Anda di halaman 1dari 4

1. Variabel-variabel penelitian yang telah diidentifikasi perlu diklarifikasi.

Terdapat beberapa
cara guna mengklarifikasi variabel, antara lain berdasarkan jenis data, berdasarkan fungsinya
dalam penelitian, berdasarkan posisi variabel dalam penelitian, dan berdasarkan nilai yang
dilekatkan pada viabel. Silahkan diskusikan cara untuk klasifikasi variabel yang Anda pilih
dalam penelitian!
Jawaban:
Variabel-variabel yang telah diidentifikasi sesuai dengan jenis dan peranannya dalam
penelitan perlu diklasifikasi. Klasifikasi ini sangat perlu guna menentukan alat apa yang akan
dipakai untuk mengumpulkan data, dan metode analisis data apa yang akan diterapkan.
Klasifikasi variabel berkaitan dengan jenis data yang akan dikumpulkan pada dasarnya
berkaitan dengan proses kuantifikasi. Dalam kaitannya dengan kuantifikasi, data biasa
digolong-golongkan menjadi empat jenis, yaitu:
a) data nominal,
b) data ordinal,
c) data interval,
d) data ratio.
Berikut penjelasan dari variabel penelitian yang dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis,
yaitu:
a. Variabel nominal, yaitu skala pengukuran paling sederhana atau tingkatannya paling
rendah di dalam suatu oenelitian. Variabel ini bersifat deskrit dan saling pilah (mutually
exclusive) antara kategori satu dengan kategori lainnya.
Contoh: jenis kelamin, etnis, preferensi politik, status perkawinan atau nomor identitas
siswa.
b. Variabel ordinal, yaitu skala pengukuran yang tekah menyatakan peringkat antar
tingkatan. Jarak atau interval antar tingkatan juga tidak harus sama. Di dalam variable ini,
objek atau kategorinya disusun terendah ke tingkat tertinggi atau sebaliknya. Nilai
tertinggi biasa diberi nilai A, jenjang di bawahnya nilai B, C, D dan E. Pada nilai ini
menunjukkan tingkatan bahwa nilai A lebih besar dari nilai B dan seterusnya.
Contoh: hasil perlombaan, rating, ranking, nilai perkuliahan.
c. Variabel interval, yaitu skala pengukuran yang dapat digunakan untuk menyatakan
peringkat untuk antar tingkatan.. Jarak atau interval antar tingkatan pun sudah jelas,
hanya saja tidak mempunyai nilai 0 (nol) mutlak. Variabel ini dihasilkan dari suatu
pengukuran, yang di dalam pengukuran itu diasumsikan terdapat satuan (unit)
pengukuran yang sama.
Contoh: suhu di suatu ruangan memiliki suhu 0 0C, bukan berarti ruangan tersebut tidak
ada suhunya. Angka 00C disini merupakan suhu, hal ini dikarenakan pada skala interval 0
(nol) bukanlah nilai yang mutlak.
d. Variabel ratio, yaitu tingkatan skala yang paling tinggi dan lengkap dibandingkan skala-
skala yang lain. Jarak atau interval antar tingkatan telah jelas, dan variabel ini di dalam
kuantifikasinya memiliki nilai nol mutlak. Dalam penelitian sosial, jarang sekali orang
menggunakan variabel ratio.
Contoh: Nilai ujian IPS Noval adalah 50, sementara nilai Aldo adalah 100. Ukuran
rasionya dapat dinyatakan bahwa nilai Aldo adalah 2 kali nilai Noval.

