BAB I
BATASAN DAN RUANG LINGKUP
Dokter keluarga
Pelaksana pelayanan dokter keluarga adalah dokter keluarga (family doctor,family physician).
1. Batasan dari IDI 1982 : D.K adalah dokter yang dapat memberikan pelayanan kesehatan yang
berorientasi komunitas dengan titik berat pada keluarga,dengan demikian seorang pasien adalah
sebagai individu dan sebagai bagian dari unit keluarga,dan D.K tak hanya pasif,tapi perlu aktif
mengunjungi penderita atau keluarganya
2. Batasan The American Board of family Practice,1969
D.K adalah yang mempunyai tanggung jawab menyelenggarakan satu keluarga,dan bila
menghadapi masalah yang khusus yang tak mampu ditanggulangi,meminta bantuan konsultasi
dari dokter ahli yang sesuai.
Ilmu Ked.kel (family medicine) harus dibedakan ilmu kesehatan keluarga (family
health),walaupun sasaran keduanya sama adalah keluarga tapi bedanya yang pertama mengacu
pada ilmu kedokteran (medical sciences), seang yang kedua mengacu pada aplikasi ilmu kes.
Masyarakat (public health services)
Ruang lingkup fam. Medicine hubungan dengan masalah kedoteran yakni masalah sehat,sakit
yang dihadapi oleh perseorangan sebagai bagian dari anggota keluarga sedangkan fam health
masalah kes. Masy,misalnya kesejahteraan ibu,anak,KB,pencegahan
penyakit,kecelakaan,tumbuh kembang,gizi ibu hamil,bayi dan anak yang terdapat dalam suatu
komunitas dan atau masyarakat.
TUJUAN PELAYANAN
1. Tujuan Umum
Sama dengan tujuan pelayanan kesehatan pada umumnya: Keadaan sehat bagi setiap
anggota keluarga
2.Tujuan khusus
a. Pelayanan lebih efektif
Ini terjadi karena dalam menangani satu masalah kesehatan tidak hanya pada keluhan
yang disampaikan , tetapi pada pasien sebagai manusia seutuhnya dengan lingkungannya
masing-masing,dengan demikian pengelolaan suatu masalah secara sempurna dan lebih
memuaskan bagi pasien.
b. Pelayanan lebih efisien.
Ini karena pelayanan mengutamakan pelayanan pencegahan penyakit dan
diselenggarakan secara menyeluruh,terpadu, dan berkesinambungan yang berarti
menghindarkan tindakan atau pemeriksaan yang berulang-ulang. Dengan demikian
angka jatuh sakit akan menurun, pada gilirannya menurunkan biaya kesehatan
Menurut penelitian North Carolina Univ dan Rockefeller Fond 44% dokter umum
menyelenggarakan pelayanan dibawah standar.
Adanya keadaan sperti ini, merugikan masyarakat, karena masyarakat akan sulit mendapatkan
pelayanan kesehatan menyeluruh.
Di Amerika tahun 1969 menyelenggarakan pendidikan khusus yang formal, dokter keluarga
sebagai satu dokter spesialis, dengan demikian di F.K ada bagian Dokter Keluarga dalam
pemyelenggaraan ini.
PENDAHULUAN
Sasaran pelayanan dokter keluarga adalah keluarga sebagai satu kesatuan.
Dengan demikian perlu memahami apa yang dimaksudkan dengan keluarga,dan akan
tercapai dengan memuaskan pelayanan dan mencapai tujuan pelayanan.
BATASAN
Menurut UU No 10 tahun 1992:
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau suami istri
dan anaknya, atau ayah dengan anaknya,atu ibu dengan anaknya.
Falsafah hidup bangsa Indonesia sangat menghormati lembaga perkawinan. Dalam agama
Islam tidak mengakui keabsahan lembaga adopsi.
BENTUK
Menurut Sussman (1970) dibedakan dua bentuk:
1. Keluarga tradisional
Yang terpenting adalah keabsahan ikatan perkawinan antara suami,istri, ada 8 macam,Yakni:
a. Keluarga inti (nuclear family)
Adalah keluarga terdiri dari suami,istri serta anak-anak yang hidup bersama dalam
satu Rumah tangga
b. Keluarga inti diad (Nuclear dyad)
Tediri dari suami dan istri tanpa anaknya atau anak-anak mereka telah tidak tinggal
bersama mereka.
c. Keluarga orang tua tunggal (Single parent family)
Adalah keluarga inti yang suami atau istri telah meninggal dunia.
