Anda di halaman 1dari 31

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT., yang telah
memberikan begitu besar dan banyaknya rahmat serta hidayat-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya.

Tak lupa juga Shalawat beserta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW., beserta para sahabat dan para pengikutnya yang setia sampai akhir zaman.

Tiada kata yang patut penulis ucapkan selain terimakasih yang sebesar-besarnya kepaa
semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan laporan ini, semoga mendapatkan
balasan berupa pahala dari Allah SWT. Khususnya kepada:

1. Bapak Hilman Mangkuwibawa, M.Pd., dan Ibu Inne Marthyani Pratiwi, M.Pd selaku
dosen pengampu mata kuliah Evaluasi Pembelajaran yang telah memberikan
bimbingan dalam penyelesaian tugas ini.
2. Bapak H. Yachya, selaku kepala sekolah SDN Cikalang yang telah memberikan izin
kepada penulis untuk melaksanakan tugas uji coba soal ini.
3. Ibu Ani Rosdiana, S.Pd., selaku guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
senantiasa membantu serta membimbing penulis dalam penyusunan maupun
penyebaran soal.
4. Para siswa kelas VI SDN Cikalang yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk
mengerjakan soal-soal yang telah penulis ajukan.

Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini, untuk itu
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan dan
kesempurnaan selanjutnya.

Bandung, Desember 2019

Penyusun

Laporan Evaluasi Pembelajaran | i


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL.........................................................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1
1.1. Latar Belakang................................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
1.3. Tujuan..............................................................................................................................2
1.4. Manfaat............................................................................................................................2
BAB II KAJIAN TEORI...............................................................................................................3
2.1. Pengertian Evaluasi Pembelajaran...................................................................................3
2.2. Fungsi Penilaian..................................................................................................................3
2.3. Teknik dan bentuk Evaluasi..............................................................................................4
2.3.1 Tes...................................................................................................................................4
2.4. Intrumen Penilaian.............................................................................................................5
2.4.1. Validitas.........................................................................................................................5
2.4.2. Reliabilitas.....................................................................................................................6
2.4.3. Tingkat Kesukaran.......................................................................................................7
2.3.4. Daya Pembeda..............................................................................................................8
2.3.5. Indeks Pengecoh..........................................................................................................9
BAB III PEMBAHASAN............................................................................................................11
3.1. Metode Pelaksanaan Uji Coba Soal................................................................................11
3.2. Hasil Uji Coba...............................................................................................................12
3.3. Penilaian.............................................................................................................................15
3.3.1 Validitas Butir Soal................................................................................................15
3.3.2 Reliabilitas Soal......................................................................................................17
3.3.3 Daya Pembeda Soal...............................................................................................19
3.3.4 Tingkat Kesukaran Soal........................................................................................22

Laporan Evaluasi Pembelajaran | ii


3.3.5 Indeks Pengecoh.....................................................................................................23
BAB IV PENUTUP......................................................................................................................27
4.1. Kesimpulan....................................................................................................................27
4.2. Saran..............................................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................28

Laporan Evaluasi Pembelajaran | iii


DAFTAR TABEL
Tabel 1 Interpretasi Valid

DAFTAR LAMPIRAN

Laporan Evaluasi Pembelajaran | iv


BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam evaluasi pembelajaran, penilaian, pengukuran dan evaluasi merupakan suatu hal
yang selalu ada dalam pendidikan, hal tersebut menjadi sebuah keharusan bagi guru maupun
calon pendidik untuk ahli dalam menghadapi masalah tersebut. Bagaimana cara menyusun
tes yang baik dan benar, bagaimana membuat kisi-kisi soal, menentukan tingkat kesuran soal,
daya pembeda, validitas dan reliabilitas soal sehingga dapat menghasilkan informasi hasil tes
yang tepat dan benar.
Hasil belajar atau penilaian dapat diperoleh salah satunya dengan cara tes. Tes
merupakan ukur ukur yang memiliki peranan penting dalam proses belajar mengajar
disekolah. Dalam hal ini tes mempunyai dua fungsi, yaitu mengukur tingkat pencapain siswa
pada kompetensi yang di syaratkan dan mengukur keberhasilan siswa dalam proses
pembelajaran. Untuk dapat memberikan dating yang tepat atau akurat, maka memiliki syarat
diantaranya: (1) Mengukur satu aspek, (2) Ahli dalam pengukuran, ketepatan dalam
pengukuran dan kejegan hasil pengukuran.
Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara penialai, pengukuran, dan evaluasi
pendidikan dengan proses belajar mengajar, maka dilakukanlah penelitian dengan cara
memberikan uji coba soal Pendidikan Agama Islam SD kelas IV semester 1 materi pelajaran
Asmaul Husna, Teladan Rasulullah SAW dan Para Sahabatnya.
1.2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, dapat disimpulkan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana kemampuan dan pemahaman siswa dalam pembelajaran dengan tes?
2. Bagaimana efesiensi dan strategi pembelajaran yang digunakan?
3. Bagiamana mencari tingkat kesulitan, daya pembeda, validitas dan reliabilitas pada
soal?
4. Bagaimana tingkat penguasaan pembelajaran pada siswa dari hasil tes tersebut?

