Anda di halaman 1dari 12

Humaniora Volume 17, No.

2, Juni 2005: 142–


HUMANIORA
VOLUME 17 No. 2 Juni 2005 Halaman 142 -153

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN


RETORIKA
Rajiyem*

ABSTRACT

This article is a compilation of rhetoric and its development


toward public speaking. Rethoric is, logically and systematically
regarded better than public speaking. Rhetoric can be emphasized
on its art and message effectiveness. Rhetoric history started in
Greek for political purposes to influence other people by using
gimmick words and convincing expression and finally rhetoric is
becoming a science. Further rhetoric development is the raise of
modern rhetoric streams. Now, rhetoric becomes popular as public
speaking.

Key words : rhetoric - history of rhetoric - figure of rhetoric - streams


of modern rhetoric - public speaking.

PENGANTAR mengatakan retorika sebagai public speak- ing


etorika berasal dari bahasa Inggris atau berbicara di depan umum. Pengertian retorika
“rhetoric” dan bersumber dari perkata- secara sempit adalah hanya mengenai bicara,
an Latin “rhetorica” yang berarti ilmu sedang secara luas tentang penggun- aan bahasa
bicara. Retorika sebagai suatu ilmu memiliki lisan dan tulisan. Menurut Sunarjo (1983:49-52),
sifat-sifat rasional, empiris, umum dan akumu- pengertian retorika dapat dilihat dari tinjauan
latif (Harsoyo dalam Susanto, 1988:73-74). filosofis dan tinjauan ilmu komunikasi.
Rasional, apa yang disampaikan oleh seorang
Secara filosofis, retorika dapat dirunut dari
pembicara harus tersusun secara sistematis dan
nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Filsuf
logis. Empiris berarti menyajikan fakta- fakta
Aristoteles mempertegas bahwa emosi manusia
yang dapat diverifikasi oleh pancaindra. Umum
bervariasi dan ini dapat diperguna- kan oleh
artinya kebenaran yang disampaikan tidak
seorang orator atau pembicara untuk
bersifat rahasia dan tidak dirahasiakan karena
mempengaruhi audiensnya. Aristoteles pun
memiliki nilai sosial. Akumulatif merupakan
memberikan pengertian bahwa retorika
perkembangan dari ilmu yang sudah ada
sebagai seni yang memiliki nilai-nilai tertentu.
sebelumnya, yaitu penggunaan bahasa secara Nilai itu adalah kebenaran dan keadilan yang
lisan maupun tulisan. Retorika secara sistematis mempunyai kekuasaan dan kekuatan dalam
dan metodologis telah dipelajari, diteliti, dan masyarakat. Bagi Aristoteles, retorika memiliki
dipraktekkan oleh Sokrates dan penerusnya. Ada beberapa fungsi, yaitu pengetahuan yang
juga yang memberi pengertian retorika sebagai mendalam tentang retorika dan latihan-latihan
seni penggunaan bahasa yang efektif. Yang lain yang dilakukan bisa mencegah retorika

* Staf Pengajar Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta

1
Humaniora Volume 17, No. 2, Juni 2005: 142–

digunakan sebagai alat penipuan; retorika sangat digunakan suatu uraian ilmiah rasional.
berguna sebagai sarana untuk me- nyampaikan Tujuan retorika terutama berusaha mem-
instruksi; retorika sama halnya dengan dialektik pengaruhi audiens atau komunikan. Yang
yang dapat memaksa orang untuk berpikir dan perlu diperhatikan ialah retorika merupa-
mengajukan pertanyaan. kan teknik pemakaian bahasa secara efektif
Dalam ilmu komunikasi, retorika dan yang berarti keterampilan atau kemahiran
public speaking tidak terlalu dibedakan dalam memilih kata-kata yang dapat
pengertiannya. Beberapa pendapat dikemu- mempengaruhi komunikan sesuai dengan
kakan sebagai berikut. kondisi dan situasi komunikan tersebut.
a. Public speaking atau retorika adalah suatu
d. Retorika dan pidato dibedakan sebagai
komunikasi tempat komunikator
berikut. Pertama, retorika diidentikkan
berhadapan langsung dengan massa atau
dengan public speaking, yakni salah satu
berhadapan dengan komunikan atau audiens.
bentuk komunikasi dengan audiens yang
Public speaking atau retorika dibedakan
cukup banyak, bahkan ada yang
dengan komunikasi massa. Alasannya menggolongkan retorika sebagai komuni-
komunikasi massa adalah jenis komunikasi kasi massa. Kedua, pidato dapat terjadi
yang menggunakan media massa, sedang dalam suatu group communication
public speaking atau retorika adalah (komunikasi kelompok kecil misalnya
komunikasi langsung dengan massa. ceramah dalam kelas) atau large group
b. Public speaking atau retorika digolongkan communication (komunikasi kelompok
pada komunikasi massa. Alasannya bahwa yang cukup besar, misalnya pada waktu
public speaking atau retorika harus seseorang memberi informasi sebelum ada
dibedakan dengan pidato-pidato lain. pertunjukan sandiwara di alun-alun). Ketiga,
Public speaking adalah bentuk retorika dan seni pidato tidak ada perbedaan
komunikasi berupa pembicaraan yang yang mendasar.
diucapkan seseorang di depan orang Pengertian retorika pun berkembang sesuai
banyak/massa mengenai sesuatu masa- lah dengan zamannya. Pengertian retorika
sosial. Public speaking atau retorika dewasa ini mencakup beberapa hal (Aly, 1994:
mempunyai ciri-ciri khusus, yakni public 5), yaitu: prinsip-prinsip mengenai komposisi yang
speaking harus diucapkan di depan orang persuasif dan efektif serta ketrampilan yang
banyak/massa; yang menjadi topik dalam harus dimiliki oleh seorang ahli pidato (orator);
pembicaraan adalah me- nyangkut orang prinsip-prinsip mengenai komposisi prosa pada
banyak, menyangkut masalah sosial. Public umumnya (secara lisan atau tertulis dan fiktif
speaking atau retorika tidak mungkin atau ilmiah); kumpulan ajaran teoretis mengenai
membicarakan masalah perorangan kecuali seni komposisi verbal (prosa atau puisi) beserta
masalah ter- sebut menyangkut orang cara-cara yang dipergunakan dalam prosa atau
banyak. Pada dasarnya, terdapat perbedaan puisi. Menurut orator Richard Crable, retorika
antara pidato-pidato yang diucapkan di bisa dipandang sebagai suatu yang bombastis,
depan kelompok kecil atau kelompok yang suatu konotasi ketidakjujuran, retorika dapat
terbatas dengan public speaking atau diperluas dalam ‘teks book’ mengenai
retorika. Pidato di depan kelompok kecil/ penggunaan bahasa dan komposisi, dipandang
terbatas sudah mempunyai nama sebagai seni dan atau ilmu pengetahuan
sendiri-sendiri, misalnya ceramah, kuliah, pemakaian bahasa untuk mempengaruhi orang
briefing, dan sebagainya. lain. Sementara itu, Hendrikus (2000:14)
memberi pengertian sebagai berikut.
c. Tujuan public speaking atau retorika
digunakan untuk menyadarkan dan mem- a. Retorika sebagai kesenian untuk ber- bicara
bangkitkan orang banyak atau mengenai baik yang dipergunakan dalam
masalah sosial sehingga tidak perlu

