Dosen Pengampu:
Terry Yuliana, MKM
Disusun oleh:
Dian Pertiwi 1810713053
Fina Budi Rahayu 1810713056
Alifia Azzahrah Rahmayanti 1810714094
Nadia Fauzana 1810713144
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat
dan karunia-Nya yang telah dilimpahkan, kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya. Makalah yang berjudul Uji Chi Square ini ditulis untuk memenuhi salah
satu tugas dari mata kuliah Manajemen Data serta bertujuan untuk memberi
pengetahuan kepada pembaca tentang segala hal mengenai uji Chi Square.
Pada kesempatan yang baik ini, izinkanlah kami menyampaikan rasa hormat dan
ucapan terima kasih kepada semua pihak yang dengan tulus ikhlas telah memberikan
bantuan dan dorongan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini
dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Maka dari itu, kami berharap adanya kritik dan saran yang membangun guna
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kasus dimana variabel yang dihubungkan bersifat numerik, maka
analisis menggunakan korelasi merupakan salah satu pilihan. Namun, jika kedua
variabel yang dihubungkan bersifat kategorik, maka penggunaan analisis korelasi
tidak bisa lagi digunakan karena angka pada suatu kategori hanya berupa kode
bukan nilai yang sebenamya sehingga operasi aritmatika tidak sah untuk kasus data
kategorik. Alasan yang lain mengapa analisis korelasi tidak bisa digunakan pada
data kategorik karena salah satu tipe variabel kategorik adalah nominal yang tidak
bisa diurutkan kategorinya. Pemberian urutan yang berbeda jelas akan memberikan
nilai korelasi yang berbeda pula sehingga dua orang yang menghitung nilai korelasi
besar kemungkinan memberikan hasil yang tidak sama. Untuk itulah maka analisis
Chi Square yang akan digunakan untuk mencari apakah ada hubungan (asosiasi)
dan perbedaan (komparasi) antar variabel-variabel kategorik tersebut.
Beberapa formula statistika disusun berdasarkan asumsi-asumsi tertentu.
Formula tersebut dapat menggambarkan sebuah fenomena ketika asumsi-asumsi
tersebut terpenuhi. Oleh karena itu, jika kita memakai formula tersebut maka data
yang diharapkan sesuai dengan asumsi sebuah formula penelitian. Berkaitan dengan
hal tersebut makalah ini dapat dijadikan referensi untuk meningkatkan pemahaman
Chi Square (kai kuadrat) dan uji prasyarat analisis yang baik dan benar di dalam
sebuah penelitian.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari uji Chi Square?
2. Apa saja tujuan uji Chi Square?
3. Bagaimana langkah-langkah dan aplikasi melakukan uji Chi Square?
4. Bagaimana cara interpretasi uji Chi Square?
5. Bagaimana cara menyajikan hasil analisis uji Chi Square?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari uji Chi Square.
2. Untuk mengetahui tujuan uji Chi Square.
3. Untuk mengetahui langkah-langkah dan aplikasi melakukan uji Chi Square.
4. Untuk mengetahui cara interpretasi uji Chi Square.
5. Untuk mengetahui cara menyajikan hasil analisis uji Chi Square.
BAB II
PEMBAHASAN
, df = (k-1)(b-1)
Keterangan:
X2 = Nilai X 2
O = Nilai observasi
E = Nilai harapan
K = Jumlah kolom
B = Jumlah baris
Untuk mempermudah analisisuji Chi Square, nilai data kedua variabel
disajikan dalam bentuk tabel silang:
Data diatas digunakan untuk mengetahui hubungan antara status kerja ibu
dengan status menyusui ibu. Variabel status kerja ibu terdiri dari 2 (dua)
kategori yaitu kerja dan tidak kerja, sedangkan variabel status menyusui ibu
terdiri dari kategori eksklusif dan tidak eksklusif. Kemudian data tersebut
diolah menggunakan SPSS Statistic dengan langkah-langkah dan
pengaplikasian sebagai berikut:
a) Definisikan variabel pada halaman Variable View
b) Input data pada halaman Data View, hasil setelah dilakukan coding
Status kerja ibu : 0 (kerja) dan 1 (tidak kerja)
Status menyusui ibu : 0 (tidak eksklusif) dan 1 (eksklusif)
e) Klik pilihan Statistics, kemudian centang pilihan Chi Square, lalu centang
pilihan Risk, kemudian klik Continue
f) Klik pilihan Cells, kemudian centang pilihan Observed pada bagian
Counts, lalu centang pilihan Row pada bagian Percentages
Maka akan didapatkan hasil output SPSS yang berisi tabel Case Processing
Summary, tabel status kerja ibu * status menyusui ibu Crosstabulation, tabel
Chi-Square Tests dan Risk Estimate.
