Anda di halaman 1dari 14

Kuliah I Ked Kel 08

BAB I
BATASAN DAN RUANG LINGKUP

Semua pihak ingin SEHAT


Menurut U U No 23 tahun 1992:
Keadaan sejahtera badan,jiwa dan social yang memungkinkan setiap orang hidup produktif
secara social dan ekonomis.
Disini tersirat bahwa hidup dapat mandiri secara ekonomis dalam lingkungannya baik terhadap
keluarga maupun masarakat sekitarnya.

Untuk mewujudkan keadaan sehat menurut Blum,1976,pelayanan haruslah:


Tersedia (available)
Tercapai (accessible)
Terjangkau (affordable) – harga/taripnya relatif murah
Berkesinambungan (continue)
Menyeluruh (comprehensive)
Terpadu (integrated) – semua jenis pelayanan tersedia
Bermutu (quality) – keterampilan klinik baik dan teknologi yang maju.

Menurut Levey dan loomba 1973


Pelayanan kesehatan diartikan sebagai setiap upaya,baik secara sendiri-sendiri atau bersama-
sama dalam organisasi untuk:
Meningkatkan kesehatan
Mencegah penyakit
Menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan,keluarga,kelompok atau
masyarakat

Menurut Leavel dan Clarck 1953


Personal health services atau disebut juga medical services sasarannya adalah perorangan atau
keluarga
Environmental health services atau Public health services sasarannya adalah kelompok atau
masyarakat

Dokter keluarga
Pelaksana pelayanan dokter keluarga adalah dokter keluarga (family doctor,family physician).
1. Batasan dari IDI 1982 : D.K adalah dokter yang dapat memberikan pelayanan kesehatan yang
berorientasi komunitas dengan titik berat pada keluarga,dengan demikian seorang pasien adalah
sebagai individu dan sebagai bagian dari unit keluarga,dan D.K tak hanya pasif,tapi perlu aktif
mengunjungi penderita atau keluarganya
2. Batasan The American Board of family Practice,1969
D.K adalah yang mempunyai tanggung jawab menyelenggarakan satu keluarga,dan bila
menghadapi masalah yang khusus yang tak mampu ditanggulangi,meminta bantuan konsultasi
dari dokter ahli yang sesuai.

Ilmu Kedokteran Keluarga


PB IDI ;1983
Ilmu Ked Kel adalah yang mencakup seluruh ilmu kedokteran yang orientasinya memberikan
pelayanan tk pertama yang berkesinambungan ,dan menyeluruh kepada satu kesatuan
individu,keluarga dan masyarakat dengan memperhatikan factor-faktor lingkungan ,ekonomi
dan sosial budaya

Ilmu Ked.kel (family medicine) harus dibedakan ilmu kesehatan keluarga (family
health),walaupun sasaran keduanya sama adalah keluarga tapi bedanya yang pertama mengacu
pada ilmu kedokteran (medical sciences), seang yang kedua mengacu pada aplikasi ilmu kes.
Masyarakat (public health services)

Ruang lingkup fam. Medicine hubungan dengan masalah kedoteran yakni masalah sehat,sakit
yang dihadapi oleh perseorangan sebagai bagian dari anggota keluarga sedangkan fam health
masalah kes. Masy,misalnya kesejahteraan ibu,anak,KB,pencegahan
penyakit,kecelakaan,tumbuh kembang,gizi ibu hamil,bayi dan anak yang terdapat dalam suatu
komunitas dan atau masyarakat.

