Anda di halaman 1dari 4

BOSS (BUILDING OSCILLATION SEISMIC SIMULATION)

(Praktikum Gelombang)

Oleh Kelompok 8

Indah Ayu Wirastiti 1813022011

Dara Arka Fidela 1813022047

Roza Amalia 1813022025

Qonita Puja Kesuma 1813022045


A. Latar Belakang

Gempa bumi merupakan bencana alam yang sering terjadi tidak hanya di Indonesia, tetapi
juga di seluruh penjuru dunia. Gempa bumi dapat berpusat di lautan maupun di daratan.
Gempa bumi yang berpusat di lautan seringkali mengakibatkan tsunami dan apabila terjadi di
daratan, gempa bumi dapat mengakibatkan retaknya jalan raya dan runtuhnya bangunan.
Salah satu akibat peristiwa gempa bumi yang terjadi di daratan, ditunjukkan pada gambar di
atas, yaitu gempa bumi yang terjadi di Italia. Pada Selasa, 29 Mei 2019 lalu, wilayah
Cavezzo, Italia diguncang gempa berkekuatan 5,8SR. Akibat gempa tersebut, beberapa
bangunan mengalami kerusakan yang cukup parah, bahkan beberapa diantaranya runtuh. Dari
gambar di atas, terlihat sebuah bangunan runtuh sedangkan bangunan lainnya tetap kokoh
berdiri. Padahal, bangunan-bangunan tersebut berjarak cukup dekat satu sama lainnya, yang
artinya diguncang dengan kekuatan gempa yang sama. Namun, keadaan akhir bangunan-
bangunan tersebut setelah gempa terjadi sangat berbeda. Berdasarkan ilustrasi di atas,
fenomena apa yang menyebabkan hal tersebut dapat terjadi? Lalu faktor apa saja yang
memengaruhi keadaan bangunan-bangunan tersebut?

B. Pemodelan Praktikum
Untuk mempelajari tentang fenomena di atas, maka dapat dibuat model simulasi gempa yang
dapat menunjukkan proses terjadinya resonansi. Ketika model bangunan (cantilever beam)
yang dibuat memiliki frekuensi natural yang sama dengan frekuensi gempa (getaran buatan)
yang diberikan, maka bangunan akan beresonansi dan berosilasi dengan simpangan yang
maksimum.
Alat yang dibuat bernama Tangki Riak seperti terlihat pada gambar di bawah ini:
.

C. Persamaan Matematis
Cantilever beam

Terdapat sebuah Cantilever beam dengan massa di ujungnya seperti pada gambar di atas,
dimana:
E : Modulus elastisitas
I : Momen Inersia
L : Panjang tiang
m : Massa di ujung
x : Penyimpangan

Tingkat kekakuan pada ujung tiang yaitu:


3 EI
k=
L3
Energi Potensial sistem
1 3 EI 2
PE=
[ ]
2 L3
x

Energi kinetik sistem


1
KE= m ẋ2
2
Frekuensi naturan pada ujung cantilever beam ditunjukkan pada persamaan berikut:
3 EI
ω 2n=
[ ]
m L3
3 EI
ω n=
√ mL 3

D. Prosedur Percobaan
Berikut ini merupakan langkah percobaan yang harus dilakukan dalam
1. Siapkan alat dan letakkan pada permukaan yang rata
2. Hidupkan sensor
3. Hidupkan vibrator pada frekuensi tertentu
4. Amati gerakan pada ujung tiang yang terpasang sensor. Ubah frekuensi vibrator
sehingga tiang mengalami resonansi.
5. Amati getaran yang divisualisasikan pada layar monitor
6. Ulangi kegiatan 2-5 menggunakan tiang dengan ketinggian berbeda
7. Catat hasil pengamatan pada tabel pengamatan
8. Analisis hasil pengamatan pada alat dan pada hasil visualisasi gelombang.

Anda mungkin juga menyukai