Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

Rubrik Penilaian

Disusun Oleh :

Kelompok 6

Indah Permata Sari 20050028

Anggun Vitaloka 20050038

Risky Syarif Pratama 20050044

Dosen Pengampu :

Zulfitri Aima, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS PGRI SUMATRA BARAT
PADANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, karena telah melimpahkan
rahmatnya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai
pada waktunnya. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada
baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhamad SAW yang kita nanti-nantikan
syafa’atnya di akhirat nanti.
Adapun makalah Pengembangan Program Pengajaran Matematika tentang
“Rubrik Penilaian” ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam
memahami setiap permasalahan dan dapat memecahkan masalah dalam materi
tersebut. Sehingga mahasiswa dapat ngaplikasikannya dalam kehidupannya. Dan
tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada ibuk Zulfitri Aima, M. Pd selaku
dosen pengampu mata kuliah Pengembangan Program Pengajaran Matematika.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah wawasan dan


pengetahuan para mahasiswa. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun demi terciptanya makalah selanjutnya
yang lebih baik lagi.

Padang, 17 November 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................... 2
DAFTAR ISI...................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah.................................................................................... 4
C. Tujuan Penulisan..................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Penilaian…...………....................................................... 6
B. Fungsi 9
Penilaian................................................................................. 9
C. Jenis Penilaian……………………………………………………...
D. Prinsip penilaian hasil belajar dalam kurikulum 10

2013………………………………………………………………...
E. Cakupan aspek penilaian dalam kurikulum 13

2013………………………………………………………………..
14
BAB III PENUTUP
14
A. Kesimpulan........................................................................................
B. Saran..................................................................................................