d. Keluarga orang dewasa bujangan (Single adult living alone)
Hanya terdiri dari satu orang dewasa ,laki atau wanita yang hidup sendiri secara
membujang
e. Keluarga tiga generasi (three generation family)
Adalah keluarga inti ditambah anak yang dilahirka anak-anak mereka.
f. Keluarga pasangan umur pertengahan atau jompo (Middle age or elderly couple)
Adalah keluarga inti yang suami dan istri telah memasuki usia pertengahan atau
jompo
f. Keluarga –dari jaringan keluarga (kin network)
Adalah keluarga inti ditambah saudara-saudara vertical dan horizontal keduanya
g. Keluarga karier kedua (second carrier family)
Adalah keluarga inti diad yang karena anak-anak telah meninggalkan keluarga, suami
atau istri aktif lagi bekerja.
2. Keluarga non tradisional-tidak berlaku di Indonesia
FUNGSI KELUARGA
Manurut Peraturan Pemerintah No 21 tahun 1994:
1. Fungsi keagamaan
Sebagai tempat persemaian nilai-nilai agama dan nilai-nilai budi luhur budaya bangsa.
2. Fungsi budaya
Sebagai tempat mengembangkan tata cara masing-masing daerah
3. Fungsi cinta kasih
Sebagai tempat bersemainya kehidupan yang penuh cinta kasih lahir dab batin antar
suami,istri,anak, dan generasi
4. Fungsi melindungi
Sebagai tempat yang merasa aman dan kehangatan bagi setiap anggota keluarga.
5. Fungsi reproduksi.
Sebagai tempat melanjutkan keturunannya yang direncanakan
6. Fungsi sosialisasi dan pendidikan
Sebagai keluarga yang mengembangkan pendidikan keturunannya agar bisa
menyesuaikan dengan alam kehidupan dimasa depan
7. Fungsi ekonomi
Sebagai keluarga yang mendukung unsur kemandirian dan ketahanan keluarga
8. Fungsi pembinaan lingkungan
Sebagai tempat pembinaan fungsi menempatkan diri secara seasi, selaras, seimbang
sesuai daya dukung alam dan lingkungan yang berubah secara dinamis.
Apabila fungsi keluarga ini dapat terlaksana dengan baik,akan terwujud keluarga yang
sejahtera. Menurut U U No 10 th 1992 keluarga sejahtera (Welfare family) yi: Dibentuk
berdasarkan atas perkawinan yang sah,mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan
materiil yang layak, bertaqwa kepada Tuhan YME, memiliki hubungan selaras serasi dan
seimbang antar anggota dan antar keluarga dengan masyarakat dan lingkungan.
3. Tahap keluarga dengan anak usia prasekolah (family with preschool children).
Di AS anak prasekolah usia 2,5 th—6 th, berarti berlangsung 3,5 th. Tahap orang tua
penyesuaian penghasilan, untuk seorang anak balita. Kesiapan kita: pelayanan kesehatan
balita, penanganan kecelakaan dan luka,nasihat pendidikan prasekolah dan nasihat KB
5. Tahap keluarga dengan dengan anak usia remaja (family with teenagers)
Di AS usia remaja antara 13—20 th, berarti berlangsung selama 7th
Tahap pengembangan keluarga mencakup menjadi orang tua yang baik,penyesuaian
penghasilan, memelihara keharmonisan keluarga untuk pengembangan
mental,emosional,kecerdasan anak usia sekolah
Seta mempersiapkan diri untuk berbeda pendapat dengan anak.
Kesiapan kita: pelayanan kesehatan anak usia remaja, penanganan kecelakaan dan luka,
dan nasehat kenakalan remaja.
1.Bentuk keluarga.
Apabila suami atau istri menderita kemandulan (infertility), terbentuk keluarga tanpa anak.
Apabila seseorang menderita penyakit jiwa, tentunya akan terbentuk anggota keluarga
membujang.
2.Fungsi keluarga.
Apabila kesehatan kepala keluarga terganggu maka fungsi ekonomi terganggu. Apabila ibu
rumah tangga yang terganggu maka fungsi afektif atau sosialisasi akan terganggu.
3.Siklus kehidupan keluarga
Misalnya pada keluarga tanpa anak, tentunya tahapan-tahapan keluarga tidak pernah dilalui,
bila salah satu diantara mereka meninggal, maka keluarga tersebut akan cepat masuk dalam
tahap lenyapnya keluarga.
