Oleh:
TOPAN SETIYO KRISTANTO
J71216109
Dosen Pembimbing:
Suhadianto, S.Psi, M.Psi, Psikolog
Penulis
Topan Setiyo Kristanto
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .................................................................................................... i
ii
A. Validitas & Reliabilitas Tes
a. Validitas
Validitas berasal dari kata validity yang berarti sejauhmana
ketepatan dan kecermatan pengukur (tes) dalam melakukan fungsi
ukurnya. Validitas menunjukkan keadaan yang sebenarnya dan
mengacu pada kesesuaian antara konstruk, atau cara seorang peneliti
mengkonseptualisasikan ide dalam definisi konseptual dan suatu
ukuran. Hal ini mengacu pada seberapa baik ide tentang realitas
“sesuai” dengan realitas aktual. Dalam istilah sederhana, validitas
membahas pertanyaan mengenai seberapa baik realitas sosial yang
diukur melalui penelitian sesuai dengan konstruk yang peneliti
gunakan untuk memahaminya. Suatu tes dikatakan valid bila tes
tersebut mampu mengukur secara akurat apa dimaksudkan hendak
diukurnya.
Validitas , menurut sudut pandang teori skor-murni klasik,
mengindikasikan seberapa dekat besaran skor-tampak mendekati
besaran skor-murni. Sebagai hasil dari suatu proses pengukuran,
skor-tampak X tidak akan dapat sama dengan skor-murni T kecuali
apabila alat ukur yang bersangkutan memiliki fungsi ukur yang
sempurna atau mampu melakukan pengukuran tanpa eror.
b. Reliabilitas
Reliabilitas berasal dari kata reliability yang berarti sejauh
mana hasil suatu pengukuran memiliki keterpercayaan,
keterandalan, keajegan, konsistensi, kestabilan yang dapat
dipercaya. Hasil ukur dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali
1
pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil
yang relatif sama.
Reliabilitas berarti keandalan atau konsistensi. Hal ini
menunjukkan bahwa pengukuran atribut yang sama diulang akan
memberikan hasil kondisi yang identik atau sangat mirip.
Reliabilitas dalam penelitian kuantitatif menunjukkan bahwa hasil
numerik yang dihasilkan oleh suatu indikator tidak berbeda karena
karakteristik dari proses pengukuran atau instrumen pengukuran itu
sendiri. Kebalikan dari reliabilitas adalah pengukuran yang
memberikan hasil yang tidak menentu, tidak stabil, atau tidak
konsisten. Uji validitas dan reliabilitas digunakan untuk menguji
data yang menggunakan daftar pertanyaan atau kuisioner untuk
melihat pertanyaan dalam kuisioner yang diisi oleh responden
tersebut layak atau belum pertanyaan-pertanyaan digunakan untuk
mengambil data.
Validitas yaitu mengenai apa dan seberapa baik suatu alat tes
dapat mengukur, sedangkan reliabilitas merujuk pada konsistensi skor
yang dicapai oleh orang yang sama ketika diuji berulang kali dengan
tes yang sama pada kesempatan yang berbeda, atau dengan seperangkat
butir-butir ekuivalen (equivalent items) yang berbeda, atau dibawa
kondisi pengujian yang berbeda.
