Anda di halaman 1dari 22

FUNGSI KEHIDUPAN KONTINU

Tingkat Kematian Sesaat


Tingkat kematian sesaat atau laju kematian atau force of mortality disimbolkan dengan 𝜇𝑥
Diketahui
𝑙′𝑥
𝜇𝑥 = −
𝑙𝑥
1 𝑑(𝑙𝑥 )
=−
𝑙𝑥 𝑑𝑥
𝑑(ln 𝑙𝑥 )
=−
𝑑𝑥
atau
𝑑(𝑙𝑥 )
= −𝑙𝑥 𝜇𝑥 (1)
𝑑𝑥

Dari Persamaan (1) dengan teori integral diperoleh


𝑥 𝑥

∫ 𝑑(ln 𝑙𝑡 ) = − ∫ 𝜇𝑡 𝑑𝑡
0 0
𝑥

ln 𝑙𝑡 ]0𝑥 = − ∫ 𝜇𝑡 𝑑𝑡
0
𝑥

ln 𝑙𝑥 − ln 𝑙0 = − ∫ 𝜇𝑡 𝑑𝑡
0
𝑥
𝑙𝑥
ln = − ∫ 𝜇𝑡 𝑑𝑡
𝑙0
0

𝑙𝑥 𝑥
= 𝑒 − ∫0 𝜇𝑡𝑑𝑡
𝑙0
𝑥
𝑙𝑥 = 𝑙0 𝑒 − ∫0 𝜇𝑡𝑑𝑡

Jika Persamaan (1) diintegralkan dari 𝛼 ke batas usia tabel mortalitas, dengan 𝑥 = 𝛼 + 𝑡,
maka
𝑤−𝛼 𝑤−𝛼
𝑑𝑙𝛼+𝑡
∫ = − ∫ 𝑙𝛼+𝑡 𝜇𝛼+𝑡 𝑑𝑡
𝑑𝑡
0 0

1
𝑤−𝛼

𝑙𝛼+𝑡 ]𝑤−𝛼
0 = − ∫ 𝑙𝛼+𝑡 𝜇𝛼+𝑡 𝑑𝑡
0
𝑤−𝛼

𝑙𝑤 − 𝑙𝛼 = − ∫ 𝑙𝛼+𝑡 𝜇𝛼+𝑡 𝑑𝑡
0

Karena 𝑤 adalah usia tertinggi dari tabel mortalitas, maka 𝑙𝑤 = 0, sehingga


𝑤−𝛼

𝑙𝛼 = ∫ 𝑙𝛼+𝑡 𝜇𝛼+𝑡 𝑑𝑡
0

atau

𝑙𝑥 = ∫0 𝑙𝑥+𝑡 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡 (2)
Diketahui 𝑑𝑥 = 𝑙𝑥 − 𝑙𝑥+1 , 𝑑𝑥 adalah jumlah orang yang meninggal dari 𝑙𝑥 orang sebelum
mencapai usia (𝑥 + 1) tahun
1

𝑙𝛼+1 ]10 = − ∫ 𝑙𝛼+𝑡 𝜇𝛼+𝑡 𝑑𝑡


0
1

𝑙𝛼+1 − 𝑙𝛼 = − ∫ 𝑙𝛼+𝑡 𝜇𝛼+𝑡 𝑑𝑡


0

Jika 𝛼 diganti dengan 𝑥, maka −𝑑𝑥 = 𝑙𝑥+1 − 𝑙𝑥 , dan diperoleh


1
𝑑𝑥 = ∫ 𝑙𝑥+𝑡 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡
0

Jika pada Persamaan (1) diintegralkan dari 𝛼 sampai 𝛼 + 𝑛, dengan 𝑥 adalah 𝛼 + 𝑡, maka
𝑥 = 𝛼 + 𝑡 → 𝑑𝑥 = 𝑑𝑡
𝑥=𝛼 →𝑡=0
𝑥 =𝛼+𝑛 →𝑡 =𝑛
𝑛 𝑛
𝑑
∫ 𝜇𝛼+𝑡 𝑑𝑡 = − ∫ (ln 𝑙𝛼+𝑡 ) 𝑑𝑡
𝑑𝑡
0 0

= −ln 𝑙𝛼+𝑡 ]𝑛0


𝑙𝛼+𝑛
= − ln
𝑙𝛼
𝑙𝛼+𝑛 𝑛
= 𝑒 − ∫0 𝜇𝛼+𝑡 𝑑𝑡
𝑙𝛼
Jika 𝛼 diganti dengan 𝑥 , maka
𝑙𝑥+𝑛 𝑛
= 𝑒 − ∫0 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡
(3)
𝑙𝑥

2
Dari Persamaan (3) diperoleh
𝑛
𝑛𝑝𝑥 = 𝑒 − ∫0 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡

dan
𝑛
−∫ 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡
𝑛𝑞𝑥 = 1 − 𝑛𝑝𝑥 = 1 − 𝑒 0

Pandang persamaan sebelumnya, bahwa


𝑑(𝑙𝑥 )
= −𝑙𝑥 𝜇𝑥
𝑑𝑥
𝑑(𝑙𝑥 ) = −𝑙𝑥 𝜇𝑥 𝑑𝑥
Jika 𝑥 = 𝛼 + 𝑡, diintegralkan dari 𝛼 sampai 𝛼 + 𝑛, dengan 𝑥 adalah 𝛼 + 𝑡, maka
𝑥 = 𝛼 + 𝑡 → 𝑑𝑥 = 𝑑𝑡
𝑥=𝛼 →𝑡=0
𝑥 =𝛼+𝑛 →𝑡 =𝑛
maka
𝑛 𝑛

∫ 𝑑𝑙𝛼+𝑡 = − ∫ 𝑙𝛼+𝑡 𝜇𝛼+𝑡 𝑑𝑡


0 0
𝑛

𝑙𝛼+𝑡 ]𝑛0 = − ∫ 𝑙𝛼+𝑡 𝜇𝛼+𝑡 𝑑𝑡


0
𝑛

𝑙𝛼+𝑛 − 𝑙𝛼 = − ∫ 𝑙𝛼+𝑡 𝜇𝛼+𝑡 𝑑𝑡


0

atau
𝑛

𝑙𝑥+𝑛 − 𝑙𝑥 = − ∫ 𝑙𝑥+𝑡 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡


0

Jika dibagi dengan 𝑙𝑥 , akan diperoleh 𝑛𝑞𝑥 , yaitu


𝑛
𝑙𝑥+𝑛 − 𝑙𝑥 1
= − ∫ 𝑙𝑥+𝑡 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡
𝑙𝑥 𝑙𝑥
0
𝑛
𝑙𝑥 − 𝑙𝑥+𝑛 1
= ∫ 𝑙𝑥+𝑡 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡
𝑙𝑥 𝑙𝑥
0
𝑛𝑙
𝑛𝑞𝑥 = ∫0 𝑥+𝑡
𝑙𝑥
𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡 (4)

Jika Persamaan (4) diambil 𝑛 = 1, maka

3
1
𝑙𝑥+𝑡
1𝑞𝑥 =∫ 𝜇 𝑑𝑡
𝑙𝑥 𝑥+𝑡
0
𝑛

𝑞𝑥 = ∫ 𝑡𝑝𝑥 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡
0

dan
𝑛+𝑚
𝑛|𝑚𝑞𝑥 = ∫0 𝑡𝑝𝑥 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡 (5)

Hampiran Tingkat Kematian Sesaat


Dalam praktek kadang kadang tingkat kematian sesaat 𝜇𝑥 sukar dihitung. Beberapa
hampiran yang biasanya dipakai adalah sebagai berikut
1. Nilai tengah (pertengahan harga/mean value)
Pandang
𝑛
𝑛𝑝𝑥 = 𝑒 − ∫0 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡

1
Untuk 𝑛 = 1, maka 𝑝𝑥 = 𝑒 − ∫0 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡
1
−ln 𝑝𝑥 = ∫ 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡
0
1
Integral ∫0 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡 merupakan pertengahan harga (mean value) tingkat kematian
sesaat 𝜇𝑥+𝑡 antara 𝑥 dan 𝑥 + 1, dengan diasumsikan 𝜇𝑥+1 , sehingga diperoleh
2

𝜇𝑥+1 = −ln 𝑝𝑥
2

Untuk 2𝑝𝑥−1
1
− ∫ 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡
2𝑝𝑥−1 = 𝑒 −1

maka
1
∫ 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡 = ln(𝑝𝑥−1 . 𝑝𝑥 )
−1

Hal ini disebabkan karena


1 0 1
∫ 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡 = ∫ 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡 + ∫ 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡
−1 −1 0

= − ln 𝑝𝑥−1 − ln 𝑝𝑥
1
dan ∫−1 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡 = 2𝜇𝑥
Oleh karena itu
2𝜇𝑥 = −(ln 𝑝𝑥−1 + ln 𝑝𝑥 )

4
1
𝜇𝑥 = − (ln 𝑝𝑥−1 + ln 𝑝𝑥 )
2
1
𝜇𝑥 = − ln 𝑝𝑥−1 𝑝𝑥
2
1 𝑙𝑥 𝑙𝑥+1
= − ln ( )
2 𝑙𝑥−1 𝑙𝑥
1 𝑙𝑥+1
= − ln ( )
2 𝑙𝑥−1
1
= − (ln 𝑙𝑥+1 − ln 𝑙𝑥−1 )
2
2. Fungsi polinom
Misal fungsi polinom berderajat 2 diperoleh menggunakan deret Taylor. Dengan
𝑑𝑙𝑥
menggantikan atau 𝑙′𝑥 pada Persamaan (1), tingkat kematian sesaat 𝜇𝑥 .
𝑑𝑥

Pandang suatu fungsi polinom berderajt 2, maka


ℎ2
𝑙𝑥+ℎ = 𝑙𝑥 + ℎ 𝑙′𝑥 + 𝑙"
2! 𝑥
1
Untuk ℎ = 1, 𝑙𝑥+1 = 𝑙𝑥 + 𝑙′𝑥 + 2! 𝑙"𝑥
1
Untuk ℎ = −1, 𝑙𝑥−1 = 𝑙𝑥 − 𝑙′𝑥 + 2! 𝑙"𝑥

Dari persamaan ℎ = 1 dan ℎ = −1, apabila dikurangkan, diperoleh


𝑙𝑥+1 − 𝑙𝑥−1 = 𝑙 ′ 𝑥 + 𝑙′𝑥
1
𝑙′𝑥 = (𝑙 − 𝑙𝑥−1 )
2 𝑥+1
𝑑𝑙𝑥 1
= (𝑙 − 𝑙𝑥−1 )
𝑑𝑥 2 𝑥+1
1 𝑑𝑙𝑥
Jadi untuk tingkat kematian sesaat 𝜇𝑥 , dengan 𝜇𝑥 = − 𝑙 , dapat didekati dengan
𝑥 𝑑𝑥

hampiran, yaitu
1
𝜇𝑥 = − 2𝑙 (𝑙𝑥+1 − 𝑙𝑥−1 )
𝑥

3. Relasi differensial 𝐷 dan beda operator ∆


Cara pendekatan lain dapat dilakukan dengan menggunakan relasi differensial 𝐷 dan
beda operator ∆
∆2 ∆3
𝐷 = log(1 + ∆) = ∆ − + − ⋯
2 3
Sehingga tingkat kematian sesaat
1 𝑑𝑙𝑥
𝜇𝑥 = −
𝑙𝑥 𝑑𝑥

5
1
=− 𝐷𝑙
𝑙𝑥 𝑥
1 1 1
=− (∆𝑙𝑥 − ∆2 𝑙𝑥 + ∆3 𝑙𝑥 − ⋯ )
𝑙𝑥 2 3
1 1 1
=− (𝑑𝑥 − ∆𝑑𝑥 + ∆2 𝑑𝑥 − ⋯ )
𝑙𝑥 2 3

Contoh:
Carilah hampiran tingkat kematian sesaat 𝜇𝑥 dengan 𝑙𝑥 fungsi polinom berderajat 4.
Jawab:
Dengan deret Taylor, untuk polinom berderajat 4
ℎ2 ℎ3 ℎ4
𝑙𝑥+ℎ = 𝑙𝑥 + ℎ 𝑙′𝑥 + 𝑙"𝑥 + 𝑙 ′′′ 𝑥 + 𝑙 ′𝑣 𝑥
2! 3! 4!
4 2
Untuk ℎ = −2, 𝑙𝑥−2 = 𝑙𝑥 − 2 𝑙 ′ 𝑥 + 2 𝑙"𝑥 − 3 𝑙 ′′′ 𝑥 + 3 𝑙 ′𝑣 𝑥
1 1 1
Untuk ℎ = −1, 𝑙𝑥−1 = 𝑙𝑥 − 𝑙 ′ 𝑥 + 2 𝑙"𝑥 − 6 𝑙 ′′′ 𝑥 + 24 𝑙 ′𝑣 𝑥
1 1 1
Untuk ℎ = 1, 𝑙𝑥+1 = 𝑙𝑥 + 𝑙 ′ 𝑥 + 2 𝑙"𝑥 + 6 𝑙 ′′′ 𝑥 + 24 𝑙 ′𝑣 𝑥
4 2
Untuk ℎ = 2, 𝑙𝑥+2 = 𝑙𝑥 + 2 𝑙 ′ 𝑥 + 2 𝑙"𝑥 + 3 𝑙 ′′′ 𝑥 + 3 𝑙 ′𝑣 𝑥