Laporan Evaluasi Pembelajaran | 1


1.3. Tujuan
Tujuan diadakannya uji coba soal dalam mata kuliah evaluasi pembelajaran, diantaranya
adalah:
1. untuk mengetahui sejauh mana kemampuan dan pemahaman dalam penerapan
evaluasi pembelajaran di Sekolah.
2. Untuk Mengetahui efesiensi dan efektifitas strategi pembelajaran yang digunakan
guru, baik yang menyangkut metode, media maupun sumber-sumber belajar.
3. Untuk Mengetahui kesulitan-kesulitan yang dialami peserta didik dari hasil tes
tersebut dalam proses belajar, juga valid dan reliability suatu soal.
4. Untuk Mengetahui tingkat pengusaan peserta didik terhadap kompetansi yang telah
ditetapkan.
1.4. Manfaat

Manfaat dari kegiatan uji coba soal ini, yaitu


1. Memberikan suatu pengetahuan kepada guru akan hubungan antara penilaian,
pengukuran, dan evaluasi pendidikan dengan proses dan hasil belajar mengajar
yang dilakukannya
2. Sebagai bahan intropeksi diri akan cara-cara atau prinsip-prinsip yang kurang
dipenuhi untuk mengetahui keberhasilan akan alat evaluasi yang digunakan dalam
mengevaluasi hasil belajar siswanya.
3. Manfaat bagi siswa adalah siswa tidak lagi menjadi salah atas kekeliruan yang
dilakukan guru dalam melaksanakan penilaian, pengukuran, dan evaluasi
Pendidikan, terlebih dalam menetapkan hasil belajar mengajar yang telah diikuti
oleh siswa sesuai dengan ketetapan yang berlaku.

Laporan Evaluasi Pembelajaran | 2


BAB II
KAJIAN TEORI
2.1. Pengertian Evaluasi Pembelajaran
Dalam arti luas, evaluasi adalah suatu proses merencanakan, memperoleh, dan
menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan.
Sesuai dengan pengertian tersebut maka setiap kegiatan evaluasi atau penilaian merupakan suatu
proses yang sengaja direncanakan untuk memperoleh informasi atau data; berdasarkan data
tersebut kemudian dicoba membuat suatu keputusan.
Evaluasi hasil belajar diartikan sebagai suatu tindakan atau suatu proses untuk menetukan nilai
keberhasilan belajar seseorang setelah ia mengalami proses belajar selama satu periode tertentu.
Terdapat perbedaan antara penilaian dan pengukuran, namun keduanya tidak dapat dipisahkan.
Bila evaluasi menunjuk pada suatu tindakan proses untuk menentukan nilai sesuatu, maka
pengukuran merupakan suatu tindakan atau proses untuk menentukan luas atau kuantitas dari
sesuatu. Jadi pengukuran dilakukan memberikan jawaban terhadap pertanyaan “how much”,
sedangkan penilaian dilakukan untuk memberikan jawaban terhadap pertanyaan “what value”.1

2.2. Fungsi Penilaian


Menurut didaktis-metodis, evalusi berfungsi untuk membantu guru/instruktur dalam
menenmpatkan peserta didik pada kelompok tertentu sesuai dengan kemampuan dan
kecakapannya masing-masing. Secara psikologis, peserta didik perlu mengetahui prestasi
belajarnya, sehingga ia merasakan kepuasan dan ketenangan. Untuk itu, guru/instruktur perlu
melakukan penilaian terhadap prestasi belajar peserta didiknya. Secara sosiologis, untuk
mengetahui apakah peserta didik sudah cukup mampu untuk terjun ke masyarakat. mampu dalam
arti dapat berkomunikasi dan beradaptasi dengan seluruh lapisan masyarakat dengan segala
karakteristiknya.
Fungsi lain dari evaluasi dapat dilihat berdasarkan jenis evaluasi itu sendiri, yaitu:
1. Formatif, yaitu memberikan feed back bagi guru/instruktur sebagai dasar untuk memperbaiki
proses pembelajaran dan mengadakan program remedial bagi peserta didik yang belum
menguasai sepenuhnya materi yang dipelajari.

1
Drs. Zainal Arifin M.Pd, Makalah Evaluasi Pembelajaran (Teori dan Praktik), Bandung: Universitas Pendidikan
Indonesia 2010, Hal.16.

Laporan Evaluasi Pembelajaran | 3


2. Sumatif, yaitu mengetahui tingkat penguasaan peserat didik terhadap materi pelajaran,
menentukan angka (nilai) sebagai bahan keputusan kenaikan kelas dan laporan perkembangan
belajar, serta dapat meningkatkan motivasi belajar. Diagnostik, yaitu dapat mengetahui latar
belajar peserta didik (psikologis, fisik, dan lingkungan) yang mengalami kesulitan belajar.

3. Seleksi dan penempatan, yaitu hasil evaluasi dapat dijadikan dasar untuk menyeleksi dan
menempatkan peserta didik sesuai dengan minat dan kemampuannya.

2.3. Teknik dan bentuk Evaluasi


2.3.1 Tes
Tes adalah suatu teknik atau cara dalam rangka melaksananan kegiatan evaluasi, yang
didalamanya terdapat berbagai item atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau
dijawab oleh anak didik, kemudian pekerjaan dan jawaban itu menghasilkan nilai tentang
perilaku anak didik tersebut. Dalam bagan diatas ini tes tulis dibagi menjadi 2 bagian, yaitu
tes uraian dan tes objektif.

a. Tes Uraian
Secara garis besar, tes uraian kerap disebut tes esai atau juga tes subjektif, karena
dalam hal ini menuntut siswa untuk menguraikan jawabannya dengan kata-kata sendiri
dalam bentuk, teknik, dan gayanya sendiri. Tes ini dibagi lagi menjadi 2, yaitu uraian
terbatas dimana siswa dituntut untuk mengetahui dan hafal teori yang telah diajarkan
oleh guru dan uraian bebas siswa akan dituntut untuk mengungkapkan sendiri
jawabannya karena jawaban setiap siswa jika tipenya seperti ini maka bisa saja
jawabannya satu siswa dengan siswa yang lainnya berbeda.
b. Tes Objektif
Tes objektif adalah tes yang bersifat pasti, karena hanya ada satu kemungkinan
jawaban yang benar. Sebagai alat pengukur hasil belajar siswa, tes ini sering dipilih
karena dapat dikerjakan dengan cepat dan mencakup materi ajar yang luas, hanya
memiliki satu jawaban yang pasti sehingga memudahkan korektor untuk mengoreksi,
serta dapat dikoreksi secara cepat dengan hasil yang dapat dipercaya.
2.4. Intrumen Penilaian
Instrumen merupakan alat bantu untuk mengumpulkan data atau informasi (Arikunto,
2002). Evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya
sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang

Laporan Evaluasi Pembelajaran | 4


tepat dalam mengambil keputusan (Arikunto, 2005). Nitko dan Brookhart (2007)
mendefinisikan evaluasi sebagai suatu proses penetapan nilai yang berkaitan dengan kinerja
dan hasil karya siswa. Evaluasi merupakan proses penentuan informasi yang diperlukan,
pengumpulan serta penggunaan informasi tersebut untuk melakukan pertimbangan sebelum
keputusan (Firman, 2000). Berdasarkan pengertian instrumen dan evaluasi tersebut maka
instrumen penilaian dapat disebut sebagai alat penilaian atau alat evaluasi yang digunakan
untuk mengumpulkan data atau informasi. Adapun instrumen penilaian yang dilakukan
pada uji soal, sebagai berikut:

2.4.1. Validitas
Validitas atau (kesahihan) tes dapat diartikan sebagai ketepatan dan kecermatan tes dalam
menjalankan fungsi pengukurannya. Suatu tes mempunyai validitas tinggi apabila tes
tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan
maksud dan tujuan diadakannya tes tersebut. Sebaliknya, suatu tes yang menghasilkan data
tidak relevan dengan tujuan pengukuran dikatakan sebagai tes yang memiliki validitas
rendah (Azwar, 1987:146).
Untuk mengetahui apakah validitas isi telah dipenuhi atau belum, maka dilakukan telaah
soal dengan cara menyesuaikan soal dengan kisi-kisi yang diacu. Dalam hal ini, digunakan
expert judgment untuk menilai kesesuaian itu. Selain itu, untuk mengetahui validitas isi juga
digunakan kartu telaah butir soal yang mencakup bidang kriteria penelaahan materi,
konstruksi, dan bahasa.
Berikut rumus yang digunakan cara penghitungan manual uji validitas soal :

Laporan Evaluasi Pembelajaran | 5


2.4.2. Reliabilitas
Reliabilitas adalah konsistensi dari suatu tes dalam mengukur apa yang seharusnya
diukur sehingga pengukuran itu memberikan informasi yang dapat dipercaya. Suatu alat tes
dikatakan reliabel apabila alat tes tersebut dapat dipercaya, konsisten, atau tetap. Untuk
membuktikan apakah suatu alat tes memiliki sifat tetap, perlu diadakan uji coba terhadap
alat tes yang akan digunakan tersebut. Reliabilitas soal dapat diketahui dari nilai Alpha
Cronbach yang dihasilkan dari analisis kuantitatif MicroCat Iteman. Reliabilitas soal
menggunakan metode konsistensi internal dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut:

• Interpretasi Hasil Uji Reliabilitas

Nilai r Interpretasi

0,00 < r ≤ 0,20 Reliabilitas sangat rendah

0,20 < r ≤ 0,40 Reliabilitas rendah

0,40 < r ≤ 0,70 Reliabilitas sedang

0,70 < r ≤ 0,90 Reliabilitas tinggi

0,90 < r ≤ 1,00 Reliabilitas sangat tinggi

2.4.3. Tingkat Kesukaran


Tingkat kesulitan suatu butir soal dinyatakan dengan sebuah indeks yang berkisar antara
0,0 sampai dengan 1,0. Soal dengan indeks kesulitan 0,0 menunjukkan bahwa butir soal itu
terlalu sulit, sebaliknya soal dengan indeks 0,1 menunjukkan bahwa soal yang bersangkutan
terlalu mudah.

Laporan Evaluasi Pembelajaran | 6


Indeks kesulitan yang sesuai untuk tes penempatan adalah sebesar 0,30-0,70; tes
diagnosti dan tes sumatif sebesar 0,25 – 0,75 Gofur (dalam Khasanah, 2006: 28-29).
Penelitian mengenai analisis soal try out ini tergolong tes sumatif sehingga indeks kesulitan
yang digunakan sebesar 0,25-0,75. Pada analisis Iteman, indeks kesulitan butir soal
ditujukan pada kolom Proportion Correct. Kriteria indeks kesulitan soal berkategori baik
berada pada posisi 0,25-0,75, indeks kesulitan pada posisi ≤ 0,25 berkategori sulit, dan
indeks kesulitan ≥ 0,75 tergolong dalam kategori mudah. Butir soal yang baik adalah butir
soal yang memiliki indeks kesulitan sedang. Sedangkan butir soal yang memiliki indeks
kesulitan mudah dan sulit, maka butir soal tersebut tergolong jelek sehingga perlu direvisi
atau diganti. Rumus untuk mencari indeks kesulitan adalah sebagai berikut:

• Interpretasi Tingkat Kesukaran

Indeks Kesukaran Kategori Soal

0,00 < P ≤ 0,30 Sukar

0,30 < P ≤ 0,70 Sedang

0,70 < P ≤ 1,00 Mudah

2.3.4. Daya Pembeda


Indeks daya beda mengkaji butir-butir soal dengan tujuan untuk mengetahui kesanggupan
soal dalam membedakan antara siswa yang tergolong mampu dengan siswa yang tergolong
kurang mampu (Nana, 2005: 141). Untuk mencari indeks daya beda butir soal, dapat
menggunakan rumus sebagai berikut.

