Anda di halaman 1dari 2

1.

Langkah awal untuk menilai validitas alat ukur suatu penelitian adalah dengan mencari variabel
utama penelitian tersebut, kemudian mengamati definisi operasionalnya. Perhatikan tingkat
abstraksi konsepnya. Jika tingkat abstraksi konsepnya sederhana, tidak rumit, maka penilaian
validitas didasarkan pada validitas permukaan. Jika abstraksi konsepnya lebih rumit, maka
gunakan penilaian validitas kriteria. Jika abstraksi konsepnya sangat rumit, maka gunakan
penilaian validitas konstruk. Jika penilaian validitas didasarkan pada validitas kriteria dan
konstruk, maka perlu dipertimbangkan dimensi definisi yang lebih banyak, dan pendapat banyak
ahli tentang konsep yang bersangkutan, serta membandingkannya dengan alat ukur yang sudah
terbukti valid.
2. Metode untuk mengukur reliabilitas alat ukur:
1. Metode ulang.
Penilaian reliabilitas dengan menggunakan metode ulang dilakukan dengan cara alat ukur yang
sama diberikan kepada responden yang sama tetapi dalam situasi yang berbeda. Suatu alat ukur
dikatakan reliabel atau memiliki reliabilitas yang tinggi jika hasil dari ke dua pengukuran itu
sama. Aspek reliabilitas yang ditekankan di sini adalah kemantapan alat ukur tersebut.
2. Metode paralel
Dalam metode ini pengujian reliabilitas dilakukan melalui 2 cara:
Cara pertama, pengukuran dilakukan oleh 2 orang peneliti dengan menggunakan satu alat ukur
yang sama. Alat ukur yang digunakan dikatakan reliabel jika hasil yang diperoleh oleh ke 2 orang
peneliti tersebut, sama.
Cara kedua, pengukuran dilakukan oleh 1 orang peneliti, tetapi menggunakan alat ukur yang
berbeda. Alat ukur yang digunakan dikatakan reliabel jika hasil pengukuran dari ke 2 alat ukur
tersebut, sama.
3. Metode belah dua
Dalam metode ini alat ukur dibagi menjadi dua bagian. Masing-masing bagian mengukur satu
konsep yang sama, artinya setiap bagian harus terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang
homogen. Hasil pengukuran dari ke dua bagian alat ukur tersebut kemudian dikorelasikan. Jika
hasil pengukuran ke dua bagian alat ukur tersebut memiliki korelasi yang tinggi, maka alat
tersebut dapat dikatakan reliabel. Sebaliknya jika korelasi hasil pengukuran ke dua bagian alat
ukur itu korelasinya rendah, maka alat ukur tersebut tidak reliabel.
3. Hubungan validitas dengan reliabilitas
Hubungan dari validitas dengan reliabilitas yaitu, validitas langsung mempermasalahkan
kesesuaian antara konsep dengan kenyataan empirik, sedangkan reliabilitas
mempermasalahkan kesesuaian beberapa hasil pengukuran pada tingkat empirik. Alat ukur yang
absah atau valid otomatis akan dapat diandalkan, tetapi alat ukur yang dapat diandalkan belum
tentu absah atau valid. Alat ukur penelitian haruslah memiliki validitas dan reliabilitas yang
tinggi agar hasil penelitian yang diperoleh benar-benar bermakna. Jika penilaian validitas
cenderung bersifat kualitatif karena abstrak, penilaian reliabilitas lebih bersifat nyata karena
dapat menggunakan perhitungan kuantitatif.

Pada penelitian yang saya lakukan, validitas didasarkan pada validitas permukaan. Kemuadian
untuk mengukur reliabilitasnya menggunakan metode belah dua.
Sumber ISIP4216

Anda mungkin juga menyukai