2
Humaniora Volume 17, No. 2, Juni 2005: 142–

proses komunikasi antarmanusia.


TOKOH-TOKOH DI BIDANG RETORIKA
Kesenian berbicara baik ini bukan berarti
berbicara lancar tanpa pikiran yang jelas dan Georgias (dari kaum sofisme). Dia yang
berisi melainkan kemampuan untuk mengatakan bahwa kebenaran suatu pen- dapat
berbicara dan berpidato secara singkat, hanya dapat dibuktikan jika tercapai
jelas, padat, dan mengesankan. kemenangan dalam pembicaraan. Georgias ini
b. Retorika modern adalah gabungan yang merupakan guru retorika yang pertama. Ia
serasi antara pengetahuan, pikiran, membuka sekolah retorika yang mengajarkan
kesenian, dan kesanggupan berbicara. dimensi bahasa yang puitis dan teknik ber- bicara
Retorika modern mencakup ingatan yang impromptu (berbicara tanpa persiapan). Ia
kuat, daya kreasi dan fantasi yang tinggi, meminta bayaran mahal, sekitar 10.000 dollar
teknik pengungkapan yang tepat, dan daya per mahasiswa. Georgias bersama Protagoras
pembuktian serta penilaian yang tepat. menjadi ‘dosen terbang’ yang mengajar
c. Dalam bahasa percakapan atau popu- lar, berpindah dari satu kota ke kota lain (Rakhmat,
retorika berarti pada tempat yang tepat, atas 1994:4). Sekolah tersebut dibuka dalam rangka
cara yang lebih efektif, meng- ucapkan kata- memenuhi ‘pasar’ akan kemampuan berpikir
kata yang tepat, benar, dan mengesankan. yang jernih dan logis serta berbicara yang jelas
Artinya, orang harus dapat berbicara jelas, dan persuasif.
singkat, dan efektif. Jelas supaya mudah Protagoras. Dia menyatakan bahwa
dimengerti, singkat untuk menghemat kemahiran berbicara bukan untuk kemenang- an
waktu, dan efektif memiliki pengaruh atau melainkan demi keindahan bahasa. Sokrates
efek pada khalayak. menyatakan bahwa retorika adalah demi
kebenaran. Dialog adalah tekniknya, karena
SEJARAH RETORIKA dengan dialog kebenaran akan timbul dengan
sendirinya (Susanto, 1975: 236). Teknik dialog
Retorika sudah ada sejak manusia lahir. Sokrates mengikuti jalan deduksi, yaitu menarik
Namun, sebagai seni yang dipelajari dimulai kesimpulan-kesimpul- an untuk hal-hal yang
abad 5 sebelum Masehi (SM) ketika kaum sofis khusus setelah me- nyelidiki hal-hal yang
di Yunani mengembara dari satu tempat ke berlaku pada umum- nya. Metode Sokrates
tempat lain untuk mengajarkan pengetahu- an mengenai retorika ini adalah:
tentang politik dan pemerintahan dengan a. memisahkan pemikiran salah dari yang
penekanan terutama pada kemampuan ber- tepat, yakni dengan jalan berpikir men-
pidato. Pemerintah perlu usaha membujuk rakyat dalam dan memperhatikan suatu persoal- an
demi kemenangan dalam pemilihan. dengan sungguh-sungguh agar dapat
Berkembanglah seni pidato yang membenar- kan menemukan suatu ‘nilai universal’ yang
pemutarbalikan kenyataan demi tercapai- nya ada dalam masyarakat. Nilai ini yang
tujuan. Khalayak bisa tertarik dan ter- bujuk. dipergunakan untuk memecahkan per-
Retorika dipelajari, diawali, dan dilak- sanakan soalan tersebut,
di negara-negara yang menganut demokrasi b. bertanya (dialog) dan menyelidiki argu-
langsung, yakni Yunani dan Romawi. mentasi-argumentasi yang diberikan
Pada waktu itu, retorika memiliki bebe- kepadanya dengan harapan dapat mem- buat
rapa fungsi (Sunarjo, 1983:55), yakni untuk suatu definisi tentang apa yang
mencapai kebenaran/kemenangan bagi diketemukannya (definisi ini berdasarkan
seseorang atau golongan dalam masyarakat; hasil penemuan dari masyarakat).
untuk meraih kekuasaan, yakni mencapai
kemenangan seseorang atau kelompok dengan Adapun teknik yang digunakan oleh
pemeo ‘siapa yang menang dialah yang Sokrates ialah berpura-pura bodoh seolah- olah
berkuasa’; sebagai alat persuasi yang digunakan tidak mengetahui sama sekali suatu persoalan;
untuk mempengaruhi manusia lain. membuat pertanyaan berdasarkan apa yang telah
diketahui; mengadakan