Dari keempat persamaan tersebut diperoleh,


1
𝑙𝑥−1 − 𝑙𝑥+1 = − (2 𝑙 ′ 𝑥 + 𝑙 ′′′ 𝑥 )
3
8
𝑙𝑥−2 − 𝑙𝑥+2 = − (4 𝑙 ′ 𝑥 + 𝑙 ′′′ 𝑥 )
3
sehingga
(𝑙𝑥−2 − 𝑙𝑥+2 ) − 8(𝑙𝑥−1 − 𝑙𝑥+1 )
𝑙′𝑥 =
12
maka
1 𝑑𝑙𝑥
𝜇𝑥 = −
𝑙𝑥 𝑑𝑥
1 ′
=− 𝑙
𝑙𝑥 𝑥
(𝑙𝑥−2 − 𝑙𝑥+2 ) − 8(𝑙𝑥−1 − 𝑙𝑥+1 )
=−
12𝑙𝑥
1
= (8(𝑙𝑥−1 − 𝑙𝑥+1 ) − (𝑙𝑥−2 − 𝑙𝑥+2 ))
12𝑙𝑥

6
1
= (7(𝑑𝑥−1 − 𝑑𝑥 ) − (𝑑𝑥−2 + 𝑑𝑥+1 ))
12𝑙𝑥

Contoh:
Dengan memakai hampiran dari fungsi polinom berderajat 2 dan 4, hitunglah 𝜇40 dengan
𝑙𝑥 mengikuti tabel mortalitas CSO 1941.

Jawab:
Untuk 𝑙𝑥 fungsi polinom berderajat 2
1
𝜇𝑥 = − (𝑙 − 𝑙𝑥−1 )
2𝑙𝑥 𝑥+1
1
𝜇40 = − (𝑙 − 𝑙39 )
2𝑙40 41
888504 − 877883
=
2(883342)
= 0,006011
Untuk 𝑙𝑥 fungsi polinom berderajat 4
1
𝜇𝑥 = (8(𝑙𝑥−1 − 𝑙𝑥+1 ) − (𝑙𝑥−2 − 𝑙𝑥+2 ))
12𝑙𝑥
1
𝜇40 = (8(𝑙39 − 𝑙41 ) − (𝑙38 − 𝑙42 ))
12𝑙40
8(888504 − 877883) − (893382 − 872098)
=
12(883342)
= 0,006007

Interpolasi Usia Pecahan


Pada umumnya usia 𝑥 yang dibicarakan selalu dengan bilangan bulat, misal 𝑙43 , yaitu jumlah
orang yang hidup tepat berusia 43 tahun. Bagaimana jika usia tersebut pecahan? Usia
pecahan tersebut pada prakteknya dapat diketahui dengan menggunakan interpolasi linear.
Diketahui 𝑙𝑥 adalah jumlah orang yang hidup tepat berusia 𝑥 tahun. Untuk usia pecahan,
𝑙𝑥+𝑡 = (1 − 𝑡)𝑙𝑥 + 𝑡𝑙𝑥+1
= 𝑙𝑥 − 𝑡𝑙𝑥 + 𝑡𝑙𝑥+1
= 𝑙𝑥 − 𝑡(𝑙𝑥 − 𝑙𝑥+1 )
= 𝑙𝑥 − 𝑡𝑑𝑥

7
dengan 0 ≤ 𝑡 ≤ 1 dan 𝑥 usia bulat. Dari persamaan tersebut, dapat diketahui 𝑡𝑝𝑥 dan 𝑡𝑞𝑥
sebagai berikut,
𝑙𝑥+𝑡
𝑡𝑝𝑥 =
𝑙𝑥
𝑙𝑥 − 𝑡𝑑𝑥
=
𝑙𝑥
𝑑𝑥
=1−𝑡
𝑙𝑥
= 1 − 𝑡𝑞𝑥

𝑡𝑞𝑥 = 1 − 𝑡𝑝𝑥 = 1 − (1 − 𝑡𝑞𝑥 ) = 𝑡𝑞𝑥


Untuk tingkat kematian sesaat,
1 𝑑𝑙𝑥+𝑡
𝜇𝑥+𝑡 = −
𝑙𝑥+𝑡 𝑑(𝑥 + 𝑡)
Sedangkan
𝑑𝑙𝑥+𝑡 𝑑𝑙𝑥+𝑡 𝑑(𝑙𝑥 + 𝑡𝑑𝑥 )
= = = −𝑑𝑥
𝑑(𝑥 + 𝑡) 𝑑𝑡 𝑑𝑡
Jadi
1 𝑑𝑙𝑥+𝑡
𝜇𝑥+𝑡 = −
𝑙𝑥+𝑡 𝑑(𝑥 + 𝑡)
𝑑𝑥
=
𝑙𝑥+𝑡
𝑑𝑥 𝑙𝑥
=
𝑙𝑥 𝑙𝑥+𝑡
𝑞𝑥
=
𝑡𝑞𝑥
𝑞𝑥
=
1 − 𝑡𝑞𝑥

Contoh:
Buktikan bahwa 𝑑𝑥+𝑡 = (1 − 𝑡)𝑑𝑥 + 𝑡𝑑𝑥+1
Jawab:
𝑑𝑥+𝑡 = 𝑙𝑥+𝑡 − 𝑙𝑥+𝑡+1
= (1 − 𝑡)𝑙𝑥 + 𝑡𝑙𝑥+1 − (1 − 𝑡)𝑙𝑥+1 − 𝑡𝑙𝑥+2
= (1 − 𝑡)(𝑙𝑥 − 𝑙𝑥+1 ) + 𝑡(𝑙𝑥+1 − 𝑙𝑥+2 )
= (1 − 𝑡) 𝑑𝑥 + 𝑡 𝑑𝑥+1

