Anda di halaman 1dari 98

Multiple Life Function

May 22, 2014

Multiple Life Function

May 22, 2014

1 / 94

Outline

1
2
3
4
5
6

9
10
11

Pendahuluan
Joint Distribution of Future Lifetimes
The Joint-Life Status
The Last-Survivor Status
More Probabilities and Expectations
Dependent Lifetime Models
Common Shock
Copulas
Insurance and Annuity Benefits
Survival Status
Special Two-Life Annuities
Reversionary Annuities
Evaluation - Special Mortality Assumptions
Gompertz and Makeham Laws
Distribusi Uniform
Simple Contingent Functions
Evaluation - Simple Contingent Functions
Catatan
Multiple Life Function

May 22, 2014

2 / 94

Pendahuluan

Pendahuluan

Pada bagian ini akan dibahas model-model yang terdiri atas sisa hidup
dari dua kehidupan. Aktuarial present value untuk dasar-dasar manfaat
dapat dihitung dengan mengaplikasikan konsep dan teknik yang telah
dipelajari sebelumnya. Model dibuat dengan mengasumsikan sisa hidup
dari dua kehidupan sebagai random variable yang independen.

Multiple Life Function

May 22, 2014

3 / 94

Joint Distribution of Future Lifetimes

Joint Probability Density Function

Untuk dua kehidupan (x) dan (y), joint p.d.f (Probability Density Function) dengan waktu sisa hidupnya, T (x) dan T (y) adalah
fT (x)T (y) (s, t)
dengan 0 < s < m, 0 < t < n

Multiple Life Function

May 22, 2014

4 / 94

Joint Distribution of Future Lifetimes

Joint Distribution Function


Tidak seperti satu kehidupan, pada dua kehidupan (x) dan (y) d.f (Distribution Function) tidak bisa diperoleh langsung dengan mengintegralkan
p.d.f nya. Perhatikan gambar berikut:

Ruang Sampel T (x) dan T (y)


Multiple Life Function

May 22, 2014

5 / 94

Joint Distribution of Future Lifetimes

Joint Distribution Function Region I

Pada gambar sebelumnya join d.f terbagi atas 4 region dimana setiap
region memiliki fungsi tersendiri. Untuk region I yaitu:
FT (x)T (y) (s, t) = Pr [T (x) s dan T (y) t]
Zs Zt
=

fT (x)T (y) (u, v) du dv



Zs Zt

fT (x)T (y) (u, v) du dv


0

Multiple Life Function

May 22, 2014

6 / 94

Joint Distribution of Future Lifetimes

Joint Distribution Function Region II, III dan IV

Region II
FT (x)T (y) (s, t) = FT (x)T (y) (s, n) = FT (x) (s)

Multiple Life Function

May 22, 2014

7 / 94

Joint Distribution of Future Lifetimes

Joint Distribution Function Region II, III dan IV

Region II
FT (x)T (y) (s, t) = FT (x)T (y) (s, n) = FT (x) (s)
Region III
FT (x)T (y) (s, t) = 1

Multiple Life Function

May 22, 2014

7 / 94

Joint Distribution of Future Lifetimes

Joint Distribution Function Region II, III dan IV

Region II
FT (x)T (y) (s, t) = FT (x)T (y) (s, n) = FT (x) (s)
Region III
FT (x)T (y) (s, t) = 1
Region IV
FT (x)T (y) (s, t) = FT (x)T (y) (m, t) = FT (y) (t)

Multiple Life Function

May 22, 2014

7 / 94

Joint Distribution of Future Lifetimes

Joint Survival Function


Joint sufvival function untuk joint life distribution adalah sebagai berikut:
sT (x)T (y) (s, t) = Pr [T (x) > s dan T (y) > t]
Tidak seperti single life distribution dimana FX (x) + s(x) = 1, pada
joint life distribution tidak berlaku demikian. Hubungan keduanya dapat dilihat pada gambar berikut:
FT (x)T (y) (s, t)
merupakan
peluang dari
Region A

Ruang Sampel dari Random Variabel Sisa


Usia T (x) dan T (y)

Multiple Life Function

sT (x)T (y) (s, t)


merupakan
peluang dari
Region B
May 22, 2014

8 / 94

Joint Distribution of Future Lifetimes

Joint Survival Function


Joint survival function dari T (x) dan T (y) untuk tiap-tiap Region adalah
sebagai berikut:
Region I dimana 0 < s < m dan 0 < t < n
sT (x)T (y) (s, t) = Pr [T (x) > s T (y) > t]
Z Z
fT (x)T (y) (u, v)dv du
=
s

Zm Zn
fT (x)T (y) (u, v)dv du

=
s

untuk titik-titik lainnya:


sT (x)T (y) (s, t) = 0
Multiple Life Function

May 22, 2014

9 / 94

Joint Distribution of Future Lifetimes

Joint Survival Function

Region II dimana s < 0 dan t > 0


sT (x)T (y) (s, t) = sT (y) (t) = t py
Region III dimana s < 0 dan t < 0
sT (x)T (y) (s, t) = 1
Region IV dimana s > 0 dan t < 0
sT (x)T (y) (s, t) = sT (x) (s) = s px

Multiple Life Function

May 22, 2014

10 / 94

Joint Distribution of Future Lifetimes

T (x) dan T (y) Independen

Jika T (x) dan T (y) independen, maka sifat-sifat berikut berlaku:


fT (x)T (y) (s, t) = fT (x) (s)fT (y) (t)

Multiple Life Function

May 22, 2014

11 / 94

Joint Distribution of Future Lifetimes

T (x) dan T (y) Independen

Jika T (x) dan T (y) independen, maka sifat-sifat berikut berlaku:


fT (x)T (y) (s, t) = fT (x) (s)fT (y) (t)
FT (x)T (y) (s, t) = FT (x) (s)FT (y) (t)

Multiple Life Function

May 22, 2014

11 / 94

Joint Distribution of Future Lifetimes

T (x) dan T (y) Independen

Jika T (x) dan T (y) independen, maka sifat-sifat berikut berlaku:


fT (x)T (y) (s, t) = fT (x) (s)fT (y) (t)
FT (x)T (y) (s, t) = FT (x) (s)FT (y) (t)
sT (x)T (y) (s, t) = sT (x) (s)sT (y) (t)

Multiple Life Function

May 22, 2014

11 / 94

The Joint-Life Status

Pengertian

Joint-Life Status adalah sebuah kondisi yang berlangsung selama semua


anggota dari himpunan kehidupan bertahan dan dikatakan gagal setelah
kematian pertama.
Sebuah Joint-Life Status adalah sebuah contoh dari apa yang sering
disebut sebagai sebuah status kelangsungan hidup.
Untuk m kehidupan,
T (x1 , x2 , . . . , xm ) = min[(T (x1 ), T (x2 ), . . . , T (xm )]
dimana T (xi ) adalah saat kematian dari individu i. Untuk kasus dari
dua kehidupan (x) dan (y) berlaku T (xy) = min[T (x), T (y)].