2. Uji Chi Square Tabel 3 x 2
No
Status Kerja Ibu Status Menyusui Ibu
.
1 Kerja Penuh Waktu Tidak Eksklusif
2 Kerja Penuh Waktu Eksklusif
3 Kerja Penuh Waktu Tidak Eksklusif
4 Kerja Penuh Waktu Tidak Eksklusif
5 Kerja Penuh Waktu Eksklusif
6 Kerja Penuh Waktu Eksklusif
7 Kerja Penuh Waktu Eksklusif
8 Kerja Penuh Waktu Tidak Eksklusif
9 Kerja Penuh Waktu Eksklusif
10 Kerja Penuh Waktu Tidak Eksklusif
11 Kerja Penuh Waktu Tidak Eksklusif
12 Kerja Penuh Waktu Eksklusif
13 Kerja Penuh Waktu Eksklusif
14 Kerja Penuh Waktu Tidak Eksklusif
15 Kerja Penuh Waktu Eksklusif
16 Kerja Penuh Waktu Tidak Eksklusif
17 Kerja Paruh Waktu Eksklusif
18 Kerja Paruh Waktu Eksklusif
19 Kerja Paruh Waktu Tidak Eksklusif
20 Kerja Paruh Waktu Tidak Eksklusif
21 Kerja Paruh Waktu Tidak Eksklusif
22 Kerja Paruh Waktu Eksklusif
23 Kerja Paruh Waktu Tidak Eksklusif
24 Kerja Paruh Waktu Tidak Eksklusif
25 Kerja Paruh Waktu Eksklusif
26 Kerja Paruh Waktu Eksklusif
27 Kerja Paruh Waktu Eksklusif
28 Kerja Paruh Waktu Tidak Eksklusif
29 Kerja Paruh Waktu Eksklusif
30 Kerja Paruh Waktu Tidak Eksklusif
31 Kerja Paruh Waktu Tidak Eksklusif
32 Kerja Paruh Waktu Eksklusif
33 Tidak Kerja Eksklusif
34 Tidak Kerja Tidak Eksklusif
35 Tidak Kerja Eksklusif
36 Tidak Kerja Tidak Eksklusif
37 Tidak Kerja Eksklusif
38 Tidak Kerja Eksklusif
39 Tidak Kerja Tidak Eksklusif
40 Tidak Kerja Tidak Eksklusif
41 Tidak Kerja Tidak Eksklusif
42 Tidak Kerja Eksklusif
43 Tidak Kerja Eksklusif
44 Tidak Kerja Tidak Eksklusif
45 Tidak Kerja Eksklusif
46 Tidak Kerja Tidak Eksklusif
47 Tidak Kerja Eksklusif
48 Tidak Kerja Eksklusif
49 Tidak Kerja Tidak Eksklusif
50 Tidak Kerja Eksklusif
Data diatas digunakan untuk mengetahui hubungan antara status kerja ibu
dengan status menyusui ibu. Variabel status kerja ibu terdiri dari 3 (tiga)
kategori yaitu tidak kerja, kerja paruh waktu, dan kerja penuh waktu,
sedangkan variabel status menyusui ibu terdiri dari kategori eksklusif dan tidak
eksklusif. Kemudian data tersebut diolah menggunakan SPSS Statistic dengan
langkah-langkah dan pengaplikasian sebagai berikut:
a) Definisikan variabel pada halaman Variable View
b) Input data pada halaman Data View, hasil setelah dilakukan coding
Status kerja ibu : 0 (kerja penuh waktu), 1 (kerja paruh waktu), 2
(tidak kerja)
Status menyusui ibu : 0 (tidak eksklusif) dan 1 (eksklusif)
c) Klik menu Analyze, kemudian pilih Descriptive Statistics, lalu pilih
Crosstabs hingga muncul menu Crosstabs
d) Pada kotak dialog menu Crosstabs, klik variabel status kerja ibu,
kemudian masukkan variabel ke kotak Row dan klik variabel status
menyusui ibu, kemudian masukkan variabel ke kotak Column
e) Klik pilihan Statistics, kemudian centang pilihan Chi Square, lalu centang
pilihan Risk, kemudian klik Continue
Dalam output ini menjelaskan tentang ringkasan kasus atau data. Untuk
data status kerja ibu dan status menyusui ibu yang valid berjumlah 50 dan
tidak ada data yang hilang (missing) dengan persentase 100%.
