Anda di halaman 1dari 25

KELOMPOK 8

Reliabilitas dan Validitas Instrumen


Angeliawati
Ratich Margreta
Rina Herlina
Sari Dewi Pardosi
Widiyanti
RELIABILITAS
Adalah adanya suatu kesamaan hasil
pengukuran/pengamatan apabila pengukuran dilaksanakan
oleh orang yg berbeda ataupun waktu yg berbeda.

RELIABILITAS merujuk pada konsistensi, stabilitas dan


pengulangan instrumen pengumpulan data. Suatu intrumen yg
dapat dipercaya tidak berespon pada faktor
kesempatan/kondisi lingkungan, ini akan mempunyai hasil
yang menetap jika diulang disetiap waktu pada orang yang
sama atau jika digunakan oleh dua penyelidik yang berbeda.
PRINSIP RELIABILITAS
Stabilitas
Mempunyai kesamaan bila dilakukan berulang-ulang dalam
waktu yang berbeda.

Ekuivalen
Pengukuran memberikan hasil yang sama pada kejadian
yang sama.

Homogenitas
Instrumen yang digunakan harus mempunyai isi yang sama.
Reliabilitas Instrumen
Adanya suatu kesaman suatu pengukuran yang dilaksanakan
oleh orang yang berbeda ataupun waktu yang berbeda.
Ada dua pendekatan terhadap reliabilitas yaitu :
1. reliabilitas menunjukan banyaknya variansi atau perbedaan
yang diharapkan pada seperangkat pengukuran yang dilakukan
secara berulang -ulang terhadap suatu objek.
2. Reliabilitas pengukuran juga menunjukan kapasitas individu
mempertahankan posisi relatifnya dalam kelompok
Ada beberapa cara pengukuran yang dapat dipakai
untuk melihat reliabilitas dalam pengumpulan data
dalam bidang keperawatan yaitu:
1. Prinsip stabilitas, yaitu mempunyai kesamaan bila
dilakukan berulang - ulang dalam waktu yang berbeda .
2. Ekuivalen, artinya pengukuran memberikan hasil yang
sama pada kejadian yang sama
3. Homogenitas (Kesamaan), artinya instrumen yang
dipergunakan harus mempunyai isi yang sama.
Pengujian reliabilitas instrumen secara eksternal maupun
internal.
1. Secara Eksternal
a. Metode tes ulang ( test - retest)
suatu alat tes memiliki reliabilitas yang tinggi jika
digunakan pada pada waktu yang berbeda namun
mendapatkan hasil yang sama atau mendekati sama.
Rumus :
Irk = M Jii Irk = Indeks Reliabilita
M = Data Matriks
J
Jii = jumlah jawaban pada garis
diagonal
J = Jumlah Jawaban Seluruhnya.
b. Equivalent
Pernyataan yang secara bahasa berbeda, tetapi
maksudnya sama.
Pengujian reliabelitas cukup dilakukan sekali,
tetapi instrumennya dua, pada responden yang
sama, waktu sama, instrumen berbeda. bila
korelasi positif dan signifikan, maka instrumen
dapat dinyatakan raliabel.
c. Gabungan keduanya.
Mencobakan dua instrumen yang ekivalen
beberapa kali, keresponden yang sama. kemudian
dikorelasikan secara silang.
Relevan sasaran subjek dan cara pengukuran
Harus dapat memberikan gambaran terhadap
perbedaan subjek penelitian. Pada prinsip ini peneiti
harus dapat mempertimbangkan kepada siapa ia
bertanya.

