 100, dan
300 unit per bulan. Berikut ini adalah ongkos kirim
dari setiap pabrik ke setiap pengecer:
III. Masalah Transportasi Seimbang

Sumber Ongkos Kirim ke… (dalam Rp 000 per unit)


Pengecer A Pengecer B Pengecer C
Pabrik 1 6 8 10
Pabrik 2 7 11 11
Pabrik 3 4 5 12

1. Berdasarkan informasi di atas, tentukan pendistribusian


gula yang meminimalkan total ongkos kirim dengan
menggunakan metode NWC, LC, dan VAM.
2. Berdasarkan perhitungan pada nomor (1), tentukan
apakah pendistribusian tersebut sudah optimal dengan
menggunakan metode Stepping Stone dan MODI. (akan
dibahas di modul minggu IX)
III. Masalah Transportasi Seimbang
Tahap awal dalam penyelesaian permasalah transportasi adalah
“memindahkan” informasi yang tersedia pada soal ke tabel transportasi.
Berdasarkan informasi yang tersedia, maka tabel transportasi dasar untuk
contoh kasus di atas adalah sebagai berikut:

Retailler Persediaan
A B C
6 8 10
1 150
x 1A x 1B x 1C
Supplier

7 11 11
2 175
x 2A x 2B x 2C
4 5 12
3 275
x 3A x 3B x 3C Tabel awal
Permintaan 200 100 300 600 transportasi

• Jumlah pemasok : 3 (= banyaknya baris = m = 3)


• Jumlah retailer : 3 (= banyaknya kolom = n = 3)
Maka sel yang harus terisi agar tidak terjadi degenerasi atau redudansi
adalah (m + n – 1) = (3 + 3 – 1 = 5) sel.
III. Masalah Transportasi Seimbang
~ Northwest Corner Rule (NWC)
Tahap 1 Tahap 2
III. Masalah Transportasi Seimbang
~ Northwest Corner Rule (NWC)
Tahap 3 Tahap 4
III. Masalah Transportasi Seimbang
~ Northwest Corner Rule (NWC)
Tahap 5

Maka total ongkos transportasi berdasarkan metode NWC adalah :


𝑵𝑾𝑪
III. Masalah Transportasi Seimbang
~ Least Cost (LC)
Tahap 1 Tahap 2
III. Masalah Transportasi Seimbang
~ Least Cost (LC)
Tahap 3 Tahap 4
III. Masalah Transportasi Seimbang
~ Least Cost (LC)
Tahap 5

Maka total ongkos transportasi berdasarkan metode LC adalah :


𝐿𝐶
III. Masalah Transportasi Seimbang
~ Vogel’s Approximation Method (VAM)
Tahap 1
III. Masalah Transportasi Seimbang
~ Vogel’s Approximation Method (VAM)
Tahap 1
III. Masalah Transportasi Seimbang
~ Vogel’s Approximation Method (VAM)
Tahap 3, 4, 5

Maka total ongkos transportasi berdasarkan metode VAM adalah :


𝑉𝐴𝑀
III. Masalah Transportasi Seimbang
~ Vogel’s Approximation Method (VAM)
Berdasarkan perhitungan total ongkos transportasi (dalam Rp 000)
dengan menggunakan metode NWC, LC, dan VAM, dapat dilihat bahwa :
• Total ongkos NWC : 5.925
• Total ongkos LC : 4.550
• Total ongkos VAM : 5.125

Ongkos transportasi terkecil dihasilkan oleh metode Least Cost, oleh


karena itu pengalokasian sumber daya dengan menggunakan metode
Least Cost akan dijadikan dasar pada tahap selanjutnya yaitu tahap
menentukan solusi optimal dengan menggunakan metode Stepping
Stone dan MODI.
Hal ini akan dibahas pada modul berikutnya.
IV. Masalah Transportasi Tak Seimbang

Asumsi transportasi seimbang seperti yang dibahas pada bagian III


tidak selalu terpenuhi, karena dalam kehidupan sehari-hari yang
paling banyak terjadi adalah banyaknya persediaan tidak sama
dengan banyaknya permintaan  , atau dengan kata lain:

Masalah transportasi tak seimbang dapat diselesaikan dengan menambahkan


variabel dummy.
• Jika , maka variabel dummy ditambahkan pada kolom atau
demand .
• Jika , maka variabel dummy ditambahkan pada baris atau
supply.
IV. Masalah Transportasi Tak Seimbang
Contoh Soal
Sebuah perusahaan memiliki 3 pabrik di kota 1, 2, dan 3
dengan kapasitas setiap pabrik adalah 150, 200, dan 275
unit per bulan. Produk yang dihasilkan oleh ke-3 pabrik
tersebut didistribusikan ke-3 pengecer di lokasi A, B, dan C
dengan tingkat permintaan setiap pengecer adalah 200,
100, dan 300 unit per bulan. Berikut ini adalah ongkos kirim
dari setiap pabrik ke setiap pengecer:

Sumber Ongkos Kirim ke… (dalam Rp 000 per unit)


Pengecer A Pengecer B Pengecer C
Pabrik 1 6 8 10
Pabrik 2 7 11 11
Pabrik 3 4 5 12
IV. Masalah Transportasi Tak Seimbang
• Jumlah pasokan : 625 unit
• Jumlah permintaan : 600 unit
• Dengan kata lain : .
Untuk kondisi seperti ini, maka variabel dummy ditambahkan
pada kolom. Jumlah permintaan pada retailler dummy
berfungsi untuk menyeimbangkan persediaan dan
permintaan. Matriks transportasi untuk kasus seperti ini
adalah sebagai berikut.
IV. Masalah Transportasi Tak Seimbang

Tabel awal transportasi jika


IV. Masalah Transportasi Tak Seimbang
Jika sebaliknya:
• Jumlah pasokan : 600 unit
• Jumlah permintaan : 625 unit
• Dengan kata lain : .
Untuk kondisi seperti ini, maka variabel dummy ditambahkan
pada baris. Jumlah permintaan pada supplier dummy
berfungsi untuk menyeimbangkan persediaan dan
permintaan. Matriks transportasi untuk kasus seperti ini
adalah sebagai berikut.
IV. Masalah Transportasi Tak Seimbang

Tabel awal transportasi jika


IV. Masalah Transportasi Tak Seimbang

Proses menentukan total ongkos transportasi dengan


menggunakan metode Northwest Corner Rule, Least
Cost, dan Vogel’s Approximation Method pada kasus
transportasi tak seimbang sama saja pada kasus
transportasi seimbang.
V. Degenerasi dan Redudansi pada
Metode Transportasi

Jika diketahui m adalah banyaknya baris (sumber) dan n


adalah banyaknya kolom (tujuan), maka sel atau rute
pengiriman yang optimal adalah (m + n – 1).
• Degenerasi terjadi ketika sel atau rute pengiriman
yang sedang digunakan kurang dari (m + n – 1).
• Redudansi terjadi ketika sel atau rute pengiriman
yang sedang digunakan lebih dari (m + n – 1).
V. Degenerasi dan Redudansi pada
Metode Transportasi
Contoh degenerasi masalah transportasi
Terima Kasih Atas Perhatiannya

Tim Dosen Mata Kuliah Metode Kuantitatif


Prodi Manajemen S1 FEB UTama

Anda mungkin juga menyukai