2
B. Analisis Taraf Kesukaran Soal & Daya Beda Soal
1. Blue Print Tes
Jumlah F 0 10 10
% 0 100 100
3
2. Kunci jawaban
4
3. Respon Subjek
Nomor Aitem
Subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 A B B B B D B B D C C C C D C
2 A D B C B D A C D A D A D D C
3 B A B C B D B D A B D C B A A
4 A B C B D B C D B A B D B B B
5 B D D B C C C A A D B A D C C
6 A B B B C B D D A A C C B B B
7 A B D D D B A A D C C D C C C
8 A B D C C D B A C C C D A A A
9 A A A A C D D A C D B B A A A
10 B B A D C A D B B D A D D C C
11 A B D D A D B B D A B A C B C
12 B B B D D B C B B A A A A B D
13 D D D D C A D B B D A B A A A
14 B B C D D C C D A A A C C C D
15 A B D D C D A A C D B B A A A
5
4. Analisis Aitem
AITEM 1
EFEKTIVITAS DISTRAKTOR
Distraktor B : Tidak Efektif, karena proporsi siswa yang memilih distraktor B
sebesar (pi=0.267) dan memiliki skor biser sebesar (-0.166) lebih
tinggi dari skor biser pemilih kunci jawaban (-0.082). Hal ini berarti
siswa yang terkecoh adalah kelompok siswa yang memiliki
kemampuan di atas kelompok pemilih kunci jawaban.
Distraktor C :Tidak Efektif, karena proporsi siswa yang memilih distraktor C
sebesar (pi=0.100) dan memiliki skor biser sebesar (0.324) lebih
tinggi dari skor biser pemilih kunci jawaban (-0.082). Hal ini berarti
siswa yang terkecoh adalah kelompok siswa yang memiliki
kemampuan di atas kelompok pemilih kunci jawaban.
Distraktor D :Tidak Efektif, karena proporsi siswa yang memilih distraktor D
sebesar (pi=0.200) dan memiliki skor biser sebesar (0.107) lebih
rendah dari skor biser pemilih kunci jawaban (-0.082). Hal ini berarti
siswa yang terkecoh adalah kelompok siswa yang memiliki
kemampuan di atas kelompok pemilih kunci jawaban.
6
AITEM 2
EFEKTIVITAS DISTRAKTOR
Distraktor B :Tidak Efektif, karena proporsi siswa yang memilih distraktor B
sebesar (pi=0.667) dan memiliki skor biser sebesar (-0.123) lebih
tinggi dari skor biser pemilih kunci jawaban (-0.138). Hal ini berarti
siswa yang terkecoh adalah kelompok siswa yang memiliki
kemampuan di atas kelompok pemilih kunci jawaban.
Distraktor C :Tidak Efektif, karena proporsi siswa yang memilih distraktor C
sebesar (pi=0.167) dan memiliki skor biser sebesar (0.357) lebih
tinggi dari skor biser pemilih kunci jawaban (-0.138). Hal ini berarti
siswa yang terkecoh adalah kelompok siswa yang memiliki
kemampuan di atas kelompok pemilih kunci jawaban.
Distraktor D : Efektif, karena proporsi siswa yang memilih distraktor D sebesar
(pi=0.100) dan memiliki skor biser sebesar (-0.152) lebih rendah
dari skor biser pemilih kunci jawaban (-0.138). Hal ini berarti siswa
yang terkecoh adalah kelompok siswa yang memiliki kemampuan di
bawah kelompok pemilih kunci jawaban.
7
AITEM 3
EFEKTIVITAS DISTRAKTOR
Distraktor A : Efektif, karena proporsi siswa yang memilih distraktor A sebesar
(pi=0.133) dan memiliki skor biser sebesar (-0.088) lebih rendah
dari skor biser pemilih kunci jawaban (0.502). Hal ini berarti siswa
yang terkecoh adalah kelompok siswa yang memiliki kemampuan di
bawah kelompok pemilih kunci jawaban.
Distraktor C : Efektif, karena proporsi siswa yang memilih distraktor C sebesar
(pi=0.200) dan memiliki skor biser sebesar (-0.131) lebih rendah
dari skor biser pemilih kunci jawaban (0.502). Hal ini berarti siswa
yang terkecoh adalah kelompok siswa yang memiliki kemampuan di
bawah kelompok pemilih kunci jawaban.
