Anda di halaman 1dari 60

TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN

MODEL TRANSPORTASI
& PENUGASAN
www.its.ac.id INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER, Surabaya - Indonesia
Sub Capaian
Pembelajaran
Mahasiswa mampu
merumuskan kasus model
transportasi dan model
penugasan serta melakukan
perhitungan untuk
mendapatkan hasil
optimasinya

www.its.ac.id INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER, Surabaya - Indonesia


Pengertian
• Model transportasi bertujuan untuk
mencari biaya minimum dalam
pendistribusian suatu komoditas atau
produk dari sejumlah sumber ke sejumlah
tujuan
• Dapat diperluas untuk digunakan dalam
bidang lain, misalnya penugasan pekerja,
penjadwalan pekerja, rencana produksi,
dsb

3
Ilustrasi Problem Transportasi
• Sejenis barang diangkut dari 3 tempat asal ke 4
tempat tujuan.
• Jumlah barang dari tempat asal A, B, dan C
masing2 sebanyak 15, 25, dan 5 unit.
• Jumlah kebutuhan barang untuk tempat tujuan 1,2,
3, dan 4 masing2 sebanyak 5, 15,15, dan 10 unit.
• Biaya angkut per satuan barang dapat dilihat dalam
tabel berikut.
• Bagaimana mengatur distribusi barang tsb supaya
diperoleh biaya minimum?
4
Biaya Angkut per Satuan

Tujuan 1 Tujuan 2 Tujuan 3 Tujuan 4

Sumber A 10 0 20 11

Sumber B 12 7 9 20

Sumber C 0 14 16 18

5
Diagram Sumber ke Tujuan

Sumber Tujuan
10
A 1 5
15 0
11 20
25 12 15
B 7 2
9
20
0
14 3 15
5 C 16

18 4 10

6
Ciri-ciri Model Transportasi
• Terdapat sejumlah sumber dan tujuan
• Jumlah komoditas yang didistribusikan
dan jumlah permintaan besarnya tertentu
• Komoditas yang didistribusikan dari suatu
sumber ke suatu tujuan besarnya sesuai
kapasitas sumber atau besarnya
permintaan
• Harga satuan distribusi besarnya tertentu
7
Ciri-ciri Model Transportasi (lanjutan)
– Terdapat sejumlah sumber dan sejumlah tujuan
(S1, S2, …… dan D1, D2, …… )
– Masing-masing sumber mempunyai kapasitas supply
dan masing-masing tujuan mempunyai demand
(a1, a2, ….. dan b1, b2, ….. ) dengan syarat
jumlah supply sama dengan jumlah demand (∑ai =
∑bj )
– Masing-masing sumber mengirim sejumlah barang
yang diterima oleh masing-masing tujuan sebagai
variabel (x11, x12, ….. )
– Masing-masing variabel mempunyai harga satuan
(c11, c12, ….. )

8
Bentuk Model Transportasi
Sumber Tujuan
c11, x11
j=1 b1
a1 i=1
c21, x21

a2 j=2 b2
i=2 Unit
Unit Supply
Permintaan

j=3 b3
am i=m

cmn, xmn J=n bn

9
Keterangan :
• ai = jumlah supply pada sumber i
• bj = jumlah permintaan pada tujuan j
• cij = harga satuan distribusi antara sumber
i dan tujuan j
• xij = jumlah komoditi yang didistribusikan
dari sumber i ke tujuan j

