Anda di halaman 1dari 14

KARAKTERISTIK

PENELITIAN
KUANTITATIF
Kelompok 6 :
1. Muh. Talkhis Munjabi (202160108)
2. Alviar Kurnia Ramdhani (202160078)
3. Vinda Herlifa Fasha (202060144)
Populasi dan Sampel

Populasi

Sampel

Populasi adalah subjek keseluruhan dari penelitian tersebut. Sampel adalah bagian dari populasi yang dijadikan subjek
dalam pengambilan data penelitian.
Dalam memilih subjek penelitian terdapat 2 kriteria yaitu :
1. kriteria inklusi
kriteria yang wajib dimiliki oleh subjek penelitian. Apabila subjek memiliki karateristik tersebut, ia berhak untuk
menjadi calon subjek penelitian dan kriteria ini membatasi subjek yang tidak masuk dalam kriteria.
2. Kriteria eksklusi dalah kriteria yang membantu untuk menegaskan pemisah dengan yang bukan subjek penelitian.
Misalnya, kriteria inklusi remaja adalah subjek tinggal didaerah tersebut minimal 2 tahun dan kriteria eksklusinya adalah
subjek lahir didaerah tersebut, tidak tinggal didaerah tersebut. Apabila calon subjek tinggal didaerah tersebut kurang dari 2
tahun maka ia gugur menjadi subjek.
Jumlah subjek

Jumlah subjek penelitian adalah jika perlu


semua subjek diikursertakan dalam
penelitian. Peneliti disarankan untuk
Teknik pengambilan sampel
mengambil subjek sesuai kemampuannya.
a. Total Sampling (smua subjek penlitian menjadi subjek yang diikutsertakan dalam penelitian)
b. Jika tenaga,
Acak (random) waktu,
Subjek memiliki dana
kesempatan yang samamemungkinkan
untuk menjadi subjek penelitian
• Acak sederhana (Kita tidak akan menentukan siapa yang bisa menjadi subjek penelitian.

ambil subjek (Peneliti sebanyak mungkin yang


Apabila nama atau kode tertentu muncul, ia lah yang akan menjadi subjek penelitian)
• Acak Stratifikasi melihat strata yang ada di kelompok tersebut, kemudian

• mampu. Jumlah subjek minimal tertentu) yang


mencari subjek berdasarkan strata yang telah ada)
Acak Kluster (memilih subjek berdasarkan daerah (wilayah)
• Acak Bertahap (menggabungkan beberapa teknik sebelumnya)
harus digunakan dalam suatu penelitian
Lanjutan..
3. Tidak Acak (non random) Kebalikan dari teknik acak, Hanya subjek tertentu yang memiliki
kesempatan untuk menjadi subjek penelitian)
• Kuota (Peneliti menentukan berapa jumlah kuota dari subjek penelitian tersebut, ia
mengambil subjek atas dasar kuota tersebut, Apabila kuota sudah terpenuhi,
pengambilan sampel sudah selesai)
• Purposive (Peneliti membuat kriteria khusus terhadap subjek penelitian. Peneliti
kemudian mencari subjek yang memenuhi kriteria tersebut. Misalnya penggemar klub
sepak bola, peneliti bisa mengunjungi situs, blog, twitter, FB ataupun perkumpulannya.)
• Incindental (Siapa yang ditemui oleh peneliti, dialah yang menjadi subjek dalam
penelitian tersebut. Contoh tetangga, kenalan ataupun orang yang tidak sengaja ditemui
di suatu tempat.)
• Volunteer (metode di mana subjek secara sukarela menjadi subjek dalam penelitian,
subjek yang akan menandatangi peneliti. Peneliti menjelaskan tentang kapan dan di
mana penelitian tersebut akan dilaksanakan. Subjeklah yang akan mendatangi lokasi
tersebut atas dasar sukarela.)
• Snowball (saat bertemu satu subjek tertentu, kita bisa menemukan subjek yang lain pula.
Misalnya bertemu dengan suatu lesbian tertentu, kita bisa meminta rekomendasi dari dia
untuk membantu dalam mencari subjek yang lain)
Lokasi Penelitian
Peneliti menjelaskan di mana penelitian tersebut dilaksanakan. Apakah tersebut dilakukan di suatu
sekolah, komunitas, perusahaan, instansi pemerintah ataupun yang lain. Peneliti perlu meminta izin
ke pihak tersebut dalam melakukan penelitian.