Laporan Evaluasi Pembelajaran | 7


• Interpretasi Hasil Uji Daya Pembeda

Daya Pembeda Klasifikasi Soal

0,00 < D ≤ 0,20 Kurang Baik

0,20 < D ≤ 0,40 Cukup

0,40 < D ≤ 0,70 Baik

0,70 < D ≤ 1,00 Sangat Baik

Butir soal dinyatakan layak jika indeks daya bedanya baik. Indeks daya beda dapat
berkisar antara -1,00 sampai dengan +1,00, tetapi jika indeks mendekati nol negatif maka
dinyataka tidak layak. Beberapa ahli mengatakan bahwa sebuah butir soal dikatan layak
apabila memiliki indeks daya beda sebesar 0,25 dan ada pula yang menyatakan 0,30.
Penelitian ini melibatkan peserta ujian yang banyak, maka ditetapkan indeks daya beda yang
layak minimum 0,30. Pada analisis iteman, indeks daya beda ditunjukkan oleh Point Biser.

2.3.5. Indeks Pengecoh


Instrumen evaluasi yang berbentuk tes dan objektif, selain harus memenuhi syarat-syarat
yang telah disebutkan terdahulu, harus mempunyai distraktor yang efektif. Yang disebut

Laporan Evaluasi Pembelajaran | 8


dengan distraktor atau pengecoh adalah opsi-opsi yang bukan merupakan kunci jawaban
(jawaban benar).

Butir soal yang baik pengecohnya akan dipilih secara merata oleh peserta didik yang
menjawab salah. Sebaliknya, butir soal yang kurang baik, pengecohnya akan dipilih secara
tidak merata. Pengecoh dianggap baik bila jumlah peserta didik yang memilih pengecoh itu
sama atau mendekati jumlah ideal. Indeks pengecoh dihitung dengan rumus:

IP =   P  x   100%


       (N - B) (n - 1)
 Keterangan:
IP =  indeks pengecoh
P  =  jumlah peserta didik yang memilih pengecoh
N =  jumlah peserta didik yang ikut tes
B =  jumlah peserta didik yang menjawab benar pada setiap soal
n  =  jumlah alternatif jawaban
      1=  bilangan tetap

Catatan:

Jika semua peserta didik menjawab benar pada butir soal tertentu (sesuai kunci jawaban),
maka IP = 0 yang berarti soal tersebut jelek. Dengan demikian pengecoh tidak berfungsi. 

 Kualitas Pengecoh :

IPc Kriteria

76% - 125% Sangat baik

51% - 75% atau 126% - 150% Baik

26% - 50% atau 151% - 175% Kurang baik

0% - 25% atau 176% - 200% Buruk

> 200% Sangat Buruk

Laporan Evaluasi Pembelajaran | 9


BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Metode Pelaksanaan Uji Coba Soal
3.1.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Uji coba soal mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti ini dilakukan pada:
Hari : Selasa.
Tanggal : 22 November 2019.
Jam : 10.00 WIB – Selesai.
Tempat : SDN Cikalang, RT 04 RW 07 Desa Cileunyi Kulon.
3.1.2. Metode Pengumpulan Data

Dalam penulisan laporan hasil uji coba ini melakukan beberapa metode pengambilan data
dengan menggunakan tenik tes tulis, yaitu: Tes Tulis Objektif, yaitu menggunakan 20 soal
dengan bentuk pilihan ganda.

3.1.3. Instrumen Uji Coba Soal

Instrument yang digunakan dalam pelaksanaan uji coba soal ini, sebagai berikut:
1. Kisi-kisi soal. Dalam kisi-kisi tersebut memuat standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang telah dipilih, serta rincian indikator soal, materi pokok,
soal, kunci jawaban, tingkat kesukaran, nomer soal dan aspek penilaiannya.
2. Lembar soal. Ini merupakan instrument yang paling utama dalam proses uji coba
di sekolah dasar karena hasil dari analisis data akan diperoleh dari hasil
pengerjaan soal oleh siswa. Soal ini terdiri dari 20 soal pilihan ganda.
3. Lembar jawaban. Langsung diisi pada soal tersebut dengan tujuan siswa
mengerjakan jawabnnya pada kertas yang telah disediakan, sehingga lebih
memudahkan siswa dalam mengerjakan soal yang telah dibuat oleh observer.
3.1.4. Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam uji coba soal ini menggunakan teknik validitas,
reliabilitas, daya beda soal, tingkat kesukaran, dan indeks pengecoh.

3.2. Hasil Uji Coba

Laporan Evaluasi Pembelajaran | 10


Hasil uji coba dibawah ini merupakan rekapan nilai yang diperoleh oleh siswa kelas IV di
SDN Cikalang dalam mengerjakan soal uji coba mata pelajaran PAI.

No
Jumlah Benar
Abse Nama Nilai
(dikali 5)
n
1 Aghnya Fatwa M 12 60
2 Akbar Ilham 6 30
3 Andika Fabian 11 55
4 Azmy Rahmat P 15 75
5 Darin 11 55
6 Dian 16 80
7 Farel 8 40
8 Galih Nur H 11 55
9 Jeni Setiawan 12 60
10 Kayla Azzahra 14 70
11 Kulsum Yulianti 11 55
12 M. Fikri A 12 60
13 M. Hasbi Sopian 13 65
14 M. Zul Faan 10 50
15 Muhammad Keyko H 11 55
16 Muhammad Zaki F 15 75
17 Nadhila Ramadhani 15 75
18 Novia 13 65
19 Purnawan 6 30
20 Rasyidi Raya 10 50
21 Riki Ripaldi 12 60
22 Risky Ramdani 14 70
23 Risma K 14 70
24 Rizky Saputra 9 45
25 Robayani 15 75
26 Robby Alifa 16 80
27 Siti Nurkamilah 13 65
28 Susari Wati R 14 70
29 Thalita 10 50
30 Zahra Andini 15 75

Laporan Evaluasi Pembelajaran | 11


Nomor Soal Total
No Nama Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Skor
Kunci Jawaban a a c d d b a a c c a d b a c d a b a c  
1 Aghnya Fatwa M 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 12
2 Akbar Ilham 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 6
3 Andika Fabian 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 11
4 Azmy Rahmat P 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 15
5 Darin 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 11
6 Dian 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 16
7 Farel 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 8
8 Galih Nur H 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 11
9 Jeni Setiawan 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 12
10 Kayla Azzahra 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 14
11 Kulsum Yulianti 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 11
12 M. Fikri A 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 12
13 M. Hasbi Sopian 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 13
14 M. Zul Faan 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 10
15 Muhammad Keyko 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 11
16 Muhammad Zaki F 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 15
17 Nadhila Ramadhani 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 15
18 Novia 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 13
19 Purnawan 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 6
20 Rasyidi Raya 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 10
21 Riki Ripaldi 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 12
22 Risky Ramdani 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 14
23 Risma K 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 14
24 Rizky Saputra 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 9
25 Robayani 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 15
26 Robby Alifa 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 16
27 Siti Nurkamilah 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 13
28 Susari Wati R 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 14

Laporan Evaluasi Pembelajaran | 12


29 Thalita 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 10
30 Zahra Andini 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 15
JUMLAH 25 12 24 19 18 19 29 26 23 24 20 16 9 13 7 4 24 13 21 18  

Tabel 1 Tabel Validitas Item

Laporan Evaluasi Pembelajaran | 13


Selanjutnya, diatas ini merupakan hasil data dari jumlah jawaban benar dan jawaban
salah, dimana jawaban disimbolkan dengan angka satu (1) dan jawaban salah disimbolkan
dengan angka nol (0). Data tersebut berfungsi dalam uji validitas soal dan untuk menganalisis
tingkat kesukarannya.

3.3. Penilaian
3.3.1 Validitas Butir Soal

(Rumus Product Moment Angka Kasar)

Validitas
No
∑x ∑y ∑x 2
∑y 2
∑xy rxy Penafsiran rxy (rtabel=
Soal
0,361)
1 25 364 625 132496 9100  0,293 Rendah   Tidak Valid
2 12 364 144 132496 4368  0,319  Rendah  Tidak Valid
3 24 364 576 132496 8736  0,532  Cukup  Valid
4 19 364 361 132496 6916  -0,276  Sangat Rendah  Tidak Valid
5 18 364 324 132496 6552  0,427  Cukup  Valid
6 19 364 361 132496 6916  0,091  Sangat Rendah  Tidak Valid
7 29 364 841 132496 10556  0,431  Cukup  Valid
8 26 364 676 132496 9464  0,391  Rendah  Valid
9 23 364 529 132496 8372  0,177  Sangat Rendah  Tidak Valid
10 24 364 576 132496 8736  0,719  Tinggi  Valid
11 20 364 400 132496 7280  0,384  Rendah  Valid
12 16 364 256 132496 5824  0,578  Cukup  Valid
13 9 364 81 132496 3276  0,518  Cukup  Valid
14 13 364 169 132496 4732  0,363  Rendah  Valid
15 7 364 49 132496 2548  0,211  Rendah  Tidak Valid

Laporan Evaluasi Pembelajaran | 14


16 4 364 16 132496 1456  0,388  Rendah  Valid
17 24 364 576 132496 8736  0,372  Rendah  Valid
18 13 364 169 132496 4732  0,134  Sangat Rendah  Tidak Valid
19 21 364 441 132496 7644  0,033  Rendah  Tidak Valid
20 18 364 324 132496 6552  0,272  Sangat Rendah  Tidak Valid
Dalam tabel juga dicantumkan ∑x, ∑y,∑x², ∑y², dan ∑xy untuk menghitung koefisien
korelasi menggunakan perhitungan manual. Namun, karena angka yang dihasilkan pada
setiap sigma sangat besar, sehingga akan berdampak pada kevalidan hasil perhitungan.
Oleh karena itu, pemanfaatan teknologi juga diperlukan untuk mempermudah perhitungan
validitas item dan reabilitas item untuk soal pilihan ganda.
3.3.2 Reliabilitas Soal
Terdapat bermacam-macam cara untuk mengetahui dan menghitung reliabilitas soal.
Pemilihan teknik mana yang digunakan biasanya didasarkan atas bentuk instrumen
maupun selera si peneliti.

Namun karena di dalam penelitian ini soal yang akan di uji berbentuk pilihan ganda
(multiple choice), maka penulis akan menggunakan rumus Kuder-Richarson (K-R) 20.
Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:

( )(
r 11 =
n
n−1
S2−∑ pq
S
2 )
Keterangan :
r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan
p = proporsi subjek yang menjawab soal dengan benar
p = proporsi subjek yang menjawab soal dengan salah
pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q
n = banyaknya item
S2 = standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar dari varians)
Sedangkan rumus variansi yang digunakan untuk menghitung reliabilitas sebagai berikut :

( ∑ x )2
∑ x 2−
2 N
S=
N

Keterangan:

Laporan Evaluasi Pembelajaran | 15


S2 = varians
(∑ x)2 = jumlah skor yang diperoleh siswa dikuadratkan
∑ x2 = jumlah skor siswa yang telah dikuadratkan
N = banyaknya siswa yang mengikuti tes
Sebelum menghitung reliabilitas soal, agar lebih memudahkan buat terlebih dahulu table
seperti yang ada dalam analisis validitas di atas, table tersebut berisi rekapan hasil uji
coba soal. Dari table rekapan tersebut diketahui :