10
Bentuk model Programa Liniernya :

• Minimumkan : z = ∑ m ∑n cij xij


i=1 j=1

Pembatas :
∑n xij ≤ ai , i = 1,2,…..,m
j=1

∑n xij ≥ bj , j = 1,2,…..,n
i=1

xij ≥ 0
11
Tabel Transportasi
Tujuan
1 2 n Supply

c11 c12 c1n


1 x11 x12 x1n
a1

Sumber x21 c21


x22
c22
x2n
c2n a2
2
cm1 cm2 cmn am
m xm1 xm2 xmn

Demand b1 b2 bn
Syarat : Jumlah supply = jumlah demand
∑m ai = ∑n bj
i=1 j=1
Apabila tidak sama, perlu diseimbangkan dengan variabel semu
dengan harga satuan sebesar 0. 12
Langkah Penyelesaian :
1. Menentukan solusi layak basis awal
Jumlah variabel basis = m + n – 1
2. Menentukan satu variabel non basis yang akan masuk
menjadi variabel basis, yaitu variabel yang menyebab-
kan pengurangan biaya distribusi paling besar
3. Menentukan satu variabel basis yang akan keluar dari
basis, yaitu variabel yang akan berkurang bila satu
variabel basis baru masuk, yang memiliki alokasi paling
kecil
4. Ulangi langkah ke-2 sampai tidak ada pengurangan
biaya distribusi lagi, yang berarti solusi sudah optimum.
Total biaya distribusi adalah kumulatif dari harga satuan
distribusi dikalikan dengan jumlah distribusi
13
Menentukan Solusi Basis Awal
a. Metode Pojok Kiri Atas :
Solusi basis awal dimulai dengan mengisi sel
pojok kiri atas dengan angka terkecil antara
jumlah supply dan demand. Pengisian
dilanjutkan dengan sel sebelah kanan atau
bawah sesuai dengan sisa jumlah supply atau
demand
b. Metode Ongkos Terkecil
Alokasi diprioritaskan pada tempat yang
mempunyai harga satuan terkecil
c. Metode Pendekatan Vogel

14
Metode Pendekatan Vogel :
1. Hitung penalty tiap kolom dan baris dengan
mengurangkan harga satuan terkecil dari kedua
terkecil.
2. Alokasikan komoditi sebanyak mungkin pada variabel
dengan ongkos terkecil yang terletak pada pinalty
terbesar. Tandai kolom atau baris yang sudah
terpenuhi. Hitung sisa komoditi setiap kolom/baris.
Hitung kembali pinalty baris dan kolom yang belum
ditandai. Setiap baris/kolom dengan sisa komoditi nol
tidak terbawa dalam perhitungan penalty.
3. Lakukan kembali alokasi sampai semua komoditas
sudah teralokasi
.