Distraktor D : Efektif, karena proporsi siswa yang memilih distraktor D sebesar
(pi=0.267) dan memiliki skor biser sebesar (-0.420) lebih rendah
dari skor biser pemilih kunci jawaban (0.502). Hal ini berarti siswa
yang terkecoh adalah kelompok siswa yang memiliki kemampuan di
bawah kelompok pemilih kunci jawaban.
8
AITEM 4
EFEKTIVITAS DISTRAKTOR
Distraktor A : Efektif, karena proporsi siswa yang memilih distraktor A sebesar
(pi=0.067) dan memiliki skor biser sebesar (-0.267) lebih rendah
dari skor biser pemilih kunci jawaban (0.342). Hal ini berarti siswa
yang terkecoh adalah kelompok siswa yang memiliki kemampuan di
bawah kelompok pemilih kunci jawaban.
Distraktor C : Efektif, karena proporsi siswa yang memilih distraktor C sebesar
(pi=0.233) dan memiliki skor biser sebesar (-0.095) lebih rendah
dari skor biser pemilih kunci jawaban (0.342). Hal ini berarti siswa
yang terkecoh adalah kelompok siswa yang memiliki kemampuan di
bawah kelompok pemilih kunci jawaban.
Distraktor D : Tidak efektif, karena proporsi siswa yang memilih distraktor D
sebesar (pi=0.467) dan memiliki skor biser sebesar (-0.104) lebih
tinggi dari skor biser pemilih kunci jawaban (0.342). Hal ini berarti
siswa yang terkecoh adalah kelompok siswa yang memiliki
kemampuan di atas kelompok pemilih kunci jawaban.
9
AITEM 5
EFEKTIVITAS DISTRAKTOR
Distraktor A : Efektif, karena proporsi siswa yang memilih distraktor A sebesar
(pi=0.100) dan memiliki skor biser sebesar (-0.533) lebih rendah
dari skor biser pemilih kunci jawaban (0.294). Hal ini berarti siswa
yang terkecoh adalah kelompok siswa yang memiliki kemampuan di
bawah kelompok pemilih kunci jawaban.
Distraktor B : Efektif, karena proporsi siswa yang memilih distraktor B sebesar
(pi=0.133) dan memiliki skor biser sebesar (-0.010) lebih rendah
dari skor biser pemilih kunci jawaban (0.294). Hal ini berarti siswa
yang terkecoh adalah kelompok siswa yang memiliki kemampuan di
bawah kelompok pemilih kunci jawaban.
Distraktor D : Efektif, karena proporsi siswa yang memilih distraktor D sebesar
(pi=0.200) dan memiliki skor biser sebesar (-0.072) lebih rendah
dari skor biser pemilih kunci jawaban (0.294). Hal ini berarti siswa
yang terkecoh adalah kelompok siswa yang memiliki kemampuan di
bawah kelompok pemilih kunci jawaban.
10
AITEM 6
EFEKTIVITAS DISTRAKTOR
Distraktor A : Efektif, karena proporsi siswa yang memilih distraktor A sebesar
(pi=0.300) dan memiliki skor biser sebesar (0,010) lebih rendah dari
skor biser pemilih kunci jawaban (0.223). Hal ini berarti siswa yang
terkecoh adalah kelompok siswa yang memiliki kemampuan di
bawah kelompok pemilih kunci jawaban.
Distraktor B : Efektif, karena proporsi siswa yang memilih distraktor B
sebesar (pi=0.200 dan memiliki skor biser sebesar (-0.167) lebih
rendah dari skor biser pemilih kunci jawaban (0.223). Hal ini berarti
siswa yang terkecoh adalah kelompok siswa yang memiliki
kemampuan di bawah kelompok pemilih kunci jawaban.
Distraktor D : Efektif, karena proporsi siswa yang memilih distraktor D sebesar
(pi=0.333) dan memiliki skor biser sebesar (-0.291) lebih rendah
dari skor biser pemilih kunci jawaban (0.223). Hal ini berarti siswa
yang terkecoh adalah kelompok siswa yang memiliki kemampuan di
bawah kelompok pemilih kunci jawaban.
