Oleh
DYAN AIRLANGGA
NIM: DIP. 11XXX
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
JAKARTA
TAHUN 2023
BAB I
PENDAHULUAN
1945. Hingga saat ini Indonesia telah memiliki tujuh orang presiden, di mulai
sejak era Ir. Soekarno, hingga presiden yang sedang menjabat selama dua periode
sekarang ini yaitu Ir. H. Joko Widodo. Masing-masing pemimpin yang telah
dasarnya gaya berkomunikasi seorang calon kepala negara atau calon presiden
saat melakukan kampanye itu secara langsung maupun tidak langsung akan
Setiap calon kepala negara atau calon presiden tentunya harus memiliki
seni dalam berbicara saat melakukan kampanye. Hal tersebut bertujuan untuk
diistilahkan dengan retorika. Retorika bisa dikatakan seperti sebuah alat yang
1
2
khalayak banyak.
dalam cara berkomunikasi baik dalam bentuk perilaku maupun perbuatan atau
gerakan tubuh dan tangan serta gerakan anggota tubuh lainnya). Gaya yang
dimaksud dapat bertipe verbal atau nonverbal berupa vokalik, bahasa badan,
berasal dari bahasa yunani yaitu (rhetorikos). Yang artinya kecakapan berpidato.
Kata tersebut terkait dengan kata (rhema), yang berarti perkataan. Sehingga secara
yaitu kemampuan untuk memilih dan menggunakan bahasa dalam situasi tertentu
secara efektif untuk mempengaruhi orang lain. Retorika berarti kesenian untuk
berbicara baik, yang dicapai berdasarkan bakat alam (talenta) dan keterampilan
teknis. Dewasa ini retorika diartikan sebagai kesenian untuk berbicara baik, yang
tidak hanya berbicara lancar tanpa jalan pikiran yang jelas dan tanpa isi,
melainkan suatu kemampuan untuk berbicara dan berpidato secara singkat, jelas,
alat untuk memenangkan suatu kasus dengan memilih kata, istilah, ungkapan,
kalimat yang dapat menarik perhatian pendengar, sehingga muncul konotasi agak
negatif bahwa retorika hanyalah alat untuk bersilat lidah atau berdebat kusir, dan
tidak menampilkan hal-hal yang berguna atau berisi dalam tindak tutur. Kemudian
sebagai ilmu, tidak lagi hanya berlandasan pada metode-metode kohersif atau
asumsi.
Jadi, retorika itu merupakan suatu ilmu tentang berbicara yang sangat
berinteraksi dengan baik, seperti yang telah dipaparkan di atas, bahwa retorika itu
jelas, padat, dan mengesankan, dan yang paling penting di sini adalah, ketika
seseorang beretorika maka audiens atau lawan bicaranya bisa tertarik untuk
mendengarkan serta menyimak pesan dari penutur dan dapat menerima atau bisa
memahami dengan mudah apa yang telah disampaikan oleh penutur atau
pembicara publik.
2
Dori Wuwur Hendrikus, Retorika Terampil Berpidato, Berdiskusi, Berargumentasi,
Bernegosiasi, (Yogyakarta: Penerbit Kanisius (Anggota IKAPI, 2007), 14
4
gagasan ide yang telah disusunya dalam pikiran. 3 Berbicara secara umum dapat
diartikan suatu penyampaian maksud (ide, pikiran, isi hati) seseorang kepada
orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga maksud tersebut dapat
dipahami oleh orang lain. Bisa juga dikatakan berbicara adalah mengungkapkan
kata atau kalimat kepada seseorang atau sekelompok orang, untuk mencapai suatu
Berbicara adalah salah satu kemampuan khusus pada manusia. Bahasa dan
yang sangat vital. Karena tanpa bahasa manusia akan sulit menjalani ritme
kehidupan ini. Bahasa itu sendiri dapat dibedakan menjadi dua pengertian, yaitu
dalam arti luas dan dalam arti sempit. Bahasa dalam arti luas adalah, bahasa
digunakan sebagai alat komunikasi yang tidak terbatas pada kata-kata saja, akan
tetapi juga gerak-gerik, mimik, dan pantomimik. Sedangkan bahasa dalam arti
sempit dipahami sebagai hubungan antara suasana dan kata-kata. Bahasa dalam
manusia pada abad modern dewasa ini. Dalam berbicara, orang menggunakan
bahasa lisan sebagai alat komunikasinya. Dalam kehidupan kita sebagai manusia.
3
Ali Fikry “Representasi Konsep Retorika Persuasif Aristoteles Dalam Pidato Ismail Haniyah
Untuk Umat Islam Indonesia” (Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA,Vol, 5,
No, 3, Maret 2020) 138.