Multiple Life Function

May 22, 2014

12 / 94

The Joint-Life Status

Kasus Dependent
Diberikan fungsi distribusi dari T , untuk t > 0, dalam bentuk distribusi
gabungan dari T (x) dan T (y) untuk kasus general (dependent):
FT (t) = t qxy = Pr(T t)
= 1 sT (x)T (y) (t, t)
dengan menggunakan dasar peluang FT (t) = Pr[min[T (x), T (y)] t]
dimana [min[T (x), T (y)] t] adalah gabungan dari [T (x) t] dan
[T (y) t] dapat diperoleh
FT (t) = Pr[T (x) t] + Pr[T (y) t] Pr[T (x) t T (y) t]
= t qx + t qy FT (x)T (y) (t, t)

Multiple Life Function

May 22, 2014

13 / 94

The Joint-Life Status

Kasus Independent

Jika T (x) dan T (y) saling bebas, dua bentuk dari fungsi distribusi dari T
dapat ditulis sebagai bentuk fungsi kehidupan tunggal sebagai berikut:
FT (t) = Pr[min[T (x), T (y)] t]
= 1 sT (x)T (y) (t, t) = 1 t pxt py
dan
FT (t) = t qx + t qy FT (x)T (y) (t, t) = t qx + t qy t qxt qy
Pada kasus dependent t pxy = sT (x)T (y) (t, t) sedangkan pada kasus independent t pxy = t pxt py .

Multiple Life Function

May 22, 2014

14 / 94

The Joint-Life Status

Fungsi Kepadatan Peluang Joint-Life Status


Fungsi Kepadatan Peluang untuk T :
Z
Z
fT (xy) (t) =
fT (x)T (y) (t, v)dv +
t

fT (x)T (y) (u, t)du

dan
fT (xy) (t) =fT (x) (t) + fT (y) (t)
Z t

Z t

fT (x)T (y) (t, v)dv +


fT (x)T (y) (u, t)du
0

untuk notasi aktuarianya:


fT (xy) (t) =t px (x + t) + t py (y + t)
Z t

Z t

fT (x)T (y) (t, v)dv +


fT (x)T (y) (u, t)du
0

0
Multiple Life Function

May 22, 2014

15 / 94

The Joint-Life Status

Kasus Independent

Jika T (x) dan T (y) independent,


fT (x)T (y) (u, v) = u px (x + u) v py (y + v)
= t py t px [(x + t) + (y + t)]

Multiple Life Function

May 22, 2014

16 / 94

The Joint-Life Status

Force of Failure

Bentuk Force of Failure untuk kasus dependent:


xy (t) =

fT (xy) (t)
1 FT (xy) (t)

Untuk kasus independent:


xy (t) = (x + t) + (y + t)

Multiple Life Function

May 22, 2014

17 / 94

The Joint-Life Status

Kegagalan di waktu k sampai k + 1

Peluang terjadinya gagal dari Joint-Life Status selama waktu k sampai


k + 1 dihitung dengan cara:
Pr(k < T k + 1) = Pr(T k + 1) Pr(T k)
= k pxy k+1 pxy
= k pxy qx+k:y+k
Untuk kasus independent
qx+k:y+k = qx+k + (1 qx+k )qy+k

Multiple Life Function

May 22, 2014

18 / 94

The Joint-Life Status

Curtate-Future-Lifetime

Curtate-Future-Lifetime dari (x) dengan random variabel K, untuk k =


0, 1, 2, . . .
Pr(K = k) = Pr(k T < k + 1)
= k pxy qx+k:y+k
= k| qxy

Multiple Life Function

May 22, 2014

19 / 94

The Last-Survivor Status

The Last-Survivor Status


Last-Survivor Status adalah sebuah kelangsungan hidup yang berlangsung selama setidaknya terdapat satu kehidupan dari kumpulan kehidupan yang masih bertahan dan dikatakan gagal ketika orang terakhir
meninggal.
Dinotasikan dengan (x1 , x2 , . . . , xm ) dimana xi menyatakan umur dari
anggota i dan m menyatakan banyaknya anggota.
Distribusi sampai terjadinya kegagalan dari Last-Survivor Status, random variabel
T = max[T (x1 ), T (x2 ), . . . , T (xm )]
untuk kasus dua kehidupan
T (xy) = max[T (x), T (y)]

Multiple Life Function

May 22, 2014

20 / 94

The Last-Survivor Status

Hubungan Joint-Life dan Last-Survivor

Hubungan dari T (x), T (y), T (xy) dan T (xy) adalah:


T (xy) + T (xy) = T (x) + T (y)
T (xy)T (xy) = T (x)T (y)
aT (xy) + aT (xy) = aT (x) + aT (y)

Multiple Life Function

untuk a > 0

May 22, 2014

21 / 94

The Last-Survivor Status

Fungsi Distribusi dan Fungsi Kepadatan Peluang


Last-Survivor
Fungsi distribusinya:
FT (xy) (t) + FT (xy) (t) = FT (x) (t) + FT (y) (t)
diperoleh
t pxy

+ t pxy = t px + t py

dan
fT (xy) (t) + fT (xy) (t) = fT (x) (t) + fT (y) (t)
bentuk lain dari fungsi distribusinya:
FT (xy) (t) = FT (x) (t) + FT (y) (t) FT (xy) (t) = FT (x)T (y) (t, t)

Multiple Life Function

May 22, 2014

22 / 94

The Last-Survivor Status

Bentuk Aktuaria

Bentuk aktuarianya:
t qxy
t pxy

= t qx + t qy t qxy

xy (t) = t px (x + t) + t py (y + t) t pxy xy (t)