KARAKTERISTIK PELAYANAN DOKTER KALUARGA


Menurut IDI (1982)
Melalui muktamar ke 18 yang dilaksanakan di Surakarta 1982:
a. yang melayani penderita tidak sebagai individu,melainkan sebagai anggauta satu keluarga dan
bahkan sebagai anggota masyarakat sekitarnya misalnya bagaimana juga kesehatan anggota
keluarga yang lain dan kesehatan masyarakat sekitarnya.
b. yang melayani secara menyeluruh dan memperhatikan kepada penderita secara lengkap dan
sempurna yang melebihi jumlah keseluruhan keluhan yang disampaikan misalnya keluhan
social ekonomi keluarga.
c. yang mengutamakan pelayanan kesehatan guna meningkatkan derajat kesehatan seoptimal
mungkin,mencegah timbulnya penyakit dan yang istimewa adalah mengobati penyakit sedini
mungkin (early diagnosis and prompt treatment)
d. yang mengutamakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan dan berusaha memenuhi
kebutuhan tersebut.
e. yang menyediakan dirinya sebagai tempat pelayanan kesehatan tingkat pertama dan
bertanggung jawab pada pelayanan kesehatan lanjutan.
SPESIALIS ATAU DOKTER UMUM
Pendapat di Indonesia : Dokter keluarga adalah semua dokter yang menyelenggarakan
pelayanan dokter keluarga
Disini siapapun dokter tersebut, dokter umum atau spesialis asal menyelenggarakan pelayanan
kesehatan sesuai dengan prinsip-prinsip dokter keluarga.
Dokter keluarga adalah pada dasarnya adalah perkembangan lebih lanjut dari dokter umum,
yakni setelah sebelumnya para dokter umum memperoleh tambahan pendidikan lebih lanjut.
Beberapa pihak kurang setuju bahwa pelayanan dokter keluarga dapat dilaksanankan oleh dokter
spesialis, karena pelayanan dokter spesialis bersifat tunggal.

TUJUAN PELAYANAN
1. Tujuan Umum
Sama dengan tujuan pelayanan kesehatan pada umumnya: Keadaan sehat bagi setiap
anggota keluarga
2.Tujuan khusus
a. Pelayanan lebih efektif
Ini terjadi karena dalam menangani satu masalah kesehatan tidak hanya pada keluhan
yang disampaikan , tetapi pada pasien sebagai manusia seutuhnya dengan lingkungannya
masing-masing,dengan demikian pengelolaan suatu masalah secara sempurna dan lebih
memuaskan bagi pasien.
b. Pelayanan lebih efisien.
Ini karena pelayanan mengutamakan pelayanan pencegahan penyakit dan
diselenggarakan secara menyeluruh,terpadu, dan berkesinambungan yang berarti
menghindarkan tindakan atau pemeriksaan yang berulang-ulang. Dengan demikian
angka jatuh sakit akan menurun, pada gilirannya menurunkan biaya kesehatan

MANFAAT PELAYANAN DOKTER KELUARGA


Dalam Cambridge Research Institute,1976 yaitu:
1. Akan dapat menyelenggarakan penanganan kasus penyakit sebagai manusia seutuhnya,
bukan hanya keluhan yang disampaikan,tapi juga lingkungannya,masyarakat sekitarnya.
2. Akan dapat menyelenggarakan pelayanan pencegahan penyakit dan dijamin
kesinambungan pelayanan.
3. Bila diperlukan pelayanan spesialis, pengaturannya lebih terarah.
4. Akan dapat menyelenggarakan pelayanan kesehatan terpadu, sehingga pelayanan satu
masalah kesehatan tidak menimbulkan masalah lain.
5. Jika seluruh anggota keluarga (azas kekeluargaan) ikut serta dalam penyelesaian maka
akan lebih baik.
6. Akan dapat diperhitungkan pelbagai faktor yang mempengaruhi timbulnya penyakit,
termasuk factor sosial dan psikologis
7. Akan terlaksana biaya kesehatan lebih ringan
8. Akan dapat menghindari penggunaan pelbagai peralatan canggih yang mahal.
SEJARAH PERKEMBANGAN
Pusat perhatian pada keluarga sebenarnya bukan hal baru, sejak ditemukan oleh Versalius
anatominya, Harvey fisiologinya, Malpighi patologinya, Virchow patologi selnya, Pasteur dan
Koch bakteriologinya, Claude Bernard endokrinologinya, Wohler biokimianya,chusing bedah
otaknya, disertai banyak penelitian ,muncullah pelbagai spesialis dan sub spesialis, sampai saat
ini tida kurang dari 57 macam tahun 1970.
Sejak perkembangan ini terjadilah situasi makin berkurangnya minat dokter menyelenggarakan
pelayanan dokter umum.