DAFTAR 15
PUSTAKA………………………………………………………….
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Segala kegiatan yang dilakukan pasti kita mengharapkan mendapat
sebuah hasil yang optimal. Hasil optimal tersebut hanya akan mingkin kita
peroleh apabila dalam proses pengerjaanya dilakukan dengan baik. Oleh
karena itu, dalam prosesnya perlu adanya suatu penilaian agar proses yang
dilakukan bisa semakin baik.
Seringkali pula, orang yang melakukan kegiatan tersebut, berkeinginan
mengetahui baik atau buruknya kegiatan yang dilakukannya. Siswa dan guru
merupakan orang-orang yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran, tentu
mereka juga berkeinginan mengetahui proses kegiatan pembelajaran yang
dilakukan. Untuk menyediakan informasi tentang baik atau buruknya proses
dan hasil kegiatan pembelajaran, maka seorang guru harus melakukan proses
penilaian dalam kegiatan belajar mengajar tersebut.
Dengan demikian, pendidik (guru) patut dibekali dengan pemahaman
tentang proses penilaian pendidikan terhadap peserta didiknya. Maka dalam
makalah ini akan kami bahas mengenai pengertian dan hal-hal yang berkaitan
dengan proses penilaian dalam pembelajaran.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka rumusan masalah yang
akan diuraikan yaitu:
1. Apakah yang dimaksud dengan penilaian?
2. Apakah yang dimaksud dengan fungsi penilaian?
3. Apakah yang dimaksud dengan jenis penilaian?
4. Apakah saja Prinsip penilaian hasil belajar dalam kurikulum 2013?
5. Bagaimana Cakupan aspek penilaian dalam kurikulum 2013?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Mengetahui pengertian dari penilaian.
2. Mengetahui fungsi penilaian.
3. Mengetahui jenis penilaian.
4. Mengetahui Prinsip penilaian hasil belajar dalam kurikulum 2013.
5. Mengetahui Cakupan aspek penilaian dalam kurikulum 2013.
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Penilaian
Penilaian (assessment) merupakan istilah yang umum dan mencakup
semua metode yang biasa dipakai untuk mengetahui keberhasilan belajar
siswa dengan cara menilai unjuk kerja individu peserta didik atau kelompok.
Penilaian adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat.
Penilaian untuk memperoleh berbagai ragam informasi tentang sejauh mana
hasil belajar peserta didik atau informasi tentang ketercapaian kompetensi
peserta didik. Proses penilaian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan
tentang sebaik apa hasil atau prestasi belajar peserta didik. Penilaian internal
merupakan penilaian yang dilakukan dan direncanakan oleh guru pada saat
pembelajaran berlangsung.
Metode dan teknik penilaian sebagai bagian dari penilaian internal
(internal assessment) untuk mengetahui proses dan hasil belajar peserta didik
terhadap penguasaan kompetensi yang diajarkan oleh guru. Hal ini bertujuan
untuk mengukur tingkat ketercapaian ketuntasan kompetensi oleh peserta
didik.
Ada empat macam istilah yang berkaitan dengan konsep penilaian dan
sering kali digunakan untuk mengetahui keberhasilan belajar dari peserta didik
yaitu tes, pengukuran, asesmen, dan evaluasi. Untuk itu berikut ini akan
disajikan beberapa pengertian dari istilah-istilah tersebut.
a. Tes
Tes dapat didefinisikan sebagai seperangkat pertanyaan atau tugas
yang direncanakan unutk memperoleh informasi tentang trait atau sifat
atau atribut pendidikan dimana dalam setiap butir pertanyaan tersebut
mempunyai jawaban atau ketentuan yang dianggap benar. Dengan
demikian maka setiap tes menuntu siswa memberi respons atau jawaban.
Respons yang diberikan siswa dapat benar atau salah. Jika respons yang
diberikan siswa benar, maka kita katakana siswa tersebut telah mencapai
tujuan embelajaran yang kita ukur melalui butir soal tersebut tetapi jika
respons  yang diberikan salah, berarti mereka belum dapat mencaai tujuan
pembelajaran yang kita ukur. Apabla ada seperangkat tugas atau
pertanyaan yang diberikan kepada siswa tetapi tidak ada jawaban yang
benar atau salah maka itu buka tes, (zainul dan nasoetion, 1997)
b. Pengukuran
Pengukuran pada dasarnya merupakan kegiatan penentuan angka dari
suatu objek yang diukur.  Gronlund dan linn (1990) secara sederhana
merumuskan pengukuran sebagai “measurement is limited quantitative
descriptions of pupil behavior, that is result of measurement are always
expressed in number”. (pengukuran adalah uraian kwantitatif yang terbatas
dari perilaku murid, yang hasil dari pengukuran selalu berbentuk jumlah).
Penetapan angka ini merupakan suatu upaya untuk menggambarkan
karakteristik suatu objek. Untuk dapat menghasilkan angka (yang
merupakan hasil pengukuran) maka diperlukan alat ukur.
Dalam melakukan pengukuran kita harus berupaya agar kesalahan
pengukurannya sekecil mungkin. Untuk itu diperlukan alat ukur yang
dapat menghasilkan hasil pengukuran yang valid dan reliable. Jika dalam
melakukan engukuran kita tidan banyak melakukan kesalahan, maka hasil
pengukuran tidak dapat menggambarkan skor yang sebenarnya dari objek
yang kita ukur.
Kesalahan pengukuran dapat bersumber dari tiga hal yaitu dari alat
ukur yag digunakan, objek yang diukur, atau orang yang melakukan
pengukuran. Kesalahan pengukuran tersebut dapat bersifat acak (random)
atau dapat juga bersifat sistematis. Kesalahan acak dapat disebabkan
karena adanya perbedaan kondisi fisik dan mental yang diukur dan yang
mengukur, sedangkan kesalahan sistematis bersumber dari kesalahan alat
ukur, yang diukur atau yang mengukur. Contoh : guru dapat melakukan
kesalahan sistematis jika dalam memberi skor, guru tersebut cenderung
memberi skor yang murah atau cenderung memberi skor yang mahal pada
seluruh siswa. Tetapi jika dalam memberi skor kepada siswa, gru tidak
melukannya secara konsisten maka akan terjadi bias dalam pengukuran.
c. Asesmen
Kenyataan menunjukan bahwa banyak gur yang belum mengetahui
dengan benar konsep asesmen dan evaluasi. Satu istilah yang sering
digunakanuntuk mewadahi kegiatan asesmen dan evaluasi adalah
penilaian. Penggunaan istilah penilaian untuk mewadahi kedua kegiatan
tersebut sebenarnya tidak terlalu salah karena dalam konsep asesmen
tersebut sebenarnya tidak terlalu salah karena dalam konsep asesmen dan
evaluasi mengandung unsur pengambilan kesimpulan.
Menurut hanna (1993) “assessment is the process of collecting,
interpreting, and synthesizing information to aid in decision making.
Assessment synonymous with measurement plus observation. It concerns
drawing inferences from these data sources. The primary purpose of
assessment is to increase student”s learning and development rather than
simply to grade or rank student performance” (morgan & o’reilly, 1999).
Jadi asesmen merupakan kegiatan pengumpulan informasi hasil
belajar siswa yang diperolh dari berbagai jenis tagihan dan mengolah
informasi tersebut untuk menilai hasil belajar dan perkembangan
belajar  siswa. Berbagai jenis tagihan yang digunakan dalam asesmen
antara lain : kuis, ulangan harian, tugas individu, tugas kelompok, ulangan
akhir semester, laporan kerja dsb.
d. Evaluasi
Jika kita bicara asesmen dan evaluasi dalam pembelajaran maka
lingkup asesmen hanya pada individu siswa dalam kelas, sedangkan
lingkup evaluasi adalah seluruh komponen dalam program pembelajaran
tersebut. Evaluasi merupakan penilaian keseluruhan program pendidikan
mulai perencanaan suatu program substansi pendidikan termasuk
kurikulum dan penilaian (asesmen) serta pelaksanaannya, engadaan dan
peningkatan kemampuan guru, manajemen endidikan dan reformasi
pendidikan secara keseluruhan. Evalusi bertujuan meningkatkan kualitas,
kinerja atauproduktivitas suatu lembaga dalam melaksanakan programnya.
Agar dapat meningkatkan kualitas, kinerja dan produktivitas maka
kegiatan evaluasi selalu didahului dengan kegiatan pengukuran dan
asesmen.
Tyler seperti dikutip oleh mardapi, D. (2004) menyatakan bahwa
evaluasi merupakan peroses penetuan sejauh mana tujuan pendidikan telah
tercapai. Banyak definisi evaluasi yang dikembangkan oleh para ahli tetapi
pada hakekatnya evaluasi selalu memuat masalah informasi dan kebijakan
yaitu infoirmasi tentang pelaksanaan dan keberhasilan suatu program yang
selanjutnya digunakan untuk menetukan kebjakan selanjutnya, kalau
seorang guru mengevaluasi program pembelajaran yang telah ia lakuakan,
maka ia harus mengevaluasi pelaksanan dan keberhasilan dari program
pembelajaran dapat mendorong guru untuk mengejar lebih baik
mendorong siswa untuk belajar lebih baik.