1
Rajiyem, Sejarah dan Perkembangan

perdebatan. Sokrates dianggap menyimpang undang-undang hendaknya menjadi instansi


karena dialog digunakan untuk mempengaruhi, yang tertinggi dalam suatu negara, dan
bukan mengumpulkan fakta atau data. undang-undang yang mana yang dianggap
Isokrates. Beliau mendirikan sekolah cocok berlaku dalam suatu negara.
retorika dengan menitikberatkan pendidikan- nya
b. Dialogues berbicara tentang pembuatan
pada pidato-pidato politik. Menurut Isokra- tes,
kerangka retorika yang dianggap benar,
hakekat pendidikan adalah kemampuan
yaitu retorika yang ada hubungannya
membentuk pendapat-pendapat yang tepat
dengan kebenaran dan moral. Seorang
mengenai masyarakat. Isokrates percaya bahwa
orator hendaknya menyesuaikan retorika-
retorika dapat meningkatkan kualitas
masyarakat, retorika tidak boleh dipisahkan dari nya dengan kemampuan pendengar.
politik dan sastra. Akan tetapi, tidak semua bisa
memperoleh pelajaran ini. Reto- rika menjadi Aristoteles. Dia mengatakan bahwa retorika
pelajaran yang elit. Isokrates mendirikan sekolah sebagai filsafat, sedang tokoh yang lain
retorika tahun 391 SM dengan penekanan pada menekankan sebagai seni. Menurut Aristoteles,
penggunaan kata- kata dalam susunan yang tujuan retorika adalah membukti- kan maksud
jernih tapi tidak berlebih-lebihan, rentetan anak pembicaraan atau menampakkan pembuktian. Ini
kalimat yang seimbang dengan pergeseran suara terdapat pada logika. Keindah- an bahasa hanya
dan gagasan yang lancar. Sekolah Isokrates digunakan untuk membenar- kan, memerintah,
menitikberatkan pendidikan ‘pidato-pidato mendorong, dan memper- tahankan sesuatu.
politik’ (political oratory) yang menghubung- Aristoteles merupakan murid Plato yang paling
kan persoalan aktual de-ngan perkembangan cerdas. Pada usia 17 tahun, ia sudah mengajar di
politik. Isokrates dikenal sebagai ‘political es- Akademi yang didirikan Plato. Ia menulis tiga
sayist’ yang pertama. Gagasan-gagasan jilid buku berjudul De Arte Rhetorica, yang
Isokrates yang terkenal lainnya adalah pendapat diantaranya berisi lima tahap penyusunan suatu
yang terbentuk di bawah pem- bimbingan lebih pidato. Tahapan itu dikenal dengan lima hukum
baik daripada tindakan- tindakan praktis, inti retorika atau The five canons of rhetoric
pendidikan adalah kemampuan membentuk (Rakhmat, 1994:6-8) yang meliputi hal-hal
pendapat-pendapat yang tepat mengenai sebagi berikut.
masyarakat sehingga diharapkan orang mampu
mengeluarkan pen- dapatnya dengan tepat. a. Inventio (penemuan)
Plato. Bagi Plato, retorika memegang Pada tahap ini pembicara menggali topik
peranan penting bagi persiapan untuk menjadi dan meneliti khalayak untuk mengetahui metode
pemimpin. Retorika penting sebagai model persuasi yang paling tepat. Pembicara juga
pendidikan, sarana mencapai kedudukan dalam merumuskan tujuan dan mengumpulkan bahan
pemerintahan, dan mempengaruhi rakyat. (argumen) yang sesuai dengan ke- butuhan
Retorika memberi kemampuan peng- gunaan khalayak.
bahasa yang sempurna. Plato dilahir- kan pada
tahun 427 SM di Athena dari kalangan
b. Dispositio (penyusunan)
bangsawan. Ia mengagumi Sokrates sejak muda.
Pada tahap ini pembicara menyusun pidato
Ia juga pandai mengarang dan perhatian- nya
atau mengorganisasikan pesan. Pesan dibagi ke
ditujukan pada karangan yang berbentuk dialog.
dalam beberapa bagian yang ber- kaitan secara
Sebagai seorang filsuf, ia mendirikan sekolah
filsafat bernama ‘akademia’. Beberapa logis. Susunan tersebut meng- ikuti kebiasaan
karangannya yang terkenal adalah: berpikir manusia yang terdiri dari: pengantar,
pernyataan, argumen, dan epilog. Bagi
a. Nomoi yaitu tulisan yang berupa dialog Aristoteles, pengantar berfungsi menarik
jawaban atas bukunya ‘Politikos’ yang
perhatian, menumbuhkan kredibilitas, dan
mengupas mengenai undang-undang,
menjelaskan tujuan.

