Evaluasi BLM Ada Halaman

1
KATA PENGANTAR
2
KATA PENGANTAR
Segala puji Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan
hidayahnya kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Evaluasi Pembelajaran SD dengan
judul laporan “Laporan Analisis Instrumen Tes Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar” tanpa ada
halangan yang berarti dan tepat waktu.
Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Dr. La ili, S.Pd, M.Pd dan
Bapak Dr.Muhammad Yasin S.Pd.,M.Pd. selaku dosen pengampuh mata kuliah Evaluasi
pembelajaran SD yang telah memberikan bimbingan kepada penulis dalam penyusunan
laporan ini.Disamping itu,penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna
karena kurangnya pengetahuan dan pengalaman dari penulis.Oleh karena itu, penulis
mengharapkan saran dan kritik yang dapat membangun untuk perbaikan makalah ini dimasa
mendatang.Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.
Kendari, 22 Desember 2023
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................4
A. Evaluasi/Penilaian........................................................................................4
B. Validitas....................................................................................................... 6
C. Reliabilitas....................................................................................................7
D. Daya Pembeda............................................................................................8
E. Tingkat Kesukaran.......................................................................................9
BAB III ANALISIS INSTRUMEN...................................................................................11
A. Analisis Instrumen Pilihan Ganda................................................................11
1.Validitas.........................................................................................................11
2.Reliabilitas....................................................................................................11
3.Daya Pembeda.............................................................................................13
4.Tingkat Kesukaran........................................................................................13
5.Pengecoh..................................................................................................... 14
B. Analisis Instrumen Uraian...........................................................................14
1. Validitas.......................................................................................................14
2. Reliabilitas...................................................................................................15
3.Daya Pembeda.............................................................................................15
BAB IV DESKRIPSI HASIL ANALISIS.........................................................................17
A. Analisis Instrumen Pilihan Ganda...............................................................17
1.Validitas........................................................................................................17
2.Reliabilitas....................................................................................................20
3.Daya Pembeda.............................................................................................26
5.Pengecoh..................................................................................................... 31
iii
B. Analisis Instrumen Uraian...........................................................................33
1.Validitas........................................................................................................33
2.Reliabilitas....................................................................................................35
3.Daya Pembeda.............................................................................................38
BAB V PENUTUP.........................................................................................................42
A. Simpulan.....................................................................................................42
B. Saran...........................................................................................................43
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................44
LAMPIRAN................................................................................................................... 45
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Evaluasi pembelajaran adalah proses untuk mengukur dan mengevaluasi kemajuan
siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Evaluasi ini dilakukan untuk memastikan bahwa
siswa memahami materi yang diajarkan dan dapat mengaplikasikannya dengan baik.Tujuan
utama evaluasi pembelajaran adalah untuk mengukur pemahaman siswa, memberikan
umpan balik, dan mendorong motivasi siswa untuk belajar lebih baik. Evaluasi pembelajaran
juga bertujuan untuk membantu guru dalam meningkatkan kualitas pengajaran dan
mengidentifikasi kebutuhan individu siswa.
Jenis-jenis Evaluasi Pembelajaran Misalnya, tes tertulis, tugas proyek, presentasi,
observasi, dan diskusi kelompok. setiap jenis evaluasi memiliki kelebihan dan kelemahan
sendiri, dan dapat digunakan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai.Beberapa strategi atau metode yang dapat digunakan dalam evaluasi pembelajaran
Misalnya, rubrik penilaian, skala penilaian, penilaian formatif dan sumatif, dan penggunaan
teknologi dalam evaluasi. Anda dapat memberikan contoh penggunaan strategi ini dalam
konteks pembelajaran nyata.Evaluasi pembelajaran dapat membantu dalam merancang
kurikulum yang lebih efektif, meningkatkan kualitas pengajaran, dan meningkatkan hasil
belajar siswa.
Dalam evaluasi dan Penilaian instrument tes terdapat aspek penting yaitu
validitas,reliabilita,daya pembeda,Tingkat kesukaran dan efektifitas distraktor. Validitas
merujuk pada sejauh mana suatu instrumen mampu mengukur apa yang seharusnya diukur.
Reliabilitas adalah konsistensi hasil pengukuran. Kedua konsep ini saling terkait dan penting
untuk memastikan kualitas data yang dihasilkan oleh suatu penelitian.
Selain validitas dan reliabilitas, daya pembeda juga menjadi aspek penting dalam
penelitian. daya pembeda adalah kemampuan suatu item untuk membedakan antara
responden yang berkinerja baik dan yang tidak. Dalam konteks tes, item dengan daya
pembeda tinggi adalah item yang dapat membedakan antara peserta didik yang berprestasi
tinggi dan rendah. Oleh karena itu, daya pembeda menjadi indikator penting dalam
pengembangan dan evaluasi instrumen penelitian.
1
Tingkat kesukaran bisa merujuk pada sejauh mana responden menikmati atau
merasa puas dengan suatu hal. Dalam penelitian, tingkat kesukaan bisa mempengaruhi
motivasi responden untuk berpartisipasi dan memberikan respon yang jujur dan
akurat.Terakhir efektivitas distraktor juga menjadi aspek penting dalam penelitian, terutama
dalam penelitian yang menggunakan tes pilihan ganda. Efektivitas distraktor dalam konteks
tes pilihan ganda merujuk pada sejauh mana pilihan jawaban yang salah mampu menarik
perhatian responden. Distraktor yang efektif adalah pilihan jawaban yang salah tetapi tampak
mungkin benar, sehingga mampu menarik perhatian responden. Distraktor yang efektif dapat
meningkatkan validitas dan reliabilitas tes, serta daya pembeda item. Dengan demikian,
validitas, reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaan, dan efektivitas distraktor menjadi
aspek penting dalam penelitian psikologi dan pendidikan.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari laporan analisis instrument hasil belajar siswa sekolah
dasar ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana deskripsi analisis validitas instrumen bentuk pilihan ganda
2. Bagaimana deskripsi analisis validitas instrumen bentuk uraian
3. Bagaimana deskripsi analisis reliabitas instrumen bentuk pilihan ganda
4. Bagaimana deskripsi analisis reliabilitas instrumen bentuk uraian
5. Bagaimana deskripsi analisis Tingkat kesukaran instrumen bentuk pilihan ganda
6. Bagaimana deskripsi analisis Tingkat kesukaran instrumen bentuk pilihan uraian
7. Bagaimana deskripsi analisis daya pembeda instrumen bentuk pilihan ganda
8. Bagaimana deskripsi analisis daya pembeda instrumen bentuk uraian
C. Tujuan Penulisan
Sesuai dengan rumusan masalah sebelumnya, maka tujian penulisan laporan analisis
instrument hasil belajar siswa sekolah dasar ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana deskripsi analisis validitas instrumen bentuk pilihan ganda
2. Bagaimana deskripsi analisis validitas instrumen bentuk uraian
3. Bagaimana deskripsi analisis reliabitas instrumen bentuk pilihan ganda
4. Bagaimana deskripsi analisis reliabilitas instrumen bentuk uraian
5. Bagaimana deskripsi analisis Tingkat kesukaran instrumen bentuk pilihan ganda
6. Bagaimana deskripsi analisis Tingkat kesukaran instrumen bentuk pilihan uraian
2
8. Bagaimana deskripsi analisis daya pembeda instrumen bentuk uraian
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Evaluasi/Penilaian
Evaluasi menurut Kumano (2001) merupakan penilaian terhadap data yang
dikumpulkan melalui kegiatan asesmen. Sementara itu menurut Calongest (1995) evaluasi
adalah suatu keputusan tentang nilai berdasarkan hasil pengukuran Sejalan dengan
pengertian tersebut, Zainul dan Nasution (2001) menyatakan bahwa evaluası dapat
dinyatakan sebagai suatu proses pengambilan keputusan dengan menggunakan informasi
yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar, baik yang menggunakan instrumen tes
maupun non tes
Secara garis besar dapat dikatakan bahwa evaluasi adalah pemberian milas terhadap
kualitas sesuatu. Selain dari itu, evaluasi juga dapat dipandang sebagai proses
merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk
membuat alternatif-alternatif keputusan. Dengan demikian, Evaluasi merupakan suatu proses
yang sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan sampai sejauhmana tujuan-
tujuan pengajaran telah dicapai oleh suwa (Purwanto, 2002).
Cronbach (Hams, 1985) menyatakan bahwa evaluasi merupakan pemeriksaan yang
sistematis terhadap segala peristiwa yang terjadi sebagai akibat dilaksanakannya suatu
prograin Sementara itu Arikunto (2003) mengungkapkan evaluasi adalah serangkaian
kegiatan yang ditujukan untuk mengukur keberhasilan program pendidikan Tay linapis, (2000)
dalam hal ini lebih meninjau pengertian evaluasi program dalam konteks tujuan yaitu sebagai
proses menilai sampai sejauh mana tujuan pendidikan dapat dicapai.
Dari beberapa pengertian evaluasi yang telah dipaparkan oleh beberapa ahli dapat
disimpulkan bahwa evaluasi adalah sebuah proses yang sistematis untuk menilai sebuah
program untuk mengetahui sejauh mana tujuannnya telah tercapai guna membuat alternatif-
alternatif Keputusan
B. Validitas
Validitas suatu alat ukur adalah sejauhmana alat ukur itu mampu mengukur apa yang
seharusnya diukur (Nunnally, 1978). Sementara itu, Linn dan Gronlund (1995) menjelaskan
validitas mengacu pada kecukupan dan kelayakan interpretasi yang dibuat dari penilaian,
4
berkenaan dengan penggunaan khusus. Sedangkan Azwar (1996) menjelaskan suatu tes
dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila tes tersebut menjalankan fungsi
ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat sesuai dengan maksud
dikenakannya tes tersebut. Sisi lain yang sangat penting dalam konsep validitas adalah
kecermatan pengukuran, yakni kemampuan untuk mendeteksi perbedaan-perbedaan kecil
sekalipun yang ada pada atribut yang diukurnya.
Validitas isi suatu instrumen adalah sejauhmana butir-butir dalam instrumen itu
mewakili komponen-komponen dalam keseluruhan kawasan isi objek yang hendak diukur dan
sejauh mana butir-butir itu mencerminkan ciri perilaku yang hendak diukur (Fernandes, 1984;
Nunnally, 1978). Sementara itu Lawrence (1994) menjelaskan bahwa validitas isi itu
representativitas pertanyaan terhadap kemampuan khusus yang harus diukur.
Validitas konstruk adalah validitas yang menunjukkan sejauhmana instrumen
mengungkap suatu trait atau konstruk teoretis yang hendak diukurnya (Fernandes, 1984;
Nunnally, 1978). Prosedur validasi konstruk diawali dari suatu identifikasi dan batasan
mengenai variabel yang hendak diukur dan dinyatakan dalam bentuk konstruk logis
berdasarkan teori mengenai variabel tersebut. Dari teori ini ditarik suatu konskuensi praktis
mengenai hasil pengukuran pada kondisi tertentu, dan konskuensi inilah yang akan dibuktikan
Karakteristik validitas merupakan kecermatan dan kesahihan sebuah alat ukur yang
jika alat ukur tersebut dipakai dapat menyajikan hasil yang berkesesuaian dengan kadar
pengukuran jejala tersebut. Oleh karena itu, hal yang utama dalam karakteristik ini adalah
tepat dan teliti yang dimiliki alat ukur tersebut.
Dari definisi yang diberikan oleh beberapa ahli seperti Suharsimi Arikunto, Sudjana,
dan Azwar, validitas dalam konteks pengukuran atau penilaian mengacu pada seberapa tepat
suatu instrumen pengukuran (tes) dalam mengukur apa yang seharusnya diukur. Ada
beberapa jenis validitas yang meliputi validitas isi, validitas konstruksi, validitas empiris, dan
validitas prediksi. Kesimpulannya, validitas adalah aspek penting dalam pengukuran atau
penilaian yang menunjukkan seberapa tepat suatu tes dalam mengukur konsep yang dituju
atau sesuai dengan tujuan pengukuran yang telah ditetapkan. Validitas yang tinggi
menunjukkan bahwa alat pengukuran (tes) memberikan hasil yang akurat dan sesuai dengan
yang diharapkan.
C. Reliabilitas
5
Reliabilitas alat ukur menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran dengan alat
tersebut dapat dipercaya. Hal ini ditunjukkan oleh taraf keajegan (konsistensi) skor yang
diperoleh oleh para subjek yang diukur dengan alat yang sama, atau diukur dengan alat yang
setara pada kondisi yang berbeda (Friatma et al., 2017). 8 Reliabilitas menunjuk pada satu
pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas menunjuk pada tingkat
keterandalan sesuatu. Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan (Arieska et al.,
2018; Syafti et al., 2019; Syamsurizal, 2019). Pengertian umum menyatakan bahwa instrumen
penelitian harus reliabel. Dengan pengertian ini sebenarnya kita dapat dipercaya adalah
datanya, bukan semata-mata instrumennya (Nurhawa et al., 2019). Ungkapan yang
menyatakan bahwa instrumen harus reliabel sebenarnya mengandung arti bahwa instrumen
tersebut cukup baik sehingga mampu mengungkap data yang dapat dipercaya. Apabila
pengertian ini sudah tertangkap maka akat tidak begitu menjumpai kesulitan dalam
menentukan cara menguji reliabilitas instrumen.
Menurut Suharsimi Arikunto, reliabilitas adalah pengertian bahwa suatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Reliabilitas adalah
keakuratan dan ketepatan suatu alat ukur dalam prosedur pengukuran. Ini berarti sejauh
mana hasil pengukuran dapat dipercaya. Dari pengertian-pengertian di atas, dapat
disimpulkan bahwa reliabilitas mengacu pada sejauh mana suatu instrumen pengukuran
dapat diandalkan dan konsisten dalam menghasilkan data yang sama dalam kondisi yang
sama. Reliabilitas penting dalam memastikan keabsahan dan keandalan data yang diperoleh
dalam penelitian.
D. Daya Pembeda
Daryanto (2010:183) menjelaskan bahwa daya pembeda soal adalah kemampuan
sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan
siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). Adapun menurut Sudijono (2009:386),
mengetahui daya pembeda item itu penting sekali, sebab salah satu dasar yang dipegangi
untuk menyusun butir-butir item tes hasil belajar adalah adanya anggapan, bahwa
kemampuan antara testee yang satu dengan testee yang lain itu berbeda-beda, dan bahwa
butir-butir item tes hasil belajar itu haruslah mampu memberikan hasil tes yang mencerminkan
adanya perbedaan-perbedaan kemampuan yang terdapat di kalangan testee tersebut. Dari
beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa daya pembeda soal adalah kemampuan
6
suatu soal untuk membedakan siswa yang memiliki kemampuan tinggi dengan siswa yang
memiliki kemampuan rendah.
Daya pembeda adalah kemampuan suatu item atau soal dalam membedakan antara
individu yang memiliki tingkat kemampuan yang tinggi dengan individu yang memiliki tingkat
kemampuan yang rendah dalam aspek yang diukur. Menurut Metode Penelitian (UPI
Repository), daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara
siswa yang memiliki kemampuan tinggi dengan siswa yang memiliki kemampuan rendah.
Indeks diskriminasi digunakan untuk menentukan daya pembeda suatu soal. Dari pengertian-
pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa daya pembeda adalah kemampuan suatu item
atau soal dalam membedakan antara individu yang memiliki tingkat kemampuan yang tinggi
dengan individu yang memiliki tingkat kemampuan yang rendah dalam aspek yang diukur.
Daya pembeda diukur dengan menggunakan koefisien atau indeks diskriminasi, dan semakin
tinggi koefisien daya pembeda, semakin mampu soal tersebut membedakan antara individu
yang berprestasi tinggi dan rendah.
E. Tingkat Kesukaran
Tingkat kesulitan item atau disebut juga indeks kesulitan item menurut Sukardi
(2011:136) adalah angka yang menunjukkan proporsi siswa yang menjawab betul dalam satu
soal yang dilakukan dengan menggunakan tes objektif. Menurut Daryanto (2010:179), soal
yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu
mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya soal
yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai Analisis
Tingkat Kesukaran. Abet Yani, Ali Fikri, Ahmad Burhan. 103 semangat untuk mencoba lagi
karena di luar jangkauannya. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
tingkat kesukaran soal adalah angka yang menunjukkan bahwa apakah soal yang diujikan
termasuk mudah, sedang atau sukar.
Tingkat kesukaran adalah bilangan yang menunjukkan sejauh mana suatu soal
dianggap sulit atau mudah. Tingkat kesukaran dapat diukur dengan menggunakan indeks
tingkat kesukaran.Singkatnya, tingkat kesukaran adalah bilangan yang menunjukkan
seberapa sulit atau mudahnya suatu soal. Dari sumber-sumber di atas, dapat disimpulkan
bahwa tingkat kesukaran adalah ukuran yang digunakan untuk menentukan sejauh mana
suatu soal dianggap sulit atau mudah. Namun, tidak semua sumber memberikan tahun
publikasi untuk pengertian tersebut.
7
F. Efektivitas Distraktor
Efektivitas distraktor pada tes pilihan ganda merujuk pada kemampuan pilihan
jawaban yang salah untuk membingungkan atau menarik perhatian peserta sehingga dapat
membedakan antara peserta yang benar-benar memahami materi dengan peserta yang tidak.
Pola penyebaran jawaban sebagaimana dikatakan sudijono (2005: 411) adalah suatu pola
yang dapat menggambarkan bagaimana peserta tes dapat menentukan pilihan jawabannya
terhadap kemungkinan-kemungkinan jawaban yang telah dipasangkan pada setiap butir.
Menurut Depdikbud (1993: 27) sebuah distraktor dapat dikatakan berfungsi dengan
baik jika dipilih oleh paling sedikit 5% untuk 4 pilihan jawaban dan 3% untuk 5 pilihan
jawaban. Sedangkan menurut Fernandes (1984: 29) distraktor dikatakan baik jika dipilih oleh
minimal 2% dari seluruh peserta. Distraktor yang tidak memenuhi kriteria tersebut sebaiknya
diganti dengan distraktor lain yang mungkin lebih menarik minat peserta tes untuk
memilihnya.
Dalam konteks tes pilihan ganda, efektivitas distraktor penting karena dapat
mempengaruhi validitas dan reliabilitas tes. Distraktor yang efektif akan membuat peserta
cenderung memilih jawaban yang salah, sehingga dapat mengungkap tingkat pemahaman
peserta secara lebih akurat. Efektivitas distraktor dapat diukur berdasarkan persentase
pemilihan distraktor oleh peserta atau distribusi pemilihan distraktor yang proporsional.
8
BAB III
ANALISIS INSTRUMEN
A. Analisis Soal Pilihan Ganda