Ini oleh komisi Millis (1966) ditemukan penyebabnya sbb:


1. Karena makin berkurangnya harga diri seorang dokter umum dibanding dokter spesialis,
diantaranya soal materi.
2. Karena makin berkurangnya kesempatan memperdalam pengetahuan dibanding seorang
spesialis
3. Karena makin buruknya kondisi kerja dokter umum dibanding spesialis.

Menurut penelitian North Carolina Univ dan Rockefeller Fond 44% dokter umum
menyelenggarakan pelayanan dibawah standar.
Adanya keadaan sperti ini, merugikan masyarakat, karena masyarakat akan sulit mendapatkan
pelayanan kesehatan menyeluruh.

Jalan keluar ditemukan oleh Somers and Somer,1970,diantaranya:


1. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dokter umum
2. Menggantikan dokter umum dengan dokter keluarga yang terdidik secara khusus.

Di Amerika tahun 1969 menyelenggarakan pendidikan khusus yang formal, dokter keluarga
sebagai satu dokter spesialis, dengan demikian di F.K ada bagian Dokter Keluarga dalam
pemyelenggaraan ini.

Sejarah di Negara lain:


1. Inggris .Tahun 1952 dapat pengakuan dokter keluarga dalam Royal College of General
Practise.
2. Australia 1958 3 Filipina 1975 4 Singapura 1972
5. Indonesia sejak 1981 ada kelompok studi Dokter Keluarga
1990 terbentuk Kolese Dokter Keluarga Indonesia menjadi anggota IDI, sekarang telah
bergabung dalam WONCA (World Organization of Natural college,Academic and Academic
Association of General Practitioners/Family Phisician.
BAB II

KELUARGA SEBAGAI SUBJEK DAN OBJEK PELAYANAN


DOKTER KELUARGA

PENDAHULUAN
Sasaran pelayanan dokter keluarga adalah keluarga sebagai satu kesatuan.
Dengan demikian perlu memahami apa yang dimaksudkan dengan keluarga,dan akan
tercapai dengan memuaskan pelayanan dan mencapai tujuan pelayanan.

BATASAN
Menurut UU No 10 tahun 1992:
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau suami istri
dan anaknya, atau ayah dengan anaknya,atu ibu dengan anaknya.
Falsafah hidup bangsa Indonesia sangat menghormati lembaga perkawinan. Dalam agama
Islam tidak mengakui keabsahan lembaga adopsi.

BENTUK
Menurut Sussman (1970) dibedakan dua bentuk:
1. Keluarga tradisional
Yang terpenting adalah keabsahan ikatan perkawinan antara suami,istri, ada 8 macam,Yakni:
a. Keluarga inti (nuclear family)
Adalah keluarga terdiri dari suami,istri serta anak-anak yang hidup bersama dalam
satu Rumah tangga
b. Keluarga inti diad (Nuclear dyad)
Tediri dari suami dan istri tanpa anaknya atau anak-anak mereka telah tidak tinggal
bersama mereka.
c. Keluarga orang tua tunggal (Single parent family)
Adalah keluarga inti yang suami atau istri telah meninggal dunia.
d. Keluarga orang dewasa bujangan (Single adult living alone)
Hanya terdiri dari satu orang dewasa ,laki atau wanita yang hidup sendiri secara
membujang
e. Keluarga tiga generasi (three generation family)
Adalah keluarga inti ditambah anak yang dilahirka anak-anak mereka.
f. Keluarga pasangan umur pertengahan atau jompo (Middle age or elderly couple)
Adalah keluarga inti yang suami dan istri telah memasuki usia pertengahan atau
jompo
f. Keluarga –dari jaringan keluarga (kin network)
Adalah keluarga inti ditambah saudara-saudara vertical dan horizontal keduanya
g. Keluarga karier kedua (second carrier family)
Adalah keluarga inti diad yang karena anak-anak telah meninggalkan keluarga, suami
atau istri aktif lagi bekerja.
2. Keluarga non tradisional-tidak berlaku di Indonesia