Dalam output ini menjelaskan tentang tabulasi silang antara status kerja
ibu dengan status menyusui ibu. Dapat dilihat bahwa ibu yang bekerja dan
tidak menyusui secara eksklusif berjumlah 17 orang (68%), sedangkan yang
menyusui secara eksklusif berjumlah 8 orang (32%). Kemudian, untuk ibu
yang tidak bekerja dan tidak menyusui secara eksklusif berjumlah 7 orang
(28%), sedangkan yang menyusui secara eksklusif berjumlah 18 orang (72%).
Dalam output ini terdapat beberapa jenis uji, yakni pearson chi square,
continuity correction, likelihood ratio, fisher’s exact test, dan linear by linear
association. Namun, yang dipakai hanyalah bagian continuity correction,
karena table nya 2 x 2 dan tidak ada nilai E < 5. Untuk mengetahui adanya
nilai E kurang dari 5, dapat dilihat pada footnote dibawah kotak Chi Square
Test, dan tertulis diatas nilainya 0 cell (0 %) berarti pada tabel silang diatas
tidak ditemukan ada nilai E < 5.
Output ini menjelaskan tentang hasil uji Chi Square. Uji Chi Square
dimaksudkan untuk menguji hubungan antara variabel baris dan kolom untuk
data berskala nominal. Dalam hal ini untuk menguji hubungan antara variabel
status kerja dan status menyusui ibu. Cara untuk menguji hubungan antara
variabel pada Chi Square:
1. Membandingkan nilai Chi Square hitung dengan tabel Chi Square
Kriteria pengujian:
a) Nilai Chi Square hitung ≤ Chi Square table maka Ho diterima (tidak
ada hubungan).
b) Nilai Chi Square hitung > Chi Square table maka Ho ditolak (ada
hubungan).
2. Membandingkan p value (signifikansi) dengan α
Kriteria pengujian:
a) Signifikansi ≤ 0,05 atau p value ≤ α maka Ho ditolak (ada
hubungan).
b) Signifikansi > 0,05 atau p value > α maka Ho diterima (tidak ada
hubungan).
Namun, dalam hal ini karena kita menggunakan SPSS, maka lakukan
cara yang ke dua, yakni membandingkan p-value dengan α. Langkah-langkah
menguji hubungan antara variabel pada Chi Square adalah sebagai berikut:
1. Menyusun Hipotesis
Ho : Tidak ada hubungan antara status kerja ibu dengan status menyusui
ibu.
Ha : Ada hubungan antara status kerja ibu dengan status menyusui ibu.
2. Menentukan nilai p value (siginifikansi)
Dalam output ini menjelaskan tentang ringkasan kasus atau data. Untuk
data status kerja ibu dan status menyusui ibu yang valid berjumlah 50 dan
tidak ada data yang hilang (missing) dengan persentase 100%.
Dalam output ini terdapat beberapa jenis uji, yakni pearson chi square,
continuity correction, likelihood ratio, fisher’s exact test, dan linear by linear
association. Namun, yang dipakai hanyalah bagian pearson chi-square,
karena table nya 3 x 2.
Output ini menjelaskan tentang hasil uji Chi Square. Uji Chi Square
dimaksudkan untuk menguji hubungan antara variabel baris dan kolom untuk
data berskala nominal. Dalam hal ini untuk menguji hubungan antara variabel
status kerja dan status menyusui ibu. Karena kita menggunakan SPSS, maka
caranya kita membandingkan p-value dengan α. Langkah-langkah menguji
hubungan antara variabel pada Chi Square adalah sebagai berikut:
1. Menyusun Hipotesis
Ho : Tidak ada hubungan antara status kerja ibu dengan status menyusui
ibu.
Ha : Ada hubungan antara status kerja ibu dengan status menyusui ibu.
2. Menentukan nilai p value (siginifikansi)
Dari output tersebut didapat nilai p value (signifikansi) pada Person Chi
Square adalah 0,021.
3. Bandingkan p value dengan α (0,05)
P value ≤ α (0,021 ≤ 0,05)
4. Mengambil keputusan
Sebagaimana hasil perbandingan p value dengan α, maka dapat diambil
keputusan bahwa Ho ditolak, yang artinya terdapat hubungan yang
bermakna secara statistik antara status kerja ibu dengan status menyusui
ibu.