15
Tabel Transporasi ilustrasi problem diatas

Tujuan
1 2 3 4 ai

10 00 20 11
1
15

2 7 9 20
Sumber 12
25

3 0 14 16 18
5

bj 5 15 15 10

16
Solusi Basis Awal - Metode Pojok Kiri Atas :

Tujuan
1 2 3 4 ai

10 00 20 11
1
5 10 15

2 7 9 20
Sumber 12
5 15 5 25

3 0 14 16 18
5 5

bj 5 15 15 10

17
Solusi Basis Awal - Metode Ongkos Terkecil :

Tujuan
1 2 3 4 ai

10 00 20 11
1
15
15
2 7 9 20
Sumber 12
15 25
10
3 0 14 16 18
5 5

bj 5 15 15 10

18
Solusi Basis Awal - Metode Pendekatan Vogel :

Langkah 1 : Tujuan
Penalty
1 2 3 4 ai baris

10 00 20 11
1
15 10

2 7 9 20
Sumber 12
2
25

3 0 14 16 18
5 14

bj 5 15 15 10
Penalty kolom
10 7 7 7

19
Solusi Basis Awal - Metode Pendekatan Vogel (lanjutan) :

Langkah 2 :
Tujuan
Penalty
1 2 3 4 ai baris

10 00 20 11
1
15 11

2 7 9 20
Sumber 12
25 2

3 0 14 16 18
5 0 -

bj 0 15 15 10
Penalty kolom - 7 11 9

20
Solusi Basis Awal - Metode Pendekatan Vogel (lanjutan) :

Langkah 3 :
Tujuan
Penalty
1 2 3 4 ai baris

10 00 20 11
1
15 11

2 7 9 20
Sumber 12
15 10 13

3 0 14 16 18
5 0 -

bj 0 15 0 10
Penalty kolom - 7 - 9

21
Solusi Basis Awal - Metode Pendekatan Vogel (lanjutan) :

Langkah 4 :
Tujuan
1 2 3 4 ai

10 00 20 11
1
15

2 7 9 20
Sumber 12
10 15 0

3 0 14 16 18
5 0

bj 0 5 0 10

22
Solusi Basis Awal - Metode Pendekatan Vogel (lanjutan) :

Langkah 5 :
Tujuan
1 2 3 4 ai

10 00 20 11
1
5 0
10
2 7 9 20
Sumber 12
10 15 0

3 0 14 16 18
5 0

bj 0 0 0 0

23
Menentukan variabel yang masuk dan
keluar dari basis
Metode Stepping Stone :
Dibuat sebuah loop tertutup bagi setiap variabel non
basis, yang berawal dan berakhir pada variabel non
basis tersebut. Tiap titik sudut loop merupakan titik
yang ditempati variabel basis. Loop tersebut
digunakan untuk memeriksa apakah terjadi
pengurangan biaya jika sebuah variabel non basis
masuk menjadi basis. Caranya adalah dengan
mengalokasikan 1 unit barang pada variabel non basis
sehingga terjadi perubahan alokasi pada semua titik
sudut, yang mengakibatkan terjadinya perubahan
biaya. Variabel non basis yang memberikan
pengurangan biaya terbesar akan masuk menjadi
basis, menggantikan variabel basis yang alokasinya
berkurang yang memiliki nilai alokasi paling kecil.
24
Contoh Metode Stepping Stone:
Variabel Basis Awal menggunakan Metode Pojok Kiri Atas :
Tujuan
1 2 3 4 ai

10 00 20 11
1
5 10 15

2 7 9 20
Sumber 12
5 15 5 25

3 0 14 16 18
5 5

bj 5 15 15 10

Solusi awal : z = 5(10)+10(10)+5(7)+15(9)+5(20)+5(18) = 410


25
Cek variabel non basis x21 , alokasikan 1 unit ke x21:
Tujuan
1 2 3 4 ai

10 0 20 11
5
10 15
1 (-) (+)
12 7 9 20
(+) (-) 25
Sumber 2 5 15 5
x21
0 14 16 18
3 5
5

bj 5 15 15 10

z = 4(10) + 11(0) + 4(7) + 1(12) + 15(9) + 5(20) + 5(18) = 405


Atau besar perubahan biaya = 12 - 10 + 0 – 7 = -5

26
Cek variabel non basis x31, alokasikan 1 unit ke x31 :

Tujuan
1 2 3 4 ai

10 00 20 11
1
10 15
(-) 5 (+)
2 7 9 20
Sumber 12
5 (-) 15 5 25
(+)
3 0 14 16 18
5 5
x31 (+) (-)

bj 5 15 15 10

Perubahan z = +0 – 10 + 0 – 7 + 20 – 18 = - 15
27
Hasil perubahan biaya distribusi untuk semua
variabel non basis :
Tujuan
1 2 3 4 ai

10 0 20 11
15
1 5 10
+18 -2
12 7 9 20
2 15 25
Sumber 5 5
-5
0 14 16 18
3 5 5
-15 +9 +9
bj 5 15 15 10

Variabel yang memiliki pengurangan biaya terbesar adalah x31,


masuk menjadi basis menggantikan x11 atau x22 atau x34
(lihat tabel perubahan x31)
28
Solusi baru setelah x31 masuk menjadi basis
menggantikan x34 :
Tujuan
1 2 3 4 ai