BAB III
Batasan:
Ditinjau dari sudut penyelengara pelayanan, menerapkan semua tatacara pelayanan: promotive,
preventive, curative, rehabilitative. Memobilisasi semua sumberdaya yang diperlukan untuk
pelayanan, termasuk manusia dan peralatan yang diperlukan. Pelayanan ditujukan untuk
memastikan kelainan organik, serta pengobatannya, juga menyelesaikan masalah emosional
pasien, masalah keluarga, lingkungan, sosio ekonomis pasien Ditinjau dari sudut keluarga yang
dilayani: Dilayaninya keluarga yang sedang sakit maupun yang sehat. Dilayaninya semua
kebutuhan kesehatan keluarga semua golongan umur dalam keluarga.
3.Pusat perhatian kepada pasien sebagai manusia seutuhnya, lengkap dengan pelbagai factor
lingkungan yang mempengaruhinya.
Ini penting bukan saja untuk mempertajam diagnosis penyakit, tapi juga waktu mencari jalan
keluar untuk mengatasi penyakitnya.
4.Pendekatan pada penyelenggaraan pelayanan
Perumusan masalah dan penetapan cara penyelesaian masalah kesehatan yang dihadapi pasien
mencakup bidang yang amat luas sekali, yang terpenting sisi fisik,mental dan social, yang
secara keseluruhan disebut pendekatan holistic (holistic approaches)
BAB V
BATASAN
Konsultasi adalah upaya meminta bantuan professional penanganan suatu kasus penyakit yang
sedang ditangani kepada dokter lainnya yang lebih ahli.
Rujukan adalah upaya melimpahkan wewenang dan tanggung jawab penanganan suatu kasus
penyakit yang sedang ditangani kepada dokter lainnya yang sesuai.
Konsultasi, pengaturannya lebih banyak bersifat kesejawatan sesuai kode etik profesi.
Sedang rujukan dituangkan dam peraturan perundang-undangan yang dapat dilihat pada Surat
Keputusan menkes RI No 032/Birhup/72 tahun 1972. Rujukan dapat dilakukan secara timbal
balik, yang dapat dilakukan secara vertical berbeda stratanya ataupun horizontal.
Rujukan pelayanan dokter keluarga adalah rujukan medis yng terdiri dari 3 macam:
1.rujukan pasien (transfer of patien) secara timbale balik.
2.rujukan ilmu pengetahuan (transfer of knowledge) dokter atau tenaga kesehatan yakni dari
strata yang lebih mampu ke strata kurang mampu, atau sebaliknya.
3.rujukan bahan pemeriksaan laboratorium (transfer of specimens) secara timbale balik.
Karakteristik pada rujukan pelayanan dokter keluarga:
1. Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab pada rujukan tidak bersifat total,
melainkan masalah penyakit yang sedang ditanggulangi saja. Sedangkan penyakit lain atau
kesehatan lainnya tetap ditangan dokter keluarga.
2. Melakukan rujukan bukan saja dasar penyakit tapi juga keadaan social da
ekonomi secara keseluruhan.
3. tujuan rujukan tidak hanyapenyembuhan atau pemulihan melainkan promotif dan
preventif.
TATACARA
Konsultasi:
Ada dua macam: dengan cara formal atau non formal. DK dianjurkan mengutamakan cara
informal, misalnya di kantor, istirahat, telefon, diluar dll.
Cara Formal:
a. Alasan dilakukan jelaskan kepada pasien selengkapnya, hati-hati.
b. DK harus berkomunikasi secara langsung dengan dokter tempat
berkonsultasi, biasanya dengan tertulis. Tetapi bila darurat dapat dengan
telefon.
c. Keterangan haruslah lengkap.
d. Dokter tempat konsultasi sesuai kode etik profesi haruslah bersedia
memberikan bantuannya.
Rujukan:
Ada empat macam rujukan.
a. Interval referral.
DK untuk sementara menyerahkan pasen , misalnya untuk perawatan.
Atau DK sedang cuti.
b. Collateral referral.
DK menyerahkan untuk satu masalah kedokteran saja misalnya Glaukoma kedokter spesialis
mata, sedang yang lain tetap berada ditangan DK.
c. Cross referral .
DK menyerahkan selamanya kepada dokter lain, misalnya DK pindah.
d. Split referral.
DK menyerahkan kepada beberapa dokter konsultan sehingga DK tidak ikut campur.
Sehingga DK tidak bertanggung jawab lagi untuk jangka waktu tersebut..
Kedua terahir ini tidak dianjurkan untuk DK.
Tatacara rujukan sama dengan cara konsultasi.
BAB X