Anda di halaman 1dari 30

DETERMINAN MATRIKS

dan
TRANSFORMASI ELEMENTER
Agustina Pradjaningsih, M.Si.
Jurusan Matematika FMIPA UNEJ
agustina.fmipa@unej.ac.id
Untuk setiap matriks
bujursangkar berordo nxn dapat
dikaitkan dengan tunggal suatu
bilangan real yang dinamakan
determinan. Untuk matriks A
dilambangkan determinannya
dengan det(A) atau A.
DEFINISI
Sehingga dapat dikatakan
bahwa determinan adalah
fungsi dengan domainnya
merupakan himpunan
matriks-matriks berordo nxn
dan dengan range himpunan
bilangan riil.
(
(
(
(
(
(

=
nn n n
n
n
nxn
a a a
a a a
a a a
A





2 1
2 22 21
1 12 11
Pandang suatu unsur a
ij
dari
matriks
EKSPANSI KOFAKTOR
D
E
T
E
R
M
I
N
A
N
Jika pada matriks A baris ke-i
kolom ke-j dihilangkan maka
diperoleh submatriks berordo
(n-1)x(n-1). Determinan
submatriks ini disebut minor
unsur a
ij
(=M
ij
) sedang
(-1)
i+j
M
ij
(=C
ij
) disebut
kofaktornya.
Jika A
nxn
dengan maka
2 > n
) (1 untuk ) det( b.
1
n j j C a A
n
i
ij ij
s s =

=
ekspansi kofaktor menurut kolom j
) (1 untuk ) det( a.
1
n i i C a A A
n
j
ij ij
s s = =

=
ekspansi kofaktor menurut baris i
Determinan : EKSPANSI KOFAKTOR
21 12 22 11
11 22
2 2
21 12
1 2
22 21
12 11

) 1 ( ) 1 (
2 untuk
a a a a
a a a a
a a
a a
A
n
=
+ = =
=
+ +
( ) ( ) ( )
31 22 13 32 21 13 31 23 12 33 21 12 32 23 11 33 22 11
31 22 32 21 13 31 23 33 21 12 32 23 33 22 11
33 31
23 21
13
3 1
33 31
23 21
12
2 1
33 32
23 22
11
1 1
33 32 31
23 22 21
13 12 11


) 1 ( ) 1 ( ) 1 (
3 untuk
a a a a a a a a a a a a a a a a a a
a a a a a a a a a a a a a a a
a a
a a
a
a a
a a
a
a a
a a
a
a a a
a a a
a a a
A
n
+ + =
+ =
+ + =
=
=
+ + +
Khusus untuk matriks A
3x3
menghitung nilai
determinan-nya dapat digunakan ATURAN
SARRUS sbb :
I. Tulis lagi kolom ke-1 dan kolom ke-2
disebelah kolom ke-3.
III. Tarik garis diagonal dari kiri bawah ke
kanan atas dua garis lagi yang sejajar. Ketiga
garis menghasilkan tiga suku bertanda (-).
II. Tarik garis diagonal dari kiri atas ke kanan
bawah & dua garis lagi yang sejajar. Ketiga
garis menghasilkan tiga suku bertanda (+),
33 32 31
23 22 21
13 12 11
) det(
a a a
a a a
a a a
A A = =
a
11
a
12
a
13
a
11
a
12
a
21
a
22
a
23
a
21
a
22
a
31
a
32
a
33
a
31
a
32
12 21 33 11 23 32 13 22 31
32 21 13 31 23 12 33 22 11

) det(
a a a a a a a a a
a a a a a a a a a A A

+ + = =
CONTOH
Hitunglah determinan-determinan
berikut
1 6 2
9 6 3
5 1 0
b.
4 1
3 2
a.

Jawab
5 (-3) - 8
4 1
3 2
a. = =

165 (39) 2 3(-29) - 0(-60)


9 6
5 1
2
1 6
5 1
3
1 6
9 6
0 ) det(
= + =

+

= A
(b1) Ekspansi kofaktor sepanjang kolom 1
65 1 3 - 0 - (-60) - 90 18 0
6 2
6 3
1 0
1 6 2
9 6 3
5 1 0
) det(
= + + =
= A
(b2) Aturan Sarrus
S I F A T - S I F A T
1
Jika A adalah matriks bujursangkar,
maka det(A) =det(A
t
)
2
Jika semua unsur suatu baris/kolom
matriks sama dengan nol maka
det(A)=0
3
Jika dua baris/dua kolom matriks A
sebanding maka det(A) = 0
D
E
T
E
R
M
I
N
A
N
4
Jika A, A*, A** sebarang matriks-
matriks bujursangkar yang hanya
berbeda dalam baris tunggal
(misal r), dan anggap bahwa baris
ke r dari A** dapat diperoleh
dengan menambahkan entri-entri
yang bersesuaian dalam baris ke r
dari A dan dalam baris ke r dari
A*maka
det(A**) = det (A) + det(A*)
5
Jika B matriks yang didapat dari
matriks A dengan mempertukarkan
dua baris/dua kolom maka
det(B)=- det(A)
6
Jika B matriks yang didapat dari
matriks A dengan mengalikan
suatu baris/kolom dengan
bilangan k kemudian
menambahkannya pada suatu
baris/kolom yang lain maka
det(B)=det(A)
7
Jika matriks B didapat dr matriks A dgn
menggandakan semua unsur pd suatu
baris/kolom dengan k maka
det(B)=kdet(A)
8
Jika A dan B adalah sebarang matriks
bujursangkar yang ukurannya sama, maka
det(AB) = det (A)det(B)
9
Jika A adalah matriks segitiga nxn, maka
det(A) adalah hasil kali entri-entri pada
diagonal utama, yaitu
det(A)=a
11
a
22
a
nn
.
Karena sebuah faktor bersama
dari sebarang baris matriks dapat
dipindahkan melalui tanda det,
dan jika setiap baris n dalam kA
mempunyai faktor bersama
sebesar kmaka det(kA)=k
n
det(A)
AKIBAT
1. Menukar vektor baris/kolom
dengan vektor baris/kolom
lainnya
Transformasi Elementer
2. Menggandakan suatu vektor
baris/kolom dengan skalar k0
3. Menambahkan suatu vektor
baris/kolom dengan kelipatan
suatu vektor baris/kolom lainnya
D
E
F
I
N
I
S
I
(
(
(