1. Validitas
Salah satu cara untuk menentukan validitas alat ukur adalah dengan menggunakan
ko1relasi product moment dengan simpangan yang dikemukakan oleh Pearson seperti
berikut:
r xy=¿ N ∑ XY −¿¿ ¿¿………………………………………………………………(1)
r xyKoefisien validitas item yang dicari
X = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item
Y = Skor total yang diperoleh dari dari seluruh item
∑ x = Jumlah skor dalam distribusi X
∑ y = Jumlah skor dalam distribusi Y
∑ x 2 = Jumlah kuadrat skor dalam distribusi X
∑ y 2= Jumlah kuadrat skor dalam distribusi Y
n= jumlah responden
Namun secara terstruktur,cara mencari validitas soal adalah sebagai berikut:
1) Mencari nilai P
P B
P= atau P=
N J
jawaban yang benar dijawab oleh responden setiap butir soalnya
P=
Jumlah responden
…………………………(2)
9
Keterangan:
P = Proporsi atau angka indeks Tingkat kesukaran
N p = Banyaknya siswa yang menjawab betul per item soal
N = Jumlah siswa yang mengikuti tes
2) Mencari nilai Q
Q = 1-P
Nilai Q adalah =1 dikurang dengan jawaban yang benar
3) Hasil perkalian P x Q
4) Mencari mean total ( M t )
Mt =
∑ Xt
N
…………………………………………………………………………………………..(3)
Keterangan:
M t =¿ mean total
Xt = Hasil skor yang didapat setiap responden
5) Mencari standar devisiasi total:
√ (
∑ X 2t − ∑ X t
)
2
SD t =
N N
…………………………………………………………………………(4)
6) Mencari M p (rata-rata hitung dari skor total yang dijawab dengan benar)
Penjumlahan total skor per individu dariresponden yang menjawab
M p=
Jumlah butir jawaban yang benar setiap soal
……………..……….(5)
7) Menghitung r pbi
√
M p −M t P
r pbi =
SD t Q
…………………………………………………………………………………(6)
Keputusan pengujian validitas item didasarkan sebagai berikut :

1. Item pertanyaan valid jika r hitung> r tabel
2. Item pertanyaan tidak valid jika r hitung< r table
Dengan ketentuan kriteria validitas sebagai berikut:
10
Koefisien Korelasi Interpretasi
0,80 ¿ r xy ≤ Validitas sangat baik
0,60 ¿ r xy ≤ Validitas baik
0,40 ¿ r xy ≤ Validitas sedang
0,20 ¿ r xy ≤ Validitas kurang
0,00 ¿ r xy ≤ Validitas sangat kurang
r xy ≤ 0,00 Tidak valid
2. Reliabilitas
a. Menghitung nilai reliabilitas menggunakan rumus (kr-21)
Salah satu rumus untuk menghitung uji reliabilitas pilihan ganda adalah dengan
menggunakan rumus Kr-21.Adapun perhitungan dengan menggunakan rumus Kr-21 adalah
sebagai berikut:
Reliabilitas (Kr-21) =
K
(
( K−1 )
1−
M (K−M )
K . St 2 )
………………………………………………………..(7)
Keterangan:
K =Jumlah item dalam instrumen
M = Mean skor total
St2= varians total
Sedangkan rumus varians yang digunakan untuk menghitung reliabilitas, sebagai berikut:
(∑ x )
2
S2 = ∑X −
2
N
N
………………………………………………………………………………………(8)
Keterangan:
s2 = Varians, selalu dituliskan dalam bentuk kuadrat, karena standar deviasi kuadrat
(Σx)2 = Kuadrat jumlah skor yang diperoleh siswa.
Σx2 = Jumlah kuadrat skor yang diperoleh siswa.
n = banyaknya subjek pengikut tes.
b. Rumus Alpha
11
Uji realibilitas pilihan ganda juga dapat menggunakan rumus alpha yaitu sebagai berikut:
[ ]( )
∑ σb …………………………………………………………………………….
2
k
R11 = 1− 2
k−1 σt
(9)
Keterangan:
R11 = reliabilitas instrument (koefisien Alpha Cronbach)
k = Jumlah butir pertanyaan dalam instrumen
∑ σb2 = Jumlah varians butir_butir pertanyaan
2
σt = varians total
c. Metode belah dua

Adapun rumus Spearman-Brown yang digunakan dalam teknik belah dua ini baik
ganjil genap maupun kanan-kiri adalah :
2 rb
𝒓𝒊 = ……………………………………………………………………………………………
1+ rb
(10)
N ∑ XY −∑ X ∑ Y
Dengan 𝒓𝒃 =
√{ N ∑ X 2−(∑ X )2 }{ N ∑Y 2−(∑ Y )2}
…………………………………………………(11)
Keterangan:
𝒓𝒊 = koefisien reliabilitas skor instrumen;
𝒓𝒃 = koefisien korelasi antara dua belahan instrumen,
N = banyaknya responden,
X = belahan pertama,
Y = belahan kedua
3. Daya Pembeda
Rumus untuk menghitung tingkat daya beda butir tes hasil belajar menurut Agung
(2010:55) adalah sebagai berikut.
BA BB
D= − ………………………………………………………………………………………………
J A JB
(12)
Keterangan:
12
J =Jumlah peserta
JA=Banyaknya peserta kelompok atas
JB = banyaknya peserta kelompok bawah
BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal tersebut dengan benar
BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal tersebut dengan benar
Sedangkan kriteria daya beda (D) menurut Agung (2011:55) adalah sebagai berikut:
1) D =0.00 – 0.20 = jelek
2) D =0.20 – 0.40 = cukup
3) D =0.40 – 0.70 = baik
4) D =0.70 – 1.00 = baik sekali
5) Apabila mendapa D= (-) maka soal tersebut buruk dan harus dibuang.
4. Tingkat kesukaran
Dalam mencari dan menghitung Tingkat kesukaran soal pilihan ganda kita dapat
menggunakan rumus :
JB
Tingkat Kesukaran Soal (TK) = ………………………………………..……………..
n
(13)
Keterangan:
JB = Jumlah Siswa yang menjawab benar
n = Jumlah peserta ujian
5. Efektivitas Distraktor
Rumus yang digunakan dalam menentukan efektivitas distraktor adalah sebagai
berikut:
A
D = x 100%.........................................................................................................................
N
(14)
Keterangan :
D = Tingkat distraktor (%)
A = Jumlah responden yang memilih opsi tersebut
N = jumlah siswa seluruhnya
Dengan kriteria sebagai berikut :
1) D > 5%, diterima karena sudah baik
13
2) 5% >D > 0, direvisi karena kurang baik
3) D = 0, Ditolak karena tidak baik
B. Analisis Soal Uraian
1. Validitas
Dalam menentukan validitas suatu soal uraian kita dapat menggunakan rumus
validitas PEARSON yaitu:
n ∑ X i Y i−( ∑ X i )( ∑ Y i )
r xy = …………………………………………………
√ {n∑ X −(∑ X ) }{n ∑ Y
i
2
i
2
i
2 2
−( ∑ Y i ) }
………(15)
Dengan keterangan:
rxy = koefisien korelasi
n = jumlah responden uji coba
X = skor tiap item
Y = skor seluruh item responden uji coba
Sedangkan untuk mencari t-hitung kita dapat menggunakan rumus:
r xy √ n−2
t hit = ………………………………………………………………………………………
√( 1−r xy
2
)
(16)
Kemudian, untuk menguji signifikan hasil korelasi kita gunakan uji-t. Adapun kriteria
untuk menentukan signifikan dengan membandingkan nilai t-hitung dan t-tabel. Jika t-hitung >
t-tabel, maka dapat kita simpulkan bahwa butir item tersebut valid.
2. Reliabilitas
Dalam menguji realibilitas soal uraian dapat menggunakan rumus alpha Cronbach
yaitu sebagai berikut:
[ ]( )
∑ σb ………………………………………………………………………….
2
k
R11 = 1− 2
k−1 σt
(17)
Keterangan:
R11 = reliabilitas instrument (koefisien Alpha Cronbach)

k = Jumlah butir pertanyaan dalam instrumen
14
∑ σb2 = Jumlah varians butir_butir pertanyaan
2
σt = varians total
Dengan tingkatan reliabilitas menurut Arikunto (2012 : 239) sebagai berikut:
No Nilai Realibilitas Interprestasi
1 0,80 < r11 < 1,00 Sangat tinggi
2 0,60 < r11 < 0,80 Tinggi
3 0,40 < r11 < 0,60 Cukup