10 00 20 11
1
0 15 15

2 7 9 20
Sumber 12
0 15 10 25

3 0 14 16 18
5 5

bj 5 15 15 10

Solusi baru: z = 5(0) + 0(10) +15(0) + 0(7) +15(9) +10(20) = 335


29
Cek lagi perubahan biaya, hasil perubahan biaya semua
variabel non basis :
Tujuan
1 2 3 4 ai

10 00 20 11
(-)
1 0 15 (+) 15
+18 -2
Sumber 12 7 9 20
(+) 0
2 (-) 15 10 25
-5
0 14 16 18
3 5 5
+24 +24 +15
bj 5 15 15 10
Pengurangan biaya terbesar adalah x21, menggantikan x11 atau x22.

30
Solusi baru setelah x21 masuk menggantikan x11 :

Tujuan
1 2 3 4 ai

10 00 20 11

1 15 15

Sumber 12 7 9 20
2 0 0 15 10 25

0 14 16 18
3 5 5

bj 5 15 15 10

Solusi baru : z = 0(12) + 5(0) + 15(0) + 0(7) + 15(9) + 10(20) = 335

31
Cek lagi perubahan biaya, hasil perubahan biaya semua
variabel non basis :
Tujuan
1 2 3 4 ai

10 (-) 00 20 11

1 15 15
+5 +18 -2 (+)
Sumber 12 7 9 20
2 0 0 15 10 25
(+) (-)
0 14 16 18
3 5 5
+19 +19 +10
bj 5 15 15 10

Pengurangan biaya pada x14, menggantikan x24.


32
Solusi baru setelah x14 masuk menggantikan x24 :
Tujuan
1 2 3 4 ai
10 0 20 11
1 5 10
5 18
15
Sumber 12 7 9 20
2 0 10 15
2 25
0 14 16 18
3 5
21 19 12 5
bj 5 15 15 10
Solusi baru : z = 0(12) + 5(0) + 5(0) + 10(7) + 15(9)
+ 10(11) = 315. Solusi ini optimum karena tidak terjadi
lagi pengurangan biaya
33
Contoh Soal
• 3 lokasi proyek
membutuhkan tiang L1 L2 L3 Supply
pancang yang bisa
diperoleh dari 3 pabrik. P1 5 10 10 35
Biaya angkut persatuan
barang, kapasitas pabrik, P2 20 30 20 40
dan kebutuhan proyek
dapat dilihat dalam Tabel.
P3 5 8 12 40
Bagaimana mengatur
kebutuhan proyek akan
barang tsb supaya Demand 45 50 20
diperoleh biaya minimal ?
34
Penyelesaian soal transportasi :
Solusi basis awal dengan
metode pojok kiri atas : 35
5 10 10
-5 +5 35
L1 L2 L3 20 30 20
10 10 20 40
5 10 10 5 8 12
P1 40 40
35 35 +7 +14
-5 -9
45 50 20
20 30 20
P2 10 5 10 10
30 40 25
-14 10 5
20 30 20
5 8 12
20 5 20
P3 20 20 40
+7 5 8 12
2 40 29
45 50 20
Solusi optimum : z = 25x5+10x10+
20x20+20x20+40x8=1345 35
Cara lain (solusi basis awal dengan
pendekatan Vogel) :

L1 L2 L3

5 10 10 5 10 10
P1
35 35 5 25 10
-5 +5
20 30 20 20 30 20
P2 0
20 40 20 20
10 10

P3 5 8 12 5 8 12

40 40
+7 +14 40 3

45 10 50 10 20 Solusi optimal, biaya = 1345


0 15 2 2 8
22
36
Unbalanced Transportation Problem (D<S)

From A B C Kapasitas
5 4
D 3
250
8 4 3
E 300
9 7 5
F 300
Kebutuhan 300 200 200

37
Unbalanced Transportation Problem (D<S) -
Lanjutan
From A B C Dummy Kapasi-
tas
5 4 3 0
D 250 250

8 4 3 0
E 50 200 50 300

9 7 5 0
F 150 150 300

Kebutu- 300 200 200 150


han
38
Unbalanced Transportation Problem (D>S)

