Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

EVALUASI PEMBELAJARAN MI/SD


“RELIABILITAS INSTRUMEN EVALUASI ”

KELOMPOK 6 :

AULIA ANINDYA JATI ( 1811240086 )

YOLANDA OKTAVIA ( 1811240098 )

Dosen Pembimbing : Dr. H. Mawardi Lubis, M.Pd.

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BENGKULU

2020

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah
melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul “Reliabilitas Instrumen Evaluasi”.
Makalah ini merupakan salah satu persyaratan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Evaluasi Pembelajaran MI/SD. Dalam menyelesaikan makalah ini, kami
telah banyak dibantu oleh berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan
ini kami menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
teman-teman, kerabat, serta semua pihak yang terlibat.

Bengkulu, 4 April 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.............................................................................................2
Daftar Isi........................................................................................................3
Bab I Pendahuluan.......................................................................................4
A. Latar Belakang....................................................................................4
B. Rumusan Masalah...............................................................................5
C. Tujuan Penulisan................................................................................5
D. Manfaat Penulisan..............................................................................5
Bab II Pembahasan.......................................................................................6
A. Pengertian instrumen reliabilitas evaluasi..........................................6
B. Tujuan reliabilitas...............................................................................7
C. Jenis-jenis reliabilitas..........................................................................8
D. Faktor-faktor yang mempengaruhi reliabilitas...................................9
Bab III Penutup..........................................................................................11
A. Kesimpulan.......................................................................................11
Daftar Pustaka............................................................................................12

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu aspek positif kemajuan dari dunia penelitian yang ada di
Indonesia, adalah muncul banyaknya para peneliti-peneliti muda yang kini
lebih kritis lagi dalam meneliti objek-objek yang ada. Di Indonesia,
banyak sekali para peneliti ataupun bukan peneliti yang banyak melakukan
sebuah riset guna memenuhi tugas ataupun sebagai pembuktian dari
sebuah kejadian. Yang dimana setiap penelitian tersebut biasanya
memerlukan sebuah pengujian agar nantinya mampu menjadi sebuah hasil
ilmiah yang benar-benar valid dan bersifat riel tanpa adanya kebohongan
ataupun ketidaknyataan yang mengesankan data yang diperoleh bersifat
dibuat-buat. Agar kajian kita bisa bersifat riel maka kita sebagai seorang
peneliti harus menguji terlebih dahulu hasil penelitian kita yang disebut
dengan uji reabilitas.
Kebanyakan dari kita mengira bahwa jika kita mempunyai
kesimpulan dari hasil penelitian kita terhadap kejadian-kejadian yang
terbatas, maka kesimpulan itu berlaku dengan sempurna untuk seluruh
kejadian yang sejenis. Perkiraan semacam itu belum tentu benar, untuk
menghindari hal-hal yang semacam itu maka kita harus melakukan
reliabilitas, yang berguna untuk menunjukkaan kevalidan data dari hasil
sebuah penelitian yang kita lakukan.
Reliabilitas mampu menunjukkan  tingkat kepercayaan terhadap
skor atau tingkat kecocokan skor dengan skor sesungguhnya. Reliabilitas
ini bisa dicapai melalui tingkat kecocokan di antara skor pada lebih dari
sekali pengukuran. Jika makin cocok dengan skor sesungguhnya maka
makin tinggi tingkat reliabilitasnya. Kalaupun ada ketidakcocokan itu
merupakan kekeliruan yang acak. Jadi kemungkinan munculnya kesalahan
masih tetap ada, namun kemungkinan itu sangatlah kecit sekali dan tidak
akan banyak berpengaruh terhadap hasil akhir dari sebuah pengujian.

4
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian reliabilitas instrumen evaluasi?
2. Apa tujuan dari reliabilitas?
3. Apa saja jenis-jenis reliabilitas?
4. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi reliabilitas?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian reliabilitas instrumen evaluasi
2. Untuk mengetahui tujuan dari reliabilitas
3. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis reliabilitas
4. Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi
reliabilitas.
D. Manfaat penelitian
1. Makalah ini bermanfaat untuk dosen, sebagai bahan referensi dalam
pengajaran Reliabilitas Instrumen Evaluasi.
2. Makalah ini bermanfaat untuk peneliti sebagai landasan teori dalam
penulisannya
3. Makalah ini bermanfaat untuk masyarakat, agar mengetahui tentang
Reliabilitas Instrumen Evaluasi.

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Reliabilitas Instrumen Evaluasi
Kata reliabillitas dalam bahasa Indonesia di ambil dari reliability
dalam bahasa inggris, berasal dari kata, reliable yang artinya dapat
dipercaya. “reliabilitas” merupakan kata benda, sedangkan “reliable”
merupakan kata sifat atau keadaan. Reliabilitas merupakan penerjemahan
dari kata reliability yang mempunyai asal kata rely dan ability.
Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran
yang reliabel (reliable).Walaupun reliabilitas mempunyai berbagai arti
seperti kepercayaan, keterandalan, keajegan, kestabilan dan konsistensi,
namun ide pokok yang terkandung dalam konsep reliabilitas adalah sejauh
mana hasil pengukuran dapat dipercaya.
Dari pengertian di atas jadi reliabilitas tes marupakan suatu alat
ukur yang digunakan untuk mengetahui konsistensi pengukuran tes yang
hasilnya menunjukan kekonsistenan. Seorang dikatakan dapat dipercaya
apabila orang tersebut berbicara konsisten, tidak berubah-ubah
pembicaraannya dari waktu ke waktu. Dalam sebuah tes pentingnya
diamati kekonsistenan dan kepastian tes tersebut dilihat dari hasil tes yang
didapat.
Istilah evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation yang berarti
tindakan atau proses untuk menentukan nilai sesuatu. Maka evaluasi
pendidikan dapat diartikan sebagai suatu tindakan atau suatu proses untuk
menentukan nilai segala sesuatu dalam dunia pendidikan atau segala
sesuatu yang ada hubungannya dengan dunia pendidikan. Dalam bahasa
Arab evaluasi dikenal dengan istilah imtihan yang berarti ujian. Dan
dikenal pula dengan istilah khataman sebagai cara menilai hasil akhir dari
prosespendidikan. Selain istilah evaluasi, terdapat pula istilah lainnya yang
hampir berdekatan, yaitu pengukuran dan penilaian.1

1
Athok Fu’adi,Sistem Pengembangan Evaluasi,(Ponorogo :STAIN Ponorogo Press, 2008).hlm.56.

6
Al Qur’an sebagai sumber utama pendidikan Islam, banyak
mengungkap konsep evaluasi di dalam ayat-ayatnya sebagai acuan bagi
manusia untuk hati-hati dalam melakukan perbuatannya.
Berikut ayat-ayat Al-quran yang berhubungan tentang evaluasi,
َ ‫ا أَنأَن ٱلنَّاسُأ َ َح ِس‬U۟‫نَيُ ْفتَنُواَل َوهُ ْم َءا َمنَّايَقُولُ ٓو ۟ايُ ْت َر ُك ٓو‬
(12) ‫ب‬
۟ ُ‫ص َدق‬
(13)‫د‬Uْ َ‫م ِمنٱلَّ ِذينَفَتَنَّا َولَق‬Uْ ‫واٱلَّ ِذينَٱللَّهُفَلَيَ ْعلَ َمنَّقَ ْبلِ ِه‬ َ َّ‫ْٱل ٰ َك ِذبِينَ َولَيَ ْعلَ َمن‬
“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja)
mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?
Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum
mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar
dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta”. (QS.
Al-‘Ankabut:2-3)
(27)‫ل‬Uَ ‫سنَ ْنظُ ُرقَا‬ َ َ ‫ِمنَ ْال َكا ِذبِينَ ْقتَ أَ ْم ُك ْنتَأ‬
َ ‫ص َد‬
Dia (Sulaiman) Berkata: "Akan kami lihat, apa kamu benar, ataukah
kamu termasuk orang-orang yang berdusta”. (QS. An-Naml:27)
Dengan demikian reliabilitas instrumen evaluasi pembelajaran
merupakan sifat yang ada pada data atau skor yang berkualitas yang
dihasilkan oleh sarana penelitian berupa seperangkat tes atau instrumen.2
B. Tujuan reliabilitas
Tujan adanya realibilitas adalah mengkonsep satu variabel dengan
jelas. Setiap pengukuran harus merujuk pada satu dan hanya satu
konsep/variabel. Sebuah variabel harus spesifik agar dapat menguragi
intervensi informasi dari variabel lain. Menggunakan level pengukuran
yang tepat. Semakin tinggi atau semakin tepat level pengukuran, maka
variabel yang dibuat akan semakin reliabel karena informasi yang dimiliki
semakin mendetail.
Prinsip dasarnya adalah mencoba melakukan pengukuran pada
level paling tepat yang mungkin diperoleh. Gunakan lebih dari satu
indikator. Dengan adanya lebih dari satu indicator yang spesifik, peneliti
dapat melakukan pengukuran dari range yang lebih luas terhadapkonten
2
Ibid.hlm.57