5
lisan. Karena itu, perlu dikemukakan beberapa ciri bahasa lisan. Di antaranya
yaitu: (1) pemakaian bahasa lisan memberikan sumbangan sarana paling hakiki
untuk terjadinya dan berhasilnya komunikasi, (2) dalam komunikasi lisan, kita
banyak bergantung pada kemungkinan yang diadakan hubungan fisik (melihat dan
apa yang dimaksudkan), (3) dalam situasi percakapan, salah paham dapat
dihindari karena adanya uraian informasi kontekstual, dan (4) akan tetapi, dalam
bahasa lisan tanggapan harus diberikan pada waktu itu juga dan tidak dan tidak
berbicara bertolak dari apa yang ada secara tertulis, sebagaimana seseorang
lisan. Setiap pembicara sebaiknya memahami karakteristik atau ciri bahasa lisan
yang menjadi inti ketika seseorang berbicara. Bahasa lisan adalah bahasa yang
secara langsung keluar dari seseorang, ada lawan bicaranya. Lawan bicara bisa
langsung berhadapan secara fisik, bisa pula secara tidak langsung, melalui radio
atau televisi.4
peranan yang sangat vital. Karena tanpa bahasa manusia akan sulit menjalani
4
Dr. H. Zulkifli Musaba, M.Pd. Terampil Berbicara Teori Dan Pedoman Penerapannya
(Banjarmasin, ; 2012)
6
ritme kehidupan ini. Bahasa itu sendiri dapat dibedakan menjadi dua pengertian,
yaitu dalam arti luas dan dalam arti sempit. Bahasa dalam arti luas adalah, bahasa
digunakan sebagai alat komunikasi yang tidak terbatas pada kata-kata saja, akan
tetapi juga gerak-gerik, mimik, dan pantomimik. Sedangkan bahasa dalam arti
sempit dipahami sebagai hubungan antara suasana dan kata-kata. Bahasa dalam
manusia pada abad modern dewasa ini. Dalam berbicara, orang menggunakan
bahasa lisan sebagai alat komuikasinya. Dalam kehidupan kita sebagai manusia,
merupakakn suatu alat untuk menyampaikan pendapat atau gagasan kita yang
Audien disini bukan hanya mendengar suara penutur, namun audien juga
bisa dapat memahami apa yang telah disampaikan oleh penutur. Pemahaman
5
Maria Assumpta Rumanti, Dasar-dasar Publik Relations Teori dan Praktik,159
7
tujuan serta memiliki kelebihan dan kelemahan seperti yang akan diuraikan
berikut ini:
mempunyai waktu yang sangat singkat untuk menyiapkan apa yang ingin
disampaikan, dan berdiri di hadapan forum untuk mengatakan apa yang ada dalam
penyampaian yang lebih formal. Sama halnya seperti Pidato mendadak biasanya
Waktunya hanya beberapa menit saja, tetapi semua unsur pidato harus tercakup
teknik berbicara atau berpidato, dan hal ini sangatlah berharga. Untuk teknik
yang baik dalam memahami point-ponit penting dalam naskah sehingga seorang
pembicara tidak hanya terfokus pada naskah tapi juga terhadap audien, sehingga
audien tidak merasa diabaikan dan pidato yang disampaikan mampu masuk
tafsiran pesan. Adapun kelemahannya perlu waktu yang sangat lama, yang
cenderung hanya dibaca saja, tidak menatap publik, kalaupun menatap publik itu
pada tehnik ini seorang pembicara terkadang cenderung monoton terhadap teks
direncanakan dengan baik, dengan spontanitas. Berpidato dengan gaya ini, hanya
dengan bantuan sedikit catatan. Kemudian penyampaian pidato yang baik akan
kuat pada pesan secara optimal. Pada teknik ini kita harus mengetahui strata sosial
siapa pendengarnya, umum, kelompok tertentu, atau lainnya. Hal ini sangatt perlu
6
Maria Assumpta Rumanti, Dasar-dasar Publik Relations Teori dan Praktik,162.
7
Ibid
9
menjadi pembicara publik yang proffesional dan disukai oleh audien, karena cara
penyampainnya bisa membuat audien tertarik dan paham terhadap apa yang
disampaikan.
baik. Gaya yang dimaksud sendiri dapat bertipe verbal yang berupa kata-kata atau
ruang dan jarak. Pengalaman pembuktian bahwa gaya komunikasi sangat penting
Widodo yang kini akrab dipanggil Jokowi, merupakan politis Indonesia yang
berperan sebagai presiden ke-7 Indonesia yang mulai menjabat sejak Oktober
2014. Ia terpilih bersama wakil presiden yakni Muhammad Jusup Kalla dalam
pemilu presiden 2014 dan terpilih kembali bersama wakil presiden Ma’ruf Amin
surakarta tahun 2005. Pada saat itu Jokowi diusung oleh PDI perjuangan untuk
sebagai calon wakil wali kota. Setelah mengambil keputusan dengan tekad yang
diantara empat pasangan calon yang mengikuti pemilu wali kota Solo. Joko
Widodo menjabat wali kota Solo selama dua periode, periode pertama Jokowi
menjabat wali kota Solo pada tahun 2005-2010, dan periode ke dua, tahun 2010-
2015. Pada periode kedua pasangan Jokowi dan Rudy berhasil memenangkan
perolehan suara mencapai 90,09 persen, dari perolehan ini Jokowi sah terpilih
menjadi wali kota Solo untuk kedua kalinya. Namun di periode keduanya, Jokowi
hanya mengemban tugas kepemimpinannya sebagai wali kota Solo selama dua
tahun. Hal ini terjadi karena Jokowi diberikan mandat dan tugas oleh partainya
yaitu PDIP untuk mencalonkan dirinya sebagai calon gubernur Jakarta pada
Saat maju pemilukada DKI Jakarta tahun 2012, Joko Widodo di dampingi
oleh Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) sebagai wakil gubernur. Ada perdebatan
Jokowi dan Ahok sebagai cawagub DKI Jakarta, sedangkan sebagiannya lagi
mendukung Adang Ruchiatna dan Fauzi Bowo atau Foke untuk melaju ke
pemilukada DKI Jakarta 2012. Akhirnya dari proses perdebatan yang panjang,
PDIP memutuskan secara resmi bahwa Jokowi dan Ahok cagub dan
cawagub Jakarta yang diusung PDIP dan Gerindra. Tak ada suara protes dari
kalangan PDIP yang semula mendukung Foke dan Adang. Jokowi dan Ahok
Jakarta pada hari terakhir yaitu 26 Maret 2012 di Komisi Pemilihan Umum (KPU)
DKI Jakarta. Keletihan yang luar biasa dan emosi yang teraduk oleh beragam rasa
memenangkan pilkada DKI Jakarta yang diikuti oleh lima pasangan kadindat
Saat itu putaran pertama pilkada DKI Jakarta dilangsungkan pada 11 Juli
2012. Pada putaran pertama ini, Jokowi dan Ahok meraih 1.847.157 (42,60%)
suara. Mereka lolos dengan pasangan kandidat Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli
tunggal, kedua kandidat tersebut kembali harus mengikuti sesi putaran pilkada
yang kedua. Putaran pilkada yang kedua dilaksanakan pada 20 September 2012.
yaitu Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli, pada putaran kedua pilkada DKI Jakarta
(46,18%) suara. Akhir dari drama yang begitu panjang, Komisi Pemilihan Umum
(KPU) DKI Jakarta menetapakan pasangan Jokowi dan Ahok sebagai gubernur
resmi menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta lima tahun mendatang.
