Anda di halaman 1dari 7

REVIEW JURNAL VALIDITAS DAN REABILITAS

NON TES (KUESIONER)

Dosen Pengampu :
Siti Romlah Noer Khodijah, M.Pd
Annisa Novianti Taufik, M. Pd

Disusun oleh :

KELOMPOK 3

1. Ayuni 2281190020
2. Dea Hardelia Hartati 2281190016
3. M. Putra Mauluddin 2281190068
4. Yohanna Margaretha S. 2281190039

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

SERANG

2021
A. Kuesioner
Kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan atau pernyataan tertulis tentang data faktual
atau opini yang berkaitan dengan diri responden,yang dianggap fakta atau kebenaran yang
diketahui dan perlu dijawab oleh responden (Suroyo Anwar, 2009:168). Kuesioner atau
Angket sebagai suatu alat pengumpul data dalam assessment non-tes berupa serangkaian
yang diajukan kepada responden (peserta didik, orang tua atau masyarakat) (Gantina
komalasari, 2011:81). Pengertian sistem kuesioner adalah suatu proses saling keterkaitan
untuk mengetahui tingkat kepuasan ataupun tingkat keinginan dari customer terhadap
suatu lembaga, produk, jasa maupun perusahaan. Biasanya kuesioner yang akan dihasilkan
dapat memberikan suatu pemahaman untuk pihak pengambil keputusan. Kuesioner
merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel
yang akan diukur dan tahu apa yang diharapkan dari responden. Kuesioner juga cocok
digunakan jika jumlah responden cukup besar dan terssebar diwilayah yang luas.
Penyusunan angket yang digunakan dalam penelitian ini mengikuti langkah langkah
sebagai berikut:
1. Menyusun kisi-kisi angket
2. Menetapkan skala penilaian angket
3. Melakukan uji coba angket
B. Validitas Instrumen
Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrument dalam pengukuran. Dalam
pengujian instrument pengumpulan data, validitas dibedakan menjadi validitas factor dan
validitas item. Validitas factor diukur bila item yang disusun menggunakan lebih dari satu
faktor (antara factor satu dengan yang lain ada kesamaan. Pengukuran validitas faktor ini
dengan cara mengkorelasikan antara skor faktor (penjumlahan item dalam satu faktor)
dengan skor total faktor (total keseluruhan faktor), sedangkan pengukuran validitas item
dengan cara mengkorelasikan antara skor item dengan skor total item.
Validitas item ditunjukkan dengan adanya korelasi atau dukungan terhadap item total
(skor total). Bila kita menggunakan lebih dari satu factor, berarti pengujian validitas item
dengan cara mengkorelasikan antara skor item dengan skor factor, kemudian dilanjutkan
mengkorelasikan antara item dengan skor total faktor (penjumlahan dari beberapa faktor).
Dari hasil perhitungan korelasi akan di dapat suatu koefisien korelasi yang digunakan
untuk mengukur tingkat validitas suatu item dan menentukan apakah suatu item layak
digunakan atau tidak. Dalam menentukan layak atau tidaknya suatu item yang digunakan,
biasanya digunakan uji signifikansi valid jika berkorelasi signifikan terhadap skor total.
Teknik pengujian SPSS sering digunakan untuk uji validitas adalah menggunakan korelasi
Bivariate Pearson (Produk Momen Pearson).
Analisis Bivariate Pearson ini dilakukan dengan mengkorelasikan masing-masing skor
item dengan skor total. Skor total adalah penjumlahan dari keseluruhan item. Item-item
pertanyaan yang berkorelasi signifikan dengan skor total menunjukkan item-item tersebut
mampu memberikan dukungan dalam mengungkap apa yang ingin diungkap, rumus
korelasi produk moment dari pearsons yang digunakan:

Nilai rhitung dicocokkan dengan rtabel product moment pada taraf signifikan 5%. Jika rhitung
lebih besar dari rtabel 5%. Maka butir soal tersebut valid.
Validitas angket atau kuesioner dapat dihitung menggunakan SPSS atau Anates.
C. Reabilitas Instrumen
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur
yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang.
Ada beberapa metode pengujian reliabilitas di antaranya metode tes ulang, formula
Flanagan, Cronbach’s Alpha, metode formula KR – 20, KR – 21, dan metode Anova Hoyt.
Metode yang sering digunakan dalam penelitian adalah metode Cronbach’s Alpha. Metode
ini sangat cocok digunakan pada skor dikotomi (0 dan 1) dan akan menghasilkan
perhitungan yang setara dengan menggunakan metode KR-20 dan Anova Hoyt.
Reliabilitas berarti dapat dipercaya” artinya, instrumen dapat memberikan hasil yang
tepat. Alat ukur instrument dikategorikan reliabel jika menunjukkan konstanta hasil
pengukuran dan mempunyai ketetapan hasil pengukuran sehingga terbukti bahwa alat ukur
itu benar-benar dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
a) Reliabilitas Skala.
Untuk mengukur reliabilitas skala atau kuosioner dapat digunakan rumus Alpha
Cronbach.

