Anda di halaman 1dari 6

KUANTITATIF

BAB 5 INSTRUMEN PENELITIAN

-) Sebelum melakukan uji coba alat ukur, peneliti harus membuat spesifikasi item alat ukur tersebut.
Spesifikasi menjelaskan berapa persentase dari setiap komponen/indikator perilaku item. Spesifikasi
bisa didasari oleh hasil penelitian, pendapat ahli maupun analisis logis.

-) Item harus diuji coba pada sekelompok subjek untuk mengetahui kualitasnya. Item konstrak linear
biasanya meng- gunakan korelasi item dengan skor total (indeks daya beda item) dengan kriteria
minimal 0.300. Konstrak bipolar bisa menggunakan indeks daya beda maupun proporsi, Konstrak
ortogonal lebih menitikberatkan pada analisis kualitatif.

-) Item yang lolos seleksi dirakit berdasarkan skor kuantitatif maupun analisis kualitatif dari isi tersebut.
Item tersebut kemudian menjadi alat ukur final yang siap diuji validitas empiris dan reliabilitasnya.

-) Terdapat berbagai jenis uji validitas. Validitas tampang berkaitan dengan penampilan luar alat ukur.
Validitas logis melihat linearilitas konstrak, komponen, indikator dan item.

-) Reliabilitas berkaitan dengan konsistensi hasilukur. Konsistensi internal, di mana satu alat ukur diuji
satu kurun waktu untuk melihat konsistensi item pembentuk alat ukur. Tes paralel di mana ada dua alat
ukur yang setara diuji konsistensinya. Tes ulang di mana satu alat ukur diuji konsistensinya di beberapa
kurun waktu.

BAB 6 SUBJEK DAN SAMPEL PENELITIAN

-) Populasi adalah subjek yang dikenakan untuk generalisasi hasil penelitian. Keterbatasan waktu, dana,
tenaga dan fasilitas menyebabkan tidak mungkin populasi untuk diambil. Populasi diwakili oleh sampel
penelitian yang menggambarkan populasi.

-) Peneliti menetapkan kriteria terhadap subjek. Kriteria Inklusi merupakan yang dimiliki oleh subjek
penelitian tersebut. Kriteria eksklusi merupakan kriteria yang membantu untuk memisahkan subjek
dengan subjek yang setara.

-) Ada tiga teknik dalam pengambilan sampel. Teknik pertama adalah total sampling, semua subjek ikut
dalam penelitian tersebut. Teknik kedua adalah random sampling, subjek dipilih melalui suatu proses
acak. Teknik ketiga adalah non random, di mana subjek dengan kesempatan tertentu menjadi subjek.

-) Teknik pengambilan sampel acak adalah teknik yang digunakan untuk memilih sampel dari populasi
secara acak, sehingga setiap anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk dipilih. Ada beberapa
jenis teknik pengambilan sampel acak, yaitu:
1. Acak sederhana (simple random sampling): teknik ini dilakukan dengan cara mengundi, menggunakan
tabel bilangan acak, atau menggunakan acak sistematis.

2. Acak stratifikasi (stratified random sampling): teknik ini dilakukan dengan cara membagi populasi
menjadi beberapa kelompok (strata) yang homogen, kemudian mengambil sampel dari setiap strata
secara proporsional.

3. Acak kluster (cluster random sampling): teknik ini dilakukan dengan cara membagi populasi menjadi
beberapa kelompok (kluster) yang heterogen, kemudian mengambil sampel dari beberapa kluster secara
acak.

4. Acak bertahap (multi stage sampling): teknik ini dilakukan dengan cara menggabungkan beberapa
teknik pengambilan sampel acak lainnya dalam beberapa tahap.

-) Teknik pengambilan sampel non random adalah teknik yang digunakan untuk memilih sampel
penelitian yang dianggap tidak tercampur secara acak atau terdistribusi secara merata dalam populasi.
Beberapa teknik non random

1. Kuota sampling: teknik ini dilakukan dengan cara menentukan jumlah sampel dari setiap kelompok
yang proporsional dengan jumlah kelompok dalam populasi.

2. Purposive sampling: teknik ini dilakukan dengan cara menentukan sampel berdasarkan tujuan atau
kriteria tertentu yang ditetapkan oleh peneliti.

3. Incidental sampling: teknik ini dilakukan dengan cara memilih sampel yang kebetulan tersedia atau
mudah dijangkau pada saat penelitian dilakukan.

4. Volunteer sampling: teknik ini dilakukan dengan cara memilih sampel yang bersedia berpartisipasi
dalam penelitian secara sukarela.

5. Snowball sampling: teknik ini dilakukan dengan cara memilih sampel awal secara acak atau purposif,
kemudian meminta sampel awal tersebut untuk merekomendasikan sampel lain yang memiliki
karakteristik yang sama atau relevan dengan penelitian.