dua tahun. Pada tahun 2014 adalah puncak tahun politik Indonesia. Pada tahun ini,
pesta demokrasi paling besar digelar. Orang nomor satu di negeri ini akan
sebagai capres.
siap melaksanakan mandat tersebut. Saat itu Jokowi dipasangkan dengan Jusuf
Indonesia 2014. Pemilihan presiden tahun 2014 diikuti dua pasangan calon,
pasangan pertama yaitu Jokowi dan Jusuf Kalla dan pasangan kedua yaitu
memilih, pada pemilu presiden 2014 kemenangan diraih oleh Joko Widodo dan
Jusuf Kalla. Pastinya sudah banyak yang mengenal Bapak Jokowi, terutama
anggota, supaya dapat bekerja sama secara produktif dan mencapai tujuan yang
telah ditentukan. Kualitas paling penting dan efektif untuk dapat sukses
13
mempersuasi audiens dan dan berbicara dengan baik mengenai perkara publik
ini dapat dikatakan bahwa konteks yang telah ada di sekitar komunikasi yang
tidak ada relevasinya dengan apa yang disampaikan melalui kata-kata maupun
tulisan. Saat ini di berbagai media massa muncul berita tentang bagaimana
macam hal yang terjadi banyak pihak yang mengemukakan pendapat bagaimana
berkuasa secara otonom di bidang politik, bebas bertindak di lingkup ekonomi dan
(civil society) lainnya. Jokowi akhirnya berhasil meredam gejolak sosial politik di
tanah air yang selalu muncul sebagai dinamika politik yang terus berlangsung
setiap zaman. Melalui gaya komunikasi politiknya yang unik dan khas, Joko
Widodo mampu melakukan diplomasi dan mudah diterima para elit politik untuk
membicarakan dan bekerja sama dalam menata negara. Jokowi selalu tampil
14
dengan gayanya yang unik dan khas, hadir sebagai tradisi baru sebagai
aktor politik nasional yang kental dengan suasana kerakyatan, apa adanya, tidak
kerakyatan.
dipahami sebagai penggunaan kata-kata atau verbal maupun nonverbal yang dapat
berupa bahasa tubuh, vokalik, penggunaan ruang, penggunaan waktu dan jarak.
Jokowi terlihat lemah dan plin plan dalam mengambil sikap. Sehingga itu yang
Jokowi termasuk pemimpin yang partisipatif yang tersirat dalam kinerja para
misal dalam permasalah kapal nelayan yang illegal Jokowi memberikan mandat
tersebut kepada Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pujiastuti, begitu juga
masalah pendidikan. Namun disamping itu Jokowi mendapat kritikan yang cukup
diusulkan Jokowi dirasa tidak layak menjadi Seorang Pejabat negara lantaran
sikap yang strategis dalam menyikapi kondisi genting dimana apakah dia teguh
Pertahanan dalam kebijakan kerjasama luar negeri Jokowi hari ini terlihat lebih
condong terhadap Negara Tiongkok. Hal tersebut tersirat dari kunjungan pertama
Banyak yang menyayangkan bahasa pidato Jokowi saat bertemu dengan banyak
pemimpin Indonesia lainnya. Sangat kontras dengan mereka yang punya mental
sementara pemimpin yang ada saat ini ingin rakyat lebih dimengerti kemauannya.
persuasif). Jokowi juga membangun komunikasi melalui kerja nyata action speaks
melalui media massa tidak optimal. Komunikasi yang dilakukan tidak terkelola
16
dengan baik dan langsung dikomentari oleh Presiden tanpa menggunakan pola
tumpang tindih dengan pihak lain seperti Wakil Presiden atau para pembantunya.
Salah satu contoh terjadi perbedaan pandangan antara Jokowi dengan Jusuf Kalla
news.metrotvnews.com).
sering melakukan konferensi pers dan para menteri. Akan tetapi bila
pikirannya ke publik dalam konteks komunikasi politik. Tim tersebut diisi oleh
Sukardi Rinakit dan Teten Masduki. Kedua orang ini bertugas menjelaskan segala
persoalan yang disampaikan kepada publik agar menjadi jelas dan rinci. Salah
17
Akan tetapi bila tidak dilakukan pengelolaan dengan baik, maka akan terjebak
dalam dimensi artifisial pencitraan semata dan tidak tertutup kemungkinan akan
banalisme komunikasi adalah pola komunkasi yang menggunakan kata- kata tidak
tanpa tedeng aling-aling. Setiap ucapan yang dikemukakan oleh Presiden Joko
Widodo tidak menggunakan kata-kata atau kalimat bersayap, tidak ada penafsiran
ganda terhadap setiap kalimat yang terlontar. Kalimat tersebut bermakna tunggal
Markas Besar Polri (Bareskrim Mabes Polri). Beliau dalam konferensi pers
mengatakan kita dukung pemberantasan korupsi dan tidak ada usaha pelemahan
KPK (disadur dari pelbagai media massa). Sebaliknya contoh komunikasi tingkat
fishing. Statemen presiden dalam salah satu acara seminar dan konferensi pers di
Istana Negara adalah “kita selamatkan laut kita, tangkap nelayan-nelayan asing
Ungkapan tersebut jelas maknanya untuk mengurangi pencurian hasil laut dengan
media telah menjadi bahan kajian pakar komunikasi politik, antara lain:
bukan berada dalam bagian program kerja, serta bersifat fleksibel tanpa
tamu istana dengan santai pada sofa panjang tak bersekat mulai dari
mengobrol dan minum teh dengan para undangan agar muncul keakraban
RI, Jokowi ini dilakukan secara intens dengan penuh kepatuhan. Dalam
pendekatan tersebut mampu menekan emosi massa politik yang pada saat
itu terbelah karena kasus Basuki Tjahaja Purnama yang menodai agama
melakukan kajian dan analisis lebih mendalam terhadap gaya komunikasi politik
Jokowi. Agar kajian lebih luas dan mendalam dalam mengungkap fenomena gaya
lebih memfokuskan studi kasus ini, peneliti memakai metode penelitian dan
manusia pada penelitian yang terperinci, teliti, dan seksama, terutama untuk
komunikasi politik Jokowi dapat dianalisis juga dengan teori persuasi politik.