Multiple Life Function

May 22, 2014

23 / 94

The Last-Survivor Status

Force of Failure
Bentuk Force of Failure nya adalah:
xy (t) =
=

fT (xy) (t)
1 FT (xy) (t)
t px

(x + t) + t py (y + t) t pxy xy (t)
t pxy

untuk kasus independent:


t pxy

xy (t) = t qy t px (x + t) + t qx t py (y + t)

dan
xy (t) =

t qy t p x

(x + t) + t qx t py (y + t)
t qy t p x + t qx t p y + t p x t p y

Multiple Life Function

May 22, 2014

24 / 94

More Probabilities and Expectations

Ekspektasi T (u)

Diketahui e = E[T (u)], untuk satu buah kelangsungan hidup (u) memiliki formula sebagai berikut:
Z

eu =
t pu dt
0

jika (u) adalah joint-life status, maka:


Z

exy =
t pxy dt
0

untuk last-survivor status

exy =

t pxy

dt

hubungan keduanya adalah:

exy = ex + ey exy
Multiple Life Function

May 22, 2014

25 / 94

More Probabilities and Expectations

Ekspektasi T (u) Untuk Kasus Diskrit


Jika (u) adalah joint-life status, maka:
exy =

t pxy

dt

t pxy

dt

untuk last-survivor status


exy =

X
0

hubungan keduanya adalah:


exy = ex + ey exy

Multiple Life Function

May 22, 2014

26 / 94

More Probabilities and Expectations

Variansi

Variansi untuk Join-Life:


Z

 2
t t pxy dt cxy

 2
t t pxy dt cxy

V ar[T (xy)] = 2
0

untuk Last-Survivor:
Z
V ar[T (xy)] = 2
0

Multiple Life Function

May 22, 2014

27 / 94

More Probabilities and Expectations

Covarians

Bentuk umum:
Cov[T (xy), T (xy)] = E[T (xy)T (xy] E[T (xy)]E[T (xy)]
= Cov[T (x), T (y)] + [E[T (x)] E[T (xy)]]
[[T (y)] E[T (xy)]]
jika T (x) dan T (y) tidak berkorelasi, maka:

 


Cov[T (xy), T (xy)] = ex exy ey exy

Multiple Life Function

May 22, 2014

28 / 94

Dependent Lifetime Models

Common Shock

Common Shock

Diberikan T (x) dan T (y) sebagai dua buah random variabel sisa usia,
dengan tidak adanya kemungkinan dari common shock, jika independent:
sT (x)T (y) (s, t) = Pr [T (x) > s T (y) > t]
= sT (x) (s) sT (y) (t)

Multiple Life Function

May 22, 2014

29 / 94

Dependent Lifetime Models

Common Shock

Sebagai tambahan, untuk sebuah variabel random common shock yang


dinotasikan dengan Z, yang mana dapat mempengaruhi joint distribution dari waktu sisa usia dari kehidupan (x) dan (y). Random variabel
common shock ini adalah independent dari [T (x), T (y)] dan berupa
distribusi eksponensial sebagai berikut:
sZ (z) = ez

z > 0, 0

Multiple Life Function

May 22, 2014

30 / 94

Dependent Lifetime Models

Common Shock

Random variabel dari bunga di dalam membangun model untuk asuransi


jiwa atau annuitas untuk (x) dan (y) adalah T (x) = min[T (x), Z] dan
T (y) = min[T (y), Z]. Joint survival function dari [T (x), T (y)] adalah:
sT (x)T (y) (s, t) = Pr {min[T (x), Z] > z min[T (y), Z] > t}
= sT (x) (s) sT (y) (t)e[max(s,t)]

Multiple Life Function

May 22, 2014

31 / 94

Dependent Lifetime Models

Common Shock

P.d.f untuk Common Shock:


fT (x)T (y) (s, t) =

2
sT (x) (s) sT (y) (t)e[max(s,t)]
s
t
h

i
= s0T (x) (s)s0T (y) (t) s0T (x) (s)sT (y) (t) et
dimana 0 < s < t.
dan
fT (x)T (y) (t, t) = et sT (x) (t) sT (y) (t)

Multiple Life Function

t0

May 22, 2014

32 / 94

Dependent Lifetime Models

Common Shock

Domain dari Common Shock


Domain dari Common Shock

Multiple Life Function

May 22, 2014

33 / 94

Dependent Lifetime Models

Common Shock

Fungsi Survival Marginal dari Common Shock

Fungsi survival marginal untuk Common Shock


sT (x) (s) = Pr {[T (x) > s] [T (y) > 0]}
= sT (x) (s)es
dan
sT (y) (t) = Pr {[T (x) > 0] [T (y) > t]}
= sT (y) (t)et

Multiple Life Function

May 22, 2014

34 / 94

Dependent Lifetime Models

Common Shock

Joint-Life dan Last-Survivor dalam Common Shock

Bentuk Joint-Life:
sT (xy) (t) = sT (x) (t) sT (y) (t) et

0<t

Bentuk Last-Survivor


sT (xy) (t) = sT (x) (t) + sT (y) (t) sT (x)T (y) (t, t) et

Multiple Life Function

0<t

May 22, 2014

35 / 94

Dependent Lifetime Models

Copulas

Copula

Copula berarti sesuatu yang terhubung atau tergabung secara bersama.


Copula biasanya digunakan di dalam analisis statistika multivariat untuk
mendefinisikan sebuah kelas dari distribusi bivariat dengan distribusi
marginal yang dispesifikasikan. Diklaim bahwa
"
#
(eFT (x) (s) 1)(eFT (y) (t) 1)
1
FT (x)T (y) (s, t) = log 1 +

e 1

Multiple Life Function

May 22, 2014

36 / 94

Dependent Lifetime Models

Copulas

Ketika 6= 0 adalah joint fungsi distribusi dengan distribusi marginal


FT (x) (s) dan FT (y) (t). Dapat diperoleh
FT (x)T (y) (0, 0) = 0
FT (x)T (y) (, ) = 1
dan
2
F
(s, t) = fT (x)T (y) (s, t)
st T (x)T (y)
h
i
fT (x) (s)fT (y) (t) e[FT (x) (s)+FT (y) (t)]

=h

i2 (e 1)
(e 1) + (eFT (x) (s) 1)(eFT (y) (t) 1)

dan
FT (x)T (y) (s, ) = FT (x) (s)
FT (x)T (y) (, t) = FT (y) (t)
Multiple Life Function

May 22, 2014

37 / 94

Dependent Lifetime Models

Copulas

Estimasi Parameter
Parameter mengatur ke-dependent dari T (x) dan T (y). Dapat diapresiasi dengan menemukan
n
o
lim fT (x)T (y) (s, t) = fT (x) (s)fT (y) (t) lim [A()B()C()]
0

dimana
A() = e[FT (x) (s)+FT (y) (t)]
(e 1)
B() =
(e 1)2
1
C() = n
h


io2
1 + eFT (x) (s) 1 eFT (y) (t) 1 / (e 1)

Multiple Life Function

May 22, 2014

38 / 94

Dependent Lifetime Models

Copulas

Diperoleh:
lim A() = 1

lim B() = 1

lim C() = 1

dan
lim fT (x)T (y) (s, t) = fT (x) (s)fT (y) (t)

yang berarti T (x) dan T (y) akan independent ketika 0.

