Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN BACAAN

INDONESIA 1870 – 1900

Disusun Oleh :
Seri Indah (20020011)

DOSEN PEMBIMBING:
MELDAWATI, M, Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

UNIVERSITAS PGRI SUMATERA BARAT

2021/2022
1. Lahirnya UU Agraria

Pada tahun 1860-an politik bariq slor (mencari keuntungan besar) mendapat kritikan
dari kelompok Liberalis dan Humanitaris. Kaum liberal dan kapital memperoleh kemenangan
di parlemen terhadap tanah jajahan (Hindia Belanda), kaum liberal berusaha memperbaiki
taraf kehidupan rakyat Indonesia. Keberhasilan tersebut dibuktikan dengan dikeluarkan
Undang-undang Agrarir tahun 1870.
Adapun Pokok-pokok UU Agraria tahun 1870 berisi antara lain:
a) Pribumi diberi hak memiliki tanah dan nienyewakannya kepada pengusaha swasta.
b) Pengusaha dapat menyewa tanah dari guvernamen dalam jangka waktu 75 tahun.
UU Agraria dikeluarkan dengan tujuan sebagai berikut :
1) Memberi kesempatan dan jaminan kepada swasta asing (Eropa) untuk membuka
usaha dalain bidang perkebunan di Indonesia.
2) Melindungi hak atas tanah penduduk agar tidak hilang (dijual).1

2. Politik Pintu Terbuka


Penyebab lahirnya politik pintu terbuka disebabkan lahirnya UU Agraria, pada tahun
1870 mendorong pelaksanaan politik pintu terbuka. Politik Pintu Terbuka (open the door
poulticy) yaitu membuka Jawa bagi perusahaan swasta, kebebasan dan keamanan para
pengusaha dijamin, pemerintah kolonial hanya memberi kebebasan para pengusaha untuk
menyewa tanah bukan untuk membelinya. Hal ini dimaksudkan agar tanah penduduk tidak
jatuh ke tangan asing, tanah sewaan itu dimaksudkan untuk memproduksi tanaman yang
dapat diekspor ke Eropa.
Selain UU Agraria 1870, pemerintah Belanda juga mengeluarkan Undang Undang
Gula (Suiker Wet) tahun 1870. Tujuannya adalah untuk memberikan kesempatan yang lebih
luas kepada para pengusaha perkebunan gula. Isi dai UU Gula tersebut adalah:
1. Perusahaan-perusahaan gula milik pemerintah akan dihapus secara bertbag
2. Pada tahun 1891 semua perusaliaan gula milik pemerintah harus sudah diambil alih
oleh swasta.

1
(DOC) Perkembangan liberalisme di Indonesia Pada Masa Kolonialisme Belanda | muji
bussalim - Academia.edu
Dengan adanya UU Agraria dan UU Gula tahun 1870, banyak swasa asing yang
menanamkan modalnya di Indonesia, baik dalam usaha perkebunan maupun pertambangan.
Berikut ini beberapa perkebunan asing yang muncul:
a. Perkebunan Tembakau Deli, Sumatera Utara
b. Perkebunan tebu di Jawa Tengah dan Jawa Timur
c. Perkebunan Kina di Jawa Barat
d. Perkebunan karet di Jawa Timur
e. Perkebunan kelapa sawit di Sumatera utara
f. Perkebunan teh di Jawa Barat dan Sumatera Utara.
Politik pintu terbuka yang diharapkan dapat memperbaiki kesejahteraan rakyat, justru
membuat rakyat semakin menderita. Eksploitasi terhadap sumber sumber pertanian maupun
tenaga manusia semakin hebat. Rakyat semakin menderita dan sengsara.
Selain dampak diatas adanya UU Agraria juga taemberikan pengaruh bagi kehidupan rakyat,
seperti berikut :
1. Dibangunnya fasilitas perhubungan dan irigasi
2. Rakyat menderita dan miskin
3. Rakyat mengenal sistem upah dengan uang, juga mengenal barang-barang ekspor dan
impor.2