B. Fungsi Peniaian
Fungsi penilaian dalam proses belajar mengajar dapat bermanfaat ganda,
yakni bagi siswa dan bagi guru itu sendiri. Penilaian mempunyai sejumlah
fungsi di dalam proses pembelajaran, yaitu:
1. Sebagai alat guna mengetahui apakah siswa telah menguasai pengetahuan,
nilai-nilai, norma-norma dan keterampilan yang telah diberikan oleh guru.
2. Untuk mengetahui aspek-aspek kelemahan peserta didik dalam melakukan
kegiatan belajar.
3. Mengetahui tingkat ketercapaian siswa dalam kegiatan belajar.
4. Sebagai sarana umpan balik bagi seorang guru, yang bersumber dari siswa.
5. Sebagai alat untuk mengetahui perkembangan belajar siswa.
6. Sebagai materi utama laporan hasil belajar kepada para orang tua siswa.
C. Jenis Penilaian
Pada dasarnya setiap tingkah laku manusia selalu mengalami proses
penilaian (assesment), pengukuran dan/atau penilaian. Dalam proses
pembelajaran di sekolah juga melakukan proses evaluasi terhadap peserta
didik. Penilaian atau evaluasi sendiri merupakan kegiatan pengumpulan
informasi dengan berbagai cara untuk memantau perkembangan dan kinerja
peserta didik.
Dalam melakukan penilaian terhadap peserta didik terdapat beberapa tipe
dan pendekatan diantaranya:
1. Asesmen Diagnostik
Penilaian dengan pendekatan asesmen diagnostik merupakan bentuk
pra-penilaian, di mana seorang guru melakukan upaya memahami
kelebihan dan kekurangan peserta didik sebelum melakukan proses
pembelajaran. Dengan asesmen ini guru dapat mengetahui tingkat kognitif
peserta didik sehingga dapat memutuskan tindak lanjut dalam mendesain
pembelajaran.
2. Formatif dan Sumatif
Penilaian formatif adalah evaluai yang dilakukan oleh guru selama
proses pembelajaran berlangsung. Penilaian formatif biasa disebut
dengan Assesment for Learning (AFL). Sedangkan penilaian sumatif
merupakan penilaian yang dilakukan di akhir proses pembelajaran.
Penilaian sumatif biasanya digunakan untuk menentukan kinerja akhir
peserta didik seperti ulangan akhir semester atau ujian kelulusan. Penilaian
sumatif biasa disebut Assesment Of Learning (AOF).
3. Penilaian Informal dan Formal
Penilaian informal biasanya dilakukan dalam bentuk umpan balik
dengan peserta didik seperti memberikan pertanyaan-pertanyaan awal
sebelum memulai pembelajaran. Sedangkan penilaian formal merupakan
evaluasi terhadap kinerja peserta didik selama proses pembelajaran, baik
berupa tes tertulis maupun lainnya dengan menggunakan standar yang
telah ditetapkan.
4. Continuous Assesment dan Final Assesment
Continuous merupakan penilaian sepanjang pengalaman belajar atau
terus-menerus. Sementara Final Assement merupakan penilaian di akhir
kegiatan belajar. Penilaian akhir biasanya digunakan untuk pengambilan
keputusan sumatif.
5. Penilaian Proses dan Penilaian Produk
Penilaian proses adalah penilaian yang terfokus pada langkah-langkah
atau prosedur yang mendasari kemampuan tertentu, seperti mengerjakan
tugas dengan proses penyelesaian yang sesuai prosedur yang sistematis.
Sedangkan penilaian produk merupakan penilaian pada karya atau hasil
akhir dari tugas yang telah dikerjakan oleh peserta didik.
D. Prinsip Penilaian Hasil Belajar dalam Kurikulum 2013