7
definisi konseptual. Gunakan tes pilot, yakni dengan membuat satu atau
lebih draftatau dalam sebuah pengukuran sebelum menuju ke tahap
hipotesis (pretest). Dalam penggunaan pilot studies, prinsipnya adalah
mereplikasi pengukuran yang pernah dilakukan oleh peneliti terdahulu dari
literature-literatur yang berkaitan Selanjutnya, pengukuran terdahulu dapat
dipergunakan sebagai patokan dari pengukuran yang dilakukan peneliti
saat ini. Kualitas pengukuran dapat ditingkatkan dengan berbagai cara
sejauh definisi dan pemahaman yang digunakan oleh peneliti kemudian
tetap sama.
Pada konstruksi alat ukur, perhitungan reliabilitas berguna untuk
melakukan perbaikan pada alat ukur yang dikonstruksi. Dimana perbaikan
alat ukur dilakukan melalui analisis butir untuk mengetahui butir mana
yang perlu diperbaiki. Namun pada pengukuran sesungguhnya,
perhitungan reliabilitas dilakukan untuk memberi informasi tentang
kualitas sekor hasil ukur kepada mereka yang memerlukannya. Tentunya
perolehan tersebut bisa di jadikan acuan bagi peneliti untuk menghasilkan
penelitian yang bisa dipertanggung jawabkan di kemudian hari.
Sehingga, jika realibilitas baik, akan menunjukkan kalahan varian
yang minim. Jika tes mempunyai reabilitas tinggi maka pengaruh
kesalahan pengukuran telah terkurangi.3
C. Jenis-jenis reliabilitas
1. Reliabilitas antar pemeriksa (inter rate reliability)
Reiabilitas jenis ini terlihat jika pemeriksa yang berbeda memeriksa
hasil tes yang hasilnya mirip atau sedikit berbeda variasinya. Dua cara
terkait penggunaan reliabilitas antar pemeriksa adalah, a) menguki
bagaimana kemiripan pemeriksa dalam mengkategorisasikan butir
soal. B) menguji bagainama kemiripan  pemeriksa dalam memberi
skor butir soal. Reliabilitas jenis ini juga disebut inter observaser
reiability atau intrcoder.
2. Reliabilitas tes-tes ulang (test-retest reliabiity)
3
H.M Sukardi, EVALUASI PENDIDIKAN Prinsip & Operasionalnya,(Jakarta, PT Bumi Aksara
2008). hlm. 43-44.

8
Reiabiitas jenis ini terlihat jika pemeriksa yang sama pada saat yang
berlainan memperoleh hasil tes yang mirip. Reliabiitas dapat bervariasi
karena  pengaruh berbagai faktor, antara lain disebabkan bagaimana
tanggapan seseorang terhadap suasana hatinya, adanya interupsi
Waktu pengambilan tes dan sebagainya.pada umumnya, semakin lama
penundaan pemberian tes yang kedua. Semakin besar variasi hasil tes.
Suatu tes yang baik dapat menangani masalah seperti itu sehingga
hanya menghasilkan sedikit perbedaan pada hasilnya. Dengan kata
lain, selang waktu pemberian tes tidak berpengaruh pada hasil tes
3. Reliabilitas bentuk paralel (parallel form reliability)
Reliabilitas bentuk paralel dapat dilihat tatkala pada saat yang sama,
pemeriksaan-pemeriksaan yang berbeda melaksanakan pengujian tes
yang  berbeda, dengan hasil yang mirip. Jenis-jenis pertanyaan pada
tes berbeda tetapi memiliki konstruksi tes yang sama. Reliabilitas jenis
ini digunakan untuk menilai hasil dari dua buah tes yang memiiki
kosntruksi yang sama.penilaian bentuk  paralel ini dapat dilaksanakan
dalam kombinasi dengan metode lain misalanya metode belah
dua.metode belah dua membagi dua sejumlah butir-butir soal yang
konstruksinya sama dan dilaksanakan pada kelompok siswa yang
sama.4
D. Faktor-faktor yang mempengaruhi reliabilitas
Faktor-factor lain yang mempengaruhi di antaranya:
1. Panjang dan test, semakin panjang test evaluasi, semakin banyak
jumlah item materi pembelajaran diukur. Ini menunjukan dua
kemungkinan yaitu test semakin mendekati kebenaran,  dan dalam
memgikuti test, semakin kecil siswa menebak. Berarti semakin tinggi
koefisien reliabilitas.
2. Penyebaran skor koefisien reliabiltas secara langsung dipengeruhioleh
bentuk sebaranskor dalam kelompok siswa yang diukur. Semakin
tinggi sebaran semakin tingi estimasi koefisien reliabilitas. Hal ini