Contoh : peneliti mengamati kepuasan keluarga


terhadap pelayanan keperawatan maka peneliti
harus bertanya pada keluarga (suami, istri, dan
anggota keluarga lainnya) tidak boleh hanya
bertanya kepada suami saja atau istri saja.
d. Metode Pararel

Mempunya 2 bentuk yaitu :


- dua orang peneliti yang berbeda dengan alat
ukur yang sama untuk mengukur variabel yang
sama dengan responden dan waktu yang sama
pula
- Peneliti tunggal menggunakan dua alat ukur yang
berbeda untuk mengukur variabel yang sama
dengan menggunakan
responden dan waktu yang sama pula
2. Secara internal

Pengujian reliabilitas dengan internal


konsistensi,dilakukan dengan cara mencobakan
instrumen sekali saja,kemudia yang di peroleh
dianalisis dengan teknik tertentu.
Pengujian dapat dilakukan dengancara tekhnik
belah dua dan anova hoyt
a. Metode belah dua
Dilakukan dengan jalan memilih satu instrumen ke
dalam dua bagian yang sama banyaknya,bagian
pertama memuat skor dari unsur-unsur pokok
bernomor ganjil dan bagian kedua memuat skor
dari unsur-unsur pokok yang bernomor genap.
Rumus:
2r
Rxy = ---------
1+r

Ket : Rxy : Indeks reliablitas instrumen


R : Nilai r pearson dari pokok genap dengan pokok
ganjil.
Contoh :
Misal jika peneliti mendapatkan Rxy = 0,928,
maka indeks reliabilitasnya dapat dihitung
sebagai berikut
Rxy = (2)(0,928)
1 + 0,928
= 0.963
b. Metode Kesamaan Rasional/Anova Hoyt
Dikembangkan oleh Kuder Richardson, dengan titik tekan kesamaan
semua butir soal yang ada pada instrumen test baik ranah maupun
tingkat kesukarannya.
Rumus :
Rxx = TXT(T-E)
X(T-1)
Keterangan : Rxx = Reliabilitas secara keseluruhan
T = Jumlah item soal
X = Variansi skor
E = Skor rata - rata
Contoh :
Seorang guru sekolah perawat menyelengarakan test hasil belajar
pelajaran etika keperawatan pada siswanya. Jumlah pokok test sebanyak
60 buah. Berdasarkan hasil pengolahan sementara diketahui X rata
ratanya 50 dan galat baku 52. dengan mengunakan rumus diatas indeks
reliabilitasnya dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Rxx = (60).52-60(60-50)
52(60-1)
= 1500 600
1.475
= 0.66
VALIDITAS
Adalah instrumen yang menyatakan apa yang
seharusnya diukur. Sejauh mana ketepatan dan
kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi
ukurnya.

Suatu skala atau instrumen pengukur dapat dikatakan


mempunyai validitas tinggi apabila instrumen tersebut
menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur
yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran.
Sedangkan tes yang memiliki validitas rendah akan
menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan
pengukuran.
PRINSIP VALIDITAS

Relevan isi
Harus disesuaikan dengan tujuan penelitian agar
dapat mengukur apa yang seharusnya diukur,
biasanya dijabarkan dalam definisi operasional.

Contoh : peneliti mengukur tingkat pengetahuan


klien tentang perawatan luka, maka isi instrumennya
adalah pengertian, tujuan, alat yang diperlukan, cara
merawat luka, dll
VALIDITAS INSTRUMEN

Validitas menyatakan apa yang seharusnya


diukur. Sebuah instrumen dikatakan vailid jika
instrumen itu mampu mengukur apa apa
yang seharusnya diukur menurut situasi dan
kondisi tertentu. Instrumen diangap vailid
jika instrumen itu benar benar dapat
dijadikan alat untuk mengukur apa yang akan
di ukur.
Validitas Internal
a. Validitas subjektif
Validasi yg kriteria sepenuhnya ditentukan berdasarkan
pertimbangan peneliti, baik pertimbangan nalar
maupun keilmuan.
Contoh :
Jika peneliti ingin mengukur kecepatan membaca
sekelompok siswa, ia dapat menggunakan instrumen
berupa sebuah teks yang panjangnya sama dengan 100
kata. Sebetulnya hal ini sulit dipertimbangkan secara
objektif karena mungkin 200 kata itu sedikit mengapa
tidak 250 kata atau 500 kata. Jadi peneliti secara
subjektif menganggap instrumen itu valide adanya.
b.Validasi Isi

