Disusun oleh :
Kelas B
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2021
Validitas yaitu suatu alat ukur yang dilihat seberapa baik digunakan dalam
mengukur sesuatu. Prinsip validitas adalah pengukuran atau pengamatan yang
berarti prinsip keandalan instrumen dalam mengumpulkan data. Instrumen harus
dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Jadi validitas lebih menekankan
pada alat pengukuran atau pengamatan. Jika sebuah alat ukur tidak valid
resikonya akan sangat besar. Validitas sebuah alat ukur sangat penting, karena
validitas menunjukkan apakah suatu alat ukur dapat digunakan atau tidak.
Jenis-jenis validitas
1. Conten validity, terkait dengan isi untuk memastikan bahwa item atau
Pernyataan tersebut sudah sesuai atau belum. Content validity ini dilakukan
Pada awal penyusunan alat ukur.
2. Constrak validity, jenis validitas ini berkaitan tentang alat ukur yang kita gunakan
sesuai dengan konstrak. Jenis validitas ini banyak digunakan untuk riset seperti
tesis, skripsi dan disertasi
3. Criteria validity, tes untuk penggunaan sehari-hari, contohnya: HRD yang
melakukan tes untuk seleksi staf administrasi
Dari ketiga jenis tes ini biasanya digunakan untuk alat ukur alat ukur tersebut
nantinya akan digunakan untuk berbagai tujuan suatu alat yang akan melakukan
uji validitas harus sesuai dengan penggunaan alat tes atau alat ukur tersebut.
• Perlu menghasilkan koefisien atau indeks, koefisien berkisar 0-1, (0 = tidak valid
dan 1 = valid (semakin besar, semakin valid)). Ketentuan alat ukur untuk
dinyatakan sudah valid yaitu minimal 0,3.
• Dalam ilmu sosial mendapatkan indeks/koefisien 1 tidak mungkin, dan
kemungkinan akan dicurigai.
• Kita harus memperhatikan keterkaitan antara skor tes dengan tes yg akan kita
ujikan dengan bukti2 yang menjadi tujuan penggunaan tes.
Tujuan validitas
Perbedaan validitas dan reliabilitas yakni validitas itu lebih populer dan sering
didengar daripada reliabilitas. Dimana validitas mengacu pada sejauh mana suatu
tes mengukur, dan apa yang diklaim untuk mengukur. Sedangkan Reliabilitas
secara harafiah yakni konsisten “jika alat ukur ini diberikan ke orang yang sama
artinya konsisten dan hasilnya kurang lebih sama “ artinya Reliabilitas dapat
mengacu pada konsistensi hasil tes. Antara validitas dan reliabilitas membicarakan
tentang kualitas alat ukur dan sama-sama diperlukan .