Anda di halaman 1dari 2

Cara Menilai Validitas dan Reliabilitas Instrumen, serta Hubungan Validitas dengan Reliabilitas

Validitas
langkah awal untuk menilai validitas alat ukur suatu penelitian adalah dengan mencari variabel utama
penelitian tersebut, kemudian mengamati definisi operasionalnya. Perhatikan tingkat abstraksi
konsepnya. Jika tingkat abstraksi konsepnya sederhana, tidak rumit, maka penilaian validitas didasarkan
pada validitas permukaan. Jika abstraksi konsepnya lebih rumit, maka gunakan penilaian validitas
kriteria. Jika abstraksi konsepnya sangat rumit, maka gunakan penilaian validitas konstruk. Jika penilaian
validitas didasarkan pada validitas kriteria dan konstruk, maka perlu dipertimbangkan dimensi definisi
yang lebih banyak, dan pendapat banyak ahli tentang konsep yang bersangkutan, serta
membandingkannya dengan alat ukur yang sudah terbukti valid.
Validitas menunjukkan keadaan yang sebenarnya dan mengacu pada kesesuaian antara konstruk, atau
cara seorang peneliti mengkonseptualisasikan ide dalam definisi konseptual dan suatu ukuran. Hal ini
mengacu pada seberapa baik ide tentang realitas “sesuai” dengan realitas aktual. Dalam istilah
sederhana, validitas membahas pertanyaan mengenai seberapa baik realitas sosial yang diukur melalui
penelitian sesuai dengan konstruk yang peneliti gunakan untuk memahaminya. Validitas digunakan
sebagai pengembangan dan pengevaluasian suatu tes. Selain itu, validitas juga diperlukan untuk
mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu konstruk pertanyaan dalam mendefinisikan suatu
variabel. Menurut Neuman (2007), terdapat tiga jenis validitas pengukuran, antara lain :
a. Validitas permukaan (Face validity).
Valitiditas ini merupakan jenis validitas yang paling mudah karena tingkat konsep yang hendak
diukur kurang abstrak dan sederhana, sehingga tidak memerlukan penjabaran yang rumit untuk
dioperasionalkan.
b. Validitas kriteria (cruterium validity)
Sesuai namanya, valid – tidaknya alat ukur ini terletak pada penggunaan kriteria sebagai
landasan penilitian.
c. Validitas konstruk (construct validity)
Dibanding dua validitas sebelumnya, validitas ini paling tinggi tingkatannya karena diperlukan
indikator dan penilaiannya lebih rumit.

Reliabilitas Instrumen
Sebagaimana halnya validitas, kata reliabilitas berasal dari Bahasa inggris ‘reliability’ yang berarti
kemantapan atau keajegan. Secara sederhana pengertian reliabilitas merujuk pada masalah ke keajegan
(tetap) atau kemantapan alat ukur yang dipakai. Jadi tiga aspek penting reliabilitas, yaitu: dapat
diandalkan (dependability), dapat diramalkan (predictability), dan menunjukkan ketetapan. Jadi suatu
alat ukur yang reliabel adalah alat ukur yang dapat digunakan untuk memprediksi atau meramalkan
karena hasilnya selalu konstan (tetap) dari pengukuran satu ke pengukuran berikutnya.
Menilai reliabilitas alat ukur
Ada tiga cara yang dapat digunakan untuk menilai reliabilitas alat ukur, yaitu metode ulang, metode
parallel, dan metode belah dua.
a. Metode ulang
Penilaian realibilitas dengan menggunakan metode ulang dilakukan dengan cara alat ukur yang
sama diberikan kepada responden yang sama tetapi dalam situasi yang berbeda. Suatu alat ukur
dikatakan reliabel atau memiliki reliabilitas yang tinggi jika hasil dari ke dua pengukuran itu
sama. Aspek reliabilitas yang ditekankan di sini adalah kemantapan alat ukur tersebut.
b. Metode paralel
Delam metode ini pengujian reliabilitas dilakukan melalui 2 cara:
Cara pertama, pengukuran dilakukan oleh 2 orang penelitian dengan menggunakan satu alat
ukur sama. Alat ukur yang digunakan dikatakan reliabel jika hasil yang diperoleh oleh ke 2 orang
penelitian tersebut.
Cara kedua, pengukuran dilakukan oleh 1 orang peneliti, tetapi menggunakan alat ukur yang
berbeda. Alat ukur yang digunakan dikatakan reliabel jika hasil pengukuran dari ke 2 alat ukur
tersebut, sama.
c. Metode belah dua
Dalam metode ini alat ukur dibagi menjadi dua bagian. Masing-masing bagian mengukur satu
konsep yang sama, artinya setiap bagian harus terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang
homogeny.

Hubungan Validitas dengan Reliabilitas


Validitas adalah alat ukur untuk menilai apakah suatu konsep telah dijabarkan secara benar ke dalam
indikator-indikator pada tingkat empirik. Hasil dari penilaian menentukan apakah konsep tersebut telah
diukur dengan tepat dan dengan hasil yang sesuai. Untuk memastikan bahwa konsep tersebut telah
diukur secara benar, maka diperlukan alat ukur yang tepat (valid). Reliabilitas, akan muncul jika alat ukur
tersebut menunjukkan hasil pengukuran yang tepat dan tetap.
Jika validitas langsung mempermasalahkan kesesuaian antara konsep dengan kenyataan empirik,
sedangkan reliabilitas mempermasalahkan kesesuaian beberapa hasil pengukuran pada tingkat empiric.
Alat ukur yang abash atau valid otomatis akan dapat diandalkan, tetapi alat ukur yang dapat diandalkan
belum tentu abash atau valid. Alat ukur penelitian haruslah memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi
agar hasil penelitian yang diperoleh benar-benar bermakna.
Jika penilaian validitas cenderung bersifat kualitatif karena abstrak, penilaian reliabilitas lebih bersifat
nyata karena dapat menggunakan perhitungan kuantitatif.

Sumber referensi: ISIP 4216 Modul 6

Anda mungkin juga menyukai