-) Peneliti menentukan di mana lokasi penelitian akan dilaksanakan. la perlu meminta izin secara resmi
ke pihak terkait: Komunitas tertentu, peneliti disarankan untuk membina hubungan baik dengan calon
subjek penelitian.

Bab 7 DATA PENELITIAN STATISTIKA DESKRIPTIF

-) Ada dua jenis statistika, yaitu: Statistika deskriptif berkaitan deskripsi data apa adanya. Analisis yang
termasuk adalah distribusi frekuensi, tendensi sentral, ukuran variabilitas. Statistika inferensial berkaitan
dengan penarikan kesimpulan atas perbedaan, hubungan atau pengaruh suatu variabel.
-) Statistika inferensial pun dibagi atas dua. Statistika parametrik di mana data berbentuk interval/rasio
serta terdistribusi normal. Statistika nonparametrik di mana data berbentuk interval rasio dan tidak
terdistribusi normal serta untuk data nominal/ordinal

-) Terdapat 4 jenis data penelitian yaitu :

1. Data nominal: data yang hanya berfungsi sebagai label atau kategori, tanpa memiliki urutan atau jarak
tertentu. Contoh data nominal adalah jenis kelamin, agama, warna rambut, dll.

2. Data ordinal: data yang memiliki urutan atau tingkatan tertentu, tetapi tidak memiliki jarak yang sama
antara setiap kategori. Contoh data ordinal adalah tingkat pendidikan, tingkat kepuasan, peringkat kelas,
dll.

3. Data interval: data yang memiliki jarak yang sama antara setiap nilai, tetapi tidak memiliki titik nol
mutlak. Contoh data interval adalah suhu, skor IQ, tahun kalender, dll.

4. Data rasio: data yang memiliki jarak yang sama antara setiap nilai, dan memiliki titik nol mutlak yang
menunjukkan ketiadaan nilai. Contoh data rasio adalah berat, tinggi, umur, pendapatan, dll.

-) Tendensi sentral merupakan ukuran yang mewakili kelompok tersebut. Mean merupakan nilai rata-
rata dari kelompok. Modus merupakan bilangan yang sering muncul. Median merupakan nilai tengah.

BAB 8 STATISTIKA INFERENSIAL

-) Uji korelasi melihat hubungan antarvarlabel. Hubungan positif di mana semakin tinggi nilai suatu
variabel, semakin tinggi variabel yang lain. Semakin rendah nilai suatu variabel, semakin rendah nilai
variabel yang lain. Hubungan negatif di mana semakin rendah nila suatu variabel, semakin rendah
variabel yang lain.

-) Korelasi juga berkaitan dengan kekuatan korelasi. la bergerak dari sempurna (1) sampai dengan tidak
berkorelasi (o).

-) Korelasi umum yang digunakan dalam penelitian Psikologi adalah Pearson Product Moment. Data
tersebut berbentuk interval/rasio serta terdistribusi secara normal. Apabila hal tersebut tidak terpenuhi,
gunakan statistik nonparametrik.

-) Uji beda untuk melihat perbedaan di antara kelompok yang dibandingkan. T test independent sample
melihat perbedaan dua kelompok. F test (One way anova) untuk melihat perbeda an tiga kelompok. T
test paired sample melihat perbedaan suatu kelompok sebelum dan setelah mendapatkan suatu
perlakuan. Syarat dari data tersebut harus berbentuk Interval/rasio, varians sama serta terdistribusi
secara normal. Apabila hal tersebut tidak terpenuhi, gunakan statistika nonparametrik.

-) Signifikan atau tidaknya perhitungan tersebut lihatlah dari nilai LOS. Apabila nilainya kurang dari 0.05;
Lihatlah signifikansi perhitungan tersebut. Apabila lebih dari 0.05; uji statistika tersebut tidak signifikan.
BAB 9 PROPOSAL PENELITIAN

-) Judul penelitian menggambarkan apa yang diteliti. Pembaca bisa mengetahui variabel, hipotesis,
tujuan, teknik statistika maupun pengukuran melalui judul penelitian. Judul harus spesifik sesuai tujuan
penelitian

-) Latar belakang penelitian dapat didasarkan atas pengalaman peneliti, evaluasi terhadap suatu
fenomena, data di lapangan, urgensi penelitian maupun berdasarkan penelitian sebelumnya.

-) Batasan penelitian menjelaskan dengan jelas hal-hal yang diteliti dalam penelitian ini terutama
variabel dan subjek penelitian.

-) Permasalahan penelitian adalah hal yang ditanyakan untuk dicari dalam penelitian tersebut.
Permasalahan diwujudkan dalam kalimat tanya.

-) Tujuan penelitian adalah, hal yang hendak dicapai dalam penelitian. Tujuan untuk berkaitan dengan
hal utama yang ingin dicari. Tujuan khusus adalah hal lebih lanjut yang dicari untuk memperkaya data.