8
Contoh:
Jika 𝑡𝑞𝑥 = 𝑡𝑞𝑥 , buktikan bahwa
𝑥 𝑞
a. 𝜇𝑥+𝑡 = 1−𝑡𝑞
𝑥

b. 𝑡𝑝𝑥 𝜇𝑥+𝑡 = 𝑞𝑥
Jawab:
a. 𝑡𝑞𝑥 = 𝑡𝑞𝑥 , maka 𝑙𝑥+𝑡 = 𝑙𝑥 − 𝑡𝑑𝑥
𝑙𝑥+𝑡
𝑡𝑝𝑥 =
𝑙𝑥
𝑙𝑥 − 𝑡𝑑𝑥
=
𝑙𝑥
= 1 − 𝑡𝑞𝑥

𝑡𝑞𝑥 = 1 − 𝑡𝑝𝑥 = 1 − (1 − 𝑡𝑞𝑥 ) = 𝑡𝑞𝑥


1 𝑑𝑙𝑥+𝑡
𝜇𝑥+𝑡 = −
𝑙𝑥+𝑡 𝑑(𝑥 + 𝑡)
𝑑𝑥
=
𝑙𝑥 − 𝑡𝑑𝑥
𝑞𝑥
=
1 − 𝑡𝑞𝑥
𝑥 𝑞
b. 𝑡𝑝𝑥 𝜇𝑥+𝑡 = (1 − 𝑡𝑞𝑥 ) (1−𝑡𝑞 ) = 𝑞𝑥
𝑥

Hukum Mortalitas
1. Hukum Mortalitas Gompertz
Pada tahun 1825, Gompertz menyatakan bahwa tingkat kematian sesaat
𝜇𝑥 = 𝐵𝑐 𝑥
dengan 𝐵 dan 𝑐 adalah konstanta positif
Sehingga
𝑥 𝑥
∫ 𝜇𝑡 𝑑𝑡 = ∫ 𝐵𝑐 𝑡 𝑑𝑡
0 0
𝑥
𝐵𝑐 𝑡
= ]
ln 𝑐 0
𝐵𝑐 𝑥 𝐵
= −
ln 𝑐 ln 𝑐
𝐵
= −(𝑐 𝑥 − 1) (− )
ln 𝑐

9
= −(𝑐 𝑥 − 1) ln 𝑔
𝐵
dengan ln 𝑔 = − ln 𝑐

Jadi
𝑥
𝑥 −1
∫ 𝜇𝑥 𝑑𝑡 = ln 𝑔𝑐
0

Oleh karena itu


𝑥
𝑙𝑥 = 𝑙0 𝑒 − ∫0 𝜇𝑡𝑑𝑡
𝑐𝑥 −1
= 𝑙0 𝑒 ln 𝑔
𝑥 −1)
= 𝑙0 𝑔(𝑐
𝑥
= 𝑘𝑔𝑐
𝑙0
dengan 𝑘 = 𝑔

Dengan adanya hukum mortalitas Gompertz, maka dapat diperoleh


𝑥 (𝑐 𝑡 −1)
𝑡𝑝𝑥 = 𝑔𝑐
2. Hukum Mortalitas Makeham
Hukum mortalitas yang dinyatakan oleh Makeham tahun 1860 bahwa tingkat
kematian sesaat adalah
𝜇𝑥 = 𝐴 + 𝐵𝑐 𝑥
Dengan 0,001 < 𝐴 < 0,003, 10−6 < 𝐵 < 10−3 dan 1,08 < 𝑐 < 1,12
Sama seperti hukum mortalitas Gompertz, maka
𝑥 𝑥
∫ 𝜇𝑡 𝑑𝑡 = ∫ 𝐴 + 𝐵𝑐 𝑡 𝑑𝑡
0 0
𝑥
𝐵𝑐 𝑡
= 𝐴𝑡 + ]
ln 𝑐 0
𝐵𝑐 𝑥 𝐵
= 𝐴𝑥 + −
ln 𝑐 ln 𝑐
𝐵
= 𝐴𝑥 − (𝑐 𝑥 − 1) (− )
ln 𝑐
= − ln 𝑠 𝑥 − (𝑐 𝑥 − 1) ln 𝑔
𝑥 −1
= − ln 𝑠 𝑥 − ln 𝑔𝑐
𝐵
dengan ln 𝑔 = − ln 𝑐 dan −𝐴 = ln 𝑠

Sehingga

10
𝑥
𝑙𝑥 = 𝑙0 𝑒 − ∫0 𝜇𝑡𝑑𝑡
𝑥 +ln 𝑔𝑐𝑥 −1
= 𝑙0 𝑒 ln 𝑠
𝑥 −1)
= 𝑙0 𝑠 𝑥 𝑔(𝑐
𝑥
= 𝑘𝑠 𝑥 𝑔𝑐
𝑙0
dengan 𝑘 = 𝑔

Untuk hukum mortalitas Makeham, peluang hidup


𝑥 (𝑐 𝑡 −1)
𝑡𝑝𝑥 = 𝑠 𝑡 𝑔𝑐
3. Hukum Mortalitas Abraham de Moivre yang dinyatakan pada tahun 1825, bahwa
tingkat kematian sesaat adalah
𝜇𝑥 = 𝑙𝑥 − 𝑘(𝑤 − 𝑥)
4. Hukum Mortalitas deret ukur ganda, tahun 1867, bahwa tingkat kematian sesaat
adalah
𝜇𝑥 = 𝐴 + 𝐵𝑐 𝑥 + 𝑀𝑛 𝑥
5. Hukum Mortalitas Makeham II, dinyatakan pada tahun 1889, bahwa tingkat
kematian sesaat adalah
𝜇𝑥 = 𝐴 + 𝐻𝑥 + 𝐵𝑐 𝑥
6. Hukum Mortalitas Perk, dinyatakan pada tahun 1931, bahwa tingkat kematian sesaat
adalah
𝐴 + 𝐵𝑐 𝑥
𝜇𝑥 =
𝐾𝑐 −𝑥 + 1 + 𝐷𝑐 𝑥
Contoh:
2 𝑥
Carilah 𝜇𝑥 , jika diketahui 𝑙𝑥 = 𝑘𝑠 𝑥 𝑤 𝑥 𝑔𝑐
Jawab:
2 𝑥
𝑙𝑥 = 𝑘𝑠 𝑥 𝑤 𝑥 𝑔𝑐
ln 𝑙𝑥 = ln 𝑘 + 𝑥 ln 𝑠 + 𝑥 2 ln 𝑤 + 𝑐 𝑥 ln 𝑔
𝑑(ln 𝑙𝑥 )
= ln 𝑠 + 2𝑥 ln 𝑤 + 𝑐 𝑥 ln 𝑐 ln 𝑔
𝑑𝑥
1 𝑑𝑙𝑥
𝜇𝑥 = −
𝑙𝑥 𝑑𝑥
𝑑
=− (ln 𝑙𝑥 )
𝑑𝑥
= ln 𝑠 + 2𝑥 ln 𝑤 + 𝑐 𝑥 ln 𝑐 ln 𝑔
Jika 𝐴 = − ln 𝑠, 𝐻 = −2 ln 𝑤 dan 𝐵 = − ln 𝑔𝑐, maka 𝜇𝑥 = 𝐴 + 𝐻𝑥 + 𝐵𝑐 𝑥