1
Humaniora Volume 17, No. 2, Juni 2005: 142–

c. Elocutio (Gaya)
Marcus Tulius Cicero dari Romawi. Cicero
Tahap ini, pembicara memilih kata-kata
merupakan orator ulung pertama dari kalangan
dan menggunakan bahasa yang tepat untuk
bangsa Romawi dengan bukunya berjudul “de
mengemas pesan. Ini dapat ditempuh dengan:
orate”, mempunyai suara yang berat mengalun,
a) menggunakan bahasa yang tepat, benar, dan
pada suatu saat menggema, waktu lain halus
dapat diterima, b) memilih kata-kata yang jelas
dan langsung, c) memakai kalimat yang indah, merayu dan kadang-kadang pidatonya disertai
mulia, dan hidup, d) menyesuaikan bahasa cucuran air mata. Jika Cicero berpidato, ia telah
dengan pesan, khalayak, dan pem- bicara. benar-benar mempelajarinya baik tentang isi
maupun cara membawakan- nya. Ia belajar dari
d. Memoria (memori) orang-orang yang benar- benar berpengalaman di
Pada tahap ini, pembicara harus meng- bidang tersebut. Buku yang ditulisnya memberi
ingat apa yang ingin disampaikannya dengan penekanan pada keindahan komposisi dan
mengatur bahan-bahan pembicaraannya. penyampaian, inti dari pidato harus
mencerminkan kebenaran dan kesusilaan,
e. Pronuntiatio (penyampaian) seorang orator harus bisa meyakinkan
Pada tahap ini, pembicara menyampai- kan pendengarnya. Untuk mencapai semua di atas,
pesannya secara lisan. Pembicara harus Cicero menyarankan bahwa seorang orator harus
memperhatikan olah suara dan gerakan anggota mencari bahan-bahan yang akan dibahas,
badan. menyusun dengan siste- matis bahan-bahan itu,
Demosthenes. Pendapatnya adalah mencoba menghafal isinya, dan mengemukakan
mengenai retorika dalam demokrasi. Ketika persoalan itu dengan baik.
demokrasi menjadi sistem pemerintahan, di situ Teknik yang digunakan Cicero biasa
dengan sendirinya masyarakat memerlu- kan digunakan oleh orang-orang Yunani Kuno yaitu
orang-orang yang mahir berbicara di depan umum. dialog dan drama. Cicero juga percaya bahwa
Penekanan retorika menurut Demos- thenes efek pidato akan baik, jika orang yang berpidato
adalah semangat yang berkobar- kobar, orang yang baik juga. Pengalaman Cicero dalam
kecerdasan pikiran, lain dari yang lain. Ia adalah bidang politik adalah ia pernah menjadi konsul
ahli pidato yang ulung dan ahli politik. Sebelum dan mencegah perebutan kekuasaan yang
menjadi orator yang terkenal, ia mengalami dilakukan oleh Catilina. Pada tahun 60 SM, ia
tekanan batin yang berat dan rasa takut yang bertentangan dengan tiga serangkai yaitu
besar. Namun, berkat keta-bahan dalam latihan, Pompeyus, Caesar, dan Crassus, yang
ia dapat mengatasi segala kesulitannya itu. menyebabkan dirinya dibuang. Ia akhirnya
Demosthenes menjadi pemimpin partai yang anti mendapat pengampunan dari Cae- sar. Sesudah
Macedonia di Athena. Pada waktu itu, seluruh Caesar meninggal, ia menen- tang Antonius.
Yunani diajak memberontak terhadap Raja
Karena tindakannya yang selalu menentang, ia
Philippus II dari Macedonia yang diserang
akhirnya dibunuh. Pidato- pidatonya yang
dengan berbagai pidatonya ‘philippica’ yang
terpenting adalah In Verrem yaitu pidato yang
berarti pidato serangan. Ia dapat dikalahkan
ditujukan kepada Verres yang melakukan
kemudian lari ke Aegina dan tinggal di sana
pemerasan, In Catilinam yakni pidato yang
sampai Iskandar Zulkarnain meninggal dunia. Ia
ditujukan pada Catilina dengan maksud untuk
kemudian kembali ke Athena lagi dan
melakukan pem- berontakan, namun ia kalah menentangnya, Philippica yaitu pidato yang
juga. Akhirnya, ia bunuh diri dengan minum diucapkan untuk menentang Antonius.
racun. Setelah bangsa Yunani dikuasai oleh Plutarch (46-120 SM). Dia adalah seorang
bangsa Macedo- nia dan Romawi, berakhirlah tokoh sejarah Romawi yang berpendapat bahwa
masa kejayaan ilmu retorika Yunani. Retorika pidato yang disampaikan harus me- yakinkan.
tinggal sebagai ilmu yang dipelajari di Keadaan meyakinkan ini dapat dicapai dengan
bangku-bangku sekolah. keyakinan pembicara, me-

