DOSEN PENGAMPU:
Andes Wardy, S.Psi., MM, Psikolog
Disusun Oleh:
Muhammad Riski Angga Tafjani
201980085
JURUSAN MANAJEMEN
TRISAKTI SCHOOL OF MANAGEMENT
BEKASI
2022
Resume LEADERSHIP
Chapter 3
Jelaslah bahwa baik dominasi dan ekstroversi bisa jadi berharga bagi seorang
pemimpin. Namun, tidak semua pemimpin yang efektif harus memiliki karakteristik ini
secara tinggi atau berlebihan. Selain itu, tingkat dominasi yang tinggi bahkan dapat
merusak kepemimpinan yang efektif jika tidak dipengaruhi oleh kualitas lain, seperti
keramahan atau stabilitas emosional.
Agreeableness mengacu pada sejauh mana seseorang dapat bergaul dengan
orang lain dengan bersikap baik, kooperatif, pemaaf, penyayang, pengertian, dan
percaya. Seorang pemimpin yang mendapat nilai tinggi pada keramahan tampak hangat
dan mudah didekati, sedangkan orang yang lebih rendah pada dimensi ini mungkin
tampak dingin, jauh, dan tidak peka.
Conscientiousness mengacu pada sejauh mana seseorang bertanggung jawab,
dapat diandalkan, gigih dan berorientasi pada pencapaian. Orang yang teliti berfokus
pada beberapa tujuan, yang dikejar dengan maksud tertentu, sedangkan orang yang
kurang teliti cenderung mudah terganggu dan impulsif.
Emotional stablitily (stabilitas emosional) mengacu pada sejauh mana seseorang
dapat menyesuaikan diri, tenang, dan aman dengan baik. Seorang pemimpin yang stabil
secara emosional menangani stres dengan baik, mampu menangani kritik, dan umumnya
tidak mengambil kesalahan atau kegagalan secara pribadi. Pemimpin yang memiliki
tingkat stabilitas emosional yang rendah cenderung menjadi tegang, cemas, atau
tertekan. Mereka umumnya memiliki kepercayaan diri yang lebih rendah dan dapat
meledak dalam ledakan emosional ketika stres atau dikritik.
Openness to experience adalah sejauh mana seseorang memiliki minat yang luas
dan imajinatif, kreatif, dan mau mempetimbangkan ide-ide baru. Orang-orang ini secara
intelektual ingin tahu dan sering mencari pengalaman baru melalui perjalanan, seni,
film, membaca secara luas, atau kegiatan lainnya. Orang yang lebih rendah dalam
dimensi ini cenderung memiliki minat yang lebih sempit dan tetap berpegang pada cara-
cara yang terbukti benar dalam melakukan sesuatu. Nilai Big Five personality
dimensions bagi para pemimpin terutama untuk membantu mereka memahami dimensi
kepribadian dasar mereka sendiri dan kemudian belajar untuk menekankan sisi positif
dan mengurangi aspek negatif dari gaya alami mereka sendiri. Dalam beberapa tahun
terakhir, ada kesadaran yang berkembang bahwa orang-orang introvert memiliki
beberapa kualitas yang sebenarnya bisa membuat mereka menjadi pemimpin yang lebih
baik. Introversi atau ekstroversi hanyalah salah satu aspek dari kepribadian individu,
dan setiap gaya memiliki kekuatan dan kelemahan.
erdasarkan teks “Leader’s Bookshelf” kita bisa melihat berbagai kesalahpahaman
terhadap orang introvert, seperti :
1. Beberapa introvert pemalu, tetapi banyak juga yang tidak. Mereka berinteraksi
dengan cara yang berbeda. Introvert membutuhkan waktu sendiri untuk
berefleksi dan menyegarkan diri, tetapi itu tidak berarti mereka juga tidak
menikmati kebersamaan dengan orang lain.
2. Introvert cenderung berpikir lebih dalam, membuat keputusan lebih hati-hati,
dan mengerjakan tugas lebih lama.
3. Introvert juga dapat menjadi supervisor dan manajer tingkat bawah yang sangat
baik karena kemampuan mereka untuk mendengarkan yang lebih baik. Mereka
juga biasanya membiarkan ide-ide mengalir daripada memaksakan pikiran dan
pendapat mereka sendiri.
4-2b Personality Traits and Leader Behavior Terdapat dua ciri kepribadian yang
memiliki dampak signifikan terhadap tingkah laku dan yang menjadi minat untuk studi
leadership adalah locus of control dan authoritarianism atau otoritarianisme.