11
Latihan 1
𝑥
1. Jika diketahui 𝑛𝑝𝑥 = 𝑥+𝑛, carilah tingkat kematian sesaat 𝜇𝑥

2. Jika diketahui 𝜇𝑥 = 𝑎𝑏 𝑥 + 𝑐𝑑 𝑥 , carilah 𝑙𝑥


3. Carilah 𝑙𝑥 , jika 𝜇𝑥 = 𝐴 ln 𝑥
4. Jika diketahui 𝑙40 = 7746 dan 𝑙41 = 7681, hitunglah 𝜇401 , dengan asumsi 𝑡𝑞𝑥 = 𝑡𝑞𝑥
4

5. Hitunglah 𝜇401 , jika diketahui 𝑙𝑥 = 1000√100 − 𝑥


4

Tes Formatif 1
1. Dengan memakai tabel mortalitas CSO 1941, hitunglah 𝜇701
2

A. 0,05930
B. 0,97035
C. 0,06111
D. 0,79835
2. Jika 𝑙𝑥 = 1000√100 − 𝑥, hitunglah hampiran dari 𝜇84
A. 0,0423
B. 0,01327
C. 0,7012
D. 0,03127
3. Jika diketahui 𝑙𝑥+𝑡 = 𝑙𝑥 − 𝑡𝑑𝑥 untuk 0 ≤ 𝑡 ≤ 1, hitunglah 1 𝑞25 dengan 𝑙26 = 94957,
4

𝑙25 = 95106 dan 𝑙24 = 95263


1 149
A. ( )
4 95106
1 149
B. ( )
4 94957
1 157
C. ( )
4 95106
1 157
D. ( )
4 95263
1
4. Hitunglah sampai lima angka di belakang koma dengan memakai tabel CSO 1941 2 2 %

tingkat kematian sesaat dari 𝜇60 , jika 𝑙𝑥 fungsi polinom berderajat dua.
A. 0,11724
B. 0,17821
C. 0,03451
D. 0,02589

12
1 𝑙0
5. Carilah 𝑙𝑥 , jika diketahui 𝜇𝑥 = 100−𝑥 dan 𝑘 = 100
𝑘(100−𝑥)
A. 100

B. 𝑘(100 − 𝑥)
C. 𝑘(1000 − 10𝑥)
D. 𝑘(10𝑥 − 1000)

13
Anuitas Kontinu
Sebelumnya pada Asuransi telah dinyatakan bahwa anuitas yang pembayarannya 𝑚 kali
dalam setahun dinotasikan 𝑎(𝑚) atau 𝑎̈ (𝑚) . Jika anuitas tersebut dapat dibayarkan setiap saat
dan jumlah pembayaran setahun adalah 1, maka kita dihadapkan dengan apa yang disebut
anuitas kontinu. Simbol untuk nilai tunai anuitas kontinu untuk seorang berusia 𝑥 adalah 𝑎̅𝑥 .
Karena 𝑚 dibayar setiap saat atau 𝑚 → ∞, maka
1 1
𝑎̅𝑥 = 𝑎𝑥 + 2 − 12 (𝜇𝑥 + 𝛿) (6)
1
𝑎̅𝑥 = 𝑎𝑥 + (7)
2

Rumus yang tepat (akurat) anuitas kontinu, jika dinyatakan dalam bentuk integral adalah

𝑎̅𝑥 = ∫ 𝑣 𝑡 𝑡𝑝𝑥 𝑑𝑡
0
∞ 𝐷𝑥+𝑡
= ∫0 𝐷𝑥
𝑑𝑡 (8)

Didefinisikan simbol komutasi kontinu


1
̅𝑥 = ∫ 𝐷𝑥+𝑡 𝑑𝑡
𝐷
0

dan
∞ ∞
̅𝑥 = ∑ 𝐷
𝑁 ̅𝑥+𝑡 = ∫ 𝐷𝑥+𝑡 𝑑𝑡
𝑡=0 0

Maka dari Persamaan (8) anuitas kontinu 𝑎̅𝑥 , jika dilambangkan dengan simbol komutasi
adalah
∞ 𝐷𝑥+𝑡 ̅
𝑁
𝑎̅𝑥 = ∫0 𝑑𝑡 = 𝐷𝑥 (9)
𝐷𝑥 𝑥

Pandang fungsi 𝑡 yaitu 𝐷𝑥+𝑡 adalah linear untuk 0 ≤ 𝑡 ≤ 1, maka


1
1 1
∫ 𝐷𝑥+𝑡 𝑑𝑡 = (𝐷𝑥 + 𝐷𝑥+1 ) = 𝐷 1 = 𝐷𝑥 +
0 2 𝑥+
2 2
dan
1
̅𝑥 =
𝐷 (𝐷 + 𝐷𝑥+1 )
2 𝑥
Oleh karena

̅𝑥 = ∑ 𝐷
𝑁 ̅𝑥+𝑡
𝑡=0

= ∫ 𝐷𝑥+𝑡 𝑑𝑡
0

14

1
= ∑ (𝐷𝑥+𝑡 + 𝐷𝑥+𝑡+1 )
2
𝑡=0
1
= (𝐷𝑥 + 𝐷𝑥+1 + ⋯ + 𝐷𝑥+1 + 𝐷𝑥+2 + ⋯ )
2
1
= 𝐷𝑥 + 𝑁𝑥+1
2
1
= 𝑁𝑥 − 𝐷𝑥
2
1
= (𝑁𝑥 + 𝑁𝑥+1 )
2
Dengan cara yang sama maka diperoleh nilai tunai anuitas kontinu jangka waktu 𝑛 tahun
untuk seorang berusia 𝑥 adalah
𝑛 ̅𝑥 − 𝑁
𝑁 ̅𝑥+𝑛
𝑎̅𝑥:𝑛 = ∫ 𝑣 𝑡 𝑡𝑝𝑥 𝑑𝑡 =
0 𝐷𝑥
nilai tunai anuitas kontinu ditunda 𝑛 tahun untuk seorang berusia 𝑥 adalah
∞ ̅𝑥+𝑛
𝑁
𝑛 |𝑎
̅𝑥 = ∫ 𝑣 𝑡 𝑡𝑝𝑥 𝑑𝑡 =
𝑛 𝐷𝑥
dengan
1 1
̅𝑥 = 𝐷𝑥 + 𝑁𝑥+1 = 𝑁𝑥 − 𝐷𝑥
𝑁
2 2
Maka dapat dibuktikam rumus hampiran untuk
1
𝑎̅𝑥:𝑛 = (𝑎𝑥:𝑛 + 𝑎̈ 𝑥:𝑛 )
2
Contoh:
Hitunglah 𝑎̅47 dengan menggunakan tabel mortalitas CSO 1941
Jawab:
̅𝑥
𝑁 1
Dari persamaan dinyatakan bahwa 𝑎̅𝑥 = ̅𝑥 = 𝑁𝑥 − 𝐷𝑥 , serta dari tabel mortalitas
dan 𝑁
𝐷𝑥 2