4 0,20 < r11 < 0,40 Rendah
5 0,00 < r11 < 0,20 Sangat rendah
3. Daya Pembeda
Daya pembeda untuk tes uraian dapat menggunakan rumus sebagai brikut:
Mean A −Mean B
DP= ………………………………………………………………………….………
Skor maksimal
(18)
Keterangan:
DP :Daya pembeda soal uraian
Mean :rata-rata skor siswa pada kelompok atas
Mean :Rata-rata skor siswa pada kelompok bawah
Skor maksimum :sesuai pedoman penskoran
Dengan kriteria sebagai berikut:
Kriteria daya pembeda keterangan

DP > 0,25 Diterima
0 < DP < 0,25 Diperbaiki
DP < 0 Ditolak
4. Tingkat Kesukaran
Menurut klasifikasi Puspendik tingkat kesukaran soal diperoleh melalui perhitungan
dengan menggunakan rumus:
15
Mean
TK= ………………………………………………………………………………..
Skor Maksimum
(19)
Keterangan:
TK = Tingkat kesukaran soal uraian
Mean = Rata-rata skor siswa
Skor maksimum =Skor maksimum pada pedoman penskoran
Tingkat kesukaran biasanya dibagi menjadi 3 kategori yaitu soal sukar, soal sedang,
dan soal mudah. Jika TK < 0,3 maka termasuk kategori sukar.Jika 0,3 < TK < 0,7 termasuk
kategori sedang.Jika TK > 0,7 maka termasuk kategori mudah.
16
BAB IV
DESKRIPSI HASIL ANALISIS
A. Analisis Soal Pilihan Ganda

Sebelum melakukan analisis validitas,reliabilitas,daya pembeda, Tingkat kesukaran
dan efekvitas distraktor berikut disajikan data hasil rekapitulasi soal pilihan ganda yang telah
diujikan kepada 110 responden sebanyak 30 items soal pilihan ganda (terlampir dalam tabel
bantu excel pada sheet Master PG)
1.Validitas
Untuk menguji validitas soal pilihan ganda soal nomor satu dan soal nomor dua
dengan mengikuti perhitungan uji validitas menggunakan rumus (6) pada halaman 10 langkah
pertama adalah membuat tabel bantu distribusi X dan Y item soal nomor 1 dan dua sebagai
berikut
Tabel 1.1 Tabel distribusi X dan Y

Responden X1 X2 Y Y^2
1 1 0 23 529
2 1 1 24 576
3 1 1 24 576
4 1 0 22 484
5 1 0 22 484
6 0 0 20 400
7 1 1 24 576
8 1 1 27 729
9 1 0 26 676
Dst .. … ...
110 0 0 16 256
Total 54 57 2283 49677
 Pada soal nomor 1,dengan mengikuti perhitungan uji validitas menggunakan rumus
(6) pada halaman 9 dengan Langkah-langkah sebagai berikut:
1) Menghitung nilai P dengan rumus (2) halaman 9
54
P= = 0,49
10
2) Mencari nilai Q
Q = 1-P
Q = 1-0,49 = 0,50
1
0,49 X 0,50 = 0,25
4) Mencari mean total ( M t ) menggunakan rumus (3) halaman 9
Mt = ∑ t
X
N
2283
Mt = = 20,75
110
5) Mencari standar devisiasi total dengan rumus (4) halaman 10
√ (
∑ X 2t − ∑ X t
)
2
SD t =
N N
√ ( ) = 4,56
2
SD t = 49677 − 2283
110 110
Sealnjutnya mencari nilai M p
6) Mencari M p (rata-rata hitung dari skor total yang dijawab dengan benar) dengan
rumus (5) halaman 9
1252
M p= = 23,19
54
7) Menghitung Rpbi menggunakan rumus (6) halaman 10
√ √
M p −M t P 23 ,19−20,755 0,491
Rpbi= =¿ = 0,52
SD t Q 4,567 0,509
Sehingga soal nomor satu dapat dinyatakan tidak valid karena 0,52 lebih kecil
dari R table 5% (0,18).
 Pada soal nomor 2,dengan mengikuti perhitungan uji validitas menggunakan rumus (6)
halaman 10 dengan Langkah-langkah sebagai berikut:
1) Menghitung nilai P dengan rumus (2) halaman 9
57
P= = 0,51
110
2) Mencari nilai Q
Q = 1-P
Q = 1-0,51 = 0,48
0,51 X 0,48 = 0,25
4) Mencari mean total ( M t ) dengan rumus (3) halaman 9
2
Mt = ∑ t
X
N
2283
Mt = = 20,75
110
5) Mencari standar devisiasi total menggunakan rumus (4) halaman 10
√ (
∑ X 2t − ∑ X t
)
2
SD t =
N N
√ ( ) = 4,56
2
SD t = 49677 − 2283
110 110
6) Mencari M p (rata-rata hitung dari skor total yang dijawab dengan benar) dengan
rumus (5) halaman 10
1270
M p= = 22,28
57
7) Menghitung Rpbi menggunakan rumus (6) halaman 10
√ √
M p −M t P 22 ,28−20,755 0,518
Rpbi= =¿ = 0,35
SD t Q 4,567 0,482
Sehingga soal nomor satu dapat dinyatakan valid karena 0,35 lebih besar dari R table
5% (0,18).
Dengan menggunakan rumus (6) halaman 10, perhitungan uji validitas untuk nomor
lainnya dapat dilihat pada lampiran tabel bantu excel berikut.
Tabel 1. 3 perhitungan uji validitas
3
Items P Q PQ Mt Sdt Mp rpbi R tabel Keterangan
1 0.49 0.51 0.25 20.75 4.57 23.19 0.52 0,18 tidak valid
2 0.52 0.48 0.25 22.28 0.35 valid
3 0.76 0.24 0.18 21.70 0.37 valid
4 0.73 0.27 0.20 21.84 0.39 valid
5 0.92 0.08 0.08 21.16 0.30 valid
6 0.37 0.63 0.23 21.41 0.11 valid
7 0.43 0.57 0.24 23.45 0.51 valid
8 0.55 0.45 0.25 22.75 0.49 valid
9 0.42 0.58 0.24 21.70 0.17 valid
10 0.78 0.22 0.17 21.44 0.28 valid
11 0.93 0.07 0.07 21.20 0.35 valid
12 0.73 0.27 0.20 22.06 0.47 valid
13 0.41 0.59 0.24 22.22 0.27 valid
14 0.75 0.25 0.19 21.94 0.46 valid
15 0.99 0.01 0.01 20.90 0.33 valid
16 0.90 0.10 0.09 21.42 0.44 valid
17 0.85 0.15 0.13 21.18 0.22 valid
18 0.76 0.24 0.18 21.63 0.34 valid
19 0.66 0.34 0.22 22.11 0.42 valid
20 0.79 0.21 0.17 21.79 0.44 valid
21 0.78 0.22 0.17 21.58 0.34 valid
22 0.75 0.25 0.19 21.79 0.39 valid
23 0.39 0.61 0.24 22.35 0.28 valid
24 0.70 0.30 0.21 22.05 0.43 valid
25 0.88 0.12 0.10 21.15 0.24 valid
26 0.92 0.08 0.08 21.32 0.41 valid
27 0.65 0.35 0.23 21.61 0.26 valid
28 0.65 0.35 0.23 22.47 0.52 valid
29 0.79 0.21 0.17 21.91 0.49 valid
30 0.49 0.51 0.25 22.35 0.34 valid
Dari data perhitungan pada tabel 1.3 didapat hasil bahwa 3% dari seluruh soal yaitu
terdapat pada nomor 1 pilihan ganda dinyatakan tidak valid dan 93% lainnya dinyatakan valid.
2. Reliabilitas
a. Rumus KR21
Langkah pertama untuk menguji reliabilitas suatu soal pilihan ganda adalah membuat
tabel bantu distribusi X dan Y.Data disajikan pada tabel 1.4
Tabel 1.4 tabel bantu distribusi X dan Y
4
Responden x y y^2
1 0 23 529
2 1 24 576
3 1 24 576
4 0 22 484
5 0 22 484
6 0 20 400
7 1 24 576
8 1 27 729
9 0 26 676
Dst .. … …
110 0 16 256
Total 57 2283 49677
1) Mencari mean total ( M t ) menggunakan rumus (3) halaman 9
Mt = ∑ t
X
N
2283
Mt = = 20,75
110
2) Mencari nilai skor total varians ¿)
( )( )
2
2 49677 49677
St = = 21.049
110 110
3) Menghitung reliabilitas dengan rumus (7) halaman 11
(Kr-21) =
K
( K−1 )
1−
(M t ( K−M t )
K . S 2t )
=
30
( 30−1 ) (
1−
20 , 75 ( K −20 , 75 )
30 x 21,049 )
= 0,72
Sehingga, dapat dismpulkan bahwa soal pilihan ganda yang telah diujikan memiliki
realibilitas yang tinggi dengan nilai 0.7
b. Rumus Alpha
Hasil rekapitulasi perhitungan uji reliabililitas terhadap tes pilihan ganda (terlampir
dalam tabel bantu excel pada sheet Realibilitas PG) sebanyak 30 items yang diujikan kepada
5
110 responden dapat dilihat pada tabel 1.1 hasil uji coba soal pilihan ganda.Perhitungan uji
reliabilitas dapat menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Membuat tabel bantu distribusi ( X) dan ( Y)
Langkah pertama untuk menguji reliabilitas dengan formula Alpha suatu soal
pilihan ganda adalah membuat tabel bantu distribusi X dan Y.Data disajikan pada tabel
1.5
Tabel 1.5 Distribusi (x) dan (Y)

Responden x y y^2
1 0 23 529
2 1 24 576
3 1 24 576
4 0 22 484
5 0 22 484
6 0 20 400
7 1 24 576
8 1 27 729
9 0 26 676
Dst .. … …
110 0 16 256
Total 57 2283 49677
2
2) Mencari varians skor total ( σ t ) dengan rumus (8) pada halaman 11
( )( )
2
2 49677 49677
σt = = 21.049
110 110
3) Mencari jumlah varians butir pertanyaan
∑ σb2 = 26.53
4) Mencari realibilitas dengan rumus (9) halaman 11
[ ]( ∑ σb
)
2
k
R11 = 1− 2
k−1 σt
= [ 30
30−1
1−
]( )
26.53
21.04
= -0,26
6
Berdasarkan perhitungan uji reliabilitas dengan rumus Alpha Cronbach ((9) halaman
11) dapat dinyatakan bahwa soal pilihan ganda yang telah diujikan memiliki kriteriia realibilitas
rendah karena kurang dari 0,5.
c. Teknik belah dua (Ganjil-genap)
Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam menguji realibilitas dengan Teknik
belah dua ganjil-genap adalah sebagai berikut.
1) Membuat tabel bantu distribusi ganjil (X) dan genap(Y) dan korelasinya
Tabel 1.6 distribusi ganjil (X) dan genap(Y) dan korelasinya
Responden Ganjil (X) Genap(Y) X^2 Y^2 X*Y
1 13 12 169 144 156
2 12 14 144 196 168
3 12 14 144 196 168
4 12 12 144 144 144
5 13 11 169 121 143
6 12 10 144 100 120
7 13 12 169 144 156
8 15 14 225 196 210
9 16 12 256 144 192
10 15 13 225 169 195
dst
110 ∑X= 1331 ∑Y= 1144 ∑X^2=16755∑X^2= 12690 ∑X*Y= 14355
Setelah membuat tabel bantu distribusi ganjil (x) dan genap (Y) serta korelasinya,kita
dapat memasukkan nilai-nilainya kedalam rumus (1) halaman 9
2) Mencari Rxy dengan rumus (1) halaman 9
110 ×14355−(1331)(1144 )
r xy =¿ = 0,71
√{110 ×16755−(1331) ² }{110 ×12690−(1144 )²}
3) Mencari reliabilitas dengan formula spearman brown(ri) dengan rumus (10) halaman
11
2 x 0,714
𝒓𝒊= = 0,83
1+0,714
Dengan menggunakan Teknik belah dua awal-akhir ini didapat korelasi spearman
brown sebesar 0,83 sehingga dapat dinyatakan bahwa soal pilihan ganda yang telah diujikan
memiliki reabilitas yang baik atau reliabel.
7
3. Daya pembeda
Dara hasil uji coba soal pilihan ganda yang jtelah diujikan (terlampir dalam tabel bantu
bantu excel pada sheet Daya pembeda soal pilihan ganda) dapat dilihat pada tabel 1.1 hasil
uji coba pilihan ganda dihitung menggunakan Teknik belah dua yaitu kelompok atas dan
kelompok bawah.Setelah kita mengurutkan skor setiap responden kita dapat membaginya
menjadi 2 kelompok yaitu kelompok atas dan kelompok bawah(dapat dilihat dalam lampiran
excel pada sheet daya pembeda PG).Setelah membaginya menjadi 2 kelompok,kita
mengambil 27% dari kelompok atas(KA) dan 27% dari kelompok bawah(KB).
Tabel 1.7 Data skor KA dan KB
Responden Skor Responden Skor