• Locus of Control
Mendefinisikan apakah seseorang menempatkan tanggung jawab utama atas apa yang
terjadi padanya di dalam dirinya sendiri atau pada kekuatan eksternal. Orang yang
percaya tindakannya memengaruhi memiliki internal locus of control yang tinggi,
sedangkan sebaliknya memiliki external locus of control yang tinggi. Contoh pemimpin
internal locus control: Chris Hughes Co-founder Facebook.
Terdapat riset yang menunjukkan perbedaan antara kedua locus of control ini.
Internal secara umum lebih termotivasi, lebih mengontrol perilaku mereka sendiri, lebih
berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan politik, dan lebih aktif mencari informasi, lebih
cocok menyelesaikan masalah kompleks, lebih cenderung mencoba memengaruhi orang
lain daripada eksternal dan dengan demikian lebih cenderung mengambil atau mencari
peluang kepemimpinan, akan bertanggung jawab atas hasil dan perubahan, yang penting
bagi kepemimpinan.
External lebih menyukai situasi kerja yang terstruktur dan terarah. Mereka lebih
mampu daripada internal untuk menangani pekerjaan yang membutuhkan kepatuhan
dan kesesuaian, tetapi mereka umumnya tidak seefektif dalam situasi yang
membutuhkan inisiatif, kreativitas, dan tindakan independen. Oleh karena itu, karena
eksekutif bekerja paling baik dalam situasi di mana kesuksesan bergantung pada
kepatuhan pada arahan atau bimbingan orang lain, mereka cenderung tidak menikmati
atau berhasil dalam posisi kepemimpinan.
• Authoritarianism
Individu mungkin berbeda secara signifikan dalam nilai dan sikap yang mereka
pegang. Perbedaan ini memengaruhi perilaku pemimpin dan pengikut.
Values adalah keyakinan mendasar yang dianggap penting oleh individu, yang
relatif stabil dari waktu ke waktu, dan berdampak pada sikap, persepsi, dan perilaku.
Salah satu cara pemikiran nilai adalah dari instrumental values dan end values.
End values terkadang disebut nilai terminal, adalah keyakinan tentang jenis
tujuan atau hasil yang pantas dicoba untuk dikejar. Misalnya, beberapa orang
menghargai keamanan, kehidupan yang nyaman, dan kesehatan yang baik di atas
segalanya sebagai tujuan penting yang harus diperjuangkan dalam hidup. Beberapa
orang mungkin lebih menghargai pengakuan sosial, kesenangan, dan kehidupan yang
menyenangkan.
Instrumental values adalah keyakinan tentang jenis perilaku yang sesuai untuk
mencapai tujuan. Nilai instrumental mencakup hal-hal seperti membantu orang lain,
bersikap jujur, atau menunjukkan keberanian. Memahami nilai-nilai diri sendiri
memperjelas apa yang penting, yang penting untuk kepemimpinan yang efektif. Gambar
4.2 menunjukkan beberapa perbedaan menarik tentang bagaimana kelompok manajer
dan non-manajer memprioritaskan nilai dalam satu studi.
Budaya nasional, perbedaan generasi, dan latar belakang keluarga dapat memengaruhi
bagaimana orang memberi peringkat pada nilai. Contoh: Amerika menekankan
kebebasan, negara lain tidak begitu. Generasi tua lebih menaruh keamanan keluarga
diatas ketimbang generasi muda.
• Teori X
Mengasumsikan bahwa orang pada dasarnya malas dan tidak termotivasi untuk
bekerja dan mereka memiliki kecenderungan alami untuk menghindari tanggung jawab.
Dengan demikian, seorang supervisor yang menganut asumsi teori X memiliki sikap
bahwa orang harus dipaksa, dikendalikan, diarahkan, atau diancam agar mereka
melakukan upaya terbaik. Pemimpin teori X kemungkinan besar akan berorientasi pada
tugas dan sangat memperhatikan produksi daripada orang.
• Teori Y
Mengasumsikan bahwa orang pada dasarnya tidak menyukai pekerjaan dan akan
berkomitmen secara sukarela untuk pekerjaan yang mereka pedulikan. Teori Y juga
mengasumsikan bahwa dalam kondisi yang tepat, orang akan mencari tanggung jawab
yang lebih besar dan akan melatih imajinasi dan kreativitas dalam mengejar solusi untuk
masalah organisasi. Seorang pemimpin yang menganut asumsi teori Y tidak percaya
bahwa orang harus dipaksa dan dikendalikan untuk bekerja secara efektif. Para
pemimpin ini lebih sering berorientasi pada orang dan peduli dengan hubungan,
meskipun beberapa pemimpin teori Y juga dapat berorientasi pada tugas atau produksi.
