5/24/2011 fitriekasari/D:document/CRP 1
STUDY DESIGN (rancangan penelitian)
All Studies
Survey Observational
Experimental
(cross sectional) Qualitative (analytic)
Case-control
study
5/24/2011 fitriekasari/D:document/CRP 2
CROSSECTIONAL DESIGN
• Studi yang meneliti hubungan antara penyakit
(atau karakteristik yang berhubungan dengan
kesehatan) dan variabel lain yang menarik
karena mereka ada dalam populasi tertentu
pada satu waktu tertentu (paparan dan hasil
keduanya diukur pada waktu yang sama).
5/24/2011 fitriekasari/D:document/CRP 3
CROSSECTIONAL DESIGN
5/24/2011 fitriekasari/D:document/CRP 4
Cross sectional
• Prevalence study dan potong lintang
• Subyek sekaligus diklasifikasikan sebagi
terkena dan tidak terkena serta terpapar dan
tidak terpapar faktor yang diteliti pada waktu
yang sama.
• Angka Prevalensinya membandingkan antara
mereka yang terpapar dan tidak terpapar
faktor yang diteliti terhadap kelainan yang
diteliti
5/24/2011 fitriekasari/D:document/CRP 5
Evaluasi hasil
• Odds Ratio, ukuran dari kuatnya hubungan
antara faktor eksposure dan outcome
• Uji Chi-Square dapat digunakan untuk
mengevaluasi kemaknaan hubungan antara
faktor eksposure dan outcome
5/24/2011 fitriekasari/D:document/CRP 6
CROSS-SECTIONAL
STUDY
DESCRIPTIVE OBSERVATIONAL
ANALYTIC
5/24/2011 fitriekasari/D:document/CRP 8
…………………………………….Studi cross
sectional deskriptif
• Studi cross sectional bukan merupakan studi
longitudinal, karena tidak melakukan follow
up pengaruh paparan terhadap penyakit.
• Prevalensi penyakit selama satu periode
waktu dan menghasilkan data “prevalensi
periode” (“period prevalence”).
5/24/2011 fitriekasari/D:document/CRP 9
Studi cross sectional analitik
5/24/2011 fitriekasari/D:document/CRP 10
When ?
• Apabila Tujuan penelitian ingin mengukur
variabel dependent dan independent serta
pola distribusinya
• Apabila ingin melakukan estimasi prevalens
dari suatu fenomena kesehatan
5/24/2011 fitriekasari/D:document/CRP 11
Basic Study Designs
Past Present Future
Exposure
Cross Sectional
Disease
5/24/2011 fitriekasari/D:document/CRP 12
a. Efek (+)
b. Efek (-)
Faktor resiko
c. Efek (+)
d. Efek (-)
Struktur dasar studi cross sectional untk mnilai peran faktor dalam
terjadinya efek.Baik faktor resiko maupun faktor efek hanya diperiksa
satu kali
5/24/2011 fitriekasari/D:document/CRP 13
Analisa
Disease ( + ) Disease ( -) Σ
Eksposure (+) A B A+B
Eksposure ( -) C D C+D
Σ A+C B+D A+B+C+D
5/24/2011 fitriekasari/D:document/CRP 15
Keterangan
A = Subyek dengan faktor resiko yang
mengalami efek
B = Subyek dengan faktor resiko yang
tidak mengalami efek
C = Subyek tampa faktor resiko yang
mengalami efek
D = Subyek tampa faktor resiko yang tidak
mengalami efek
5/24/2011 fitriekasari/D:document/CRP 16
Interpretasi
• POR > 1 sebagai faktor penyebab(resiko)
• POR = 1 tidak ada pengaruh atau hubungan
• POR < 1 sebagai faktor pencegah (preventif)
5/24/2011 fitriekasari/D:document/CRP 17
Contoh
– Untuk mengetahui prevalens infeksi
klamidia pada wanita di Poliklinik X di
RSCM
– Untuk mengetahui adanya hubungan
antara penggunaan pil KB (faktor risiko)
dengan infeksi klamidia (faktor efek)
5/24/2011 fitriekasari/D:document/CRP 18
Analisa
Infeksi klamidia
+ - Total
+ 4 16 20
Pil KB
- 8 72 80
Total 12 88 100
5/24/2011 fitriekasari/D:document/CRP 19
Kelebihan
1) Mudah dilakukan dan murah, karena
tidak memerlukan follow-up.
2) Efisien untuk mendeskripsikan distribusi
penyakit dihubungkan dengan distribusi
sejumlah karakteristik populasi, misalnya
umur, jenis kelamin, ras, ataupun status
sosial ekonomi.
3) Dapat digunakan oleh administrator
kesehatan untuk merencanakan fasilitas,
pelayanan, ataupun program kesehatan.