Perlakuan Terhadap Subjek


Peneliti disarankan untuk membina hubungan baik dengan calon subjek penelitian tersebut. Peneliti
wajib menghormati subjek sebagai manusia yang memiliki cipta, karsa dan tenaga. Peneliti perlu
meminta izin penelitian melalui informed consent (segala hal tentang penelitian). Peneliti
menjelaskan apa yang perlu dilakukan subjek selama penelitian. Penliti perlu memberitahu
pentingnya penelitian yang dilaksanakan. Kerahasiaan data penelitian wajib diberitahu kepada
subjek.. Setelah menggunakan waktu, tenaga, dan pikiran, peneliti wajib memberikaan hadiah
kepada Subjek.
Analisis Data
Nominal (Klasifikasi)
Misalnya: program studi, jenis kelamin, nomor induk
mahasiswa, warna kesukaan, dsb.

Ordinal (Urutan)
Misalnya, tingkat kecerdasan, tingkat penghasilan orangtua, tingkat
pendidikan, tingkat kepuasan, dsb.

Interval (tidak ada nol mutlak)


Dalam data Andi yang memiliki skor kepercayaan diri 20, benar bahwa 20
lebih tinggi dari 10, namun maknanya tidak demikian, tidak berarti Andi
memiliki kepercayaan diri lebih besar dari 10

Rasio (nol mutlak)


Misalnya jumlah saudara, harga bensin, penghasilan,
kecepatan kendaraan, jarak, tinggi badan, berat badan.
Jenis statistika

Ada dua jenis statistika, yaitu:


• Statistika deskriptif berkaitan deskripsi data
apa adanya.
• Statistika inferensial berkaitan dengan
penarikan kesimpulan atas perbedaan,
hubungan atau pengaruh suatu variabel.
Statistika inferensial pun dibagi atas dua.
Statistika parametrik di mana data berbentuk
interval/rasio serta terdistribusi normal.
Statistika nonparametrik di mana data
berbentuk interval rasio dan tidak terdistribusi
normal serta untuk data
Statistika Deskriptif
Yaitu pengumpulan data hingga penyajian data yang tanpa
tujuan membuat kesimpulan, teknik ini biasa digunakan pada
penelitian yang bersifat eksplorasi, misalnya ingin mengetahui
minat siswa terhadap pelajaran tertentu. Pada statistik
deskriptif ini hanya mencoba untuk mengungkap dan
mendeskripsikan hasil penelitian. Teknik Statistika yang
digunakan berupa: frekuensi (f), frekuensi kumulatif (fk),
persen (p), persentase kumulatif (fk). Tendensi sentral
merupakan bagian juga dari statistika deskriptif Mean (M) =
nilai rata-rata, Median (Me) = nilai tengah, Modus (Mo) = data
yang paling banyak. Ukuran variabilitas terdiri dari jarak
sebaran (range), varians (S²) = fluktuasi skor dalam data dan
standar deviasi (S).
Statistika Inferensial
Korelasi diartikan sebagai hubungan antarvariabel yang memiliki skor yang
bergerak dari 0 s.d. 1 disebut koefisien korelasi. Simbol dari korelasi adalah
r (r kecil), dapat berbentuk positif (+) maupun negatif (-).
Positif (+) : semakin tinggi V1, semakin tinggi V2
: semakin rendah V1, semakin rendah V2
Negatif (-) : semakin tinggi V1, semakin rendah V2
: semakin rendah V1, semakin tinggi V2
Misalnya pada penelitian irdan dan suprapti (2014) yang mengemukakan
korelasi positif (r=0,467; p = 0.00; p < 0,05) antara Self Efficacy dengan
penyesuan diri mahasiswa. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin
tinggi skor Self efficacy, semakin tinggi skor penyesuaian diri. Semakin
rendah skor self efficacy, semakin rendah skor penyesuaian diri pula.
Arah hubungan tersebut bersifat bertolak belakang
dengan Rianti (2015) yang menunjukkan bahwa
terdapat hubungan negatif antara derajat obesitas
dengan kemampuan kognitif dengan koefisien
"korelasi sebesar 0,234 (p=0.000; p< 0.01). Semakin
tinggi skor obesitas, semakin rendah kemampuan
kognitifnya. Semakin rendah skor obesitas, semakin
tinggi kemampuan kognitifnya.
Bagaimana cara mengetahui uji korelsi tersebut
berkorelasi atau tidak?