Multiple Life Function

May 22, 2014

39 / 94

Insurance and Annuity Benefits

Insurance and Annuity Benefits

Pada bagian ini akan dibahas mengenai nilai asuransi dan anuitas yang
didefinisikan untuk status survivalnya (u).
Lebih lanjut, akan dibahas contoh anuitas yang lebih kompleks; yaitu
anuitas yang dibayarkan untuk suatu survival status (u) setelah ditunda
sampai status survival lainnya (v ) gagal.

Multiple Life Function

May 22, 2014

40 / 94

Insurance and Annuity Benefits

Survival Status

Survival Stasus
Dengan mengganti single-life status (x) dengan survival status (u), maka
dapat diperoleh simbol untuk nilai aktuaria sekarang, variansi, dan persentil dalam (u).
Pada asuransi diskrit, jika K merupakan variabel random diskrit sisa
usia (curtate f uture lif etime) dari survival status (u), maka diperoleh
Waktu pembayaran adalah K + 1
Nilai sekarang dari pembayaran Z = K + 1
Nilai aktuaria sekarang, Au adalah
E[Z] =

v k+1 P r(K = k)

k=0

V ar(Z) = 2 Au (Au )2
Multiple Life Function

May 22, 2014

41 / 94

Insurance and Annuity Benefits

Survival Status

Contoh:
Asuransi diskrit untuk last-survivor status adalah
Axy =

v k+1 (k px qx+k + k py qy+k k pxy qx+k:y+k )

k=0

Multiple Life Function

May 22, 2014

42 / 94

Insurance and Annuity Benefits

Survival Status

Sedangkan formula untuk anuitas jiwa diskrit berjangka n-tahun dari


survival status (u) adalah:

Y =

K+1
a

, K = 0, 1, ..., n 1

a
n

a
u:n = E[Y ] =
a
u:n = E[Y ] =

, K = n, n + 1, ...
n1
X
0
n1
X

a
K+1
k Eu

k| qu

+a
n n pu

n1
X

v k k pu

1
a
u:n = (1 Au:n )
n

1 
V ar(y) = 2 2 Au:n (Au:n )2
d
Multiple Life Function

May 22, 2014

43 / 94

Insurance and Annuity Benefits

Survival Status

Dengan menggunakan hubungan antara nilai aktuaria dengan anuitas


jiwa, maka dapat diperoleh hubungan yang sama dalam survival status
(u) (khususnya pada kasus joint-life status), yaitu:

Axy:n = 1 d
axy:n
2

Axy:n = 1 (2d d2 ) 2 a
xy:n

Multiple Life Function

May 22, 2014

44 / 94

Insurance and Annuity Benefits

Survival Status

Lebih lanjut, dapat diperoleh hubungan nilai sekarang (present value)


antara anuitas dan nilai aktuaria pada last-survivor status dan joint-life
status, yaitu:
v K(xy)+1 + v K(xy)+1 = v K(x)+1 + v K(y)+1 ,
a
K(xy)+1 + a
K(xy)+1 = a
K(x)+1 + a
K(y)+1
jika setiap ruas pada persamaan diatas diekspektasikan, maka diperoleh
Axy + Axy = Ax + Ay

Multiple Life Function

May 22, 2014

45 / 94

Insurance and Annuity Benefits

Survival Status

Sama halnya seperti asuransi diskrit dari survival status (u), kita dapat
memperoleh nilai sekarang, nilai aktuaria, dan variansi untuk asuransi
kontinu dari survival status (u), yaitu:
Z = vT
Au =

v t t pu u (t) dt

V ar(Z) = 2 Au (Au )2

Multiple Life Function

May 22, 2014

46 / 94

Insurance and Annuity Benefits

Survival Status

Contoh:
Asuransi kontinu untuk last-survivor status adalah:
Z
v t t pxy xy (t) dt
Axy =
0

atau
Z
Axy =

v t [t px (x + t) + t py (y + t) t pxy xy (t)] dt.

Multiple Life Function

May 22, 2014

47 / 94

Insurance and Annuity Benefits

Survival Status

Sedangkan formula untuk anuitas jiwa kontinu berjangka n-tahun dari


survival status (u) adalah:

Y =a

ZT
a
u =
a
t t pu u (t) dt
0
Z
=
v t t pu dt
V ar(Y ) =

0
2A
u

(Au )2
2

Dengan persaman
aT + v T = 1, juga berlaku untuk T = T (u).

Multiple Life Function

May 22, 2014

48 / 94

Insurance and Annuity Benefits

Survival Status

Jika T = T (xy), maka diperoleh anuitas kontinu dari (xy) adalah:


Y =a
T ,
Z

a
t [t px (x + t) + t py (y + t) t pxy xy (t)] dt

a
xy =
0

Z
=

v t t pxy dt,

dan variansinya adalah:


V ar(Y ) =

2A
xy

(Axy )2
.
2

Multiple Life Function

May 22, 2014

49 / 94

Insurance and Annuity Benefits

Survival Status

Dari hubungan T (xy) + T (xy) = T (x) + T (y), diperoleh


v T (xy)+1 + v T (xy)+1 = v T (x)+1 + v T (y)+1

(1)

T (xy)+1 = a
T (x)+1 + a
T (y)+1 ,
a
T (xy)+1 + a

(2)

serta dari hubungan T (xy) T (xy) = T (x) T (y), diperoleh


v T (xy)+1 v T (xy)+1 = v T (x)+1 v T (y)+1
Persamaan-persamaan ini dapat digunakan untuk mendapatkan nilai aktuaria sekarang, variansi, dan kovariansi dari asuransi maupun anuitas
untuk berbagai survival status.