1 37 16 16
2 30 17 16
3 29 18 16
4 29 19 15
Kelompok bawah (27%)

Kelompok atas(27%)
5 29 20 15
6 28 21 15
7 27 22 15
8 27 23 14
9 26 24 14
10 26 25 14
11 26 26 11
12 26 27 11
13 26 28 10
14 26 29 9
15 26 30 4
16 16
Selanjutnya kita mencari BA,BB,JA,JB pada setiap item soal

JB(27%)
 Daya pembeda soal nomor satu

1) Mencari nilai BA,BB,JA,JB
Tabel 1.8 distribusi nilai kelompok atas dan kelompok bawah (soal NO.1)
8
Kelompok atas Kelompok bawah
1 1
1 0
1 0
1 0
1 0
1 BA=22 0 BB=1
1 JA=15 0 JA=15
1 0
1 0
1 0
1 0
1 0
1 0
1 0
2) Mencari nilai D dengan rumus (12) halaman 12

22 1
D= − = 0,9
15 15
Sehingga, nilai daya pembeda pada soal nomor satu dinyatakan baik sekali karena lebih
besar dari 0,4
 Daya pembeda pada soal nomor dua
1) Mencari nilai BA,BB,JA,JB
Tabel 1.9 distribusi nilai kelompok atas dan kelompok bawah (soal NO.2)
kel.Atas Kel.Bawah
1 0
1 1
1 0
1 0
1 0
1 BA=12 1 BB=4
1 JA=15 0 JA=15
1 0
0 1
0 0
1 0
1 0
0 1
1 0
2) Mencari nilai D dengan rumus (12) halaman 12

12 4
D= − = 0,5
15 15
Sehingga, nilai daya pembeda pada soal nomor satu dinyatakan baik sekali karena
lebih besar dari 0,9.Dengan rumus yang sama (12) halaman 12 menggunakan tabel bantu
exel perhitungan daya pembeda untuk soal lainnya sebagai berikut:
Tabel 1.10 Perhitungan daya pembeda
9
Items BA BB JA JB D Kriteria
1 22 1 15 15 1.4 Baik sekali
2 12 4 15 15 0.5 Baik
3 15 5 15 15 0.7 Baik
4 15 6 15 15 0.6 Baik
5 15 11 15 15 0.3 Cukup
6 9 2 15 15 0.5 Baik
7 14 3 15 15 0.7 Baik sekali
8 14 2 15 15 0.8 Baik sekali
9 10 5 15 15 0.3 Cukup
10 14 9 15 15 0.3 Cukup
11 15 11 15 15 0.3 Cukup
12 15 5 15 15 0.7 Baik
13 9 2 15 15 0.5 Baik
14 15 8 15 15 0.5 Baik
15 15 14 15 15 0.1 Jelek
16 15 9 15 15 0.4 Cukup
17 15 11 15 15 0.3 Cukup
18 12 8 15 15 0.3 Cukup
19 14 6 15 15 0.5 Baik
20 15 6 15 15 0.6 Baik
21 14 9 15 15 0.3 Cukup
22 14 8 15 15 0.4 Cukup
23 13 5 15 15 0.5 Baik
24 15 4 15 15 0.7 Baik sekali
25 14 12 15 15 0.1 Jelek
26 14 9 15 15 0.3 Cukup
27 12 8 15 15 0.3 Cukup
28 15 4 15 15 0.7 Baik sekali
29 15 5 15 15 0.7 Baik
30 12 3 15 15 0.6 Baik
Sehingga Diperoleh 17% soal pilihan ganda tersebut memiliki kriteria daya pembeda
baik sekali , 40% baik, 37% cukup dan 2 lainnya memiliki kriteria jelek(harus direvisi).
Sebelum mencari Tingkat kesukaran ,sebelumya telah disajikan data rekapitulasi soal
pilihan ganda yang telah diujikanyang dapat dilihat pada tabel 1.1 hasil uji coba soal pilihan
ganda (terlampir dalam tabel bantu excel pada sheet master PG)
Pada soal nomor 1, siswa yang menjawab benar ada 54 orang (JB = 54) dari 110
54
siswa yang mengikuti tes (n = 110). Dengan menggunakan rumus (13) halaman 12 TK¿
110
= 0,49.Jadi tingkat kesukaran soal nomor 1 adalah 0,49 berarti soal sedang karena 0,3  0,5
 0,7.
Pada soal nomor 2, siswa yang menjawab benar ada 54 orang (JB = 54) dari 110
57
siswa yang mengikuti tes (n = 110). Dengan menggunakan rumus (13) halaman 12 TK¿
110
= 0,52.Jadi, tingkat kesukaran soal nomor 2 adalah 0,52 berarti soal sedang karena 0,3  0,5
 0,7.Perhitungan mengenai Tingkat kesukaran untuk nomor soal lainnya dapat dilihat pada
tabel 1.11 perhitungan Tingkat kesukaran pilihan ganda
Tabel 1.11 Perhitungan Tingkat Kesukaran Pilihan ganda
10
Items B JS
1 54 110
2 57 110
3 84 110
4 80 110
5 101 110
6 41 110
7 47 110
8 61 110
9 46 110
10 86 110
11 102 110
12 80 110
13 45 110
14 83 110
15 109 110
Sehingga dengan data diatas, dapat disimpulkan diperoleh 60% soal pilihan ganda
tersebut memiliki Tingkat kesukaran mudah dan 40% lainnya sedang.
E. Evektivitas distractor
Sebelum mencari Tingkat kesukaran ,sebelumnya disajikan data rekapitulasi soal
pilihan ganda yang telah diujikan pada tabel 1.1 hasil uji coba pilihan ganda (terlampir dalam
tabel bantu excel pada sheet master PG).Efektifas distraktor soal pilihan ganda dapat
ditentukan dengan menggunakan Langkah-langkah sebagai berikut.Langkah awalnya adalah
membuat tabel bantu jumlah siswa yang memilih items (A,B,C,D) pada setiap soal
Tabel 1.12 Jumlah siswa yang memilih items
11
ITEMS A B C D
1 15 31 6 60
2 23 63 10 16
3 4 89 2 16
4 1 18 84 9
5 1 104 4 3
6 48 28 21 15
8 16 18 54 24
9 27 67 9 9
10 15 52 29 16
11 22 0 90 0
12 106 1 1 4
13 26 84 1 1
15 51 3 54 4
16 15 89 2 6
17 0 112 0 0
18 104 6 0 2
19 2 2 11 97
20 1 3 19 89
22 9 12 5 77
23 13 4 3 92
24 6 9 91 6
25 9 3 84 16
26 47 8 52 5
27 2 24 82 4
29 1 0 13 98
30 3 4 104 1
31 17 75 3 17
32 31 4 74 3
33 3 7 10 92
34 57 10 25 20
 Soal nomor Satu

Pada soal nomor satu dari rotal 112 responden yang memilih A sebanyak 15 orang
15
sehingga Tingkat distraktornya dengan menggunakan rumus (14) halaman 12 = x
112
100% = 13,4 % .Sesuai dengan ketentuan kriteria, maka opsi A pada soal nomor satu dapat
diterima karena 13,4%>5%
Pada soal nomor satu dari rotal 112 responden yang memilih B sebanyak 31 orang
sehingga Tingkat distraktornya dapat dihitung menggunakan rumus (14) halaman 12 yaitu
12
31
x 100% = 27,7 % .Sesuai dengan ketentuan kriteria, maka opsi B pada soal nomor satu
112
dapat diterima karena 27,7%>5%
Pada soal nomor satu dari rotal 112 responden yang memilih C sebanyak 6 orang
sehingga Tingkat distraktornya Tingkat distraktornya dapat dihitung menggunakan rumus (14)
6
halaman 12 yaitu x 100% = 5,4 % Sesuai dengan ketentuan kriteria, maka opsi C pada
112
soal nomor satu dapat diterima karena 5,4%>5%
Pada soal nomor satu dari rotal 112 responden yang memilih opsi D sebanyak 60
orang sehingga Tingkat distraktornya Tingkat distraktornya dapat dihitung menggunakan
60
rumus (14) halaman 12 yaitu x 100% = 53,6 % .Sesuai dengan ketentuan kriteria, maka
112
opsi D pada soal nomor satu dapat diterima karena 53,6%>5%.
 Soal nomor dua
Pada soal nomor dua dari rotal 112 responden yang memilih A sebanyak 23 orang
23
halaman 12 yaitu x 100% = 20,5 % .Sesuai dengan ketentuan kriteria, maka opsi A
112
pada soal nomor dua dapat diterima karena 20,5%>5%
Pada soal nomor dua dari rotal 112 responden yang memilih B sebanyak 23 orang
23
halaman 12 yaitu x 100% = 20,5 % .Sesuai dengan ketentuan kriteria, maka opsi B
112
pada soal nomor dua dapat diterima karena 20,5%>5%
Pada soal nomor dua dari rotal 112 responden yang memilih opsi C sebanyak 63
63
rumus (14) halaman 12 yaitu x 100% = 56,3 % .Sesuai dengan ketentuan kriteria, maka
112
opsi C pada soal nomor dua dapat diterima karena 56,3%>5%
Pada soal nomor dua dari rotal 112 responden yang memilih opsi D sebanyak 10
10
rumus (14) halaman 12 x 100% = 8.9 %. Sesuai dengan ketentuan kriteria, maka opsi
112
D pada soal nomor dua dapat diterima karena 8.9%>5%.Perhitungan analisis distraktor untuk
13
soal lainnya dan keterangannya dapat dilihat pada tabel 1.16 tingkat distraktor items dan tabel
1.17 keterangan tingkat distractor items
Tabel 1.13 Tingkat distraktor items
ITEMS A B C D
1 13.4% 27.7% 5.4% 53.6%
2 20.5% 56.3% 8.9% 14.3%
3 3.6% 79.5% 1.8% 14.3%
4 0.9% 16.1% 75.0% 8.0%
5 0.9% 92.9% 3.6% 2.7%
6 42.9% 25.0% 18.8% 13.4%
8 14.3% 16.1% 48.2% 21.4%
9 24.1% 59.8% 8.0% 8.0%
10 13.4% 46.4% 25.9% 14.3%
11 19.6% 0.0% 80.4% 0.0%
12 94.6% 0.9% 0.9% 3.6%
13 23.2% 75.0% 0.9% 0.9%
15 45.5% 2.7% 48.2% 3.6%
16 13.4% 79.5% 1.8% 5.4%
17 0.0% 100.0% 0.0% 0.0%
18 92.9% 5.4% 0.0% 1.8%
19 1.8% 1.8% 9.8% 86.6%
20 0.9% 2.7% 17.0% 79.5%
22 8.0% 10.7% 4.5% 68.8%
23 11.6% 3.6% 2.7% 82.1%
24 5.4% 8.0% 81.3% 5.4%
25 8.0% 2.7% 75.0% 14.3%
26 42.0% 7.1% 46.4% 4.5%
27 1.8% 21.4% 73.2% 3.6%
29 0.9% 0.0% 11.6% 87.5%
30 2.7% 3.6% 92.9% 0.9%
31 15.2% 67.0% 2.7% 15.2%
32 27.7% 3.6% 66.1% 2.7%
33 2.7% 6.3% 8.9% 82.1%
34 50.9% 8.9% 22.3% 17.9%
Untuk keterangan keterangannya dari pada tabel 1.16 tingkat distraktor items dapat
dilihat pada tabel 1.17 keterangan tingkat distractor items.Berikut adalah tabel yang
menunjukkan keterangan tingkat distractor items
Tabel 1.14 Keterangan Tingkat distractor setiap items
14
ITEMS A B C D
1 Diterima Diterima Diterima Diterima
3 "Ditolak Diterima "Ditolak Diterima
4 "Ditolak Diterima Diterima Diterima
5 "Ditolak Diterima "Ditolak "Ditolak
11 Diterima "Ditolak Diterima "Ditolak
12 Diterima "Ditolak "Ditolak "Ditolak
13 Diterima Diterima "Ditolak "Ditolak
16 Diterima Diterima "Ditolak Diterima
17 "Ditolak Diterima "Ditolak "Ditolak
18 Diterima Diterima "Ditolak "Ditolak
19 "Ditolak "Ditolak Diterima Diterima
23 Diterima "Ditolak "Ditolak Diterima
25 Diterima "Ditolak Diterima Diterima
26 Diterima Diterima Diterima "Ditolak
27 "Ditolak Diterima Diterima "Ditolak
30 "Ditolak "Ditolak Diterima "Ditolak
33 "Ditolak Diterima Diterima Diterima
B. Analisis Soal Uraian

