Anda di halaman 1dari 16

FUNGSI KONTINGENSI

Kelangsungan status (𝑥1 , 𝑥2 , 𝑥3 , 𝑥4 ) dikatakan gagal jika satu dari anggota kehidupan
(minimal) (𝑥1 ), (𝑥2 ), (𝑥3 ) ataupun (𝑥4 ) meninggal. Dengan kata lain kematian pertama dari
2
kumpulan (𝑥1 𝑥2 𝑥3 𝑥4 ) tersebut. Dari contoh status tersebut, misal (𝑥1 𝑥2 𝑥3 𝑥4 ), (𝑥 ,
1 𝑥2 𝑥3 𝑥4 )

bahwa kematian mungkin terjadi pada (𝑥1 ), (𝑥2 ), (𝑥3 ) atau (𝑥4 ). Jadi tidak ada urutan
kematian, apakah kematian pertama (𝑥1 ), (𝑥2 ), (𝑥3 ) ataupun (𝑥4 ), begitu juga kematian kedua,
ketiga dan sebagainya. Hal hal yang berhubungan dengan urutan kematian ini tercakup dalam
fungsi kehidupan disebut fungsi kontingensi.

Peluang Kontingensi
Pandang peluang kontingensi 𝑞𝑥13𝑥4 dengan angka 1 di atas peubah acak 𝑥3 . Simbol 𝑞𝑥13𝑥4
menyatakan peluang bahwa (𝑥3 ) akan meninggal sebelum (𝑥4 ) dalam satu tahun. Jadi ada satu
anggota dari kumpulan (𝑥3 𝑥4 ) meninggal, yaitu (𝑥3 ) meninggal lebih dulu dari (𝑥4 ) atau (𝑥3 )
mengalami kematian pertama dari status(𝑥3 𝑥4 )
1

𝑞𝑥13 𝑥4 = ∫ 𝑡𝑝𝑥3 𝑥4 𝜇𝑥3 +𝑡 𝑑𝑡


0
1
1
= ∫ 𝑙𝑥3+𝑡:𝑥4+𝑡 𝜇𝑥3+𝑡 𝑑𝑡
𝑙 𝑥3 𝑥4
0

atau
1
1
𝑞𝑥𝑦 = ∫ 𝑡𝑝𝑥𝑦 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡
0
1 1
= 𝑙 ∫0 𝑙𝑥+𝑡:𝑦+𝑡 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡 (1)
𝑥𝑦

Peluang kontigensi lainnya untuk dua kehidupan (𝑥𝑦) adalah


1 𝑛
𝑛𝑞𝑥𝑦 = ∫0 𝑡𝑝𝑥𝑦 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡 (2)
1 ∞
∞𝑞𝑥𝑦 = ∫0 𝑡𝑝𝑥𝑦 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡 (3)
1 𝑛+1
𝑛|𝑞𝑥𝑦 = ∫𝑛 𝑡𝑝𝑥𝑦 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡 (4)
1
Jika urutan kematian bukan pertama seperti 𝑛𝑞𝑥𝑦 , melainkan urutan kedua, maka disimbolkan
2
dengan 𝑛𝑞𝑥𝑦 , yaitu

1
𝑛
2
𝑛𝑞𝑥𝑦 = ∫ 𝑡𝑞𝑦 𝑡𝑝𝑥 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡
0
𝑛

= ∫(1 − 𝑡𝑝𝑦 ) 𝑡𝑝𝑥 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡


0
𝑛 𝑛

= ∫ 𝑡𝑝𝑥 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡 − ∫ 𝑡𝑝𝑥 𝑡𝑝𝑦 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡


0 0
𝑛 𝑛

= ∫ 𝑡𝑝𝑥 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡 − ∫ 𝑡𝑝𝑥𝑦 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡


0 0
1
= 𝑛𝑞𝑥 − 𝑛𝑞𝑥𝑦 (5)
1 2
𝑛𝑞𝑥 = 𝑛𝑞𝑥𝑦 + 𝑛𝑞𝑥𝑦
Berarti jika (𝑥) meninggal dalam 𝑛 tahun, maka (𝑥) akan meninggal sebelum (𝑦) dan sesudah
2
(𝑦). Jadi peluang 𝑛𝑞𝑥𝑦 adalah peluang bahwa (𝑥) akan meninggal di urutan kedua (kematian
kedua) dalam 𝑛 tahun (perhatikan angka 2 di atas peubah acak 𝑥).
Untuk peluang (𝑥) akan meninggal pada urutan kedua (kematian kedua) pada tahun ke (𝑛 + 1)
2
adalah 𝑛|𝑞𝑥𝑦 , dengan
2 1
𝑛|𝑞𝑥𝑦 = 𝑛|𝑞𝑥 − 𝑛|𝑞𝑥𝑦 (6)
2
Untuk 𝑛|𝑞𝑥𝑦 , (𝑦) tidak perlu meninggal pada tahun ke (𝑛 + 1), akan tetapi meninggal kapan
saja sebelum (𝑥) meninggal.
Selanjutnya untuk 3 kehidupan (𝑥), (𝑦) dan (𝑧), maka
𝑛
1
𝑛𝑞𝑥𝑦𝑧 = ∫ 𝑡𝑝𝑥𝑦𝑧 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡
0
𝑛
2
𝑛𝑞𝑥𝑦𝑧 = ∫ 𝑡𝑝𝑥 𝑡𝑝 [1] 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡
𝑦𝑧
0
𝑛

= ∫ 𝑡𝑝𝑥 ( 𝑡𝑝𝑦 + 𝑡𝑝𝑧 − 2 𝑡𝑝𝑦𝑧 ) 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡


0
𝑛 𝑛 𝑛

= ∫ 𝑡𝑝𝑥𝑦 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡 + ∫ 𝑡𝑝𝑥𝑧 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡 − 2 ∫ 𝑡𝑝𝑥𝑦𝑧 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡


0 0 0
1 1 1
= 𝑛𝑞𝑥𝑦 + 𝑛𝑞𝑥𝑧 − 2 𝑛𝑞𝑥𝑦𝑧

2
Contoh 1
1 1:2
Jelaskan arti dari simbol 𝑛𝑞𝑥:𝑦𝑧
̅̅̅̅ dan 𝑛𝑞 𝑥 𝑦𝑧 . Selanjutnya buktikanlah bahwa kedua simbol itu

sama.
Jawab:
1
̅̅̅̅ adalah peluang bahwa (𝑥) meninggal dalam 𝑛 tahun sebelum status (𝑦𝑧
simbol 𝑛𝑞𝑥:𝑦𝑧 ̅̅̅)
𝑛
1
𝑛𝑞𝑥:𝑦𝑧
̅̅̅̅ = ∫ 𝑡𝑝𝑥:𝑦𝑧
̅̅̅̅ 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡
0
𝑛

= ∫ 𝑡𝑝𝑥 ( 𝑡𝑝𝑦 + 𝑡𝑝𝑧 − 𝑡𝑝𝑦𝑧 ) 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡


0
𝑛 𝑛 𝑛

= ∫ 𝑡𝑝𝑥𝑦 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡 + ∫ 𝑡𝑝𝑥𝑧 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡 − ∫ 𝑡𝑝𝑥𝑦𝑧 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡


0 0 0
1 1 1
= 𝑛𝑞𝑥𝑦 + 𝑛𝑞𝑥𝑧 − 𝑛𝑞𝑥𝑦𝑧

1:2
Simbol 𝑛𝑞 𝑥 𝑦𝑧 adalah peluang bahwa (𝑥) mengalami kematian pertama ataupun kedua
(meninggal di urutan pertama atau kedua) dari tiga kehidupan (𝑥), (𝑦) dan (𝑧). Ini akan sama
dengan peluang (𝑥) meninggal di urutan pertama ditambah dengan peluang (𝑥) meninggal di
urutan kedua.
1:2 1 2
𝑛𝑞 𝑥 𝑦𝑧 = 𝑛𝑞𝑥𝑦𝑧 + 𝑛𝑞𝑥𝑦𝑧
Sedangkan
2 1 1 1
𝑛𝑞𝑥𝑦𝑧 = 𝑛𝑞𝑥𝑦 + 𝑛𝑞𝑥𝑧 − 2 𝑛𝑞𝑥𝑦𝑧
Sehingga
1:2 1 1 1 1
𝑛𝑞 𝑥 𝑦𝑧 = 𝑛𝑞𝑥𝑦𝑧 + 𝑛𝑞𝑥𝑦 + 𝑛𝑞𝑥𝑧 − 2 𝑛𝑞𝑥𝑦𝑧
1 1 1
= 𝑛𝑞𝑥𝑦 + 𝑛𝑞𝑥𝑧 − 𝑛𝑞𝑥𝑦𝑧
Jadi terlihat dan terbukti
1
𝑛𝑞𝑥:𝑦𝑧
̅̅̅̅ = 𝑛𝑞1:2
𝑥 𝑦𝑧

Contoh 2
3
Nyatakanlah perumusan untuk ∞𝑞𝑤𝑥𝑦𝑧

3
Jawab:

3
∞𝑞𝑤𝑥𝑦𝑧 =∫ 𝑡𝑝 [1] 𝜇𝑦+𝑡 𝑑𝑡
𝑤𝑥𝑧
0

= ∫ (( 𝑡𝑝𝑤 + 𝑡𝑝𝑥 + 𝑡𝑝𝑧 ) − 2( 𝑡𝑝𝑤𝑥 + 𝑡𝑝𝑤𝑧 + 𝑡𝑝𝑥𝑧 ) + 3 𝑡𝑝𝑤𝑥𝑧 ) 𝜇𝑦+𝑡 𝑑𝑡


0
∞ ∞ ∞ ∞

= ∫ 𝑡𝑝𝑤 𝜇𝑦+𝑡 𝑑𝑡 + ∫ 𝑡𝑝𝑥 𝜇𝑦+𝑡 𝑑𝑡 + ∫ 𝑡𝑝𝑧 𝜇𝑦+𝑡 𝑑𝑡 − 2 ∫ 𝑡𝑝𝑤𝑥 𝜇𝑦+𝑡 𝑑𝑡


0 0 0 0
∞ ∞ ∞

− 2 ∫ 𝑡𝑝𝑤𝑧 𝜇𝑦+𝑡 𝑑𝑡 − 2 ∫ 𝑡𝑝𝑥𝑧 𝜇𝑦+𝑡 𝑑𝑡 + 3 ∫ 𝑡𝑝𝑤𝑥𝑧 𝜇𝑦+𝑡 𝑑𝑡


0 0 0

= ∞𝑞𝑤𝑦1 + ∞𝑞𝑥𝑦1 + ∞𝑞𝑧𝑦1 − 2 ∞𝑞𝑤𝑥𝑦1 − 2 ∞𝑞𝑤𝑧𝑦1 − 2 ∞𝑞𝑥𝑧𝑦1 + 3 ∞𝑞𝑤𝑥𝑧𝑦


1

Contoh 3
1
Nyatakanlah perumusan untuk 𝑛𝑞𝑥𝑥𝑥
Jawab:
Pandang kumpulan kehidupan dengan usia sama 𝑥 tahun. Misalkan untuk 3 kehidupan yang
masing-masing berusia 𝑥 tahun, peluang bahwa satu kehidupan akan meninggal dalam 𝑛 tahun
1
adalah 𝑛𝑞𝑥𝑥𝑥 , dengan
1 1 1 1 3
𝑛𝑞𝑥𝑥𝑥 = 3 𝑛𝑞𝑥𝑥𝑥 = 3 (1 − 𝑛𝑝𝑥𝑥𝑥 ) = 3 (1 − ( 𝑛𝑝𝑥 ) )

