Anda di halaman 1dari 7

Nama : Fitri Anggun Priastuti

Nim : 2001025263
Kelas : 5F
Tugas Merangkum Validitas dan Relibilitas

Pengertian Validitas

Validitas ialah derajat ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi
ukurnya. Validitas digunakan untuk menguji suatu instrumenasesmen guna menghasilkan
intrumen yang berkualitas untuk kegiatan asesmen. Menurut Grondlund valid dapat diartikan
sebagai ketepatan interpretasi yang dihasilkan dari skor tes atau instrumen asesmen.
Validitas suatu instrumenasesmen tidak lain adalah derajat yang menunjukkan di mana
suatu tes mengukur apa yang hendak diukur. Penggunaan instrumen instrumen non tes seperti
angket, lembar observasi, wawancara, riwayat hidup, dan skala bertingkat dalam kegiatan
penelitian pendidikan kini telah banyak digunakan oleh mahasiswa jurusan kependidikan, guru,
dosen, maupun praktisi pendidikan lainnya. Instruklmen tersebut digunakan di dalam
penelitian yang bersifat kualitatif seperti penelitian deskriptif, survei atau penelitian tindakan
kelas. Penelitian yang baik harus menggunakan instrumenyang baik dan valid. validasi
instrument adalah suatu langkah kegiatan yang mesti diperhatikan peneliti sebelum
menggunakan instrumentersebut. Diharapkan apabila peneliti memahami secara mendalam
tentang validasi instrumennon tes, maka diharapkan pada saat melakukan kegiatan penelitian
bidang pendidikan, instrumen yang dipakai untuk menggali data benar-benar valid sehingga
akan dapat pula diperoleh data yang ilmiah.

Adapun Macam-macam Penganalisisan Validitas :

I. Penganalisisan Validitas Asesmen Secara Rasional adalah validitas yang diperoleh


atas dasar hasil pemikiran yang logis. Intrumen asesmen yang telah dilakukan
penganalisisan secara rasional memiliki daya ketepatan mengukur yang disebut
logical validity. Suatu instrumen asesmen dapat dikatakan telah memiliki validitas
rasional, apabila setelah dilakukan penganalisisan secara rasional ternyata
instrumen asesmen itu memang dengan tepat telah dapat mengukurapa yang
seharusnya diukur.
II. Validitas berhubungan dengan ketepatan interpretasi hasil suatu tes yang dikenakan
terhadap peserta tes, bukan merujuk pada tes itu sendiri.
Dapat disimpulkan bahwa validitas suatu tes mengacu pada tingkat kebenaran penafsiran
skor tes. Penafsiran ini berdasarkan pada pengetahuan penggunaan tes. Bila ingin mengukur
kemampuan bahasa yang menjadi dasar untuk menafsirkan skor hasil tes. Sebuah tes hanya
menghasilkan ukuranyang valid untuk satu tujuan ukur tertentu. Pernyataan valid suatu tes
harus diiringi dengan keterangan yang menunjukkan kepada tujuan. Analisis validitas
bertujuan untuk mengkaji kesahihan alat ukur atau soal dalam menilai apa yang seharusnya
diukur atau untuk mengkaji ketepatan soal tes sebagai alat ukur.
Validitas korelasi momen produk (product moment) atau metode Pearson yang diberi
notasi “r” dan korelasi tata jenjang (rank correlation) atau metode Spearmen yang diberi notasi
“rho”. Rumus yang digunakan adalah sbb:

Contoh Soal Validitas :


Guru IPA membuat soal untuk tes IPA bagi siswa kelas III dalam bentuk pilihan ganda
akan menguji apakah tes yang dibuatnya mempunyai validitas kesamaan atau tidak. Kemudian
ia mengorelasikan hasil tes yang dibuatnya dengan soal- soal EBTA bidang studi IPA.
Setelah kedua tes tersebut diujikan kepada siswa kelas III yang sama, kemudian dicari indeks
korelasi dari kedua hasil tes tersebut. Misalkan hasil tes buatan guru diberi notasi X dan
datanya.

Sedangkan hasil tes Ebta bidang studi yang sama diberi notasi Y dan datanya untuk siswa yang
sama adalah sbb :

Pertanyaan Adalah Apakah kedua tes yang dibuat guru (X) mempunyai validitas kesamaan?
Dengan perkataan lain apakah tes X berkorelasi positif dengan tes Y. Untuk menjawab
pertanyaan tersebut perlu dicari koefisien korelasi XY dengan menggunakan salah satu rumus
yang telah dijelaskan di atas.
Maka untuk menjawab pertanyaan diatas adalah dengan menggunakan korelasi momen produk
dilakukan langkah perhitungan sebagai berikut :

Dengan hasil diatas di dapat koefisien korelasi adalah 0,96. Suatu indeks korelasi yang
termasuk tinggi sehingga tes X yang dibuat oleh guru memiliki validitas kesamaan. Koefisien
korelasi dikatakan baik atau tinggi atau sempurna bila mendakati harga satu.

Selanjutnya apakah koefisien korelasi 0,96 berarti atau tidak harus diuji melalui uji t pada
signifikansi tertentu dengan derajat kebebasan n-2. Maka Rumusnya adalah :
Nilai t tersebut jika dibandingkan dengan harga t tabel distribusi t untuk tingkat kepercayaan
0,05 (misalnya) dan derajat kebebasan (15-2). Harga tabel t adalah 2,60. Ternyata harga t
hitung lebih besar dari harga t tabel (12,33 > 2,60). Dengan demikian korelasi tersebut berarti.
Dalam korelasi yang menggunakan metode Spearmen atau korelasi tata jenjang, skor-skor yang
akan dikorelasikan terlebih dahulu dibuat berperingkat dari peringkat pertama sampai
peringkat terakhir melalui pengurutan skor tertinggi sampai terendah.

