Anda di halaman 1dari 13

METODOLOGI PENELITIAN

INSTRUMEN PENELITIAN

Disusun Oleh
Kelompok 6 :
Bernadetha Ina dona 131911001
Nadela Selfa 131911012
Serlye marensisca 131911020

Dosen Pengampu:
Safra Ria Kurniati, S.Kep, Ns,M.Kep

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN SEKOLAH


TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH
TANJUNGPINANG
TAHUN AJARAN
2021/2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami mampu menyusun sebuah makalah dengan judul
“instrumen penelitian”. Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas yang diberikan
dalam mata kuliah metodologi penelitian di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang
Tuah Tanjung Pinang.
Dalam Penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada:
1. Wiwiek Liestyaningrum, S.Kep., Ns, M.Kep selaku Ketua Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Tanjungpinang.
2. Zakiah Rahman, S.Kep, Ns, M.Kes selaku Ka.Prodi S-1 Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Tanjungpinang
3. Safra ria kurniati,S.Kep, Ns,M.Kep dosen pengampu mata kuliah
Metodologi penelitian

Kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan baik pada


penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk
itu penulis mengharapkan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Tanjungpinang, 25 Maret 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata pengantar................................................................................................i
Daftar isi...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................1
C. Tujuan Penulisan...............................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Theory related validity dan criterio-related validity........................... 2
B. Uji reliabilitas instrument................................................................... 4
C. Homogenitas....................................................................................... 4
D. Ekuivalensi dan analisis item............................................................. 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................................8
B. Saran...................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................iii

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penelitian dapat diartikan sebagai suatu proses penyelidikan secara
sistematis yang ditujukan pada penyediaan  informasi untuk menyelesaikan
masalah. Sebagai suatu kegiatan sistematis penelitian harus dilakukan dengan
metode tertentu yang dikenal dengan istilah metode penelitin,yakni suatu cara
ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan  kegunaan tertentu. Cara ilmiah
ini harus didasari ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris, dan sistematis.
Dalam melaksanakan kegiatan penelitian, keberadaan instrumen penelitian
merupakan bagian yang sangat integral dan termasuk dalam komponen
metodelogi penelitian karena instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan
untuk mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu masalah yang sedang
diteliti.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Theory related validity dan criterio related validity
2. Bagaimana uji reliabilitas instrumen
3. Bagaimana homogenitas
4. Bagaimana ekuivalensi

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Theory related validity dan criterio related validity
2. Untuk mengetahui uji reliabilitas instrumen
3. Untuk mengetahui homogenitas
4. Untuk mengetahui ekuivalensi

1
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. Theory Related Validity Dan Critrio-Related Validity


Criterion-related Validity, konsep pengukuran validitas yang menguji
tingkat akurasi dari instrumen yang baru dikembangkan. Uji Criterion-related
Validity ini, dilakukan dengan cara menghitung koefisien korelasi antara skor
yang diperoleh dari penggunaan instrumen baru dengan skor dari penggunaan
instrumen lain yang telah ada sebelumnya dan memilki kriteria relevan.
Instrumen baru yang memiliki validitas yang tinggi jika koevisien korelasinya
tinggi. Ada dua jenis Criterion-related Validity, yaitu:
1. Concurrent Validity, jika pengujian korelasi dilakukan terhadap skor
instrumen baru dengan instrumen yang mempunyai kriteria relevan.
2. Predictive Validity, jika korelasi skor kedua instrumen merupakan hasil
pengukuran sebelum pengukuran pada saat yang berbeda. Dimana
pengukuran instrumen yang baru dilakukan sebelum pengukuran instrumen
lain yang memilki kriteria relevan.
3. Construct Validity, suatu instrument dirancang untuk menukur contruct
tertentu. Construct Validitymerupakan konsep pengukuran validitas dengan
cara menguji apakah suatu instrumen mengukur constructsesuai dengan yang
diharapkan. Ada dua cara pengujian Cinstruct Validity, yaitu:
1) Convergent Validity, dimana validitas suatu instrumen ditentukan
berdasarkan konvergensinya dengan instrumen lain yang sejenis dalam
mengukur construct.
2) Discriminant Validaty, dimana validitas suatu instrumen ditentukan
berdasarkan rendahnya korelasi dengan instrumen lain yang digunakan
untuk mengukur construct lain.

