Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun sampaikan kepada Allah SWT karena berkat
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul “Uji
Reliabilitas Data” tepat pada waktunya. Penulisan Makalah ini dimaksudkan untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah “STATISTIK”.

Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini


masih jauh dari kata sempurna karena masih terdapat banyak kekurangan
didalamnya. Untuk itu saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat diharapkan
untuk kemajuan penulis dimasa yang akan datang.

Keberhasilan penyusunan makalah ini tidak semata-mata atau terselesaikan


atas usaha dan kerja keras penyusun sendiri, tetapi turut pula di dukung oleh batuan
dari pihak yang terkait secara langsung atau tidak langsung. Untuk itu dengan segala
kerendahan hati penyusun ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar
besarnya kepada pihak yang telah memberikan bantuan, bimbingan dan dukungan
dalam penyelesaian Makalah yaitu, kepada Bapak Dr. Syamsurijal, M.T. selaku
dosen mata kuliah Statistik dan Keluarga Besar Mahasiswa Pendidikan Teknik
Elektro atas partisipasinya.

Akhir kata penyusun berharap semoga makalah ini dapat memberikan


manfaat bagi penyusun dan para pembaca umumnya, terutama kontribusi
keilmuan. Semoga Allah Swt senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya
kepada kita semua. Aamiin.

Makassar, 7 April 2020

Kelompok I

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................i


DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................2
C. Tujuan Penulisan..............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................3
A. Pengertian Uji Reliabilitas Data.........................................................................3
B. Tujuan Uji Reliabilitas.......................................................................................3
C. Teknik Uji Reliabilitas.......................................................................................4
D. Faktor Yang Mempengaruhi Reliabilitas...........................................................9
BAB III PENUTUP....................................................................................................11
A. Kesimpulan.....................................................................................................11
B. Saran...............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu aspek positif kemajuan dari dunia penelitian
yang ada di Indonesia, adalah muncul banyaknya para peneliti-
peneliti muda yang kini lebih kritis lagi dalam meneliti objek-
objek yang ada. Di Indonesia, banyak sekali para peneliti
ataupun bukan peneliti yang banyak melakukan sebuah riset
guna memenuhi tugas ataupun sebagai pembuktian dari sebuah
kejadian. Yang dimana setiap penelitian tersebut biasanya
memerlukan sebuah pengujian agar nantinya mampu menjadi
sebuah hasil ilmiah yang benar-benar valid dan bersifat riel
tanpa adanya kebohongan ataupun ketidaknyataan yang
mengesankan data yang diperoleh bersifat dibuat-buat. Agar
kajian kita bisa bersifat riel maka kita sebagai seorang peneliti
harus menguji terlebih dahulu hasil penelitian kita yang disebut
dengan uji reabilitas.
Kebanyakan dari kita mengira bahwa jika kita mempunyai
kesimpulan dari hasil penelitian kita terhadap kejadian-kejadian
yang terbatas, maka kesimpulan itu berlaku dengan sempurna
untuk seluruh kejadian yang sejenis. Perkiraan semacam itu
belum tentu benar, untuk menghindari hal-hal yang semacam itu
maka kita harus melakukan reliabilitas, yang berguna untuk
menunjukkaan kevalidan data dari hasil sebuah penelitian yang
kita lakukan.
Reliabilitas mampu menunjukkan  tingkat kepercayaan
terhadap skor atau tingkat kecocokan skor dengan skor
sesungguhnya. Reliabilitas ini bisa dicapai melalui tingkat
kecocokan di antara skor pada lebih dari sekali pengukuran. Jika
makin cocok dengan skor sesungguhnya maka makin tinggi

1
tingkat reliabilitasnya. Kalaupun ada ketidakcocokan itu
merupakan kekeliruan yang acak. Jadi kemungkinan munculnya
kesalahan masih tetap ada, namun kemungkinan itu sangatlah
kecil sekali dan tidak akan banyak berpengaruh terhadap hasil
akhir dari sebuah pengujian.