From A B C Kapasi-
tas
5 4 3
D 200
8 4 3
E 175
9 7 5
F 75

Kebu- 250 100 150


tuhan
39
Unbalanced Transportation Problem (D>S) -
Lanjutan
From A B C Kapasi-
tas
5 4 3
D 200 200
3
E 50 8 100 4 25 175
9 5
F 7 75 75

Dummy 0 0 50 0 50

Kebutu- 250 100 150


han 40
Model Transshipment
• Model transshipment adalah model transportasi untuk
permasalahan pendistribusian komoditas cara tidak
langsung, dimana komoditas dari suatu sumber dapat
melalui sumber atau tujuan lain sebelum mencapai
tujuan akhir
• Dalam model transshipment, sumber dapat berperan
sebagai tujuan, tujuan dapat berperan sebagai sumber
• Agar setiap sumber dan tujuan dapat menampung total
komoditas yang akan didistribusikan, maka pada setiap
sumber dan tujuan harus ditambah komoditas sebesar :

B ≥ ∑m ai = ∑n bj
i=1 j=1

41
Contoh Kasus
• Sebuah perusahaan mempunyai gudang di 3
lokasi dan 3 buah pusat distribusi. Biasanya item
produk dikirimkan langsung dari gudang ke
pusat distribusi, tetapi setiap pusat distribusi
dapat juga berfungsi sebagai transit point ke
pusat distribusi lainnya. Biaya transportasi dari
gudang ke pusat distribusi, dan antara pusat
distribusi terdapat dalam tabel. Tentukan
pengiriman optimal antara gudang dan pusat
distribusi yang meminimalkan biaya transportasi.
42
Biaya Transportasi dari Gudang ke Pusat
Distribusi (Rp)

Pusat Distribusi Penawaran


Gudang
A B C (unit)
1 12.000 11.000 7.000 70
2 8.000 6.000 14.000 80
3 9.000 10.000 12.000 50
Permintaan (unit) 60 100 40 Σ = 200

43
Biaya Transportasi Antar Pusat Distribusi (Rp)

Pusat Pusat Distribusi


Distribusi A B C
A 8.000 3.000
B 1.000 2.000
C 7.000 2.000

44
Model Transshipment – nya :
Pusat Distr A Pusat Distr B Pusat Distr C

12 11 7
Gudang 1 70

8 6 14
Gudang 2 80

9 10 12
Gudang 3 50

0 8 3
Pusat Distr A 200

1 0 2
Pusat Distr B 200

7 2 0
Pusat Distr C 200

60 + 200 100 + 200 40 + 200


45
Model Penugasan
(Assignment Model)
• Merupakan kasus khusus model
transportasi, dimana sejumlah m sumber
ditugaskan kepada sejumlah n tujuan,
sedemikian sehingga didapatkan biaya
penugasan total yang paling minimum
• Satu sumber (pekerja) hanya ditugaskan
pada satu tujuan (pekerjaan/alat)

46
Ilustrasi Problem Penugasan
• Sebuah perusahaan
memiliki 3 pekerja yang M1 M2 M3
akan ditugaskan
menangani 3 mesin.
Biaya setiap pekerja PA 5 7 9
dalam menangani setiap
mesin dapat dilihat dalam
Tabel. Bagaimana
PB 14 10 12
mengatur penugasan
pekerja pada mesin PC 15 13 16
tersebut supaya diperoleh
biaya minimum?
47
Bentuk model penugasan :

Mesin
1 2 … n

A C11 c12 … c1n 1

B 1
C21 c22 … c2n
Pekerja . . . … . 1
. . . … . 1
. . . … . 1
m 1
Cm1 cm2 … cmn
1 1 1 1

