UNIVERSITAS RIAU
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN MATEMATIKA
PROGRAM STUDI S1 MATEMATIKA
Kampus: Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru Telp. (0761) 7078119 Pekanbaru 28293
HANDOUT
1. Pendahuluan
Dalam hal tertentu, optimisasi berkendala nonlinear tidak lebih sulit diselesaikan daripada optimisasi
tanpa kendala.
Sebagai contoh, misalkan ingin diselesaikan
maks 𝑧 = 𝑓(x)
(1)
kendala 𝑔𝑖 (𝐱) = 𝑏𝑖 , 𝑖 = 1, 2, … , 𝑚.
Asumsikan bahwa, biasanya tetapi bukan kasus yang selalu, m < n (lebih sedikit kendala daripada
variabel). Lalu, dapat digunakan persamaan 𝑔𝑖 (𝐱) = 𝑏𝑖 , 𝑖 = 1, 2, … , 𝑚. Untuk mengeliminasi m
variabel pertama dari 𝑥1 , 𝑥2 , … , 𝑥𝑛 dan mensubstitusikan persamaan-persamaan tersebut ke dalam 𝑓(x).
Selanjutnya sebuah masalah optimisasi tanpa kendala berikut dapat diselesaikan:
maks 𝑓(𝑥1 , 𝑥2 , … , 𝑥𝑛 ) = maks ℎ(𝑥𝑚+1 , 𝑥𝑚+2 , … , 𝑥𝑛 ) (2)
1
Keberhasilan yang mudah dari Contoh 1 mengiring kita kepada kesimpulan bahwa sebarang masalah
sejenis dengan ini dapat diselesaikan dengan cara ini.
Perhatikan masalah
Untuk (5) tidak ada substitusi yang mudah yang dapat dilakukan.
Untuk itu akan dikembangkan teori untuk kasus yang paling sederhana dan kemudian akan diperumum.
maks 𝑧 = 𝑓(𝑥1 , 𝑥2 )
(6)
kendala 𝑔(𝑥1 , 𝑥2 ) = 𝑏
Selanjutnya anggaplah bahwa adalah memungkinkan untuk memperoleh representasi eksplisit dari 𝑥2 :
𝑔(𝑥1 , 𝑥2 ) = 𝑏 ⟹ 𝑥2 = ℎ(𝑥1 )
sehingga
maks 𝑧 = 𝑓(𝑥1 , ℎ(𝑥1 )) Fungsi satu variabel (7)
𝑇
Syarat cukup bagi f untuk memiliki sebuah maksimum pada x0 = [𝑥10 , 𝑥20 ] adalah
𝑑𝑓
| =0
𝑑𝑥1 𝑥=𝑥0
Teknik yang akan diturunkan dikenal sebagai metode pengali Lagrange (Lagrange Multiplier Method).
Karena keseluruhan rasional adalah untuk menghindari untuk memiliki 𝑥2 dan mencari ℎ(𝑥1 ), mari
𝑑ℎ
pikirkan bagaimana cara mengeliminasi dari (9).
𝑑𝑥1
2
Perhatikan kembali bahwa
𝑔(𝑥1 , 𝑥2 ) = 𝑏
atau
𝑔(𝑥1 , ℎ(𝑥1 )) = 𝑏 (10)
𝑑ℎ(𝑥1 ) 𝑔𝑥1
=− (12)
𝑑𝑥1 𝑔𝑥2
dengan
𝜕𝑔(𝑥1 ,𝑥2 ) 𝜕𝑔(𝑥1 ,𝑥2 )
𝑔𝑥1 = ; 𝑔𝑥2 = .
𝜕𝑥1 𝜕𝑥2
𝑑ℎ
Substitusikan pada (12) ke dalam (9) yang dievaluasi pada x0 dan tetapkan derivatif tersebut sama
𝑑𝑥1
dengan nol,
𝑔𝑥1
𝑓𝑥1 − 𝑓𝑥2 =0 (13)
𝑔𝑥2
3
Persamaan (14) – (17) adalah himpunan syarat perlu bagi keberadaan sebuah solusi untuk masalah asal
(6).
Telah diturunkan tiga persamaan dalam tiga variabel: 𝑥1 , 𝑥2 , dan 𝜆 yang akan diselesaikan untuk
𝑥10 , 𝑥20 , dan 𝜆0.
Maksud pertama kali telah tercapai: Mencari 𝑥10 dan 𝑥20 tanpa harus memiliki f dalam ℎ(𝑥1 ) secara
eksplisit.