Penilaian dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut.

1. Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan


kemampuan yang diukur.
2. Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang
jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai.
3. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik
karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku,
budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.
4. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen
yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
5. Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar
pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan.
6. Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik
mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik
penilaian yang sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan
peserta didik.
7. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap
dengan mengikuti langkah-langkah baku.
8. Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian
kompetensi yang ditetapkan.
9. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi
teknik, prosedur, maupun hasilnya.

E. Cakupan Aspek Penilaian dalam Kurikulum 2013.


Penilaian hasil belajar oleh pendidik mencakup aspek sikap, aspek
pengetahuan, dan aspek keterampilan.

1. Penilaian Sikap

Penilaian sikap dilakukan untuk mengetahui tingkat perkembangan sikap


spiritual dan sikap sosial siswa.Berdasarkan Permendikbud Nomor 24 Tahun
2016, mata pela jaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan PPKn
memiliki KD KD yang diturunkan dari KI-1 dan KI-2.Butirbutir nilai sikap
spiritual maupun sikap sosial pada kedua mata pelajaran tersebut selalu
dikaitkan dengan substansi tertentu.Oleh karena itu, penilaian pemerolehan
butirbutir nilai sikap pada kedua mata pelajar an tersebut dikaitkan dengan
substansi yang dipelajarinya.Hal ini berbeda dengan penilaian sikap pada mata
pelajaran lainnya yang TIDAK terkait dengan substansi tertentu
karena tidak memiliki KD-KD sikap spiritual maupun sosial.
Penilaian sikap dimaksudkan untuk mengetahui tingkat pemerolehan nilai-
nilai spiritual maupun sosial. Apakah pada tahap menerima, menanggapi,
menghargai, menghayati, atau mengamalkan nilainilai.Seorang siswa
dikatakan pada tahap menerima nilai apa bila yang bersangkutan bersedia
menerima suatu nilai dan memberikan perhatian terhadap nilai
tersebut.Sementara itu, seorang siswa pada tingkat menanggapi nilai ketika
siswa tersebut mau merespon secara positif terhadap suatu nilai dan ada rasa
puas dalam membicarakan nilai tersebut.Selanjutnya, siswa mencapai tahap
menghargai nilai apabila siswa menganggap nilai tersebut baik, menyukai
nilai tersebut, dan berkomitmen terhadap nilai tersebut.Siswa dikatakan telah
pada tahap menghayati nilai ketika dia telah memasukkan nilai tersebut
sebagai bagian dari sistem nilai dirinya.
Akhirnya, siswa disebut telah mengamalkan nilai apabila yang
bersangkutan telah menjadikan nilai tersebut sebagai ciri dirinya dalam
berpikir, berkata, berkomunikasi, dan bertindak.

2. Penilaian Pengetahuan

Penilaian pengetahuan dilakukan untuk mengetahui tingkat penguasaan


kecakapan berpikir siswa dalam dimensi pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, maupun metakognitif.
Kemampuan proses berfikir yang dimaksud, berturut-turut dari yang
rendah ke tinggi, meliputi mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis,
mengevaluasi, dan mencipta.Proses berfikir mengingat, memahami, dan
menerapkan dikategorikan sebagai kecakapan berfikir tingkat rendah (Lower
Order Thinking Skills)sementara menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta
dikelompokkan kecakapan berfikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking
Skills).Penilaian harus mencakup semua dimensi pengetahuan dengan seluruh
tingkatan kecakapan berfikir tersebutsesuai dengan tuntutan indikator pen-
capaian kompetensi yang telah dengan benar dirumuskan (diturunkan) dari
KD pada KI-3

3. Penilaian Keterampilan

Penilaian keterampilan adalah penilaian yang dilakukan untuk menilai


kemampuan peserta didik menerapkan pengetahuan dalam melakukan tugas
tertentu di berbagai macam konteks sesuai dengan indikator pencapaian
kompetensi.Penilaian keterampilan dapat dilakukan dengan berbagai teknik,
antara lain penilaian praktik, penilaian produk, penilaian proyek, dan penilaian
portofolio.Teknik penilaian keterampilan yang digunakan dipilih sesuai
dengan karakteristik KD pada KI-4.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Penilaian proses pembelajaran merupakan penilaian yang menitik
beratkan sasaran penilaian pada tingkat efektifitas kegiatan belajar mengajar
dalam rangka pencapaian tujuan pengajaran. Sedangkan penilaian proses
belajar merupakan penilaian yang menitik beratkan sasaran penilaian pada
tingkat efektifitas kegiatan belajar mengajar dalam rangka pencapaian tujuan
pengajaran.
Ada 4 hal pokok yang dijadikan sasaran penilaian dalam proses
pembelajaran yaitu, Tujuan pembelajaran, unsur dinamis pembelajaran,
pelaksanaan pembelajaran, dan kurikulum. Sedangkan  subjek dalam penilaian
proses pembelajaran ada tiga yaitu siswa, kepala sekolah, dan pengawas.
Dalam mengawasi proses pembelajaran akan dilakukan melalui beberapa
tahap, yaitu Pemantauan, Supervisi, Evaluasi, Pelaporan, dan Tindak lanjut.

B. Saran
Dengan adanya makalah ini, diharapkan pembaca dapat mengetahui
tentang penilaian proses pembelajaran matematika, Serta bisa menerapkannya
dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA

Aby Farhan. 2011. Penilaian Proses dan Hasil Belajar.


http://www.abyfarhan.com. Diakses pada tanggal 05 Maret 2014.

Akhmad Sudrajat. 2009. Penilaian dan Pengawasan Proses Pembelajaran.


Diakses pada tanggal 05 Maret 2014.

Arifin,  Zainal. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Direktorat Jenderal Pendidikan


Islam Kementrian Agama RI: Jakarta Pusat.

Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta: Bumi


Aksara.

Badolo, Mas’ud. Pedoman dan Teknis Penulisan Skripsi. Parepare: Universitas


Muhammadiyah Parepare.

Daryanto, M. 2001. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineke Cipta.

KBK. (2002). Penilaian berbasis kelas. Jakarta: Pusat Kurikulum


Balitbangepdiknas.

Purwanto. 2008. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.


Sudjana, Nana. 1995. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Remaja Rosda Karya.
KISI-KISI SOAL

Kompetensi Dasar Indikator Soal Level (C1- Bentuk No.


