Anda di halaman 1dari 7

IAIS Sambas Vol. V No.

1 Januari – Juni 2019

VALIDITAS TES SEBAGAI MEDIA UKUR KETEPATAN EVALUASI MENGUKUR


PENCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN DI SD/MI

Eliyah*

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana ketepatan tes mengukur aspek-aspek
yang ingin di ukur. Sehingga hasil tes yang dihasilkan benar-benar mampu menginterpretasi
kemampuan siswa dalam pencapaian pembelajaran. Ada empat pendekatan dalam pengujian
validitas tes, yaitu: (1) validitas tampang merupakan pendekatan validitas yang melihat wajah
tes; (2) validitas isi, yaitu melihat apakah tes benar-benar sesuai dengan kurikulum termasuk di
dalamnya tujuan instruksional; (3) validitas kesetaraan waktu, yaitu pendekatan yang
digunakan untuk menguji validitas tes setelah dilakukan percobaan tes, hasil tes dikolerasikan
dengan hasil tes dengan struktur tes yang kevaliditasannya lebih baik; dan (4) validitas prediksi
yang juga disebut validitas ramalan, yaitu kemampuan tes meramalkan kemampuan siswa di
masa akan datang. Secara umum pengujian validitas terbagi menjadi dua yaitu analisis logis
dan empiris. Analisis logis untuk menguji validitas ini dilakukan melalui penalaran dan
kevaliditasannya diperoleh dengan jusmen tenaga ahli. Yang termasuk ke dalam validitas
analisi logis ini adalah validitas tampang, validitas isi dan langkah awal validitas konstruk
dalam membentuk konstruk dan butir item. Sedangkan analsisi validitas empiris adalah
pengujian validitas dilakukan setelah siswa melalui pengalaman mengerjakan tes yang sedang
diuji dan dari hasli tes tersebut dapat ditentukan validitas tes. Adapun uji validitas yang
termasuk dalam analisis empiris ini adalah validitas kriteria yang terdiri validitas prediksi dan
validitas kesetaraan waktu. Selain validitas kriteria tersebut yang tergolong validitas empiris,
validitas konstruk lanjutan juga termasuk ke dalam validitas empiris yag terdiri dari analisis
item dan analisis faktor. Sedangkan untuk menetukan validitas pencapaian tes acuan patokan
memerlukan kesmua pembuktian uji validitas di atas dengan pendekatan keempat validitas
yang telah disebutkan sebelumnya.

KATA KUNCI: Evaluasi Tes, Media Ukur, Evaluasi, Pencapaian Tujuan Pembelajaran

PENDAHULUAN benar mengukur pemahaman siswa yang


Tes merupakan alat ukur yang digu- termuat di dalam kompetensi mata pelajar-
nakan oleh tenaga pendidik untuk mengukur an. Jika terlihat jelas ketidak cocokan anta-
sejauh mana pendidik berhasil mencapai ra tes dan pelajaran maka tes tersebut harus
tujuan pelajaran. Namun, untuk memasti- dibuang kemudian diganti. Karena tes ter-
kan sebuah tes benar-benar mampu meng- sebut dianggap tidak mampu mengukur ke-
ukur kemampuan peserta didik, maka ke- mampuan sebenar siswa yang ingin dike-
kuatan tes yang diberikan dipastikan kete- tahui.
patannya di dalam mengukur tujuan pembe- Validitas tes bertujuan untuk memas-
lajaran. ketepatan tes di dalam mengukur tikan tes yang diberikan kepada siswa, tes
tujuan pelajaran dikenal dengan tes yang yang dikerjakan siswa dan hasil tes yang
soheh atau valid. Soal tes dianggap shoheh didapatkan benar-benar mampu menginter-
atau valid, bila soal-soal tersebut benar- pretasikan kemampuan sebenar siswa da-