FUNGSI KELUARGA
Manurut Peraturan Pemerintah No 21 tahun 1994:
1. Fungsi keagamaan
Sebagai tempat persemaian nilai-nilai agama dan nilai-nilai budi luhur budaya bangsa.
2. Fungsi budaya
Sebagai tempat mengembangkan tata cara masing-masing daerah
3. Fungsi cinta kasih
Sebagai tempat bersemainya kehidupan yang penuh cinta kasih lahir dab batin antar
suami,istri,anak, dan generasi
4. Fungsi melindungi
Sebagai tempat yang merasa aman dan kehangatan bagi setiap anggota keluarga.
5. Fungsi reproduksi.
Sebagai tempat melanjutkan keturunannya yang direncanakan
6. Fungsi sosialisasi dan pendidikan
Sebagai keluarga yang mengembangkan pendidikan keturunannya agar bisa
menyesuaikan dengan alam kehidupan dimasa depan
7. Fungsi ekonomi
Sebagai keluarga yang mendukung unsur kemandirian dan ketahanan keluarga
8. Fungsi pembinaan lingkungan
Sebagai tempat pembinaan fungsi menempatkan diri secara seasi, selaras, seimbang
sesuai daya dukung alam dan lingkungan yang berubah secara dinamis.

Apabila fungsi keluarga ini dapat terlaksana dengan baik,akan terwujud keluarga yang
sejahtera. Menurut U U No 10 th 1992 keluarga sejahtera (Welfare family) yi: Dibentuk
berdasarkan atas perkawinan yang sah,mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan
materiil yang layak, bertaqwa kepada Tuhan YME, memiliki hubungan selaras serasi dan
seimbang antar anggota dan antar keluarga dengan masyarakat dan lingkungan.

Tingkat kesejahteraan menurut BKKBN 1995:


1. Keluarga prasejahtera
Keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasar minimal yakni: sandang,pangan
papan,agama,kesehatan dan KB
2. Keluarga sejahtera tahap 1
Keluarga bila KDM telah terpenuhi tapi belum memenuhi kebutuhan sosial
psikologisnya seperti: Pendidikan, interaksi dalam keluarga, dengan lingkungan tempat
tinggal, dan transportasi.
3. Keluarga sejahtera tahap 2
Keluarga telah memenuhi KDM, kebutuhan sosial psikologisnya tetapi belum dapat
memenuhi kebutuhan pengembangannya seperti menabung dan informasi umumnya.
4. Keluarga sejahtera tahap 3
Keluarga telah memenuhi kebutuhan semua diatas tapi belum dapat memberian
sumbangan secara teratur kepada masyarakat sekitarnya, ataupun aktif pengurus lembaga
kemasyarakatan yang ada.
5. Keluarga sejahtera tahap 3 plus
Keluarga telah memenuhi kebutuhannya serta memiliki kepedulian kesertaan yang tunggi
dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga sekitarnya.

SIKLUS KEHIDUPAN KELUARGA


Disebut juga family life circle, inipenting karena dapat mempertajam masalah yang dihadapi
dan penyelesaian masalah kesehatannya.
Menurut Duvall (1967) ada 8 macam berikut tingkat kesiapan bantuan pelayanan kesehatan
oleh dokter keluarga:

1. Tahap awal, perkawinan (newly married)


Tahap belum punya anak. Di AS ini berlangsung rata-rata 2 tahun. Disini tahap
penyesuaian diri baik dalam kepribadian, emosional atu komunikasi antar suami istri atau
anggota keluarga. Kesiapan kita: nasihat keluarga berencana, nasihat dan pelayanan
antenatal care, nasihat persalinan.