untuk menentukan tema yang akan dipaparkan sebagai bentuk pesan retorika
politik. Diplomasi meja makan ala Jokowi merupakan bagian dari persuasi politik
yang didalamnya juga mengandung propaganda dan iklan politik sebagai sarana
simbolik dan brand yang baik dan positif sebagai pemimpin politik yang unik dan
khas. Brand yang sudah terbangun harus dimanfaatkan Jokowi untuk terus
maupun non formal. Pendekatan brand adalah tindak lanjut dari marketing politik
yang telah melalui dua tahapan komunikasi yaitu communion, dimana memiliki
dua pengaruh berbeda pada konsumen atas media yang telah digunakan, yaitu
politik?
politik Jokowi.
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
KERANGKA TEORI
Bagian ini akan dikemukakan kajian hasil penelitian yang relevan dengan
dengan topik penelitian. Selain itu berperan sebagai panduan, konfirmasi dalam
menganalisis data dan penguatan terhadap hasil temuan lapangan yang diperoleh
dalam penelitian.
terhadap penelitian-penelitian yang telah lebih dahulu ada, penelitian ini memiliki
titik kesamaan yaitu pada segi tema yang diangkat tentang pembentukan suatu
kebijakan pemerintah. Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti menjadikan
beberapa judul penelitian terdahulu sebagai bahan rujukan dan referensi dalam
proses penyusunan penelitian ini, hasil penelitian terdahulu yang relevan menjadi
berbeda antara satu dengan yang lainnya. Gaya komunikasi politik ada
23
24
politik low context. Presiden SBY adalah salah satu Presiden yang
Studi ini memuat rumusan masalah sebagai berikut; Pertama, apa saja
isu-isu kebijakan publik yang disikapi oleh Presiden Joko Widodo dalam
menjadi tranding topic di media online dan sosial media, (b) isu-isu yang
Oleh karena itu Jokowi membentuk tim komunikasi politik yang bertugas
3. Sarah Hafizha, Sandi Faiz, Mita Nurhalimah dan Mirza Syahreza (2019)
observasi data online. Data yang diperoleh melalui berita -berita tentang
berasal dari portal berita online tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah
elemen masyarakat.
27
tidak akan mengeluarkan Perrpu KPK seperti apa yang diharapkan oleh
tetapi dia memandang sebagai isu yang perlu direspon karena politik
merakyat.
aspek antropologis suku Papua, dan distorsi bahasa sebagai ideologi agar
pembangunan Jokowi.
gaya komunikasi politik Jokowi. Agar kajian lebih luas dan mendalam
menggunakan gaya komunikasi ala jelata dan melayani atau yang disebut
pengelolaan sumber daya dan perilaku organisasi untuk mencapai tujuan atau
31
hasil tertentu. Dalam konteks ini, Terry (2003:3) sendiri memberi definisi
manajemen berikut:
pemerintahan adalah:
aparatur negara, tidak saja diartikan sebagai aparatur dari badan eksakutif
akan tetapi aparatur dari badan yudikatif atau legislatif, serta baik yang
berada pada tingkat pusat maupun yang berada pada tingkat daerah.
tidak saja diartikan aparatur dari badan Eksekutif, akan tetapi juga aparatur dari
badan Legislatif dan Yudikatif, baik yang berada di tingkat pusat maupun di
(NPM).
dianggap tidak efisien dan efektif dalam pengelolaan sumber daya. Ketidakpuasan
ini dipicu oleh keadaan utang pemerintah yang terus meningkat, pajak tinggi, dan
management. Hal ini dipahami sebagai privatisasi sejauh mungkin atas aktivitas
diperoleh dalam dunia manajemen dan disiplin yang lain untuk meningkatkan
berfokus pada manajemen sektor publik yang berorientasi pada kinerja, bukan
memberikan perubahan manajemen sektor publik yang cukup drastis dari sistem
model manajemen sektor publik yang fleksibel dan lebih mengakomodasi pasar.
tersebut telah mengubah peran pemerintah terutama dalam hal hubungan antara
paradigma baru pada tahun 1990-an. NPM merupakan paradigma alternatif yang
kebijakan, (2) adanya standar dan ukuran kinerja yang jelas, (3) lebih ditekankan
pada kedisiplinan yang tinggi dan tidak boros dalam menggunakan berbagai
sumber.
mengungkapkan:
sehingga peserta yang lebih rendah akan berkontribusi pada pekerjaan organisasi.
Dalam kedua kasus, apa yang membuat model bekerja adalah komitmen terhadap
pilihan yang rasional. Jadi, sementara jelas ada perbedaan antara administrasi
publik lama dan manajemen publik baru, landasan teoritis dasar dari dua versi
"mainstream" dari administrasi publik dan kebijakan publik ini pada kenyataannya
administrasi publik atau manajemen publik yang berakar pada gagasan pilihan
publik baru dan administrasi publik lama, layanan publik baru terdiri dari banyak
elemen yang beragam, dan banyak sarjana dan praktisi yang berbeda telah
berkontribusi, sering kali dalam perselisihan dengan satu sama lain. Namun ada
beberapa ide umum yang tampaknya mencirikan pendekatan ini sebagai model
normatif dan membedakannya dari yang lain. Tentu saja layanan publik baru
dan waldo). Namun, di sini kita akan fokus pada prekursor yang lebih
postmodern. Kami kemudian akan menguraikan apa yang kami lihat sebagai
antara lain tercermin dari prinsip NPM sebagaimana yang dikemukakan oleh.
sebagai berikut :
b). Adanya standar kinerja dan ukuran kinerja; c). penekanan yang lebih besar
sektor publik; e). Menciptakan persaingan di sektor publik; f). Pengadopsian gaya
manajemen di sektor bisnis ke dalam sektor publik; g). Penekanan pada disiplin
publik baru. Mengacu pada pelayanan publik baru ini, Denhardt & Denhardt
(2007:26) menjelaskan:
yang masuk akal saat ini dalam membicarakan pelayanan publik baru. Meskipun
pandang, disarankan ada juga kesamaan yang membedakan gugus ide yang
disebut pelayanan publik baru dari yang terkait dengan manajemen publik baru
38
dan administrasi publik lama. Selain itu, ada sejumlah pelajaran praktis yang
disarankan oleh pelayanan publik baru bagi mereka dalam administrasi publik.