Validasi yang merujuk pada sejauh mana sebuah instrumen


penelitian memuat rumusan - rumusan sesuai isi yang
dikehendaki menurut tujuan tertentu.
Contoh :
Jika peneliti ingin mengukur kompetensi dosen perawat
dalam mengajar dikelas, dia dapat mengembangkan
instumennya secara cermat dengan berpedoman pada
konsep pendidikan guru berdasarkan kompetensi (PCBK),
terutama untuk poin poin yang langsung merujuk pada
kompetensi mengajar di kelas.
validitas isi lanjutan...
Hal yang harus diperhatikan oleh peneliti dalam menyusun
instrumen penelitian yang memenuhi kriteria validitas isi
yaitu :
1. Instrumen yang dibuat harus dalam lingkup materi dan
ranah yang dikehendaki
2. Instrument test yang dimaksudkan mengukur prestasi
belajar siswa, instrumen harus di buat berdasarkan materi
yang benar-benar diajarkan dan buku yang rujuk oleh guru
3. Instrumen yang di buat perbagian hanya memuat satu
fokus, misalnya untuk mengukur intelegensi hanya dapat
digunakan instrumen tes intelegensi tidak dikaitkan
dengan tingkat sosial ekonomi orang tua, lingkungan
tempat tinggalnya dan lainnya.
c. Validasi Kriteria

Validasi yang merujuk kepada hubungan antara satu


variabel dengan variabel lain.
Contoh :
Seorang peneliti ingin mengadakan penyelidikan
mengenai hubungan antara skor test bakat
skolastikdengan indeks prestasi kumulatif mahasiswa
akper. Dalam konteks ini peneliti ingin mengetahui
validitas dari instrumen tes bakat skolastik (TBS)di
kaitkan dengan kriteria diluarnya, yaitu IPK
d. Validitas konstruksi
d. Validasi Konstruksi
Kontruksi ini dimaksudkan untuk melihat kaitan antara dua gejala atau lebih
yang tidak dapat diukur secara langsung.
Contoh :
Seorang peneliti ingin melakukan penelitian mengenai profil kompetensi
dasar guru bidang studi etika keperawatan dengan tiga fokus penelaahan, yaitu
kompetensi profesional, pribadi dan sosial. Untuk tujuan tersebut peneliti
membuat instrumen penelitian berupa angket dengan tiga fokus sesuai dengan
kriteria diatas.Peneliti melakukan validasi instrumen dengan jalan menguji
cobakan angket kepada kelompok guru yang berada di luar kelompok sample,
namun memiliki karakteristik yang di asumsikan sama dangan kelompok sample,
untuk itu di gunakan rumus korelasi momen produk dari pearson. Jika r hitung
lebih besar atau sama dengan rho tabel pada taraf signifikan tertentu, biasanya
0,05 atau 0,01 berarti instrumen tersebut memenuhi kriteria validitas.
Validasi Eksternal
Instrumen yang memiliki validasi eksternal bila kriteria
dalam instrumen disusun berdasarkan luar atau fakta -
fakta empiris yang telah ada. instrumen penelitian yang
memiliki validitas eksternal yang tinggi akan
mengakibatkan hasil penelitian mempunyai validitas yang
tinggi pula.
Contoh :
Mau mengukur kinerja sekelompok pegawai maka tolak
ukur/ kriteria yang digunakan di dasarkan pada tolak ukur
yang telah ditetapkan di kepegawaian itu.
DAFTAR PUSTAKA

Brink, P. J., & Wood, M. J. (1998). Langkah Dasar


dalam Perencanaan Riset Keperawatan. Jakarta:
EGC.
Muljono, P. D. (2007). Pengukuran dalam Bidang
Pendidikan. Jakarta: UNJ.
Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan
Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika.
Umar, H. (2005). Riset Pemasaran dan Perilaku
Konsumen. Jakarta: Gramedia.

Anda mungkin juga menyukai