Dengan menggunakan bentuk integral, diperoleh


𝑛
1
𝑛𝑞𝑥𝑥𝑥 = ∫ 𝑡𝑝𝑥𝑥𝑥 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡
0
𝑛
2
= ∫( 𝑛𝑝𝑥 ) 𝑡𝑝𝑥 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡
0
𝑛
2
= ∫( 𝑛𝑝𝑥 ) 𝑑( 𝑡𝑝𝑥 )
0
1 3
= (1 − ( 𝑛𝑝𝑥 ) )
3

4
Contoh 4
Dengan menggunakan hukum mortalitas Gompertz, nyatakanlah perumusan 𝑛𝑞𝑥11 𝑥2…𝑥𝑚
Jawab:
Dari hukum mortalitas Gompertz 𝜇𝑥 = 𝐵𝑐 𝑥 , maka
𝑛
1
𝑛𝑞𝑥1 𝑥2 …𝑥𝑚 = ∫ 𝑡𝑝𝑥1𝑥2 …𝑥𝑚 𝜇𝑥1+𝑡 𝑑𝑡
0
𝑛

= ∫ 𝑡𝑝𝑥1𝑥2…𝑥𝑚 (𝐵𝑐 𝑥1 +𝑡 ) 𝑑𝑡
0
𝑛
𝑐 𝑥1
= 𝑥 ∫ 𝑡𝑝𝑥1𝑥2 …𝑥𝑚 𝐵𝑐 𝑡 (𝑐 𝑥1 + 𝑐 𝑥2 + ⋯ + 𝑐 𝑥𝑚 ) 𝑑𝑡
𝑐 1 + 𝑐 𝑥2 + ⋯ + 𝑐 𝑥𝑚
0

𝑐 𝑥1
= 𝑞
𝑐 𝑥1 + 𝑐 𝑥2 + ⋯ + 𝑐 𝑥𝑚 𝑛 𝑥1𝑥2 …𝑥𝑚
𝑐 𝑥1
= 𝑤 𝑛𝑞𝑤
𝑐
𝜇 𝑥1
= 𝑞
𝜇𝑤 𝑛 𝑤

Contoh 5
Dengan menggunakan hukum mortalitas Makeham, nyatakanlah perumusan 𝑛𝑞𝑥11 𝑥2…𝑥𝑚
Jawab:
Dari hukum mortalitas Makeham 𝜇𝑥 = 𝐴 + 𝐵𝑐 𝑥 , maka
𝑛
1
𝑛𝑞𝑥1 𝑥2 …𝑥𝑚 = ∫ 𝑡𝑝𝑥1𝑥2…𝑥𝑚 𝜇𝑥1 +𝑡 𝑑𝑡
0
𝑛

= ∫ 𝑡𝑝𝑥1 𝑥2…𝑥𝑚 (𝐴 + 𝐵𝑐 𝑥1 +𝑡 ) 𝑑𝑡
0
𝑛

= 𝐴 ∫ 𝑡𝑝𝑥1 𝑥2…𝑥𝑚 𝑑𝑡
0
𝑛
𝑐 𝑥1
+ 𝑥 ∫ 𝑡𝑝𝑥1𝑥2 …𝑥𝑚 (𝐴 + 𝐵𝑐 𝑥1 +𝑡 + 𝐴 + 𝐵𝑐 𝑥2+𝑡
𝑐 1 + 𝑐 𝑥2 + ⋯ + 𝑐 𝑥𝑚
0

+ ⋯ + 𝐴 + 𝐵𝑐 𝑥𝑚+𝑡 − 𝑚𝐴) 𝑑𝑡

5
𝑛

= 𝐴 ∫ 𝑡𝑝𝑥1 𝑥2…𝑥𝑚 𝑑𝑡
0
𝑛
𝑐 𝑥1
+ 𝑥 ( 𝑞 − 𝑚𝐴 ∫ 𝑡𝑝𝑥1 𝑥2…𝑥𝑚 𝑑𝑡)
𝑐 1 + 𝑐 𝑥2 + ⋯ + 𝑐 𝑥𝑚 𝑛 𝑥1 𝑥2…𝑥𝑚
0

𝑐 𝑥1
= 𝐴𝑒𝑥01𝑥2 …𝑥𝑚 :𝑛 + ( 𝑞 − 𝑚𝐴𝑒𝑥01 𝑥2…𝑥𝑚:𝑛 )
𝑐 𝑥1 + 𝑐 𝑥2 + ⋯ + 𝑐 𝑥𝑚 𝑛 𝑥1 𝑥2…𝑥𝑚
0
𝑐 𝑥1 0
= 𝐴𝑒𝑤𝑤…𝑤:𝑛 + ( 𝑞 − 𝑚𝐴𝑒𝑤𝑤…𝑤:𝑛 )
𝑚𝑐 𝑤 𝑛 𝑥1𝑥2 …𝑥𝑚
Contoh 6
3 2 2 2
Hitunglah ∞𝑞𝑥𝑦𝑧 , jika diketahui ∞𝑞𝑥𝑦 = 0,40, ∞𝑞𝑥𝑧 = 0,50 dan ∞𝑞𝑥𝑦𝑧 = 0,30
Jawab:

3
∞𝑞𝑥𝑦𝑧 = ∫ 𝑡𝑞𝑦 𝑡𝑞𝑧 𝑡𝑝𝑥 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡
0

= ∫ (1 − 𝑡𝑝𝑦 )(1 − 𝑡𝑝𝑧 ) 𝑡𝑝𝑥 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡


0

= ∫ (1 − 𝑡𝑝𝑦 − 𝑡𝑝𝑧 + 𝑡𝑝𝑦𝑧 ) 𝑡𝑝𝑥 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡


0
∞ ∞ ∞ ∞

= ∫ 𝑡𝑝𝑥 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡 − ∫ 𝑡𝑝𝑥𝑦 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡 − ∫ 𝑡𝑝𝑥𝑧 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡 + ∫ 𝑡𝑝𝑥𝑦𝑧 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡


0 0 0 0
1 1 1
= ∞𝑞𝑥 − ∞𝑞𝑥𝑦 − ∞𝑞𝑥𝑧 + ∞𝑞𝑥𝑦𝑧
Sedangkan
2 1 1
∞𝑞𝑥𝑦 = 1 − ∞𝑞𝑥𝑦 → ∞𝑞𝑥𝑦 = 1 − 0,40 = 0,60
2 1 1
∞𝑞𝑥𝑧 = 1 − ∞𝑞𝑥𝑧 → ∞𝑞𝑥𝑧 = 1 − 0,50 = 0,50
3 1 1 1
∞𝑞𝑥𝑦𝑧 = ∞𝑞𝑥 − ∞𝑞𝑥𝑦 − ∞𝑞𝑥𝑧 + ∞𝑞𝑥𝑦𝑧
1
= ∞𝑞𝑥 − 0,60 − 0,50 + ∞𝑞𝑥𝑦𝑧
1
= ∞𝑞𝑥 − 1,10 + ∞𝑞𝑥𝑦𝑧

Dengan menggunakan
3 2 1
∞𝑞𝑥 = ∞𝑞𝑥𝑦𝑧 + ∞𝑞𝑥𝑦𝑧 + ∞𝑞𝑥𝑦𝑧
3 1
= ∞𝑞𝑥𝑦𝑧 + 0,30 + ∞𝑞𝑥𝑦𝑧

6
maka
3 3 1 1
∞𝑞𝑥𝑦𝑧 = ∞𝑞𝑥𝑦𝑧 + 0,30 + ∞𝑞𝑥𝑦𝑧 − 1,10 + ∞𝑞𝑥𝑦𝑧
1
2 ∞𝑞𝑥𝑦𝑧 = 0,80
1
∞𝑞𝑥𝑦𝑧 = 0,40
Sehingga
3 1
∞𝑞𝑥𝑦𝑧 = ∞𝑞𝑥 − 1,10 + ∞𝑞𝑥𝑦𝑧 = 1 − 1,10 + 0,40 = 0,30

Contoh 7
1
Dengan mengikuti hukum mortalitas Makeham, hitunglah ∞𝑞40:50 , jika diketahui 𝐴 = 0,003,
0
𝑐 10 = 3 dan 𝑒40:50 = 17
Jawab:
Dengan mengikuti hukum mortalitas Makeham 𝜇𝑥 = 𝐴 + 𝐵𝑐 𝑥 , maka

1
∞𝑞40:50 = ∫ 𝑡𝑝40:50 𝜇40+𝑡 𝑑𝑡
0

= ∫ 𝑡𝑝40:50 (𝐴 + 𝐵𝑐 40+𝑡 ) 𝑑𝑡
0
∞ ∞
𝑐 40+𝑡
= 𝐴 ∫ 𝑡𝑝40:50 𝑑𝑡 + ∫ 𝑝 (𝐴 + 𝐵𝑐 40+𝑡 + 𝐴 + 𝐵𝑐 50+𝑡 − 2𝐴) 𝑑𝑡
𝑐 40+𝑡 + 𝑐 50+𝑡 𝑡 40:50
0 0
∞ ∞
2𝐴
= 𝐴 ∫ 𝑡𝑝40:50 𝑑𝑡 − ∫ 𝑡𝑝40:50 𝑑𝑡
1 + 𝑐10
0 0

1 𝑐 40+𝑡
+ 𝑞 ∫ 𝑝 (𝐴 + 𝐵𝑐 40+𝑡 + 𝐴
1 + 𝑐 10 ∞ 40:50 𝑐 40+𝑡 + 𝑐 50+𝑡 𝑡 40:50
0

+ 𝐵𝑐 50+𝑡 − 2𝐴) 𝑑𝑡
∞ ∞
2𝐴 1
= 𝐴 ∫ 𝑡𝑝40:50 𝑑𝑡 − ∫ 𝑝40:50 𝑑𝑡 + 𝑞
1 + 𝑐10 𝑡
1 + 𝑐 10 ∞ 40:50
0 0

0
2𝐴 0
1
= 𝐴 𝑒40:50 − 𝑒40:50 + 𝑞
1+𝑐 10 1 + 𝑐 10 ∞ 40:50
2𝐴 0
1
= (𝐴 − ) 𝑒40:50 + 𝑞
1+𝑐 10 1 + 𝑐 10 ∞ 40:50
0,006 1
= (0,003 − ) 17 + 1
4 4
= 0,2755
7
Latihan 1
1. Buktikan bahwa ∞𝑞𝑥𝑦2 = ∞𝑞𝑥𝑦
1