Sebelum melakukan analisis validitas,reliabilitas,daya pembeda, Tingkat kesukaran
dan efekvitas distractor berikut disajikan data hasil rekapitulasi soal uraian yang telah diujikan
kepada 110 responden sebanyak 30 items soal pilihan ganda (terlampir dalam tabel bantu
excel pada sheet data master uraian)
1. Validitas
Dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach (15) halaman 13, kita dapat menguji
validitas pada setiap soal uraian yang telah diujikan pada tabel 1.15 Hasil uji coba soal uraian
(dapat dilihat pada lampiran tabel bantu excel pada sheet validitas uraian).Untuk menguji
validitas items nomor satu dan dua Langkah pertama adalah membuat tabel bantu X dan Y.
Tabel 1.16 tabel bantu distribusi
15
Responden X1 X2 Y X1^2 X2^2 Y^2
1 4 4 24 16 16 576
2 4 4 24 16 16 576
3 1 4 26 1 16 676
4 4 4 34 16 16 1156
5 3 4 33 9 16 1089
6 3 4 32 9 16 1024
7 4 4 37 16 16 1369
8 4 4 34 16 16 1156
9 3 4 36 9 16 1296
10 4 4 38 16 16 1444
Dst
109 3 4 38 9 16 1444
Jumlah ∑X1=369 ∑X2=424 ∑Y=3362 ∑X1^2=1331 ∑X2^2=1668 ∑Y^2=106394
 Soal uraian nomor satu

Selanjutnya masukkan kedalam rumus Alpha Cronbach (15) halaman 13
n ∑ X i Y i−( ∑ X i )( ∑ Y i )
r xy =
√ {n∑ X −(∑ X ) }{n ∑ Y −( ∑ Y ) }
i
2
i
2
i
2
i
2
109 X 369 X 3362−( 369 )( 3362 )

r xy= = 0,314
√ {109 X 369 −( 369 ) } {109 X 3362 −(3362) }
2 2 2 2
Dengan t- hitung yang dapat dicari menggunakan rumus (16) halaman 13 sebagai
berikut:
r xy √ n−2
t hit =
√( 1−r xy
2
)
0,314 √ 109−2
t hit = = 3,422
√ ( 1−0,314 ) 2
Adapun kriteria kriterianya, karena t-hitung (3,422 > t-tabel (0,188), maka dapat kita
simpulkan bahwa butir item tersebut valid.
 soal uraian nomor dua
16
Selanjutnya masukkan kedalam rumus Alpha Cronbach (15) halaman 13
n ∑ X i Y i−( ∑ X i )( ∑ Y i )
r xy =
√ {n∑ X −(∑ X ) }{n ∑ Y −( ∑ Y ) }
i
2
i
2
i
2
i
2
109 X 424 X 3362−( 424 ) ( 3362 )

r xy = = 0,31
√ {109 X 424 −( 424 ) } {109 X 3362 −(3362) }
2 2 2 2
Dengan t- hitung menggunakan rumus (16) halaman 13 sebagai berikut:

0 ,31 √ 109−2
t hit = = 3,42
√ ( 1−0 , 31 ) 2
Adapun kriterianya, karena t-hitung (3,42 > t-tabel (0,188), maka dapat kita
simpulkan bahwa butir item tersebut valid.Untuk perhitungan uji validitas pada item soal
uraian laiinya dapat dilihat pada tabel 1.17 perhitungan uji validitas soal uraian (atau dapat
dilihat pada lampiran tabel banu excel sheet Validitas Uraian)
Tabel 1.17 perhitungan uji validitas soal uraian
Responden Rxy t hitung t tabel keterangan
1 0.31 3.42 0.188 valid
2 0.36 3.95 0.188 valid
3 0.63 8.35 0.188 valid
4 0.62 8.26 0.188 valid
5 0.58 7.31 0.188 valid
6 0.68 9.53 0.188 valid
Dari data diatas yang menggunakan rumus Pearson dengan memakai didapat hasil
bahwa 85% dari seluruh soal uaraian valid dan 15 % lainnya dinyatakan tidak valid.
2. Reliabilitas
Dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach (17) halaman 13 sebelumnya, kita
dapat menguji reliabilitas pada setiap soal uraian yang telah diujikan pada tabel 1.15 hasil uji
17
coba uraian (dapat dilihat pada lampiran tabel bantu excel pada sheet reliabilitas
uraian).Secara rinci Langkah-langkahnya dijelaskan sebagai berikut.
1) Membuat tabel bantu distribusi ( X) dan ( Y)
*Tabel 1.18 distribusi X dan Y

Responden x y y^2
1 4 24 576
2 4 24 576
3 1 26 676
4 4 34 1156
5 3 33 1089
6 3 32 1024
7 4 37 1369
8 4 34 1156
9 3 36 1296
Dst
109 3 30 900
Total 369 3362 106394
2) Mencari varians skor total ( σ 2t )
( )( )
2
2 106394 106394
σt = = 24.966
109 109
3) Mencari jumlah varians butir pertanyaan
∑ σb2 = 5.670
4) Mencari realibilitas dengan (17) halaman 13
[ ]( ∑ σb
)
2
k
R11 = 1− 2
k−1 σt
= [ ](
7
7−1
1−
5.670
24.966 )
= 0,90
Berdasarkan perhitungan uji reliabilitas dengan rumus Alpha Cronbach (17) halaman
13 dapat dinyatakan bahwa soal pilihan ganda yang telah diujikan memiliki kriteriia realibilitas
rendah karena kurang dari 0,5.
18
 Pada soal uraian nomor satu :
[ ]( ∑ σb
)
2
k
R11 = 1− 2
k−1 σt
[ ]( )
2
7 5,670
R11 = 1− = 0,902
7−1 24,966
Adapun kriterianya, karena nilai realibilitasnya (0,902) lebih besar dari 0,6 sesuai
ketentuan kriteria tingkatan reliabilitas maka dapat kita simpulkan bahwa butir item tersebut
memiliki tingkatan realibitas yang sangat tinggi
3. Daya pembeda
Untuk menghitung daya pembeda soal uraian yang telah diujikan sebelumnya yang
datanya dapat dilihat pada tabel 1.15 Hasil uji coba soal uraian (lampiran tabel bantu excel
pada sheet validitas uraian). (lampiran dapat dilihat dalam tabel bantu excel pada sheet daya
beda uraian) menggunakan rumus (18) halaman 14 sebelumnya dengan menggunakan
beberapa tahap yaitu:
1. menentukan skor total (data terlampir pada tabel bantu excel sheet Daya beda
uraian)
2. mengurutkan data berdasarkan skor total (data terlampir pada tabel bantu excel sheet
Daya beda uraian)
3. membagi 2 sama banyak data pada tabel (data terlampir pada tabel bantu excel
sheet Daya beda uraian)
4. membagi data menjadi KA 27% dan KB 27% seperti berikut ini:
Tabel 1.19 data KA dan KB
19
Responden Skor Responde Skor
1 28 16 17
2 26 17 17
3 26 18 17
4 26 19 16
5 26 20 19
6 26 21 16
7 26 22 16
KA(27%)
KB(27%)
8 26 23 17
9 26 24 16
10 25 25 18
11 25 26 14
12 25 27 14
13 25 28 12
 Pada soal nomor dua yaitu:

1) Mencari nilai KA,KB,Mean A,Mean B
Tabel 1.20 data kel.atas dan kel.bawah(soal nomor 2)

kel.Atas Kel.Bawah
4 4
4 3
4 4
4 4
4 3
3 KA=55 2 KB=40
3 2
3 2
4 4
4 3
3 2
4 1
3 2
4 2
4 2
4+ 4+ 4 +4 +4 +3+3+3+ 4+ 4+3+ 4+ 3+4 +4 55

Mean A = = =7,857
7 7
4+ 3+4 +4 +3+2+2+2+ 4+3+ 2+ 1+ 2+ 2+ 2 40
Mean B = = =5,714
7 7
20
2) Mencari nilai DP dengan rumus (18) halaman 14
Mean A −Mean B 7,857−5,714
DP= = = 7,714
Skor maksimal 40
Jadi dapat disimpulkan bahwa daya pembeda soal nomor 1 adalah 7,714 sehingga dapat
diterima karena > 0,25
 Pada soal nomor tiga yaitu:
1) Mencari nilai KA,KB,Mean A,Mean B
Tabel 1.21 data KA dan KB(soal no.3)
kel.Atas Kel.Bawah
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 KA=59 4 KB=52
4 3
4 4
4 4
4 4
4 2
3 4
4 2
4 3
4+ 4+ 4 +4 +4 +4 +4 +4 +4 +4 +4 +3+ 4+ 4+ 4 59
Mean A = = =7,875
7 7
4+ 4+ 4 +4 +4 +4 +3+4 +4 + 4+2+ 4+2+3+2 52
Mean B = = =7,429
7 7
2) Mencari nilai DP menggunakan rumus (18) halaman 14
Mean A −Mean B 8,429−7,429
DP= = = 8,243
Skor maksimal 40
Jadi daya pembeda soal nomor dua adalah 8,243 berarti soal diterima karena >
0,25.Untuk perhitungan daya pembeda pada soal uraian lainnya dapat dilihat dalam tabel 1.25
perhitungan daya pembeda soal uraian
Tabel 1.22 perhitungan daya pembeda soal uraian
21
Items jumlah KA Mean A Jumlah KB MeanB Skor maks DP Kriteria
1 55 7.86 40 5.71 40 7.71 Diterima
2 59 8.43 52 7.43 40 8.24 Diterima
3 60 8.57 33 4.71 40 8.45 Diterima
4 57 8.14 25 3.57 40 8.05 Diterima
5 59 8.43 31 4.43 40 8.32 Diterima
6 59 8.43 27 3.86 40 8.33 Diterima
7 39 5.57 25 3.57 40 5.48 Diterima
Dari data pada tabel 1.25 diatas mengenai perhitungan daya pembeda didapat hasil
bahwa seluruh soal (100%) daya pembedanya dapat diterima sesuai ketentuan kriteria daya
pembeda.
Data dari hasil tes uraian yang berjumlah 7 butir soal dengan responden 109 siswa
yang disajikan dalam tabel 1.15 hasil uji coba soal uraian .Berikut disajikan Langkah-langkah
untuk menghitung Tingkat kesukaran item soal nomor dua dan item soal nomor tiga.Langkah
pertama adalah membuat tabel bantu untuk menghitung Tingkat kesukaran item soal nomor 2
dan 3.Berikut disajikan datanya disajikan dalam tabel 1.23 data hasil tes uraian nomor 2 dan
3
22
Tabel 1.23 data hasil tes uraian nomor 2 dan 3
Item/butir soal
Nama Total
1 2
Saharani 4 4 24
Nadila Nareswari 4 4 24
Ade Dwi Nurul Cantika P 1 4 26
Hardina Handayani 4 4 34
Luluk Istiqomah 3 4 33
Yuliana Restayani Alfis 3 4 32
Fitrah Yan Sujud 4 4 37
Isra 4 4 34
Sri Nurmadani 3 4 36
Halmasari 4 4 38
Dst … … …
Total 369 424 3362
skor maksimum 4 4
 soal nomor 1
Jumlah data 369
1) Mencari nilai mean = = = 3,38
banyak data 109
2) Mencari nilai Tingkat kesukaran (TK) dengan rumus (19) halaman 15
3 ,38
TK= =0 ,84
4
Jadi tingkat kesukaran soal nomor 1 adalah 0,84 sehingga soal dikategorikan
mudah karena 0,3  0,5  0,7.
 Soal nomor 2
Jumlah data 424
1) Mencari nilai mean = = = 3,89
banyak data 109
2) Mencari nilai Tingkat kesukaran(TK)
3 ,89
TK= =0 , 97
4
23
Jadi tingkat kesukaran soal nomor 1 adalah 0,97 sehingga soal dikategorikan mudah
karena 0,3  0,97  0,7.Perhitungan mengenai Tingkat kesukaran untuk nomor soal lainnya
dapat dilihat pada tabel 1.28 berikut.
Tabel 1.24 tingkat kesukaran soal uraian
No.items Mean Skor Maks TK Kriteria