Dalam output ini kita lihat nilai signifikansinya atau p value dan OR atau
Exp(B), dapat disimpulkan bahwa status ibu bekerja paruh atau status kerja
ibu(1) memiliki kecenderungan untuk menyusui secara eksklusif sebesar 0,128
kali lebih besar dibandingkan dengan ibu yang bekerja penuh waktu (p value:
0,009 < 0,05). Namun, pada status ibu tidak bekerja atau status kerja ibu(2) tidak
menunjukkan hubungan yang signifikan (p value: 0,098 > 0,05).
Status Menyusui P=
Status Total OR (95% CI)
Tidak Esklusif Value
Pekerjaan
N % N % N %
Pekerja
Penuh 12 75% 4 25% 16 100% 0, 128 0,009
Waktu
Pekerja
Paruh 9 56,3% 7 43,8% 16 100% 0,299 0,098
waktu
Tidak
5 27,8% 13 72,2% 18 100% Ref Ref
Bekerja
Jumlah 26 52% 24 48% 50 100%
Hasil analis hubungan antara status pekerjaan ibu dengan status menyusui
diperoleh bahwa sebanyak 4 (25%) ibu yang bekerja penuh memiliki status
menyusui ekslusif, sebanyak 7 (43,8%) ibu yang bekerja paruh waktu memiliki
status menyusui ekslusif, dan sebanyak 13 (72,2%) ibu yang tidak bekerja
memiliki status menyusui ekslusif. Hasil uji statistik diperoleh nilai P value
untuk ibu yang berstatus kerja penuh sebesar 0,009, maka dapat disimpulkan
bahwa ada perbedaan proporsi yang signifikan antara status meyusui dengan
status pekerjaan ibu untuk kelompk 1 yaitu ibu yang bekerja penuh dengan ibu
yang tidak bekerja. Sedangkan nilai pvalue untuk ibu yang berstatus kerja paruh
waktu sebesar 0,098. Maka dapat disimpulkan kembali bahwa tidak ada
perbedaan proporsi antara status menyusui dengan status pekerjaan ibu untuk
kelompok 2 yaitu ibu yang bekerja paruh waktu dengan ibu yang tidak bekerja.
Dari hasil analisis diperoleh pula pada ibu yang status bekerja penuh
memiliki nilai OR 0,128, artinya ibu yang memiliki status bekerja penuh
mempunyai peluang 0,128 kali untuk menyusui ekslusif dibandingkan dengan
ibu yang status tidak bekerja. Karena tidak ada perbedaan pada kelompok 2 ,
maka peluang keduanya (ibu yang tidak bekerja dengan ibu yang bekerja paruh
waktu) untuk menyusui ekslusif adalah sama.
A. Kesimpulan
Uji Chi Square adalah salah satu uji dari statistika non parametik yang sering
dipakai untuk sebuah penelitian dan diterapkan pada kasus apakah frekuensi yang
akan diamati (data observasi) berbeda secara nyata ataukah tidak dengan frekuensi
yang diharapkan (expected value). Tujuan uji Chi Square adalah untuk menguji
perbedaan proporsi atau persentase antara beberapa kelompok data. Adapun
keterbatasan yang dimiliki oleh uji Chi Square yaitu, tidak boleh ada sel yang
mempunyai nilai expected (E) kurang dari 1 dan tidak boleh ada sel yang
mempunyai nilai E kurang dari 5, lebih dari 20% dari jumlah sel.
Uji Chi Square memiliki beberapa ketentuan yaitu, pada tabel 2 x 2 dijumpai
nilai expected (harapan) kurang dari 5 menggunakan uji Fisher’s Exact Test, pada
tabel 2 x 2 dan tidak ada nilai E < 5 menggunakan uji Continuity Correction, pada
tabel 3 x 2, 3 x 3, dsb mengunakan uji Pearson Chi Square, Uji Likelihood
Ratiodan Linear-by-Linear Association jarang digunakan dan biasanya digunakan
untuk keperluan lebih spesifik, contohnya analisis stratifikasi pada bidang
epidemiologi, serta untuk mengetahui hubungan linier dua variabel kategorik.
B. Saran
Semoga makalah yang kami buat dapat bermanfaat bagi penulis maupun
pembaca. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak sekali kesalahan dan
jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.
DAFTAR PUSTAKA