-) Penelitian ilmiah memiliki banyak manfaat. Manfaat tersebut baik bagi peneliti, peneliti, lain,
pengembangan ilmu pengetahuan, subjek dan bahkan masyarakat. Peneliti perlu menjelaskan manfaat
tersebut untuk siapa, apa dan bagaimana.

-) Landasan teori membahas tentang berbagai kajian literarur tentang penelitian tersebut. Teori
sebaiknya berisi tentang definisi, sejarah, komponen, faktor yang berhubungan maupun cara
pengukuran variabel penelitian.

-) Hipotesis adalah dugaan sementar terhadap hubungan, perbedaan maupun pengaruh suatu
penelitian. Peneliti membuatnya sebelum penelitian. Peneliti menjelaskan jenis hipotesis apa saja yang
dipakai dalam penelitian ini.

-) Peneliti menjelaskan tipe penelitian dalam penelitian yang ia lakukan. Biasanya penelitian kuantitatif
adalah eksperimeneksperimen, kuasi eksperimen maupun survei.

Begitu juga dengan pengumpulan data, apakah cross sectional ataupun longitudinal. Penelitian tersebut
apakah penelitian deskriptif, komparatif, korelasional maupun eksperimen.

-) Variabel objek kajian yang hendak dicapai yang memiliki berbagai variasi. Peneliti menjelaskan definisi
operasional dari variabel tersebut. Jelaskan pula tentang jenis variabel tersebut. apakah variabel 1 dan
2, variabel utama dan kelompok, variabel X dan Y atau bebas dan terikat.

-) Penelitian menjelaskan kapan dan di mana penelitian tersebut dilaksanakan. Penelitian menjelaskan
bagaimana tata/cara proses berkaitan dengan tempat dan waktu penelitian.

-) Teknik analisis data yang digunakan disesuaikan dengan tujuan penelitian. Apakah peneliti
menggunakan distribusi frekuensi, ukuran variabilitas, korelasi, uji beda ataupun yang lain.
BAB 10 LAPORAN PENELITIAN

-) Uji data penelitian adalah proses yang dilakukan untuk mengevaluasi kualitas, validitas, dan reliabilitas
data yang digunakan dalam penelitian. Meliputi :

1. Uji beda item: Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan antara dua
atau lebih item dalam suatu instrumen penelitian. Uji ini dapat dilakukan dengan menggunakan uji t-
test, ANOVA, atau MANOVA, tergantung pada jumlah item dan kelompok yang dibandingkan.

2. Uji validitas: Uji ini digunakan untuk mengukur seberapa baik instrumen penelitian mampu mengukur
konstruk atau variabel yang ingin diukur. Uji ini dapat dilakukan dengan menggunakan uji korelasi, uji
faktor, atau uji confirmatory factor analysis (CFA), tergantung pada jenis validitas yang ingin diuji.

3. Uji reliabilitas: Uji ini digunakan untuk mengukur seberapa konsisten instrumen penelitian dalam
menghasilkan hasil yang sama jika diulang dalam kondisi yang sama. Uji ini dapat dilakukan dengan
menggunakan uji alpha cronbach, uji split-half, atau uji test-retest, tergantung pada jenis reliabilitas
yang ingin diuji.

4. Uji normalitas: Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari penelitian
memiliki distribusi normal atau tidak. Uji ini penting untuk dilakukan karena banyak uji statistik lain yang
mengasumsikan bahwa data berdistribusi normal. Uji ini dapat dilakukan dengan menggunakan uji
kolmogorov-smirnov.

5. Uji hipotesis: Uji ini digunakan untuk menguji kebenaran dari hipotesis penelitian yang telah disusun
sebelumnya. Uji ini dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai macam uji statistik, tergantung pada
tujuan, jumlah, dan jenis variabel yang diteliti. Beberapa contoh uji statistik yang digunakan untuk uji
hipotesis adalah uji z, uji t, uji chi-square, uji ANOVA, uji regresi

-) Statistika Deskriptif adalah Statistika yang menggambarkan dan menjelaskan data apa adanya

-) Kesimpulan bertujuan untuk menjawab pertanyaan penelitian yang dijelaskan dengan singkat, padat
dan jelas.

-) Saran adalah hal apa yang perlu dilakukan pada masa akan datang. apa yang sebaiknya diperbaiki
dalam mencapai hasil yang lebih baik. Hal-hal yang menjadi kelemahan atau hambatan dalam penelitian
ini diberikan saran untuk penelitian berikutnya

-) Daftar Pustaka. Penelitian ilmiah didasarkan atas berbagai sumber literatur yang digunakan oleh
peneliti sehingga setiap kutipan, teori maupun hasil penelitian wajib disebutkan sumbernya.

Psikologi perlu berbangga karena sudah memiliki acuan yang jelas dalam penulisan ilmiah, yaitu tata
cara penulisan dari American Psychological Association. Acuan tersebut baik cara mengutip, membuat
hasil penelitian maupun penulisan tabel.

Anda mungkin juga menyukai