1 3,38 4 0,84 mudah
2 3.89 4 0.97 mudah
3 3.29 4 0.82 mudah
4 3.08 4 0.77 mudah
5 3.18 4 0.80 mudah
6 3.30 4 0.83 mudah
7 2.17 4 0.54 sedang
Dari data tabel 1. 28 mengenai Tingkat kesukaran diperoleh 14% dari 7 items soal tersebut
mudah dan 86% laiinya memiliki Tingkat kesukaran muda
24
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Instrument tes pilihan ganda yang telah diujikan sebanyak 93% dinyatakan valid
validitas dan 3% lainnya tidak valid.Dari perhitungan uji realibilitas dapat dismpulkan bahwa
soal pilihan ganda yang telah diujikan memiliki realibilitas yang tinggi dengan nilai 0,7.
Instrument tes pilihan ganda yang telah diujikan juga memiliki Tingkat kesukaran yang mudah
sebanyak 60 dan 40% lainnya sedang. Sealin itu, Instrument tes pilihan ganda yang telah
diujikan memiliki memiliki kriteria daya pembeda baik sekali sebanyak 17%, kriteria baik 40%,
37% cukup dan 2% lainnya memiliki kriteria jelek(harus direvisi). Instrument tes pilihan ganda
yang telah diujikan juga rata-rata memiliki Tingkat distraktor yang tinggi.
Instrument tes uraian yang telah diujikan sebanyak 85% dinyatakan valid dan 15 %
lainnya dinyatakan tidak valid. Adapun nilai realibilitasnya (0,902) lebih besar dari 0,sesuai
ketentuan kriterianya kita simpulkan bahwa butir item tersebut memiliki tingkatan realibitas
yang sangat tinggi. Selain itu,seluruh soal (100%) daya pembedanya dapat diterima sesuai
ketentuan kriteria daya pembeda. Untuk tingkat kesukaran soal uraian yang telah diujikan
diperoleh 14% dari 7 items soal tersebut mudah dan 86% laiinya memiliki Tingkat kesukaran
mudah.
B.Saran
Perlu dilakukan revisi terhadap item soal baik pilihan ganda maupun uraian yang
memiliki tingakat kevalidan, tingkat reliabilitas, tingkat kesukaran,daya pembeda,dan Tingkat
distraktor(untuk PG) yang rendah agar proses penilaian lebih bermakna.
25
Daftar Pustaka
Asri, A. F., & Burhan, A. (2014). Analisis tingkat kesukaran, daya pembeda dan fungsi
distraktor soal ujian semester ganjil mata pelajaran produktif di smk negeri 1
indralaya utara tahun pelajaran 2012/2013. Jurnal Pendidikan Teknik Mesin, 1(2).
Ida Ayu, G. Y. (2019). Evaluasi Pembelajaran. Denpasar: UNHI Press.
Syamsurizal, S. (2020). Validitas dan Reliabitas Alat Ukur.
Zulaiha, R. (2012). Analisis Soal Secara MAnual. Jakarta: PUSPENDIK.
26
LAMPIRAN
Jenis Pendidikan :Sekolah Dasar(SD)/Madrasah Ibtidayah(MI)
Mata Pelajaran :Matematika
Kelas :IV
Kurikulum :Kurikulum merdeka
Capaian Pembelajran(CP) Materi Indikator Soal Level Jumlah soal Bentuk soal
Kognitif
No
1 Pada akhir fase B, peserta didik operasi Siswa mampu melakukan C2 1 PG

menunjukkan pemahaman dan intuisi penjumlahan operasi penjumlahan
bilangan (number sense) pada bilangan cacah bilangan cacah sampai
bilangan cacah sampai 10.000. sampai 1.000 1.000 dengan tepat
Mereka dapat membaca, menulis,
menentukan nilai tempat,
membandingkan, mengurutkan,
menggunakan nilai tempat, melakukan
komposisi dan dekomposisi bilangan
tersebut. Mereka juga dapat
menyelesaikan masalah berkaitan
dengan uang menggunakan ribuan
27
sebagai satuan.peserta didik dapat
melakukan operasi penjumlahan dan
pengurangan bilangan cacah sampai
1.000. Mereka dapat melakukan
operasi perkalian dan pembagian
bilangan cacah sampai 100
menggunakan benda-benda konkret,
gambar dan simbol matematika.
Mereka juga dapat menyelesaikan
masalah berkaitan dengan kelipatan
dan faktor.
2 Pada akhir fase B, peserta didik peserta didik Siswa dapat melakukan C3 1 PG
menunjukkan pemahaman dan intuisi dapat melakukan operasi
bilangan (number sense) pada operasi penjumlahan,pengurangan
bilangan cacah sampai 10.000. penjumlahan danperkalian pada
Mereka dapat membaca, menulis, dan bilangan cacah sampai
menentukan nilai tempat, pengurangan 1.000 dengan baik.
membandingkan, mengurutkan, bilangan cacah
menggunakan nilai tempat, melakukan sampai 1.000.
komposisi dan dekomposisi bilangan Mereka dapat
tersebut. Mereka juga dapat melakukan
menyelesaikan masalah berkaitan operasi perkalian
dengan uang menggunakan ribuan dan pembagian
sebagai satuan.peserta didik dapat bilangan cacah
melakukan operasi penjumlahan dan sampai 100
pengurangan bilangan cacah sampai menggunakan
1.000. 0Mereka dapat melakukan benda-benda
operasi perkalian dan pembagian konkret, gambar
28
bilangan cacah sampai 100 dan simbol
menggunakan benda-benda konkret, matematika
gambar dan simbol matematika.
Mereka juga dapat menyelesaikan
masalah berkaitan dengan kelipatan
dan faktor.
3 Peserta didik menunjukkan Bilangan Siswa mampu C4 1 pilgad

pemahaman dan intuisi bilangan pecahan dan mengurutkan dengan cara
(number sense) pada bilangan bilangan desimal membandingkan bilangan
desimal. Mereka dapat menyatakan pecahan dan bilangan
pecahan desimal persepuluhan dan decimal dengan tepat
perseratusan, serta menghubungkan
pecahan desimal perseratusan
dengan konsep persen.
4 Pada akhir Fase B, peserta didik Ciri bangun Siswa mapu menganalisis C4 1 Plihan ganda
dapat mendeskripsikan ciri berbagai datar(segitiga) dan menentukan bangun
bentuk bangun datar (segiempat, datar segitiga bedasarkan
segitiga, segibanyak). Mereka dapat sifat-sifatnya dengan tepat
menyusun (komposisi) dan mengurai
(dekomposisi) berbagai bangun datar
dengan lebih dari satu cara jika
memungkinkan.
5 Pada akhir Fase B, peserta didik Pola bilangan Siswa mampu C4 1 Plihan ganda
dapat mengisi nilai yang belum menemukan pola bilangan
diketahui dalam sebuah kalimat dengan tepat
matematika yang berkaitan dengan
penjumlahan dan pengurangan pada
29
bilangan cacah sampai 100 (contoh:
10 + ... = 19, 19 - ... = 10) Peserta
didik dapat mengidentifikasi, meniru,
dan mengembangkan pola gambar
atau obyek sederhana dan pola
bilangan membesar dan mengecil
yang melibatkan penjumlahan dan
pengurangan pada bilangan cacah
sampai 100.
6 Pada akhir fase B, peserta didik dapat Diagram batang Siswa mampu membuat C6 1 Uraian
mengurutkan, membandingkan, gambar digram batang
menyajikan, menganalisis dan sesuai pernyataan dengan
menginterpretasi data dalam bentuk tepat
tabel, diagram gambar, piktogram, dan
diagram batang (skala satu satuan).
30
Lampiran Soal
1. Yayuk memiliki 472.Kemudian ia diberikan lagi permen bibinya sebanyak 341.Lalu setelahnya ia dibelikan sebanyak 182 permen oleh
ayahnya.Berapa jumlah permen Yayuk sekarang…
a.994
b.995
c.985
d.984
2. Paman Tono seorang peternak ayam.Kemarin ia mendapat kiriman pakan ternak sebanyak 125 karung.Hari ini ia mendapat kiriman
pakan ternak 35 karung sebanyak 5 kali. Jumlah seluruh pakan ternak pak Tono sekarang adalah adalah …
a.282 karung
b.284 karung
c.293 karung
d.295 karung
3. Perhatikan kedua pecahan berikut:

0,315…2
40
Tanda yang tepat untuk melengkapi kalimat Matematika diatas adalah…
a.>
b.<
c.=
d.<
4. -Semua sisi nya sama

-Semua sudutnya sama
31
Bangun datar segitiga yang sesuai dengan pernyataan diatas adalah…
a.Segitiga sama sisi
b.Segitiga sama kaki
c.Segitiga siku-siku
d.Segitiga sembarang
5. Angka yang tepat untuk melengkapi rangkaian pola bilangan 10, 7, 4, 1, __, -5 adalah…
a. -2
b. -3
c. -4
d. -1
Uraian
1. Sebuah kelas memiliki 40 siswa.Setiap siswa memiliki hobi bermacam-macam.Sebanyak 5 siswa mempunyai hobi membaca buku.5
orang lainnya menyukai bermain ebola volli.10 siswa laiinya menyukai bermain bola.3 siswa memilih bernyanyi sebagai hobi
mereka.Sebanyak 10 siswa megnyukai Menonton film animasi.Sedangkan 7 orang lainnya menyukai olahraga bulutangkis.Buatlah
diagram batang yang sesuai dengan pernyataan tersebut!
32
KUNCI JAWABAN
Pilihann ganda
1. B
Pembahasan:
Pertama, kita akan menambahkan 472 dan 341. Hasilnya adalah 813.
Kemudian, kita akan menambahkan hasil tersebut (813) dengan 182.
Jadi, 813 + 182 = 995.
2. D
Pembahasan:
Pertama, kita akan mengalikan 34 dengan 5. Hasilnya adalah 170.
Kemudian, kita akan menjumlahkan 125 dengan hasil perkalian tersebut (170).
Jadi, 125 + 170 = 295.
Jadi, hasil dari 125 + (34 x 5) adalah 295
3. B
Pembahasan:
Cara pertama:
Pecahan 0,35 dapat ditulis sebagai 35/100. Kita dapat menyederhanakannya menjadi pecahan paling sederhana dengan membagi
kedua angka tersebut dengan faktor persekutuan terbesar (FPB), yaitu 5. Sehingga, 35/100 dapat disederhanakan menjadi 7/20.
Pecahan 2/4 dapat disederhanakan dengan membagi kedua angka tersebut dengan FPB, yaitu 2. Sehingga, 2/4 dapat disederhanakan
menjadi 1/2.
Sehinga: 35/100 < 0,5
Cara kedua:
33
Sekarang, jika kita ingin membandingkan kedua pecahan tersebut dalam bentuk desimal, kita dapat mengubahnya menjadi desimal
dengan membagi pembilang (angka atas) dengan penyebut (angka bawah).
1. Pecahan 7/20 dalam bentuk desimal adalah 0,35 karena pembagian 7 ÷ 20 = 0,35.
2. Pecahan 1/2 dalam bentuk desimal adalah 0,5 karena pembagian 1 ÷ 2 = 0,5.
Jadi, kalimat matematika yang lengkap adalah "0,35 < 0,5".
4. A
Pembahasan:
Berdasarkan pernyataan tersebut, bangun datar yang sesuai adalah segitiga sama sisi. Segitiga sama sisi memiliki sifat-sifat berikut:
1. Semua sisinya memiliki panjang yang sama. Misalnya, jika salah satu sisinya memiliki panjang a, maka semua sisinya juga memiliki
panjang a.
2. Semua sudutnya memiliki ukuran yang sama, yaitu 60 derajat.
5. A
Pembahasan:
Untuk melengkapi pola bilangan ini (10, 7, 4, 1, ...-5), kita perlu mencari pola atau aturan yang menghubungkan angka-angka tersebut.
Berikut adalah langkah-langkah untuk melengkapi pola ini:
1. Perhatikan pola pengurangan: Dari angka 10 ke angka 7, terjadi pengurangan sebesar 3. Kemudian, dari angka 7 ke angka 4, juga
terjadi pengurangan sebesar 3. Pola pengurangan ini menunjukkan bahwa setiap angka baru diperoleh dengan mengurangi 3 dari
angka sebelumnya.
2. Teruskan pola pengurangan: Dengan mempertahankan pola pengurangan 3, kita dapat melanjutkan deret ini. Jadi, dari angka 1, kita
kurangi 3 lagi untuk mendapatkan angka berikutnya.
3. Melanjutkan pola pengurangan: Dengan melanjutkan pola pengurangan 3, kita dapat mengurangi 3 dari angka sebelumnya secara
berulang-ulang. Jadi, dari angka 1, kita kurangi 3 lagi untuk mendapatkan angka berikutnya.Sehingga didapat 1-3 = -2
34
Dengan demikian, pola bilangan ini dapat dilengkapi sebagai berikut: 10, 7, 4, 1, -2, -5
Jadi, Angka yang tepat untuk melengkapi rangkaian pola bilangan 10, 7, 4, 1, __, -5 adalah -2
Kelas :V
Kurikulum :Kurikulum merdeka
Kompetensi Dasar(KD) Materi Indikator Soal Level Jumlah soal Bentuk soal
Kognitif
No
(L1,L2,L3)
1 Peserta didik dapat membandingkan Bilangan Siswa mampu mengubah C3 1 PG