∑x = 364
∑ x2 = 132495
∑ pq = 3,80
S2 =?
( ∑ x )2
∑ x2 −
Mencari S2 = N
N

( 364 )2
132495−
= 30
30

132495−4416,53
=
30

128078,47
=
30

= 4,26

Selanjutnya masukan ke rumus K-R 20

r 11= ( )(
n
n−1
S2−∑ pq
S2 ) Interval Makna

0,00 – 0,20 Sangat Rendah


=
30
29( )( 4,26−3,8
4,26 ) 0,21 – 0,40 Rendah

0,46 0,41 – 0,60 Sedang


=
4,26
0,61 – 0,80 Tinggi
Laporan Evaluasi Pembelajaran | 16
0,81 – 1,00 Sangat Tinggi
= 0,10

Jika hasil pengujian reliabilitas soal diatas dikaitkan dengan angka korelasi, maka
reliabilitas soal yang dibuat penulis termasuk sangat rendah.

3.3.3 Daya Pembeda Soal


Rumus yang digunakan dalam menentukan daya pembeda soal pada soal pilihan
ganda, sebagai berikut:
BA BB
D= −
JA JB
Keterangan :
JA = Banyak peserta kelompok atas
JB = Banyak peserta kelompok bawah
BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar
BB = Banyak peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
Perhitungan Daya Beda
Nomor
BA BB JA JB D Keterangan
Soal
1 9 7 9 9 0,23 Cukup
2 5 3 9 9 0,22 Cukup
3 9 5 9 9 0,45 Baik
4 4 8 9 9 0,11 Kurang Baik
5 7 3 9 9 0,44 Baik
6 7 3 9 9 0,44 Baik
7 9 8 9 9 0,22 Cukup
8 9 7 9 9 0,33 Cukup
9 9 6 9 9 0,44 Baik
10 9 4 9 9 0,66 Baik
11 8 3 9 9 0,55 Baik
12 7 1 9 9 0,66 Baik
13 5 0 9 9 0,55 Baik
14 4 2 9 9 0,22 Cukup
15 3 1 9 9 0,22 Cukup
16 3 0 9 9 0,33 Cukup
17 9 6 9 9 0,44 Baik
18 5 3 9 9 0,22 Cukup
19 7 6 9 9 0,11 Kurang Baik
20 8 5 9 9 0,33 Cukup

Laporan Evaluasi Pembelajaran | 17


Tabel diatas yang menunjukkan daya beda soal ini dilengkapi dengan keterangan
banyak siswa kelas atas yang menjawab benar pada setiap item soal (BA) dan banyak
siswa kelas bawah yang menjawab benar pada setiap item soal (BB). Sehingga sebelum
melakukan

Laporan Evaluasi Pembelajaran | 18


perhitungan uji daya beda soal, maka perlu dilakukan pengurutan dari keseluruhan jumlah
siswa yang mendapat poin tertinggi dalam soal pilihan ganda. Kemudian melakukan
penetapan koefisien derajat yang akan dijadikan sebagai sampel untuk kelas atas bagi
siswa yang memperoleh poin tertinggi dan kelas bawah bagi siswa yang memperoleh poin
terendah.
Pengambilan sampel menggunakan 27% dari data, sehingga diperoleh 9 sampel kelas
atas dan 9 sampel untuk kelas bawah (terlampir). Dalam sampel tersebut dianalisis setiap
item soal untuk memperoleh keterangan jumlah jawaban benar dari setiap kelas, kemudian
di rekap dalam tabel seperti tabel 3.3. Hasil data yang telah diperoleh kemudian
dimasukkan dalam rumus daya beda dan perhitungan dilakukan secara manual.
Perhitungan dibwah ini.

Rumus :

1. Nomor 1 7. Nomor 7
9 7 9 8
D= − =0,23 D= − =0,22
9 9 9 9
2. Nomor 2 8. Nomor 8
5 3 9 7
D= − =0,22 D= − =0,33
9 9 9 9
3. Nomor 3 9. Nomor 9
9 5 9 6
D= − =0,45 D= − =0,44
9 9 9 9
4. Nomor 4 10. Nomor 10
4 8 9 4
D= − =0,11 D= − =0,66
9 9 9 9
5. Nomor 5 11. Nomor 11
7 3 8 3
D= − =0,44 D= − =0,55
9 9 9 9
6. Nomor 6 12. Nomor 12
7 3
D= − =0,44
9 9

Laporan Evaluasi Pembelajaran | 19


7 1 3 0
D= − =−0,66 D= − =0,33
9 9 9 9
17. Nomor 17
13. Nomor 13
9 6
5 0 D= − =0,44
D= − =0,55 9 9
9 9
18. Nomor 18
14. Nomor 14
5 3
4 2 D= − =0,22
D= − =0,22 9 9
9 9
19. Nomor 19
15. Nomor 15
7 6
3 1 D= − =0,11
D= − =0,22 9 9
9 9
20. Nomor 20
16. Nomor 16
8 5
D= − =0,33
9 9

Perhitungan yang dilakukan secara manual ini menghasilkan daya beda yang berbeda-
beda disetiap item soal. Nilai perhitungan pada setiap item soal akan dibandingkan
dengan klasifikasi nilai daya beda, sebagai berikut:
Klasifikasi daya pembeda yaitu ;
D = 0,00 – 0,20 : jelek
D = 0,21 – 0,40 : cukup
D = 0,41 – 0,70 : baik
D = 0,70 – 1,00 : baik sekali

Contoh dalam hasil daya beda nomer 1 adalah 0,23 maka di bandingkan dengan
klasifikasi daya beda angka 0,23 masuk dalam klasifikasi “Cukup” dimana rentangan
daya bedanya (D) adalah 0,21-0,40, sehingga kesimpulan yang didapat adalah soal nomer
satu dapat menjadi pembeda antara peserta tes yang memiliki kemampuan intelektual
tinggi dan siswa yang berkemampuan intelektual rendah.
Dalam tabel 3.3 diperoleh kasifikasi daya beda soal yang masuk dalam kategori
“Jelek” ada 12 item soal dan yang memperoleh kategori “Baik sekali” ada 10 item soal,
serta sisanya masuk dalam kategori “cukup” dan “baik”. Sehingga 10 soal kategori “Baik
Sekali” merupakan soal yang dapat menjadi pembeda antara peserta tes yang memiliki
kemampuan intelektual tinggi dengan siswa yang berkemampuan intelektual rendah.