=
1 1 0 1
7 5 1 2
4 0 3 1
A
CONTOH
(
(
(


13 9 2 3
7 5 1 2
4 0 3 1
) 2 (
32
H
) 4 (
2
H
(
(
(


4 0 3 1
7 5 1 2
1 1 0 1
13
H
(
(
(



1 1 0 1
28 20 4 8
4 0 3 1
1. Jika baris pada matriks tidak seluruhnya nol
maka bilangan tak nol pertama dalam baris
tersebut adalah 1 (satu utama)
Matriks Eselon Baris
2. Dalam sebarang dua baris yang berurutan yang
seluruhnya tidak nol, maka satu utama dalam
baris berikutnya terdapat lebih jauh kekanan
dari satu utama dalam baris sebelumnya
3. Jika terdapat baris yang seluruhnya nol, maka
semua baris tersebut dikelompokkan bersama-
sama dibawah matriks
D
E
F
I
N
I
S
I
(a)
5 1 0 0
2 6 1 0
7 3 4 1
(
(
(

(b)
0 0 0
0 1 0
0 1 1
(
(
(

(c)
1 0 0 0 0
0 1 1 0 0
0 6 2 1 0
(
(
(

CONTOH
Bentuk matriks eselon baris
ini tidak tunggal karena dengan
mengubah urutan dasar
transformasi elementer baris
tersebut maka kemungkinan
sampai pada bentuk matriks
eselon baris yang berbeda.
Bentuk matriks eselon baris ter-
reduksi diperoleh jika matriks
mempunyai sifat matriks eselon
baris ditambah dengan sifat
Matriks Eselon Baris Terreduksi
[MATRIKS KANONIK]
D
E
F
I
N
I
S
I
Masing-masing kolom yang
mengandung satu utama
mempunyai nol ditempat
lain
(a)
1 1 0 0
7 0 1 0
4 0 0 1
(
(
(

(b)
1 0 0
0 1 0
0 0 1
(
(
(

(d)
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
3 1 0 0 0
1 0 2 1 0
(
(
(
(


(c)
0 0
0 0
(

CONTOH
Bentuk matriks eselon baris
tereduksi ini tunggal karena
dengan mengubah urutan dasar
transformasi elementer baris
tersebut maka akan selalu sampai
pada bentuk matriks eselon baris
terreduksi yang sama.
Determinan matriks dapat pula
diperoleh dengan membawa matriks
tersebut menjadi bentuk matriks
eselon baris tereduksi. Bentuk matriks
eselon baris tereduksi adalah matriks
segitiga atas, sehingga determinan
matriks dapat dihitung dengan
menggunakan sifat-sifat determinan
Determinan : REDUKSI BARIS
Metode reduksi baris sangat
sesuai untuk menghitung
determinan dengan komputer
karena sistematis dan mudah
diprogramkan. Akan tetapi untuk
perhitungan manual, maka
metode ekspansi kofaktor lebih
mudah diterapkan.
(
(
(

=
1 6 2
9 6 3
5 1 0
A
Misalkan
Hitunglah det(A) dengan
reduksi baris/sifat determinan
Baris pertama & baris kedua A dipertukarkan
(sifat 5)
1 6 2
5 1 0
9 6 3
) det(

= A
Faktor bersama dari baris pertama matriks
yaitu 3 diambil (sifat 7)
1 6 2
5 1 0
3 2 1
3 ) det(

= A
-2 kali baris pertama dari matriks terdahulu
ditambahkan pada baris ketiga (sifat 6)
5 10 0
5 1 0
3 2 1
3 ) det(

= A
-10 kali baris kedua dari matriks terdahulu
ditambahkan pada baris ketiga (sifat 6)
55 0 0
5 1 0
3 2 1
3 ) det(

= A
Faktor bersama dari baris terakhir matriks
yaitu 55 diambil (sifat 7)
1 0 0
5 1 0
3 2 1
) 55 )( 3 ( ) det(

= A
Merupakan matriks segitiga atas (sifat 9)
165 ) 1 )( 55 )( 3 ( ) det( = = A

Anda mungkin juga menyukai