B. Rumusan Masalah
Dengan memperhatikan latar belakang, agar dalam penulisan ini
memperoleh hasil yang diinginkan, maka penulis mengemukakan beberapa
rumusan masalah, rumusan masalah tersebut mengenai:

1. Apa pengertian dari uji reliabilitas data?


2. Apa tujuan dilakukannya uji reliabilitas data?
3. Sebutkan macam-macam teknik uji realibilitas data?
4. Apa saja faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
reliabilitas?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian uji reliabilitas data.
2. Untuk mengetahui tujuan dilakukannya uji reliabilitas data.
3. Untuk mengetahui macam-macam teknik dalam melakukan uji reliabilitas
data.
4. Untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi reliabilitas.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Uji Reliabitas Data

Menurut Dr. Saifudin Azwar (2011:4) Reliabilitas merupakan penerjemah


dari kata reliability yang mempunyai asal kata rely dan ability. Pengukuran yang
memiliki reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliabel. Konsep
reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya seperti
pendapat dari Masri Singarimbun, realibilitas adalah indeks yang menunjukkan
sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat
pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil
pengukuran yang diperoleh relative konsisten, maka alat pengukur tersebut
reliable. Dengan kata lain, realibitas menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur
di dalam pengukur gejala yang sama.

Dapat disimpulkan uji reliabilitas merupakan suatu alat ukur yang


digunakan untuk mengetahui konsistensi pengukuran data yang hasilnya
menunjukan keajegan (konsisten). Seorang dikatakan dapat di percaya apabila
orang tersebut berbicara konsistensi, tidak berubah- ubah pembicaraannya dari
waktu ke waktu.

B. Tujuan Uji Reliabilitas

3
Tujan adanya realibilitas adalah mengkonsep satu variabel
dengan jelas. Setiap pengukuran harus merujuk pada satu dan
hanya satu konsep/variabel. Sebuah variabel harus spesifik agar
dapat menguragi intervensi informasi dari variabel lain.
Menggunakan level pengukuran yang tepat. Semakin tinggi atau
semakin tepat level pengukuran, maka variabel yang dibuat akan
semakin reliabel karena informasi yang dimiliki semakin
mendetail.
Prinsip dasarnya adalah mencoba melakukan pengukuran
pada level paling tepat yang mungkin diperoleh. Gunakan lebih
dari satu indikator. Dengan adanya lebih dari satu indicator yang
spesifik, peneliti dapat melakukan pengukuran dari range yang
lebih luas terhadapkonten definisi konseptual. Gunakan tes pilot,
yakni dengan membuat satu atau lebih draftatau dalam sebuah
pengukuran sebelum menuju ke tahap hipotesis (pretest). Dalam
penggunaan pilot studies, prinsipnya adalah mereplikasi
pengukuran yang pernah dilakukan oleh peneliti terdahulu dari
literature-literatur yag berkaitan.
Selanjutnya, pengukuran terdahulu dapat dipergunakan
sebagai patokan dari pengukuran yang dilakukan peneliti saat
ini. Kualitas pengukuran dapat ditingkatkan dengan berbagai
cara sejauh definisi dan pemahaman yang digunakan oleh
peneliti kemudian tetap sama.
Pada konstruksi alat ukur, perhitungan reliabilitas berguna
untuk melakukan perbaikan pada alat ukur yang dikonstruksi.
Dimana perbaikan alat ukur dilakukan melalui analisis butir untuk
mengetahui butir mana yang perlu diperbaiki. Namun pada
pengukuran sesungguhnya, perhitungan reliabilitas dilakukan
untuk memberi informasi tentang kualitas sekor hasil ukur
kepada mereka yang memerlukannya. Tentunya perolehan

4
tersebut bisa di jadikan acuan bagi peneliti untuk menghasilkan
penelitian yang bisa dipertanggung jawabkan di kemudian hari.
Sehingga, jika realibilitas baik, akan menunjukkan kalahan varian
yang minim. Jika tes mempunyai reabilitas tinggi maka pengaruh
kesalahan pengukuran telah terkurangi.

C. Teknik Pengujian Reliabilitas


Dalam kaitanya dengan sebuah penelitian, berikut ini
adalah macam-macam reliabilitas dan prosedur pelaksanaan
pengukuran reliabilitas yang sering ditemui dalam instrument
evaluasi maupun penelitian yaitu:

1. Teknik Paralel (Paralel Form atau Alternate Form)

Teknik paralel disebut juga tenik ”double test double trial”. Sejak awal
peneliti harus sudah menyusun dua perangkat instrument yang parallel
(ekuivalen), yaitu dua buah instrument yang disusun berdasarkan satu buah kisi-
kisi. Setiap butir soal dari instrument yang satu selalu harus dapat dicarikan
pasangannya dari instrumen kedua. Kedua instrumen tersebut diuji cobakan
semua. Sesudah kedua uji coba terlaksana, maka hasil instrumen tersebut dihitung
korelasinya dengan menggunakan rumus product moment (korelasi Pearson).