Diuraikan ide-ide ini di sini, Di antara ide-ide ini, ditemukan hal-hal berikut yang
paling menarik: (1) Layani warga, bukan pelanggan: kepentingan publik adalah
hasil dari dialog tentang nilai-nilai bersama daripada agregasi kepentingan pribadi
individu. Oleh karena itu, pegawai negeri tidak hanya menanggapi tuntutan
kolaborasi dengan dan di antara warga gara. (2) Cari kepentingan publik:
yang kolektif tentang kepentingan publik. Tujuannya bukan mencari solusi cepat
atas kewirausahaan: kepentingan publik lebih baik maju oleh pegawai negeri dan
milik mereka sendiri. (4) Berpikirlah secara strategis, bertindak secara demokratis:
kebijakan dan program yang memenuhi kebutuhan publik dapat secara efektif dan
bertanggung jawab dicapai melalui upaya kolektif dan proses kolaboratif. (5)
atau mengarahkan masyarakat ke arah yang baru. (7) Nilai orang, bukan hanya
kemungkinan besar akan berhasil dalam jangka panjang jika mereka dioperasikan
Terkait dengan konsep dan fungsi manajemen publik baru, Denhardt &
... the new public management views the relationship between those in
government and those served or regulated by government that is
worthwhile to elaborate the theoretical notion of citizen as consumer. This
view is largely derived from the so-called economic theory of democracy,
a theory that explains political behavior in terms of economic
competition... (Dagger 1997, 105).
hubungan antara pemerintah dan warga negara, bukan hanya masalah praktis,
tetapi dari posisi teoretis yang berbeda. Kami memeriksa secara rinci konsep ideal
kewarganegaraan yang aktif, terlibat, dan bersemangat di depan umum. Kami juga
kami temukan tidak hanya didasarkan pada legalisme tetapi juga pada
kepentingan diri sendiri. Sudut pandang teoritis ini dengan begitu jelas mendasari
cara di mana manajemen publik baru memandang hubungan antara mereka dalam
pemerintahan dan yang dilayani atau diatur oleh pemerintah yang bermanfaat
ini sebagian besar berasal dari apa yang disebut teori ekonomi demokrasi, sebuah
teori yang menjelaskan perilaku politik dalam hal persaingan ekonomi. Partai-
memaksimalkan utilitas mereka sendiri, memberikan suara mereka untuk satu atau
pihak lain, atau hanya membalik bentuk politik dan mencari utilitas besar dengan
dalam konteks penyelenggaraan pemerintahan Negara. Dalam hal ini, Denhardt &
Denhardt menuturkan:
ini tentu konsisten dengan interpretasi kepentingan diri sendiri tentang kehidupan
berubah menjadi konsumen otonom, mencari partai atau posisi yang paling
produsen komoditas, dengan membeli atau tidak membeli apa yang mereka
hasilkan.
pemerintah daerah.
tinggi negara.
kelola pemerinthan.
pemerintahan.
bidang pemerintahan.
15. Penetapan standar pemberian ijin untuk investor yang akan menanamkan
modalnya.
perbatasan daerah.
instansi.
2.2.2 Komunikasi
yang sering terjadi ketika dua orang atau lebih bertemu satu sama lain untuk
lisan maupun tertulis. Komunikasi ini paling banyak dipakai dalam hubungan
berdebat dan bertengkar. Dalam komunikasi verbal itu bahasa memegang peranan
Dalam komunikasi verbal bahasa yang digunakan adalah bahasa lisan dan
tiga fungsi: penamaan (naming atau labeling), interaksi, dan transmisi informasi.
tindakan, atau orang dengan menyebut namanya sehingga dapat dirujuk dalam
komunikasi. Fungsi interaksi menekankan berbagi gagasan dan emosi, yang dapat
mengundang simpati dan pengertian atau kemarahan dan kebingungan, dan ketiga
disampaikan kepada orang lain, melalui bahasa, kita menerima informasi setiap
hari dari orang lain, baik secara langsung maupun tidak langsung (misalnya
Hal lain yang perlu dilihat yakni, Komunikasi verbal tentunya juga
tersedia untuk merujuk pada objek. Suatu kata hanya mewakili realitas,
tetapi buka realitas itu sendiri. Dengan demikian, kata-kata pada dasarnya
orang itu berat; kepala saya berat; ujian itu berat; dosen itu memberikan
dari pembiasan budaya ketika dua orang yang berasal dari budaya yang
menggunakan kata yang sama. Misalnya kata awak untuk orang Minang
adalah saya atau kita, sedangkan dalam bahasa Melayu (di Palembang
artinya sama. Komunikasi hanya terjadi bila kita memiliki makna yang
sama. Pada gilirannya, makna yang sama hanya terbentuk bila kita
dari budaya yang sama, status sosial yang sama, pendidikan yang sama,
bentuk tanpa kata-kata. Dalam hidup nyata komunikasi nonverbal jauh lebih
bersifat tetap dan selalu ada. Komunikasi nonverbal lebih bersifat jujur
suatu kesimpulan tentang berbagai macam perasaan orang, baik rasa senang,
benci, cinta, kangen dan berbagai macam perasaan lainnya. (Kusumawati, 2016)
berikut:
situasi;
ialah upaya kita membentuk citra tubuh dengan pakaian, dan kosmetik.
cara mengucapkan pesan verbal. Satu pesan verbal yang sama dapat
perhatian.
berikut:
1. Bahasa tubuh, bahasa tubuh yang berupa raut wajah, gerak kepala, gerak
bendera, rambu-rambu lalu lintas darat, laut, udara dan aba-aba dalam
olah raga.
