Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS BUTIR SOAL

Makalah
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Evaluasi/ Assesmen SD

Oleh Kelompok 5 :
AYU WANDIRA 201014286206224
ERA ANGGRAINI 201014286206228

Dosen Pembimbing :
Dr. APDOLUDIN, S.Pd.I., M.Pd.I

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MUARA BUNGO
2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat,
inayah, taufik, dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca. Makalah ini disusun dalam rangka
menyelesaikan tugas dari dosen kami Dr. Apdoludin, S.Pd.I., M.Pd.I selaku dosen
pembimbing mata kuliah Evaluasi/ Assesmen SD.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat menjadi lebih baik lagi.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu, kami harapkan kepada pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempuraan
makalah ini.

Muara Bungo, 26 November 2022


Penulis,

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

COVER ........................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan Masalah .................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 2
A. Karakteristik Perangkat Tes Reliabilitas ............................................. 2
B. Karakteristik Perangkat Tes Validitas ................................................. 6
BAB III PENUTUP ........................................................................................ 9
A. Kesimpulan .......................................................................................... 9
B. Saran ..................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Salah satu teknik penilaian yang digunakan yang digunakan untuk
menilai kemampuan belajar anak adalah dengan tes. Agar tes yang disusun itu
dapat kita harapkan sesuai dengan prinsipnya, maka dalam menyusun soal tes
harus benar-benar memenuhi beberapa kriteria. Sehingga tes itu benar-benar
menilai secara tepat, sesuai dengan keadaan anak yang kita nilai.
Sebuah tes harus memenuhi syarat-syarat tertentu sebagai alat
pengukur, sebab memang tidak jarang kesimpulan penting ditarik dan
keputusan penting diambil berdasarkan informasi-informasi yang berhasil
diperoleh melalui penggunaan tes, padahal di lain pihak kita menyadari
kelemahan-kelemahannya yang sebagaian terletak pada kurang cermatnya
kita memerikasa alat pengukur (tes) itu sendiri. Kadang-kadang tes yang
dipergunakan tidak benar-benar mengukur apa yang mau diukur, hasil
pengukuran tidak cukup mantap, tidak ada patokan interpretasi yang cukup
tegas tentang benar tidaknya suatu jawaban, dan kadang tes itu tidak cukup
mampu menunjukkan perbedaan-perbedaan kemampuan. Untuk itu,
diperlukan karakteristik atau syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam
pembuatan tes yang baik.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana karakteristik perangkat tes reliabilitas ?
2. Bagaimana karakteristik perangkat tes validitas ?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui karakteriristik perangkat tes reliabilitas.
2. Untuk mengetahui karakteristik perangkat tes validitas.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Karakteristik Perangkat Tes Reliabilitas


Reliabilitas berasal dari kata reliability berarti sejauh mana hasil suatu
pengukuran dapat dipercaya. Suatu hasil pengukuran dapat dipercaya apabila
dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subyek
yang sama, diperoleh hasil pengukuran yang relatif sama, selama aspek yang
diukur dalam diri subyek memang belum berubah. (Zulkifli Matondang,
2009)
Reliabilitas mempunyai nama lain keandalan, keteguhan, terpercaya,
stabilitas, dan konsistensi, tetapi gagasan utama yang termuat dalam konsep
reliabilitas yakni rentang dimana pengukuran dapat diandalkan. Keandalan
suatu instrument ialah kepastian atau konsistensi alat ukur dalam mengukur
yang diukur. Reliabilitas adalah konsistensi pengamatan yang didapatkan dari
rekaman berulang baik satu maupun serangkaian subjek.
Berdasarkan definisi tersebut, reliabilitas tes adalah keputusan
instrumental atau reliabilitas dalam mengevaluasi apa yang sedang dievaluasi,
yang berarti akan mendapatkan hasil yang relatif sama setiap kali
menggunakan perangkat evaluasi.
Tes reliabilitas (keandalan) instrumen bisa dilakukan eksternal atau
internal. Secara eksternal, pengujian dijalankan pada tes-tes ulang (test-
retest), ekivalensi dan kombinasi (gabungan). Secara internal dapat menguji
keandalan instrument menggunakan teknik khusus untuk menganalisis
konsistensi item instrument. Metode uji reliabilitas internal konsistensi terdiri
atas uji split half, KR 20, KR 21, Anova hoyt dan alpha cronback. (Hikmah
dan Muslimah, 2021)
1. Test Retest (Tes Ulang)
Alat ukur penelitian yang reliabilitas dengan pengujian ulang
dijalankan oleh responden pada pengujian beberapa kali. Oleh karena itu,
peralatannya dan respondennya sama serta waktunya berbeda. Reliabilitas

2
diukur menggunakan koefisien korelasi antara percobaan awal dan
berikutnya. Jika koefisien korelasi positif dan signifikan, perangkat
handal. Pengujian cara ini sering disebut sebagai stabilitas. Untuk
mengukur keandalan suatu perangkat menggunakan rumus korelasi
produk moment.

Yaitu :
r = koefisien korelasi
n = total responden
∑ 𝑋𝑖 = total skor instrument

Σ\ Yi = total skor jawaban


∑ 𝑋𝑖 2 = total kuadrat skor item

Σ Yi 2 = total kuadrat skor jawaban


∑ 𝑋𝑖 Yi = jumlah perkalian skor dengan total skor

Setelah didapatkan nilai ri yang dihitung selanjutnya, untuk dapat


menentukan apakah instrumen tersebut reliabel. Nilai-nilai direferensikan
dalam tabel r dengan tingkat kesalahan 5% dan 1%. Untuk tabel ri > r
dapat disimpulkan bahwa alat ini dapat diandalkan dan dapat digunakan
untuk penelitian.
2. Equivalent
Instrumen equivalent adalah pertanyaan berbeda secara linguistik
yang memiliki arti yang sama. Untuk menguji keandalan suatu perangkat
dengan cara cukup dikerjakan satu kali, tetapi akan tetapi dua perangkat
dari responden sama menggunakan perangkat yang berbeda pada waktu
yang bersamaan. Keandalan dihitung dengan mengkorelasikan data
dengan data instrumen yang digunakan sebagai ekuivalen. Jika korelasi
positif dan signifikan, instrumen tersebut dapat dikatakan handal.

3
3. Gabungan
Uji ini caranya menguji dua perangkat setara berkali-kali pada
subjek yang sama. Metode ini yaitu kombinasi dari yang awal dan yang
kedua. Reliabilitas instrumen dicapai dengan mengkorelasikan kedua
instrument tersebut, mengkorelasikannya pada tes kedua dan kemudian
mengkorelasikannya dengan silang. (Hikmah dan Muslimah, 2021)
4. Internal Consistency
Uji reliabilitas dengan uji konsistensi internal, Pertama-tama coba
perangkat pada subjek penelitian, kemudian analisis hasil didapat
menggunakan teknik khusus. Hasil analisis digunakan untuk menaksir
keandalan instrumen. Tes ini dilaksanakan menggunakan teknik
Spearman Brown, KR 20, KR 21 Split half, Analisis varian hoyt atau
teknik Alpha Croncbach.
1) Spearman brown
Rumus :
2𝑟
ri= 1+𝑟𝑏

Yaitu :

ri = reliabilitas internal semua instrument


rb = korelasi antara belahan pertama dan kedua
2) KR 20
Rumus

k = total soal instrumen


pi = presentase banyaknya subyek yang menjawab pada butir 1
qi = 1 - pi
si = varian total

4
3) KR 21
Rumus :

Yaitu :
K = total soal instrumen
M = rata-rata total skor
si2 = total varians
4) Hoyt Anova
Rumus :
𝑀𝐾𝑒
ri= 1 − 𝑀𝐾𝑠
Yaitu :
MKe = kuadrat rata-rata antar subjek
MKs = kuadrat rata-rata antara kesalahan
ri = reliabilitas instrumen
5) Alpha Cronbach
Uji reliabilitas menggunakan faktor alfa Cronbach dilakukan pada tipe
data interval/esai. Rumus alfa cronback :

K = kuadrat rata-rata antar subyek


∑ 𝑆𝑖 2 = kuadrat rata-rata kesalahan
𝑆𝑡 2 = varian total
Rumus untuk varian total dan item :

Yaitu :
JKi = jumlah kuadrat skor item
JKs = jumlah kuadrat subyek

5
Untuk meninterpretasikan koefisien korelasi yang didapat mengacu
pada table berikut :
Tabel Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat kuat
(Hikmah dan Muslimah, 2021)

B. Karakteristik Perangkat Tes Validitas


Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana
ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukur (tes) dalam melakukan
fungsi ukurnya. Suatu tes dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila
alat tersebut menjalankan fungsi ukur secara tepat atau memberikan hasil
ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Artinya
hasil ukur dari pengukuran tersebut merupakan besaran yang mencerminkan
secara tepat fakta atau keadaan sesungguhnya dari apa yang diukur.
Suatu tes yang valid untuk tujuan tertentu atau pengambilan keputusan
tertentu, mungkin tidak valid untuk tujuan atau pengambilan keputusan lain.
Jadi validitas suatu tes, harus selalu dikaitkan dengan tujuan atau
pengambilan keputusan tertentu. Validitas isi suatu tes mempermasalahkan
seberapa jauh suatu tes mengukur tingkat penguasaan terhadap isi atau konten
atau materi tertentu yang seharusnya dikuasai sesuai dengan tujuan
pengajaran. (Zulkifli Matondang, 2009)
Konsep validitas tes dapat dibedakan dua macam validitas yaitu
internal dan eksternal.
1. Validitas internal
Instrumen dengan validitas internal atau wajar dimana standar
instrumen cukup menggambarkan apa yang sedang diukur.

6
a. Construct Validity
Pengujian ini menggunakan pendapat ahli. Setelah menyusun
instrumen berdasarkan teori tertentu dari aspek yang akan diukur,
berkonsultasi dengan ahlinya. Setelah menyelesaikan uji ahli desain,
uji peralatan akan dilanjutkan. Peralatan yang disetujui diuji pada
sampel dari mana populasi telah diekstraksi. Untuk menguji validitas
konstruk (construct validity), digunakan korelasi faktor produk
moment. Rumus produk moment:

Yaitu :
r = koefisien korelasi
n = total responden
∑ 𝑋𝑖 = total skor instrument

Σ Yi = total skor jawaban


∑ 𝑋𝑖 2 = jumlah kuadrat skor item

Σ Yi 2 = jumlah kuadrat skor jawaban


∑ 𝑋𝑖 Yi = beberapa kali skor item jawaban dikalikan dengan skor total

Jika r = 0,3, persyaratan minimum dianggap dapat diterima, jika


korelasi kurang dari 0,3, item dalam perangkat tersebut dikatakan
tidak valid. (Hikmah dan Muslimah, 2021)
b. Content Validity (Validitas isi)
Validitas isi berarti segala sesuatu item pernyataan yang
ditempatkan pada angket tersebut termasuk seluruh substansi yang
akan diukur. Untuk instrumen tes, dapat memverifikasi validitas
konten dengan mengkomparasi isi instrumen dengan materi yang
dipelajari. Alat yang mengukur efisiensi implementasi dengan
membandingkan konten alat dengan konten atau desain yang di
identifikasi.

7
Setiap perangkat berisi pertanyaan atau pernyataan, baik yang
diuji maupun yang belum diuji. Setelah berkonsultasi dengan ahli,
menguji keefektifan item pada peralatan dan menguji dan
menganalisisnya.
2. Validitas Eksternal (Kriteria)
Validitas eksternal pengujian dengan mengkomparasikan kriteria
dengan fakta empiris di lapangan. Penelitian memiliki validitas kriteria
jika hasil penelitian dapat digeneralisasikan pada sampel lain dari
populasi penelitian. Dengan memperbanyak ukuran sampel untuk
meningkatkan validitas eksternal.
Validitas eksternal (kriteria) mengacu pada apakah pengukuran
baru cocok untuk pengukuran lain. Dalam hal ini, peneliti perlu
mengkomparasikan alat penelitian baru dengan alat penelitian lainnya.
Dua hal yang paling penting untuk dibandingkan adalah konteks
responden yang terdapat pada kedua alat ukur tersebut. Khususnya
dalam studi korelasi, perlu dilakukan perbandingan hasil pengujian
untuk mengkonfirmasi nilai koefisien korelasi dari kedua alat tersebut.
Korelasi Pearson digunakan untuk memeriksa korelasi antara dua nilai
instrumen. Makin tinggi nilai korelasi Pearson (r) antara kedua
perangkat, makin efektif perangkat tersebut. (Hikmah dan Muslimah,
2021)

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, pemakalah dapat menyimpulkan validitas isi
mempermasalahkan sejauh mana suatu tes mengukur tingkat penguasaan
terhadap isi atau materi tertentu yang seharusnya dikuasai sesuai dengan
tujuan pengajaran dan validitas isi tidak mempunyai besaran. Validitas
konstruk mempermasalahkan seberapa jauh butir-butir tes mampu mengukur
apa yang benar-benar hendak diukur sesuai dengan definisi konseptual yang
telah ditetapkan. Validitas empiris (validitas kriteria) yang berarti bahwa
validitas ditentukan berdasarkan kriteria, baik kriteria internal maupun
kriteria eksternal.
Sedangkan Reliabilitas mempermasalahkan sejauh mana hasil suatu
pengukuran dapat dipercaya. Suatu hasil pengukuran hanya dapat dipercaya
apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok
subyek yang sama, diperoleh hasil pengukuran yang relatif sama.

B. Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat
banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki
makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang
membangun dari para pembaca.

9
DAFTAR PUSTAKA

Hikmah, dan Muslimah. “Validitas Dan Reliabilitas Tes Dalam Menunjang Hasil
Belajar PAI.” Jurnal Proceedings 1, No. 1 (2021): 347 – 354.

Matondang, Zulkifli. “Validitas Dan Reliabilitas Suatu Instrumen Penelitian.”


Jurnal Tabularasa PPS Unimed 06, No. 01 (2009): 89 – 96.

https://id.scribd.com/doc/Pembahasan-Karakteristik-Tes-Yang-Baik diakses
pada tanggal 26 November 2022

10

Anda mungkin juga menyukai