1
Rajiyem, Sejarah dan Perkembangan

nguasai bahasanya, percaya akan diri sendiri, dan dimanfaatkan untuk memperkuat kemuliaan
teknik bahasa yang digunakan merupa- kan hidup dengan seni dan buah pikiran. Ilmu
peningkatan, aliterasi, mempunyai susunan pengetahuan pun berkembang yang dituju- kan
kalimat yang baik. untuk mencari kebenaran sehingga lahir- lah
Tacitus (55-116 sesudah masehi). Dia filsafat.
adalah pahlawan Romawi yang menduduki
Orang Yunani hidup berkelompok dalam
Inggris hingga sebagian Scotlandia. Tacitus
sistem kemasyarakatan yang teratur yang disebut
menyatakan bahwa retorika akan hilang nilainya
dengan Polis atau negara kota. Polis merupakan
dengan berkurangnya demokrasi. Hal ini ia lihat
lembaga politik yang meliputi kekuasaan secara
dari bertambah buruknya situasi politik Romawi
otonomi, swasembada dan kemerdekaan. Ketiga
dibawah konsul Domitianus. Di ruang
faktor inilah yang melatarbelakangi kebebasan
pengadilan dan senat, pembicara- pembicara
berpikir yang membantu munculnya filsafat.
yang berlainan pendapat dengan pihak penguasa
dibunuh sehingga kejujuran dan retorika Bahasa merupakan alat untuk mengungkapkan
berkurang, bahkan lenyap. Yang tersisa adalah hal- hal yang abstrak secara jernih dan jelas.
bersilat lidah demi kemenangan atau semakin Konsep tentang masyarakat dan politik adalah
bertambahnya pidato-pidato yang mengandung abstrak, yakni menyangkut tujuan didirikannya
pujian, tetapi tidak men- cerminkan kebenaran negara, sistem pemerintahan, dan kepemim-
lagi. Tacitus memberi alternatif, ketika pinan. Kemampuan menggunakan bahasa
kemerdekaan berbicara dikuasai retorika palsu, menjadi incaran bagi orang yang ingin masuk
maka lelucon dan syair menjadi tandingannya. dalam jajaran elit politik Yunani.
Tacitus juga melukiskan kemungkinan bahaya Ketrampilan menggunakan bahasa men-
retorika yang seperti itu adalah adanya pengaruh dapat perhatian dari penguasa pada masa itu
tanpa kecakapan atau pengetahuan, adanya untuk merebut kekuasaan dan melebarkan
pengaruh yang membenarkan yang salah. pengaruhnya. Bahkan, para penguasa itu
Perkembangan pemakaian jenis retorika menyewa agitator untuk memperkuat penga- ruh
tergantung zamannya, retorika kasar yang mereka di mata masyarakat. Para agita- tor ini
biasanya terdapat pada gerakan bawah tanah, mempengaruhi pendapat umum dengan
retorika halus yang banyak terdapat di negara menggunakan alasan-alasan keagamaan dalam
aman dan damai. pernyataannya. Perkembangannya, para agitator
ini mempelajari seni berbicara untuk
PERKEMBANGAN RETORIKA YUNANI meningkatkan penghasilannya karena mereka
dibayar. Ada yang menyebut agitator ini sebagai
Retorika berkembang pada era Yunani. kaum sophist yang artinya orang yang menipu
Seperti dijelaskan oleh Aly (1994:12-20), pada orang lain dengan meng- gunakan argumen-
masa inilah retorika mengalami puncak argumen yang tidak sah. Para sophist ini
keemasan. Ini terkait dengan sejarah awal berkeliling dari satu tempat ke tempat lain
keberadaan orang Yunani sebagai perantau yang sambil berbicara di depan umum. Jika dirunut
memiliki jiwa petualang. Mereka merantau dari asal katanya, sophist dari kata sophos
karena kondisi geografis negara Yunani yang yang artinya cerdik pandai karena ahli dalam
terletak di Semenanjung Balkan tidak subur dan berbagai ilmu, baik politik, bahasa, dan filsafat.
sedikit memberikan hasil bagi penduduknya, Perkembangannya men- jadi ejekan atau sebutan
kemudian mereka merantau ke tanah asing dan bagi mereka yang pandai bersilat lidah dan
mendirikan negara baru di sekitar laut Egia dan memainkan kata-kata dalam berbicara.
pantai Asia Kecil. Di tanah rantau ini, orang Representasinya adalah agitator yang dibayar
Yunani mengalami perbaikan ekonomi dan sehingga muncul kono- tasi yang negatif.
mampu membeli budak untuk mengurus
Sebagian dari warga polis kritis terhadap
pekerjaan mereka sehari-hari sehingga mereka
apa yang disampaikan kaum sophis ini. Mereka
mempunyai banyak waktu luang. Waktu
mendiskusikannya dan mendirikan tempat-
senggang
tempat pertemuan untuk membicara-

1
Humaniora Volume 17, No. 2, Juni 2005: 142–

kannya. Tempat pertemuan ini disebut agora, 3. Retorika sebagai sesuatu yang inheren yang
tempat segala peristiwa yang menyangkut diresapi semua orang. Dalam upaya mencari
perhatian dan kepentingan umum dibicara- kan. kebenaran dialog menjadi tekniknya.
4. Totalitas suatu pidato mencakup faktor
RETORIKA ARISTOTELES ethos, pathos, dan logos. Ethos merupa- kan
Aristoteles terkenal dengan karyanya sumber kredibilitas komunikator atau
Rhetorica. Tulisan-tulisan di dalam buku ini kesadaran orator yang tampil sebagai
sampai sekarang menjadi acuan dan rujukan pribadi yang dapat dipercaya oleh pen-
secara teoretis maupun untuk teknis pidato. dengar. Pathos merupakan segi emosio- nal
Karyanya ini ditulis secara sistematis men- pembicara yang mendasar dan secara
dasarkan pada logika formal, yakni dasar yang implisit terkandung di dalam isi pidato.
tepat bagi pidato yang jujur dan efektif dalam Logos mencakup himbauan berdasarkan
dewan legislatif maupun di pengadilan. argumen yang logis.
Aristoteles membagi pidato menjadi 3 jenis
sesuai dengan karakteristik pendengarnya. Aristoteles meninggalkan warisan
sejumlah enam buah buku yang terhimpun dalam
1. Pidato yudisial (legal) atau forensik, yakni
to Organon yang artinya alat. Buku- buku
pidato mengenai perkara di pengadilan, apa
tersebut adalah sebagai berikut.
yang telah terjadi dan tidak pernah terjadi.
1. Categoriae, isinya menguraikan tentang
Pendengarnya adalah para hakim atau yuri
pengertian suatu yang ada.
dalam makalah pengadilan.
2. De interpretatione, membahas tentang
2. Pidato deliberatif atau politik (suasoria)
keputusan.
yaitu pidato yang berisi nasihat yang
3. Analytica priora, membahas tentang
disampaikan. Pendengarnya anggota badan
silogisme.
legislatif atau eksekutif.
4. Analytica posteriora, menguraikan
3. Pidato epideitik atau pidato demonstratif
tentang pengertian suatu yang ada.
yaitu pidato-pidato untuk pementasan,
5. Topica, memberi contoh uraian argumen-
upacara-upacara ibadah, maupun bukan,
tasi atau cara berdebat.
yang berisi kecaman atau pujian menge- nai
6. De sophisticis elenchis, membahas
hal-hal yang terjadi sekarang.
tentang kesesatan dan kekeliruan ber- pikir.
Dasar-dasar Retorika menurut Aristote- les
ALIRAN RETORIKA MODERN
adalah sebagai berikut.
1. Retorika erat hubungannya dengan moral Retorika modern ditandai dengan muncul-
karena harus mengemukakan sesuatu yang nya renaissance atau abad pencerahan sekitar
benar. Kebenaran menjadi landasan retorika tahun 1200-an. Menurut Jalaluddin Rahmat, ada
yang sejati. Moral dalam per- tiga aliran retorika modern.
kembangannya mempelajari psikologi.
2. Metode retorikanya mendasarkan diri pada 1. Aliran Epistemologis
analitika yakni meneliti berbagai
Epistemologis membahas teori penge-
argumentasi dari proposisi yang benar dan
tahuan, asal usul, sifat, metode, dan batas- batas
dialektika yaitu meneliti argumentasi dari
pengetahuan manusia. Pemikiran epistemologis
proposisi yang diragukan kebenaran- nya.
berusaha mengkaji retorika klasik dalam sorotan
Analitika dan dialektika ini pada
perkembangan psikologi kognitif, yakni yang
perkembangannya disebut dengan logika. Inti
membahas proses men- tal. Tokoh-tokoh aliran
dari logika adalah silogisme yaitu cara
epistemologis ini di antaranya: (1) Roger Bacon
memperoleh kesimpulan dari proposisi
yang menekankan retorika pada penggunaan rasio
untuk meraih kebenaran. Metode ini juga
dan imajinasi untuk menggerakkan kemauan
dipakai bagi pengembangan semua ilmu
secara lebih
pengetahuan.