2. Diskusikan cara untuk menyusun desain penelitian yang tepat untuk mencari jawaban atau
menentukan pemecahan masalah yang sedang Anda teliti!
Jawaban:
Penelitian Kasus dan Penelitian Lapangan:
a. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian kasus dan penelitian lapangan yaitu untuk mempelajari secara intensif
latar belakang keadaan sekarang, dan interaksi lingkungan suatu unit sosial, individu,
kelompok, lembaga, atau masyarakat.
b. Contoh penelitian kasus dan penelitian lapangan
1) Studi-studi yang dilakukan oleh Piaget mengenai perkembangan kognitif pada anak.
2) Studi secara mendalam mengenai seorang anak yang mengalami ketidakmampuan
belajar.
3) Studi secara intensif mengenai kebudayaan "kota dalam” serta kondisi-kondisi
kehidupannya pada suatu kota metropolitan.
4) Studi lapangan yang tuntas mengenai kebudayaan kelompok masyarakat pedalaman.
c. Ciri-ciri penelitian kasus dan penelitian lapangan
Penelitian kasus dan penelitian lapangan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Penelitian kasus merupakan penelitian mendalam tentang unit sosial tertentu yang
hasilnya adalah gambaran lengkap dan terorganisasi dengan baik mengenai unit
tersebut. Tergantung pada tujuannya, ruang lingkup penelitian kasus mungkin meliputi
keseluruhan dari siklus kehidupan atau hanya segmen-segmen tertentu saja. Penelitian-
penelitian semacam ini, mungkin mengonsentrasikan diri pada faktor-faktor khusus
tertentu atau dapat pula mencakup keseluruhan faktor dan kejadian.
2) Dibanding dengan penelitian survei yang cenderung untuk meneliti sejumlah kecil
variabel pada unit yang besar, studi kasus cenderung meneliti sejumlah unit kecil tetapi
mengenai variabel-variabel dan kondisi-kondisi yang besar jumlahnya.

d. Keunggulan
Beberapa keunggulan penelitian kasus, antara lain:
1) Penelitian-penelitian kasus terutama sangat berguna untuk memperoleh informasi latar
belakang guna perencanaan penelitan yang lebih besar dalam ilmu-ilmu sosial. Karena
penelitian kasus bersifat intensif, maka penelitian kasus akan mampu mendeskripsi. kan
variabel-variabel penting, proses-proses, dan interaksi-interaksi yang memerlukan
perhatian yang luas,
2) Penelitian kasus seringkali merupakan dasar dan sumber hipotesis. Hipotesis penelitian
lebih jauh,
3) Data yang diperoleh dari penelitian-penelitian kasus memberikan contoh-contoh yang
berguna untuk memberi ilustrasi mengenai penemuan-penemuan yang digeneralisasikan
dengan statistik.

e. Kelemahan
Beberapa kelemahan penelitian kasus, antara lain:
1) Karena fokusnya yang terbatas pada unit-unit yang kecil atau sedikit jumlahnya, maka
penelitian kasus representasinya bersifat terbatas, Hasil penelitian kasus dan penelitian
lapangan tidak mungkin digeneralisasikan kepada populasinya, sebelum penelitian
lanjutan yang terfokus pada hipotesis-hipotesis tertentu dan menggunakan sampel yang
layak selesai dilakukan.
2) Penelitian kasus terutama sangat peka terhadap keberatsebelahan subjektif. Kasusnya
sendiri mungkin dipilih atas dasar sifat dramatiknya dan bukan atas dasar sifat khasnya,
atau karena kasus itu cocok benar dengan konsep yang sebelumnya ada pada peneliti.
Jika pendapat selektif menentukan apakah data tertentu diikutsertakan atau tidak, atau
memberikan makna tinggi atav rendah, atau bukan pada konteks yang lain, maka
interpretasi subjektif akan berpengaruh terhadap hasilnya.

f. Langkah-langkah penelitian kasus dan penelitian lapangan


1) Rumuskan tujuan yang akan dicapai. Apakah unit studinya, sifat: sifat penelitiannya,
saling hubungan yang ada, dan proses-proses mana yang akan menuntun penelitian?
2) Rancang cara pendekatannya. Bagaimana unit-unit itu akan dipilih, mana yang tersedia,
dan metode pengumpulan data apa yang akan digunakan?
3) Kumpulkan data.
4) Organisasikan data dan informasi yang diperoleh menjadi rekonstruksi unit studi yang
koheren dan terpadu secara baik.
5) Susunlah laporannya dengan sekaligus mendiskusikan makna hasil tersebut

Sumber referensi:
Lilik Aslichati, H.I. Bambang Prasetyo, Prasetya Irawan. 2021. Metode Penelitian Sosial.
Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai