Untuk menilai validitas alat ukur suatu penelitian 1. mencari variabel utama dari penelitian tersebut, 2. mengamati definisi operasionalnya serta memperhatikan tingkat abstraksi konsepnya. Apabila tingkat abstraksi konsepnya sederhana dan tidak rumit, maka penilaianvaliditas didasarkan pada validitas permukaan (face validity). jika abstraksi konsepnya lebih rumit, maka digunakan penilaian validitas kriteria.Dan jika abstraksi konsepnya sangat rumit, maka digunakan penilaian validistas konstruk. Apabila peneliti menggunakan penilaian validitas kriteria dan konstruk, maka perlu dipertimbangkan dimensi definisi yang lebih banyak dan pendapat banyak ahli tentang konsep yang bersangkutan serta membandingkannya dengan alat ukur yang sudah terbukti valid.
B. Cara menilai reliabilitas
Terdapat 3 (tiga) cara yang digunakan untuk menilai reliabilitas alat ukur yaitu: 1. Metode ulang Dilakukan dengan memberikan alat ukur yang sama kepada responden yang sama tetapi dalam situasi yang berbeda. Alat ukur dikatakan reliabel apabila hasil dari kedua pengukuran tersebut sama. Aspek reliabilitas yang ditekankan di sini adalah kemantapan alat ukur tersebut. 2. Metode paralel Cara pertama, pengukuran dilakukan oleh 2 (dua) orang peneliti dengan menggunakan satu alat ukur yang sama. Jika hasil yang diperoleh oleh kedua peneliti tersebut sama, maka alat ukur dapat dikatakan reliabel. Cara kedua, pengukuran dilakukan oleh satu orang tetapi menggunakan 2 (dua) alat ukur yang berbeda. Jika hasil pengukuran dari kedua alat ukur tersebut sama, maka alat ukur dapat dikatakan reliabel. 3. Metode belah dua Pada metode ini, alat ukur dibagi menjadi 2 (dua) bagian, di mana masing- masing bagian mengukur satu konsep yang sama yaitu terdiri dari pertanyaan- pertanyaan yang homogen. Langkah selanjutnya yaitu mengkorelasikan hasil pengukuran dari kedua bagian alat ukur tersebut. Jika hasil pengukuran memiliki korelasi yang tinggi, maka alat ukur dapat dikatakan reliabel. Jika hasil pengukuran memiliki korelasi yang rendah, maka alat ukur tidak reliabel.
C. Hubungan validitas dengan reliabilitas
Validitas adalah alat ukur untuk menilai apakah suatu konsep telah dijabarkan secara benar ke dalam indikator-indikator pada tingkat empirik. Hasil dari penilaian menentukan apakah konsep tersebut telah diukur dengan tepat dan dengan hasil yang sesuai. Untuk memastikan bahwa konsep tersebut telah diukur secara benar, diperlukan alat ukur yang tepat Valid) Reliabilitas akan muncul jika alat ukur tersebut menunjukkan hasil pengukuran yang tepat dan tetap. Jadi, validitas langsung mempermasalahkan kesesuaian antara konsep dengan kenyataan empirik, sedangkan reliabilitas mempermasalahkan kesesuaian beberapa hasil pengukuran pada . Penilaian validitas cenderung bersifat kualitatif karena abstrak, sedangkan penilaian reliabilitas lebih bersifat nyata karena dapat menggunakan perhitungan kuantitatif.