Penulis
Kelompok :4
Anggota : Fifi Salia Putri (1813022049)
Mery Anjasari (1853022003)
Notarisman Halawa (1813022057)
Sela Marlina (1813022033)
Kelas :A
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Pengembangan
Instrumen Evaluasi dan Asesmen ini dengan tepat waktu.
Makalah yang berjudul “ Pengembangan Instrumen Evaluasi dan Asesmen “ ini
dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi Pembelajaran Fisika
yang diberikan oleh asisten dosen pengampu mata kuliah ini yaitu Bapak Dr.
Undang Rosidin, M.Pd.
Terlepas dari itu, dalam penulisan makalah ini masih terdapat kekurangan. Kami
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca terkait makalah ini. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kelompok kami maupun bagi yang
membacanya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
COVER............................................................................................................... i
KATA PENGANTAR........................................................................................ ii
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................. 2
1.3 Tujuan.................................................................................................... 2
II. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Instrumen................................................................................ 3
2.2 Instrumen Evaluasi................................................................................... 3
2.3 Instrumen Asesmen..................................................................................16
III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan...............................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA
iii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ketercapaian tujuan pembelajaran dapat diketahui dengan cara melakukan
evaluasi pembelajaran. Dimana dalam menilai keberhasilan dari suatu
proses pembelajaran diperlukan suatu alat penilaian atau istrumen
penilaian. Penilaian dan asesmen merupakan suatu proses atau kegiatan
yang sistematis dan berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi
tentang proses dan hasil belajar peserta didik dalam rangka membuat
keputusan-keputusan berdasarkan kriteria dan pertimbangan tertentu.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah kali ini adalah sebagai berikut.
1. Apa itu instrumen evaluasi dan pengembangannya ?
2. Bagaimana pengembangan instrumen asesmen ?
C. Tujuan
Tujuan pada makalah ini, mahasiswa diharapkan mampu:
1. Mengetahui pengembangan instrumen evaluasi
2. Memahami instrument asesmen dan pengembangannya.
II. PEMBAHASAN
g. Daya Pembeda
Daya pembeda suatu instrument adalah kemampuan instrument untuk
membedakan mana audiens yang memiliki kemmpuan tinggi serta
audiens yang berkemampuan rendah. Hal ini dimaksudkan agar audiens
yang kemampuannya menengah kebawah akan diberikan soal yang
sesuai dengan kemampuannya, begitupun sebaliknya.
f. Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang
didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan
perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode
tertentu. Penilaian portofolio pada dasarnya menilai karya-karya
siswa secara individu pada satu periode untuk suatu mata pelajaran.
Akhir suatu periode hasil karya tersebut dikumpulkan dan dinilai
oleh guru dan peserta didik sendiri. Berdasarkan informasi
perkembangan tersebut, guru dan peserta didik sendiri dapat menilai
perkembangan kemampuan peserta didik dan terus melakukan
perbaikan.
15
Spesifikasi instrumen
Ditinjau dari tujuannya, ada lima macam instrumen pengukuran
ranah afektif yaitu.
22
a) Instrumen sikap
Definisi konseptual: sikap merupakan kecenderungan merespon
secara konsisten baik menyukai atau tidak menyukai suatu objek.
Instrumen sikap bertujuan untuk mengetahui sikap peserta didik
terhadap suatu objek. Definisi operasional: sikap adalah perasaan
positif atau negative terhadap suatu objek. Objek bias berupa
kegiatan atau mata pelajaran. Cara yang mudah untuk mengetahui
sikap peserta didik adalah melalui kuesioner. Pertanyaan tentang
sikap meminta responden menunjukkan perasaan yang positif atau
negatif terhadap suatu objek, atau suatu kebijakan.
b) Instrumen minat
Instrument minat bertujuan untuk memperoleh informasi tentang
minat peserta didik terhadap mata pelajaran, yang selanjutnya
digunakan untuk meningkatkan minat peserta didik terhadap mata
pelajaran. Definisi konseptual: minat adalah keinginan yang tersusun
melalui pengalaman yang mendorong individu mencari objek,
aktivitas, konsep, dan keterampilan untuk tujuan mendapatkan
perhatian atau penguasaan. Definisi operasional: minat adalah
keingintahuan seseorang tentang keadaan suatu objek.
c) Instrumen konsep diri
Instrument konsep diri bertujuan untuk mengetahui kekuatan dan
kelemahan diri sendiri. Peserta didik melakukan evaluasi secara
objektif terhadap potensi yang ada dalam dirinya. Karakteristik
potensi peserta didik sangat penting untuk menentukan jenjang
karirnya. Informasi kekuatan dan kelemahan peserta didik digunakan
untuk menentukan program yang sebaiknya ditempuh.
