Anda di halaman 1dari 10

STATISKA & RANCANGAN PERCOBAAN

RANGKUMAN STATISKA INFERENSIAL

DISUSUN OLEH :

Kelompok 17

Egi Maulana (062119014)

Lilis Setiawati (062120705)

Safira Resty N.S. (062119030)

PROGRAM STUDI KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PAKUAN

BOGOR

2020
Statistika Deskriptif

Pada statistik deskriptif penelitian hanya menggambarkan keadaan data apa adanya
melalui parameter-parameter seperti mean, median, modus, distribusi frekuensi dan ukuran
statistik lainnya. Pada statistika deskriptif, yang perlu disajikan adalah:

1. Ukuran pemusatan data (measures of central tendency). Ukuran pemusatan data yang sering
digunakan adalah distribusi frekuensi. Ukuran statistik ini cocok untuk data nominal dan data
ordinal (data kategorik). Sementara nilai mean adalah ukuran pemusatan data yang cocok
untuk data continuous. Ukuran deskriptif lain untuk pemusatan data adalah median (nilai
tengah) dan modus (nilai yang paling sering muncul).
2. Ukuran penyebaran data (measures of spread). Ukuran penyebaran data yang sering
digunakan adalah standar deviasi. Ukuran penyebaran data ini cocok digunakan untuk data
numerik atau continuous. Sementara untuk data kategorik, nilai range merupakan ukuran yang
cocok.

Statistika Inferensial

 Statistik inferensial adalah teknik statistik yang digunakan untuk menarik kesimpulan
tentang karakteristik populasi berdasarkan data sampel
 Inferensi juga bermakna kesimpulan
 Statistik inferensial terbagi 2 yakni:

1. Statistik Parametrik
Statistika yang mempertimbangkan jenis sebaran/distribusi data yang berdistribusi
normal dan memiliki varians yang homogen.
Asumsi :
 Berdistribusi normal
 Memiliki varians yang homogen
 Datanya interval/rasio

2. Statistik non parametric


Statistik non parametrik ialah bagian statistik yang parameter populasinya atau datanya
tidak mengikuti suatu distribusi tertentu atau memiliki distribusi bebas dan variansnya
tidak perlu homogen. Digunakan untuk analisis data nominal/ordinal juga dapat
digunakan jika datanya interval/rasio, namun tidak memenuhi asumsi statistik
parametrik.
 Prosedur pemilihan teknik analisis statistik inferensial
1. Perhatikan rumusan masalahnya
 Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara X dan Y? (asosiatif)
 Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari X terhadap Y? (asosiatif)
 Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara X dan Y? (komparatif)
 Apakah terdapat peningkatan/penurunan yang signifikan dari X ke Y? (komparatif)

Perhatikan hipotesis penelitiannya


 ASOSIATIF
H0 : Tidak ada hubungan antara X dan Y
H1 : Terdapat hubungan antara X dan Y
 KOMPARATIF
H0 : Tidak ada perbedaan/peningkatan/penurunan antara/dari X dan/ke Y
H1 : Terdapat perbedaan/peningkatan/penurunan antara/dari X dan/ke Y

2. Perhatikan kelompok data sampel yang akan diambil


 Apakah Paired (berpasangan)? Jika kelompok data pertama, kedua, dan seterusnya
diambil dari objek yang sama. Contoh: pre test dan post test
 Ataukah Independent (berdiri sendiri)? Jika kelompok data pertama, kedua, dan
seterusnya diambil dari objek yang berbeda. Contoh: data hasil belajar PD kelas A
dan kelas B

3. Apakah jenis datanya nominal/ordinal? atau interval/rasio?
 st. non parametric  Nominal/Ordinal
 statistik parametric  Interval/Rasio

4. Jika datanya interval/rasio, Lakukan Uji asumsi (Normalitas dan Homogenitas)


Tidak Normal dan homogen  statistik non parametrik
Normal dan homogen  statistik parametric