(Hardjana, 2003:27)
yang baru dibelinya sambil matanya terus terpaku pada koran yang
sedang dibacanya.
melihat jam tangan ketika jam kuliah berakhir atau akan berakhir,
pesan kepada orang lain, hal tersebut mempengaruhi seseorang dalam cara
berkomunikasi baik dalam bentuk perilaku maupun perbuatan atau tindakan. Gaya
51
komunikasi dapat dilihat dan diamati ketika seseorang berkomunikasi baik secara
verbal (lisan) maupun nonverbal (ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan tangan serta
Gaya komunikasi sudah ada dalam kepribadian setiap manusia, dan sukar
untuk berubah. Hal inilah yang membuat setiap orang mempunyai gaya
komunikasi yang bersifat personal atau gaya khasnya tersendiri. Gaya khas
(Liliweri, 2011:308)
respon atau tanggapan tertentu dalam situasi tertentu pula. Kesesuaian dari satu
gaya komunikasi yang digunakan, tergantung pada maksud dari pengirim (sender)
bentuk suatu konten agar dapat dinilai secara makro. Setiap gaya selalu
menggunakan logika yang sama dengan logika yang dimiliki oleh komunikan nya.
mempengaruhi persepsi orang lain terhadap identitas ini. Gaya komunikasi juga
dalam kata-kata tertentu yang mencirikan gaya komunikasi. Ini termasuk nada,
komunikasi merupakan cara penyampaian dan gaya bahasa yang baik. Gaya yang
dimaksud sendiri dapat bertipe verbal yang berupa kata-kata atau nonverbal
berupa vokalik, bahasa badan, penggunaan waktu, dan penggunaan ruang dan
jarak.
53
dipakai untuk mendapatkan respon atau tanggapan tertentu dalam situasi tertentu
pula. Kesesuaian dari satu gaya komunikasi yang digunakan, bergantung pada
maksud dari pengirim (sender) dan harapan dari penerima (receiver). (Sendjaja,
2004:7)
situasi bukan kepada tipe orang melainkan kepada situasi yang dihadapi. Setiap
sedang gembira, sedih, marah, tertarik, atau bosan. Begitu juga dengan seseorang
yang berbicara dengan sahabat baiknya, orang yang baru dikenal dan dengan
anak-anak akan berbicara dengan gaya yang berbeda. Gaya yang digunakan
dipengaruhi oleh banyak faktor. Gaya komunikasi itu sesuatu yang dinamis dan
sangat sulit untuk ditebak. Sebagaimana budaya, gaya komunikasi adalah sesuatu
yang relatif.
hubungan yang harmonis. Menurut Hall (Ramadanty, 2014) jika dilihat dari segi
konteks, ada dua gaya berkomunikasi yang melekat pada diri seseorang, yaitu
komunikasi konteks tinggi (high context) dan komunikasi konteks rendah (low
tinggi (high context) adalah dimana pesan yang terkandung kebanyakannya ada
dalam konteks fisik, sehingga makna pesan hanya dapat dipahami dalam konteks
54
demikian, mengetahui suatu kata atau huruf hanya memberi sedikit makna bila
komunikasi konteks rendah (low context) cepat dan mudah berubah, karenanya
tidak mengikat kelompok. Dengan kata lain sebagian besar makna dan informasi
umumnya mereka kurang mengetahui budaya orang lain (nilai, norma, dan
komunikasi yang bersifat langsung, apa adanya, lugas tanpa berbelit-belit. Dalam
konteks komunikasi ini para pelaku komunikasi tidak suka basa-basi, pada
dapat membaca sandi dengan mudah. Para anggota Low Context Cultures (LCC)
biasanya selalu membuka jarak sosial dengan orang-orang yang berbeda budaya,
High Context Culture (HCC) cenderung berada dalam posisi homogen dan
kolektif, mereka membawa bakat dan budaya tersebut dalam budaya komunikasi
seharihari. Para anggota masyarakat HCC memahami satu sama lain, mereka lebih
mereka, terutama kata lisan. Kebanyakan pesan yang disampaikan dengan simbol
Dua konteks gaya berkomunikasi tadi terdapat dua dimensi yaitu eksplisit
mereka melalui pesan eksplisit atau pesan langsung. Yang dimaksud dengan gaya
niat, dan keinginannya, atau to the point, sedangkan gaya komunikasi implisit
adalah orang yang berbicara secara lisan dengan kamuflase dan menyembunyikan
tinggi memberi tekanan pada pemahaman pesan tanpa komunikasi verbal secara
gagasan, pesan, dan informasi kepada orang lain dalam berkomunikasi. Hal ini
situasi sosial.
lain.
blakblakan.
10. Gaya yang tepat (precise style), gaya yang tepat di mana komunikator
menerima untuk membicarakan suatu konten yang tepat dan akurat dalam
komunikasi lisan.
1. Noble style, merupakan gaya terhormat, gaya standar, gaya yang sesuai
2. Reflective style, yaitu gaya yang dipahami sebagai gaya yang secara tidak
3. Socratic style, yaitu gaya yang selalu menampilkan perincian konten dan
meliputi:
dominan (gaya menguasai orang lain), gaya dramatis, dan gaya tepat.
4. Gaya kompetitif (competitive style), yaitu gaya yang tepat atau gaya
standar, ekspresif, tidak terbuka terhadap isu-isu personal, dan lebih suka
1. Gaya pasif (passive style), gaya seseorang yang cenderung manilai orang
mempersuasi orang lain supaya bekerja dan bertindak efektif dan pada
dengan orang lain, baik dalam konteks pribadi maupun dalam lingkungan
tujuan organisasi, jadwal kerja, aturan dan prosedur yang berlaku dalam
organisasi tersebut.
lebih baik.
gaya komunikasi ini akan efektif ketika pengirim pesan atau sender akan
gaya ini untuk berkomunikasi dengan orang lain, karena ada beberapa
bermakna dia ingin melepaskan diri dari tanggung jawab, tetapi juga
pemimpin Indonesia lainnya. Sangat kontras dengan mereka yang punya mental
sementara pemimpin yang ada saat ini ingin rakyat lebih dimengerti kemauannya.
persuasif). Jokowi juga membangun komunikasi melalui kerja nyata action speaks
melalui media massa tidak optimal. Komunikasi yang dilakukan tidak terkelola
dengan baik dan langsung dikomentari oleh Presiden tanpa menggunakan pola
tumpang tindih dengan pihak lain seperti Wakil Presiden atau para pembantunya.