Multiple Life Function

May 22, 2014

50 / 94

Insurance and Annuity Benefits

Survival Status

Jika persamaan (1) dan (2) diekspektasikan untuk setiap ruasnya, maka
diperoleh hasil berikut:
Axy + Axy = Ax + Ay ,

(3)

a
xy + a
xy = a
x + a
y .

(4)

Dengan cara yang sama, diperoleh kovariansi


Cov[T (xy), T (xy)] = Cov[T (x), T (y)] + (
ex exy )(
ey exy )
Cov[v T (xy) , v T (xy) ] = Cov[v T (x) , v T (y) ] + (Ax Axy )(Ay Axy )

Multiple Life Function

May 22, 2014

51 / 94

Insurance and Annuity Benefits

Survival Status

Anuitas kontinu dari variabel random common shock untuk joint-life


status dapat ditulis sebagai:
Z

a
xy =

e(+)t ST (x) (t)dt +

e(+)t ST (y) (t)dt

(+)t

ST (x) (t)ST (x) (t)dt

Multiple Life Function

May 22, 2014

52 / 94

Insurance and Annuity Benefits

Survival Status

Contoh 1
a. Perluas persamaan (1) untuk asuransi kontinu berjangka n-tahun
dari last-survivor status. Jika ada salah satu individu yang masih
hidup di waktu n, maka manfaat meninggal tidak dibayarkan.
b. Gunakan hasil dari bagian (a.) untuk menghitung nilai sekarang
aktuaria dari asuransi kontinu berjangka 5-tahun untuk
last-survivor status, dengan = 0, 05 dan p.d.f
fT (t) = 0.002[t3 + (10 t)3 ], 0 t < 10.

Multiple Life Function

May 22, 2014

53 / 94

Insurance and Annuity Benefits

Survival Status

Penyelesaian :
a. Dengan menulis ulang persamaan (1) untuk asuransi berjangka
n-tahun serta mengekspektasikan setiap ruas, diperoleh:
1
1
1
1
= Ax:n
+ Ay:n
Axc
Axy:n
y:n ,
1
dengan Axc
y:n merupakan asuransi berjangka untuk joint-life
status.

b. Diketahui bahwa T (x) dan T (y) masing-masing mempunyai p.d.f.


fT (t) = 0.002[t3 + (10 t)3 ], 0 t < 10. Oleh karena itu,

1
1
Ax:5
= Ax:5
=

e0.05t [0.0002[t3 + (10 t)3 ]]dt

= 0.4563.

Multiple Life Function

May 22, 2014

54 / 94

Insurance and Annuity Benefits

Survival Status

Diketahui fT (t) = 0.0004(10 t)3 maka dapat diperoleh


1
=
Axc
y:5



e0.05t 0.0004(10 t)3 dt = 0.8614.

Dengan menggunakan hasil dari (a.) diperoleh


1
= 2(0.4563) 0.8614 = 0.0512
Axy:5

Multiple Life Function

May 22, 2014

55 / 94

Insurance and Annuity Benefits

Special Two-Life Annuities

Special Two-Life Annuities


Pada bagian ini akan diberikan contoh anuitas spesial (special annuities)
yang tingkat pembayarannya bergantung dari survival 2 jiwa.
Contoh 2
Sebuah anuitas kontinu yang pembayarannya sebagai berikut:
pembayaran sebesar 1 unit pertahun jika (x) dan (y) hidup,
pembayaran sebesar 2/3 unit pertahun jika salah satu diantara (x)
dan (y) meninggal
Tentukanlah:
a. Bentuk variabel random untuk jenis anuitas diatas
b. Anuitas jiwa kontinu untuk jenis anuitas diatas
c. Variansi variabel random dari hasil (a.), dengan asumsi T (x) dan
T (y) independen.
Multiple Life Function

May 22, 2014

56 / 94

Insurance and Annuity Benefits

Special Two-Life Annuities

Penyelesaian:
a. Anuitas ini merupakan kombinasi dari pembayaran sebesar 2/3
unit per tahun, jika setidaknya ada satu diantara (x) dan (y)
hidup sampai waktu T (xy), dan pembayaran sebesaran 1/3 unit
per tahun, jika keduanya hidup sampai T (xy). Sehingga variabel
random untuk anuitas ini adalah
1
2
.
Z= a
T (xy) + a

3
3 T (xy)
b. Nilai aktuaria sekarang dari Z adalah
2
1
E[Z] = a
xy + a
xy
3
3
dengan mensubstitusikan a
xy seperti pada persamaan (4),
diperoleh
2
2
1
E[Z] = a
x + a
y a
xy
3
3
3
Multiple Life Function

May 22, 2014

57 / 94

Insurance and Annuity Benefits

Special Two-Life Annuities

Secara alternatif, E[Z] dapat diperoleh dengan cara berikut:


Z
Z
1 t
2 t
v t pxy dt +
v t pxy dt
E[Z] =
3 0
3 0
dengan
t pxy

= t pxy + (t px t pxy ) + (t py t pxy ),

selanjutnya, dengan mensubstitusikan persamaan ini kedalam integral,


diperoleh
Z
Z
2 t
t
E[Z] =
v t pxy dt +
v (t px t pxy )dt
3 0
0
Z
2

v t (t py t pxy )dt
3 0

Multiple Life Function

May 22, 2014

58 / 94

Insurance and Annuity Benefits

Special Two-Life Annuities

c. Variansi dari Z adalah




1
2
a

+ a

V ar(Z) = V ar
3 T (xy)
3 T (xy)
4
1
4
= V ar(
aT (xy) ) + V ar(
aT (xy) ) + Cov(
aT (xy) , a
T (xy) ).
9
9
9
Karena T (x) dan T (y) independen, maka
Cov(v T (xy) , v T (xy) )
2

(Ax Axy )(Ay Axy )


=
2

Cov(
aT (xy) , a
T (xy) ) =

Sehingga,
V ar(Z) =

xy (A
xy )2 ]+1/9[2 A
xy (A
xy )2 ]+(A
x A
xy )(A
y A
xy )
4/9[2 A
2

Multiple Life Function

May 22, 2014

H
59 / 94

Insurance and Annuity Benefits

Reversionary Annuities

Reversionary Annuities

Anuitas reversional adalah anuitas yang berlaku untuk status (u),


tetapi setelah status lainnya (v) telah gagal (failure).
Anuitas reversional dapat juga dipandang sebagai anuitas tertunda yang
waktu tundanya merupakan time-until-failure dari status (v). Notasi
dari anuitas ini adalah av|u .