5. Khusus untuk anova. Apakah data sampel terdiri atas 1 atau 2 kategori?
Paired sample t-test

Digunakan untuk uji hipotesis komparasional/perbandingan

• Data sampelnya berupa 2 kelompok data

• Data-data dari 2 kelompok data itu diambil dari objek penelitian yang sama

• Datanya berjenis interval/rasio

• Data memenuhi asumsi distribusi normal dan varians homogen

Independent sample t-test

• Digunakan untuk uji hipotesis komparasional/perbandingan

• Data sampelnya berupa 2 kelompok data

• Data-data dari 2 kelompok data itu diambil dari objek penelitian yang berbeda

• Datanya berjenis interval/rasio

• Data memenuhi asumsi distribusi normal dan varians homogen

One Way Anova

• Digunakan untuk uji hipotesis komparasional/perbandingan

• Data sampelnya lebih dari 2 kelompok data

• Data sampel terdiri atas 1 kategori saja

• Datanya berjenis interval/rasio

• Data memenuhi asumsi distribusi normal dan varians homogen

Two Way Anova

• Digunakan untuk uji hipotesis komparasional/perbandingan


• Data sampelnya lebih dari 2 kelompok data

• Data sampel terdiri atas 2 kategori

• Datanya berjenis interval/rasio

• Data memenuhi asumsi distribusi normal dan varians homogeny

Uji Wilcoxon

• Digunakan untuk uji hipotesis komparasional/perbandingan

• Data sampelnya berupa 2 kelompok data

• Data-data dari 2 kelompok data itu diambil dari objek penelitian yang sama

• Datanya berjenis ordinal atau bisa juga data interval/rasio yang tidak memenuhi asumsi
distribusi normal dan varians homogen

Uji Mann Whitney (U-test)

• Digunakan untuk uji hipotesis komparasional/perbandingan

• Data sampelnya berupa 2 kelompok data

• Data-data dari 2 kelompok data itu diambil dari objek penelitian yang berbeda

• Datanya berjenis ordinal atau bisa juga data interval/rasio yang tidak memenuhi asumsi
distribusi normal POS 7- Uji Korelasi Product

Uji Korelasi Product Moment (Pearson)

• Digunakan untuk uji hipotesis asosiatif

• Untuk mengetahui arah (positif/negatif) dan kekuatan (kuat/lemah) hubungan

• Data sampelnya berupa 2 kelompok data

• Datanya berjenis interval/rasio

• Data memenuhi asumsi distribusi normal dan varians homogeny


Uji Korelasi Rank (Spearman)

• Digunakan untuk uji hipotesis asosiatif

• Untuk mengetahui arah (positif/negatif) dan kekuatan (kuat/lemah) hubungan

• Data sampelnya berupa 2 kelompok data

• Datanya berjenis ordinal atau bisa juga data interval/rasio yang tidak memenuhi asumsi
distribusi normal dan varians homogeny

Uji Regresi Linier Sederhana

• Digunakan untuk uji hipotesis asosiatif

• Untuk mengetahui seberapa besar sumbangan X terhadap Y

• Dapat digunakan untuk memprediksi keadaan variabel Y berdasarkan keadaan variabel X