4-4 SOCIAL PERCEPTION AND ATTRIBUTIONS
3. Projection
Projection adalah kecenderungan para pengamat untuk melihat ciri-ciri pribadi mereka
sendiri pada orang lain, yaitu: mereka memproyeksikan kebutuhan, perasaan, nilai, dan
sikap mereka sendiri ke dalam penilaian mereka terhadap orang lain. Perlindungan
terbaik terhadap kesalahan berdasarkan proyeksi adalah kesadaran diri dan empati.
4. Perceptual Defense
Perceptual defense adalah kecenderungan para pengamat untuk melindungi diri dari ide,
objek, atau orang yang mengancam. Intinya, orang mengembangkan titik buta dalam
proses persepsi sehingga data sensorik negatif tidak merugikan mereka. Mengenali titik
buta persepsi dapat membantu orang mengembangkan gambaran realitas yang lebih
jelas
4-4b Attributions
Atribusi adalah penilaian tentang apa yang menyebabkan suatu peristiwa atau
perilaku (sesuatu tentang orang tersebut atau sesuatu tentang situasi tersebut). Orang
juga membuat atribusi atau penilaian sebagai cara untuk memahami apa yang
menyebabkan perilaku mereka sendiri atau orang lain:
Preferensi individu untuk masing-masing dari empat gaya ditentukan melalui survei
yang disebut Herrmann Brain Dominance Instrument (HBDI), yang memberikan
gambaran yang berguna tentang preferensi mental seseorang sehingga memengaruhi
pola komunikasi, perilaku, dan kepemimpinan individu.
• Quadrant A
Dikaitkan dengan pemikiran logis, analisis fakta, dan pemrosesan angka. Seseorang
yang memiliki dominasi kuadran A adalah orang yang rasional dan realistis, berpikir
kritis, dan suka berurusan dengan angka dan hal-hal teknis. Ini adalah bagian “ilmuwan”
dari otak.
• Quadrant B
Berhubungan dengan perencanaan, pengorganisasian fakta, dan tinjauan rinci
yang cermat. Seseorang yang sangat bergantung pada pemikiran kuadran B adalah
orang yang terorganisir dengan baik, dapat diandalkan, dan rapi. Ini adalah bagian
“manajer” dari otak.
• Quadrant C
• Quadrant D
Dikaitkan dengan konseptualisasi, sintesis, dan integrasi fakta dan pola, dengan
melihat gambaran besar daripada detailnya. Ini adalah bagian “seniman” dari otak.
Pendekatan lain untuk perbedaan kognitif berasal dari psikolog Carl Jung, yang
berpendapat perbedaan dalam perilaku individu dihasilkan dari preferensi dalam cara
kita mengumpulkan dan mengevaluasi informasi untuk memecahkan masalah dan
membuat keputusan. Salah satu tes yang paling banyak digunakan adalah Myers-Briggs
Type Indicatior (MBTI), yaitu tes yang mengukur bagaimana individu berbeda dalam
mengumpulkan dan mengevaluasi informasi untuk memecahkan masalah dan membuat
keputusan.
• Perlakukan semua orang dengan hormat. Orang suka diterima dan dihargai apa
adanya. Tetaplah profesional jika Anda menemukan kepribadian seseorang yang
buruk di tempat kerja.
• Akui kekuatan setiap orang. Semua orang ingin dikenal karena bakat uniknya,
sehingga pastikan untuk mengakui dan memanfaatkan karakteristik kepribadian
yang berguna.
1. Extroversion
2. (5)
3. (5)
4. (3)
5. (5)
Neuroticism
1. (5)
2. (4)
3. (3)
4. (3)
Agreeableness
1. (5)
2. (5)
3. (5)
4. (3)
1. (6)
2. (7)
3. (4)
4. (6)
5. (3)
6. (2)
7. (6)
8. (7)
9. (5)
10. (7)
3=6, 1=4, 1=3, 1=5, 3=7, 1=2,
P. SELF-INSIGHT 123-124
16. B
17. B
18. B
19. B
20. A
21. B
22. A
23. A
24. B
25. A
26. B
27. B
28. A
29. B
30. A
31. A
32. B
1. A
2. A
3. A
4. A
5. A
6. A
7. A
8. B
9. A
10. A
11. A
12. A
13. B
14. B
15. B
SCOR I= 8 N= 8 T=8 J= 8
TYPE:INTJ= INTROVERSION, INTUITION, THINKING, JUDGING
My tpye= C