a. Kata dasar
b. Kata turunan
c. Bentuk ulang
d. Gabungan kata
A. Kata dasar
• Kata yang ditulis dalam satu kesatuan
Contoh:
Kantor pajak penuh sesak
Ayah pergi naik taksi
B. Kata turunan
1. Kata yang sudah mempunyai imbuhan (afiks):
- awalan (prefiks)
- Sisipan (infiks)
- Akhiran (sufiks)
- Imbuhan bersama (konfiks)
Semuanya ditulis serangkai.
Contoh:
- menulis, menekan
- tertulis, bermain
- sinambung, bahagia
- makanan, minuman
- menjalankan, memainkan
2. Jika bentuk dasar berupa gabungan kata.
• imbuhan dirangkai pada kata yang langsung
mendapat imbuhan.
Contoh :
- bertepuk tangan
- berterima kasih
- menganak sungai
- sebar luaskan
- garis bawahi
- tindak lanjuti
3. Jika betuk dasar berupa gabungan kata
mendapat awalan dan akhiran sekaligus
ditulis serangkai
Contoh:
- menyebarluaskan
- melipatgandakan
- menganaktirikan
- penghancurleburan
- pertanggungjawaban
- dilipatgandakan
C. Bentuk ulang
1. Ditulis lengkap dengan tanda hubung
ibu-ibu
adik-adik
orang-orang
2. Bentuk ulang dari kata berimbuhan
dibesar-besarkan
berjalan-jalan
bersinar-sinar
Perhatikan kata ulang dengan perubahan ttt.
a. Bentuk ulang dengan perubahan huruf di awal
kata ulangannya.
sayur -mayur, lauk-pauk, karut-marut
b. Bentuk ulang dengan perubahan bunyi
compang-camping, mondar-mandir
c. Imbuhan diberikan pada kata ulangannya
terus-menerus
tukar-menukar
Perhatikan berikut ini bukan bentuk ulang.
Kura-kura
Laba-laba
Undur-undur
D. Gabungan Kata
1. Gabungan kata yang lazim disebut kata
majemuk, kata khusus Ditulis terpisah.
- anak tiri - duta besar
- anak angkat - kereta api
- jambu monyet - kambing hitam
- meja tulis - meja rias
- Duta besar luar biasa
- Kereta api cepat luar biasa
- Pesawat terbang
2. Istilah khusus yang memungkinkan salah
baca dapat diberi tanda penghubung
alat pandang-dengar (audio visual)
suami-istri
watt-jam
dua puluh lima-ribuan ( 20 x 5000)
dua-puluh-lima-ribuan (1 x 25000)
istri-guru yang ramah
istri guru-yang-ramah
3. Gabungan kata yang sudah dianggap satu kata
ditulis serangkai
- akhirulkalam - swasembada
- astaghfirulah - swapraja
- apabila - swadaya
- daripada - ultrasonik
- matahari - ultramodern
- peribahasa - olahraga
- hulubalang - pramuwisma
PENULISAN UNSUR SERAPAN
Unsur serapan dalam bahasa Indonesia dibagi
menjadi dua, yaitu :
1) Unsur asing yang belum sepenuhnya terserap ke
dalam bahasa Indonesia, seperti reshuffle, shuttle
cock. Unsur-unsur itu dipakai dalam konteks
bahasa Indonesia, tetapi cara pengucapan dan
penulisannya masih mengikuti cara asing.
2) unsur asing yang penulisan dan pengucapannya
disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia.
Contoh-contoh:
1) aa (Belanda) menjadi a.
Misalnya : octaaf oktaf
2) ae tetap ae jika tidak bervariasi dengan e.
Misalnya : aerodinamics aerodinamika
3) ae, jika bervariasi dengan e, menjadi e.
Misalnya : haemoglobin hemoglobin
4) ai tetap ai.
Misalnya : Trailer trailer
5) au tetap au.
Misalnya : audiogram audiogram
Lanjutan