*
Dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Muhammad Syafiuddin Sambas, E-
mail eliyah.arhadi@gmail.com, Hp. 085820828001
Jurnal Edukatif - 43 -
IAIS Sambas Vol. V No. 1 Januari – Juni 2019

lam mata pelajaran. Sehingga guru bisa me- mengukur apa yang seharusnya diukur
nentukan langkah pembelajaran berikutnya (Sugiono, 2016: 173). Tes hasil Belajar (THB)
yang tepat terhadap siswa yang memiliki yang valid adalah THB yang mengukur
kemampuan tinggi, sedang dan rendah. dengan tepat keadaan yang ingin diukur.
Kendatipun validitas tes jarang dilakukan Sebaliknya, THB dikatakan tidak valid bila
pada tes buatan guru namun validitas tes digunakan untuk mengukur suatu keadaan
sangat perlu dilakukan setidak-tidaknya de- yang tidak tepat diukur oleh THB tersebut
ngan pendekatan validitas tampang dan (Purwanto, 2014: 114-115). Sedangkan Su-
validitas isi oleh guru. validitas bertujuan listiyo (2009: 162) menyatakan, “Suatu tes
untuk menghindari kebiasan tes. Namun dikatakan valid apabila tes ini benar-benar
pada perkembangan berikutnya guru sema- mengenai sasaran yang dituju.”
kin menyadari akan peran kesohehan sebu- Alat ukur dikatakan pengukur yang
ah tes, sebab tes buatan guru merupakan tes valid apabila alat ukur tersebut dapat me-
yang paling sering digunakan dalam proses ngukur apa yang hendak diukur secara
pembelajaran tingkat lanjutan dan sebagi- tepat. Misalnya barometer adalah suatu alat
annya pada sekolah dasar atau Madrasah yang valid untuk mengukur tekanan udara.
Ibtidaiyah. Tetapi alat ini tidak valid untuk mengukur
Tes akhir semester pada sekolah ting- suhu. Demikian pula dengan tes sebagai
kat dasar umumnya menggunakan soal alat evaluasi. Tes hasil belajar dapat di-
yang dibuat oleh Dinas Pendidikan Daerah katakan tes yang valid bila tes tersebut
atau Kementrian Agama Daerah dengan betul-betul dapat mengukur hasil belajar
konsep terstandar. Tapi, pada tingkat se- (Nurkancana & Sumartana, 1982: 127-
kolah yang lebih tinggi untuk tes akhir se- 128).
mester masih menggunakan tes buatan gu- Validitas adalah suatu konsep yang
ru. Setidaknya sampai tahap ini guru beru- berkaitan dengan sejauhmana tes telah me-
saha melakukan analisis keshohehan soal ngukur apa yang seharusnya diukur. Vali-
dari pendekatan tampang dan isi. ditas tes perlu ditentukan untuk mengetahui
Berbagai pendekatan bisa diberlakukan kualitas tes dalam kaitannya dengan me-
untuk menganalisis tes, baik itu pendekatan ngukur hal yang seharusnya diukur (Surap-
validitas tampang, isi, konstruk, prediksi ranata, 2005: 50).
dan konkuren. Adapun pembuktian validitas Macam-macam Validasi Tes
atau keshohehan tes bisa dilakukan dengan Dilihat dari jenisnya, validitas digo-
pembuktian pada validitas isi tes, validitas longkan menjadi dua macam, yaitu validi-
kriteria tes dan validitas konstruk tes. Pene- tas berdasarkan pemikiran dan pengalaman.
litian ini secara sederhana akan mengurai- Mnurut Suharsismi Arikunto (2015: 80-
kan lebih jelas tentang validitas tes sebagai 81), ada dua jenis validitas yaitu validitas
media ukur ketepan evaluasi mengukur pen- logis terdiri dari validitas isi (content va-
capaian tujuan pembelajaran di SD/MI. lidiy) dan validitas konstrak (construck va-
lidiy). Sedangkan validitas empiris terdiri
PEMBAHASAN dari validitas concurent (validitas kriteria)
Hakikat Validitas dan validitas predictif.
Validitas berhubungan dengan kemam- Bila dilihat dari teknik analisisnya ada
puan alat ukur untuk mengukur secara tepat beberapa macam validitas tes hasil belajar,
apa yang ingin diukur (Anastasi dan Urbina yakni:
dalam Purwanto, 2014: 114). Bila dikaitkan Validitas permukaan (face validity)
dengan tes atau instrumen yang digunakan Validitas permukaan selain disebut
untuk mengukur tercapai tidaknya sebuah sebagai validitas tampang juga disebut va-
tujuan pembelajaran, maka valid berarti liditas lahir. Validitas tampang ini merujuk
instrumen tersebut dapat digunakan untuk pada dua makana: pertama, menyangkut