B. Uji Reliabilitas Instrumen


Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah
alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika
pengukuran tersebut diulang. Ada beberapa metode pengujian reliabilitas di

2
antaranya metode tes ulang, formula Flanagan, Cronbach’s Alpha, metode
formula KR (Kuder-Richar dson) –20, KR –21, dan metode Anova Hoyt.
Metode yang sering digunakan dalam penelitian adalah metode Cronbach’s
Alpha. Metode ini sangat cocok digunakan pada skor dikotomi (0 dan 1) dan
akan menghasilkan perhitungan yang setara dengan menggunakan metode KR-
20dan Anova Hoyt. Reliabilitas berarti dapat dipercaya” Artinya, instrumen
dapat memberikan hasil yang tepat. Alat ukur instr ument dikategorikan reliabel
jika menunjukkan konstanta hasil pengukuran dan mempunyai ketetapan hasil
pengukuran sehingga ter bukti bahwa alat ukur itu benar-benar dapat diper
tanggung jawabkan kebenarannya
 Dalam menguji reliabilitas dibagi menjadi tiga yaitu:
1. Teknik test-retest
Instrumen diujikan pada responden yang sama, dalam selang waktu
antara kira-kira antara 15-30 hari. Bila terlalu dekat kurang baik sebab masih
ingat betul jawaban pertama, bila terlalu lama kurang bagus karena mungkin
sudah terjadi perubahan pada diri responden dalam hal variabel yang hendak
diukur. Hasil pengukuran pertama dikorelasikan dengan hasil pengukuran
yang kedua menggunakan rumus product momen, bila signifikan berarti
reliabel, bila tidak signifikan tidak reliabel.
2. Teknik Belah Dua
Melakukan uji coba alat ukur pada sejumlah responden kemudian
dihitung validitasnya. Item-item yang valid dikumpulkan yang tidak valid
dibuang. Item-item yang valid tersebut dibagi dua. Skor masing-masing item
tiap belahan dijumlahkan, sehingga menghasilkan dua skor total dari belahan
kedua dengan menggunakan teknik product moment. Oleh karena hasil
korelasi berasal dari angka-angka item yang dibelah maka angka korelasinya
akan lebih rendah daripada tidak dibelah. Oleh karena itu harus dicari angka
korelasi untuk seluruh item.
3. Teknik Bentuk Paralel
Melakukan uji coba alat ukur pada sejumlah responden kemudian
dihitung validitasnya. Item-item yang valid dikumpulkan yang tidak valid
dibuang. Item-item yang valid tersebut dibagi dua. Skor masing-masing item

3
tiap belahan dijumlahkan, sehingga menghasilkan dua skor total dari belahan
kedua dengan menggunakan teknik product moment. Oleh karena hasil
korelasi berasal dari angka-angka item yang dibelah maka angka korelasinya
akan lebih rendah daripada tidak dibelah. Oleh karena itu harus dicari angka
korelasi untuk seluruh item
 Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1. Repeated Measure atau pengukuran ulang. Disini sesorang akan disodori
pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat
apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya.
2. One Shot atau pengukuran sekali saja. Disini pengukuran hanya sekali dan
kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur
korelasi atau jawaban pertanyaan. SPSS memberikan fasilitas untuk
mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpa(α). Suatu
constractatau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach
Alpa(α) > 0.60

C. Homogenitas
Uji homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya variansi-
variansi dua buah distribusi atau lebih. Uji homogenitas yang akan dibahas
dalam tulisan ini adalah Uji Homogenitas Variansi dan Uji Bartlett. Uji
homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dalam variabel X dan Y
bersifat homogen atau tidak. Pengujian atau uji homogenitas bertujuan untuk
meyakinkan bahwa sekumpulan data yang akan diukur memang berasal dari
populasi yang homogen (sama). Penghitungan homogenitas dilakukan peneliti
saat ingin membandingkan sebuah sikap, intensi, atau perilaku (varians) pada
dua kelompok populasi (Widhiarso, 2011). Kelompok populasi tersebut
memiliki ciri dan karakteristik sendiri seperti usia, jenis kelamin, pendidikan,
dan lain sebagianya.
Sebagai contoh, peneliti ingin mengukur intensi stres pada karyawan
berdasarkan jenis kelaminnya. Maka, terdapat dua kelompok populasi, yaitu
kelompok karyawan pria dan kelompok karyawan wanita. Sebelum melakukan
perbandingan kelompok tersebut, peneliti perlu melakukan uji homogenitas.