2. Tahap eluarga dengan bayi (birth of the first child)


Tahap telah punya bayi satu atau dua orang. Di AS ini berlangsung 2,5 tahun. . Tahap
menjadi orang tua yang baik, sesuaikan penghasilan dan pengeluaran merawat bayi.
Kesiapan kita: masalah pertolongan persalinan, post natal care, pelayanan bayi dan
vaksinasi dan nasihat KB

3. Tahap keluarga dengan anak usia prasekolah (family with preschool children).
Di AS anak prasekolah usia 2,5 th—6 th, berarti berlangsung 3,5 th. Tahap orang tua
penyesuaian penghasilan, untuk seorang anak balita. Kesiapan kita: pelayanan kesehatan
balita, penanganan kecelakaan dan luka,nasihat pendidikan prasekolah dan nasihat KB

4. Tahap keluarga dengan anak usia sekolah.


Di AS , usia anak antara 6—13 th, berarti berlangsung selama 7 th.
Tahap penyesuaian orang tua yang baik, dan penyasuaian penghasilan , sesuai usia anak
sekolah, dan pengaturan serta pengembangan fisik , social, emosional serta kecerdasan
usia anak sekolah.
Kesiapan kita: mencakup pelayanan anak usia sekolah, penanganan kecelakaan dan luka,
nasihat masalah perilaku serta nasihat dan pelayanan KB

5. Tahap keluarga dengan dengan anak usia remaja (family with teenagers)
Di AS usia remaja antara 13—20 th, berarti berlangsung selama 7th
Tahap pengembangan keluarga mencakup menjadi orang tua yang baik,penyesuaian
penghasilan, memelihara keharmonisan keluarga untuk pengembangan
mental,emosional,kecerdasan anak usia sekolah
Seta mempersiapkan diri untuk berbeda pendapat dengan anak.
Kesiapan kita: pelayanan kesehatan anak usia remaja, penanganan kecelakaan dan luka,
dan nasehat kenakalan remaja.

6. Tahap keluarga dengan anak-anak yang meninggalkan keluarga (family as launching


centre).
Di AS tahap ini biasanya rata-rata 8 th. Tahap mempersiapkan diri untuk ditinggalkan
anak-anaknya, mempersiapkan berkomunikasi dengan dengan anak sebagai orang
dewasa, lebih meningkatkan hubungan suami istri, mempersiapkan diri menjadi mertua,
kakek, nenek yang baik. Kesiapan kita: Nasehat hubungan antar anggota keluarga, dan
nasehat untuk hidup mandiri.

7. Tahap orang tua usia menengah (parent alone in middle years)


Tahap ini hanya tinggal suami dan istri usia menengah. Di AS masa ini sampai pensiun,
ini di AS selama 15 th. Tahap ini mempersiapkan diri untuk memasuki masa pension,
mempersiapkan diri untuk menghaai pelbafai penyakit da atau kelainan degeneratif.
Kesiapan kita: Nasehat bagaimana menghadapi pension, nasehat untuk hidup mandiri
tanpa anak, menghadapi penyakit-penyakit degeneratif, keadaan menopause.

8. Tahap keluarga usia jompo (aging family members)


Tahap suami istri berusia lanjut sampai meninggal. Di AS ini berlangsung 10—15th.
Tahap bagaimana mengisi masa pension dengan pelbagai kegiatan yang bermanfaat,
mengatur pengeluaran sesuai dengan uang pension, mempersiapkan diri untuk
kehilangan pasangan, untuk menghadapi pelbagai penyakit degeneratif. Kesiapan kita:
Nasehat mengisi pension dengan kegiatan bermanfaat seperti nasehat kesegaran jasmani,
nasehat kehilangan pasangan, penyakit-penyakit serta bantuan psikologis

PENGARUH KELUARGA TERHADAP KESEHATAN


Menurut Freeman 1970 maksud pengaruh tersebut adalah :
1. Keluarga adalah unit terkecil masyrakat,apabila masalah kesehatan setiap keluarga dapat
diatasi,berarti masalah kesehatan masyarakat secara keseluruhan dapat teratasi.
2. Keluarga punya peranan penting dalam membangun. mencegah, mengadaptasi,dan
memperbaiki masalah kesehatan dalam keluarga
Peranan ini juga untuk keseluruhan masyarakat.
3. Bila anggota keluarga banyak terkena sakit, berarti mempengaruhi
fungsi-fungsi dalam masyarakat.
4. Keluarga adalah pusat pengambilan keputusan kesehatan yang
terpenting, juga untuk masyarakat.
5. Keluarga adalah saluran paling efektif untuk melakukan upaya
ataupun pesan-pesan kesehatan