3. Pelaksanaan Politik Liberal


Sesuai dengan seperti kaum liberal, maka pemerintah kolonial segera memberikan
peluang untuk usaha dan modal swasta untuk sepenuhnya menanamkan modal mereka dalam
berbagai usaha dan kegiatan di Indonesia, terutama didaerah perkebunan besar di Jawa
maupun diluar Jawa. Dengan dikeluarkannya Undang-undang Agraria tahun 1870, Indonesia
masuk zaman tandingan baru. Sejak tahun 1870 di Indonesia telah diterapkan open deur
politiek, yaitu politik pintu terbuka terhadap modal-modal swasta singa. Selama periode
tahun 1870 dan 1900 Indonesia terbuka bagi modal swasta Barat, karena itu maka masa ini
sering disebut zaman liberalisme.hal itu berarti Indonesia dijadikan tempat untuk berbagai
kepentingan, anatara lain berikut ini:
1. Tempat mendapatkanbahan mentah atau bahan baku industri di Eropa.
2. Tempat mendapatkan tenaga kerja yang murah.
3. Menjadi tempat pemasaran barang-barang produksi Eropa.
4. Menjadi tempat penanaman modal asing.
2
Meldawati.2015. Bahan ajar Sejarah Indonesia Zaman Pengaruh Barat.
Disamping modal swasta belanda sendiri, modal swasta asing lain juga masuk ke
Indonesia, misalnya modal dari Inggris, Amerika, Jepang, dan Belgia. Modal-modal asing
tersebut tertanam pada sektor-sektor pertanian dan pertambangan, antara lain karet, teh, kopi,
tembakau, tebu, timah dan minyak. Hasil perkebunan- perkebunan dibangun secara luas dan
meningkat pesat. Misalnya, perkebunan tebu sejak tahun 1870 mengalami melebarkan dan
kenaikan produksi yang pesat, khususnya diJawa. Demikian pula perkebunan the dan
tembakau mengalami perkembangan yang pesat.
Sejak semula tembakau telah ditanam di daerah Yogyakarta dan Surakarta. Sejak
tahun 1870 perkebunan itu diperluas sampai ke daerah Besuki (Jawa Timur) dan daerah toko
makanan (Sumatra Timur). Hasil-hasil bumi penting yang lainnya adalah kina, kakao, kapas,
minyak sawit, gambir, minyak perempuan piaraan, karet, dll. Lalu dibuka pula pertambangan
emas, timah, dan minyak. Perkebunan-perkebunan milik belanda yang dibangun:
1. Perkebunan tebu: Jawa Tengah dan Timur.
2. Perkebunan tembakau: Surakarta, Yogyakarta, Deli, Sumatera Utara.
3. Perkebunan teh: Jawa Barat, Sumatera Utara.
4. Perkebunan kina: Jawa Barat.
5. Perkebunan karet: Sumatera Utara, Jambi, Palembang.
6. Perkebunan kelapa sawit: Sumatera Utara.
7. Pembukaan perkebunan-perkebunan swasta didaerah luar Jawa, khususnya di Sumatra
Timur menemui masalah kekurangan tenaga kerja. Pemerintah banyak saya pekerja
dari Jawa yang dilakukan secara kontrak jadi disebut kuli kontrak. Untuk menjamin
para kuli tidak dibawa diri sebelum masa kontraknya habis, pemerintah Hindia
belanda mengeluarkan peraturan yang disebut Koeli Ordo mantie.
Peraturan tersebut berisi antara orang asingan caman hukuman bagi para pekerja
perkebunan yang melanggar dengan ketentuan Poenale tempat suci. Harapan kaum liberal
untuk membuka tanah jajahan bagi para perkembangan ekonomi Hindia belanda ternyata
tercapai. Perkebunan-perkebunan gula, kopi, tembakau dan tanaman-tanaman perdagangan
lainnya dibangun secara luas dan meningkat secara pesat. Misalnya perkebunan gula
semenjak tahun 1870 mengalami melebarkan sebuah kenaikan produksi yang pesat, terutama
di daerah Jawa.3

3
Padang:Laboratorium Program Studi Pendidikan Sejarah
DAFTAR PUSTAKA

(DOC) Perkembangan liberalisme di Indonesia Pada Masa Kolonialisme Belanda | muji


bussalim - Academia.edu

Meldawati.2015. Bahan ajar Sejarah Indonesia Zaman Pengaruh Barat.


Padang:Laboratorium Program Studi Pendidikan Sejarah

Anda mungkin juga menyukai