dan mengurutkan berbagai pecahan pecahan dan bilangan pecahan
termasuk pecahan campuran, bilangan desimal kebilangan desimal dan
melakukan operasi penjumlahan dan sebaliknya serta mampu
pengurangan pecahan, serta mengurutkan bilangan
melakukan operasi perkalian dan pecahan dan bilangan
pembagian pecahan dengan bilangan decimal dengan tepat
asli. Mereka dapat mengubah
35
pecahan menjadi desimal, serta
membandingkan dan mengurutkan
bilangan desimal (satu angka di
belakang koma)
2 Peserta didik dapat membandingkan penjumlahan Siswa mampu melakukan C2 1 pilgad

dan mengurutkan berbagai pecahan dan operasi penjumlahan dan
termasuk pecahan campuran, pengurangan pengurangan pecahan
melakukan operasi penjumlahan dan pecahan deengan benar
pengurangan pecahan, serta
melakukan operasi perkalian dan
pembagian pecahan dengan bilangan
belakang koma)
3 Peserta didik dapat membandingkan Pembagian Siswa mampu melakukan C3 1 pilgad

dan mengurutkan berbagai pecahan pecahan operasi pembagian
termasuk pecahan campuran, pecahan deengan benar
melakukan operasi penjumlahan dan
pengurangan pecahan, serta
melakukan operasi perkalian dan
pembagian pecahan dengan bilangan
36
belakang koma)
4 Pada akhir fase C, peserta didik dapat Luas bangun Siswa mampu menghitung C3 1 Plihan ganda
menentukan keliling dan luas berbagai datar (Jajar luas jajar genjang dengan
bentuk bangun datar (segitiga, genjang) baik
segiempat, dan segibanyak) serta
gabungannya. Mereka dapat
menghitung durasi waktu dan
mengukur besar sudut.
5 Pada akhir fase C, peserta didik dapat Luas bangun Siswa mampu C4 1 Plihan ganda
menentukan keliling dan luas berbagai datar (belah menentukan Panjang
bentuk bangun datar (segitiga, ketupat) salah satu diagonal belah
segiempat, dan segibanyak) serta ketupat menggunakan luas
gabungannya. Mereka dapat dan rumus yang telah
menghitung durasi waktu dan diketahui sebelumnya
mengukur besar sudut. dengan tepat
6 Pada akhir fase C, peserta didik dapat Luas bangun Siswa mampu C4 1 Uraian
menentukan keliling dan luas berbagai datar (kerucut) menentukan tinggi kerucut
bentuk bangun datar (segitiga, jika diketahui luas dengan
segiempat, dan segibanyak) serta menggunakan rumus luas
gabungannya. Mereka dapat dengan tepat.
37
Lampiran
SOAL
Pilihan Ganda
1. Urutkan bilangan berikut dari yang terkecil hingga yang terbesar: 0,8 ;3/4 ;1/2 ;-5/6
a. 0,8 ; 3/4 ; 1,2 ; - 5/6
b. - 5/6 ; 1,2; 3/4 ; 0,8
c. 3/4 ; -5/6 ; 0,8 ;1,2
d. -5/6 ; 3/4 ; 0,8 ; 1,2
2. Hasil dari 5/6 + 2/3 - ¾ adalah…

a. 3/4
b. 5/4
c. 5/12
d. 7/12
3. Sebuah taman memiliki luas 3 1/2 hektar. Jika luas taman tersebut ingin diperluas menjadi 7/8 kali luas aslinya, berapa luas taman
setelah diperluas?
a. 4 3/8 hektar
b. 3 3/8 hektar
c. 4 1/16 hektar
d. 3 1/16 hektar
4. Sebuah jajar genjang memiliki panjang alas 12 cm dan tinggi 7 cm. berapakah luas jajar genjang tersebut?
a. 70 cm²
b. 84 cm²
38
c. 90 cm²
d. 120 cm²
5. Luas belah ketupat adalah 64 cm². Jika panjang salah satu diagonalnya adalah 10 cm, berapakah panjang diagonal lainnya?
a. 3.2 cm
b. 5.4 cm
c. 6.4 cm
d. 6.2 cm
Uraian
1. Sebuah kerucut memiliki volume 314 cm³. Jika jari-jari kerucut tersebut adalah 7 cm, berapakah tinggi kerucut tersebut? Jelaskan
langkah-langkah yang kamu lakukan.
KUNCI JAWABAN
Pilihann ganda
1. B
Pembahasan:
Untuk mengurutkan bilangan berikut ini dari yang terkecil hingga terbesar (0.8, 3/4, 1/2, -5/6), kita dapat mengikuti langkah-langkah
berikut:
1. Ubah pecahan menjadi desimal: Kita akan mengubah pecahan menjadi desimal agar lebih mudah membandingkannya.
 3/4 = 0.75
39
 1/2 = 0.5
 -5/6 ≈ -0.8333 (dibulatkan ke empat desimal)
2. Urutkan bilangan desimal dari yang terkecil hingga terbesar:
 -0.8333, 0.5, 0.75, 0.8
3. Ubah kembali bilangan desimal menjadi pecahan:
 -0.8333 = -5/6 (dibulatkan ke pecahan terdekat)
 0.5 = 1/2
 0.75 = 3/4
 0.8 = 4/5
Jadi, urutan bilangan dari yang terkecil hingga terbesar adalah: -5/6, 1/2, 3/4, 4/5.
2. A
Pembahasan:
Untuk menghitung hasil dari 5/6 + 2/3 - 3/4, kita dapat mengikuti langkah-langkah berikut:
1. Menyamakan penyebut: Kita perlu menyamakan penyebut dari ketiga pecahan agar dapat menjumlahkannya. Untuk
mencapai itu, kita dapat menggunakan konsep perkalian silang.
 Penyebut terkecil yang dapat digunakan adalah 12. Kita perlu mengalikan pecahan pertama dengan 2/2, pecahan kedua
dengan 4/4, dan pecahan ketiga dengan 3/3 agar penyebutnya menjadi 12.
 5/6 = (5/6) X (2/2) = 10/12
 2/3 = (2/3) X (4/4) = 8/12
 3/4 = (3/4) X (3/3) = 9/12
2. Menjumlahkan pecahan: Setelah menyamakan penyebut, kita dapat menjumlahkan pecahan-pecahan tersebut.
a. 10/12 + 8/12 - 9/12 = (10 + 8 - 9)/12 = 9/12
3. Menyederhanakan pecahan: kita dapat menyederhanakan pecahan tersebut dengan membagi pembilang dan penyebut
dengan faktor persekutuan terbesar (FPB). Dalam hal ini, FPB dari 9 dan 12 adalah 3.
9/12 = (9/3) / (12/3) = 3/4
Jadi, hasil dari 5/6 + 2/3 - 3/4 adalah 3/4 setelah disederhanakan.
40
3. D
Pembahasan:
Untuk mengalikan pecahan campuran dengan pecahan biasa, kita dapat mengikuti langkah-langkah berikut:
1. Ubah pecahan campuran menjadi pecahan biasa. Dalam kasus ini, 3 1/2 menjadi 7/2.
2. Kalikan pecahan dengan pecahan. Dalam kasus ini, kita ingin mengalikan 7/2 dengan 7/8.
(7/2) X (7/8) = (7 X 7) / (2 X 8) = 49/16
Jadi, hasil dari 3 1/2 dikali 7/8 adalah 49/16.
Selanjutnya kita ubah menjadi pecahan campuran:
1. Bagi pembilang (49) dengan penyebut (16).
49 16 = 3 sisa 1
2. Tuliskan hasil bagi sebagai bilangan bulat dan sisanya sebagai pecahan biasa.
Hasil bagi adalah 3, sisa 1. Jadi, hasilnya adalah 3 1/16.
Jadi, hasil dari 3 1/2 dikali 7/8 dalam bentuk pecahan campuran adalah 3 1/16.
4. B
Pembahasan:
Untuk menghitung luas jajargenjang, kita dapat menggunakan rumus:
Luas = alas X tinggi.
Diketahui:
panjang atas jajargenjang adalah 12 cm
tingginya adalah 7 cm.
Jadi, luas jajargenjang tersebut adalah 12 cm X 7 cm = 84 cm²
5. C
Pembahasan:
41
Untuk mencari panjang diagonal lain dari belah ketupat, kita dapat menggunakan rumus Pythagoras. Dalam bujur sangkar, kedua
diagonal saling berpotongan tegak lurus dan membagi bujur sangkar menjadi empat segitiga siku-siku yang kongruen.
Jika luas belah ketupat adalah 64 cm², maka setiap segitiga siku-siku memiliki luas 1/4 dari luas belah ketupat, yaitu 16 cm². Karena
segitiga siku-siku memiliki panjang salah satu sisi dan tinggi, kita dapat menggunakan rumus Luas = 1/2 * alas * tinggi untuk mencari
panjang diagonal.
Dalam hal ini, kita tahu bahwa luas segitiga siku-siku adalah 16 cm² dan panjang salah satu diagonalnya adalah 10 cm. Jadi, kita dapat
mencari panjang diagonal lainnya dengan rumus:
16 cm² = 1/2 X (10 cm) X tinggi
tinggi = (16 cm² * 2) / (10 cm)
tinggi = 32 cm / 10 cm
tinggi = 3.2 cm
Setelah kita mengetahui tinggi segitiga, kita dapat menggunakan teorema Pythagoras untuk mencari panjang diagonal lainnya. Dalam
bujur sangkar, panjang diagonal adalah dua kali tinggi segitiga.
Jadi, panjang diagonal lainnya adalah 2 kali tinggi segitiga.
panjang diagonal lainnya = 2 X 3.2 cm
panjang diagonal lainnya = 6.4 cm
Jadi, panjang diagonal lain dari bujur sangkar adalah 6.4 cm.
Uraian
1. Diketahui:
rumus volume kerucut : 1/3 X π X r2 X h, di mana r adalah jari-jari kerucut dan h adalah tinggi kerucut.
volume kerucut adalah 314 cm³
jari-jari kerucut adalah 7 cm.
Kita dapat menggantikan nilai-nilai ini ke dalam rumus volume kerucut:
314 cm³ = 1/3 X π X (7 cm)2 X h
Langkah-langkah yang dapat kita lakukan untuk mencari tinggi kerucut adalah sebagai berikut:
42
1. Gantikan nilai π dengan nilai 3,14 (aproximasi π).
2. Hitung luas alas kerucut dengan rumus luas = π X r2.
Luas alas = 3,14 X (7 cm)^2.
3. Gunakan rumus volume kerucut untuk mencari tinggi kerucut.
314 cm³ = 1/3 X (3,14 X (7 cm)2) X h.
4. Sederhanakan persamaan dan selesaikan untuk h.
314 cm³ = 1/3 X (3,14 X 49 cm2) X h.
314 cm³ = 1/3 X 153,86 cm² X h.
314 cm³ = 51,29 cm² X h.
h = 314 cm³ / (51,29 cm²).
h ≈ 6,12 cm.
Jadi, tinggi kerucut tersebut adalah sekitar 6,12 cm.
Kelas :VI
Kurikulum :K13
Kompetensi Dasar(KD) Materi Indikator Soal Level Jumlah soal Bentuk soal
Kognitif
43
No (L1,L2,L3)
1 Pada akhir fase C, peserta didik dapat Kesamaan Siswa dapat mempolakan C2 1 Uraian(kelas
mengisi nilai yang belum diketahui perbandingan menggunakan konsep IV)
dalam sebuah kalimat matematika kesamaan perbandingan
yang berkaitan dengan penjumlahan, dengan tepat
pengurangan, perkalian, dan
pembagian pada bilangan cacah
sampai 1000 (contoh : 10 x ... = 900,
dan 900 : ... = 10) Peserta didik dapat
mengidentifikasi, meniru, dan
mengembangkan pola bilangan
membesar dan mengecil yang
melibatkan perkalian dan pembagian.
Mereka dapat bernalar secara
proporsional untuk menyelesaikan
masalah sehari-hari dengan rasio
satuan. Mereka dapat menggunakan
dalam menyelesaikan masalah sehari-
hari yang terkait dengan proporsi.
2 Pada akhir fase C, peserta didik dapat Kesamaan Siswa dapat menerapkan C3 1 pilgad
mengisi nilai yang belum diketahui perbandingan konsep kesamaan
dalam sebuah kalimat matematika perbandingan dengan
yang berkaitan dengan penjumlahan, tepat
pengurangan, perkalian, dan
pembagian pada bilangan cacah
44
sampai 1000 (contoh : 10 x ... = 900,
dan 900 : ... = 10) Peserta didik dapat
mengidentifikasi, meniru, dan
mengembangkan pola bilangan
membesar dan mengecil yang
melibatkan perkalian dan pembagian.
Mereka dapat bernalar secara
proporsional untuk menyelesaikan
masalah sehari-hari dengan rasio
satuan. Mereka dapat menggunakan
dalam menyelesaikan masalah sehari-
hari yang terkait dengan proporsi.
3 Pada akhir fase C, peserta didik dapat Mean (rata-rata) Siswa dapat menghitung C3 1 pilgad
mengurutkan, membandingkan, nilai rata-rata dari data
menyajikan, dan menganalisis data yang disediakan dengan
banyak benda dan data hasil tepat
pengukuran dalam bentuk gambar,
piktogram, diagram batang, dan tabel
frekuensi untuk mendapatkan
informasi. Mereka dapat menentukan
kejadian dengan kemungkinan yang
lebih besar dalam suatu percobaan
acak.
4 Pada akhir fase C, peserta didik dapat Modus Siswa dapat menganalisis C4 1 Plihan ganda
mengurutkan, membandingkan, dan menghitung nilai
45
menyajikan, dan menganalisis data modus dari data yang
banyak benda dan data hasil disediakan dengan tepat
pengukuran dalam bentuk gambar,
piktogram, diagram batang, dan tabel
frekuensi untuk mendapatkan
informasi. Mereka dapat menentukan
kejadian dengan kemungkinan yang
lebih besar dalam suatu percobaan
acak
5 Pada akhir fase C, peserta didik dapat Kecepatan rata- Siswa dapat menghitung C3 1 Plihan ganda
menentukan keliling dan luas berbagai rata kecepatan rata-rata
bentuk bangun datar (segitiga, dengan tepat
segiempat, dan segibanyak) serta
gabungannya. Mereka dapat
6 Pada akhir fase C, peserta didik dapat Luas bangun Siswa mampu C6 1 Uraian
menentukan keliling dan luas berbagai datar mengkombinasikan dan
bentuk bangun datar (segitiga, menghitung gabungan
segiempat, dan segibanyak) serta luas bangun datar dengan
gabungannya. Mereka dapat baik.
Lampiran Soal:
46
Pilihan ganda
1. Perbandingan yang sama dengan 5:2 adalah…