C6) Soal Soal
1.7. Menggunaka  Menentukan sinus, Menentukan Objektif 1
n sifat dan aturan kosinus, dan (C2) dan
tangen suatu sudut
tentang fungsi dengan 2
trigonometri, rumus perbandigan
trigonometri
sinus dan rumus
segitiga siku-siku.
kosinus dalam  Menentukan
pemecahan masalah. besarnya suatu
sudut yang nilai
sinus, kosinus, dan
tangennya.
1.8. Melakukan  Menggunakan Menghitung Objektif 3
manipulasi aljabar identitas (C3)
dalam perhitungan trigonometri
teknis yang dalam
berkaitan dengan penyelesaian soal.
fungsi trigonometri
1.9. Merancang  Merumuskan Merumuska Objektif 4
model matematika model matematika n (C3)
yang berkaitan dari masalah yang
dengan fungsi berkaitan dengan
trigonometri, rumus fungsi
sinus dan kosinus, trigonometri,
menyelesaikan rumus sinus, dan
modelnya, dan rumus kosinus.
menafsirkan hasil
yang diperoleh.
1.10. MMenggun  Menentukan nilai Menentukan Objektif 5
akan nilai kebenaran dan (C3)
kebenaran ingkaran dari
pernyataan suatu pernyataan.
majemuk dan
implikasi dalam
pemecahan
masalah.
1.11. MMenggun  Membuktikan sifat Membuktik Esay 1
akan sifat dan matematika an (C3) dan
prinsip logika untuk dengan bukti 2
penarikan langsung.
kesimpulan dalam  Membuktikan sifat
pembuktian sifat matematika
matematika dengan bukti tak
langsung
(kontraposisi dan
kontradiksi)
1.12. MMemaha  Menentukan Menentukan Esay 3
mi komponen, bidang frontal,
menggambar, dan sudut surut, dan
menghitung volum perbandingan
dari benda ruang. proyeksi

1.13. MMenggun  Menggambarkan Menggamba Esay 4


akan abstraksi dan menghitung rkan (C3) dan
ruang untuk jarak titik kegaris 5
menggambar dan dan titik ke
menghitung jarak bidang.
dan sudut  Menghitung sudut
antara garis dan
bidang.
SOAL MATEMATIKA KELAS X SEMESTER GENAP
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
SMAN 1 PADANG
.

NAMA : INDAH PERMATA SARI


MATA PELAJARAN : MATEMATIKA
KELAS : III (TIGA)
TAHUN PELAJARAN : 2021 /2022

A. Pilihlah jawaban yang paling tepat diantara A,B, C dan D sesuai dengan
pertanyaan dari tiap nomor berikut dengan cara memberi tanda silang (X)
pada jawaban yang dianggap benar !

2
1. Diketahui sin α o = dan α o sudut lancip (0 o< α o <9 0 o) carilah nilai
3
perbandingan trigonometri cot α o.
3 3 1
a. √5 c. √5 e.
2 5 2
3 1
b. d. √5
2 2
1
2. Cos 3x =- √ 3 dipenuhi oleh x=….
2
a. 30o c. 50o e. 70o
b. 40 o d. 60o
3. (1- sin2 A ). tan 2 A =…
a. 2 sin2 A -1 c. 1- cos 2 A e. 2 +cos 2 A
b. cos 2 A - sin2 A d. 1- sin 2 A
4. A dan B titik-titik ujung sebuah terowongan yang dilihat dari C dengan
sudut lihat ACB = 45 o. Jika jarak CB = p dan CA = 2p√ 2, maka panjang
terowongan itu sama dengan…
B

P
o
5
C 2p√ 2 A
a. P c. p√ 2 e. p√ 5
b. 2p d. p√ 3
5. Nilai kebenaran pernyataan majemuk berikut benar, kecuali…
a. Paris ibu kota Perancis dan 3 × 4 =12
b. Kucing berkaki 4 dan 52 =25
c. Kucing berkaki 2 atau bumi berbentuk bulat.
d. 2log 4 =2 atau ibu kota Jawa Tengah adalah Yogyakarta
e. 3 + 5 = 6 dan ibu kota Jawa Timur adalah Surabaya