Multiple Life Function

May 22, 2014

60 / 94

Insurance and Annuity Benefits

Reversionary Annuities

Berikut diberikan variabel random dari anuitas reversional:


dimisalkan anuitas kontinu untuk (y) setelah (x) meninggal

T (x) T (y)
a

Z = T(x) | T(y) - T(x)


0
T (x) > T (y)
atau dapat ditulis juga sebagai

Z=

a
T (y) a
T (x)
0

T (x) T (y)
T (x) > T (y)

Multiple Life Function

May 22, 2014

61 / 94

Insurance and Annuity Benefits

Reversionary Annuities

atau sama dengan,


(
Z=

a
T (y) a
T (x)
a
T (y) a
T (y)

T (x) T (y)
T (x) > T (y)

dalam hal ini Z dapat ditulis sebagai,


T (xy)
Z=a
T (y) a

(5)

h
i
h
i
a
x|y = E[Z] = E a
T (y) E a
T (xy) = a
y a
xy .

(6)

Sehingga,

Persamaan (5) dan (6) berlaku untuk survival status (u) dan (v). Sebagai contoh,
a
x:n | y = a
y a
xy : n ,
a
x | y:n = a
y : n a
xy : n
Multiple Life Function

May 22, 2014

62 / 94

Insurance and Annuity Benefits

Reversionary Annuities

Contoh 3 Hitunglah nilai aktuaria sekarang dari anuitas kontinu yang


pembayarannya diberikan sebagai berikut:
kasus pembayaran, besar pembayaran, kondisi pembayaran
1

pembayaran sebesar 1 unit per tahun selama n-tahun

pembayaran sebesar 1 unit per tahun setelah n-tahun jika (x) dan
(y) kedua-duanya hidup

pembayaran sebesar 3/4 unit per tahun setelah n-tahun jika (x)
hidup dan (y) meninggal

pembayaran sebesar 1/2 unit per tahun setelah n-tahun jika (y)
hidup dan (x) meninggal

Multiple Life Function

May 22, 2014

63 / 94

Insurance and Annuity Benefits

Reversionary Annuities

Penyelesaian:
Dengan menggunakan anuitas reversional diperoleh:
kasus 1 merupakan anuitas pasti n-tahun, yaitu: a
n
kasus 2 merupakan anuitas tertunda n-tahun untuk joint-life
status (xy), yaitu: n| a
n = a
xy a
xy : n
kasus 3 merupakan anuitas reversional dengan pembayaran 3/4
per tahun untuk x setelah y : n , yaitu:
3
3
3
a
y:n | x = (
ax a
x : (y:n ) ) = (
ax a
xy a
x:n + a
xy:n )
4
4
4

Multiple Life Function

May 22, 2014

64 / 94

Insurance and Annuity Benefits

Reversionary Annuities

kasus 4 merupakan anuitas reversional dengan pembayaran 1/2


per tahun untuk y setelah x : n , yaitu:
1
1
a
x:n | y = (
ay a
xy a
y:n + a
xy:n )
2
2
dengan menjumlah keempat kasus tersebut, diperoleh nilai aktuaria sekarang:
3
1
1
3
1
1
x + a
y a
xy a
x:n a
y:n + a
xy:n
a
n + a
4
2
4
4
2
4
H

Multiple Life Function

May 22, 2014

65 / 94

Evaluation - Special Mortality Assumptions

Evaluation - Special Mortality Assumptions

Telah dibahas sebelumnya mengenai nilai sekarang aktuaria dari berbagai asuransi dan anuitas yang melibatkan 2 variabel random kontinu sisausia (future-lifetime random variables). Tentunya perhitungan integral
dan penjumlahan untuk 2 variabel random sisa-usia ini akan semakin
rumit.
Pada bagian ini akan dibahas mengenai beberapa asumsi dari distribusi
T (u) yang memudahkan perhitungan integral maupun penjumlahan untuk 2 variabel random kontinu sisa-usia.

Multiple Life Function

May 22, 2014

66 / 94

Evaluation - Special Mortality Assumptions

Gompertz and Makeham Laws

Gompertz and Makeham Laws

Pada bagian ini dibahas mengenai kematian yang mengikuti hukum


Gompertz dan Makeham, serta perhitungan nilai aktuaria sekarang
untuk multiple life statuses.
Asumsi yang digunakan pada bagian ini adalah variabel random kontinu
sisa-usia (future-lifetime random variables) independen.

Multiple Life Function

May 22, 2014

67 / 94

Evaluation - Special Mortality Assumptions

Gompertz and Makeham Laws

Pertama akan dibahas kematian yang mengikuti hukum Gompertz, (x) =


Bcx . Diperhatikan:
xy (s) = (w + s) s 0
atau
Bcx+s + Bcy+s = Bcw+s
atau
cx + cy = cw

(7)

Hal ini berakibat,


t px

 Z t

= exp
(w + s) ds
0
 Z t

= exp
xy (s) ds
0

t pxy

Multiple Life Function

May 22, 2014

68 / 94

Evaluation - Special Mortality Assumptions

Gompertz and Makeham Laws

Untuk w yang didefinisikan pada persamaan (7), semua probabilitas,


ekspektasi, dan variansi dari joint-life status (xy) sama dengan singlelife status (w).
Sedangkan untuk kematian yang mengikut hukum Makeham mempunyai
percepatan kematian, sebagai berikut:
xy (s) = (x + s) + (y + s) = 2A + Bcs (cx + cy )

(8)

Pada persamaan diatas, kita tidak dapat mengganti single-life status


menjadi joint-life status karena ada koefisien 2A.

Multiple Life Function

May 22, 2014

69 / 94

Evaluation - Special Mortality Assumptions

Gompertz and Makeham Laws

Oleh karena itu, dengan mengganti (xy) menjadi joint-life status yang
lain (ww), diperoleh
ww (s) = 2(w + s) = 2(A + Bcs cw )
dan dipilih w sedemikian sehingga
2cw = cx + cy .