2. Teknik pengukuran ulang (test-retest)


Pada teknik ini tes yang sama diminta menjawab pentanyaan
dalam alat ukur sebanyak dua kali. Dimana selang waktunyapun
tidak terlalu dekat dan tidak terlalu lama (15 – 30 hari).
Kemudian barulah hasil pengukuran I dikorelasikan dengan
pengukuran II.
         Ukur               Selang waktu      Ukur ulang
             X              ------------------    X
Pada reliabilitas ini, dilihat apakah hasil ukur ulang masih
mirip dengan hasil ukur, apakah jawaban responden stabil
sehingga dinamakan reliabilitas stabilitas. Korelasi dilakukan

5
pada sekor responden saja tanpa memperhatikan komposisi
butir. Komposisi butir boleh apa saja dengan sasaran yang tidak
perlu sama.
Relibilitas tes ini penting, khususnya ketika digunakan
untuk menentukan predictor misalnya tes kemampuan. Para
pengambil tes pada umumnya akan terus mengingat
jawabannya, jika item soal yang ada mengandung factor sejarah,
disbanding bentuk soal ilmu pengetahuan aljabar misalnya. Jika
koefisien korelasi menunjukkan tinggi, berarti realibilitas tes
bagus, jika korelasi rendah, berarti tes tersebut mempunyai
konsistensi rendah.

3. Model Gasal-Genap

Pada model ini skor-skor yang dimiliki oleh testee untuk butir item yang
bernomor gasal ( misalnya item nomor 1, 3, 5, 7, 9, 11 dan seterusnya ) dianggap
sebagai separoh bagian pertama dari tes, sedangkan skor-skor yang dimiliki testee
untuk butir-butir item yang bernomor genap ( misalnya item nomor 2, 4, 6, 8, 10,
12 dan seterusnya ) dianggap sebagai separoh bagian kedua dari tes yang
bersangkutan.
Pendekatan Single Test-Single Trial dengan Mengunakan Formula
Spearman-Brown Model Gasal Genap. Langkah-langkah yang perlu ditempuh
dalam penentuan reliabilitas tes dengan pendekatan single-test dimana digunakan
formula Spearman-Brown Model Genap adalah sebagai berikut :

 Menjumlah skor-skor dari butir-butir item yang bernomor gasal yang


dimiliki oleh masing-masing, individu testee.
 Menjumlahkan skor-skor dari butir-butir item yang bernomor genap yang
dimiliki oleh masing-masing individu testee.
 Mencari ( menghitung ) koefisien korelasi “r” product moment ( rxy = rhh = r
).

6
Dalam hal ini jumlah skor-skor dari butir-butir item yang bernomor gasal kita
anggap sebagai variable X, sedangkang jumlah skor-skor dari butir-butir item
yang bernomor genap kita anggap sebagai variable Y, dengan menggunakan
rumus Mencari ( menghitung ) koefisien reliabilitas tes ( r 11 = rtt ) dengan
menggunakan rumus Memberikan interprestasi terhadap r11

Contoh :

Tes hasil belajar bidang studi Ushul Fiqh yang diikuti oleh 25 orang siswa
madrasah ‘ Aliyah’, menyajikan 24 butir item bentuk item obyektif, dengan
ketentuan bahwa untuk setiap jawaban betul diberikan skor 1, sedangkan untuk
setiap jawaban salah diberikan skor 0. Setalah tes berakhir, diperoleh penyebaran
skor hasil tes sebagai berikut :

Penyebaran skor hasil tes bidang studi Ushul Fiqh yang diikuti oleh 25 orang
siswa.

Langkah 1 : Menjumlahkan skor yang bernomor gasal

Skor-skor yang dimiliki oleh butir-butir item tes hasil belajar bidang studi Ushul
Fiqh, yang bernmor gasal.

Langkah 2 : Menjumlahkan skor-skor yang bernomor genap

Skor-skor yang dimiliki oleh butir-butir item tes hasil belajar bidang studi Ushul
Fiqh yang bernomor genap .

Langkah 3 : Menghitung angka indeks korelasi “r” product moment, antara


variable X ( separoh belahan tes I ) dengan variable Y ( separoh belahan tes II )
yaitu rxy atau rhh atau r .