Laporan Evaluasi Pembelajaran | 20


3.3.4 Tingkat Kesukaran Soal
Rumus yang digunakan dalam menentukan tingkat kesukaran Soal, adalah sebagai
berikut:
B
P=
JS

Ket :
P = Angka indeks kesukaran item
B = Banyaknya siswa yang dapat menjawab dengan benar terhadap butir item yang
bersangkutan.
JS = Jumlah siswa yang mengikuti tes hasil belajar
Berdasarkan ketentuan yang sering diikuti, indeks kesukaran sering diklasifikasikan
sebagai berikut :
 Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar
 Soal dengan P 0,31 sampai 0,70 adalah soal sedang
 Soal dengan P 0,71 sampai 1,00 adalah soal mudah
Indeks
Banyak Siswa Jumlah Siswa
Nomor Kesukaran
Menjawab Benar yang mengikuti Keterangan
Soal B
Soal (B) Tes (JS) Soal (P) =
JS
1 25 30 0,83 Soal Mudah
2 12 30 0,4 Soal Sukar
3 24 30 0,8 Soal Mudah
4 19 30 0,63 Soal Mudah
5 18 30 0,6 Soal Mudah
6 19 30 0,63 Soal Mudah
7 29 30 0,96 Soal Mudah
8 26 30 0,86 Soal Mudah
9 23 30 0,76 Soal Mudah
10 24 30 0,8 Soal Mudah
11 20 30 0,66 Soal Sedang

Laporan Evaluasi Pembelajaran | 21


12 16 30 0,53 Soal sedang
13 9 30 0,3 Soal Sukar
14 13 30 0,43 Soal Sedang
15 7 30 0,24 Soal Sedang
16 4 30 0,13 Soal Sukar
17 24 30 0,8 Soal Mudah
18 13 30 0,43 Soal Sedang
19 21 30 0,7 Soal Mudah
20 18 30 0,6 Soal Mudah
Uji tingkat kesukaran pilihan ganda ini dilakukan untuk mengkategorikan soal-
soal yang masuk dalam taraf mudah, sedang, dan sukar dari analisis jawaban peserta tes,
setelah dilakukan uji coba soal. Perhitungan dilakukan pada setiap item soal dengan
perbandingan terbalik, dimana jumlah peserta yang menjawab benar dalam setiap item
soal dibagi dengan jumlah keseluruhan peserta tes.
Contohnya dalam soal nomer 16 diketahui 4 peserta tes yang menjawab dengan benar
dari keseluruhan peserta (N=30). Maka jika dimasukkan dalam rumus akan menjadi 4/30
= 0,13. Berdasarkan ketentuan yang sering diikuti, indeks kesukaran sering
diklasifikasikan sebagai berikut :
 Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar
 Soal dengan P 0,31 sampai 0,70 adalah soal sedang
 Soal dengan P 0,71 sampai 1,00 adalah soal mudah
Dengan klasifikasi diatas maka item soal yang diuji masuk dalam kategori sukar.
Dimana perbandingan terbalik ini, mengatakan semakin tinggi jawaban yang benar, maka
tingkat kesukaran soal akan semakin menurun dan sebaliknya jika semakin kecil jawaban
yang benar maka akan semakin tinggi tingkat kesukarannya. Dalam tabel diatas
menyatakan ada 12 soal Mudah, 5 soal sedang, dan sisanya adalah soal dengan tipe sukar.
3.3.5 Indeks Pengecoh
Adapun rumus untuk mencari indeks pengecoh, sebagai berikut:

nPc
IP = x 100 %
( N −nB)/( Alt−1)