Salah satu contoh terjadi perbedaan pandangan antara Jokowi dengan Jusuf Kalla
news.metrotvnews.com).
sering melakukan konferensi pers dan para menteri. Akan tetapi bila
pikirannya ke publik dalam konteks komunikasi politik. Tim tersebut diisi oleh
Sukardi Rinakit dan Teten Masduki. Kedua orang ini bertugas menjelaskan segala
persoalan yang disampaikan kepada publik agar menjadi jelas dan rinci. Salah
Akan tetapi bila tidak dilakukan pengelolaan dengan baik, maka akan terjebak
dalam dimensi artifisial pencitraan semata dan tidak tertutup kemungkinan akan
tanpa tedeng aling-aling. Setiap ucapan yang dikemukakan oleh Presiden Joko
Widodo tidak menggunakan kata-kata atau kalimat bersayap, tidak ada penafsiran
ganda terhadap setiap kalimat yang terlontar. Kalimat tersebut bermakna tunggal
65
media telah menjadi bahan kajian pakar komunikasi politik, antara lain:
bukan berada dalam bagian program kerja, serta bersifat fleksibel tanpa
tamu istana dengan santai pada sofa panjang tak bersekat mulai dari
mengobrol dan minum teh dengan para undangan agar muncul keakraban
RI, Jokowi ini dilakukan secara intens dengan penuh kepatuhan. Dalam
pendekatan tersebut mampu menekan emosi massa politik yang pada saat
66
itu terbelah karena kasus Basuki Tjahaja Purnama yang menodai agama
melakukan kajian dan analisis lebih mendalam terhadap gaya komunikasi politik
Jokowi. Agar kajian lebih luas dan mendalam dalam mengungkap fenomena gaya
lebih memfokuskan studi kasus ini, peneliti memakai metode penelitian dan
manusia pada penelitian yang terperinci, teliti, dan seksama, terutama untuk
komunikasi politik Jokowi dapat dianalisis juga dengan teori persuasi politik.
untuk menentukan tema yang akan dipaparkan sebagai bentuk pesan retorika
politik. Diplomasi meja makan ala Jokowi merupakan bagian dari persuasi politik
yang didalamnya juga mengandung propaganda dan iklan politik sebagai sarana
METODE PENELITIAN
dimaksud adalah cara atau menuju suatu jalan. Metode merupakan kegiatan ilmiah
yang berkaitan dengan suatu cara kerja (sistematis) untuk memahami suatu subjek
atau objek penelitian, sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang dapat
2003:24).
dilakukan karena ada kegunaan yang ingin dicapai, baik untuk meningkatkan
(Hamidi, 2007:6)
penelitiaan adalah ilmu membahas tentang suatu kegiatan yang dilakukan untuk
67
68
pemecahan masalah maka penelitian ini adalah penelitian yang melakukan kajian
menyatakan bahwa :
Penelitian kebijakan tetap harus mengacu pada teori yang relevan dengan
Mayer dan Greenwood (1984 : 80) bahwa : “Metode penelitian adalah suatu
pendekatan umum kearah fenomena yang telah dipilih oleh peneliti untuk
penelitian.”
69
dengan dipandu oleh teori dan hipotesis-hipotesis tentang hubungan yang dikira
spesifik dan mental yang dipergunakan oleh para peneliti untuk mengumpulkan
yang sesuai dengan situasi dan kondisi serta sesuai pula dengan objek yang akan
varian galat pada suatu masalah penelitian tertentu yang sedang dikaji.”
kualitatif dilakukan pada empirik yang mendalam tetapi tidak meluas, untuk
Teknik penelitian kualitatif dapat ditentukan antara : studi kasus, studi sejarah,
penelitian adalah suatu model yang digunakan oleh peneliti untuk dapat
melakukan penelitian dengan baik sehingga akhirnya apa yang menjadi tujuan
diperoleh.
data tidak dipandu oleh teori, tetapi dipandu oleh fakta-fakta yang ditemukan pada
menurut Bogdan dan Taylor dalam (Moleong, 2002: 3) adalah prosedur penelitian
yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
orang dan perilaku yang dapat diamati. Penelitian kualitatif yang dilaksanakan
pada setting sosial tertentu tidak dimaksudkan untuk mewakili atau sebagai
representasi dari latar tertentu. Hal ini disebabkan oleh sifat penelitian kualitatif
yang sangat kontekstual dan berupaya untuk menelaah fenomena sosial pada level
hubungan antara peneliti dengan informan dan responden, 3) lebih peka dan
adaptif terhadap pola-pola nilai, artinya dapat menyesuaikan diri dengan banyak
pada data dan kondisi objektif yang dilakukan dengan cara triangulasi, sehingga
peneliti dalam menggunakan teknik analisis data bersifat kualitatif yang lebih
menekankan makna dari pada bersifat generalisasi, bersifat objektif dan tetap
jenis data dan memanfaatkan waktu seefektif mungkin untuk mengumpulkan data
pertanyaan yang ingin diketahui oleh peneliti. Dalam observasi ini bersifat open-
atau informan, mewawancarai melalui telepon atau terlibat dalam focus group
dan bersifat terbuka yang dirancang untuk memunculkan pandangan dan opini
dimaksudkan untuk membangun realitas yang terjadi pada fenomena yang diamati
video/audio tapes dan nengambilan foto atau gambar dan rekaman suara. Hal
tersebut juga didukung oleh Denzin dan Lincoln, (2005: 3) menyebutkan metode
atau informan untuk mendapatkan data yang diinginkan, terutama pada penjelasan
73
terpadu, yaitu dengan topik dijabarkan terlebih dahulu, dan peneliti bebas memilih
berhadapan dengan orang lain (dapat disebut key informant atau informan). Secara
personal berasal dari sumbernya. Selama penelitian, data juga dikumpulkan dari
makalah, laporan Dinas/SKPD terkait dan lai-lain, ataupun dokumen privat seperti
berkaitan dengan proses komunikasi politik Presiden Joko Widodo antara lain:
Hasil Studi, Dokumen Artikel dan berita koran, majalah, media lainnya, Dokumen
Widodo.
atau pemilihan secara acak terhadap para partisipan dan lokasi penelitian, yang
itu, peneliti akan menggunakan unit analisa dari informan untuk memperoleh
sampel penelitian yang dipilih secara purposif sampling, bahwa pemilihan sampel
digunakan oleh peneliti dalam hal ini yakni pemilihan sampel yang merupakan
subyek penelitian yang terkait dan terlibat langsung dalam proses komunikasi
pengumpulan data, sebab tata kelola dan cara mengumpulkan adalah kunci utama
bahwa dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian
adalah peneliti itu sendiri. Jadi, dalam penelitian ini berlangsung, yang menjadi
Menurut Burhan (2010: 107) bahwa kegiatan mengumpulkan data kualitatif dapat
pandangan Fiona dan Michael (2006: 23) berpendapat bahwa tata kelola
menetapkan tata kelola mengumpulkan data dalam penelitian ini yang terbagi atas,
1. Wawancara (Interview)
cukup untuk menjadi bahan pembahasan dan analisis penelitian ini, karena
2. Dokumentasi
dalam penelitian kualitatif merupakan bagian dari metode yang dipkai dalam
historis dalam bentuk dokumen antara lain: Koran, Makalah, Jurnal, serta
3. Observasi
Observasi merupakan salah satu tata kelola yang dapat berlaku secara umum
pada semua pendekatan penelitian karena memiliki ciri yang spesifik dengan
berinteraksi dan bertatap muka secara langsung dengan objek /atau benda,
pada teknik observasi bukan saja itu tetapi juga dengan lingkungan (alam).
gambar.
(2012;121) meliputi uji kredibitas data, uji transferability, dan uji confirmability.
Triangulasi yaitu tekhnik pemeriksaan keabsahan data yang lain diluar data itu
untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut dan
untuk penelitian ini yang digunakan adalah triangulasi Sumber atau triangulasi
cara yang berbeda serta waktu yang berbeda pula. Triangulasi terbagi dalam 3
1) Triangulasi Sumber
Uji Keabsahan ini dilakukan dengan melakukan uji kredibilitas data yang
di cek pada beberapa sumber yang berbeda.
2) Triangulasi Teknik
Uji Keabsahan data pada kategori ini dilakukan dengan memakai
beberapa cara yang berbeda terhadap data yang sama. Teknik yang
digunakan oleh penulis dalam penelitian ini secara berbeda antara lain:
wawancara, dokumentasi dan observasi. Wawancara dilakukan dengan
informan, dokumentasi melalui foto dan kumpulan dokumen yang terkait
dengan fokus pembahasan, Observasi dilakukan di lokus penelitian yang
berada di wilayah Kabupaten Kepulauan Seribu.
3) Triangulasi Waktu
Untuk mendapatkan data yang valid maka waktu juga sering memiliki
pengaruh terhadap kredibilitas data. Sebab pada saat waktu berubah bisa
jadi jawaban tidak sama, hal ini disebabkan oleh kondisi psikis informan
78
atau data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang
dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang
terhadap hasil penelitian. Dalam penelitian ini, pengujian keabsahan data metode
multiple data collection procedures”. Ide tentang triangulasi bersumber dari ide
temuan dan tingkat konfidensinya akan dipertinggi oleh pemakaian lebih dari satu
dua metode dalam satu penelitian untuk mendapatkan hasil yang lebih baik
membandingkan informasi tentang hal yang sama yang diperoleh dari berbagai
79
pihak, agar ada jaminan tentang tingkat kepercayaan data. Cara ini juga mencegah
data tentang berbagai kejadian dan hubungan dari berbagai pandangan, dengan
kata lain bahwa pihak peneliti dapat melakukan ‘check and recheck’ temuan-
Gambar 3.1
Model Triangulasi
OBSERVASI
HASIL
YANG SAH
WAWANCARA DOKUMENTASI
yang sangat penting untuk memberikan makna yang berguna dalam memecahkan
masalah penelitian dan mencapai tujuan akhir dari penelitian”. Menurut Miles dan
Gambar 3.1
Analisis Data
Pengumpulan Penyajian
Data Data
Reduksi
Data
Kesimpulan-
Kesimpulan :
Penarikan/Verifikas
i
Apter, David. 1965, Comperative Politics, The Free Press, New York.
C.F. Strong. 1960, Modern Political Constitution, Sidgwick & Jackson Ltd.,
London
D.G.A. Poelje. 1953, Algemene Inleiding Tot De Bestuurskunde, Alphen aan den
Rijn, N. Samson N.V
81
Hardjana, M., Agus, 2003, Komunikasi Intrapersonal dan Interpesonal,
Yogyakarta: Kanisius.
Kurniati, Desak Putu, Yuli, 2016, Modul Komunikasi Verbal dan Nonverbal,
Denpasar: Universitas Udayana.
Liliweri, Alo, 2011, Komunikasi Serba Ada Serba Makna, Jakarta: Kencana.
LAN RI, 1997. Sistim Administrasi Negara Republik Indonesia-Jilid I & II,
Jakarta : PT.Toko Gunung Agung.
Mubyarto et. al, 1993, Dua Puluh Tahun Penelitian Pedesaan, Yogyakarta:
Aditya Media.
Sarjono, Agus R., 2001, Bahasa dan Bonafiditas Hantu, Mangelang : Katalog
Dalam Terbitan.
Subiakto, Henry, dan Ida, Rahcmah, 2012, Komunikasi Politik, Media, dan
Demokrasi, Jakarta: Kencana.
Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D, Alfa Beta,
Bandung.