Multiple Life Function

May 22, 2014

70 / 94

Evaluation - Special Mortality Assumptions

Gompertz and Makeham Laws

Contoh 4
Diketahui 1000(x) = 0.7+0.05(100.04 )x , dengan menggunakan a
xx pada
tabel ILT dan tingkat bunga 6%, hitunglah a
60:70 .
Penyelesaian
Karena c = 100.04 dan c60 +c70 = 2cw , maka diperoleh w = 66.11276. Kemudian menggunakan interpolasi linear, didapat a
60:70 = 0.88724
a66:66 +
0.11276
a67:77 = 7.55637.
H

Multiple Life Function

May 22, 2014

71 / 94

Evaluation - Special Mortality Assumptions

Distribusi Uniform

Distribusi Uniform

Pada bagian ini tetap digunakan asumsi independen, namun ada penambahan asumsi, yaitu kematian berdistribusi uniform setiap tahunnya per
individu dalam joint-life status.
Dengan penambahan asumsi ini, kita dapat menghitung anuitas lebih
dari sekali dalam setahun, serta manfaat asuransi yang dibayarkan seketika saat kematian.

Multiple Life Function

May 22, 2014

72 / 94

Evaluation - Special Mortality Assumptions

Distribusi Uniform

Dengan asumsi kematian berdistribusi uniform, diperoleh t px = 1 tqx


dan
d
(1 t px ) = qx .
t px (x + t) =
dt
Dengan mensubstitusikan asumsi ini kedalam joint-life status (xy) dengan T (x) dan T (y) independen, diperoleh untuk 0 t 1
t pxy

xy (t) = t px t py [(x + t) + (y + t)]


= t py t px (x + t) + t py t px (y + t)
= (1 tqy )qx + (1 tqx )qy

(9)

= qx + qy qx qy + +(1 2t)qx qy
= qxy + (1 2t)qx qy

Multiple Life Function

May 22, 2014

73 / 94

Evaluation - Special Mortality Assumptions

Distribusi Uniform

Nilai aktuaria sekarang dari asuransi untuk survival status (u) dapat
ditulis sebagai
Au =

k+1

(1 + i)1s

k pu

k+s pu
k pu

k=0

u (k + s) ds.

Menggunakan persamaan (9), diperoleh


Axy =

k+1


k pxy

Z
qx+k:y+k

(1 + i)1s ds

k=0

Z
+qy+k

1
1s

(1 + i)


(1 2s) ds

i
i
= Axy +



2 2 X k+1
1 +
v k pxy qx+k qy+k

i
k=0

Multiple Life Function

May 22, 2014

74 / 94

Evaluation - Special Mortality Assumptions

Distribusi Uniform

Jika T (xy) berdistribusi uniform, maka aproksimasi dari nilai Axy , adalah:
i
Axy = Axy ,

dan diperoleh nilai a


xy , yaitu:
1
a
xy = (1 Axy ).

Dengan mensubstitusikan persamaan (9) kepersamaan diatas, diperoleh


a
xy

i
= [()
axy ()] 2



2 2 X k+1
1 +
v
k pxy qx+k qy+k

Multiple Life Function

k=0

May 22, 2014

75 / 94

Evaluation - Special Mortality Assumptions

Distribusi Uniform

Jika T (xy) berdistribusi uniform, maka diperoleh


a
xy = [()
axy ()]
(m)

Sedangkan untuk Axy dibawah asumsi UDD, adalah


A(m)
xy =

i
Axy + (m)
i(m)
i


1+

2
1
2

+
(m) d(m)
i

X

v k+1 k pxy qx+k qy+k

k=0

dengan
i
i(m)

1
2
2
1+
(m) +
(m) d
i

m2 1

i,
=
6m2

(m)

serta nilai a
xy adalah
a
(m)
axy (m).
xy = (m)

Multiple Life Function

May 22, 2014

76 / 94

Simple Contingent Functions

Simple Contingent Functions

Pada bagian ini akan dibahas mengenai asuransi yang bergantung pada
time failure dari suatu status. Asumsi yang digunakan adalah T (x) dan
T (y) mempunyai joint distribusi yang kontinu.
Pertama akan dibahas probabilitas (x) meninggal sebelum (y) dan se1 , dimana angka
belum waktu n. Probabilitas ini dinotasikan dengan n q xy
1 diatas x menandakan bahwa (x) meninggal sebelum (y) dan simbol n
menandakan bahwa y akan meninggal n tahun kemudian.

Multiple Life Function

May 22, 2014

77 / 94

Simple Contingent Functions

1 didefinisikan sebagai
Untuk T (x) T (y) dan T (x) n, nilai dari n q xy
berikut:
Z nZ
1
fT (x)T (y) (s, t) dt ds
n q xy =
Z0 n s
=
P r[T (y) > s|T (x) = s] s px (x + s) ds,
0

dalam kasus independen, P r[T (y) s|T (x) = s] = s py , sehingga diperoleh


Z n
1
n q xy =
s py s px (x + s) ds
0

Multiple Life Function

May 22, 2014

78 / 94

Simple Contingent Functions

Contoh 5
1 dimana
Hitunglah 5 q xy

fT (x)T (y) (s, t) =

0.0006(t s)2 0 < s < 10, 0 < t < 10


0
untuk lainnya

Penyelesaian:
1
5 q xy =

5 Z 10

Z
=

0.0006(t s)2 dt ds

s
5

0.0002(10 s)3 ds

= 0.46875

Multiple Life Function

May 22, 2014

79 / 94

Simple Contingent Functions

Sedangkan probabilitas (y) meninggal setelah (x) dan sebelum waktu n,


dinotasikan dengan n q xy2 . Untuk 0 T (x) T (y) 0, n q xy2 didefinisikan
sebagai:
Z nZ t
2
fT (x)T (y) (s, t) dt ds
n q xy =
0
s
Z n
=
P r[T (x) t|T (y) = t] t py (y + t) dt,
0

dalam kasus independen, diperoleh


Z n
2
n q xy =
t qx t py (x + s) dt
0
1
= n qy t q xy

Multiple Life Function

May 22, 2014

80 / 94

Simple Contingent Functions

Jika n q xy2 dikerjakan/diintegralkan terhadap t terlebih dahulu, maka


akan diperoleh
2
n q xy

1
= n q xy
n p y n qx .