Laporan Evaluasi Pembelajaran | 22


Nomer 1
Pilihan a** b c d
Jumlah 25 3 0 2
IP - 12% 0% 125%
Keterangan - Buruk Buruk Sangat Baik
Nomer 2
Pilihan a** b c D
Jumlah 12 0 8 10
IP - 0% 133% 166%
Keterangan - Buruk Baik Kurang Baik
Nomer 3
Pilihan a b c** D
Jumlah 2 1 24 3
IP 66% 33% - 100%
Keterangan Baik Kurang Baik - Sangat Baik
Nomer 4
Pilihan a b c d**
Jumlah 3 6 2 19
IP 83% 166% 55% -
Keterangan Sangat Baik kurang Baik Baik -
Nomer 5
Pilihan A b c d**
Jumlah 8 4 0 18
IP 200% 100% 0% -
Keterangan Sangat Sangat Baik Buruk -
Buruk
Nomer 6
Pilihan a b** c d
Jumlah 9 19 2 0
IP 250% - 55% 0%
Keterangan Sangat - Baik Buruk
Buruk
Nomer 7
Pilihan a** b c D
Jumlah 29 0 1 0
IP - 0% 303% 0%
Keterangan - Buruk Sangat Buruk
Buruk
Nomer 8
Pilihan a** b c d
Jumlah 26 1 1 2
IP - 76% 76% 55%
Laporan Evaluasi Pembelajaran | 23
Keterangan - Sangat Baik Sangat Baik Baik
Nomer 9
Pilihan a b c** d
Jumlah 5 0 23 2
IP 217% 0% - 86%
Keterangan Sangat Buruk - Sangat Baik
Buruk
Nomer 10
Pilihan a b c** d
Jumlah 3 2 24 1
IP 150% 100% - 50%
Keterangan Baik Sangat Baik - Kurang Baik
Nomer 11
Pilihan a** b c d
Jumlah 11 4 4 2
IP - 63% 63% 31%
Keterangan - Baik Baik Kurang Baik
Nomer 12
Pilihan a b c d**
Jumlah 7 0 11 12
IP 116% 0% 183% -
Keterangan Baik Buruk Buruk -
Nomer 13
Pilihan a b** c d
Jumlah 11 13 0 6
IP 196% - 0% 107%
Keterangan Buruk - Buruk Baik
Nomer 14
Pilihan a** b c d
Jumlah 10 8 9 2
IP - 121% 136% 30%
Keterangan - Sangat Baik Baik Kurang Baik
Nomer 15
Pilihan a b c** d
Jumlah 7 12 11 0
IP 111% 190% - 0%
Keterangan Sangat Baik Buruk - Buruk
Nomer 16
Pilihan a b c d**
Jumlah 0 5 10 15
IP 0% 100% 200% -
Keterangan Buruk Sangat Baik Sangat -
Buruk
Nomer 17
Pilihan a** b c d

Laporan Evaluasi Pembelajaran | 24


Jumlah 15 7 6 4
IP - 140% 120% 80%
Keterangan - Baik Sangat Baik Sangat Baik
Nomer 18
Pilihan a b** c d
Jumlah 8 13 6 3
IP 142% - 107% 53%
Keterangan Baik - Sangat Baik Baik
Nomer 19
Pilihan a** b c d
Jumlah 6 12 8 4
IP - 150% 100% 50%
Keterangan - Baik Sangat Baik Kurang Baik
Nomer 20
Pilihan a b c** d
Jumlah 0 11 10 9
IP 0% 166% - 136%
Keterangan Buruk Kurang Baik - Baik
Indeks pengecoh dalam hal ini untuk menguji seberapa besar presentase
fungsi dari opsi yang digunakan dalam pelaksanaan uji soal. Hal ini dinyatakan
dalam tingkat indeks dengan keterangan “Sangat Buru, Buruk, Baik, dan Sangat
Baik”. Indeks pengecoh ini menggunakan keseluruhan data peserta yang
mengikuti tes uji coba soal. Dimana terdapat kunci jawaban pada setiap item soal,
kemudian mengklasifikasikan jawaban peserta tes dalam setiap opsi atau jumlah
pemilih dalam setiap opsi.
Perhitungan IP (Indeks pengecoh) ini dilakukan dengan menghitung data
pada setiap opsi dengan memasukkannya dalam rumus IP. Setelah IP diketahui
maka dibandingkan dalam kriteria indeks pengecoh, sebagai berikut:
Ket : Sangat Baik : IP= 76%-125%
Baik : IP= 51%-75% atau 126%-150%
Kurang Baik : IP= 26%-50% atau 151%-175%
Jelek : IP= 0%-25% atau 176%-200%
Sangat Jelek : IP= Lebih dari 200%
contoh pada nomer 19 opsi “b” terdapat 12 pilihan dengan IP 150%, dilihat dalam
kriteria IP dinyatakan sebagai “Baik”. Sehingga opsi “b” pada soal nomer 19
merupakan opsi yang baik digunakan karena mampu mengecoh peserta tes.

Laporan Evaluasi Pembelajaran | 25


BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab III dengan
mengacu pada studi pustaka bahwa sistem penilaian dengan menggunakan metode tes dan
analisis data berupa validitas item, reliabilitas, daya beda, taraf kesukaran, dan indeks
pengecoh.
Dalam uji validitas item untuk soal pilihan ganda terdapat dominasi soal yang tidak
valid sehingga perlu adanya perbaikan soal. Reliabilitas soal telah menyatakan bahwa soal
reliabel atau konsistensi. Dilanjutkan dengan daya beda, taraf kesukaran, indeks pengecoh
dan efektifitas fungsi opsi yang saling berhubungan dalam penindak lanjutan pada setiap
soal, karena ada beberapa soal yang tidak mampu menjadi pembeda antara peserta kelompok
atas yang berkemampuan tinggi dengan peserta kelompok bawah yang berkemampuan
rendah. Namun secara kesluruhan dapat dikatakan cukup atau sedang untuk soal yang
digunakan dalam uji coba.
4.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis menyadari bahwa penulis harus lebih banyak
berlatih kembali dalam membuat soal tes yang memiliki validitas, reliabilitas, tingkat
kesukaran dan daya pembeda yang lebih baik, sebelum akhirnya nanti diajukan sebagai
instrumen alat evaluasi belajar bagi siswa.
Maka dari itu, penulis mengharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi menyempurnakan setiap penelitian-penelitian penulis berikutnya, terkhusus
penelitian mengenai uji coba soal instrumen penilaian.

Laporan Evaluasi Pembelajaran | 26


DAFTAR PUSTAKA
Ngalim Purwanto. 1994. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Nurkancana, Wayan. 1983. Evaluasi Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional.

Yayu Nurhayati R. 2019. Statistika Pendidikan. Bandung: UIN SGD.

Zainal Arifin. 2010. Makalah Evaluasi Pembelajaran (Teori dan Praktik), Bandung: Universitas
Pendidikan Indonesia.

Laporan Evaluasi Pembelajaran | 27

Anda mungkin juga menyukai