Definisi konsep: konsep diri merupakan persepsi seseorang terhadap
dirinya sendiri yang menyangkut keunggulan dan kelemahannya.
Definisi operasional: konsep diri adalah pernyataan tentang
kemampuan diri sendiri yang menyangkut mata pelajaran.
23
d) Instrument nilai
Definisi konseptual: nilai adalah keyakinan terhadap suatu pendapat,
kegiatan, atau obyek. Definisi operasional nilai adalah keyakinan
seseorang tentang keadaan suatu objek atau kegiatan. Instrumen nilai
bertujuan untuk mengungkap nilai dan keyakinan peserta didik.
Informasi yang diperoleh berupa nilai dan keyakinan yang positif
dan yang negatif. Hal-hal yang besifat positif diperkuat, sedangkan
yang bersifat negatif dikurangi dan akhirnya dihilangkan.
e) Instrument moral
Instrument moral bertujuan untuk mengungkap moral. Informasi
moral seseorang diperoleh melalui pengamatan terhadap pembuatan
yang ditampilkan dan laporan diri melalui pengisian kuesioner. Hasil
pengamatan dan hasil kuesioner menjadi informasi tentang moral
seseorang.
Dalam penyusunan spesifikasi instrumen perlu memperhatikan
empat hal yaitu (1) tujuan pengukuran, (2) kisi-kisi instrument, (3)
bentuk dan format instrument, dan (4) panjang instrument. Untuk
skala yang sering digunakan dalam instrument penilaian afektif
adalah Skala Thurstone, Skala Likert, dan Skala Beda Semantik.
Penilaian ranah afektif peserta didik selain menggunakan kuesioner
juga bias dilakukan melalui observasi atau pengamatan. Prosedurnya
sama, yaitu dimulai dengan penentuan definisi konseptual dan
definisi operasional. Definisi konseptual kemudian kemudian
diturunkan menjadi sejumlah indikator. Indikator ini menjadi isi
pedoman observasi.
III.1 Kesimpulan
Instrumen secara umum diartikan sebagai alat yang digunakan untuk mengukur. Dalam lingkup evaluasi
berarti alat yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa. Instrument merupakan pokok penting
dalam pembelajaran, dimana baik evaluasi maupun asesmen memiliki instrumennya masing-masing.
Instrument evaluasi dapat berupa tes maupun nontes. Syarat bagi instrument evaluasi yang baikadalah :
validitas, reliabilitas, objektif, praktibilitas, ekonomis, taraf kesetaraan, dan daya pembeda. Untuk
membuat suatu instrument ada baiknya menyiapkan unit materi yang akan dievaluasi, merupuskan TPU
dan TPK, menyiapkan kisi-kisi dan membuat butir tes yang relevan. Untuk mengembangkan instrumen
dilakukan dengan beberapa langkah : menentukan spesifikasi instrumen, menulis instrument, menentukan
skala instrument, menentukan system penskoran, menelaah instrument, merakit instrument, melakukan
uji coba dan menganalisis hasilnya, memperbaiki instrument, melakukan pengukuran dan menafsirkan
hasil pengukuran.
Dalam asesmen juga dibutuhkan instrument yang memadai. Langkah-langkah penyusunan instrument
asesmen diantaranya : menetapkan aspek dan ruang lingkup yang akan diakses, menetapkan ruang
lingkup, menyusun kisi-kisi instrument asesmen, dan mengembangkan butir-butir sola berdasarkan kisi-
kisi. Pengembangan instrument asesmen terbagi menjadi asesmen formal dan nonformal, asesmen formal
dilakukan dengan tes baku sedangkan asesmen nonformal lebih mudah dilakukan, seperti observasi,
analisis sampel kerja, daftar cek, wawancara, kuesioner, dan lainnya. Pengembangan asesmen juga dapat
dipecah menjadi instrument asesmen kognitif (pengetahuan siswa), afektif (sikap) dan psikomotor
(keterampilan).
III.2
DAFTAR PUSTAKA