Lebih lanjut, diperoleh hubungan


1
n q xy

= n q xy2 + n py n qx

atau diperoleh
1
n q xy

n q xy2

Multiple Life Function

May 22, 2014

81 / 94

Simple Contingent Functions

Sedangkan asuransi yang dibayarkan saat (x) meninggal dan (y) masih
1 = E[Z], dimana
hidup, dinotasikan dengan Axy
T (x)
T (x) T (y)
v
Z=

0
T (x) > T (y),
1 didefinisikan sebagai:
nilai Axy
1
Axy
=

Z
0

Z
=

Z


v s fT (x)T (y) (s, t) dt ds


FT (x) | T (y) (t|s) dt v s s px (x + s) ds

Multiple Life Function

May 22, 2014

82 / 94

Simple Contingent Functions

1 menjadi
Untuk kasus independen nilai Axy
1
Axy
=

v s s py s px (x + s) ds,

interpretasi dari persamaan diatas adalah pembayaran sebesar 1 unit


dibayarkan jika (x) meninggal sebelum waktu s dan (y) masih hidup.
1 =
1
Saat = 0, Axy
q xy .

Multiple Life Function

May 22, 2014

83 / 94

Simple Contingent Functions

Contoh 6
Tentukan asuransi yang manfaatnya dibayarkan seketika saat kematian
sebesar 1000 unit saat (x) meninggal dan (y) masih hidup dengan =
0.04 dan

0.02(10 t) 0 < t < 10
f (t) =
0
untuk lainnya
Penyelesaian:
Karena T (x) dan T (y) independen, maka diperoleh
Z
1

1000Axy = 1000
e0.04s s py s px (x + s) ds
Z0
= 1000
e0.04 0.01(10 s)2 0.02(10 s) ds
Z 0
= 0.2
e0.04 (10 s)3 ds
0

= 462.52
H
Multiple Life Function

May 22, 2014

84 / 94

Simple Contingent Functions

Contoh 7
a. Hitunglah integral lipat satu untuk asuransi yang dibayarkan saat
(y) meninggal setelah (x) meninggal.
b. Sederhanakanlah integral tersebut dengan asumsi independen.
c. Carilah penyelesaian alternatif dari (b) dengan membalik urutan
pada integral lipat dua.

Multiple Life Function

May 22, 2014

85 / 94

Simple Contingent Functions

a. Asuransi yang dimaksud adalah Axy2 = E[Z] dimana



Z=

v T (y) T (x) T (y)


0
T (x) > T (y)

Sehingga nilai dari Axy2 adalah


Axy2 =

Z
0

Z
=

Z t

v t fT (x)T (y) (s, t) ds dt

v t P r[T (x) t|T (y) = t] fT (y) (t) dt.

Multiple Life Function

May 22, 2014

86 / 94

Simple Contingent Functions

b. Sedangkan untuk kasus inpenden diperoleh


Z
2

Axy =
v t t qx t py (y + t) dt
0
1
= Ay Axy

c. Dimisalkan t = r + s, diperoleh
Z Z t
2

Axy =
v r+s r+s py (y + r + s) s px (x + s) dr ds
Z0 0
=
v s Ay+s s py s px (x + s) ds.
0

Multiple Life Function

May 22, 2014

87 / 94

Evaluation - Simple Contingent Functions

Evaluation - Simple Contingent Functions

Pada bagian ini akan dibahas tentang simple contingent probabilities dan
nilai aktuaria sekarang, serta akibat dari asumsi kematian untuk hukum
Gompertz, hukum Makeham, dan distribusi uniform.

Multiple Life Function

May 22, 2014

88 / 94

Evaluation - Simple Contingent Functions

Contoh 8
Diasumsikan percepatan kematian mengikuti hukum Gompertz. Hitunglah
a. Nilai aktuaria sekarang dari asuransi kontinu berjangka n-tahun
yang dibayarkan seketika saat (x) meninggal dan (x) meninggal
sebelum (y)
b. Probabilitas (x) meninggal sebelum waktu n dan (x) meninggal
sebelum waktu (y)

Multiple Life Function

May 22, 2014

89 / 94

Evaluation - Simple Contingent Functions

Penyelesaian:
a. Menggunakan hukum Gompertz, diperoleh
Z n
1
=
v t t pxy Bcx ct dt
Axy:n
0

cx 1
A
.
cx + cy xcy:n

x
1
1 , maka A 1 = c A 1 .
Karena Axc
=
A
w:n
xy:n
y:n
cw w:n
x
1 = c
b. n q xy
n qw
cw

Multiple Life Function

May 22, 2014

90 / 94

Evaluation - Simple Contingent Functions

Contoh 9
Kerjakan contoh 8 dengan hukum Makeham.
Penyelesaian:
a. Menggunakan hukum Makeham, diperoleh


cx
cx
1
1
=A 1 w a
ww:n + w Aw
Axy:n
w:n
c
2c d


cx
cx
1
b. n q xy = A 1 w
eww:n + w n qww .
c
2c
H

Multiple Life Function

May 22, 2014

91 / 94

Evaluation - Simple Contingent Functions

Sedangkan nilai aktuaria sekarang dari asuransi diskrit adalah


1
Axy
=

1
v k+1 k pxy q x+k:y+k

k=0

dengan
1
q x+k:y+k

Z
=

1
s px+k:y+k (x

1
= qx+k 1 qy+k
2

Multiple Life Function

+ k + s) ds


May 22, 2014

92 / 94

Evaluation - Simple Contingent Functions

dan s px+k:y+k (x + k + s) dapat dituliskan sebagai




1
1
s qx+k qy+k .
s px+k:y+k (x + k + s) = q x+k:y+k +
2
Hubungan antara asuransi diskrit dan asuransi kontinu, dapat dituliskan
sebagai
1
Axy
=

Z
k pxy

k=0

1i
i 1
+
= Axy

v s s px+k:y+k (x + k + s) ds



2 2 X k+1
1 +
v
k pxy qx+k qy+k .

i
k=0

Multiple Life Function

May 22, 2014

93 / 94

Catatan

Catatan

Konsep variabel random kontinu sisa-usia (future-lifetime random variable) pada bab ini telah diperluas dari yang hanya untuk single life menjadi variabel random untuk suatu survival status, dalam kasus khusus
dimana status tersebut terdiri dari beberapa jiwa. Distribusi probabilitas, nilai aktuaria sekarang, variansi, dan kovariansi pada bab ini
berdasarkan variabel random yang baru, dimana status dari variabel
tersebut terdiri dari 2 jiwa.

Multiple Life Function

May 22, 2014

94 / 94

Anda mungkin juga menyukai