Petunjuk : Gunakan integral


2 1
2. Buktikan bahwa ∞𝑞𝑥𝑦 = 1 − ∞𝑞𝑥𝑦
Petunjuk: Gunakan Persamaan (5)
2
3. Nyatakanlah dalam peluang kematian (kontingensi) pertama ∞𝑞𝑤𝑥𝑦𝑧
Petunjuk: Uraikan dan pisahkan
1
4. Dengan memakai hukum mortalitas Makeham, hitunglah ∞𝑞60:70 , jika diketahui 𝐴 =
0
0,003, (1 + 𝑐10 ) = 3 dan 𝑒60:70 = 19
1
Petunjuk: Gunakan prinsip dari Makeham 𝜇𝑥 = 𝐴 + 𝐵𝑐 𝑥 dan uraikan ∞𝑞60:70 , akan
1
diperoleh ∞𝑞60:70 = 0,352333
5. Buktikan bahwa
2 1
a. 𝑛𝑞𝑥𝑦 ≠ 𝑛𝑞𝑥𝑦
1
b. 𝑛𝑞𝑥𝑦 = 𝑛𝑞𝑥𝑦2 + 𝑛𝑞𝑥 𝑛𝑝𝑦

Tes Formatif 1
1 2
1. Jika 𝜇𝑥 = (100−𝑥) untuk 0 ≤ 𝑥 < 100, hitunglah 25𝑞25:50

A. 0,12178
B. 0,09788
C. 0,08333
D. 0,10214
1
2. Hitunglah ∞𝑞40:50 dengan menggunakan hukum mortalitas Makeham dan diketahui 𝐴 =
0
0,003, (1 + 𝑐10 ) = 5 dan 𝑒40:50 = 16
A. 0,1174
B. 0,3274
C. 0,2192
D. 0,4172
2
3. Nyatakanlah dalam peluang kontingensi kematian pertama dari peluang ∞𝑞𝑤𝑥𝑦𝑧
1 1
A. ∞𝑞𝑤𝑥𝑦 + ∞𝑞𝑤𝑥𝑧 + ∞𝑞𝑦𝑧𝑥1 − 3 ∞𝑞𝑤𝑥𝑦𝑧1
1 1 1
B. ∞𝑞𝑤𝑥𝑦 + ∞𝑞𝑤𝑥𝑧 + ∞𝑞𝑤𝑦𝑧 + ∞𝑞𝑦𝑧𝑥1 − 3 ∞𝑞𝑤𝑥𝑦𝑧1
1 1
C. ∞𝑞𝑤𝑥𝑦 + ∞𝑞𝑤𝑥𝑧 + ∞𝑞𝑥𝑦𝑧1 − 3 ∞𝑞𝑤𝑦𝑧𝑥
1

8
1 1 1 1
D. ∞𝑞𝑤𝑥𝑦 + ∞𝑞𝑤𝑥𝑧 + ∞𝑞𝑥𝑦𝑧 − 3 ∞𝑞𝑤𝑦𝑧𝑥
1
4. Peluang dari ∞𝑞43:43:43 adalah sama dengan
A. 0,333333
B. 0,397412
C. 0,423189
D. 0,521742
1
5. Dari persamaan 𝑛𝑞𝑥𝑦 = 𝑛𝑞𝑥𝑦2 + 𝑛𝑞𝑥 𝑛𝑝𝑦 , maka
1
A. 𝑛𝑞𝑥𝑦 ≤ 𝑛𝑞𝑥𝑦2
1
B. 𝑛𝑞𝑥𝑦 ≠ 𝑛𝑞𝑥𝑦2
1
C. 𝑛𝑞𝑥𝑦 > 𝑛𝑞𝑥𝑦2
2 1
D. 𝑛𝑞𝑥𝑦 ≤ 𝑛𝑞𝑥𝑦

Asuransi Kontingensi
Perhatikan simbol 𝐴1𝑥𝑦 adalah premi tunggal bersih dari asuransi kontingensi sebesar 1 yang
dibayarkan pada akhir tahun dari kematian (𝑥) dimana (𝑥) meninggal lebih dulu dari (𝑦).
𝐴1𝑥𝑦 = ∑∞
𝑡=0 𝑣
𝑡+1 1
𝑡 |𝑞𝑥𝑦 (7)
Perlu diketahui
𝐴𝑥𝑦 = 𝐴1𝑥𝑦 + 𝐴𝑥𝑦1 (8)
Untuk asuransi berjangka
𝐴1𝑥𝑦:𝑛 = ∑𝑛𝑡=0 𝑣 𝑡+1 𝑡|𝑞𝑥𝑦
1
(9)
Jika santunan asuransinya dibayarkan pada saat kematian, perumusan premi tunggal bersih
dalam integral adalah

𝐴1̅𝑥𝑦 = ∫ 𝑣 𝑡 𝑡𝑝𝑥𝑦 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡


0
𝑛

𝐴1̅𝑥𝑦:𝑛 = ∫ 𝑣 𝑡 𝑡𝑝𝑥𝑦 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡


0

𝐴1̅𝑥𝑦𝑧 = ∫ 𝑣 𝑡 𝑡𝑝𝑥𝑦𝑧 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡


0

𝐴̅𝑥𝑦
1
̅̅̅̅:𝑧 = ∫ 𝑣 𝑡 𝑡𝑝𝑥𝑦𝑧 𝜇𝑥+𝑡:𝑦+𝑡 𝑑𝑡
0

9

= ∫ 𝑣 𝑡 𝑡𝑝𝑥𝑦𝑧 (𝜇𝑥+𝑡 + 𝜇𝑦+𝑡 ) 𝑑𝑡


0

= 𝐴1̅𝑥𝑦𝑧 + 𝐴̅𝑥𝑦𝑧
1

𝐴̅𝑥𝑦 𝑡
̅̅̅̅:𝑧 = ∫ 𝑣 𝑡𝑝𝑧 ( 𝑡𝑞𝑥 𝑡𝑝𝑦 𝜇𝑦+𝑡 + 𝑡𝑞𝑦 𝑡𝑝𝑥 𝜇𝑥+𝑡 ) 𝑑𝑡
0

= ∫ 𝑣 𝑡 𝑡𝑝𝑧 ( (1 − 𝑡𝑝𝑥 ) 𝑡𝑝𝑦 𝜇𝑦+𝑡 + (1 − 𝑡𝑝𝑦 ) 𝑡𝑝𝑥 𝜇𝑥+𝑡 ) 𝑑𝑡


0
∞ ∞ ∞
𝑡 𝑡
=∫𝑣 𝑡𝑝𝑦𝑧 𝜇𝑦+𝑡 𝑑𝑡 − ∫ 𝑣 𝑡𝑝𝑥𝑦𝑧 𝜇𝑦+𝑡 𝑑𝑡 + ∫ 𝑣 𝑡 𝑡𝑝𝑥𝑧 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡
0 0 0