Jurnal Edukatif - 44 -
IAIS Sambas Vol. V No. 1 Januari – Juni 2019

atribut yang kongkret; dan kedua, menya- sebagai kriteria adalah tes yang sudah di-
ngkut penilaian dari para ahli mupun kon- anggap valid, atau nilai mata pelajaran yang
sumen alat ukur tersebut (S. Margono, sama yang dipandang cukup obyektif. Se-
2004: 188). Tingkat validitas permukaan bagai contoh, skor tes Bahasa Inggris bu-
diketahui dengan melakukan analisis atau atan guru dikorelasikan dengan skor tes Ba-
telaah rasional (semata-mata berdasarkan hasa Inggris yang telah dibakukan. Skor tes
pertimbangan logis, bukan pada hitungan Matematika kelas I SMA dikorelasikan de-
angka-angka empirik). ngan nilai rata-rata Matematika. Dengan
Validitas permukaan merupakan pe- rumus korelasi Pearson’s Product Moment
ngujian tes yang paling sederhan. Karena dan menggunakan kalkulator, perhitungan
uji validitas ini hanya berfokus pada tam- validitas kriteria tersebut tidak terlalu sulit,
pang tes saja. Apabila tes yang dibuat di- apalagi bila menggunakan komputer. Ke-
anggap sudah baik untuk mengungkap fe- sulitan utama dalam menentukan validitas
nomena yang akan diukur, maka instrumen kriteria ialah mencari skor tes yang akan
tes tersebut dianggap valid (zainal arifin, dijadikan kriteria. Bila kriterianya buruk
2016 248) atau tidak valid, maka validitas tes yang
Validitas isi (content validity) diperoleh akan percuma saja.
Validitas isi umumnya digunakan pa- Validitas ramalan (predictive validity)
da penilaian hasil belajar oleh guru. Pada Validitas ramalan sebuah tes adalah
prinsipnya pada uji validitas ini tetap dila- suatu kondisi yang menunjukkan berapa
kukan pemeriksaan terhadap tiap butir soal, jauh sebuah tes dapat secara tepat menun-
apakah soal sudah sesuai dengan Standar jukkan kemampuannya meramalkan apa yang
Kompetensi atau Kompetensi Dasar yang akan terjadi di masa akan datang (Sudijono,
hendak diukur dengan indikator keberhasilan 2015: 168). Validitas ini menunjukkan se-
siswa. Cara yang lazim ialah mencocokkan jauh mana skor tes bersangkutan dapat di-
tiap butir soal dengan kisi-kisi yang disusun gunakan meramal keberhasilan siswa di masa
berdasarkan GBPP (Garis Besar Program mendatang dalam bidang tertentu. Cara me-
Pengajaran). nghitungnya sama seperti validitas kriteria,
Dilihat dari segi kegunaannya validi- dalam hal ini skor tes dikorelasikan dengan
tas isi dapat dibagi menjadi dua, yaitu: vali- keberhasilan siswa di masa akan datang.
ditas kurikuler dan validitas perumusan (zainal Misalnya antara nilai UAN (Ujian Akhir
arifin: 2016: 248). Validitas kurikuler berkai- Nasional) di SMA, dengan prestasi belajar
tan dengan apakah materi tes relevan de- di perguruan tinggi dalam mata pelajaran
ngan kurikulum yang sudah ditentukan. Se- yang sama. Suatu tes yang baik biasanya
dangkan validitas perumusan berkaitan de- memiliki angka validitas 0,50 atau lebih;
ngan pertanyaan apakah aspek-aspek dalam tentu saja angka itu makin tinggi makin
tes tersebut betul-betul tercakup dalam pe- baik. Suatu tes dengan angka validitas ku-
rumusan tentang apa yang hendak diukur rang dari 0,50 belum tentu buruk. Mungkin
zainal arifin 248-249). kriterianya yang buruk atau keliru menen-
Validitas konkuren (concurent validity) tukan kriteria.
Validitas ini diketahui dengan cara Bukti Dikaitkan dengan Isi
empirik, yakni menghitung koefisien kore- Berikut contoh kisi-kisi domain soal
lasi antara tes bersangkutan dengan tes lain yang secara rinci menunjukkan cakupan
sebagai kriterianya. Instrumen di katakan dan proporsi isi butir-butir tesnya (Djiwan-
memiliki validitas kesejaaran (concurrent dono, 1996: 93-94):
validity) apabila hasilnya sesuai dengan kri-
teria yang telah ada, artinya memiliki kese-
jajaran kriteria yang sudah ada (Widoyoko,
2009: 132-133). Yang dapat digunakan

Jurnal Edukatif - 45 -
IAIS Sambas Vol. V No. 1 Januari – Juni 2019

Tabel 1 teria terdapat kemudian setelah (predictiv


Kisi-kisi tes tatabahasa bahasa Inggris validity).
Jumlah % Validitas kesetaraan waktu (concurrent
Kata kerja 12 48 validity)
(bentuk kata kerja Validitas kesetaraan waktu atau vali-
dalam kaitannya ditas yang ada sekarang mengacu kepada
dalam skala dan pembuktian validitas terhadap kriteria yang
subyek) sudah tersedia (Sulistiyorini, 2009: 166).
Kata benda 5 20 Contohnya validitas kestaraan waktu suatu
(bentuk tunggal tes kosakata dapat dikaji dari kesesuaian
dan jamak) skor peserta yang sama dengan skor yang
Kata ganti 4 16 diperoleh pada tes kosakata lain yang baik.
(pilihan dalam Berikut beberapa contoh validitas
kaitan tunggal konkuren berbasis kelas (Surapranata,
dan jamak) 2006: 55):
Kalimat majemuk 3 12 Tabel 3.
Kata depan 1 4 Validitas konkuren untuk beberapa
25 100 penilaian berbasis kelas
Contoh lain deskripsi sasaran ukur atribut Perbandingan Kolerasi
pada penelitian konstruk sebagai berikut: Ujian akhir nasional dan kuis 0,56
Tabel 2. di kelas
Spesifikasi ujian ilmu alam terpadu di Ujian akhir nasional dan 0,20
sekolah banyaknya butir ujian untuk tiap tugas
kategori Soal benar salah dan pilihan 0,31
Tujuan Instruksional ganda
Bahan Menge- Mema- Mene- Jml Soal uraian dan benar salah 0,48
tahui hami rapkan Soal pilihan ganda dan uraian 0,29-
konsep konsep konsep 0,38
Tumbuhan 8 4 4 16 Teori dan praktek 0,35
Hewan 10 5 5 20 4 buah soal uraian 0,13-
Cuaca 12 8 8 28 0,62
Bumi 12 4 2 18 Ujian dan studi kasus 0,41
Angkasa 8 4 6 18 Soal uraian dan studi kasus 0,61
Jumlah 50 25 25 100 Soal uaraian dan tugas 0,54
Uji validitas isi dishohehkan dengan Soal uraian dan partisipasi di 0,10
persetujuan dari para ahli. Tidak ada per- kelas
hitungan statistik yang khusus yang menun- Partisipasi di kelas dan studi 0,72
jukkan kesohehan validiitas isi. kasus
Bukti Dikaitkan dengan Patokan (Krite-
ria) Bukti Dikaitkan dengan Konstruk
Validitas kriteria mengacu kepada ke- Sebuah tes dikatakan memiliki validi-
sesuaian antara hasil suatu tes dengan tes tas konstruksi apabila butir-butir soal yang
lain yang digunakan sebagai kriteria (Dji- membangun tes tersebut mengukur setiap
wandono, 1996: 94). Ada dua jenis validitas aspek berpikir seperti yang disebutkan da-
kriteria yaitu: (1) validitas serentak atau va- lam tujuan instruksional khusus. Konstruksi
liditas kesetaraan waktu (concurrent validi- dalam pengertian ini bukanlah “susunan”
ty) yakni kriteria terdapat pada saat yang seperti yang sering dijumpai dalam teknik,
sama, dan (2) validitas prediksi yakni kri- tetapi merupakan rekaan psikologis yaitu
suatu rekaan yang dibuat oleh para ahli ilmu
Jurnal Edukatif - 46 -
IAIS Sambas Vol. V No. 1 Januari – Juni 2019

jiwa yang dengan suatu cara tertentu”me- Respon X Y X² Y² XY


rinci” isi atas beberapa aspek seperti: den
ingatan (pengetahuan), pemahaman, apli- A 5 45 25 2025 235
kasi, dan seterusnya. Secara defenitif, kons- B 4 45 14 2025 180
truk merupakan suatu sifat yang tidak dapat C 3 39 9 1521 117
D 5 38 25 1444 190
diobservasi, tetapi kita dapat merasakan
E 3 35 9 1156 102
pengaruhnya melalui salah satu atau dua F 2 21 4 441 42
indera kita. G 2 26 4 676 52
Untuk membuktikan validitas tes de- H 1 16 1 256 16
ngan pembuktian validitas konstruk ada dua I 4 40 16 1600 160
cara yaitu: (1) melalui analisi logis (me- J 3 24 9 576 72
nyerupai validitas isi), dan analisis empiris N=10 ∑X= ∑Y= ∑∑X²= Y²=11720 ∑XY=
(menyerupai validitas kriteria). Kendati de- 32 328 118 1166
mikian Tidak ada saran atau anjuran bahwa Berikutnya hasil perhitungan dari ta-
model kriteria atau model isi supaya di- bel di atas di distribusikan ke dalam persa-
tinggalkan atau dimasukkan di bawah va- maan produck moment berikut:
liditas konstruk. Kesahihan konstruk dipe-
roleh dari hasil analisis faktor, yaitu jumlah
faktor yang diukur oleh suatu tes. Pada
dasarnya konstruk yang diukur atau dimen-
si alat ukur adalah satu. Bila yang dinilai
adalah kemampuan matematika, maka yang
dinilai hanyalah kemampuan matematika,
tidak ada unsur tulisan atau bahasa yang
dinilai.
Hasil penghitungan tersebut, selanjut-
Berikut cara mencari validitas kons-
nya dikonsultasikan dengan tabel korelasi
truk dengan membandingkan nilai pernya-
nilai “r” dengan terlebih dahulu mencari
taan pada masing-masing nomor urut deng-
derajat kebebasan (db), yaitu N-2 (10-2)=8.
an nilai keseluruhan sebagai berikut (Mitha,
Pada taraf signifikansi 5 % diperoleh angka
06/2012):
0.632 (ini diperoleh dari tabel r produc
Tabel. 4
momen), dan 1% adalah 0.765 (ini dipe-
Tabulasi tes siswa
Nomor Pertanyaan
roleh dari tabel r produc momen). Apabila
Respon
Total nilai r hitung lebih besar dari r tabel, maka
den 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 45 soal/pernyataan tersebut memiliki validitas
B 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 45 konstruk yang baik. Berdasarkan rumus
C 3 4 4 3 4 2 4 5 4 4 39 tersebut diperoleh nilai r sebagai berikut:
D 5 5 4 3 4 5 4 3 4 1 38 Tabel 6.
E 3 3 4 4 3 4 4 4 4 1 35 Validitas data
F 2 1 2 1 2 2 1 2 1 5 21 Pernyataan Nilai r Cara Ket.
G 2 3 2 3 2 2 1 3 1 5 26 Interpretasi
H 1 1 1 2 1 2 2 1 2 5 16 pada taraf
I 4 4 4 5 5 5 4 4 4 1 40 sig. r 5%
J 3 2 2 2 2 3 2 2 2 5 24 1 0.884 0.884>0.632 Valid
Dari tabel di atas dirumuskan ke da- 2 0.893 0.893>0.632 Valid
lam tabel berikut untuk membentuk persa- 3 0.931 0.931>0.632 Valid
maan kolerasi dalam produc moment. 4 0.811 0.811>0.632 Valid
Tabel 5. 5 0.920 0.920>0.632 Valid
Tabel Perhitungan Korelasi 6 0.705 0.705>0.632 Valid
7 0.827 0.827>0.632 Valid

Jurnal Edukatif - 47 -
IAIS Sambas Vol. V No. 1 Januari – Juni 2019

8 0.893 0.893>0.632 Valid yaitu kemampuan tes meramalkan kemam-


9 0.867 0.867>0.632 Valid puan siswa di masa akan datang.
10 0.564 0.564<0.632 Tidak Secara umum pengujian validitas ter-
Valid bagi menjadi dua yaitu analisis logis dan
empiris. Analisis logis untuk menguji va-
PENUTUP liditas ini dilakukan melalui penalaran dan
Validitas tes disebut juga keshohehan kevaliditasannya diperoleh dengan jusmen
tes yaitu sejauh mana ketepatan tes meng- tenaga ahli. Yang termasuk ke dalam va-
ukur aspek-aspek yang ingin di ukur. Se- liditas analisi logis ini dalah validitas tam-
hingga hasil tes yang di hasil benar-benar pang, validitas isi dan langkah awal vali-
mampu menginterpretasi kemampuan siswa ditas konstruk dalam membentuk konstruk
dalam pencapaian pembelajaran. Ketepatan dan butir item. Sedangkan analsisi validitas
alat tes sangat menentukan hasil yang empiris adalah pengujian validitas dilaku-
memiliki makna yang tepat menterjemah- kan setelah siswa melalui pengalaman me-
kan prestasai, kemampuan atau pencapaian ngerjakan tes yang sedang diuji dan dari
siswa. hasli tes tersebut dapat ditentukan validitas
Ada empat pendekatan dalam peng- tes. Adapun uji validitas yang termasuk da-
ujian validitas tes, yaitu: (1) validitas tam- lam analisis empiris ini adalah validitas
pang yaitu pendekatan validitas yang me- kriteria yang terdiri validitas prediksi dan
lihat wajah tes; (2) validitas isi, yaitu me- validitas kesetaraan waktu. Selain validitas
lihat apakah tes benar-benar sesuai dengan kriteria tersebut yang tergolong validitas
kurikulum termasuk didalamnya tujuan ins- empiris, validitas konstruk lanjutan juga
truksional; (3) validitas kesetaraan waktu, termasuk ke dalam validitas empiris yag
yaitu pendekatan yang digunakan untuk terdiri dari analisis item dan analisis faktor.
menguji validitas tes setelah dilakukan per- Sedangkan untuk menetukan validitas pen-
cobaan tes, hasil tes dikolerasikan dengan capaian tes acuan patokan memerlukan ke-
hasil tes dengan struktur tes yang kevalidi- semua pembuktian uji validitas di atas
tasannya lebih baik; dan (4) validitas pre- dengan pendekatan keempat validitas yang
diksi yang juga disebut validitas ramalan, telah disebutkan sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Anas Sudijono, 2015, Pengantar Evluasi Pendidikan, PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta.

Nurkancana, Wayan & P.P.N. Sumartana, 1982, Evaluasi Pendidikan, Surabaya: Usaha
Nasional.

Purwanto, 2009, Evalusi Hasil Belajar, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Purwanto, 2014, Evaluasi Hasil Belajar, Yokyakarta: Pusaka Belajar.

S. Eko Putro Widoyoko, 2009, Evaluasi Program Pembelajaran: Panduan Praktis bagi
Pendidik dan Calon Pendidik, Pustaka Belajar: Yogyakarta.

Sugiyono, 2016, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kunatitatif, Kualitatif, dan R&D,
Alfabeta: Bandung.

Jurnal Edukatif - 48 -
IAIS Sambas Vol. V No. 1 Januari – Juni 2019

Suharsimi arikunto, 2015, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (edisi 2), PT. Bumi Aksara:
Jakarta.

Margono, 2004, Metode Penelititan Pendidikan, PT. Rineka cipta: jakarta.

Zainal Arifin, 2016, Evaluasi Pembelajaran: Prinsip, Teknik, Dan Prosedur, PT. Remaja
Rosdakkarya: Bandung.

Jurnal Edukatif - 49 -

Anda mungkin juga menyukai