• Data sampelnya berupa 2 kelompok data

• Datanya berjenis interval/rasio

• Data memenuhi asumsi distribusi normal dan varians homogen


Contoh Soal Statistika Inferensial

Contoh Soal 1
Seseorang akan melakukan penelitian tentang kegiatan ekstrakurikuler catur di SMA se-kota
Bogor. Tentukan teknik pengambilan sampel yang tepat!
Pembahasan:
Catur merupakan salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang unik. Tidak semua SMA memiliki
catur di daftar ekstrakurikulernya. Oleh karena itu, peneliti bisa mempertimbangkan bahwa
sampel bisa diambil dari beberapa SMA yang memiliki ekstrakurikuler catur. Tidak perlu SMA
se-kota Bogor.
Jadi, teknik pengambilan sampel yang tepat adalah sampling purposif.
Contoh Soal 2
Seorang penitipan tas mengembalikan tas secara acak pada pemiliknya. Ayu, Bela, dan Cici
menerima tas secara berturut-turut. Tentukan nilai y bagi variabel acak Y yang melambangkan
banyaknya pasangan tas dan pemiliknya yang tepat!
Pembahasan:
Diketahui:
Y = banyaknya pasangan tas dan pemiliknya yang tepat
y = salah satu nilai y
Urutan pengembalian tas adalah Ayu (A), Bela (B), dan Cici (C).
Pasangan tas dan pemiliknya yang tepat akan diperoleh jika tas diberikan sesuai urutan
pengembalian, yaitu ABC. Artinya, A berada di urutan ke-1, B urutan ke-2, dan C urutan ke-3.
Dengan demikian diperoleh:

Jadi, nilai y bagi variabel acak Y adalah 0, 1, dan 3.


Contoh Soal 3
Klasifikasikan variabel acak berikut ke dalam variabel acak diskrit atau kontinu.
M  = banyak wajib pajak setiap provinsi.
P = lama pertandingan final bulu tangkis.
Q = produksi wol suatu peternakan per tahun.
R = banyaknya produksi kelapa per hektar.
X = banyaknya siswa yang lulus UN dari setiap sekolah.
Pembahasan:
M = variabel acak diskrit karena datanya dapat dicacah.
P = variabel acak kontinu karena datanya hanya dapat diukur (nilainya tidak selalu bulat).
Q = variabel acak kontinu karena datanya hanya dapat diukur.
R = variabel acak diskrit karena datanya dapat dicacah.
X = variabel acak diskrit karena datanya dapat dicacah.
Contoh Soal 4
Tentukan rumus distribusi peluang untuk banyaknya sisi gambar yang muncul jika sekeping
uang logam dilemparkan 5 kali.
Pembahasan:
Oleh karena sekeping uang logam memiliki 2 sisi, yaitu angka (A) dan gambar (G), dan
pelemparan dilakukan sebanyak 5 kali, maka n(S) dapat ditentukan dengan permutasi ulang.
Banyaknya perulangan = banyaknya pelemparan = 5
Banyaknya unsur yang berulang = banyak sisi uang logam = 2
Dengan demikian, diperoleh:
n(S) = 25 = 32
Misalkan:
X = banyaknya sisi gambar yang muncul
x = nilai dari X
Setiap titik sampel memiliki peluang yang dapat dituliskan dalam bentuk pecahan.
Oleh karena n(S) = 32, maka penyebut untuk peluangnya adalah 32. Pembilangnya dapat
ditentukan berdasarkan banyaknya kemungkinan sisi gambar yang muncul.
Misalkan kamu akan menentukan banyak cara munculnya 4 gambar dari 5 kali pelemparan. Cara
yang bisa kamu gunakan adalah sebagai berikut.

Dengan:
n = banyaknya percobaan, yaitu 5 dan
r = banyak sisi gambar yang diharapkan, yaitu 4.
Contoh Soal 5
Sandy melemparkan 12 dadu homogen sekaligus. Tentukan peluang muncul nata dadu 4
sebanyak 8 buah!
Pembahasan:
Oleh karena fokus pengamatan adalah mata dadu 4, maka kejadian tersebut dapat dikategorikan
sebagai sukses.
Diketahui:
Banyak percobaan = n = 12.
Banyak kesuksesan yang diharapkan = x = 8.
Quipperian tahu bahwa dadu memiliki 6 buah mata dadu dengan nilai 1 – 6. Dengan demikian,
peluang munculnya mata dadu 4 dirumuskan sebagai berikut.

Dengan demikian, peluang munculnya mata dadu 4 sebanyak  buah dapat ditentukan dengan
rumus berikut.

Anda mungkin juga menyukai