5/24/2011 fitriekasari/D:document/CRP 20
………………..Kelebihan
4) Sebagai studi analitik, dapat untuk
memformulasikan hipotesis hubungan kausal
yang akan diuji dalam studi analitik lainnya.
5) Tidak memaksa subyek untuk mengalami
faktor yang diperkirakan bersifat merugikan
kesehatan (faktor risiko)
6) Tidak ada subyek yang kehilangan kesempatan
memperoleh terapi yang diperkirakan
bermanfaat, bagi subyek yang kebetulan
menjadi kontrol.
5/24/2011 fitriekasari/D:document/CRP 21
Kekurangan
5/24/2011 fitriekasari/D:document/CRP 22
………..Kekurangan
5/24/2011 fitriekasari/D:document/CRP 23
……………Kekurangan
d. Nilai prognosanya atau prekdisinya
(daya ramal) lemah atau kurang tepat.
e. Korelasi faktor risiko dengan
dampaknya adalah paling lemah bila
dibandingkan dengan rancangan
penelitian analitik yang lainnya.
5/24/2011 fitriekasari/D:document/CRP 24
Kekurangan…..
f. Kesimpulan hasil penelitian berkaitan
dengan kekuatan rancangan yang
disusun sangat berpengaruh, umumnya
kekuatan rancangan yang baik adalah
sekitar 40%, artinya hanya sebesar 40%
variable bebas atau faktor risiko mampu
menjelaskan variable terikat atau
dampak, sisanya yaitu 60% tidak
mampu dijelaskan dengan model yang
dibuat.
5/24/2011 fitriekasari/D:document/CRP 25
Contoh aplikasi
• Desain cross sectional terhadap salah
satu penyakit tidak menular:
Kejadian/ prevalensi penyakit jantung
koroner di antara kelompok terpapar
(orang-orang yang tidak aktif
melakukan kegiatan fisik) dan kelompok
tak terpapar (orang-orang yang aktif
melakukan aktifitas fisik).
5/24/2011 fitriekasari/D:document/CRP 26
Langkah – langkah pada studi
cross sectional
1. Merumuskan pertanyaan penelitian
bserta hipotesis yang sesuai
2. Mengidntifikasi variabel dependent
dan independent
3. Menetapkan subyek penelitian
4. Melaksanakan pengukuran
5. Melakukan analisis
5/24/2011 fitriekasari/D:document/CRP 27
1. Mrumuskan pertanyaan
penelitian dan Hipotesis
• Pertanyaan penelitian yang akan
dijawab harus dikemukan dngan jelas
• Dalam studi cross sectional analitik
hendaklah dikemukan hubungan antar
variabel yang di teliti
5/24/2011 fitriekasari/D:document/CRP 28
2. Mengidentifikasi variabel
Penelitian
• Semua Variabel yang diteliti dalam
studi Prevalen harus diidentifikasikan
dengan cermat
5/24/2011 fitriekasari/D:document/CRP 29
3. Menetapkan subyek
• Menetapkan Populasi
bergantung kepada tujuan penelitian,
maka ditentukan dari populasi
terjangkau mana subyek yang akan
dipilih, apakah dari rumah
sakit/fasilitas, atau dari masyarakat
umum
5/24/2011 fitriekasari/D:document/CRP 30
…menetapkan subyek
• Menentukan sampel dan memperkirakan
besar sampel
- Besar sampel harus diperkirakan dengan
formula khusus
- Pemilihan sampel harus dilakukan dengan
cara yang benar, agar dapat mewakili
populasi terjangkau
5/24/2011 fitriekasari/D:document/CRP 31
4. Melaksanakan pengukuran
A. Pengukuran Faktor Resiko
- Penetapan faktor resiko dapat dilakukan
dengan berbagai cara, tergantung pada sifat
faktor resiko
- Dapat mngunakan kuisioner, catatan
medik, uji laboratorium, pemeriksaan fisik
atau prosedur pemeriksaan khusus
5/24/2011 fitriekasari/D:document/CRP 32
….Pengukuran
B.Pengukuran Efek ( penyakit )
- Terdapatnya efek atau penyakit tertentu
dapat ditentukan dengan kuisioner,
pemeriksaan fisik, ataupun pemeriksaan
laboratorium tergantung karekteristik penyakit
– Harus ditetapkan Kriteria diagnosisnya
dengan batasan operasional yang jelas
5/24/2011 fitriekasari/D:document/CRP 33
5. Melakukan analisis data
• Analisa ini dapat berupa suatu uji hipotesa
ataupun analisis untuk memperoleh faktor
resiko relatif. Pada proses ini lah yang lebih
sering dihitung dalam studi cross sectional
untuk mengidentifikaso faktor resiko
5/24/2011 fitriekasari/D:document/CRP 34
TERIMAKASIH
5/24/2011 fitriekasari/D:document/CRP 35