Anda di halaman 1dari 3

Hal penting dalam pengumpulan data adalah alat atau instrumen digunakan untukmengumpulkan

data penelitian. Silahkan diskusikan tentang cara menilai validitas dan reliabilitas instrumen,
serta hubungan validitas dengan reliabilitas.
Jawab:

Menilai Validitas Alat Ukur


Langkah awal untuk menilai validitas alat ukur suatu penelitian adalah dengan mencari variabel
utama penelitian tersebut, kemudian mengamati definisi operasionalnya. Perhatikan tingkat
abstraksi konsepnya. Bila tingkat abstraksi konsepnya sederhana, tidak rumit, maka penilaian
validitas didasarkan pada validitas permukaan. Bila abstraksi konsepnya lebih rumit, maka
gunakan penilaian validitas kriteria. Bila abstraksi konsepnya sangat rumit, maka gunakan
penilaian validitas konstruk.
Apabila penilaian validitas didasarkan pada validitas kriteria dan konstruk, maka perlu
dipertimbangkan dimensi definisi yang lebih banyak, dan pendapat banyak ahli tentang konsep
yang bersangkutan, serta membandingkannya dengan alat ukur yang sudah terbukti valid.

Hubungan Validitas dengan Reliabilitas


Validitas adalah alat ukur untuk menilai apakah suatu konsep telah dijabarkan secara benar ke
dalam indikator-indikator pada tingkat empirik. Hasil dari penilaian menentukan apakah konsep
tersebut telah diukur dengan tepat dan dengan hasil yang sesuai. Untuk memastikan bahwa
konsep tersebut telah diukur secara benar, maka diperlukan alat ukur yang tepat (valid).
Reliabilitas, akan muncul jika alat ukur tersebut menunjukkan hasil pengukuran yang tepat dan
tetap.
Jadi, validitas langsung mempermasalahkan kesesuaian antara konsep dengan kenyataan
empirik, sedangkan reliabilitas mempermasalahkan kesesuaian beberapa hasil pengukuran pada
tingkat empirik. Alat ukur yang absah atau valid otomatis akan dapat diandalkan, tetapi alat ukur
yang dapat diandalkan belum tentu absah atau valid. Alat ukur penelitian haruslah memiliki
validitas dan reliabilitas yang tinggi agar hasil penelitian yang diperoleh benar-benar bermakna.
Apabila penilaian validitas cenderung bersifat kualitatif karena abstrak, penilaian reliabilitas
lebih bersifat nyata karena dapat menggunakan perhitungan kuantitatif.
Menilai Reliabilitas Alat Ukur
Ada tiga cara yang dapat digunakan untuk menilai reliabilitas alat ukur, yaitu metode ulang,
metode paralel, dan metode belah dua.
a. Metode ulang
Penilaian reliabilitas dengan menggunakan metode ulang dilakukan dengan cara alat ukur
yang sama diberikan kepada responden yang sama tetapi dalam situasi yang berbeda.
Suatu alat ukur dikatakan reliabel atau memiliki reliabilitas yang tinggi bila hasil dari ke
dua pengukuran itu sama. Aspek reliabilitas yang ditekankan di sini adalah kemantapan
alat ukur tersebut

b. Metode paralel
Dalam metode ini pengujian reliabilitas dilakukan melalui dua cara:
Cara pertama, pengukuran dilakukan oleh dua orang peneliti dengan menggunakan satu alat
ukur yang sama. Alat ukur yang digunakan dikatakan reliabel jika hasil yang diperoleh oleh
ke 2 orang peneliti tersebut, sama.
Cara kedua, pengukuran dilakukan oleh satu orang peneliti, namun menggunakan alat ukur
yang berbeda. Alat ukur yang digunakan dikatakan reliabel bila hasil pengukuran dari kedua
alat ukur tersebut, sama.
Kedua cara tersebut mengukur konsep yang sama, menggunakan kelompok responden yang
sama, dan dilaksanakan pada waktu yang sama.

c. Metode belah dua


Dalam metode ini alat ukur dibagi menjadi dua bagian. Masing-masing bagian mengukur satu
konsep yang sama, artinya setiap bagian harus terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang
homogen. Hasil pengukuran dari kedua bagian alat ukur tersebut kemudian dikorelasikan.
Jika hasil pengukuran ke dua bagian alat ukur tersebut memiliki korelasi yang tinggi, maka
alat tersebut dapat dikatakan reliabel. Sebaliknya jika korelasi hasil pengukuran kedua bagian
alat ukur itu korelasinya rendah, maka alat ukur tersebut tidak reliabel. Pembelahan alat ukur
menjadi dua bagian merupakan titik rawan yang harus diperhatikan dalam metode ini. Ada
beragam cara dalam membelah alat ukur, yaitu:
1)Dibelah menjadi dua secara random;
2)Dibelah menjadi dua: bagian atas dan bagian bawah;
3)Dikelompokkan menjadi kelompok nomor genap dan nomor ganjil.
Pada dasarnya proses pengujian reliabilitas metode belah dua sama dengan metode paralel.
Masalah utama dalam metode belah dua terletak pada bagaimana meyakinkan diri bahwa dua
bagian alat ukur tersebut benar-benar mengukur konsep yang sama. Bila konsep yang diukur
tidak benar-benar sama, walaupun hasil pengukurannya menghasilkan koefisien reliabilitas
yang tinggi, tetap tidak dapat dikatakan bahwa alat ukur tersebut reliabel.
Metode penilaian reliabilitas mana yang akan dipilih sangat tergantung pada teknik
pengumpulan data.yang dipilih. Bila data dikumpulkan dengan teknik wawancara, maka
metode paralel lebih tepat. Penelitian tentang sikap yang datanya dikumpulkan dengan
menggunakan skala sikap akan lebih tepat jika reliabilitasnya diukur dengan metode belah
dua.

Sumber referensi:
Lilik Aslichati, H.I. Bambang Prasetyo, Prasetya Irawan. 2021. Metode Penelitian Sosial.
Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai