Eliyah*
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana ketepatan tes mengukur aspek-aspek
yang ingin di ukur. Sehingga hasil tes yang dihasilkan benar-benar mampu menginterpretasi
kemampuan siswa dalam pencapaian pembelajaran. Ada empat pendekatan dalam pengujian
validitas tes, yaitu: (1) validitas tampang merupakan pendekatan validitas yang melihat wajah
tes; (2) validitas isi, yaitu melihat apakah tes benar-benar sesuai dengan kurikulum termasuk di
dalamnya tujuan instruksional; (3) validitas kesetaraan waktu, yaitu pendekatan yang
digunakan untuk menguji validitas tes setelah dilakukan percobaan tes, hasil tes dikolerasikan
dengan hasil tes dengan struktur tes yang kevaliditasannya lebih baik; dan (4) validitas prediksi
yang juga disebut validitas ramalan, yaitu kemampuan tes meramalkan kemampuan siswa di
masa akan datang. Secara umum pengujian validitas terbagi menjadi dua yaitu analisis logis
dan empiris. Analisis logis untuk menguji validitas ini dilakukan melalui penalaran dan
kevaliditasannya diperoleh dengan jusmen tenaga ahli. Yang termasuk ke dalam validitas
analisi logis ini adalah validitas tampang, validitas isi dan langkah awal validitas konstruk
dalam membentuk konstruk dan butir item. Sedangkan analsisi validitas empiris adalah
pengujian validitas dilakukan setelah siswa melalui pengalaman mengerjakan tes yang sedang
diuji dan dari hasli tes tersebut dapat ditentukan validitas tes. Adapun uji validitas yang
termasuk dalam analisis empiris ini adalah validitas kriteria yang terdiri validitas prediksi dan
validitas kesetaraan waktu. Selain validitas kriteria tersebut yang tergolong validitas empiris,
validitas konstruk lanjutan juga termasuk ke dalam validitas empiris yag terdiri dari analisis
item dan analisis faktor. Sedangkan untuk menetukan validitas pencapaian tes acuan patokan
memerlukan kesmua pembuktian uji validitas di atas dengan pendekatan keempat validitas
yang telah disebutkan sebelumnya.
KATA KUNCI: Evaluasi Tes, Media Ukur, Evaluasi, Pencapaian Tujuan Pembelajaran
*
Dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Muhammad Syafiuddin Sambas, E-
mail eliyah.arhadi@gmail.com, Hp. 085820828001
Jurnal Edukatif - 43 -
IAIS Sambas Vol. V No. 1 Januari – Juni 2019
lam mata pelajaran. Sehingga guru bisa me- mengukur apa yang seharusnya diukur
nentukan langkah pembelajaran berikutnya (Sugiono, 2016: 173). Tes hasil Belajar (THB)
yang tepat terhadap siswa yang memiliki yang valid adalah THB yang mengukur
kemampuan tinggi, sedang dan rendah. dengan tepat keadaan yang ingin diukur.
Kendatipun validitas tes jarang dilakukan Sebaliknya, THB dikatakan tidak valid bila
pada tes buatan guru namun validitas tes digunakan untuk mengukur suatu keadaan
sangat perlu dilakukan setidak-tidaknya de- yang tidak tepat diukur oleh THB tersebut
ngan pendekatan validitas tampang dan (Purwanto, 2014: 114-115). Sedangkan Su-
validitas isi oleh guru. validitas bertujuan listiyo (2009: 162) menyatakan, “Suatu tes
untuk menghindari kebiasan tes. Namun dikatakan valid apabila tes ini benar-benar
pada perkembangan berikutnya guru sema- mengenai sasaran yang dituju.”
kin menyadari akan peran kesohehan sebu- Alat ukur dikatakan pengukur yang
ah tes, sebab tes buatan guru merupakan tes valid apabila alat ukur tersebut dapat me-
yang paling sering digunakan dalam proses ngukur apa yang hendak diukur secara
pembelajaran tingkat lanjutan dan sebagi- tepat. Misalnya barometer adalah suatu alat
annya pada sekolah dasar atau Madrasah yang valid untuk mengukur tekanan udara.
Ibtidaiyah. Tetapi alat ini tidak valid untuk mengukur
Tes akhir semester pada sekolah ting- suhu. Demikian pula dengan tes sebagai
kat dasar umumnya menggunakan soal alat evaluasi. Tes hasil belajar dapat di-
yang dibuat oleh Dinas Pendidikan Daerah katakan tes yang valid bila tes tersebut
atau Kementrian Agama Daerah dengan betul-betul dapat mengukur hasil belajar
konsep terstandar. Tapi, pada tingkat se- (Nurkancana & Sumartana, 1982: 127-
kolah yang lebih tinggi untuk tes akhir se- 128).
mester masih menggunakan tes buatan gu- Validitas adalah suatu konsep yang
ru. Setidaknya sampai tahap ini guru beru- berkaitan dengan sejauhmana tes telah me-
saha melakukan analisis keshohehan soal ngukur apa yang seharusnya diukur. Vali-
dari pendekatan tampang dan isi. ditas tes perlu ditentukan untuk mengetahui
Berbagai pendekatan bisa diberlakukan kualitas tes dalam kaitannya dengan me-
untuk menganalisis tes, baik itu pendekatan ngukur hal yang seharusnya diukur (Surap-
validitas tampang, isi, konstruk, prediksi ranata, 2005: 50).
dan konkuren. Adapun pembuktian validitas Macam-macam Validasi Tes
atau keshohehan tes bisa dilakukan dengan Dilihat dari jenisnya, validitas digo-
pembuktian pada validitas isi tes, validitas longkan menjadi dua macam, yaitu validi-
kriteria tes dan validitas konstruk tes. Pene- tas berdasarkan pemikiran dan pengalaman.
litian ini secara sederhana akan mengurai- Mnurut Suharsismi Arikunto (2015: 80-
kan lebih jelas tentang validitas tes sebagai 81), ada dua jenis validitas yaitu validitas
media ukur ketepan evaluasi mengukur pen- logis terdiri dari validitas isi (content va-
capaian tujuan pembelajaran di SD/MI. lidiy) dan validitas konstrak (construck va-
lidiy). Sedangkan validitas empiris terdiri
PEMBAHASAN dari validitas concurent (validitas kriteria)
Hakikat Validitas dan validitas predictif.
Validitas berhubungan dengan kemam- Bila dilihat dari teknik analisisnya ada
puan alat ukur untuk mengukur secara tepat beberapa macam validitas tes hasil belajar,
apa yang ingin diukur (Anastasi dan Urbina yakni:
dalam Purwanto, 2014: 114). Bila dikaitkan Validitas permukaan (face validity)
dengan tes atau instrumen yang digunakan Validitas permukaan selain disebut
untuk mengukur tercapai tidaknya sebuah sebagai validitas tampang juga disebut va-
tujuan pembelajaran, maka valid berarti liditas lahir. Validitas tampang ini merujuk
instrumen tersebut dapat digunakan untuk pada dua makana: pertama, menyangkut
Jurnal Edukatif - 44 -
IAIS Sambas Vol. V No. 1 Januari – Juni 2019
atribut yang kongkret; dan kedua, menya- sebagai kriteria adalah tes yang sudah di-
ngkut penilaian dari para ahli mupun kon- anggap valid, atau nilai mata pelajaran yang
sumen alat ukur tersebut (S. Margono, sama yang dipandang cukup obyektif. Se-
2004: 188). Tingkat validitas permukaan bagai contoh, skor tes Bahasa Inggris bu-
diketahui dengan melakukan analisis atau atan guru dikorelasikan dengan skor tes Ba-
telaah rasional (semata-mata berdasarkan hasa Inggris yang telah dibakukan. Skor tes
pertimbangan logis, bukan pada hitungan Matematika kelas I SMA dikorelasikan de-
angka-angka empirik). ngan nilai rata-rata Matematika. Dengan
Validitas permukaan merupakan pe- rumus korelasi Pearson’s Product Moment
ngujian tes yang paling sederhan. Karena dan menggunakan kalkulator, perhitungan
uji validitas ini hanya berfokus pada tam- validitas kriteria tersebut tidak terlalu sulit,
pang tes saja. Apabila tes yang dibuat di- apalagi bila menggunakan komputer. Ke-
anggap sudah baik untuk mengungkap fe- sulitan utama dalam menentukan validitas
nomena yang akan diukur, maka instrumen kriteria ialah mencari skor tes yang akan
tes tersebut dianggap valid (zainal arifin, dijadikan kriteria. Bila kriterianya buruk
2016 248) atau tidak valid, maka validitas tes yang
Validitas isi (content validity) diperoleh akan percuma saja.