48
Langkah Penyelesaian :

1. Kurangi elemen masing2 baris (kolom) dengan elemen terkecil


dari baris (kolom) yang bersangkutan, sampai terdapat nilai nol
disetiap baris dan kolom
2. Penugasan pekerja didasarkan pada elemen yang berharga nol
3. Apabila belum memungkinkan dilakukan penugasan, dilakukan
langkah lanjutan sebagai berikut :
a. Tarik garis pada semua baris dan kolom yang memiliki elemen
nol dengan jumlah garis paling minimal
b. Kurangkan semua elemen yang tidak tergaris dengan elemen
terkecil, sehingga terbentuk elemen baru berharga nol
c. Tambahkan sebesar elemen terkecil tersebut kepada semua
elemen yang terletak pada perpotongan dua garis
d. Lakukan penugasan berdasarkan semua elemen nol, jika
belum memungkinkan lakukan kembali langkah a. sampai bisa
diperoleh penugasan yang fisibel

49
Penyelesaian ilustrasi problem diatas :
Model penugasan awal :
M1 M2 M3

5 7 9
PA

14 10 12
PB

15 13 16
PC

50
Hasil pengurangan :

M1 M2 M3
0 2 2
PA
0 2 4
4 0 0

PB 4 0 2
2 0 1

PC
2 0 3
Solusi optimum : Pekerja A
pada mesin 1, Pekerja B
pada Mesin 3, Pekerja C
pada mesin2;
biaya = 5 + 12 + 13 = 30
51
Contoh Lain :
Persoalan penugasan berikut :

1 2 3 4

A 1 4 6 3

B 9 7 10 9

C 4 5 11 7

D 8 7 8 5

52
Penyelesaian :
Hasil pengurangan :

1 2 3 4
0 3 2 2
0 3 5 2
A 2 0 0 2
2 0 3 2 0 1 4 3
B

C
0 1 7 3 3 2 0 0

D
3 2 3 0 Belum bisa dibuatkan
penugasannya
53
Penyelesaian (lanjutan) :
1 2 3 4
1 2 3 4
0 2 1 1
A
0 3 2 2 A

3 0 0 2
B 2 0 0 2 B

C 0 0 3 2
C
0 1 4 3
D 4 2 0 0
D 3 2 0 0

Solusi optimum, biaya =


1+10+5+5=21
54
Model Penugasan untuk Persoalan
Maksimumkan
• Dijadikan persoalan minimasi dengan cara pilih
elemen terbesar. Setiap elemen akan berubah
menjadi nilai elemen terbesar dikurangi dengan nilai
elemen awal.
• Contoh kasus:
Seorang supervisor mempunyai 4 karyawan yang
akan ditempatkan pada 4 bagian. Nilai rata-rata
penjualan 4 karyawan tersebut terdapat dalam
tabel. Tentukan bagaimana penempatan karyawan
agar diperoleh nilai rata-rata penjualan yang paling
maksimal.

55
Contoh model penugasan untuk persoalan
maksimumkan (lanjutan)
A B C D

1 20 60 50 55

2 60 30 80 75

3 80 100 90 80

4 65 80 75 70

56
Contoh model penugasan untuk persoalan
maksimumkan (lanjutan)
A B C D

1 80 40 50 45

2 40 70 20 25

3 20 0 10 20

4 35 20 25 30

57
Contoh model penugasan untuk persoalan
maksimumkan (lanjutan)
A B C D

1 40 0 10 5

2 20 50 0 5

3 20 0 10 20

4 15 0 5 10

58
Contoh model penugasan untuk persoalan
maksimumkan (lanjutan)
Ship A B C D

1 25 0 10 0

2 5 50 0 O

3 5 0 10 15

4 0 0 5 5

Solusi optimum, dengan keuntungan = 65+100+80+55 = 300


59
- TERIMA KASIH -

Anda mungkin juga menyukai