Menurut Marby (1964)


Keluarga sangat penting dalam diagnose (alo anamnesa), pencegahan
penyakit (imunisasi bayi-bayi), pengobatan, perawatan (beban moril
maupun materiel),karena itu kesembuhan penyakit akan dapat
dipercepat

PENGARUH KESEHATAN TERHADAP KELUARGA

1.Bentuk keluarga.
Apabila suami atau istri menderita kemandulan (infertility), terbentuk keluarga tanpa anak.
Apabila seseorang menderita penyakit jiwa, tentunya akan terbentuk anggota keluarga
membujang.
2.Fungsi keluarga.
Apabila kesehatan kepala keluarga terganggu maka fungsi ekonomi terganggu. Apabila ibu
rumah tangga yang terganggu maka fungsi afektif atau sosialisasi akan terganggu.
3.Siklus kehidupan keluarga
Misalnya pada keluarga tanpa anak, tentunya tahapan-tahapan keluarga tidak pernah dilalui,
bila salah satu diantara mereka meninggal, maka keluarga tersebut akan cepat masuk dalam
tahap lenyapnya keluarga.
BAB III

PELAYANAN KEDOKTERAN MENYELURUH

Disebut juga dengan comprehensive medical services.


Dalam satu keluarga terdiri dari ibu, anak, bapak, kakek, nenek, cucu, remaja, tuntutan setiap
anggota berbeda, padahal inilah sasaran pelayanan dokter keluarga.
Tidak ada upaya lain pelayanan kedokteran harus menyelengarakan pelayanan mencakup
pelbagai jenis pelayanan kedokteran, populer dengan sebutan pelayanan kedokteran
menyeluruh.

Batasan:
Ditinjau dari sudut penyelengara pelayanan, menerapkan semua tatacara pelayanan: promotive,
preventive, curative, rehabilitative. Memobilisasi semua sumberdaya yang diperlukan untuk
pelayanan, termasuk manusia dan peralatan yang diperlukan. Pelayanan ditujukan untuk
memastikan kelainan organik, serta pengobatannya, juga menyelesaikan masalah emosional
pasien, masalah keluarga, lingkungan, sosio ekonomis pasien Ditinjau dari sudut keluarga yang
dilayani: Dilayaninya keluarga yang sedang sakit maupun yang sehat. Dilayaninya semua
kebutuhan kesehatan keluarga semua golongan umur dalam keluarga.

Karakteristik pelayanan kedokteran menyeluruh:


1.Jenis pelayanan yang diselenggarakan
Ketiga macam pelayanan dilaksanakan meliputi: pelayanan tingkat satu, tingkat dua dan
tingkat tiga.
Menyelenggarakan lima macam pelayanan, menurut LEAVEL DAN CLARK, 1953:
Health promotion = peningkatan derajat kesehatan
Specific protection = pencegahan khusus
Early diagnosis and prompt treatment = pengobatan dini & pengobatan tepat.
Disability limitation = pembatasan cacat
Rehabilitation = pemulihan kesehatan

2.Tata cara pelayanan.


Pelayanan dilaksanakan tidak terkotak-kotak (fragmented) tapi terpadu (integrated),
Dan dilakukan berkesinambungan (continuous) yaitu:
a.Kebutuhan pelayanan dalam keadaan sehat, sakit, yang telah sembuh dari penyakit.
b.Pelayanan harus tersedia SETIAP SAAT

3.Pusat perhatian kepada pasien sebagai manusia seutuhnya, lengkap dengan pelbagai factor
lingkungan yang mempengaruhinya.
Ini penting bukan saja untuk mempertajam diagnosis penyakit, tapi juga waktu mencari jalan
keluar untuk mengatasi penyakitnya.
4.Pendekatan pada penyelenggaraan pelayanan
Perumusan masalah dan penetapan cara penyelesaian masalah kesehatan yang dihadapi pasien
mencakup bidang yang amat luas sekali, yang terpenting sisi fisik,mental dan social, yang
secara keseluruhan disebut pendekatan holistic (holistic approaches)

