Hasil panen tersebut wajib dijual ke pemerintah Belanda dengan harga yang sudah
ditetapkan.
Jika ada masyarakat yang tidak punya tanah garapan, maka ia harus bekerja di kebun
milik pemerintah Belanda selama seperlima tahun atau sekitar 66 hari. Hal ini sebagai
'pajak' karena tidak menyetor hasil panen kepada pemerintah kolonial.
2.Pembebasan tanah yang disediakan untuk cultuurstelsel dari pajak, karena hasil
tanamannya dianggap sebagai pembayaran pajak
3.Rakyat yang tidak memiliki tanah pertanian dapat menggantinya dengan bekerja di
perkebunan milik pemerintah Belanda atau di pabrik milik pemerintah Belanda selama
66 hari atau seperlima tahun.
4.Waktu untuk mengerjakan tanaman pada tanah pertanian untuk cultuurstelsel tidak
boleh melebihi waktu tanam padi atau kurang lebih tiga bulan
5.Kelebihan hasil produksi pertanian dari ketentuan akan dikembalikan kepada rakyat
6.Kerusakan atau kerugian sebagai akibat gagal panen yang bukan karena kesalahan
petani seperti bencana alam dan terserang hama, akan ditanggung pemerintah Belanda
Dengan UU Agraria ini, masyarakat yang punya tanah akan dicatatkan kepemilikannya. Hal ini
memberi perlindungan kepada petani atas tanahnya dari penguasa dan pemodal asing.
Sementara tanah tak bertuan bisa disewakan. Penyewanya bisa dari masyarakat asing, seperti
Inggris, Belgia, Amerika Serikat, Jepang, sampai China. Ini menjadi akhir dari sistem tanam
paksa Belanda di Tanah Air.
Hal ini terjadi karena di tahun 1860, politik batig slot (pencari keuntungan besar)
mendapatkan pertentangan dari golongan liberalis dan juga humanitaris.
Hal tersebut membuat liberal kabital mendapat kemenangan dengan
memperoleh dukungan terbanyak di parlemen.
Tujuannya, supaya tanah penduduk gak jatuh ke tangan orang asing. Tanah
sewaan itu dimaksudkan, supaya produksi tanaman bisa di ekspor ke Eropa.
Nah, tugas pemerintah gak lain ya cuma buat mengawasi roda perekonomian
tersebut.
Pemerintah gak boleh ikut campur dan mengatur serta mempengaruhi para
pelaku ekonomi, terutama pada pihak swasta supaya mereka mampu menuruti
keinginan pemerintah.
Tapi, pemerintah juga berhak buat memberikan saran apabila suatu saat
perekonomian yang berjalan bisa memberikan dampak yang kurang baik.
Di awal, tujuan dari politik liberal yang diharapkan bisa membantu meningkatkan
kesejahteraan rakyat. Tapi, palah rakyat jadi korban dan semakin lama semakin
menderita.
Jadi, rakyat dipaksa supaya mampu menyewakan lahannya buat dipakai oleh
pihak swasta, dimana mereka cuma akan memperoleh biaya sewa lahan yang
murah.
Dampaknya, pihak swasta yang nanti akan dapat keuntungan yang melimpah
ruah, dimana mereka memperoleh keuntungan tersebut dari hasil perkebunan
yang ada di Indonesia.
Belanda secara otomatis akan jadi pusat perdagangan, karena Indonesia yang
merupakan negara jajahan harus menyumbangkan keuntungan pada
penjajahnya.
Mereka lebih memilih bekerja di pabrik dan pihak swasta, dibandingkan harus
mengolah usaha mereka sendiri.
Kondisi seperti inilah, yang akan mengakibatkan usaha kerakyataan mati dan
palahan gak akan pernah berkembang sampai kapanpun.
Undang – Undang dalam Politik Pintu Terbuka