Anda di halaman 1dari 5

Chapter One Summary

The Importance of Leadership: Setting the Stage

Kepemimpinan adalah pengaruh sosial. Dengan gagasan dan perbuatan, para pemimpin
mengarahkan dan memengaruhi perilaku seseorang. Pemimpin dikategorikan menjadi tiga, yaitu
pemimpin termasuk guru, pahlawan, dan penguasa. Dua faktor dasar yang mempengaruhi proses
kepemimpinan adalah kualitas individu, dan faktor lingkungan. Seorang pemimpin belajar
bagaimana memimpin suatu organisasi dengan baik bisa dari role model (panutan), buku dan
sekolah, tetapi pengalaman tetap menjadi yang utama dalam belajar untuk memimpin. Tiga
kualitas yang paling diinginkan karyawan dalam seorang pemimpin adalah :

 Integritas – pemimpin dengan integritas selalu mengatakan kebenaran


sebagaimana yang dia yakini.
 Pengetahuan pekerjaan – kualitas ini berkisar dari mengetahui arah mana yang
harus diambil (penglihatan abstrak) untuk mengetahui bagaimana memecahkan
masalah (kemampuan praktis).
 Keterampilan membangun seseorang - kualitas ini termasuk kemampuan untuk
mengumpulkan dan mengembangkan tim pemenang, dan melibatkan berbagai
keterampilan penting seperti perencanaan performa, pembinaan kinerja, dan
memperbaiki kinerja yang buruk seperti pendelegasian yang efektif, disiplin yang
efektif, dan kemampuan untuk memotivasi.

Seseorang menjadi seorang pemimpin akan merasakan kepuasan seperti perasaan


kekuasaan dan gengsi, kesempatan untuk membantu orang lain, pendapatan tinggi, kehormatan
dan status, peluang untuk kemajuan karir, perasaan yang berada dalam posisi pengetahuan
tertinggi di dalam suatu organisasi, kesempatan untuk mengendalikan uang dan sumber daya
lainnya. Dari kepuasan yang didapat, seorang pemimpin juga bisa merasakan frustrasi menjadi
seorang pemimpin seperti :

 Terlalu banyak waktu kerja yang tidak dikompensasikan


 Terlalu banyak masalah
 Tidak memiliki cukup wewenang untuk melaksanakan tanggung jawab

1
 Kesepian
 Terlalu banyak masalah yang melibatkan orang
 Politik organisasi
 dan upaya untuk mencapai tujuan yang bertentangan.

Dua elemen penting dari kepemimpinan yang peduli adalah komitmen terhadap tugas dan
kepedulian terhadap orang. Kepemimpinan pada dasarnya adalah membangun arah,
menyelaraskan orang dan sumber daya, dan memberi energi kepada orang untuk mencapai hasil
dan tujuan.

Chapter Two Summary

The Leadership Equation

Secara historis, studi tentang teori sifat kepemimpinan telah menekankan berfokus pada
kualitas pemimpin, dan teori perilaku berfokus pada tindakan kepemimpinan. Ciri- ciri teori sifat
kepemimpinan yang selalu ada didalamnya adalah kecerdasan dasar, nilai yang jelas dan kuat,
dan energy personal yang tinggi. Sifat kepemimpinan perlu diidentifikasi supaya bisa
menghasilkan kepemimpinan yang efektif yaitu seperti :

 Bagaimana pemimpin mengejar prestasi dengan melaksanakan tanggung jawab


 Bekerja keras untuk berhasil
 Menggunakan kecerdasan dan kemampuannya untuk penilaian yang baik
 Ketegasannya untuk membuat keputusan sulit tanpa ragu-ragu
 Kepercayaan diri sehingga memiliki citra diri yang positif sebagai orang yang
mampu dan efektif
 Inisiatifnya memberikan masukan kepada orang lain untuk menyelesaikan
pekerjaan dengan pengawasan yang minimal
 Kemampuan untuk mengawasi pekerjaan yang sedang berjalan pengawasan.