MANFAAT PELAYANAN KEDOKTERAN MENYELURUH


1. Terpenuhinya pelbagai kebutuhan dan tuntutan kesehatan –lebih luas
2. Memudahkan pemanfaatan pelayanan kesehatan.
3. Biaya kesehatan akan lebih terkendali.
4. Mutu pelayanan akan lebih meningkat
Di satu pihak pasien akan merasa lebih puas (patient satisfaction), dan dipihak lain pertolongan
kedokteran yang akan lebih efektif.

FAKTOR PENGHAMBAT PELAYANAN KEDOKTERAN MENYELURUH


1. Terkotak-kotaknya pelayanan kedokteran

BAB V

KONSULTASI DAN RUJUKAN

Karena kemampuan dr Keluarga kemampuannya terbatas, maka untuk dapat menyelenggarakan


pelayanan kedokteran menyeluruh perlu dijalin kerjasama dengan pelbagai sumber
kedokteran( resources of medicine)dengan cara komunikasi yaitu konsultasi dan rujukan.

BATASAN

Konsultasi adalah upaya meminta bantuan professional penanganan suatu kasus penyakit yang
sedang ditangani kepada dokter lainnya yang lebih ahli.

Rujukan adalah upaya melimpahkan wewenang dan tanggung jawab penanganan suatu kasus
penyakit yang sedang ditangani kepada dokter lainnya yang sesuai.

Konsultasi, pengaturannya lebih banyak bersifat kesejawatan sesuai kode etik profesi.
Sedang rujukan dituangkan dam peraturan perundang-undangan yang dapat dilihat pada Surat
Keputusan menkes RI No 032/Birhup/72 tahun 1972. Rujukan dapat dilakukan secara timbal
balik, yang dapat dilakukan secara vertical berbeda stratanya ataupun horizontal.
Rujukan pelayanan dokter keluarga adalah rujukan medis yng terdiri dari 3 macam:
1.rujukan pasien (transfer of patien) secara timbale balik.
2.rujukan ilmu pengetahuan (transfer of knowledge) dokter atau tenaga kesehatan yakni dari
strata yang lebih mampu ke strata kurang mampu, atau sebaliknya.
3.rujukan bahan pemeriksaan laboratorium (transfer of specimens) secara timbale balik.
Karakteristik pada rujukan pelayanan dokter keluarga:
1. Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab pada rujukan tidak bersifat total,
melainkan masalah penyakit yang sedang ditanggulangi saja. Sedangkan penyakit lain atau
kesehatan lainnya tetap ditangan dokter keluarga.
2. Melakukan rujukan bukan saja dasar penyakit tapi juga keadaan social da
ekonomi secara keseluruhan.
3. tujuan rujukan tidak hanyapenyembuhan atau pemulihan melainkan promotif dan
preventif.

Kenapa diperlukan konsultasi dan rujukan?


Beberapa diantaranya:
1. Karena pesatnya perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran.
2. Karena makin bervariasinya kebutuhan dan tuntutan kesehatan keluarga.
3. Karena keterbatasan kemampuan DK.

Manfaat Konsultasi dan rujukan:


1. Kemampuan dan ketrampilan DK akan meningkat.
2. Kebutuhan dan tuntutan kesehatan keluarga akan lebih terpenuhi.

MASALAH KONSULTASI DAN RUJUKAN.