1
Rajiyem, Sejarah dan Perkembangan

baik. Rasio, imajinasi, dan kemauan merupa- kan mulailah dengan nada yang paling rendah, dan
kajian psikologis yang mendapat perhatian dari
mengeluarkan suaranya sedikit saja. Hal ini
ahli retorika modern. (2) George Campbell yang
perlu dilakukan untuk mendiamkan gumaman
menjelaskan perilaku manusia dalam empat
orang dan untuk menarik perhatian mereka.
tataran, yakni pemahaman, memori, imajinasi,
Gerakan elokusionis banyak dikritik karena
perasaan, dan kemauan. Retorika diarahkan pada
berlebihan pada persoalan teknik, sehingga
upaya mencerahkan pema- haman,
pembicara tidak lagi berbicara dan bergerak
menyenangkan imajinasi, menggerak- kan
secara spontan. Gerakannya men- jadi semu.
perasaan, dan mempengaruhi kemauan.
(3) Richard Whately yang memusatkan per-
ABAD 20
hatian pada argumentasi sebagai fokus reto- rika.
Bagi beliau, retorika harus mengajarkan Pada abad ke-20, retorika mengambil
bagaimana mencari argumentasi yang tepat dan manfaat dari perkembangan ilmu pengetahuan
mengorganisasikannya secara baik. Oleh karena modern, khususnya ilmu perilaku seperti
itu, menelaah proses berpikir khalayak sangat psikologi dan sosiologi. Istilah retorika pun
penting. bergeser menjadi speech, speech communi-
cation atau oral communication atau public
2. Aliran Belles Lettres
speaking. Adapun tokoh retorika abad ini di
Belles Lettres maksudnya dalam bahasa antaranya (1) James A Winans yang meng-
Prancis adalah tulisan yang indah. Retorika gunakan psikologi modern dalam pidatonya. Ia
Belletris sangat mengutamakan keindahan menyarankan pentingnya membangkitkan emosi
bahasa, segi-segi estetis pesan, kadang- kadang melalui motif-motif psikologis pada khalayak
mengabaikan segi informatifnya. Tokoh aliran ini seperti kepentingan pribadi, kewajib- an sosial,
adalah Hugh Blair yang menulis Lectures on dan kewajiban agama. Winans menekankan pada
Rhetoric and Belles Lettres. Ia cara berpidato yang ber- sifat percakapan dan
menghubungkan antara retorika, sastra, dan pemahaman terhadap teknik-teknik penyampaian
kritik sehingga memunculkan kajian cita rasa pidato. (2) Charles Henry Woolbert yang
(taste) yakni kemampuan untuk memperoleh memandang speech communication sebagai
kenikmatan dari pertemuan dengan apapun yang ilmu tingkah laku. Proses penyusunan pidato
indah. Anda akan senang melihat musik dan adalah kegiatan pengorganisasian. Pandangan
tarian yang indah, pemandangan yang indah Woolbert tentang pidato adalah bahwa pidato
pidato yang indah. Citarasa ini akan mencapai merupa- kan ungkapan kepribadian; logika
kesempurnaan ketika kenikmatan indrawi
adalah dasar utama persuasi; penyusunan
dipadukan dengan rasio. Rasiolah yang
persiapan pidato harus teliti tujuannya,
menjelaskan sumber-sumber kenikmat- an.
mengetahui khalayak dan situasinya, menentukan
Baik aliran epistemologis maupun belles
propo- sisi yang cocok dengan khalayak dan
letters memusatkan perhatian pada persiap- an
situasi tersebut, memilih kalimat-kalimat
pidato yang meliputi penyusunan pesan dan
yang dipertalikan secara logis. (3) William
penggunaan bahasa.
Norwood Brigance yang menekankan pada
faktor keinginan sebagai dasar persuasi. Ada
3. Aliran elokusionis
empat unsur persuasi yang mendapat
Aliran ini menekankan teknik penyam- perhatiannya, yaitu rebut perhatian pendengar,
paian pidato. Tokohnya Gilbert Austin. Ia mem- usahakan pendengar untuk mempercayai
beri petunjuk praktis penyampaian pidato, yaitu kemampuan dan karakter anda, pikirkan
pembicara tidak boleh melantur, mengarah- kan keinginan audiens, kembangkanlah setiap
matanya langsung kepada pendengar, dan menjaga gagasan sesuai dengan sikap pendengar.
ketenangannya. Ia tidak boleh segera
melepaskan seluruh suaranya, tetapi