11
AITEM 7
EFEKTIVITAS DISTRAKTOR
Distraktor A : Efektif, karena proporsi siswa yang memilih distraktor A sebesar
(pi=0.200) dan memiliki skor biser sebesar (-0.847) lebih rendah
dari skor biser pemilih kunci jawaban (0.495). Hal ini berarti siswa
yang terkecoh adalah kelompok siswa yang memiliki kemampuan di
bawah kelompok pemilih kunci jawaban.
Distraktor B :efektif, karena proporsi siswa yang memilih distraktor B sebesar
(pi=0.267) dan memiliki skor biser sebesar (-0.014) lebih rendah
dari skor biser pemilih kunci jawaban (0.495). Hal ini berarti siswa
yang terkecoh adalah kelompok siswa yang memiliki kemampuan di
bawah kelompok pemilih kunci jawaban.
Distraktor C :efektif, karena proporsi siswa yang memilih distraktor C sebesar
(pi=0.267) dan memiliki skor biser sebesar (0.241) lebih rendah dari
skor biser pemilih kunci jawaban (0.495). Hal ini berarti siswa yang
terkecoh adalah kelompok siswa yang memiliki kemampuan di
bawah kelompok pemilih kunci jawaban.
12
AITEM 8
EFEKTIVITAS DISTRAKTOR
Distraktor A : Efektif, karena proporsi siswa yang memilih distraktor A sebesar
(pi=0.233) dan memiliki skor biser sebesar (-0.531) lebih rendah
dari skor biser pemilih kunci jawaban (0.545). Hal ini berarti siswa
yang terkecoh adalah kelompok siswa yang memiliki kemampuan di
bawah kelompok pemilih kunci jawaban.
Distraktor C :efektif, karena proporsi siswa yang memilih distraktor C sebesar
(pi=0.167) dan memiliki skor biser sebesar (-0.045) lebih rendah
dari skor biser pemilih kunci jawaban (0.545). Hal ini berarti siswa
yang terkecoh adalah kelompok siswa yang memiliki kemampuan di
bawah kelompok pemilih kunci jawaban.
Distraktor D : Efektif, karena proporsi siswa yang memilih distraktor D sebesar
(pi=0.200) dan memiliki skor biser sebesar (-0.131) lebih rendah
dari skor biser pemilih kunci jawaban (0.545). Hal ini berarti siswa
yang terkecoh adalah kelompok siswa yang memiliki kemampuan di
bawah kelompok pemilih kunci jawaban.
13
AITEM 9
EFEKTIVITAS DISTRAKTOR
Distraktor A : Efektif, karena proporsi siswa yang memilih distraktor A sebesar
(pi=0.200) dan memiliki skor biser sebesar (-0.131) lebih rendah
dari skor biser pemilih kunci jawaban (0.342). Hal ini berarti siswa
yang terkecoh adalah kelompok siswa yang memiliki kemampuan di
bawah kelompok pemilih kunci jawaban.
Distraktor B : Efektif, karena proporsi siswa yang memilih distraktor B sebesar
(pi=0.367) dan memiliki skor biser sebesar (0.228) lebih rendah dari
skor biser pemilih kunci jawaban (0.342). Hal ini berarti siswa yang
terkecoh adalah kelompok siswa yang memiliki kemampuan di
bawah kelompok pemilih kunci jawaban.
Distraktor D : Efektif, karena proporsi siswa yang memilih distraktor D sebesar
(pi=0.200) dan memiliki skor biser sebesar (-0.549) lebih rendah
dari skor biser pemilih kunci jawaban (0.342). Hal ini berarti siswa
yang terkecoh adalah kelompok siswa yang memiliki kemampuan di
bawah kelompok pemilih kunci jawaban.
