0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
24 tayangan2 halaman
Retorika dan public speaking memiliki makna yang sama sebagai seni berpidato, namun public speaking lebih dikenal di era modern. Perbedaannya adalah tujuan retorika lebih pada persuasi sedangkan public speaking lebih bersifat informatif. Selain itu, public speaking berkembang lebih lanjut dari retorika dengan munculnya klub debat di Eropa dan Amerika abad 18-19.
Retorika dan public speaking memiliki makna yang sama sebagai seni berpidato, namun public speaking lebih dikenal di era modern. Perbedaannya adalah tujuan retorika lebih pada persuasi sedangkan public speaking lebih bersifat informatif. Selain itu, public speaking berkembang lebih lanjut dari retorika dengan munculnya klub debat di Eropa dan Amerika abad 18-19.
Retorika dan public speaking memiliki makna yang sama sebagai seni berpidato, namun public speaking lebih dikenal di era modern. Perbedaannya adalah tujuan retorika lebih pada persuasi sedangkan public speaking lebih bersifat informatif. Selain itu, public speaking berkembang lebih lanjut dari retorika dengan munculnya klub debat di Eropa dan Amerika abad 18-19.
Secara etimologi, kata public berasal dari bahasa Inggris yang berarti “masyarakat umum” sedangkan speaking adalah berbicara atau berpidato1. Istilah public speaking berawal dari para ahli retorika, yang mengartikan sama yaitu seni (keahlian) berbicara atau berpidato yang sudah berkembang sejak sebelum masehi.2 Oleh karena itu, jika di tela’ah dari sejarahnya yang panjang istilah public speaking lebih dulu dikenal dengan nama retorika atau dalam bahasa Inggris “rhetoric”. Namun pada era modern seperti saat ini, ilmu retorika (seni berbicara) lebih dikenal dengan nama public speaking, yang mana keduanya merupakan suatu subtansi yang sama hanya saja penamaannya saja yang berbeda. Selain itu retorika dengan public speaking memiliki kesamaan juga, dimana keduanya sama-sama menuntut suatu individu untuk berbicara dihadapan audience yang jumlahnya cukup besar dibandingkan dengan komunikasi antar personal. Seperti saat suatu individu diminta berbicara dalam suatu majelis, organisasi dan lain sejenisnya. Public Speaking sendiri didefinisikan secara berbeda oleh para tokoh diantaranya sebagai berikut: 1. Menurut Jason S. Wrenc, public speaking secara sederhana dapat diartikan sebagai proses upaya dari perencanaan dan pengiriman sebuah pesan kepada audience. 2. Sedangkan Sirait seorang public speaker mendefinisikan public speaking sebagai sebuah seni yang menggabungkan semua ilmu dan kemampuan yang kita miliki lalu menyampaikan nya kepada orang lain yang memiliki latar belakang berbeda. 3. David Zarefsky, Public speaking: Strategic for Success; “public speaking is a continious communication process in which massage and signals circulate back and forth between speaker and listeners.” ( berbicara di muka umum adalah suatu proses komunikasi dimana pesan dan lambang bersirkulasi ulang secara terus menerus antara pembicara dan para pendengarnya)3 1 Jhon M. Echols & Hasan Sadily, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta: PT Gramedia, 2003), hlm. 455 2 Dinaya Maya Julijanti& Dewi Quraisyin, Buku Ajar Public speaking, (Madura: Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Universitas Trunojo Madura, 2012), hlm. 6 3 Rizki Yanti, Skripsi: "Peningkatan Kemampuan Public Speaking melalui Metode Pelatihan Kader Pada Organisasi Iskada" (Banda Aceh: UIN Ar-Raniry, 2017), Hal. 9 Lalu jika diamati lebih jauh mengenai perbedaan antara public speaking dan retorika dapat diuraikan secara singkat sebagai berikut : 1. Public speaking muncul pada era retorika modern, sehingga dapat dikatakan bahwa ilmu retorika merupakan landasan dasar dari public speaking dimana ilmu pemilihan kata, teknik persuasi dan bagaimana mengatur intonasi diajarkan dalam ilmu retorika. Oleh karena itu public speaking merupakan praktek nyata dari ilmu retorika (seni berbicara) yang telah dipelajari sebelum melakukan public speaking. 2. Jika ditinjau dari tujuan dan pengertiannya maka retorika pada umumnya bertujuan untuk membujuk secara persuasi agar pembicara dapat mengikuti arahan atau keinginan dari sang orator atau sang pembicara. Sedangkan public speaking pada umumnya berfokus pada sesuatu yang bersifat informatif. 3. Jika ditinjau dari sejarahnya, public speaking mulai ada dan berkembang di Amerika dan Eropa pada abad 18 dan 19. Perkembangan tersebut ditandai dengan bermunculannya klub debat dan diskusi baik dikalangan bangsawan maupun masyarkat awam. 4 Sehingga Public Speaking memiliki variasi pesan-pesan yang berbeda untuk disamapaikan kepasa audience dibandingkan dengan retorika ala Yunani yang jauh lebih dulu ada dan umumnya memiliki pesan terbatas atau khusus mengenai suatu pesan tertentu jika dibandingkan dengan public speaking.
4 Hendriyani dan Yohana Purnama Dharmawan, Modul: "Pengantar Public Speaking" (Tangerang Selatan: UT, 2015), hlm. 1.37