CSO 1941, 𝐷40 = 328983,61 dan 𝑁40 = 6708572,66, maka


1 1
𝑁40 − 2 𝐷40 6708572,66 − 2 328983,61
𝑎̅40 = = = 19,89181
𝐷40 328983,61

15
Asuransi Kontinu
Dalam asuransi diasumsikan bahwa uang pertanggungan (uang asuransi/manfaat asuransi)
dibayar pada akhir tahun polis. Akan tetapi dalam prakteknya pembayaran uang asuransi
tersebut tidaklah demikian. Simbol yang diberikan dimana asuransi dibayarkan pada saat
meninggal adalah 𝐴̅𝑥 .
Peluang dari seorang berusia 𝑥 yang meninggal diantara usia 𝑥 + 𝑡 dan 𝑥 + 𝑡 𝑑𝑡 adalah

𝑡𝑝𝑥 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡, dengan mendiskontokan diperoleh



𝐴̅𝑥 = ∫ 𝑣 𝑡 𝑡𝑝𝑥 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡
0

Jadi jelas bahwa nilai tunai ataupun premi tunggal bersih 𝐴̅𝑥 diperoleh dengan mengalikan
1
faktor diskonto 𝑣 𝑡 (𝑣 = 1+𝑖), kemudian diintegralkan atas 𝑡 dari 0 sampai ∞.

Untuk simbol komutasi kontinu,


1
𝐶𝑥̅ = ∫ 𝐷𝑥+𝑡 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡
0

̅𝑥 = ∑ 𝐶𝑥+𝑡
𝑀 ̅
𝑡=0

Maka diperoleh bahwa


𝑀̅
𝐴̅𝑥 = 𝐷𝑥 (10)
𝑥

Dengan cara yang sama maka diperoleh nilai tunai asuransi kontinu jangka waktu 𝑛 tahun
untuk seorang berusia 𝑥 adalah
̅𝑥 − 𝑀
𝑀 ̅𝑥+𝑛
𝐴̅′𝑥:𝑛 =
𝐷𝑥
nilai tunai asuransi kontinu ditunda 𝑛 tahun untuk seorang berusia 𝑥 adalah
̅𝑥+𝑛
𝑀
𝑛|𝐴𝑥
̅ =
𝐷𝑥
nilai tunai asuransi kontinu endowment 𝑛 tahun untuk seorang berusia 𝑥 adalah
̅𝑥 − 𝑀
𝑀 ̅𝑥+𝑛 + 𝐷
̅𝑥+𝑛
𝐴̅𝑥:𝑛 =
𝐷𝑥
Jika diasumsikan 𝑡𝑞𝑥 = 𝑡𝑞𝑥 , maka 𝑡𝑝𝑥 𝜇𝑥+𝑡 = 𝑞𝑥 , sehingga
1 𝑖𝑣 𝑖
𝐴̅′𝑥:1 = 𝑞𝑥 ∫0 𝑣 𝑡 𝑑𝑡 = 𝑞𝑥 𝛿 = 𝛿 𝐴′𝑥:1

Hampiran yang sama diperoleh dengan mengasumsikan bahwa pembayaran asuransi


dilakukan pada pertengahan tahun, sehingga

16
1
𝐴̅′𝑥:1 = (1 + 𝑖)2 𝐴′𝑥:1
atau
𝑖
𝐴̅′𝑥:1 = (1 + ) 𝐴′𝑥:1
2
Bentuk umum dari hampiran tersebut adalah
𝑖
𝐴̅′𝑥:𝑛 = 𝛿 𝐴′𝑥:𝑛 (11)

atau
1
𝐴̅′𝑥:𝑛 = (1 + 𝑖)2 𝐴′𝑥:𝑛 (12)
atau
𝑖
𝐴̅′𝑥:𝑛 = (1 + 2) 𝐴′𝑥:𝑛 (13)

Dari beberapa hampiran tersebut yang sering dipakai dalam praktek adalah Persamaan (13)
Perlu diketahui bahwa
𝑖
𝐴̅𝑥:𝑛 ≠ (1 + ) 𝐴𝑥:𝑛
2
Tetapi
̅𝑥 − 𝑀
𝑀 ̅𝑥+𝑛 + 𝐷
̅𝑥+𝑛
𝐴̅𝑥:𝑛 =
𝐷𝑥
atau
𝑖
𝐴̅𝑥:𝑛 = (1 + ) 𝐴′𝑥:𝑛 + 𝐴′𝑥:𝑛
2

Contoh:
̅ 𝑥 , dengan 𝑎′
Dengan mengikuti hukum mortalitas Gompertz, buktikan bahwa 𝐴̅𝑥 = 𝜇𝑥 𝑎′ ̅𝑥
1+𝑖
adalah anuitas kontinu dengan 𝑖 ′ = − 1.
𝑐

Jawab:
Asuransi kontinu

𝐴̅𝑥 = ∫ 𝑣 𝑡 𝑡𝑝𝑥 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡
0

= ∫ 𝑣 𝑡 𝑡𝑝𝑥 𝐵𝑐 𝑥+𝑡 𝑑𝑡
0

Sehingga

𝐴̅𝑥 = 𝐵𝑐 𝑥 ∫ (𝑣𝑐)𝑡 𝑡𝑝𝑥 𝑑𝑡
0

17
dengan 𝑣𝑐 = 𝑣′, maka asuransi kontinu
̅𝑥
𝐴̅𝑥 = 𝜇𝑥 𝑎′
Pengambilan 𝑣𝑐 = 𝑣′, mengakibatkan
𝑣𝑐 = 𝑣′
1 1
𝑐=
1+𝑖 1 + 𝑖′
1+𝑖
1 + 𝑖′ =
𝑐
1+𝑖
dengan 𝑖 ′ = −1
𝑐