Validitas isi umumnya digunakan pa- Validitas ramalan (predictive validity)
da penilaian hasil belajar oleh guru. Pada Validitas ramalan sebuah tes adalah
prinsipnya pada uji validitas ini tetap dila- suatu kondisi yang menunjukkan berapa
kukan pemeriksaan terhadap tiap butir soal, jauh sebuah tes dapat secara tepat menun-
apakah soal sudah sesuai dengan Standar jukkan kemampuannya meramalkan apa yang
Kompetensi atau Kompetensi Dasar yang akan terjadi di masa akan datang (Sudijono,
hendak diukur dengan indikator keberhasilan 2015: 168). Validitas ini menunjukkan se-
siswa. Cara yang lazim ialah mencocokkan jauh mana skor tes bersangkutan dapat di-
tiap butir soal dengan kisi-kisi yang disusun gunakan meramal keberhasilan siswa di masa
berdasarkan GBPP (Garis Besar Program mendatang dalam bidang tertentu. Cara me-
Pengajaran). nghitungnya sama seperti validitas kriteria,
Dilihat dari segi kegunaannya validi- dalam hal ini skor tes dikorelasikan dengan
tas isi dapat dibagi menjadi dua, yaitu: vali- keberhasilan siswa di masa akan datang.
ditas kurikuler dan validitas perumusan (zainal Misalnya antara nilai UAN (Ujian Akhir
arifin: 2016: 248). Validitas kurikuler berkai- Nasional) di SMA, dengan prestasi belajar
tan dengan apakah materi tes relevan de- di perguruan tinggi dalam mata pelajaran
ngan kurikulum yang sudah ditentukan. Se- yang sama. Suatu tes yang baik biasanya
dangkan validitas perumusan berkaitan de- memiliki angka validitas 0,50 atau lebih;
ngan pertanyaan apakah aspek-aspek dalam tentu saja angka itu makin tinggi makin
tes tersebut betul-betul tercakup dalam pe- baik. Suatu tes dengan angka validitas ku-
rumusan tentang apa yang hendak diukur rang dari 0,50 belum tentu buruk. Mungkin
zainal arifin 248-249). kriterianya yang buruk atau keliru menen-
Validitas konkuren (concurent validity) tukan kriteria.
Validitas ini diketahui dengan cara Bukti Dikaitkan dengan Isi
empirik, yakni menghitung koefisien kore- Berikut contoh kisi-kisi domain soal
lasi antara tes bersangkutan dengan tes lain yang secara rinci menunjukkan cakupan
sebagai kriterianya. Instrumen di katakan dan proporsi isi butir-butir tesnya (Djiwan-
memiliki validitas kesejaaran (concurrent dono, 1996: 93-94):
validity) apabila hasilnya sesuai dengan kri-
teria yang telah ada, artinya memiliki kese-
jajaran kriteria yang sudah ada (Widoyoko,
2009: 132-133). Yang dapat digunakan
Jurnal Edukatif - 45 -
IAIS Sambas Vol. V No. 1 Januari – Juni 2019
Jurnal Edukatif - 47 -
IAIS Sambas Vol. V No. 1 Januari – Juni 2019
DAFTAR PUSTAKA
Anas Sudijono, 2015, Pengantar Evluasi Pendidikan, PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta.
Nurkancana, Wayan & P.P.N. Sumartana, 1982, Evaluasi Pendidikan, Surabaya: Usaha
Nasional.
S. Eko Putro Widoyoko, 2009, Evaluasi Program Pembelajaran: Panduan Praktis bagi
Pendidik dan Calon Pendidik, Pustaka Belajar: Yogyakarta.
Sugiyono, 2016, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kunatitatif, Kualitatif, dan R&D,
Alfabeta: Bandung.
Jurnal Edukatif - 48 -
IAIS Sambas Vol. V No. 1 Januari – Juni 2019
Suharsimi arikunto, 2015, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (edisi 2), PT. Bumi Aksara:
Jakarta.
Zainal Arifin, 2016, Evaluasi Pembelajaran: Prinsip, Teknik, Dan Prosedur, PT. Remaja
Rosdakkarya: Bandung.
Jurnal Edukatif - 49 -