1. Apabila ini dilakukan atas inisiatip dokter. Ini perlu penjelasan yang sebaik-baiknya.
2. Apabila ini atas permintaan pasien. Disini DK harus sabar dan harus dapat meyakinkan
pasien tentang perlu atau tidaknya konsultasi atau rujukan.
3. Apabila dokter tempat konsultasi tidak memberikan jawaban, melainkan mengambil alih
wewenang. Disini DK merasa tidak senang.
4. Apabila DK yang melakukan konsultasi atau rujukan tidak sependapat (second opinion).
Ini menimbulkan: pertama perlu konsultasi lagi untuk mendiskusikan hal ini, kedua bila
pasien sependapat untuk third opinion.
5. Apabila ada pembatasan konsultasi atau rujukan oleh pasien, dokternya, asuransi yang
negative.
6. Apabila pasien tidak bersedia di konsultasikan atau dirujuk karena hambatan social
budaya atau social ekonomi pasien..

TATACARA
Konsultasi:
Ada dua macam: dengan cara formal atau non formal. DK dianjurkan mengutamakan cara
informal, misalnya di kantor, istirahat, telefon, diluar dll.
Cara Formal:
a. Alasan dilakukan jelaskan kepada pasien selengkapnya, hati-hati.
b. DK harus berkomunikasi secara langsung dengan dokter tempat
berkonsultasi, biasanya dengan tertulis. Tetapi bila darurat dapat dengan
telefon.
c. Keterangan haruslah lengkap.
d. Dokter tempat konsultasi sesuai kode etik profesi haruslah bersedia
memberikan bantuannya.

Rujukan:
Ada empat macam rujukan.
a. Interval referral.
DK untuk sementara menyerahkan pasen , misalnya untuk perawatan.
Atau DK sedang cuti.
b. Collateral referral.
DK menyerahkan untuk satu masalah kedokteran saja misalnya Glaukoma kedokter spesialis
mata, sedang yang lain tetap berada ditangan DK.
c. Cross referral .
DK menyerahkan selamanya kepada dokter lain, misalnya DK pindah.
d. Split referral.
DK menyerahkan kepada beberapa dokter konsultan sehingga DK tidak ikut campur.
Sehingga DK tidak bertanggung jawab lagi untuk jangka waktu tersebut..
Kedua terahir ini tidak dianjurkan untuk DK.
Tatacara rujukan sama dengan cara konsultasi.
BAB X

PRAKTEK DOKTER KELUARGA

Bentuk praktek DK:


1. Pelayanan DK sebagai bagian dari pelayanan RS (hospital based)
2. Pelayanan DK diselenggarakan oleh Klinik DK (family clinic).
Ini berada diluar RS, namun ada dua macam yakni :
a. Satelit RS, walaupun diluar RS (satellite family clinic).
b. Free standing clinic.
Disini praktek DK dapat solo practice atau group practice.
Dianjurkan yang berkelompok karena:
a. Pelayanan akan lebih bermutu karena team work.
b. Pelayanan akan lebih terjangkau, karena pembelian alat-alat secara bersama-sama (cost
sharing)

3. Pelayanan DK dilaksanakan melalui praktek DK (family practice).

PERALATAN DAN TENAGA PELAKSANA.


Peralatan.
a. peralatan medis.
Diperlukan peralatan medis spesialistis sederhana dan pertolongan gawat darurat, misalnya:
lab klinis,Ro,EKG,Minor surgery set,sigmoidoskop,audiometer,otoskop,visual chart,
tonometer, ophtalmoskop.
b. non medis.
Seluruh bangunan minimal antara 150-200 m2, dismping alat komunikasi telefon.
Teaga pelaksana.
a. Tenaga medis, family doctor.
b. Tenaga paramedic terlatih prinsip-prinsip pelayanan DK. Secara umum diperlukan 2 atau
3 paramedis untuk satu medis.
c. Tenaga non medis. Yakni tenaga administrasi dan tenaga social worker. Disamping
tenaga umum.

PELAYANAN PADA PAKTEK DK.


1. Menyelenggarakan rawat jalan saja.
2. Menyelenggarakan rawat jalan, kunjungan dan perawatan dirumah.
3. Menyelenggarakan rawat jalan, kunjungan, perawatan diumah seta rawat inap di RS.

Pelayanan yang diselenggarakan berbeda yakni:


1. Lebih aktif dan bertanggung jawab
2. Lebih lengkap dan bervariasi
3. Early diagnosis and prompt reatment.

Anda mungkin juga menyukai