Perhitungan-perhitungan untuk memperoleh rxy = rhh = r

7
Langkah 4 : Memberikan iterprestasi terhadap r11 : berdasar hasil perhitungan
diatas diperoleh koefisien reabilitas tes (r11 ) sebesar 0,84 ternyata jauh lebih besar
dari 0,70. Dengan demikian dinyatakan tes hasil belajar tersebut memiliki
realibitas tinggi.

4. Model Belah Kiri – Kanan

Pada model belahan kiri-kanan, jumlah butir-butir item yang ada dalam
tes, dibelah menjdai dua bagian yang sama besar. Misalnya jumlah butir soal tes
adalah 60, maka butir soal nomor 1 samapai dengan butir soal nomor 30
ditetapkan sebagai belahan kiri ( belahan I) sedangkan butir item nomor 31
sampai dengan butir soal nomor 60 ditetapkan sebagai belahan kanan ( belahan
II ).

Pendekatan Single Test – Single Thrial dengan menggunakan Formula


Spearman-Brown Model Belahan Kiri dan Kanan. Langkah-langkah yang perlu
ditempuh da;am penentuan reliabilitas tes dengan menngunakan pendekatan
Single Test – Single Thrial di mana digunakan formula Sperman-Brown model
belahan kiri dan kanan adalah sebagai berikut :

1. Menjumlahkan skor-skor dari butir-butir item yang terletak di separoh


bagian kiri tes, yang dimiliki oleh masing-masing individu siswa yaitu :
butir-butir item dengan nomor 1,2,3, 4,5, 6, 7, 8, 9, 10, 11 dan 12.
2. Menjumlahkan skor-skor dari butir-butir item yang terletak di separoh
bagian kanan tes, yang dimiliki ooleh masing-masing individu siswa
yaitu : butir-butir item dengan nomor 13,14,15,16,17,18,19,20,21,22,23
dan 24.
3. Mencari (menghitung) angka indeks korelasi “r”product moment, antara
variabel X (separoh belahan kiri) dengan variabel Y (separoh belahan
kanan) yaitu rxyatau rhh  atau r  .
4. Mencari (menghitung) koefisien reliabilitas tes (r11 ataur11) dengan
menggunakan rumus Telah diketahui ; dengan demikian r11 .
5. Memberikan interpretasi terhadap r11

8
Penentuan reabilitas tes dengan menggunakan formula Spearman-Brown memiliki
beberapa kelemahan yaitu ;

 Formula Spearman-Brown menghendaki agar bekahan yang dicari


korelasinya yaitu belahan gasal-genap dan belahan kiri-kanan haruslah
sebanding.
 Penerapan formula Spearman-Brown juga menuntut persyaratan, agar
jumlah butir-butir item yang akan diuji reabilitasnya haruslah merupakan
bilangan genap; jadi seandainya jumlah butir-butir item itu berupa
bilangan gasal, maka formula ini tidak mungkin untuk diterapkan.

Dengan dua buah model perhitungan tersebut (model gasal-genap dan


model kiri-kanan), dapat terjadi bahwa koefisien reabilitas tes menunjukkan
bilangan yang tidak sama, sehingga dapat terjadi bahwa dengan menggunakan
model gasal genap tes dinyatakan reliable ( karena r 11 atau rtt menunjukkan angka
0,70 atau lebih), tetapi dengan menggunakan model kiri-kanan ternyata tes
dinyatakan un-reliabel ( karena besarnya r11 dibawah 0,70).

5. Teknik belah dua


Pada teknik ini, alat ukur yang disusun harus punya banyak
item (50 – 60) yang mengukur aspek yang sama. Dimana alat
ukur diujikan pada tes, kemudian dihitung validitas itemnya.
Cara melakukan reliabilitas belah dua pada dasarnya dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Lakukan pengetesan item-item yang telah dibuat pada
subjek sasaran.
b. Bagi test yang ada menjadi dua jumlah  dasar item yang
paling umum dengan membagi item dengan nomor gajil
dan genap pada kelompok  tersebut.
c. Hitung skor subyek pada kedua belah kelompok penerima
item yang genap dn item ganjil.

9
d. Korelasikan kedua skor tersebut, mengunakan formula
korelasi yang relevan dengan teknik pengukuran.
Jika hasil koefisien korelasi tinggi maka test mempunyai tingkat
reliabilitas baik. Akan terjadi sebaliknya, jika hasil korelasibelah
dua item ternyata rendah.