a.25:4
b.20:6
c.15:4
d.10:4
2. Ibu membeli buah apel dan anggur dengan perbandingan 3:4.Jumlah seluruh apel yang ibu beli adalah 27.Berapakah buah anggur
yang ibu beli?
a.32
b.34
c.35
d.36
3. Nilai dari 5 siswa dikelas A adalah sebagai berikut: 80, 85, 90, 95, 100. Nilai rata-rata dari kelas tersebut adalah...
a. 85
b. 90
c. 95
d. 100
4. Di kelas 6 SD, terdapat 30 siswa. Mereka menerima nilai ujian bahasa Indonesia sebagai berikut: 80, 85, 90, 75, 80, 85, 90, 75, 80,
85, 90, 75, 80, 85, 90, 75, 80, 85, 90, 75, 80, 85, 90, 75, 80, 85, 90, 75, 80, 85. Berapa modus dari nilai-nilai ujian bahasa Indonesia
siswa-siswa ini?
a. 75
b. 80
c. 85
47
d. 90
5. Jika suatu perjalanan membutuhkan waktu 2 jam dan jarak yang ditempuh adalah 100 km, berapa kecepatan rata-rata perjalanan
tersebut?
a. 50 km/jam
b. 100 km/jam
c. 150 km/jam
d. 200 km/jam
Uraian
1. Perhatikan gambar dibawah ini! Daerah yang diarsir merupakan sketsa tanah yang ditanami sayuran. Maka tentukan luas hamparan
sayuran tersebut!
48
KUNCI JAWABAN
Pilihann ganda
1. D
Pembahasan:
Untuk mencari perbandingan lain yang sama dengan 5:2, kita dapat menggunakan konsep kesamaan perbandingan. Langkah-
langkahnya adalah sebagai berikut:
 Tentukan perbandingan awal yang diberikan, yaitu 5:2.
 Identifikasi faktor pengali yang dapat mengubah perbandingan ini menjadi perbandingan lain yang sama. Dalam hal ini, kita dapat
menggunakan faktor pengali yang sama pada kedua angka dalam perbandingan awal.
 Misalkan kita menggunakan faktor pengali x, maka perbandingan lain yang sama adalah 5x:2x.
 Tentukan nilai x yang sesuai. Dalam hal ini, kita dapat memilih nilai x = 2, sehingga perbandingan lain yang sama adalah (2):2(2).
49
 Hitung hasilnya. Dalam hal ini, perbandingan lain yang sama adalah 10:4.
Dengan demikian, perbandingan lain yang sama dengan 5:2 adalah 10:4.
2. C
Pembahasan:
Kita misalkan jumlah seluruh anggur yang dibeli ibu adalah x
Sehingga perbandingan antara 3 dan 4 adalah sama dengan perbandingan antara 27 dan x.
Gunakan konsep kesamaan perbandingan untuk mencari nilai x.
Kita dapat menuliskan persamaan sebagai berikut:
3/4 = 27/x
Untuk menyelesaikan persamaan ini, kita dapat menggunakan sifat proporsi perbandingan. Kita akan mengalikan kedua sisi persamaan
dengan x:
(3/4) X x = 27
x = (27) / (3/4)
Untuk membagi dengan pecahan, kita dapat mengalikan dengan kebalikannya,sehingga:
x = (27) X (4/3)
x = 36
Jadi, nilai x adalah 36
3. B
Pembahasan:
Diketahui:
 Media(rata-rata): Nilai rata-rata = jumlah nilai/ banyaknya data
 Jumlah semua nilai 80+85+90+95+ 100= 450.
 Jumlah data+5
Penyelesaian:
50
Rata-rata = Jumlah Total Nilai / Jumlah Siswa
Rata-rata = 450 / 5
Rata-rata = 90
Jadi, nilai rata-rata dari kelas tersebut adalah 90
4. C. 85
Pembahasan:
Untuk mencari modus, kita perlu mencari nilai yang paling sering muncul. Dalam kasus ini, nilai 85 muncul sebanyak 6 kali, lebih sering
daripada nilai-nilai lainnya. Oleh karena itu, modus dari nilai-nilai ujian bahasa Indonesia siswa-siswa ini adalah 85.
5. A
Pembahasan:
Diketahui:
 rumus Kecepatan = Jarak / Waktu.
 jarak yang ditempuh adalah 100 km
 waktu yang dibutuhkan adalah 2 jam.
Penyelesaiaan:
Bagi jarak yang ditempuh dengan waktu yang dibutuhkan: 100 km / 2 jam = 50 km/jam.
Jadi, kecepatan rata-rata perjalanan tersebut adalah 50 km/jam.
Uraian
1. Penyelesaiaan:
51
Luas hamparan sayuran = luas II + luas III – luas I
= 1.800 + 600 – 500
= 1.900 m2
Jadi,Luas hamparan sayuran tersebut adalah 1.900 m
Rubrik penilaian dan pedoman penskoran untuk kelas IV
NO No Bentuk Taksonomi Keterangan Skor Penskoran

soal soal bloom
1 1 Pilihan C2 1. Siswa mampu menjawab dengan tepat 1

Ganda
2. Siswa menjawab tidak tepat 0
52
Ganda
2. Siswa menjawab tidak tepat 0 jumlah skor yang didapat
x 100
jumlah skor maksimal
3 3 Pilihan C4 1. Siswa mampu menjawab dengan tepat
ganda 2. Siswa menjawab tidak tepat

ganda

Ganda
6 1 Uraian C6 1. Siswa mampu menggambarkan dengan lengkap 4

diagram batang beserta keterangannya dengan J
tepat ¿
umlah skor yang didapat x 100
2. Siswa mampu menggambar diagram tanpa 3 jumlah skor maksimal
keterangan yang jelas
3. Siswa mampu menggambar diagram 2
4. Siswa perlu bimmbangan dalam menggambar 1

diagram
Rubrik penilaian dan pedoman penskoran untuk kelas V
53
soal soal bloom

Ganda

Ganda jumlah skor yang didapat
2. Siswa menjawab tidak tepat 0 x 100

ganda

Ganda
6 1 Uraian C4 1. Siswa mampu menerapkan konsep volume kerucut 4

untuk mencari tinggi kerucut dan menuliskan ¿
Langkah-langkahnya dengan benar ¿ umlah skor yang didapat x 100
2. Siswa mampu menggunakan rumus volume 3
kerucut
3. Siswa mampu menuliskan infomasi berdasarkan 2
54
uraian yang diberikan
4. Siswa perlu bimbingan dalam menemukan tinggi 1

kerucut
Rubrik penilaian dan pedoman penskoran untuk kelas VI

soal soal bloom

Ganda

Ganda jumlah skor yang didapat
2. Siswa menjawab tidak tepat 0 x 100
55
ganda

Ganda
6 1 Uraian C6 1. Siswa mampu mengkombinasikan semua pola 4

bangun datar dan menghitungnya dengan langkah- ¿
langkah yang benar ¿ umlah skor yang didapat x 100
2. Siswa mampu menemukan pola setiap bangun 3
datar yang ada didalam gambar
3. Siswa mampu menuliskan rumus bangun datar 2
4. Siswa perlu bimmbangan dalam mengerjakan soal 1
56

Evaluasi BLM Ada Halaman

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Evaluasi BLM Ada Halaman

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

1

Kendari, 22 Desember 2023

A. Analisis Soal Pilihan Ganda

Keputusan pengujian validitas item didasarkan sebagai berikut :

c. Metode belah dua

R11 = reliabilitas instrument (koefisien Alpha Cronbach)

No Nilai Realibilitas Interprestasi

1 0,80 < r11 < 1,00 Sangat tinggi

2 0,60 < r11 < 0,80 Tinggi

3 0,40 < r11 < 0,60 Cukup

Kriteria daya pembeda keterangan

DESKRIPSI HASIL ANALISIS

A. Analisis Soal Pilihan Ganda

Tabel 1.1 Tabel distribusi X dan Y

1) Mencari mean total ( M t ) menggunakan rumus (3) halaman 9

Tabel 1.5 Distribusi (x) dan (Y)

Responden Skor Responden Skor

Kelompok bawah (27%)

Selanjutnya kita mencari BA,BB,JA,JB pada setiap item soal

 Daya pembeda soal nomor satu

2) Mencari nilai D dengan rumus (12) halaman 12

2) Mencari nilai D dengan rumus (12) halaman 12

 Soal nomor Satu

Tabel 1.14 Keterangan Tingkat distractor setiap items

B. Analisis Soal Uraian

Tabel 1.16 tabel bantu distribusi

 Soal uraian nomor satu

109 X 369 X 3362−( 369 )( 3362 )

109 X 424 X 3362−( 424 ) ( 3362 )

Dengan t- hitung menggunakan rumus (16) halaman 13 sebagai berikut:

Tabel 1.17 perhitungan uji validitas soal uraian

Responden Rxy t hitung t tabel keterangan

1 0.31 3.42 0.188 valid

2 0.36 3.95 0.188 valid

3 0.63 8.35 0.188 valid

4 0.62 8.26 0.188 valid

5 0.58 7.31 0.188 valid

6 0.68 9.53 0.188 valid

*Tabel 1.18 distribusi X dan Y

2) Mencari varians skor total ( σ 2t )

 Pada soal nomor dua yaitu:

Tabel 1.20 data kel.atas dan kel.bawah(soal nomor 2)

4+ 4+ 4 +4 +4 +3+3+3+ 4+ 4+3+ 4+ 3+4 +4 55

Tabel 1.22 perhitungan daya pembeda soal uraian

No.items Mean Skor Maks TK Kriteria

Ida Ayu, G. Y. (2019). Evaluasi Pembelajaran. Denpasar: UNHI Press.

Syamsurizal, S. (2020). Validitas dan Reliabitas Alat Ukur.

Zulaiha, R. (2012). Analisis Soal Secara MAnual. Jakarta: PUSPENDIK.

Jenis Pendidikan :Sekolah Dasar(SD)/Madrasah Ibtidayah(MI)

Mata Pelajaran :Matematika

Kurikulum :Kurikulum merdeka

1 Pada akhir fase B, peserta didik operasi Siswa mampu melakukan C2 1 PG

3 Peserta didik menunjukkan Bilangan Siswa mampu C4 1 pilgad

3. Perhatikan kedua pecahan berikut:

4. -Semua sisi nya sama

a.Segitiga sama sisi

b.Segitiga sama kaki

Jenis Pendidikan :Sekolah Dasar(SD)/Madrasah Ibtidayah(MI)

Mata Pelajaran :Matematika

Kurikulum :Kurikulum merdeka

1 Peserta didik dapat membandingkan Bilangan Siswa mampu mengubah C3 1 PG

2 Peserta didik dapat membandingkan penjumlahan Siswa mampu melakukan C2 1 pilgad

3 Peserta didik dapat membandingkan Pembagian Siswa mampu melakukan C3 1 pilgad