1
Humaniora Volume 17, No. 2, Juni 2005: 142–

METODE RETORIKA KLASIK SISTEMATIKA PENULISAN RETORIKA


Metode retorika klasik yakni cara atau KLASIK
langkah-langkah bagaimana suatu pidato atau Gaya penulisan pada era Yunani dan
presentasi disusun hingga disampaikan kepada Romawi ini mengacu pada apa yang telah
publik. Langkah-langkah ini mengacu pada dilakukan oleh Aristoteles, Cicero, dan
pengembangan pidato di era Yunani dan Quintilianus. Tokoh-tokoh ini membagi rangka
Romawi. pidato menjadi 5 bagian.
1. Inventio atau heuresis 1. Poem atau exordium
Inventio atau heuresis adalah penemuan Poem atau exordium ini merupakan
atau penelitian materi-materi. Langkah ini bagian pembukaan atau introduksi dalam suatu
meliputi kemampuan untuk menemukan, me- pidato. Pembukaan harus jelas, sopan, dan
ngumpulkan, menganalisis, dan memilih materi singkat.
yang cocok untuk suatu pidato. Bahan- bahan
yang dipilih harus mendidik, membang- kitkan 2. Narratio atau diogesis
kepercayaan, dan menggerakkan hati. Narratio atau diogesis ini adalah suatu
pernyataan mengenai kasus yang dibicarakan.
2. Dispositio atau taxis atau oikomia Narratio mengandung pernyataan mengenai
Dispositio atau taxis atau oikomia ialah fakta-fakta awal yang jelas, dipercaya, singkat,
penyusunan dan pengurutan materi atau argumen dan menyenangkan.
dalam suatu pidato berdasarkan prinsip-prinsip
masuk akal, kemampuan menganalisis 3. Agon atau arqumen
penemuan-penemuan, dan membandingkan Agon adalah suatu usaha menyajikan fakta-
pemikiran dahulu dengan sekarang. fakta atau bukti untuk membuktikan masalah
atau kasus yang tengah dibicara- kan.
3. Elocutio atau lexis Quintilianus menyebutnya sebagai pro- bation
atau apodeitixis.
Elocutio atau lexis yaitu pengungkapan
atau penyajian gagasan dalam bahasa yang 4. Refutatio atau lysis
sesuai berdasarkan pada:
Bagian ini berisi penolakan terhadap fakta-
a. komposisi, kejelasan, dan langgam bahasa
fakta yang berlawanan, pembicara menunjukkan
dari suatu pidato,
keberatan-keberatan terhadap hal-hal yang
b. kerapian, kemurnian, ketajaman, dan
bersifat absurd, palsu, atau tidak konsisten.
kesopanan dalam bahasa,
c. kemegahan dan hiasan pikiran dengan
5. Peroratio atau epilogos
upaya retorika.
Bagian ini merupakan kesimpulan atau
4. Memoria dan mneme rangkuman dari apa yang telah dikemukakan
pembicara dengan cara membangkitkan emosi
Memoria dan mneme yaitu menghafal- pendengarnya.
kan pidato. Langkah ini merupakan latihan
mengingat gagasan-gagasan dalam pidato yang KAJIAN RETORIKA
disusun.
Kajian Retorika meliputi monologika dan
5. Actio atau hypokrisis dialogika. Monologika yaitu ilmu tentang seni
Actio atau hypokrisis adalah menyajikan berbicara secara monolog, hanya seorang saja
pidato. Faktor yang harus diperhatikan oleh yang berbicara. Yang tergolong mono- logika
pembicara dalam penyajian ini adalah suara, diantaranya pidato, kuliah, ceramah, presenter,
sikap, dan gerak-gerik. pembawa acara, master of ceremony (MC),
dan sebagainya. Dialogika

1
Rajiyem, Sejarah dan Perkembangan

adalah ilmu tentang seni berbicara secara dialog, a. menerangkan konsep-konsep yang
dua orang atau lebih berbicara atau mengambil kompleks dengan jelas,
bagian dalam satu proses pem- bicaraan. Bentuk
b. meneliti berbagai persoalan yang luas,
dialog yakni diskusi, tanya jawab, perundingan,
c. mendukung argumen dengan semua
percakapan, dan debat (Hendrikus, 2000: 17).
persuasi yang berarti,
Berikut ini disajikan penjelasan mengenai
d. memahami motivasi manusia dan
dialogika.
mampu menggunakan pandangan
1. Diskusi dalam arti luas adalah mem- anda dengan persuasi,
berikan jawaban atas pertanyaan atau e. menghadirkan diri anda pada orang lain
pembicaraan serius tentang suatu masa- lah dengan kepercayaan dan keyakinan
yang objektif. Orang mengemukakan diri.
tentang titik tolak pendapatnya, kemudian
2. Memperbaiki kemampuan komunikasi
menjelaskan alasan dan hubungan antar-
secara umum.
masalah. Dalam arti sempit, diskusi ber-
Public speaking akan mengembangkan
arti tukar menukar pikiran yang terjadi di
dan memperbaiki kemampuan komuni- kasi
dalam kelompok kecil atau kelompok besar.
Diskusi tidak harus menghasilkan anda secara umum dengan mem- bantu
keputusan, namun audiens setidaknya anda memperbaiki kemampuan seperti:
memiliki pandangan dan pengetahuan yang a. mengembangkan gaya komunikasi
lebih jelas mengenai masalah yang yang lebih efektif,
didiskusikan. b. meningkatkan konsep diri dan harga
diri,
2. Tanya jawab adalah proses dialog antara
c. menyesuaikan pesan untuk pen-
orang yang mencari informasi dengan
dengar yang spesifik,
orang yang memberikan informasi.
d. menemukan dan menanggapi umpan
3. Debat adalah adu argumentasi antar- balik,
pribadi atau antarkelompok dengan tuju- an e. mengembangkan daya tarik logika dan
mencapai kemenangan untuk satu pihak. emosional,
f. mengembangkan dan mengkomuni-
PUBLIC SPEAKING kasikan kecerdasan anda,
g. meningkatkan kemapuan anda
Pada masa sekarang, orientasi orang untuk menyampaikan kritik yang
berbicara sudah bukan pada seni saja, tetapi membangun,
lebih terfokus sebagai pengetahuan yang harus h. memperbaiki ketrampilan men-
dipelajari untuk mencapai efektivitas pesan yang dengarkan,
maksimal. Retorika sekarang lebih dikenal i. mengorganisasikan penyampaian
sebagai public speaking atau orang awam pesan dengan jelas dan meyakin- kan.
menyebutnya sebagai pidato yang lebih j. Memperbaiki ketrampilan cara
menekankan kemampuan ber- komunikasi di berpidato.
depan orang banyak sehingga memperoleh hasil 3. Meningkatkan kemampuan berbicara di
seperti yang diinginkan. depan publik.
Mengacu pada pendapat DeVito (1994) ada Pembicara bukan dilahirkan, mereka
beberapa keuntungan yang dapat diraih diciptakan. Anda dapat menjadi seorang
seseorang karena mempelajari public speak- pembicara melalui instruksi, membuka
ing ini. Di antara keuntungan itu adalah sebagai dengan pembicaraan yang berbeda dan
berikut. pengalaman yang anda pelajari sendiri
1. Dapat meningkatkan keahlian dalam bidang sehingga anda menjadi lebih mampu,
akademik dan karir. percaya diri, dan menjadi pembicara
Termasuk di dalamnya membantu anda
dalam:

1
Humaniora Volume 17, No. 2, Juni 2005: 142–

publik yang efektif, serta memiliki ke- 1) terbuka kesempatan dan ke-
mampuan dalam mengkritik. mungkinan yang lebih luas
Studi tentang retorika atau public speak- untuk mendapat kerja,
ing ini (tidak ada pembedaan yang berarti) 2) dapat lebih berhasil dalam
adalah bagian inti dari pengembangan usaha-usaha pribadi,
seseorang menjadi individu dan pimpinan 3) lebih mudah mendapat peng-
sosial yang efektif. Wuwur (1999:18-20) akuan dan penghargaan dari
menjabarkan keuntungan mempelajari orang lain,
retorika atau public speaking ini sebagai 4) memperoleh kemungkinan lebih
berikut. besar untuk mempengaruhi,
a. Meningkatkan kemampuan pribadi 5) pengertian terhadap orang lain
dalam hal: semakin terbina,
1) rasa tertekan, takut, dan cemas di 6) dapat terbina sikap batin yang
depan publik dapat dikurangi atau positif terhadap sesama dan dunia
dilenyapkan, sekitar, yang dapat mem- perbesar
2) rasa pasti terhadap diri dapat sukses dalam hidup dan
dipupuk dan berkembang, karyanya.
3) kesadaran dan kepercayaan c. Dalam tugas dan jabatan:
terhadap diri semakin bertam- 1) orang akan memiliki ketrampil-
bah, an dan kekuatan dalam mem-
3) dapat mengalami perkembang- an pertahankan pikiran dan pen-
dalam hal teknik bersuara, dapat,
4) artikulasi dalam mengucapkan 2) dapat membina relasi yang
kata-kata menjadi lebih jelas, menguntungkan dengan organi-
5) bahasanya dapat memiliki daya sasi, perusahaan, institusi, atau
persuasi, partai-partai politik,
6) lewat komunikasi retoris ke- 3) penguasaan yang lebih baik
mampuan pedagogis dan psiko- tentang seni membawakan
logis dapat dibina, ceramah atau pidato dalam situasi
7) kemampuan untuk berbicara atau kesempatan- kesempatan
secara spontan (improvisasi) penting,
dapat dikembangkan, 4) membantu memperluas orientasi
8) kemampuan untuk memberi wawasan pribadi,
motivasi dapat dipertinggi, 5) mempertinggi ketrampilan para
9) dapat menjadi lebih trampil dan produsen untuk menjual dan
cekatan dalam mengemukakan menawarkan hasil produksi,
dan mempertahankan, 6) memperluas pengetahuan, khu-
10) dapat memperluas perbenda- susnya mengenai sumber-
haraan kata, sumber informasi,
11) dapat mengkoordinasi dengan 7) memperkecil kemungkinan
lebih mudah mimik dan gerak- kesalahan komunikasi yang dapat
gerik selama berbicara, membawa dampak negatif bagi
12) kesediaan untuk mendengarkan tugas dan jabatan.
orang lain dapat dikembang- kan, d. Bagi kehidupan pada umumnya:
13) ketrampilan untuk mengolah 1) memberi kesempatan dan
artikel dapat dikembangkan. kemungkinan untuk mengontrol
b. Untuk keberhasilan dan kemudahan diri,
pribadi dalam proses berkomunikasi: 2) dalam proses komunikasi yang
sering, orang dapat menjadi

1
Rajiyem, Sejarah dan Perkembangan

semakin terbuka terhadap diri DAFTAR RUJUKAN


sendiri dan orang lain,
3) mengaktifkan dan mengem- Aly, Bachtiar. 1994. Modul: Retorika.
bangkan kesanggupan-kesang- Jakarta: Universitas Terbuka.
gupan laten, DeVito, Joseph A . 1994. The Public
4) lewat proses komunikasi retoris Speaking Guide. New York :
dapat terbina sikap obyektif dan Harper College.
toleran. Hendrikus, Dori Wuwur. 1999. Retorika
: Terampil Berpidato, Berdiskusi,
SIMPULAN Berargumentasi, Ber- negosiasi.
Retorika atau public speaking menjadi Yogyakarta: Kanisius.
sesuatu yang penting untuk dipelajari. Rahmat, Jalaluddin. 1994. Retorika
Sejarah membuktikan bahwa kemampuan Modern Pen- dekatan Praktis.
berbicara bisa dipergunakan untuk berbagai Bandung : Remaja Rosda- karya.
keperluan: politis, sosial, maupun psikologis. Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss.
Perkembangan retorika diawali dari pe- 1996. Human Communication.
ngembaraan kaum sofis Yunani sebagai ilmu Bandung: Remaja Rosda- karya.
berbicara yang dapat dipelajari dengan pene- Sunarjo, Djoenaesih S.. 1983.
kanan pada seni berbicara. Public speaking Komunikasi Persuasi dan
menekankan pada efektivitas pesan yang dapat Retorika.Yogyakarta:Liberty.
diterima audiens. Susanto,AstridS.1988. Ilmu Komunikasi
Teori Dan Praktek. Bandung :
Remadja Karya.
Susanto,AstridS.1975. Pendapat Umum.
Bandung: Binacipta.

Anda mungkin juga menyukai