Koefisien Kontingensi adalah uji korelasi antara dua variabel yang berskala data
nominal. Fungsinya adalah untuk mengetahui asosiasi atau relasi antara dua
perangkat atribut. Koefisien ini fungsinya sama dengan beberapa jenis koefisien
korelasi lainnya, seperti koefisien korelasi phi, cramer, lambda, uncertainty,
spearman, kendall tau, gamma, Sommer’s. Namun dalam hal ini, Kontingensi C
adalah uji korelasi yang spesifik untuk data berskala nominal. Selain itu uji ini juga
paling sering atau lazim digunakan dibandingkan uji koefisien korelasi data
nominal lainnya.Uji ini sangatlah erat kaitannya dengan uji chi-square.
Sebab berdasarkan rumus uji koefisien ini, bahwa tidaklah mungkin koefisien ini
dapat dihitung tanpa terlebih dahulu mengetahu nilai dari chi-square. Jadi,
logikanya adalah hitung terlebih dahulu chi-square, baru kemudian hitung
koefisien kontingensi..
Metode:
Rumus Kontingensi C
dimana:
Ha -> C ≠ 0
H0 -> C = 0
Uji signifikansi :
Dengan menggunakan SPSS, kita bisa langsung menilai tingkat signifikansi atau
kemaknaan nilai koefisien. Yaitu, apabila nilai signifikansi < 0,05 atau batas kritis,
maka dapat diartikan bahwa: terima H1 atau bermakna secara statistik.
Nilai Signifikansi dalam uji ini adalah berdasarkan perhitungan uji chi square.
Jenis uji yang lain dan mirip dengan uji ini antara lain: Uji koefisien cramer,
lambda, phi dan uncertainty coefficient.
Sekumpulan data yang terdiri atas dua faktor atau dua variabel, faktor yang
satu terdiri atas b kategori dan lainnya terdiri atas k kategori, maka dapat
dibuat suatu tabel kontingensi berukuran b x k dengan b menyatakan baris
dan k menyatakan kolom. Bentuk yang sering dipakai dapat dilihat berikut
ini.
BANYAK MURID SEKOLAH DI DAERAH AMBULU
TAHUN 2006
Tingkat Sekolah
JENIS
SD SMP SMA JUMLAH
KELAMIN
NILAI
MATEMATIKA 50 - 60 - 70 - 80 -
JUMLAH
59 69 79 89
NILAI
STATISTIKA
60 – 69 12 7 10 2 31
70 – 79 8 10 5 7 30
80 – 89 10 8 3 3 24
90 – 99 5 3 12 2 22
JUMLAH 35 28 30 14 107
Hipotesis nol(H0) ditolak jika nilai statistik uji diatas lebih besar dari nilai
kritis distribusi chi-square dengan derajat bebas (I-1)(J-1) pada tingkat
signifikansi alpha (α) tertentu yang berarti terdapat hubungan antara
variabel 1 dengan variabel 2.
Contoh: Pada liga bola basket professional selama 1980 – 1982, yaitu
ketika Larry Bird dari Boston Celtics melakukan lemparan bebas (pada
basket lemparan bebas adalah 2 kali lemparan). Catatan lemparan bebas
Larry Birds adalah 5 kali dia gagal memasukkan keduanya, 251 kali dia
berhasil memasukkan keduanya, 34 kali dia berhasil hanya pada lemparan
pertama, dan 48 kali dia berhasil hanya pada lemparan kedua. Apakah
masuk akal bahwa lemparan bebas tersebut adalah independen ?
Jawab:
Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi bagaimana
bentuk tabel yang akan dibuat. Tabel Kontingensi untuk kasus di atas
sebagai berikut