− ∫ 𝑣 𝑡 𝑡𝑝𝑥𝑦𝑧 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡
0

= 𝐴1̅𝑦𝑧 − 𝐴̅𝑥𝑦𝑧
1
+ 𝐴1̅𝑥𝑧 − 𝐴1̅𝑥𝑦𝑧
𝐴2𝑥𝑦 adalah premi tunggal bersih dari asuransi kontingensi sebesar 1, yang dibayarkan pada
akhir tahun dari tahun kematian (𝑥) dimana (𝑦) meninggal lebih dulu dari (𝑥)

𝐴2𝑥𝑦 = ∑ 𝑣 𝑡+1 𝑡|𝑞𝑥𝑦


2

𝑡=0

= ∑ 𝑣 𝑡+1 ( 𝑡|𝑞𝑥 − 𝑡|𝑞𝑥𝑦


1
)
𝑡=0

= 𝐴𝑥 − 𝐴1𝑥𝑦

𝐴̅2𝑥𝑦 = ∫ 𝑣 𝑡 𝑡𝑞𝑦 𝑡𝑝𝑥 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡


0

= ∫ 𝑣 𝑡 (1 − 𝑡𝑝𝑦 ) 𝑡𝑝𝑥 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡


0
∞ ∞

= ∫ 𝑣 𝑡 𝑡𝑝𝑥 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡 + ∫ 𝑣 𝑡 𝑡𝑝𝑥𝑦 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡


0 0

= 𝐴̅𝑥 − 𝐴1̅𝑥𝑦

10

[1]
𝐴̅2𝑥𝑦𝑧 = ∫ 𝑣 𝑡 𝑡𝑝𝑥 𝑡𝑝𝑦𝑧
̅̅̅̅ 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡
0

= ∫ 𝑣 𝑡 𝑡𝑝𝑥 ( 𝑡𝑝𝑦 + 𝑡𝑝𝑧 − 2 𝑡𝑝𝑦𝑧 ) 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡


0
∞ ∞ ∞
𝑡 𝑡
=∫𝑣 𝑡𝑝𝑥𝑦 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡 + ∫ 𝑣 𝑡𝑝𝑥𝑧 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡 − 2 ∫ 𝑣 𝑡 𝑡𝑝𝑥𝑦𝑧 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡
0 0 0

= 𝐴1̅𝑥𝑦 + 𝐴1̅𝑥𝑧 −2 𝐴1̅𝑥𝑦𝑧


𝐴̅𝑥𝑦
2
̅̅̅̅:𝑧 = ∫ 𝑣 𝑡 𝑡𝑞𝑧 𝑡𝑝𝑥𝑦 𝜇𝑥+𝑡:𝑦+𝑡 𝑑𝑡
0

= ∫ 𝑣 𝑡 (1 − 𝑡𝑝𝑧 ) 𝑡𝑝𝑥𝑦 𝜇𝑥+𝑡:𝑦+𝑡 𝑑𝑡


0
∞ ∞

= ∫ 𝑣 𝑡 𝑡𝑝𝑥𝑦 𝜇𝑥+𝑡:𝑦+𝑡 𝑑𝑡 + ∫ 𝑣 𝑡 𝑡𝑝𝑥𝑦𝑧 𝜇𝑥+𝑡:𝑦+𝑡 𝑑𝑡


0 0

= 𝐴̅𝑥𝑦 + 𝐴̅𝑥𝑦
1
̅̅̅̅:𝑧

= 𝐴̅𝑥𝑦 + 𝐴1̅𝑥𝑦𝑧 + 𝐴̅𝑥𝑦𝑧


1

𝐴̅3𝑥𝑦𝑧 = ∫ 𝑣 𝑡 𝑡𝑞𝑦 𝑡𝑞𝑧 𝑡𝑝𝑥 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡


0

= ∫ 𝑣 𝑡 (1 − 𝑡𝑝𝑦 )(1 − 𝑡𝑝𝑧 ) 𝑡𝑝𝑥 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡


0
∞ ∞ ∞

= ∫ 𝑣 𝑡 𝑡𝑝𝑥 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡 − ∫ 𝑣 𝑡 𝑡𝑝𝑥𝑦 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡 − ∫ 𝑣 𝑡 𝑡𝑝𝑥𝑧 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡


0 0 0

+ ∫ 𝑣 𝑡 𝑡𝑝𝑥𝑦𝑧 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡
0

= 𝐴̅𝑥 − 𝐴1̅𝑥𝑦 − 𝐴1̅𝑥𝑧 + 𝐴1̅𝑥𝑦𝑧

Contoh 8
Buktikan bahwa 𝐴1̅𝑥𝑦𝑧 + 𝐴2̅𝑥𝑦𝑧 + 𝐴̅3𝑥𝑦𝑧 = 𝐴̅𝑥
Jawab:
Diketahui bahwa

11
𝐴̅2𝑥𝑦𝑧 = 𝐴1̅𝑥𝑦 + 𝐴1̅𝑥𝑧 − 2 𝐴1̅𝑥𝑦𝑧
𝐴̅3𝑥𝑦𝑧 = 𝐴̅𝑥 − 𝐴1̅𝑥𝑦 − 𝐴1̅𝑥𝑧 + 𝐴1̅𝑥𝑦𝑧
Jika dijumlahkan, maka diperoleh
𝐴̅2𝑥𝑦𝑧 + 𝐴3̅𝑥𝑦𝑧 = 𝐴̅𝑥 − 𝐴1̅𝑥𝑦𝑧
atau
𝐴̅𝑥 = 𝐴1̅𝑥𝑦𝑧 + 𝐴̅2𝑥𝑦𝑧 + 𝐴3̅𝑥𝑦𝑧
Contoh lainnya
𝐴̅𝑥𝑦𝑧 = 𝐴1̅𝑥𝑦𝑧 + 𝐴̅𝑥𝑦𝑧
1
+ 𝐴̅𝑥𝑦𝑧1