4
Ibid.hlm.45-46.

9
tejadi karena posisi skor siswa, secara individual mempunyai
kedudukan sama pada tes retest lain,sebagai acuan.
3. Kesulitan test; test normative yang terlalu mudah atau terlalu sulitskor
untuk siswa cenderung menghasilkan reliabilitas rendah. Fenomena
tersebut, akan menghasilkan sebaran skor yang cenderung terbatas
pada salah satu sisi. Untuk test yang terlalu mudah skor jawaban siswa
akan mengumpul ada sisi atas, untuk tes terlalu sulit skor jawaban
siswa akan cenderung mengumpul pada ujung bawah. Dua kejadian
tersebut mempunyai kesamaan yaitu bahwa perbedaan di antara
individu adalah kecil dan cenderung tidak relevan
4. Objektivitas; yang di maksud objekif yaitu derajat dimana siswa
dengan kompetensi sama mencapai hasil sama. Ketika prosedur test
evaluasi memiliki objektivitas tinggi, maka reliabilitas test tidak
dipengaruhi oleh prosedur teknik penskoran. Item test objektif yang
dihasilkan tidak dipengaruhi pertimbangan atau opini seorang
evaluator.5

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

5
Sandu Siyoto,Ali Sodik,Dasar Metodologi Penelitian, ( Jakarta: Gramedia,2011).hlm. 91.

10
Reliabilitas tes marupakan suatu alat ukur yang digunakan untuk
mengetahui konsistensi pengukuran tes yang hasilnya menunjukan
kekonsistenan.
Maka evaluasi pendidikan dapat diartikan sebagai suatu tindakan
atau suatu proses untuk menentukan nilai segala sesuatu dalam dunia
pendidikan atau segala sesuatu yang ada hubungannya dengan dunia
pendidikan.
Dengan demikian reliabilitas instrumen evaluasi pembelajaran
merupakan sifat yang ada pada data atau skor yang berkualitas yang
dihasilkan oleh sarana penelitian berupa seperangkat tes atau instrumen.
Dengan adanya pengujian dari hasil sebuah penelitian atau yang
sering disebut dengan reliabilitas instrumen evaluasi maka penelitian yang
dihasilkan akan memiliki sebuah mutu yang berkualitas. Karena
penelitian  yang sudah melalui uji penelitian sudah dianggap bagus dan
memenuhi standart.
Ada tiga jenis reliabilitas suatu penelitian yaitu:
1. Reliabilitas antar pemeriksa (inter rate reliability)
2. Reliabilitas tes-tes ulang (test-retest reliabiity)
3. Reliabilitas bentuk paralel (parallel form reliability)
Factor-faktor yang mempengaruhi reliabilitas adalah:
1. Panjang dan test
2. Penyebaran skor koefisien reliabiltas
3. Kesulitan test
4. Objektivitas.

Daftar Pustaka
Athok Fu’adi.2008.Sistem Pengembangan Evaluasi.Ponorogo :STAIN Ponorogo
Press.

11
Sandu Siyoto,Ali Sodik.2011.Dasar Metodologi Penelitian.Jakarta: Gramedia.
Sukardi.2008.Evaluasi Pendidikan Prinsip & Operasionalnya.Jakarta:PT
Bumi Aksara.
QS. Al-‘Ankabut:2-3
QS. An-Naml:27

12

Anda mungkin juga menyukai