14
AITEM 10
EFEKTIVITAS DISTRAKTOR
Distraktor B : Efektif, karena proporsi siswa yang memilih distraktor B sebesar
(pi=0.133) dan memiliki skor biser sebesar (-0.786) lebih rendah
dari skor biser pemilih kunci jawaban (0.628). Hal ini berarti siswa
yang terkecoh adalah kelompok siswa yang memiliki kemampuan di
bawah kelompok pemilih kunci jawaban.
Distraktor C : Efektif, karena proporsi siswa yang memilih distraktor C sebesar
(pi=0.167) dan memiliki skor biser sebesar (-0.111) lebih rendah
dari skor biser pemilih kunci jawaban (0.628). Hal ini berarti siswa
yang terkecoh adalah kelompok siswa yang memiliki kemampuan di
bawah kelompok pemilih kunci jawaban.
Distraktor D : Efektif, karena proporsi siswa yang memilih distraktor D sebesar
(pi=0.367) dan memiliki skor biser sebesar (-0.083) lebih rendah
dari skor biser pemilih kunci jawaban (0.628). Hal ini berarti siswa
yang terkecoh adalah kelompok siswa yang memiliki kemampuan di
bawah kelompok pemilih kunci jawaban.
15
AITEM 11
EFEKTIVITAS DISTRAKTOR
Distraktor B : Efektif, karena proporsi siswa yang memilih distraktor B sebesar
(pi=0.333) dan memiliki skor biser sebesar (-0.475) lebih rendah
dari skor biser pemilih kunci jawaban (0.718). Hal ini berarti siswa
yang terkecoh adalah kelompok siswa yang memiliki kemampuan di
bawah kelompok pemilih kunci jawaban.
Distraktor C : Efektif, karena proporsi siswa yang memilih distraktor C sebesar
(pi=0.167) dan memiliki skor biser sebesar (-0.111) lebih rendah
dari skor biser pemilih kunci jawaban (0.718). Hal ini berarti siswa
yang terkecoh adalah kelompok siswa yang memiliki kemampuan di
bawah kelompok pemilih kunci jawaban.
Distraktor D : Efektif, karena proporsi siswa yang memilih distraktor D sebesar
(pi=0.100) dan memiliki skor biser sebesar (-0.438) lebih rendah
dari skor biser pemilih kunci jawaban (0.718). Hal ini berarti siswa
yang terkecoh adalah kelompok siswa yang memiliki kemampuan di
bawah kelompok pemilih kunci jawaban.
16
AITEM 12
EFEKTIVITAS DISTRAKTOR
Distraktor B : Efektif, karena proporsi siswa yang memilih distraktor B sebesar
(pi=0.367) dan memiliki skor biser sebesar (-0.393) lebih rendah
dari skor biser pemilih kunci jawaban (0.250). Hal ini berarti siswa
yang terkecoh adalah kelompok siswa yang memiliki kemampuan di
bawah kelompok pemilih kunci jawaban.
Distraktor C : Efektif, karena proporsi siswa yang memilih distraktor C sebesar
(pi=0.233) dan memiliki skor biser sebesar (0.287) lebih rendah dari
skor biser pemilih kunci jawaban (0.250). Hal ini berarti siswa yang
terkecoh adalah kelompok siswa yang memiliki kemampuan di
bawah kelompok pemilih kunci jawaban.
Distraktor D : Efektif, karena proporsi siswa yang memilih distraktor D sebesar
(pi=0.100) dan memiliki skor biser sebesar (-0.152) lebih rendah
dari skor biser pemilih kunci jawaban (0.250). Hal ini berarti siswa
yang terkecoh adalah kelompok siswa yang memiliki kemampuan di
bawah kelompok pemilih kunci jawaban.