D.    Faktor-faktor yang mempengaruhi Reliabilitas


Reliabilitas dapat dipengaruhi oleh waktu penyelenggaran
tes-retes. Interval penyelengaraan yang terlalu dekat atau jauh,
akan mempengruhi koefisien reliabilitas. Faktor-factor lain yang
mempengaruhi di antaranya;
1.      Panjang test, semakin panjang test evaluasi, semakin
banyak jumlah item materi pembelajaran diukur. Ini
menunjukan dua kemungkinan yaitu test semakin
mendekati kebenaran,  dan dalam memgikuti test, semakin
kecil siswa menebak. Berarti semakin tinggi koefisien
reliabilitas.
2.      Penyebaran skor koefisien reliabiltas secara langsung
dipengeruhioleh bentuk sebaranskor dalam kelompok
siswa yang diukur. Semakin tinggi sebaran semakin tingi
estimasi koefisien reliabilitas. Hal ini tejadi karena posisi
skor siswa, secara individual mempunyai kedudukan sama
pada tes retest lain,sebagai acuan.
3.      Kesulitan test; test normative yang terlalu mudah atau
terlalu sulitskor untuk siswa cenderung menghasilkan
reliabilitas rendah. Fenomena tersebut, akan menghasilkan
sebaran skor yang cenderung terbatas pada salah satu sisi.
Untuk test yang terlalu mudah skor jawaban siswa akan
mengumpul ada sisi atas, untuk tes terlalu sulit skor
jawaban siswa akan cenderung mengumpul pada ujung

10
bawah. Dua kejadian tersebut mempunyai kesamaan yaitu
bahwa perbedaan di antara individu adalah kecil dan
cenderung tidak relevan.
4.      Objektivitas; yang di maksud objekif yaitu derajat dimana
siswa dengan kompetensi sama mencapai hasil sama.
Ketika prosedur test evaluasi memiliki objektivitas tinggi,
maka reliabilitas test tidak dipengaruhi oleh prosedur
teknik penskoran. Item test objektif yang dihasilkan tidak
dipengaruhi pertimbangan atau opini seorang evaluator.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Uji reliabilitas merupakan suatu alat ukur yang digunakan untuk
mengetahui konsistensi pengukuran data yang hasilnya menunjukan keajegan
(konsisten). Seorang dikatakan dapat di percaya apabila orang tersebut berbicara
konsistensi, tidak berubah- ubah pembicaraannya dari waktu ke waktu.
Tujan adanya realibilitas adalah mengkonsep satu variabel
dengan jelas. Setiap pengukuran harus merujuk pada satu dan
hanya satu konsep/variabel. Sebuah variabel harus spesifik agar
dapat menguragi intervensi informasi dari variabel lain.
Menggunakan level pengukuran yang tepat. Semakin tinggi atau
semakin tepat level pengukuran, maka variabel yang dibuat akan
semakin reliabel karena informasi yang dimiliki semakin
mendetail.
Ada lima teknik dasar yang dapat diterapkan oleh peneliti
dalam menguji Reliabilitas suatu penelitian yaitu:
1. Teknik pengukuran ulang (test-retest)
2. Teknik belah dua
3. Teknik paralel (equivalent form)
4. Teknik belah kiri – kanan
5. Teknik genap - ganjil

Faktor-faktor yang mempengaruhi reliabilitas adalah waktu


pengujian tes, dan faktor lain diantaranya yaitu;
1.      Panjang tes

12
2.      Penyebaran skor
3.      Kesulitan test
4.      Objektivitas

B. Saran
Demikianlah makalah yang dapat kami paparkan. Kami
menyadari dalam penulisan makalah ini banyak kekurangan.
Maka dari itu kritik dan saran yang konstruktif sangat kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini dan berikutnya. Besar
harapan kami semoga makalah ini bisa memberikan banyak
manfaat bagi pembaca pada umumnya dan pemakalah pada
khususnya.Amin.

13
DAFTAR PUSTAKA

Najib, M.Yusro. 2013. Reliabilitas.


http://ohmakalah.blogspot.com/2015/11/reliabilitas.html. Diakses
pada 7 April 2020.

Cheria. 2017. Makalah reliabilitas, Evaluasi pembelajaran.


https://cheriabeloved.wordpress.com/2018/03/23/makalah-reliabilitas-evaluasi-
pembelajaran/. Diakses pada 7 April 2020.

14

Anda mungkin juga menyukai