Contoh 9
Dengan menggunakan simbol komutasi, turunkanlah 𝐴1𝑥𝑦 dan 𝐴1𝑥𝑦:𝑛
Jawab:
Diketahui bahwa
𝑑𝑥+𝑡 𝑙𝑦+𝑡+1
1 2
𝑡 |𝑞𝑥𝑦 =
𝑙𝑥 𝑙𝑦
maka

𝐴1𝑥𝑦 = ∑ 𝑣 𝑡+1 𝑡|𝑞𝑥𝑦


1

𝑡=0
𝑥+𝑦
+𝑡+1
∞ 𝑣 2 𝑑𝑥+𝑡 𝑙 𝑦+𝑡+
1
2
=∑ 𝑥+𝑦
𝑡=0 𝑣 2 𝑙𝑥 𝑙𝑦

∞ 1
𝐶̅̅̅̅̅̅
𝑥+𝑡:𝑦+𝑡
=∑
𝐷𝑥𝑦
𝑡=0
1
𝑀𝑥𝑦
=
𝐷𝑥𝑦
dengan
𝑥+𝑦
1 +1
𝐶𝑥𝑦 =𝑣 2 𝑘. 𝑑𝑥 𝑙 𝑦+
1
2

𝑙𝑥𝑦 = 𝑘𝑙𝑥 𝑙𝑦

1 1
𝑀𝑥𝑦 = ∑ 𝐶𝑥+𝑡
̅̅̅̅̅̅:𝑦+𝑡
𝑡=0

12
Untuk asuransi kontingensi berjangka 𝐴1𝑥𝑦:𝑛 , dengan simbol komutasi adalah
1 1
𝑀𝑥𝑦 − 𝑀̅̅̅̅̅̅
𝑥+𝑛:𝑦+𝑛
𝐴1𝑥𝑦:𝑛 =
𝐷𝑥𝑦

Premi Tahunan dan Cadangan


Jika santunan asuransi kontingensi dibayarkan pada kematian (𝑥) dimana (𝑥) meninggal lebih
dulu dari (𝑦), maka premi yang dibayarkan (premi tahunan) dilakukan selama berlangsungnya
hidup gabungan dari (𝑥) dan (𝑦). Premi tahunan bersih (premi tahunan tanpa biaya biaya)
adalah sama dengan
𝐴1𝑥𝑦
𝑎̈ 𝑥𝑦
Selaras dengan pernyataan diatas, dapat diambil lebih dari dua kehidupan, misal tiga kehidupan
(𝑥), (𝑦) dan (𝑧). Premi tahunan bersih dengan asuransi kontingensinya 𝐴1̅𝑥𝑦𝑧 adalah
𝐴1̅𝑥𝑦𝑧
𝑎̈ 𝑥𝑦𝑧
Untuk jenis asuransi 𝐴̅2𝑥𝑦 , premi dibayarkan selama waktu kehidupan (𝑥), maka premi tahunan
bersihnya adalah
𝐴̅2𝑥𝑦
𝑎̈ 𝑥
Perhatikan pengertian simbol 𝐴2̅𝑥𝑦 , dengan angka 2 di atas peubah acak (𝑥). Penyebut dari
premi tahunan bersih di atas adalah 𝑎̈ 𝑥 , disebabkan bahwa asuransi akan berakhir pada
kematian dari (𝑥) dan bukan kematian (𝑦).
Cadangan pada akhir tahun ke-𝑡 dari asuransi kontingensi dengan (𝑥) meninggal lebih dulu
dari (𝑦) adalah

𝑡𝑉 = 𝐴1̅𝑥+𝑡:𝑦+𝑡 − 𝑃𝑎̈ 𝑥+𝑡:𝑦+𝑡


𝐴1̅𝑥𝑦
𝑃=
𝑎̈ 𝑥𝑦
Jika santunan asuransi dibayarkan pada saat kematian dari (𝑥) dengan (𝑥) meninggal setelah
(𝑦) meninggal, nilai cadangan dengan premi tahunan bersih
𝐴2̅𝑥𝑦
𝑃=
𝑎̈ 𝑥
adalah sebagai berikut

13
1. Untuk (𝑥) dan (𝑦) masih tetap hidup

𝑡𝑉 = 𝐴̅2𝑥+𝑡:𝑦+𝑡 − 𝑃𝑎̈ 𝑥+𝑡


2. Untuk (𝑥) yang masih hidup

𝑡𝑉 = 𝐴𝑥+𝑡 − 𝑃𝑎̈ 𝑥+𝑡


Jadi jelaslah cadangan (prospektif ataupun restrospektif) dari asuransi kontingensi ini
tergantung dari kelangsungan kehidupan hidup gabungan apakah masih tetap hidup atau tidak.
Hal ini dapat diberikan contoh suatu cadangan akhir tahun ke-𝑡 dimana santunan diberikan jika
(𝑥) meninggal sebagai urutan kedua dari kumpulan kehidupan (𝑥), (𝑦) dan (𝑧) dan premi
dibayarkan selama berlangsungnya hidup gabungan ketiga kehidupan tersebut. Cadangan akhir
tahun ke-𝑡 ( 𝑡𝑉 ) dengan (𝑥), (𝑦) dan (𝑧) masih tetap hidup sampai akhir tahun ke-𝑡 adalah