4
Analisis dapat dilakukan jika uji homogenitas terpenuhi, yaitu bahwa seluruh
populasi karyawan laki-laki dan perempuan adalah homogen. Azwar (2010)
mengatakan bahwa sebenarnya kita boleh saja tidak melakukan uji homogenitas,
dengan syarat jumlah (n) populasi sama di setiap kelompok. Yaitu ada
keseimbangan jumlah populasi karyawan pria dan karyawan wanita (misalnya,
karyawan pria dan wanita berjumlah masing-masing 50 orang). Jika jumlah (n)
populasi di kedua kelompok tidak seimbang, maka perlu dilakukan uji
homogenitas untuk memastikan bahwa seluruh populasi homogen.
 Cara melakukan uji homogenitas
1. Levene’s Test
Levene’s Test adalah tes yang paling populer dan sering digunakan
untuk melakukan uji homogenitas. Menurut Starkweather (2010), Levene’s Test
memiliki tujuan utama untuk mengetahui perbedaan dari dua kelompok data
dengan varians yang berbeda. Hasil perhitungan dari tes ini akan menunjukkan
nilai signifikansi (p) dari dua kelompok data yang berbeda.
Nilai signifikansi (p) > 0,05 menandakan bahwa kelompok data berasal
dari populasi dengan varians yang sama (homogen). Di sisi lain, nilai
signifikansi (p) < 0,05 menandakan bahwa kelompok data berasal dari populasi
dengan varians yang berbeda (heterogen). Nah, pastikan hasil datamu homogen
dengan memiliki nilai signifikansi (p) > 0,05. Setelah data dipastikan homogen,
kamu dapat melanjutkan analisis perbandingan menggunakan Anova atau T Test
Langkah-Langkah Melakukan Levene’s Test Kabar baiknya, kita dapat
dengan mudah melakukan Levene’s Test menggunakan bantuan software SPSS.
Namun, kamu juga dapat menghitungnya secara manual. Di bawah ini adalah
langkah-langkah melakukan Lavene’s Test menggunakan SPSS menurut
Nuryadi dkk (2017).
1) Masukkan data variabel yang telah disusun dalam satu kolom. Setelah
variabel pertama dimasukkan, lanjutkan dengan variabel kedua. Mulai dari
baris kosong setelah variabel pertama.
2) Buatlah pengkodean kelas dengan cara membuat variabel baru yang telah
diberi label. Beri “Label 1” untuk variabel pertama lalu beri “Label 2” untuk
variabel kedua.

5
3) Cara menghitung Levene’s Test menggunakan SPSS adalah sebagai berikut.
Klik Analyze, klik Descriptive Statistics, klik Explore.
4) Masukkan variabel yang akan dihitung pada bagian dependent list. Lalu kode
kelas pada bagian factor list. Selanjutnya, pilih tombol Plots sehingga muncul
sebuah tampilan. Klik Pilih tombol Continue lalu klik Ok.
5) Uji homogenitas ini menghasilkan banyak keluaran. Untuk keperluan
penelitian ini, hanya perlu fokus pada keluaran Homogenity of Variance Test
yaitu keluaran yang terdapat pada menu Options
6) Apabila nilai Levene Statistic > 0,05, maka dapat dikatakan bahwa variasi
data adalah homogen. Begitu pula sebaliknya.
Sebagai tambahan informasi, Levene’s Test adalah metode pengujian
homogenitas varians yang hampir sama dengan tes Bartlett. Perbedaannya
adalah, data yang diuji menggunakan Levene’s Test tidak harus terdistribusi
secara normal, namun data harus kontinyu atau berkelanjutan
2. Test Bartlett
Tes Bartlett juga biasa digunakan untuk menguji homogenitas.
Karakteristik dari tes Bartlett adalah bahwa tes ini digunakan untuk menguji
homogenitas varians lebih dari dua kelompok data. Misal, kita ingin mengukur
kemandirian mahasiswa dari tiga kelompok data yang berbeda. Yakni:
mahasiswa yang tinggal bersama orang tua, mahasiswa yang tinggal di kos,
dengan mahasiswa yang tinggal bersama sanak saudara.
Langkah-Langkah Melakukan Tes Bartlett Sebenarnya, Tes Barlett
dapat dengan mudah dilakukan menggunakan bantuan software SPSS. Namun,
jangan khawatir, kamu dapat menghitungnya secara manual. Berikut adalah
langkah-langkah penghitungannya, dilansir dari Nuryadi dkk (2017).
1) Hitung derajat kebabasan (dk) masing-masing kelompok dan varians (s)
masing-masing kelompok
2) Hitunglah besarnya log S2 untuk masing-masing kelompok dan besarnya dk.
Log S2 untuk masing-masing kelompok
3) Setelah itu, hitung nilai varians gabungan semua kelompok, nilai B (nilai
Bartlett), dan nilai X2
4) Setelah nilai Chi-Kuadrat hitung diperoleh, maka nilai Chi-Kuadrat tersebut