Maka selanjutkan akan dibuatkan data yang sama dengan urutan peringkat skor dimasukkan
kedalam tabel pada dibawah ini :

Maka rumus dan menghitungnya sebagai berikut :

Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh indeks korelasi 0,93. Suatu indeks korelasi yang
sangat tinggi. Sehingga dapat dikatakan ada korelasi yang sempurna. Ini berarti bahwa tes yang
dibuat memiliki validitas kesamaan terhadap tes sejenis yang dianggap baku. Maka indeks
korelasi yang diperoleh dari kedua cara tersebut relatif berbeda karena perbedaan 0,03
disebabkab oleh pembulatan angka terutama dalam perhitungan korelasi product moment.
Pengertian Relibilitas

Relibilitas reliabilitas instrumenyaitu salah satu indikator instrumen dikatakan baik


tentunya merupakan bagian penting dalam penyusunan instrumentes bagi praktisi pendidikan.
Relibilitas ini mengacu pada instrumen evaluasi dan bukan pada instrumen itu sendiri.
instrumen tertentu mungkin memiliki sejumlah reliabilitas yang berbeda, tegantung pada
kelompok yang terlibat dan situasi penggunaanya. Reliabilitas mengacu pafa nilai tes,
pengukuran, tes atau instrumennya. Hubungan antara validitas dengan reliabilitas yaitu
reliabilitas itu menyokog validitas karena tes yang valid itu reliable tetapi tes yang angka
reliabilitas tinggi atau rendah, tetapi justru berpusat pada hasil skor peserta didik.
Penggunaan Relibilitas Menurut Grounlund untuk yang hight reliability digunakan pada
saat waktu yang penting, terakhir, irrevelsible, unconfirmable, concern individual dan
konsekuensi yang abadi.
Contoh nya adalah : Tes yang digunakan untuk menyeleksi pendaftaran mahasiswa baru.
Sedangkan untuk yang low reliability digunakan pada saat waktu yang tidak begitu penting,
tes untuk tahap permulaan, reversible dapat dikonfirmasikan dengan data lain, concern group
dan skor tes yang memiliki efek sementara.

Metode yang digunakan Relibilitas adalah analisis soal uraian dan analisis bentuk soal
objektif. Sementara metode yang digunakan meliputi metode tes ulang, metode ekuivalen,
split-half method, dan kuder Richardson method.

Faktor yang digunakan Relibilitas adalah panjang tes, penyebaran skor, kesulitan tes dan
objektivitas. Reliabilitas biasanya digunakan dalam beberapa kepentingan yang dibagi menjadi
dua yakni hight reability dan low reability.

Dapat di simpulkan bahwa analisis reliabilitas mengkaji keajegan atau ketepatan hasil tes
manakala tes tersebut diujikan kepada siswa yang sama lebih dari satu kali, adat dari dua
perangkat tes yang setara kepada objek yang sama. Analisis butir soal dengan keempat cara di
atas menggunakan pendekatan teknik statistik.

Contoh Soal Relilibiltas :

Secara umum konsep dasar tersebut dinyatakan dalam persamaan matematis sebagai berikut :

Berbagai hasil telah diturunkan dari teori ini yang pada akhirnya mengandung beberapa
implikasi terhadap pengukuran (penilaian berbasis kelas khususnya).

penjumlahan dari varian skor sebenarnya dengan varian kesalahan pengukuran yaitu :
Persamaan ini menunjukkan bahwa skor tes ditentukan oleh dua hal, yaitu variabilitas skor
sebenarnya dan variabilitas kesalahan penjumlahan.

Pertanyaan nya adalah Pada bulan Mei disajikan bentuk tes Pendidikan Agama Islam kepada
peserta didik kelas XII SMA. Setelah beberapa waktu pada bulan Juni disajikan kembali tes
Pendidikan Agama Islam tersebut kepada peserta didik kelas XII SMA yang sama. Tabel
berikut menunjukkan skor yang diperoleh 36 orang peserta didik yang mengerjakan dua kali
tes Pendidikan Agama Islam :
Dari tabel di atas diperoleh jumlah skor masing-masing tes :

Maka Hasilnya adalah 14101. Selanjutnya bagaimana cara menentukan korelasi antara tes I
dan tes II sebagai berikut:

Reliabilitas hasil perhitungan adalah rx"x, = O.7473. Angka ini menunjukkan bahwa tes
pertama dengan tes kedua cukup ajeg, sebagaimana tabel makna koefisien korelasi tersebut.

Didapat skor perolehan kedua kali tes tersebut Korelasi skor tes yang pertama dengan skor tes
yang kedua digunakan untuk mengestimasi reliabilitas tes. Korelasi yang digunakan adalah
korelasi product moment. Jika koefisien kelasinya tinggi maka reliabilitas tesnya juga tinggi.

REFERENSI :
Muhammad Ropii Muh. Fahrurrozi,Jln. TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid No. 132
Pancor Selong Lombok Timur NTB 83612,Universitas Hamzanwadi Press. Cetakan
Pertama Oktober 2017

Prof. Dr. Ida Ayu Gde Yadnyawati, M.Pd,UNHI Press Cetakan pertama, Oktober 2019.

Anda mungkin juga menyukai