𝑡𝑉 = 𝐴2𝑥+𝑡:𝑦+𝑡:𝑧+𝑡 − 𝑃𝑥𝑦𝑧
2
𝑎̈ 𝑥+𝑡:𝑦+𝑡:𝑧+𝑡
Jika (𝑦) telah meninggal, maka
1
𝑡𝑉 = 𝐴𝑥+𝑡
̅̅̅̅̅̅ :𝑧+𝑡

Jika (𝑧) telah meninggal, maka


1
𝑡𝑉 = 𝐴𝑥+𝑡
̅̅̅̅̅̅ :𝑦+𝑡

Latihan 2
1. Nyatakanlah 𝐴̅𝑤𝑥𝑦𝑧
3
dalam asuransi yang dibayarkan pada kematian sebagai kematian
urutan pertama.
Petunjuk: uraikan dalam bentuk integral dan kemudian pisahkan
2. Buktikanlah bahwa 𝐴̅2𝑥:𝑥 = 𝐴̅𝑥 − 𝐴1̅𝑥:𝑥
3. Suatu jenis asuransi dengan santunan (faedah) dibayarkan jika (𝑥) meninggal kedua
(mengalami kematian kedua) dari tiga kehidupan (𝑥), (𝑦) dan (𝑧). Tentukanlah cadangan
pada akhir tahun ke-𝑡
Petunjuk: Ada tiga kehidupan (𝑥), (𝑦) dan (𝑧) dengan premi tunggal bersihnya adalah
𝐴2̅𝑥𝑦𝑧
𝑃=
𝑎̈ 𝑥:𝑦𝑧
̅̅̅̅

4. Jika 𝐴1̅𝑥𝑦𝑧 + 𝐴̅𝑥𝑦𝑧


1
+ 𝐴̅𝑥𝑦𝑧1 = 𝐴̅𝑥𝑦𝑧 , maka dapat disimpulkan bahwa
1
𝐴1̅𝑥𝑥𝑥 = 𝐴̅𝑥𝑥𝑥
3
dengan usia dan tabel mortalitas yang sama. Jelaskan
5. Buktikan bahwa 𝐴𝑥𝑦2 = 𝐴𝑦 − 𝐴𝑥𝑦 + 𝐴1𝑥𝑦

14
Tes Formatif 2
1. Cadangan prospektif akhir tahun ke-𝑡 dari asuransi kontingensi yang dibayarkan pada saat
kematian (𝑥), dengan (𝑥) meninggal setelah (𝑦) meninggal (jika dianggap dalam
perhitungan cadangan tersebut (𝑦) telah meninggal) adalah
A. 𝐴̅𝑥+𝑡
B. 𝐴̅𝑥+𝑡 − 𝑃𝑎̈ 𝑥+𝑡
1
C. 𝐴̅𝑥+𝑡:𝑦+𝑡
̅̅̅̅̅̅ − 𝑃𝑎̈ 𝑦+𝑡
1
D. 𝐴̅𝑥+𝑡:𝑦+𝑡
̅̅̅̅̅̅ − 𝑃𝑎̈ 𝑥+𝑡

2. Dengan tingkat bunga aktuaria sebesar 4% per tahun, hitunglah 𝐴1̅70:70 , jika diberikan pula
𝑎̈ 35:35 = 18,482 dan 𝑎̈ 70:70 = 6,498
A. 0,2347
B. 0,8171
C. 0,3825
D. 0,2917
3. Jika diketahui 𝐴30 = 0,18996, 𝐴60 = 0,51726, 𝑎̈ 30:30 = 19,701, 𝑎̈ 60:60 = 9,943 dan
tingkat suku bunga aktuaria 4% per tahun. Hitunglah premi tunggal bersih dengan
santunan asuransi sebesar Rp. 1000 dibayarkan pada saat kematian seseorang berusia 30
tahun, dimana orang tersebut meninggal setelah orang lain yang berusia sama meninggal
lebih dulu
A. Rp. 59,170
B. Rp. 48,892
C. Rp. 97,102
D. Rp. 70,202
Petunjuk: Ingat 𝐴̅2𝑥:𝑥 serta 𝐴̅𝑥 dan 𝐴̅𝑥:𝑥1 dari hubungan
𝐴̅2𝑥:𝑥 = 𝐴̅𝑥 − 𝐴1̅𝑥:𝑥
𝑖
𝐴̅𝑥 = (1 + ) 𝐴𝑥
2
1 1 𝑖
𝐴1̅𝑥:𝑥 = 𝐴̅𝑥:𝑥 = (1 + ) (1 − 𝑑𝑎̈ 𝑥𝑥 )
2 2 2

4. Jika diketahui sama seperti no. 3 serta 𝑎̈ 30 = 21,061 dan 𝑎̈ 60 = 12,551, hitunglah premi
tahunan bersih dari asuransi kontingensi itu
A. Rp. 2,809
B. Rp. 2,321

15
C. Rp. 4,611
D. Rp. 3,333
2
𝐴̅𝑥:𝑥
Petunjuk: perhatikan penyebutnya 𝑎̈ 𝑥 , sehingga 𝑎̈ 𝑥
1
5. 𝐴41:41:41 adalah sama dengan
A. 𝐴41:41:41
𝑖
B. (1 + 2) 𝐴41:41:41
1
C. 𝐴41:41:41
3
2
D. 𝐴41:41:41
3

16

Anda mungkin juga menyukai