Klasifikasi variabel berkaitan dengan jenis data yang akan dikumpulkan dan proses
kuantifikasi. Ada empat jenis data yang biasa digunakan, yaitu:
(a) data nominal,
(b) data ordinal,
(c) data interval, dan
(d) data ratio.
Variabel penelitian dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis, yaitu:
a. Variabel nominal, yaitu variabel yang diklasifikasikan berdasarkan kategori yang bersifat
deskriptif dan saling eksklusif. Contohnya adalah jenis kelamin, jenis pekerjaan, dan
status perkawinan.
b. Variabel ordinal, yaitu variabel yang disusun berdasarkan jenjang dalam atribut tertentu.
Contohnya adalah hasil perlombaan, rating, dan ranking.
c. Variabel interval, yaitu variabel yang dihasilkan dari pengukuran dengan satuan
pengukuran yang sama. Contohnya adalah motivasi kerja, sikap terhadap kebijakan, dan
penghasilan.
d. Variabel ratio, yaitu variabel yang memiliki nilai nol mutlak dalam kuantifikasinya.
Variabel ratio jarang digunakan dalam penelitian sosial.
2. Penelitian Kasus dan Penelitian Lapangan (Case Study and Field Research)
a. Tujuan penelitian
Tujuan studi kasus dan penelitian lapangan adalah untuk mempelajari secara mendalam latar
belakang keadaan saat ini dan interaksi lingkungan suatu unit sosial, individu, kelompok,
lembaga, atau masyarakat.
d. Kelebihan
Beberapa kelebihan dari penelitian kasus meliputi:
1) Penelitian kasus sangat berguna dalam memperoleh informasi latar belakang untuk
perencanaan penelitian yang lebih besar dalam ilmu-ilmu sosial. Dikarenakan penelitian
kasus bersifat intensif, maka dapat mendeskripsikan variabel-variabel penting, proses-proses,
dan interaksi-interaksi yang memerlukan perhatian yang luas.
2) Penelitian kasus sering menjadi dasar dan sumber hipotesis penelitian yang lebih jauh.
3) Data yang diperoleh dari penelitian kasus memberikan contoh-contoh yang berguna untuk
memberikan ilustrasi mengenai penemuan-penemuan yang digeneralisasikan dengan
statistik.
e. Kekurangan
Beberapa kekurangan dari penelitian kasus meliputi:
1) Karena fokus penelitian terbatas pada unit-unit yang kecil atau sedikit jumlahnya, maka
representasi penelitian kasus bersifat terbatas. Hasil penelitian kasus dan lapangan tidak
dapat digeneralisasikan ke populasi sebelum penelitian lanjutan yang terfokus pada
hipotesis-hipotesis tertentu dan menggunakan sampel yang layak selesai dilakukan.
2) Penelitian kasus sangat peka terhadap keberatsebelahan subjektif. Kasus yang dipilih
mungkin dipilih atas dasar sifat dramatisnya dan bukan atas dasar sifat khasnya, atau karena
kasus itu cocok dengan konsep yang sebelumnya ada pada peneliti. Jika pendapat selektif
menentukan apakah data tertentu diikutsertakan atau tidak, atau memberikan makna tinggi
atau rendah, atau bukan pada konteks yang lain, maka interpretasi subjektif akan
berpengaruh terhadap hasilnya.