17
AITEM 13
EFEKTIVITAS DISTRAKTOR
Distraktor A : Efektif, karena proporsi siswa yang memilih distraktor A sebesar
(pi=0.300) dan memiliki skor biser sebesar (0.202) lebih rendah dari
skor biser pemilih kunci jawaban (0.490). Hal ini berarti siswa yang
terkecoh adalah kelompok siswa yang memiliki kemampuan di
bawah kelompok pemilih kunci jawaban.
Distraktor C : Efektif, karena proporsi siswa yang memilih distraktor C sebesar
(pi=0.367) dan memiliki skor biser sebesar (-0.482) lebih rendah
dari skor biser pemilih kunci jawaban (0.490). Hal ini berarti siswa
yang terkecoh adalah kelompok siswa yang memiliki kemampuan di
bawah kelompok pemilih kunci jawaban.
Distraktor D : Efektif, karena proporsi siswa yang memilih distraktor D sebesar
(pi=0.167) dan memiliki skor biser sebesar (-0.045) lebih rendah
dari skor biser pemilih kunci jawaban (0.490). Hal ini berarti siswa
yang terkecoh adalah kelompok siswa yang memiliki kemampuan di
bawah kelompok pemilih kunci jawaban.
18
Taraf kesukaran soal : 0.233
Daya beda soal : 0.724
EFEKTIVITAS DISTRAKTOR
Distraktor A : Efektif, karena proporsi siswa yang memilih distraktor A sebesar
(pi=0.167) dan memiliki skor biser sebesar (-0.312) lebih rendah
dari skor biser pemilih kunci jawaban (0.724). Hal ini berarti siswa
yang terkecoh adalah kelompok siswa yang memiliki kemampuan di
bawah kelompok pemilih kunci jawaban.
Distraktor C : Efektif, karena proporsi siswa yang memilih distraktor C sebesar
(pi=0.267) dan memiliki skor biser sebesar (-0.319) lebih rendah
dari skor biser pemilih kunci jawaban (0.724). Hal ini berarti siswa
yang terkecoh adalah kelompok siswa yang memiliki kemampuan di
bawah kelompok pemilih kunci jawaban.
Distraktor D : Efektif, karena proporsi siswa yang memilih distraktor D sebesar
(pi=0.333) dan memiliki skor biser sebesar (-0.107) lebih rendah
dari skor biser pemilih kunci jawaban (0.724). Hal ini berarti siswa
yang terkecoh adalah kelompok siswa yang memiliki kemampuan di
bawah kelompok pemilih kunci jawaban.
19
AITEM 15
EFEKTIVITAS DISTRAKTOR
Distraktor A : Efektif, karena proporsi siswa yang memilih distraktor A sebesar
(pi=0.233) dan memiliki skor biser sebesar (-0.313) lebih rendah
dari skor biser pemilih kunci jawaban (0.444). Hal ini berarti siswa
yang terkecoh adalah kelompok siswa yang memiliki kemampuan di
bawah kelompok pemilih kunci jawaban.
Distraktor B : Efektif, karena proporsi siswa yang memilih distraktor B sebesar
(pi=0.133) dan memiliki skor biser sebesar (0.222) lebih rendah dari
skor biser pemilih kunci jawaban (0.444). Hal ini berarti siswa yang
terkecoh adalah kelompok siswa yang memiliki kemampuan di
bawah kelompok pemilih kunci jawaban.
Distraktor C : Efektif, karena proporsi siswa yang memilih distraktor C sebesar
(pi=0.300) dan memiliki skor biser sebesar (-0.327) lebih rendah
dari skor biser pemilih kunci jawaban (0.444). Hal ini berarti siswa
yang terkecoh adalah kelompok siswa yang memiliki kemampuan di
bawah kelompok pemilih kunci jawaban.
20
5. Aitem yang Boleh Dipakai dan yang Tidak Boleh Dipakai
Tabel taraf kesukaran soal & indeks diskriminasi soal
1. Uji Reliabilitas
21
KESIMPULAN
22
DAFTAR PUSTAKA
23