Cara manual
r hitung > r tabel = berkorelasi
r hitung < r tabel = tidak berkorelasi

SPSS
LOS p value < 0.05 (0.01) = berkorelasi
LOS p value > 0.05 (0.01 = tidak
berkorelasi)
Penjelasan..

Pertama adalah dengan melihat seberapa besar nilai r hitung dan r tabel. Apabila r
hitung lebih besar dari r tabel menandakan adanya hubungan antarvariabel, r
hitung lebih kecil dari r tabel menandakan tidak adanya hubungan antarvariabel
tersebut. Penelitian Irfan dan Suprapti (2014) dan Rianti (2015) sudah pasti
memiliki r hitung yang lebih besar dari r tabel. Setiap jenis korelasi memiliki
tabelnya sendiri yang bisa dibandingkan dengan hasil hitungnya. Di setiap buku
Statistika biasanya menyiapkan tabel tersebut di halaman belakang buku.
Penelitian Periantalo (2015) sudah pasti menghasilkan r hitung lebih kecil dari r
tabel.
Cara kedua adalah cara melihat (Level of Significance) melalui uji SPSS, paling
gampang dan banyak dilakukan saat ini. Irfan dan Suprapti (2014) serta Rianti
(2015) menghasilkan p value sebesar 0,00. Nilai tersebut di bawah 0.05 sehingga
variabel yang diuji korelasinya adalah berkorelasi. Periantalo (2015) menghasilkan
p value sebesar p=0.899. Nilai tersebut lebih besar dari 0.05 sehingga kedua
variabel tersebut tidak berkorelasi
• Korelasi yang sempurna menunjukkan bahwa hubungan kedua variabel sempurna dan bersifat pasti.
• Korelasi umum yang digunakan dalam penelitian Psikologi adalah Pearson Product Moment. Data tersebut
berbentuk interval/rasio serta terdistribusi secara normal. Apabila hal tersebut tidak terpenuhi, gunakan
statistik nonparametrik.
• Uji beda untuk melihat perbedaan di antara kelompok yang dibandingkan. T test independent sample melihat
perbedaan dua kelompok. F test (One way anova) untuk melihat perbeda an tiga kelompok. T test paired
sample melihat perbedaan suatu kelompok sebelum dan setelah mendapatkan suatu perlakuan. Syarat dari
data tersebut harus berbentuk interval/rasio, varians sama serta terdistribusi secara normal. Apabila hal
tersebut tidak terpenuhi, gunakan statistika nonparametrik.
• Signifikan atau tidaknya perhitungan tersebut lihatlah dari nilai LOS. Apabila nilainya kurang dari 0.05;
Lihatlah signifikansi perhitungan tersebut. Apabila lebih dari 0.05; uji statistika tersebut tidak signifikan.
Sekian dan
Terima kasih
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik and
illustrations by Stories

Anda mungkin juga menyukai