6
dibandingkan dengan Chi-Kuadrat tabel. Kriteria Homogenitas ditentukan
apabila nilai Chi-Kuadrat hitung < ChiKuadrat tabel.

D. Ekuivalensi
Komponen ekuivalensi dari suatu pengujian relibialitas (sering disebut “
reliabilitas uji silang’’ atau cross test reliability) berfungsi menilai suatu korelasi
relatif antara dua penguji atau pengukuran yang paralel. Ekuivalensi terjadi
ketika dua orang pengamat atau lebih menilai fenomena yang sama sebagaimana
penelitian analisi isi (content analisis).
Menurut burhan bungin (2008) validitas alat ukur adalah akurasi alat
ukur terhadap yang diukur walaupun dilakukan berkali-kali dan dimana-mana.
Sedangkan rehabilitas alat ukur menurutnya adalah kesesuaian alat ukur dengan
yang diukur, sehingga alat ukur itu dapat dipercaya atau dapat diandalkan.
Ekuivalensi mengacu pada kemampuan dua atau lebih macam instrumen
yang dibuat dua atau lebih peneliti untuk mengukur satu hal yang sama.
Konsistensi internal tercapai jika semua item dalam instrumen mengukur satu
hal yang sama. Jika terdapat 10 pertanyaan tentang motivasi, maka ke 10
pertanyaan itu mengukur hal yang sama. Instrumen yang ekuivalen adalah
pertanyaan yang secara bahasa yang berbeda tetapi maksudnya sama. Misalnya
berapa tahun anda bekerja di lembaga ini?. Pengujian dengan cara ini cukup
dilakukan sekali, tetapi instrumennya dua dan berbeda pada responden yang
sama. Reliabilitas diukur dengan cara mengorelasikan antara data instrumen
yang satu dengan instrumen yang dijadikan ekuivalennya. Bila korelasi positif
dan siknifikan, maka instrumen dapat dinyatakan reliabel.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Suatu intrumen yang baik tentu harus memiliki validitas dan realibitas
yang baik. Untuk memperoleh instrument yang baik tentu selain harus
diujicobakan, dihitung validitas dan realibiltasnya juga harus dibuat sesuai
kaidah-kaidah penyusunan instrument. Berkaiatan dengan hal tersebut, pada
pembahasan ini akan diuraikan berbagai hal terkait dengan instrument penelitian
yang pembahasannya diawali dengan pengertian instrumen penelitian, lagkah-
langkah penyusunan, teknik pengujian validitas dan reliabiltasnya, teknik
pengumpulan data, dan analisis data

B. Saran
Untuk mahasiswa harap membaca dan mempelajari tentang instrument
penelitian yang dimana akan menjadi ilmu tambahan waktu menjalani
pembuatan skripsi

8
DAFTAR PUSTAKA

Sudjana. 2005. Metoda statistika. Tarsito. Bandung


Riwidikdo, H. 2012. Statistik kesehatan. Mitra cendikia press. Yogyakarta
Budiarto, E. 2001. Biostatistika untuk kedokteran dan kesehatan masyarakat. EGC.
Bandung
Mason, R.D & Douglas A. Lind. 1996. Teknik statistik bisnis dan ekonomi.
Erlangga. Jakarta
Usman, H. 2000. Pengantar statistika. Bumi aksara. Bandung

Anda mungkin juga menyukai