Test conceptualization
2. Test construction
3. Test try out
4. Item analysis
5. Test revision
1
Sebelum menyusun sebuah tes, perlu diperhatikan
pertanyaan-pertanyaan sbb:
Apa yang ingin diukur oleh tes (review literatur & teori
yang mendasari konstruk)
Apa tujuan tes? Untuk seleksi, penempatan, diagnosis,
konseling, prediksi?
Apakah tes yang akan disusun memang dibutuhkan?
apakah sudah ada tes yang serupa sebelumnya
apa beda dan kelebihan tes yang akan disusun?
Siapa yang akan menggunakan tes tersebut?
Kepada siapa tes ini akan diberikan? (Karakteristik testee)
Bagaimana tes diadministrasikan (individual, kelompok,
computer)
Bagaimana format item yang ideal (B-S, PG, Likert scale
dll)
2
Membuat item sesuai format yang
ditentukan sebelumnya
3
Diberikan kepada sejumlah subjek dengan
karakteristik yang sama dengan subjek yang
dituju
4
Item-item dianalisis secara kualitatif dan
kuantitatif/empiris
5
Dari hasil analisis item dilakukan revisi
terhadap tes
6
RELIABILITAS (1)
PSIKOMETRI
DISKUSIKAN
1. Peserta tes
Misal: sakit, cemas, gugup, lupa
2. Penyelenggara tes
Misal: kurang profesional dalam
memberikan instruksi atau skoring
3. Instrumen
Misal: tes yang tidak valid
RELIABILITAS
Jenis Error:
Time-sampling error
= Paralel-Form; Equivalent-Form
- Mengetahui konsistensi skor pada dua tes yang
setara.
- Dua tes dikatakan paralel bila memenuhi spesifikasi
yang sama:
jumlah item, bentuk item, cakupan isi, rentang dan
derajat kesulitan item, instruksi, batas waktu, contoh,
serta format.
Sehingga distribusinya (mean & SD) sama
Coefficient of equivalence
Alternate-Form Reliability Method
1. immediate alternate-form
2. delayed alternate-form
Alternate-Form Reliability Method
b. Delayed alternate-form
= test-retest with alternate-form
- subjek diukur dgn sebuah tes pada suatu
waktu, kemudian diukur dgn tes yg paralel
pada waktu yg lain.
- 2 jenis error yang terjadi:
- time-sampling error
- content-sampling error
SINGLE ADMINISTRATION
PROCEDURE
One
Two
Teknik Pengukuran Reliabilitas dikaitkan
dengan Bentuk dan Jumlah Pengambilan Tes
(Anastasi & Urbina, 1997)
Test-Retest Alternate-Form
Two (Delayed)
Sumber error Dihubungkan dengan Koefisien
Reliabilitas (Anastasi & Urbina, 1997)
Type of Reliability Coefficient Error Variance
Contoh:
Tes loneliness:
metode tes-retes rX1X2= 0,56 (tes tidak stabil
antar waktu)
α = 0,82 (tes secara internal konsisten)
INTERPRETASI
KOEFISIEN RELIABILITAS
• Koefisien reliabilitas juga digunakan untuk
mendapatkan informasi mengenai besar
variabilitas skor tes yg disebabkan oleh error
of measurement & true score.
Pengertian:
Berkaitan dengan apa yang diukur oleh tes
dan seberapa tepat tes mengukur apa yang
hendak diukur (Anastasi & Urbina, 1997)
Validitas konstruk:
ukuran seberapa tepat tes mengukur suatu
theoretical construct tertentu (trait maupun
abilities)
Dasar pemikiran:
dalam pengujian valditas dituntut informasi dari
berbagai macam sumber yang memberikan
gambaran tentang hakikat dari konstuk atau
yang ingin diukur informasi yang berasal dari
teori
tes yang valid untuk mengukur konstruk X belum
tentu valid mengukur konstruk Y
Validitas Konstruk
(Construct Validity)
6. Intervensi Eksperimental
Menguji validitas tes dengan cara membandingkan
skor sebelum & sesudah dilakukannya intervensi
eksperimental (pretest & posttest).
Intervensi bisa berupa pelatihan atau pemberian
perlakuan tertentu kepada subjek.
Contoh: konstruk agresivitas, kecemasan, stress
Kriteria Pengukuran Validitas
Jenis Validitas Kriteria yg dapat
digunakan
Validitas Isi Hal yang tercakup dalam ranah
tingkahlaku yang diukur
Validitas Kesan Kesan orang yang ditest
Validitas Prediktif Nilai dalam variabel yang
diramalkan
Validitas Konkuren Indikator dari “dimensi” yang
didiagnosis
Validitas Konstruk Indikator dari Konstruk yang
secara teoretis relevan
Interpretasi Koefisien Validitas
(Anastasi & Urbina, 1997)