Perhitungan uji reliabilitas skala diterima, jika hasil perhitungan rhitung > rtabel 5%.
b) Reliabilitas Tes
Untuk mengukur reliabilitas tes menggunakan rumus KR-20. Karena skor tes bersifat
dikotomi yaitu untuk jawaban benar diberi skor 1 dan jawaban salah diberi skor 0.
Adapun rumus KR-20 adalah sebagai berikut.

Instrumen dapat dikatakan valid jika memenuhi kriteria bahwa rhitung > rtabel 5%.
Reabilitas angket atau kuesioner dapat dihitung menggunakan SPSS atau Anates.
ANALISIS JURNAL
• Judul artikel : Pengembangan instrumen penilaian sikap tanggung jawab siswa SMP
• Metode penelitian : Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and
Development (R&D).
• Teknik pengumpulan data : observasi, wawancara, validasi , uji empirik, dan
implementasi hasil instrumen
• Teknik analisis data : menggunakan metode analisis diskriptif, analis data validitas dan
Reliabilitas dengan SPSS
• Subjek : uji coba pertama di uji cobakan ke 10 siswa sampai 20 siswa yang di ambil
secara acak, uji coba kedua dilakukan pada responden sebanyak 64 siswa yang diambill
dari kelas VIII, ujikan ke tiga yang lebih luas dengan enam kelas terdiri atas 189 siswa
kelas VIII SMP Negeri 2 Gamping
• Hasil penelitian
Hasil uji coba agak luas tersebut dapat di ketahui ada 2 butir valensi dan 2 butir faktual
tidak valid dan dengan nilai reliabilitas bahwa nilai Cronbach’s Alpha Based on
Standardized Items, nilai tersebut sebesar 0,949 > 0,700 ini berarti secara keseluruhan
butir-butir pernyataan valensi dan butirbutir pernyataan faktual reliabel, sehingga
dapat digunakan sebagai butir-butir pernyataan tanggung jawab siswa valensi dan
pernyataan tanggung jawab faktual.
Berdasarkan hasil analisis dan tahap demi tahap penyusunan instrumen penilaian
sikap tanggung jawab siswa sudah dijalankan. Dengan demikian penilaian sikap
tanggung jawab final atau bentukan tersebut, untuk digunakan sebagai angket atau
kuisioner sebagai instrumen penilaian sikap tanggung jawab yang telah di ujicobakan
atau teruji sehingga terbentuklah sebagai instrumen final dengan 24 butir valensi dan
23 butir faktual. Menurut hasil analisis diskriptif menunjukan perhitungan tentang
rentang nilai sikap tanggungjawab siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Gamping
menunjukan tingkat tanggungjawab siswa kelas VIII tersabut secara umum tinggi
berdasarkan rentang nilai perhitungan nilai rata-rata siswa adalah 150,59.