Contoh :
Buktikan bahwa 𝐴̅𝑥 = 1 − 𝛿𝑎̅𝑥 , dengan 𝛿 = ln(1 + 𝑖)
Jawab:

𝐴̅𝑥 = ∫ 𝑣 𝑡 𝑡𝑝𝑥 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡
0

𝑑
= ∫ 𝑣𝑡 (− 𝑡𝑝𝑥 ) 𝑑𝑡
0 𝑑𝑡

𝑡 ∞
= −𝑣 . 𝑡𝑝𝑥 ]0 − ∫ (− 𝑡𝑝𝑥 )𝑣 𝑡 ln 𝑣 𝑑𝑡
0

= 1 − 𝛿𝑎̅𝑥
dengan −ln 𝑣 = ln(1 + 𝑖) = δ

Cadangan Kontinu
Cadangan premi untuk asuransi kontinu, penulisannya tidak berbeda jika dibandingkan
dengan cadangan premi asuransi tidak kontinu. Misalkan untuk asuransi seumur hidup,
cadangan asuransi seuumur hidup tidak kontinu metode prospektif adalah

𝑡𝑉(𝐴𝑥 ) = 𝐴𝑥+𝑡 − 𝑃(𝐴𝑥 ). 𝑎̈ 𝑥+𝑡


Sedang untuk asuransi seumur hidup kontinu, cadangan metode prospektifnya adalah
̅
𝑡𝑉 (𝐴𝑥 )
̅ = 𝐴̅𝑥+𝑡 − 𝑃̅(𝐴̅𝑥 ). 𝑎̅𝑥+𝑡
𝐴̅𝑥+𝑡
= ( − 𝑃̅ (𝐴̅𝑥 )) . 𝑎̅𝑥+𝑡
𝑎̅𝑥+𝑡

= (𝑃̅(𝐴̅𝑥+𝑡 ) − 𝑃̅(𝐴̅𝑥 )). 𝑎̅𝑥+𝑡


Sedangkan asuransi seumur hidup, cadangan asuransi seuumur hidup tidak kontinu metode
restrospektif adalah

18
𝑁𝑥 − 𝑁𝑥+𝑡 𝑀𝑥 − 𝑀𝑥+𝑡
𝑡𝑉(𝐴𝑥 ) = 𝑃(𝐴𝑥 ) −
𝐷𝑥+𝑡 𝐷𝑥+𝑡
atau
𝑁𝑥 − 𝑁𝑥+𝑡 𝑀𝑥 − 𝑀𝑥+𝑡
𝑡𝑉𝑥 = 𝑃𝑥 −
𝐷𝑥+𝑡 𝐷𝑥+𝑡
Cadangan metode restrospektifnya untuk asuransi seumur hidup dengan pembayaran premi
setiap saat (kontinu) adalah
̅𝑥 − 𝑁
𝑁 ̅𝑥+𝑡 𝑀̅𝑥 − 𝑀
̅𝑥+𝑡
̅ = 𝑃𝑥
𝑡𝑉𝑥 −
𝐷𝑥+𝑡 𝐷𝑥+𝑡
Dapat diturunkan juga cadangan kontinu dari beberapa jenis asuransi, misalnya
Asuransi Dwiguna
̅
𝑡𝑉 (𝐴𝑥:𝑛 )
̅ = 𝐴̅𝑥+𝑡:𝑛−𝑡 − 𝑃̅ (𝐴̅𝑥:𝑛 ). 𝑎̅𝑥+𝑡:𝑛−𝑡 , 𝑡 < 𝑛
= 1, 𝑡 = 𝑛
Asuransi Berjangka
̅ ̅
𝑡𝑉 (𝐴′𝑥:𝑛 ) = 𝐴̅′𝑥+𝑡:𝑛−𝑡 − 𝑃̅(𝐴̅′𝑥:𝑛 ). 𝑎̅𝑥+𝑡:𝑛−𝑡 , 𝑡 < 𝑛
= 1, 𝑡 = 𝑛

Contoh :
Hitunglah 20𝑉̅ (𝐴̅50 ) dengan memakai tabel mortalitas CSO 1941 dan tingkat bunga aktuaria
2,5%.
Jawab:
𝑖
̅
𝑡𝑉 (𝐴𝑥 )
̅ = (1 + ) 𝑡𝑉𝑥
2
̅ ̅
20𝑉 (𝐴50 ) = (1 + 0,0125) 20𝑉50
𝑎̈ 70
= 1,0125 (1 − )
𝑎̈ 50
= 0,502164

Premi Kontinu
Tarif premi asuransi jiwa dibayarkan sesuai keinginan pemegang polis (tertanggung), yang
dapat dibayarkan dalam tahunan, per enam bulanan (semester), bulanan atau mingguan.
Berikut adalah beberapa simbol premi
𝑃̅𝑥 adalah premi bersih kontinu asuransi seumur hidup.
Uang asuransi (uang pertanggunggan) dibayarkan pada akhir tahun polis

19
𝑃̅(𝐴̅𝑥 ) adalah premi bersih kontinu asuransi seumur hidup.
Uang asuransi (uang pertanggunggan) dibayarkan pada saat tertanggung meninggal
Dari dua penulisan yang berbeda tersebut, dapat dikatakan pembayaran premi keduanya
kontinu, dimana prakteknya tidak dilakukan.
Pada waktu mata kuliah Asuransi
𝐴 𝑀𝑥 1
𝑃(𝐴𝑥 ) = 𝑃𝑥 = 𝑎̈ 𝑥 = = 𝑎̈ − 𝑑
𝑥 𝑁𝑥 𝑥