Soal Essay/Uraian

1. Jika kita akan membuktikan kebenaran implikasi “p→q” kita dapat


melakukannya dengan bukti tak langsung, yaitu kontraposisi, hal ini
sah karena…
2. Bila ingin membuktikan bahwa “jika x genap maka x 2genap”
menggunakan bukti langsung, maka hal yang harus diperhatikan
adalah sifat bilangan bulat yang dinyatakan dalam x…
3. Diantara bidang-bidang berikut, yang merupakan bidang frontal
adalah…

4. Kubus ABCD. EFGH memiliki rusuk 12 cm. Jarak titik G ke bidang BDE
adalah..
5. Diketahui kubus ABCD.EFGH. Besar sudut antara
garis BD dan DG adalah …
KUNCI JAWABAN OBJEKTIF

No Jawaban Bobot Skala Skor


1. Gambarlah segitiga 1 1 1
siku-siku ABC sehingga
nilai perbandingan
o 2
trigonometri sin α =
3
(perhatikan gambar
dibawah ini)
B

a=2 c=3

C b A
Nilai b dicari dengan
memakai teorema
pytagoras:
b=√ c −a =√ (3 ) −( 2 ) =√ 5
2 2 2 2

Jadi, nilai-nilai
perbandingan
trigonometri cot α o
adalah:
b √5 1
Cot α = = = √ 5
a 2 2

1
Jawaban : d. √5
2

2. 1 1 1 1
Cos 3x =- √3
2
3x = 120o atau 240o
X = 40 o atau 80 o
Jawaban : b. 40 o

3. (1- sin2 A ). tan 2 A 1 1 1


2
sin A
= (1- sin 2 A ). 2
cos A
1−cos2 A
=(1- sin 2 A ). 2
1−sin AA
=1- cos 2 A
Jawaban : c. 1- cos 2 A
4. 1 o 1 1 1
A B = A C + B C −2 AC . BC . cos 45 =8 p + p −2.2 p √ 2. p . √ 2
2 2 2 2 2
2
2 2
A B =5 p
maka AB = p√ 5
Jawaban : e. p√ 5
5. 3+5=8 1 1 1
Jawaban : e. 3 + 5 = 6
dan ibu kota Jawa
Timur adalah
Surabaya

KUNCI JAWABAN ESSAY

No Jawaban Bobot Skala Skor


1. Missal akan dibuktikan p→q benar 1 1 1
Andaikan q salah atau ~q salah maka dengan
langkah logis diturunkan p salah atau ~p
benar, diperoleh ~q→~p benar. Mengingat
~q→~p ekuivalen p→q. karena ~q→~p benar,
maka p→q juga benar.
2. Diketahui x genap akan dibuktikan x 2genap 1 1 1
Karena x genap, maka dinyatakan x = 2k
dengan k anggota bilangan bulat
Sehingga x 2= (2 k )2=4 k 2=2(2 k )2
Ini berarti x 2juga genap sehingga terbukti
bahwa jika x genap maka x 2genap
Setiap bilangan yang dinyatakan sebagai
2m dengan m anggota bilangan bulat, maka
bilangan itu adalah bilangan genap.
3. Bidang frontal adalah bidang gambar atau 1 1 1
bidang-bidang lain yang sejajar dengan bidang
gambar. Pada gambar balok tersebut, bidang
frontalnya adalah ABEF dan CDGH
4. 1 1 1

5. Perhatikan sketsa gambar berikut. 1 1 1

Segitiga BDG ternyata merupakan segitiga


sama sisi karena BD=BG=DG, sebab
ketiganya merupakan diagonal bidang kubus.
Dengan demikian, besar sudut antara
garis BD dan DG adalah 60∘ 
Catatan: Masing-masing sudut pada segitiga
sama sisi besarnya
RUBRIK PENILAIAN

 Tabel Rubrik Holistik Objektif Skala 0-1 (Objektif)

Skala
0 1
Siswa tidak menjawab atau Siswa menjawab dengan benar
menjawab dengan salah

 Tabel Rubrik Holistik Essay Skala 1-5 (Uraian)

Skala
1 2 3 4 5
Tidak ada Jawaban Jawaban Jawaban Jawaban
jawaban tidak benar tidak benar sedikit benar dan
yang atau tidak namun ada kesalahan berkaitan
dipaparkan sesuai proses dan dengan
dengan berkaitan konsep
konsep dengan
konsep

Anda mungkin juga menyukai