1. Uji ahli
. Dari hasil observasi dan wawancara dari beberapa guru ternyata pada umumnya
untuk penilaian sikap siswa yang ada pada kurikulum 2013 belum dilaksanakan
dengan sempurna. Beberapa guru hanya memberikan nilai dengan melihat
kebiasaan tingkah laku keseharian yang dihadapi saat pembelajaran saja tanpa
prosedur yang benar dan valid dalam memberikan nilai yang untuk laporan hasil
pada rapor atau yang di laporan penilaian ke wali kelas. Penggunakan alat
penilaian hanya sederhana,dari beberapa guru menyatakan bahwa untuk penilaian
sikap khususnya pada sikap tanggung jawab belum menilai sikap tersebut secara
valid dikarenakan adanya kesulitan untuk membuat indikator dan kisi-kisi yang
sesuai dengan siswa serta masuh rancu antara penilaian sikap yang satu dengan
sikap yang lainnya,serta belum begitu memahmi apa saja yang harus dicantumkan
agar benar-benar dapat menilai sikap dengan tepat untuk melaksanakan penilaian.
Sedangakan menurut pengamatan kami dari dukomen penilaian dari guru belum
mencantumkan indikator serta kisi-kisi dan alat penilaiannya yang sebagai acuan
untuk menilai sikap siswa. Jadi para guru untuk penilaian sikap siswa itu belum
valid karena terkendala dengan waktu dan prosedur penilain yang banyak sekali
serta kurang memahami cara untuk penilaian sikap yang tepat, mudah serta yang
valid untuk penilaian sikap siswa, maka para guru hanya asal memberikan nilai
sikap saja.
2. Uji coba
Berdasrkan kisi-kisi peneliti susun butir-butir pertanyaan tanggungjawab siswa
yang terdiri dari pertanyaan faktual dan valensi dimana ada 16 butir pertanyaan
faktual positip dan 16 butir pertanyaan faktual negatip,dan 16 butir pertanyaan
valensi positip dan 16 butir pertanyaan valensi negatip. Dari model awal tersebut
kemudian divalidasi oleh teman sejawat dan praktisi dari dinas
- Validitas
Validitas konkuren atau validitas empiris menunjukkan adanya pasangan yang
sesuai. Kesesuaian antar butir valensi dan butir faktual sebagai perilaku atau
tindakan nyata seseorang. Hasil pengujian menunjukan untuk instrumen
tanggungjawab hasil koeffisien rxy = 0,743 dan signifikasi 0,000. Karena
signifikasi < 0,05 maka dikatakan ada hubungan yang signifikan antara total skor
valensi dan skor faktual nilai sikap tanggungjawab. Untuk korelasi sebesar 0,743
menunjukkan bahwa insturmen yang disussun telah memenuhi syarat uij validitas
konkuren.
- Realibilitas
Diujikan ke yang lebih luas dengan enam kelas terdiri atas 189 siswa kelas VIII
SMP Negeri 2 Gamping.Tabel hasil jawaban siswa kami analisis faktor untuk
mengetahui faktor-faktor utama mana yang paling berpengaruh terhadap sikap
tanggungjawab siswa di sekolah. Analisis faktor bertujuan untuk mereduksi data
serta menginterprestasikan sebagai variabel bentukan yang baru. Yang menjadi
tujuan utama analisis ini adalah untuk mengetahuai hubungan dalam sekumpulan
vareabel. Measure of Sampling Adequacy (MSA) dan Kaiser-Meyer-Olkin(KMO)
untuk mengetahui apakah variabel dapat digunakan sebagai pengukuran sebagai
ukuranalam nilai MSA korelasi antar variabel. Adapun hasil uji analisis faktor nya
dari SPSS dapat dilihat dalam anti image correlation pada diagonal matrik.
Apabila nilai MSA kurang dari 0,5 maka variabel tersebut dikeluarkan dari proses
analisis.
Pada uji ciba butir yang valid terdapat 30 butir valensi dan 30 butir faktual peneliti
ujikan ke 189 siswa kelas VIII yang hasilnya untuk nilai KMO yang 0,614 berarti
mencukupi peryaratan untuk dilanjukan analisis faktor butir valensi dan faktual,
karena nilai KMO yanga sebesar 0,614 > 0,5 dengan begitu memenuhi persyaratan
karena nilai KMO diatas 0,5 dan juga nilai Bartlett's Test of Sphericity sebesar
15603,494 dengan signifikasi 0,000 maka memenuhi persyaratan karena
signifikasi di bawah 0,05 ( 5% )
3. Uji coba lapangan
Dengan demikian ke 8 indikator masih dapat dipakai sebagai indikator instrumen
tanggungjawab pernytaan valensi dan pernyataan faktual, untuk dapat digunakan
sebagai instrumen penilaian sikap tanggungjawab siswa SMP Negeri 2 Gamping bagi
para guru dalam menilai sikap afektif yang terdapat di kurikulum 2013. Yang
selanjutnya kami ujiakan cobakan kepada seluruh siswa kelas VIII untuk mengetahui
tingkat tanggungjawab siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Gamping. Menurut hasil
analisis diskriptif menunjukan perhitungan tentang rentang nilai sikap tanggungjawab
siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Gamping menunjukan tingkat tanggungjawab siswa
kelas VIII tersabut secara umum tinggi berdasarkan rentang nilai perhitungan nilai
rata-rata siswa adalah 150,59.

Anda mungkin juga menyukai