2
Teori perilaku kepemimpinan telah memasukkan gaya kepemimpinan otokratis,
demokratis, dan laissez-faire yang dipelajari oleh Kurt Lewin. Gaya kepemimpinan otokratis
dicirikan oleh pengawasan ketat dari kegiatan kelompok dan keputusan yang dibuat oleh
pemimpin, sedangkan gaya kepemimpinan demokratis lebih menekankan partisipasi kelompok
dan aturan mayoritas, dan yang terakhir gaya kepemimpinan laissez-faire melibatkan tingkat
aktivitas yang sangat rendah oleh pemimpin. Hasilnya menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan
demokratis lebih bermanfaat bagi kinerja kelompok daripada gaya kepemimpinan yang lain.
Teori perilaku kepemimpinan mengasumsikan bahwa ada tindakan khusus yang diambil oleh
pemimpin yang efektif. Kemudian dikembangkan instrumen penilaian yang dikenal sebagai
Kuesioner Deskripsi Perilaku Pemimpin (LBDQ). Responden untuk kuesioner menggambarkan
perilaku pemimpin mereka terhadap mereka dalam hal dua dimensi yaitu :

 Initiating structure - sejauh mana para pemimpin mengambil tindakan untuk


menentukan hubungan dengan staff, serta peran yang diharapkan diasumsikan
oleh setiap anggota staf
 Showing consideration - sejauh mana para pemimpin mengambil tindakan untuk
mengembangkan kepercayaan, rasa hormat, dukungan, dan persahabatan dengan
bawahan.

Teori kontingensi kepemimpinan menyatakan bahwa kualitas dan tindakan


kepemimpinan yang paling efektif bervariasi dari situasi ke situasi, tergantung pada kualitas
pemimpin, karakteristik pengikut, dan sifat dari situasi. Istilah kepemimpinan transformasional
digunakan untuk menggambarkan evaluasi kinerja pengikut melampaui harapan sebelumnya.

Chapter Three Summary

Leadership Qualities, Characteristics of Followers, and Situational Factors

Menjadi seorang pemimpin harus mempunyai kualitas. Kualitas yang menandai seorang
pemimpin yaitu :

3
 Visi - seorang pemimpin mempunyai rasa tujuan yang kuat
 Kemampuan – pemimpin harus tahu pekerjaan karena apabila tidak akan
kehilangan rasa hormat
 Antusiasme yang tulus adalah sifat penting dari seorang pemimpin yang baik
 Stabilitas – pemimpin harus memahami dirinya atau dunianya sendiri dan
bagaimana ia berhubungan dengan dunia orang lain
 Kepedulian terhadap orang lain – kepedulian adalah perhatian bagi orang lain dan
jantung dari kepemimpinan
 Kepercayaan diri – keyakinan pada kemampuan seseorang memberikan kekuatan
batin pemimpin untuk mengatasi tugas-tugas yang sulit
 Ketekunan – pemimpin harus memiliki dorongan dan tekad untuk tetap dengan
tugas-tugas yang sulit sampai tugas itu selesai
 Vitalitas –kekuatan dan stamina dibutuhkan untuk memenuhi tugas-tugas
kepemimpinan
 Karisma adalah kualitas pribadi khusus yang membangkitkan minat orang lain
dan menyebabkan mereka mengikutinya
 dan yang terakhir dan paling penting adalah integritas – yang dipahami sebagai
kejujuran, kekuatan karakter, dan keberanian seorang pemimpin.

Karakteristik pengikut yang mempengaruhi proses kepemimpinan adalah menghormati


otoritas, dan kepercayaan antar pribadi. Orang yang menghormati figur otoritas dan memiliki
sifat saling percaya lebih mudah dituntun daripada orang yang mengabaikan otoritas dan curiga
terhadap orang lain. Prinsip untuk mengembangkan kepercayaan di tempat kerja termasuk

 Menangani secara terbuka dengan semua orang – agenda tersembunyi akan


mengikis kepercayaan orang terhadap Anda, sementara juga menunjukkan bahwa
Anda tidak memercayai mereka.
 Mempertimbangkan semua sudut pandang – melihat situasi dari sudut pandang
orang lain.
 Menepati janji – tidak pernah mengatakan Anda akan melakukan satu hal dan
kemudian melakukan yang lain.

4
 Memberi tanggung jawab – sebagai seorang pemimpin, Anda memiliki harapan
garis bawah.
 Mendengarkan untuk memahami – situasi mungkin muncul yang pada awalnya
tampak seolah-olah seseorang tidak dapat dipercaya.
 Peduli dengan orang lain – prinsip ini akan berdampak besar pada bagaimana
orang bereaksi terhadap Anda dan situasi.

Selain itu faktor situasional juga mempengaruhi proses kepemimpinan, yang termasuk
didalamnya adalah ukuran organisasi, iklim sosial dan psikologis, dan pola pekerjaan; jenis,
tempat, dan tujuan kerja. Tidak ada formula universal untuk keberhasilan kepemimpinan, jadi
apa yang efektif dapat berubah, kasus demi kasus. Dengan demikian, kepemimpinan lebih
merupakan seni daripada sains.

Anda mungkin juga menyukai