maka
𝐴̅𝑥
𝑃̅(𝐴̅𝑥 ) =
𝑎̅𝑥
1
= −𝛿
𝑎̅𝑥
̅𝑥
𝑀
=
̅𝑥
𝑁
(𝑚) (𝑚)
Ingat 𝐴̅𝑥 = 1 − 𝛿𝑎̅𝑥 tidak berbeda dengan 𝐴𝑥 = 1 − 𝑑𝑎̈ 𝑥 atau 𝐴𝑥 = 1 − 𝑑 (𝑚) 𝑎̈ 𝑥
Untuk asuransi dwiguna, premi bersih kontinu diberi simbol 𝑃̅(𝐴̅𝑥:𝑛 ), dengan
𝐴̅𝑥:𝑛
𝑃̅(𝐴̅𝑥:𝑛 ) =
𝑎̅𝑥:𝑛
1 − 𝛿𝑎̅𝑥:𝑛
=
𝑎̅𝑥:𝑛
1
= −𝛿
𝑎̅𝑥:𝑛
Catatan:
Beberapa perumusan premi kontinu dan diskrit adalah sebagai berikut:
Kontinu Diskrit
Jenis Asuransi Semi Kontinu
(Fully Continuos) (Fully Discrete)
𝐴𝑥:𝑛
𝑃̅(𝐴̅𝑥:𝑛 ) 𝑃𝑥:𝑛 𝑃̅𝑥:𝑛 =
𝑎̅𝑥:𝑛
Dwiguna ̅𝑥 − 𝑀
𝑀 ̅𝑥+𝑛 + 𝐷𝑥+𝑛 𝑀𝑥 − 𝑀𝑥+𝑛 + 𝐷𝑥+𝑛
= = 𝑀𝑥 − 𝑀𝑥+𝑛 + 𝐷𝑥+𝑛
𝑁̅𝑥 − 𝑁
̅𝑥+𝑛 𝑁𝑥 − 𝑁𝑥+𝑛 =
𝑁̅𝑥 − 𝑁
̅𝑥+𝑛
̅𝑥
𝑀 𝑀𝑥 𝐴𝑥 𝑀𝑥
Seumur Hidup 𝑃̅(𝐴̅𝑥 ) = 𝑃𝑥 = 𝑃̅𝑥 = =
̅𝑥
𝑁 𝑁𝑥 𝑎̅𝑥 𝑁̅𝑥
𝐴′ 𝑥:𝑛
𝑃̅′𝑥:𝑛 =
̅𝑥 − 𝑀
𝑀 ̅𝑥+𝑛 𝑀𝑥 − 𝑀𝑥+𝑛 𝑎̅𝑥:𝑛
Berjangka 𝑃̅(𝐴̅′𝑥:𝑛 ) = 𝑃′𝑥:𝑛 =
̅𝑥 − 𝑁
𝑁 ̅𝑥+𝑛 𝑁𝑥 − 𝑁𝑥+𝑛 𝑀𝑥 − 𝑀𝑥+𝑛
=
̅𝑥 − 𝑁
𝑁 ̅𝑥+𝑛

20
Latihan 2
1. Buktikan bahwa 𝐶𝑥̅ + 𝛿𝐷
̅𝑥 = 𝐷𝑥 − 𝐷𝑥+1
Petunjuk : Gunakan perumusan untuk 𝐶𝑥̅ dan 𝐷
̅𝑥 , serta 𝛿
𝑑𝑎̅𝑥 𝑑𝐴̅𝑥
2. Buktikan (1 + ) 𝑃̅ (𝐴̅𝑥 ) − = 𝜇𝑥
𝑑𝑥 𝑑𝑥
𝑑𝑎̅𝑥 𝑑𝐴̅𝑥
Petunjuk : Carilah dulu dan
𝑑𝑥 𝑑𝑥
𝑖
3. Buktikan bahwa 𝐴̅𝑥:𝑛 = (1 + 2) 𝐴′𝑥:𝑛 + 𝑛𝐸𝑥
̅ 𝑥:𝑛 + 𝐴̅𝑥 dan 𝐴̅𝑥 = ∫∞ 𝑣 𝑡 𝑡𝑝𝑥 𝜇𝑥+𝑡 𝑑𝑡
Petunjuk : Gunakan relasi 𝐴̅𝑥:𝑛 = 𝐴′ 0

4. Hitunglah 𝐴̅𝑥:1
5. Dengan mengikuti hukum Mortalitas Makeham (𝜇𝑥 = 𝐴 + 𝐵𝑐 𝑥 ), maka 𝐴̅𝑥 dan tingkat
bunga aktuaria 𝑖′ berturut turut adalah
1+𝑖
𝐴𝑎̅𝑥 + (𝜇𝑥 − 𝐴)𝑎̅′𝑥 dan 𝑐
−1

Catatan : untuk soal No. 5 adalah anuitas kontinu dengan tingkat suku bunga aktuari
baru

Tes Formatif 2
1. Nyatakanlah dalam simbol komutasi 20𝑃̅ (𝐴̅𝑥:30 )
̅ x −M
M ̅ x+30 +D
̅ x+30
A. ̅ x −N
̅ x+30
N
̅ x −M
M ̅ x+30 +D
̅ x+30
B. ̅ ̅
Nx −Nx+20
̅ x −M
M ̅ x+20 +D
̅ x+20
C. ̅ x −N
̅ x+30
N
̅ x −M
M ̅ x+20 +D
̅ x+20
D. ̅ x −N
̅ x+20
N

2. Nyatakanlah dalam simbol komutasi 𝐴̅35:20


̅35 −𝑀
𝑀 ̅45 +𝐷
̅45
A. 𝐷35
̅35 −𝑀
𝑀 ̅45 +𝐷
̅45
B. 𝐷35
𝑖 1
(1+ )(𝑀35 −𝑀45 )+ 𝐷45
2 2
C. 𝐷35
𝑖
(1+ )(𝑀35 −𝑀45 )+𝐷45
2
D. 𝐷35

̅ 40:25 , jika tingkat bunga sesaat


3. Jika 𝑙𝑥 = (100 − 𝑥) untuk 0 ≤ 𝑥 ≤ 100. Hitunglah 𝐴′
𝛿 = 0,05

21
A. 0,237832
B. 0,416667
C. 0,092099
D. 0,055321
4. ̅ ̅
10𝑉 (𝐴40:20 ) adalah sama dengan
A. 𝐴̅50
B. 𝐴̅50:10 − 𝑃̅(𝐴̅50:10 ). 𝑎̅50:10
C. 𝐴̅50:10 − 𝑃̅(𝐴̅40:20 ). 𝑎̅50:10
D. 𝐴̅50:10
5. Premi bersih tahunan yang dibayarkan kontinu selam 20 tahun yang menyediakan
santunan asuransi sampai usia 60 tahun dari seseorangberusia 25 tahun
̅ 𝑀25 −𝑀60
A. 20𝑃′25:35 = ̅25 −𝑁
𝑁 ̅45

𝑀25 −𝑀60
B. 20𝑃′25:35 = 𝑁25 −𝑁45
̅25 −𝑀
𝑀 ̅60 +𝐷60
̅
C. 20𝑃′25:35 = ̅25 −𝑁
𝑁 ̅45

̅60
𝑀
D. ̅
𝑁60

22

Anda mungkin juga menyukai