Cara yang paling mudah untuk menurunkan syarat perlu ini untuk beberapa masalah yang spesifik
adalah dengan mengkonstruksi apa yang dikenal sebagai fungsi Lagrange,
Jika diturunkan F terhadap 𝑥1 , 𝑥2 , dan 𝜆 seolah-olah ianya tak berkendala dan menyamakan hasilnya
dengan nol diperoleh
𝐹𝑥1 = 𝑓𝑥1 − 𝜆 𝑔𝑥1 = 0
𝐹𝑥2 = 𝑓𝑥2 − 𝜆 𝑔𝑥2 = 0 (19)
𝐹𝜆 = 𝑏 − 𝑔(𝑥1 , 𝑥2 ) = 0
Sistem persamaan (19) identik dengan (14) – (17).
Contoh 3: Akan dicari dimensi dari tanki silinder tertutup dengan volum yang diketahui 𝑉𝑐 yang
memiliki luas permukaan minimum 𝐴.
Luas permukaan tanki/silinder adalah 𝐴 = 2𝜋𝑟 2 + 2𝜋𝑟𝑙, dengan r adalah jari-jari silinder dan
l tinggi silinder. Volum silinder adalah 𝑉𝑐 = 𝜋𝑟 2 𝑙. Masalah optimisasi untuk kasus ini adalah
min 𝐴 = 2𝜋𝑟 2 + 2𝜋𝑟𝑙
kendala 𝑉𝑐 = 𝜋𝑟 2 𝑙.
4
Fungsi Lagrange diberikan oleh
𝐹(𝑟, 𝑙, 𝜆) = 2𝜋𝑟 2 + 2𝜋𝑟𝑙 + 𝜆[𝑉𝑐 − 𝜋𝑟 2 𝑙]
Syarat orde pertama,
𝐹𝑟 = 4𝜋𝑟 + 2𝜋𝑙 − 2𝜋𝜆𝑟𝑙 = 0
𝐹𝑙 = 2𝜋𝑟 − 𝜋𝜆𝑟 2 = 0
𝐹𝜆 = 𝑉𝑐 − 𝜋𝑟 2 𝑙 = 0
Karena 𝑟 ≠ 0, maka
2𝑟 + 𝑙 − 𝜆𝑟𝑙 = 0
2 − 𝜆𝑟 = 0
𝑉𝑐 − 𝜋𝑟 2 𝑙 = 0
1⁄ 1⁄
16𝜋 3 𝑉𝑐 3
𝜆=( ) . Kemudian diperoleh 𝑟 = ( ) dan
𝑉𝑐 𝜋
1⁄
4𝑉𝑐 3
𝑙=( ) .
𝜋
Untuk mengoptimalkan fungsi f x, y terhadap kendala g x, y telah ditunjukkan pada kuliah yang
lalu bahwa suatu fungsi baru dapat dibentuk
F x, y, f x, y k g x, y
dengan syarat orde satu (necessary condition) adalah Fx Fy F 0 .
Syarat orde dua (sufficient condition) sekarang dapat dinyatakan dalam Hessian terbatas H dengan
Fxx Fxy gx 0 gx gy
H = Fyx Fyy g y atau g x Fxx Fxy
gx gy 0 gy Fyx Fyy
5
yang merupakan Hessian biasa
Fxx Fxy
Fyx Fyy
yang dibatasi oleh turunan pertama dari kendala dengan nol pada diagonal utama.
Orde dari bordered principal minor ditentukan oleh orde dari principal minor yang sedang dibatasi. Jadi
H di atas menunjukkan bordered principal minor orde dua karena principal minor yang sedang
dibatasi adalah 2 X 2.
Jika semua principal minor negatif, yaitu jika H 2 , H 3 , , H n 0 , Hessian terbatas adalah definit
positif, dan Hessian definit positif selalu memenuhi syarat cukup bagi minimum relatif.
Jika principal minor berubah tanda secara konsisten dari positif ke negatif, yaitu jika H 2 0 , H 3 0 ,
H 4 0 , , 1 H n 0 , Hessian terbatas adalah definit negatif, dan Hessian definit negatif selalu
n
6
𝑍𝑦 = 0: 3𝑥 + 12𝑦 − 𝜆 = 0
𝑍𝜆 = 0: 56 − 𝑥 − 𝑦 = 0
Z xx Z xy gx 8 3 1
H = Z yx Z yy g y = 3 12 1
gx gy 0 1 1 0
12 1 3 1 3 12
H2 = H = 8 –3 +1
1 0 1 0 1 1
Dengan H 2 0 , H adalah definit positif, yang berarti bahwa z berada pada minimum.